Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Radiofoto II
Jurnal Radiofoto II
ABSTRACT
columna vertebrae dan tulang pelvis. Skor 1 terdapat banyak noise pada radiograf, skor 2
artinya organ tidak tampak, skor 2 artinya artinya terdapat noise namun tidak
organ tampak kurang jelas dan skor 3 artinya mengganggu citra, dan skor 3 artinya tidak ada
organ tampak jelas. Selanjutnya skor penilaian noise pada radiograf yang mengganggu citra.
dijumlahkan untuk masing-masing perlakuan Hasil analisis univariat meliputi nilai mean,
pada setiap sampel. Pada penilaian noise standar deviasi, nilai minimal, maksimal dan
observer menilai tingkat noise yang terdapat median pada variabel yang dinilai dalam
pada radiograf Abdomen. Skor 1 artinya penelitian ini tercantum pada Tabel 2.
terdapat noise tetapi tidak mengganggu yang optimal pada pemeriksaan abdomen
informasi citra. proyeksi AP dengan pengolahan computed
radiography di kelompok BMI underweight,
Pemakaian Tegangan Tabung pada normal dan overweight dengan memperhatikan
Kelompok BMI Overweight prinsip optimalisasi proteksi radiasi. Penentuan
Pada Tabel 2 hasil analisis univariat dapat kesesuaian pemakaian tegangan tabung pada
kita lihat uji univariat pada setiap kelompok setiap kelompok BMI dilakukan dengan
BMI. Pada kelompok BMI overweight melakukan analisis setiap kenaikan tegangan
pemakaian tegangan tabung 75 kV, 80kV, tabung dengan nilai exposure index, noise
85kV dan 90kV dengan 25 mAs menghasilkan maupun informasi citra anatomi dengan
nilai exposure index pada rentang 1073 sampai memperhatikan dosis ke pasien.
1723 yang masih pada batas toleransi. Untuk Pada kelompok BMI underweight sesuai
noise dan informasi anatomi dapat kita lihat Tabel 2 setiap perubahan pemakaian tegangan
semakin tinggi tegangan tabung yang tabung dari 75 kV ke 80 kV, 85kV maupun 90
digunakan diikuti dengan penurunan noise dan kV terjadi kenaikan perubahan nilai exposure
peningkatan informasi anatomi. Kualitas index dan informasi anatomi. Sedangkan
radiograf yang baik adalah mampu perubahan kenaikan pemakaian tegangan
memberikan informasi diagnostik dengan tabung terhadap nilai noise mengalami
memperhatikan dosis radiasi yang diterima penurunan. Kualitas radiograf yang baik adalah
pasien seminimal mungkin. Pada kelompok mampu memberikan informasi diagnostik
BMI overweight ini kualitas gambar yang dengan memperhatikan dosis radiasi yang
paling baik dapat kita lihat pada pemakaian diterima pasien seminimal mungkin. Pada
tegangan tabung 90kV karena memiliki nilai kelompok BMI underweight kualitas gambar
noise paling rendah dan informasi anatomi yang paling baik terdapat pada pemakaian
yang tinggi. Akan tetapi jika kita kaitkan tegangan tabung 85kV dan 90kV karena
dengan citra maupun dosis ke pasien, pada memiliki nilai noise paling rendah dan
pemakaian tegangan tabung 75kV dan 80 kV informasi anatomi yang tinggi. Akan tetapi,
belum mampu memberikan informasi anatomi jika dikaitkan dengan citra maupun dosis ke
yang baik dengan dosis minimal. Hal ini dapat pasien, pada pemakaian tegangan tabung 75kV
dilihat masih terdapat citra yang memiliki nilai sudah mampu memberikan informasi anatomi
noise tinggi dan informasi anatomi rendah yang baik dengan dosis minimal. Hal ini dapat
yang berarti gambar yang dihasilkan terdapat dilihat dari nilai noise rata rata 1,4 dan
banyak noise yang mengganggu citra. Pada informasi anatomi rata rata 8,3 yang berarti
pemakaian tegangan tabung 85kV nilai noise masih terdapat noise tetapi tidak mengganggu
mengalami penurunan dan informasi citra informasi citra.
