Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

JEKK Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas

5 (1), 2020, 23-31

Optimasi Kualitas Citra Radiografi Abdomen Berdasarkan Body Mass Index


dan Tegangan Tabung pada Computed Radiography
Siti Rosidah*, Ari Soewondo**, M. Sakundarno Adi**

*Mahasiswa Pascasarjana Epidemiologi Universitas Diponegoro, **Fakultas Kedokteran


Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Background: Computed Radiography is a modality of radiographic processing that has wide-


exposure latitude. Radiographic examination with CR modality is less concerned with the accuracy
of the exposure factor especially in the use of tube voltage that can affect the image quality. Image
quality determines the accuracy of an illlness diagnosis. Abdominal examination is often done in the
radiological installation of hospital, with different patient conditions especially in Body Mass Index
(BMI) the use of tube voltages tends too vary, so that affect the quality of radiograph and patient’s
received dose.
Methods: This type of research is analytical observational with cross sectional design. Samples in
thus research amounted to 108 distributed in each group of Body Mass Index (underweight, normal,
overweight) respectively 36 samples. Each Body Mass Index group sample is taken from the use of
tube voltages that are often used in hospital 75 kV, 80kV, 85 kV and 90 kV respectively as much as
9. Assessments include the value of the exposure index, noise and anatomical information. Statistical
data analysis with Spearman test and univariat.
Result: There is a significant connection between the use of cylinder voltage with an index exposure,
noise and anatomical imagery. The use of cylinder voltage in aech Body Mass Index group effects
the score of exposure index. The higher cylinder voltage that is used in each Body Mass Index group,
the exposure index will have higher score.
Conclusion : Optimised tube voltage for BMI under 75 kV, normal BMI 80 kV and BMI over 85 kV

Keywords: computed radiography; tube voltage; Body Mass Index

*Penulis korespondensi, rosidah.siti@ymail.com


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 24

Pendahuluan yang memiliki kualitas yang baik. Sedangkan


citra dikatakan memiliki kualitas yang buruk
Nyeri abdomen merupakan keluhan umum apabila berisi gambar yang sulit diferensiasi
pasien di sebagian besar pusat pelayanan dengan mata manusia. Kualitas gambar (image
kesehatan. Angka prevalensi nyeri abdomen quality) yang optimal dengan citra kuantitatif
antara 22%-28%. Di Amerika serikat 5-10% membantu keakuratan dalam mendiagnosa,
pasien mengalami kasus nyeri abdomen dari sehingga dapat menghindari kesalahan dalam
semua kasus yang ada. Nyeri pada abdomen diagnose.
19
Dokter spesialis radiologi
bisa dibedakan menjadi 2 kategor yaitu nyeri memerlukan radiograf yang memiliki kualitas
abdomen akut dan abdomen kronis. Pada kasus baik agar dapat menegakkan diagnosa secara
abdomen akut harus segera dilakukan 6
11 tepat. Kualitas radiograf dipengaruhi oleh
penanganan. tegangan tabung dan filtrasi, sedangkan
Untuk menegakkan diagnosa pada kasus kuantitas radiograf dipengaruhi oleh tegangan
abdomen akut bisa dilakukan dengan tabung, kuat arus dan waktu, Focus Film
pemeriksaan radiologi foto abdomen. 6
Distance (FFD), ketebalan obyek dan filtrasi.
Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan Menurut Bontrager faktor yang digunakan
dengan memanfaatkan sinar-X untuk untuk mengevaluasi kualitas citra digital adalah
menampakkan objek yang diperiksa melalui brighness, contrast, resulution, distortion,
pembuatan radiograf yang memberikan noise dan Exposure Index (EI).
4
4
informasi diagnostik sebanyak-banyaknya. Exposure Index (EI) adalah ukuran dari
Kecanggihan teknologi pencitraan digital jumlah pemaparan yang diterima oleh reseptor
untuk diagnostik telah diaplikasikan dalam gambar (IR). Dokter spesialis radiologi dan
pelayanan diagnostik imejing di Rumah Sakit. radiografer menggunakan standar Exposure
Salah satunya adalah penggunaan Computed Index sebagai standar optimal pemaparan yang
Radiography (CR). Computed Radiography diterima oleh IR. Nilai Exposure index pada
(CR) adalah sistem akuisisi dan pemrosesan pesawat CR memiliki rentang yang bervariasi.
citra digital untuk memproduksi radiograf Pada Computed Radiography (CR) merk
statis. CR dikembangkan pada tahun 1981 oleh Carestream/ kodak nilai EI yang bisa diterima
Fuji Corporation, dengan aplikasi klinis 20
pada rentang 1000-2000. Berdasarkan
pertama di tahun 1983. Sistem ini penelitian Dwi Rochmayanti untuk
menggunakan tabung sinar-X standar dan mendapatkan gambar yang optimal pada
generator namun memerlukan reseptor gambar pemeriksaan abdomen diperlukan nilai
khusus dan pengolahan citra dengan sistem Exposure index sebesar 1725.
15
komputerisasi yang terdiri dari penerima citra,
Berdasarkan studi pendahuluan dari
perangkat pembaca gambar dan sebuah
beberapa Rumah Sakit yang menggunakan
workstation. Pada Computed Radiography
sistem pengolahan Computed Radiography
hasil citra yang dihasilkan dapat dimanipulasi
14 Carestram, pada pemeriksaan abdomen
karena dalam bentuk citra digital. memiliki nilai Exposure Index yang berbeda
Citra digital merupakan perubahan dari pada rentang 908-1777. Salah satu faktor yang
gambar analog menuju gambar digital, yang menentukan nilai Exposure Index adalah faktor
diproses secara digital sehingga eksposi dan ketebalan obyek atau Body Mass
memungkinkan untuk dilakukan manipulasi Index. Tegangan tabung menjadi komponen
gambar. Fungsi dari pengolahan citra digital yang lebih sering diubah-ubah dengan arus
untuk memproses data yang mempunyai tabung relatif tetap. Penelitian sebelumnya juga
informasi yang cocok untuk proses komputer menunjukkan pemakaian faktor eksposi di
6
dan untuk memperbaiki kualitas citra. instalasi radiologi memiliki rentang yang
Kualitas citra merupakan suatu syarat panjang dan hasil penelitian menunjukkan
untuk menunjukkan ketepatan atau representasi untuk mendapatkan radiograf berkualitas dan
dari bagian anatomi pasien dalam radiograf. pararan radiasi sekecil mungkin faktor eksposi
12
Suatu citra yang dapat menunjukkan struktur dapat dioptimalkan. Berdasarkan latar
dan jaringan lunak secara jelas dikatakan citra belakang tersebut penulis tertarik melakukan