meningkat Hal ini dapat dilihat dari nilai noise Pengaruh perubahan tegangan tabung
rata rata 1,2 dan informasi anatomi rata rata 8,4 terhadap kualitas citra pada kelompok BMI
yang berarti masih terdapat noise tetapi tidak normal sesuai Tabel 2 pada kelompok BMI
mengganggu informasi citra. normal pemakaian tegangan tabung 75 kV,
80kV, 85kV dan 90kV dengan 25 mAs
Pembahasan menghasilkan nilai indeks eksposure pada
rentang 1128 sampai 1696 yang masih pada
Penentuan nilai tegangan tabung yang batas toleransi. Untuk noise dan informasi
mampu memberikan kualitas citra optimal pada anatomi dapat kita lihat semakin tinggi
radiografi Abdomen Proyeksi AP tegangan tabung yang digunakan diikuti
menggunakan pengolahan computed dengan penurunan noise dan peningkatan
radiography carestream dilakukan dengan informasi anatomi. Kualitas radiograf yang
melakukan analisis hasil uji univariat pada baik adalah mampu memberikan informasi
semua kelompok Body Mass Index. Penelitian diagnostik dengan memperhatikan dosis radiasi
ini mencoba mencari nilai tegangan tabung yang diterima pasien seminimal mungkin. Pada
yang sesuai untuk menghasilkan kualitas citra kelompok BMI normal ini kualitas gambar
yang paling baik dapat kita lihat pada dan informasi anatomi memiliki rata-rata 8,4
pemakaian tegangan tabung 90kV karena yang berarti masih terdapat noise tetapi tidak
memiliki nilai noise paling rendah dan mengganggu informasi citra. Sehingga,
informasi anatomi yang paling tinggi. Akan tegangan tabung 85k V bisa digunakan pada
tetapi jika kita kaitkan dengan citra maupun pada pemeriksaan radiografi abdomen
dosis ke pasien, pada pemakaian tegangan kelompok BMI overweight untuk menghasilkan
tabung 75kV belum mampu memberikan citra yang optimum dengan dosis radiasi ke
informasi anatomi yang baik karena pada pasien minimum. Pemakaian faktor eksposi
pemakaian tegangan tabung ini masih terdapat sesuai BMI sudah dapat memberikan kualitas
nilai noise yang tinggi dan informasi anatomi gambar yang optimal.
yang rendah. Pada pemakaian tegangan tabung
80kV nilai noise mengalami penurunan dan
informasi citra meningkat Hal ini dapat dilihat
dari nilai noise memiliki rata-rata 1,2 dan
informasi anatomi memiliki rata-rata 8,3 yang
berarti masih terdapat noise tetapi tidak
mengganggu informasi citra. Dengan demikian,
pada kelompok BMI normal untuk
menghasilkan kualitas citra optimal dengan
dosis minimum bisa menggunakan tegangan
tabung 80kV.
Sedangkan, pada kelompok BMI
overweight pemakaian tegangan tabung 75 kV,
80kV, 85kV dan 90kV dengan 25 mAs Gambar 1. Radiograf Abdomen kelompok BMI
menghasilkan nilai exposure index pada underweight dengan tegangan
rentang 1073 sampai 1723 yang masih pada tabung 75kV
batas toleransi. Untuk noise dan informasi
anatomi dapat kita lihat semakin tinggi
tegangan tabung yang digunakan diikuti
dengan penurunan noise dan peningkatan
informasi anatomi. Kualitas radiograf yang
baik adalah mampu memberikan informasi
diagnostik dengan memperhatikan dosis radiasi
yang diterima pasien seminimal mungkin. Pada
kelompok BMI overweight ini kualitas gambar
yang paling baik dapat kita lihat pada
pemakaian tegangan tabung 90kV karena
memiliki nilai noise paling rendah dan
informasi anatomi yang tinggi. Akan tetapi jika
kita kaitkan dengan citra maupun dosis ke
pasien, pada pemakaian tegangan tabung 75kV Gambar 2. Radiograf Abdomen kelompok BMI
dan 80 kV belum mampu memberikan normal dengan tegangan tabung
informasi anatomi yang baik dengan dosis 80kV
minimal. Hal ini dapat dilihat masih terdapat
citra yang memiliki nilai noise tinggi dan
informasi anatomi rendah yang berarti gambar
yang dihasilkan terdapat banyak noise yang
mengganggu citra. Pada pemakaian tegangan
tabung 85 kV nilai noise mengalami penurunan
dan informasi citra meningkat. Hal ini dapat
dilihat dari nilai noise memiliki rata rata 1,2
http://dx.doi.org/10.4236/health.2016.8100
81
2. American Association of Physicists in
Medicine. 2009. An Exposure Indicator
for Digital Radiography. Retrieved from
http://www.aapm.org/pubs/reports/RPT_1
16.pdf.