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 25

penelitian untuk mengetahui hubungan dilakukan dengan pengujian statistik spearman.


pemakaian tabung terhadap index exposure, Dari uji spearman diharapkan dapat
noise dan anatomi citra pada setiap kelompok mengetahui signifikasi hubungan, kuat
Body Mass Index. hubungan derta arah atau jenis hubungan.
Untuk mendapatkan faktor eksposi yang sesuai
Metode dengan hasil radiograf yang optimal, maka
dilakukan analisis dari hasil uji univariat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
observasional analitik dengan rancangan Hasil
penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan
dengan melakukan observasi pada pemeriksaan Analisa Kesesuaian antar Observer
radiografi abdomen proyeksi AP dengan Analisis kesesuaian antar observer
pengolahan citra digital computed radiography dilakukan terhadap penilaian tiga responden
periode bulan April–Juni 2019. Melakukan yang menilai informasi anatomi dan noise pada
pencatatan mengenai data pasien pemeriksaan citra radiografi abdomen proyeksi AP dengan
radiologi abdomen yang meliputi nama pasien, pengolahan computed radiography. Penilaian
nomor register, pemakaian faktor eksposi menggunakan skala likert Analisis kesesuaian
(tegangan tabung) dan nilai indeks eksposure penilaian antar observer dilakukan dengan uji
yang tertera pada layar Computed Radiography Kappa dengan hasil ditunjukan pada Tabel 1.
sesuai nomor registrasi pasien. Serta
menghitung BMI setiap sampel. Tabel 1. Analisis Kesesuaian antar Observer
Data yang sudah didapatkan kemudian
dikelompokkan sesuai dengan tiga kategori No Observer K Keterangan
Body Mass Indeks (Underweight pada nilai Observer 1
BMI <18,5, normal dengan nilai BMI 18,5- 1 dengan 0,914
24,99 dan overweight dengan nilai BMI > 25). Observer 2
Data penelitian pada setiap kategori Body Observer 1
Mass Index dikelompokkan kembali 2 dengan 0,954 Sempurna
berdasarkan pemakaian tegangan tabung yang Observer 3
sering digunakan di RS (75 kV, 80 kV, 85 kV Observer 2
dan 90 kV). Penilaian nilai informasi anatomi 3 dengan 0,893
dilakukan dengan cara responden menilai Observer 3
kejelasan gambaran anatomi musculus spoas
line, columna vertebrae dan tulang pelvis. Hasil uji Kappa terhadap penilaian
Penilaian tingkat noise dilakukan oleh setiap informasi anatomi dan noise pada citra
responden menilai citra hasil pemeriksaan foto radiografi abdomen proyeksi AP dengan
abdomen proyeksi AP. Untuk menguji pengolahan computed radiography
kesesuaian pendapat ketiga responden (uji menunjukkan kesesuaian jawaban ketiga
interobserver) dilakukan dengan uji Kappa. observer memiliki nilai K>0,75 dengan taraf
Apabila diperoleh hasil lebih besar dari 75% kesesuaian sempurna.
(K > 0,75), maka uji kappa dikatakan
sempurna. Analisa Univariat
Dilakukan uji normalitas data dengan Penilaian pada masing-masing variabel
menggunakan uji Kolmogorof smirnov, untuk menggunakan cara yang berbeda. Data
menentukan jenis analisis statistik yang exposure index diperoleh dari nilai yang
digunakan. Apabila data hasil uji Kolmogorov tercantum pada monitor perangkat CR.
smirnov (p-value > 0.05), maka data penelitian Penilaian noise dan informasi anatomi
berdistribusi normal dan sebaliknya. Untuk dilakukan oleh tiga radiografer senior sebagai
mengetahui hubungan pemakaian tabung observer dengan menggunakan skala likert.
terhadap index exposure, noise dan anatomi Pada penilaian informasi anatomi, setiap
citra pada setiap kelompok Body Mass Index observer menilai citra organ yang ada pada
abdomen antara lain musculus spoas line,

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 26

columna vertebrae dan tulang pelvis. Skor 1 terdapat banyak noise pada radiograf, skor 2
artinya organ tidak tampak, skor 2 artinya artinya terdapat noise namun tidak
organ tampak kurang jelas dan skor 3 artinya mengganggu citra, dan skor 3 artinya tidak ada
organ tampak jelas. Selanjutnya skor penilaian noise pada radiograf yang mengganggu citra.
dijumlahkan untuk masing-masing perlakuan Hasil analisis univariat meliputi nilai mean,
pada setiap sampel. Pada penilaian noise standar deviasi, nilai minimal, maksimal dan
observer menilai tingkat noise yang terdapat median pada variabel yang dinilai dalam
pada radiograf Abdomen. Skor 1 artinya penelitian ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Analisis Univariat

Kelompok BMI Tegangan Indeks Exposure Noise Informasi


Tabung Anatomi
BMI underweight
75 kV 1307,33±118,682; 1130-1458; 1,4067±0,46495; 1-2; 8,3333±0,86603; 7-
1252 1,33 9; 9
80 kV 1709,89±26,474;1680- 1,1111±0,3333; 1-2; 8,6667±0,70711;7-
1769;1701 1 9; 9
85 kV 1578,67±76,664;1501-1715; 1,00±0,00 8,6327±0,3333;8-9;
1550 9
90 kV 1791,56±13,268; 1760-1805; 1,00±0,00 8,7778±0,44096;8-
1795 9; 9
BMI normal
75 kV 1280±116,320;1128-1478; 2,1111±0,92796;1-3; 5,7778±2,72845;3-
1305 2 9; 7
80 kV 1454,56±87,484;1302-1554; 1,2222±0,44096;1-2; 8,3333±1,32288;6-
1475 1 9; 9
85 kV 1553±156,868;1168-1658; 1,1111±0,333333;1- 8,6667±1,0000;6-9;
1596 2; 1 9
90 kV 1630,67±56,383;1546-1696; 1,00±0,00 9; 9
1650
BMI overweight
75 kV 1163,44±67,881073-1273; 2,7778±0,44096;2-3; 3,6667±1,0000;3-6;
1141 3 3
80 kV 1223,67±75,715;1045-1280; 2,3333±0,50000;2-3; 4,5556±1,3333;3-6;
1256 2 5
85 kV 1424,11±82,517;1315-1540; 1,2222±0,44096;1- 8,4444±1,13039;6-
1420 2;1 9; 9
90 kV 1627,33±80,366;1520-1723; 1,1111±0,3333;1-2; 1 8,7778±0,66667;7-
1638 9; 9