3. Ballinger, Philip W. dan Eugene D, Frank.
2003. Merril’s Atlas of Radiographich
positions and Radiologic Prosedures,
Gambar 3. Radiograf Abdomen kelompok BMI Tenth Edition, Volome three. Saint Louis :
overweight dengan tegangan tabung Mosby.
85kV 4. Bontranger, Knneth L. dan John P.
Lampignano. 2010. Textbook of
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan Radiographic Positioning and Related
penelitian sebelumnya yang melakukan Anatomy, Seventh Edition. Saint Louis :
penelitian hubungan ketebalan anatomi Mosby.
terhadap faktor eksposi dengan hasil ada
5. Bontranger, Knneth L. dan John P.
hubungan positiv antara kVp, mAs dan
Lampignano. 2014. Textbook of
ketebalan anatomi pada hanpir semua
pemeriksaa, penurunan ketebalan obyek diikuti Radiographic Positioning and Related
11 Anatomy, Eight Edition. Saint Louis :
dengan penurunan faktor exposi. Selain itu Mosby.
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang bertujuan mennetukan 6. Bushong, Steward C. 2013. Radiologic
ketepatan faktor eksposi untuk pemeriksaan Science for Technologists, Physics,
thorak dewasa dan anak, dari hasil penelitian Biology and Protection. Saint Louis :
faktor eksposi yang sering digunakan di Mosby.
lapangan bisa lebih ditekan untuk
menghasilkan radiograf optimum dan dosis 7. Fahmi A. 2017. Pengaruh Faktor Eksposi
18
pasien yang minimum. Penggunaan tegangan Pada Pemerikasaan Abdomen Terhadap
tabung pada pemeriksaan radiografi sebaiknya Kualitas Radiograf Dan Paparan Radiasi
disesuaikan dengan kondisi/ obyek yang Menggunakan Computed Radiography,
diperiksa. Journal Undip Berkala Fisika, 11(4): 109-
118
Kesimpulan 8. Hiswara, Eri, 2015, Buku Pintar Proteksi
dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit,
Kualitas citra yang optimum dengan radiasi BATAN Press : Jakarta.
yang rendah pada kelompok BMI underweight
bisa dilakukan dengan pemakaian 25 mAs pada 9. Jacqueline G. 2010. The Concept of
tegangan tabung 75kV, kelompok BMI normal Exposure Index For Carestream Irectview
80 kV dan kelompok BMI overweight Systems, Carestream Health,
menggunakan 85 kV. Inc.U.S.A.2010.
10. Kwasi O. 2016. Relationship between
Daftar Pustaka Patient Anatomical Thickness and
Radiographic Exposure Factors for
1. Adejoh, T., Ewuzie, O.C., Ogbonna, J.K., Selected Radiologic Examinations,
Nwefuru, S.O. and Onuegbu, N.C. 2016. A Journal of Health, Medicine and Nursing,
Derived Exposure Chart for Computed An International Peer-reviewed Journal,
Radiography in a Negroid Population. 23.
Health, 8, 953-958.