Tabel 2 menunjukkan hasil penilaian sebesar 7 dan tertinggi pada penggunaan


variabel penelitian yang menunjukkan pada sebesar 9, dengan nilai mean 9. Pada kelompok
kelompok BMI underweight nilai exposure BMI normal nilai exposure index terendah
index terendah sebesar 1130 pada pemakaian sebesar 1128 pada pemakaian tegangan tabung
tegangan tabung 75 kV dan tertinggi sebesar 75 kV dan tertinggi sebesar 1696 pada
1805 pada pemakaian tegangan tabung 90 kV. pemakaian tegangan tabung 90 kV. Nilai Noise
Sedangkan nilai noise pada tegangan tabung 75 dan informasi anatomi pada 90 kV konstan
kV dan 80 kV masih terdapat noise sebesar 1- sebesar 1 yang berarti semakin tidak ada noise
2, dan pada pemakaian tegangan tabung 90 kV dan diikuti dengan nilai informasi anatomi 9
nilai noise konstan 1 yang berarti tidak terdapat yang berarti gambar sangat jelas. Penilaian
noise pada radiograf. Penilaian informasi informasi anatomi menunjukkan nilai terendah
anatomi menunjukkan nilai terendah pada nilai pada nilai sebesar 3 pada pemakain tegangan

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 27

tabung 75 kV dan tertinggi memiliki nilai 9 peningkatan informasi anatomi. Kualitas


pada pemakaian 90kV. Pada kelompok BMI radiograf yang baik adalah mampu
overweight nilai exposure index terendah memberikan informasi diagnostik dengan
sebesar 1073 pada pemakaian tegangan tabung memperhatikan dosis radiasi yang diterima
75 kV dan tertinggi sebesar 1723 pada pasien seminimal mungkin. Pada kelompok
pemakaian tegangan tabung 90 kV. Sedangkan BMI underweight ini kualitas gambar yang
nilai noise pada tegangan tabung 75 kV dan 80 paling baik dapat kita lihat pada pemakaian
kV terdapat pada rentang 2-3, serta pada tegangan tabung 85kV dan 90kV karena
tegangan tabung 85 kV dan 90 kV nilai noise memiliki nilai noise paling rendah dan
terdapat pada rentang 1-2. Penilaian informasi informasi anatomi yang tinggi. Akan tetapi jika
anatomi menunjukkan nilai terendah pada nilai dikaitkan dengan citra maupun dosis kepada
sebesar 3 dan tertinggi pada penggunaan pasien, pemakaian tegangan tabung 75kV
sebesar 9 dengan informasi terbaik pada 85kV sudah mampu memberikan informasi anatomi
dan 90kV. Pemakaian tegangan tabung pada yang baik dengan dosis minimal. Hal ini dapat
setiap kelompok Body Mass Index berpengaruh dilihat dari nilai noise rata rata 1,4 dan
terhadap nilai exposure index. Semakin tinggi informasi anatomi rata rata 8,3 yang berarti
nilai tegangan tabung yang digunakan pada masih terdapat noise tetapi tidak mengganggu
setiap kelompok Body Mass Index semakin informasi citra.
tinggi pula nilai exposure index.
Pemakaian Tegangan Tabung pada
Nilai Tegangan Tabung yang Mampu Kelompok BMI Normal
Memberikan Kualitas Citra Radiografi Pada Tabel 2 hasil analisis univariat dapat
Abdomen Optimum pada Kelompok Body kita lihat uji univariat pada setiap kelompok
Mass Index BMI. Pada kelompok BMI normal pemakaian
Penentuan nilai tegangan tabung yang tegangan tabung 75 kV, 80kV, 85kV dan 90kV
mampu mereduksi noise, menghasilkan dengan 25 mAs menghasilkan nilai exposure
informasi anatomi, dan kualitas citra yang index pada rentang 1128 sampai 1696 yang
optimal dilakukan dengan menganalisis hasil masih pada batas toleransi. Untuk noise dan
uji univariat sesuai tabel 2. Dari data tersebut informasi anatomi dapat kita lihat semakin
kita bisa melihat pemakaian tegangan tabung tinggi tegangan tabung yang digunakan diikuti
terhadap exposure index, noise maupun dengan penurunan noise dan peningkatan
informasi anatomi pada setiap kelompok BMI. informasi anatomi. Kualitas radiograf yang
Tegangan yang dipilih adalah nilai tegangan baik adalah mampu memberikan informasi
minimal yang mampu menghasilkan informasi diagnostik dengan memperhatikan dosis radiasi
anatomi optimal dan noise rendah dengan yang diterima pasien seminimal mungkin. Pada
mempertimbangkan dosis radiasi yang diterima kelompok BMI normal ini kualitas gambar
pasien serendah mungkin tanpa mengurangi yang paling baik dapat kita lihat pada
nilai diagnostik. pemakaian tegangan tabung 90kV karena
memiliki nilai noise paling rendah dan
Pemakaian Tegangan Tabung pada informasi anatomi yang paling tinggi. Akan
Kelompok BMI Underweight tetapi, jika dikaitkan dengan citra maupun dosis
Pada Tabel 2 hasil analisis univariat dapat ke pasien, pada pemakaian tegangan tabung
kita lihat uji univariat pada setiap kelompok 75kV belum mampu memberikan informasi
BMI. Pada kelompok BMI underweight anatomi yang baik karena pada pemakaian
pemakaian tegangan tabung 75 kV, 80kV, tegangan tabung ini masih terdapat nilai noise
85kV dan 90kV dengan 25 mAs menghasilkan yang tinggi dan informasi anatomi yang
nilai exposure index pada rentang 1130 sampai rendah. Pada pemakaian tegangan tabung 80kV
1805 yang masih pada batas toleransi. Untuk nilai noise mengalami penurunan dan informasi
noise dan informasi anatomi dapat kita lihat citra meningkat Hal ini dapat dilihat dari nilai
semakin tinggi tegangan tabung yang noise rata rata 1,2 dan informasi anatomi rata
digunakan diikuti dengan penurunan noise dan rata 8,3 yang berarti masih

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 28

terdapat noise tetapi tidak mengganggu yang optimal pada pemeriksaan abdomen
informasi citra. proyeksi AP dengan pengolahan computed
radiography di kelompok BMI underweight,
Pemakaian Tegangan Tabung pada normal dan overweight dengan memperhatikan
Kelompok BMI Overweight prinsip optimalisasi proteksi radiasi. Penentuan
Pada Tabel 2 hasil analisis univariat dapat kesesuaian pemakaian tegangan tabung pada
kita lihat uji univariat pada setiap kelompok setiap kelompok BMI dilakukan dengan
BMI. Pada kelompok BMI overweight melakukan analisis setiap kenaikan tegangan
pemakaian tegangan tabung 75 kV, 80kV, tabung dengan nilai exposure index, noise
85kV dan 90kV dengan 25 mAs menghasilkan maupun informasi citra anatomi dengan
nilai exposure index pada rentang 1073 sampai memperhatikan dosis ke pasien.
1723 yang masih pada batas toleransi. Untuk Pada kelompok BMI underweight sesuai
noise dan informasi anatomi dapat kita lihat Tabel 2 setiap perubahan pemakaian tegangan
semakin tinggi tegangan tabung yang tabung dari 75 kV ke 80 kV, 85kV maupun 90
digunakan diikuti dengan penurunan noise dan kV terjadi kenaikan perubahan nilai exposure
peningkatan informasi anatomi. Kualitas index dan informasi anatomi. Sedangkan
radiograf yang baik adalah mampu perubahan kenaikan pemakaian tegangan
memberikan informasi diagnostik dengan tabung terhadap nilai noise mengalami
memperhatikan dosis radiasi yang diterima penurunan. Kualitas radiograf yang baik adalah
pasien seminimal mungkin. Pada kelompok mampu memberikan informasi diagnostik
BMI overweight ini kualitas gambar yang dengan memperhatikan dosis radiasi yang
paling baik dapat kita lihat pada pemakaian diterima pasien seminimal mungkin. Pada
tegangan tabung 90kV karena memiliki nilai kelompok BMI underweight kualitas gambar
noise paling rendah dan informasi anatomi yang paling baik terdapat pada pemakaian
yang tinggi. Akan tetapi jika kita kaitkan tegangan tabung 85kV dan 90kV karena
dengan citra maupun dosis ke pasien, pada memiliki nilai noise paling rendah dan
pemakaian tegangan tabung 75kV dan 80 kV informasi anatomi yang tinggi. Akan tetapi,
belum mampu memberikan informasi anatomi jika dikaitkan dengan citra maupun dosis ke
yang baik dengan dosis minimal. Hal ini dapat pasien, pada pemakaian tegangan tabung 75kV
dilihat masih terdapat citra yang memiliki nilai sudah mampu memberikan informasi anatomi
noise tinggi dan informasi anatomi rendah yang baik dengan dosis minimal. Hal ini dapat
yang berarti gambar yang dihasilkan terdapat dilihat dari nilai noise rata rata 1,4 dan
banyak noise yang mengganggu citra. Pada informasi anatomi rata rata 8,3 yang berarti
pemakaian tegangan tabung 85kV nilai noise masih terdapat noise tetapi tidak mengganggu
mengalami penurunan dan informasi citra informasi citra.
meningkat Hal ini dapat dilihat dari nilai noise Pengaruh perubahan tegangan tabung
rata rata 1,2 dan informasi anatomi rata rata 8,4 terhadap kualitas citra pada kelompok BMI
yang berarti masih terdapat noise tetapi tidak normal sesuai Tabel 2 pada kelompok BMI
mengganggu informasi citra. normal pemakaian tegangan tabung 75 kV,
80kV, 85kV dan 90kV dengan 25 mAs
Pembahasan menghasilkan nilai indeks eksposure pada
rentang 1128 sampai 1696 yang masih pada
Penentuan nilai tegangan tabung yang batas toleransi. Untuk noise dan informasi
mampu memberikan kualitas citra optimal pada anatomi dapat kita lihat semakin tinggi
radiografi Abdomen Proyeksi AP tegangan tabung yang digunakan diikuti
menggunakan pengolahan computed dengan penurunan noise dan peningkatan
radiography carestream dilakukan dengan informasi anatomi. Kualitas radiograf yang
melakukan analisis hasil uji univariat pada baik adalah mampu memberikan informasi
semua kelompok Body Mass Index. Penelitian diagnostik dengan memperhatikan dosis radiasi
ini mencoba mencari nilai tegangan tabung yang diterima pasien seminimal mungkin. Pada
yang sesuai untuk menghasilkan kualitas citra kelompok BMI normal ini kualitas gambar