Maksud gambar:
16. variasi ukuran fokal spot efectif pada penempatan obyek arah anoda – katoda menghasilkan
perbedaan unsharpness geometrik. Tapi obyek searah katoda akan mengalami ketidak tajaman
yang lebih besar dibanding berada searah dengan anoda.
17. pemeriksaan yang searah dengan focal spot menghasilkan blur yang lebih banyak, sedangkan
yang berlawanan arah menghasilkan blur yang lebih sedikit.
19. Absorbtion Unsharpness disebabkan sinar x diserap oleh objek. Ketidak tajaman jenis ini
dibentuk dari perubahan secara berangsur-angsur didalam penyerapan sinar x keseberang batas,
atau tepi, dari suatu objek. Ketiga objek dengan ketebalan dan bahan yang sama tetapi dengan
bentuk yang berbeda akan menyebabkan absorption unsharpness yang berbeda.
25. 1. Titik a dan c lebih jauh dari target dibandingkan titik b sehingga intensitas lebih kecil pada
titik a dan c.
2. Radiasi menuju titik a dan c dalam posisi obliq maka terjadi penyerapan oleh berbagai bahan
yang dilalui (dinding tabung, oli pendingin, filter, dan lain-lain) sehingga intensitas tidak
merata dari sinar pusat.
3. Emisi sinar x tidak sama antara anpda dan katoda tetapiintensitas lebih besar pada sisi
anoda(a) dibanding sisi katoda(c).
4. Emisi sinar x arah a dan b cenderung lebih banyak diserap oleh target dibandingkan arah c
dan b.
Review jurnal
Judul : Optimasi kualitas citra radiografi abdomen berdasarkan Body Mass Index dan
tegangan tabung pada Computed Radiography
Penulis : Siti Rosidah, Ari Soewondo, M. Sakundarno Adi
Volume & halaman : 5(1), 23-31
Tahun : 2020
Reviewer : Nasrul Fazrin (19002034)
Abstrak : Computed radiografi adalah modalitas pengolahanradiografi yang memiliki
lintang lebar –exposure. Pemeriksaan radiografi dengan CR modalitas kurang
peduli dengan akurasi faktor paparan terutama dalam penggunaan tegangan
tabung yang dapat mempengaruhi kualitas gambar. Kualitas gambar
menentukan akurasi diagnosis illness. Pemeriksaan abdomen sering dilakukan
di instalasi radiologi rumah sakit, dengan kondisi pasien yang berbeda terutama
dalam Body Mass Index (BMI) penggunaan tegangan tabung cenderung terlalu
bervariasi, sehingga mempengaruhu kualitas radiograf dan dosis yang diterima
pasien.
Tujuan : Untuk mengetahui optimasi kualitas citra radiografi abdomen berdasarkan
Body Mass Index dan tegangan tabung Computed Radiography
Subjek penelitian : 108 Sample
Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah analitik observaion dengan desain cross
sectional. Sample dalam sehingga penelitian sebesar 108 didistribusikan di
masing-masing kelompok Body Mass Index (underweight, normal,
overweight) masing-masing 36 sample. Setiap sample kelompok Body Mass
Index diambil dari penggunaan tegangan tabung yang sering digunakan di
rumah sakit 75kV, 80kV, 85kV, dan 90 kV masing-masing 9. Penelitian
meliputi indeks paparan, kebisingan dan informasi anatomi analisis data
statistik dengan uji Spearman dan univariat.
Hasil Penelitian : Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan tegangan silinder dengan
paparan indeks, kebisingan dan cintra anatomi. Penggunaan tegangan silinder
aech efek kelompok Body Mass Index skor indeks paparan tegangan silinder
yang lebih tinggi yang digunakan di masin-masing kelompok Body Mass
Index, indeks paparan akan memiliki skor yang lebih tinggi.
Kesimpulan : Kualitas citra yang optimum dengan radiasi yang rendah pada kelompok BMI
underweight bisa dilakukan dengan pemakaian 25mAs pada tegangan tabung
75 kV, kelompok BMI normal 80kV dan kelompok BMI overweight
menggunakan 85kV.