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 29

yang paling baik dapat kita lihat pada dan informasi anatomi memiliki rata-rata 8,4
pemakaian tegangan tabung 90kV karena yang berarti masih terdapat noise tetapi tidak
memiliki nilai noise paling rendah dan mengganggu informasi citra. Sehingga,
informasi anatomi yang paling tinggi. Akan tegangan tabung 85k V bisa digunakan pada
tetapi jika kita kaitkan dengan citra maupun pada pemeriksaan radiografi abdomen
dosis ke pasien, pada pemakaian tegangan kelompok BMI overweight untuk menghasilkan
tabung 75kV belum mampu memberikan citra yang optimum dengan dosis radiasi ke
informasi anatomi yang baik karena pada pasien minimum. Pemakaian faktor eksposi
pemakaian tegangan tabung ini masih terdapat sesuai BMI sudah dapat memberikan kualitas
nilai noise yang tinggi dan informasi anatomi gambar yang optimal.
yang rendah. Pada pemakaian tegangan tabung
80kV nilai noise mengalami penurunan dan
informasi citra meningkat Hal ini dapat dilihat
dari nilai noise memiliki rata-rata 1,2 dan
informasi anatomi memiliki rata-rata 8,3 yang
berarti masih terdapat noise tetapi tidak
mengganggu informasi citra. Dengan demikian,
pada kelompok BMI normal untuk
menghasilkan kualitas citra optimal dengan
dosis minimum bisa menggunakan tegangan
tabung 80kV.
Sedangkan, pada kelompok BMI
overweight pemakaian tegangan tabung 75 kV,
80kV, 85kV dan 90kV dengan 25 mAs Gambar 1. Radiograf Abdomen kelompok BMI
menghasilkan nilai exposure index pada underweight dengan tegangan
rentang 1073 sampai 1723 yang masih pada tabung 75kV
batas toleransi. Untuk noise dan informasi
anatomi dapat kita lihat semakin tinggi
tegangan tabung yang digunakan diikuti
dengan penurunan noise dan peningkatan
informasi anatomi. Kualitas radiograf yang
baik adalah mampu memberikan informasi
diagnostik dengan memperhatikan dosis radiasi
yang diterima pasien seminimal mungkin. Pada
kelompok BMI overweight ini kualitas gambar
yang paling baik dapat kita lihat pada
pemakaian tegangan tabung 90kV karena
memiliki nilai noise paling rendah dan
informasi anatomi yang tinggi. Akan tetapi jika
kita kaitkan dengan citra maupun dosis ke
pasien, pada pemakaian tegangan tabung 75kV Gambar 2. Radiograf Abdomen kelompok BMI
dan 80 kV belum mampu memberikan normal dengan tegangan tabung
informasi anatomi yang baik dengan dosis 80kV
minimal. Hal ini dapat dilihat masih terdapat
citra yang memiliki nilai noise tinggi dan
informasi anatomi rendah yang berarti gambar
yang dihasilkan terdapat banyak noise yang
mengganggu citra. Pada pemakaian tegangan
tabung 85 kV nilai noise mengalami penurunan
dan informasi citra meningkat. Hal ini dapat
dilihat dari nilai noise memiliki rata rata 1,2

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 30

http://dx.doi.org/10.4236/health.2016.8100
81
2. American Association of Physicists in
Medicine. 2009. An Exposure Indicator
for Digital Radiography. Retrieved from
http://www.aapm.org/pubs/reports/RPT_1
16.pdf.
3. Ballinger, Philip W. dan Eugene D, Frank.
2003. Merril’s Atlas of Radiographich
positions and Radiologic Prosedures,
Gambar 3. Radiograf Abdomen kelompok BMI Tenth Edition, Volome three. Saint Louis :
overweight dengan tegangan tabung Mosby.
85kV 4. Bontranger, Knneth L. dan John P.
Lampignano. 2010. Textbook of
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan Radiographic Positioning and Related
penelitian sebelumnya yang melakukan Anatomy, Seventh Edition. Saint Louis :
penelitian hubungan ketebalan anatomi Mosby.
terhadap faktor eksposi dengan hasil ada
5. Bontranger, Knneth L. dan John P.
hubungan positiv antara kVp, mAs dan
Lampignano. 2014. Textbook of
ketebalan anatomi pada hanpir semua
pemeriksaa, penurunan ketebalan obyek diikuti Radiographic Positioning and Related
11 Anatomy, Eight Edition. Saint Louis :
dengan penurunan faktor exposi. Selain itu Mosby.
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang bertujuan mennetukan 6. Bushong, Steward C. 2013. Radiologic
ketepatan faktor eksposi untuk pemeriksaan Science for Technologists, Physics,
thorak dewasa dan anak, dari hasil penelitian Biology and Protection. Saint Louis :
faktor eksposi yang sering digunakan di Mosby.
lapangan bisa lebih ditekan untuk
menghasilkan radiograf optimum dan dosis 7. Fahmi A. 2017. Pengaruh Faktor Eksposi
18
pasien yang minimum. Penggunaan tegangan Pada Pemerikasaan Abdomen Terhadap
tabung pada pemeriksaan radiografi sebaiknya Kualitas Radiograf Dan Paparan Radiasi
disesuaikan dengan kondisi/ obyek yang Menggunakan Computed Radiography,
diperiksa. Journal Undip Berkala Fisika, 11(4): 109-
118
Kesimpulan 8. Hiswara, Eri, 2015, Buku Pintar Proteksi
dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit,
Kualitas citra yang optimum dengan radiasi BATAN Press : Jakarta.
yang rendah pada kelompok BMI underweight
bisa dilakukan dengan pemakaian 25 mAs pada 9. Jacqueline G. 2010. The Concept of
tegangan tabung 75kV, kelompok BMI normal Exposure Index For Carestream Irectview
80 kV dan kelompok BMI overweight Systems, Carestream Health,
menggunakan 85 kV. Inc.U.S.A.2010.
10. Kwasi O. 2016. Relationship between
Daftar Pustaka Patient Anatomical Thickness and
Radiographic Exposure Factors for
1. Adejoh, T., Ewuzie, O.C., Ogbonna, J.K., Selected Radiologic Examinations,
Nwefuru, S.O. and Onuegbu, N.C. 2016. A Journal of Health, Medicine and Nursing,
Derived Exposure Chart for Computed An International Peer-reviewed Journal,
Radiography in a Negroid Population. 23.
Health, 8, 953-958.

©2020, JEKK, All Right Reserved


Rosidah, et al., JEKK. 5 (1) 2020 31

11. Mervyn, Chohen D, Richard M, Jeanne H, abdomen radiography, Journal Physic


Walter H, Paul B, dan Bruce A. 2011. A Conference Series, 2019.
Comparison Study of Radiographic 15. Sisnawati. 2015. Pengaruh Variasi kV
Exposure for Neonatal Chest Radiographs Terhadap Noise Citra Lumbosacral
at 4 Academic Hospitals. American Lateral Pada Penggunaan Computer
Journal Roentgenology. Radiography (Studi Eksperimen Pada
12. Moore CS, Wood TJ, Beavis AW, Phantom). Semarang : Prodi D III Teknik
Saunderson JR. 2013.Correlation of the RadiodiagnostikdanRadioterapi
clinical and physical image quality in chest Politeknik Kesehatan Kemenkes
radiography for average adults with a Semarang.
computed radiography imaging system. Br 16. Steven D, Bruce R, Lois J, dan Bruce K.
J Radiol, 86:20130077. 2012. New Exposure Indicators for Digital
13. Papp, J. 2011. Quality Management In The Radiography Simplified for Radiologists
Imaging Sciences, Fourth Edition. Saint and Technologists. American Journal
Louis : Mosby. Roentgenology.
14. Rochmayanti, D. 2016. Implementation of 17. Ursula M. 2013. Retrospective evaluation
exposure index for optimize image quality of exposure index (EI) values from plain
and patient dose estimation with computed radiographs reveals important
radiography (a clinical study of adult considerations for quality improvement
posteroanterior chest and anteroposterior Journal of Medical Radiation Sciences 60:
115–122.

©2020, JEKK, All Right Reserved


Nama : Nasrul Fazrin
NIM : 19002034

Maksud gambar:
16. variasi ukuran fokal spot efectif pada penempatan obyek arah anoda – katoda menghasilkan
perbedaan unsharpness geometrik. Tapi obyek searah katoda akan mengalami ketidak tajaman
yang lebih besar dibanding berada searah dengan anoda.
17. pemeriksaan yang searah dengan focal spot menghasilkan blur yang lebih banyak, sedangkan
yang berlawanan arah menghasilkan blur yang lebih sedikit.
19. Absorbtion Unsharpness disebabkan sinar x diserap oleh objek. Ketidak tajaman jenis ini
dibentuk dari perubahan secara berangsur-angsur didalam penyerapan sinar x keseberang batas,
atau tepi, dari suatu objek. Ketiga objek dengan ketebalan dan bahan yang sama tetapi dengan
bentuk yang berbeda akan menyebabkan absorption unsharpness yang berbeda.
25. 1. Titik a dan c lebih jauh dari target dibandingkan titik b sehingga intensitas lebih kecil pada
titik a dan c.
2. Radiasi menuju titik a dan c dalam posisi obliq maka terjadi penyerapan oleh berbagai bahan
yang dilalui (dinding tabung, oli pendingin, filter, dan lain-lain) sehingga intensitas tidak
merata dari sinar pusat.
3. Emisi sinar x tidak sama antara anpda dan katoda tetapiintensitas lebih besar pada sisi
anoda(a) dibanding sisi katoda(c).
4. Emisi sinar x arah a dan b cenderung lebih banyak diserap oleh target dibandingkan arah c
dan b.
Review jurnal
Judul : Optimasi kualitas citra radiografi abdomen berdasarkan Body Mass Index dan
tegangan tabung pada Computed Radiography
Penulis : Siti Rosidah, Ari Soewondo, M. Sakundarno Adi
Volume & halaman : 5(1), 23-31
Tahun : 2020
Reviewer : Nasrul Fazrin (19002034)
Abstrak : Computed radiografi adalah modalitas pengolahanradiografi yang memiliki
lintang lebar –exposure. Pemeriksaan radiografi dengan CR modalitas kurang
peduli dengan akurasi faktor paparan terutama dalam penggunaan tegangan
tabung yang dapat mempengaruhi kualitas gambar. Kualitas gambar
menentukan akurasi diagnosis illness. Pemeriksaan abdomen sering dilakukan
di instalasi radiologi rumah sakit, dengan kondisi pasien yang berbeda terutama
dalam Body Mass Index (BMI) penggunaan tegangan tabung cenderung terlalu
bervariasi, sehingga mempengaruhu kualitas radiograf dan dosis yang diterima
pasien.
Tujuan : Untuk mengetahui optimasi kualitas citra radiografi abdomen berdasarkan
Body Mass Index dan tegangan tabung Computed Radiography
Subjek penelitian : 108 Sample
Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah analitik observaion dengan desain cross
sectional. Sample dalam sehingga penelitian sebesar 108 didistribusikan di
masing-masing kelompok Body Mass Index (underweight, normal,
overweight) masing-masing 36 sample. Setiap sample kelompok Body Mass
Index diambil dari penggunaan tegangan tabung yang sering digunakan di
rumah sakit 75kV, 80kV, 85kV, dan 90 kV masing-masing 9. Penelitian
meliputi indeks paparan, kebisingan dan informasi anatomi analisis data
statistik dengan uji Spearman dan univariat.
Hasil Penelitian : Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan tegangan silinder dengan
paparan indeks, kebisingan dan cintra anatomi. Penggunaan tegangan silinder
aech efek kelompok Body Mass Index skor indeks paparan tegangan silinder
yang lebih tinggi yang digunakan di masin-masing kelompok Body Mass
Index, indeks paparan akan memiliki skor yang lebih tinggi.
Kesimpulan : Kualitas citra yang optimum dengan radiasi yang rendah pada kelompok BMI
underweight bisa dilakukan dengan pemakaian 25mAs pada tegangan tabung
75 kV, kelompok BMI normal 80kV dan kelompok BMI overweight
menggunakan 85kV.

You might also like