Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No.

2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

PEMANFAATAN ENZIM RENNET dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 TERHADAP


pH, CURD dan TOTAL PADATAN KEJU

Stevani Budiman, R. Hadju*, S. E. Siswosubroto, G. D. G. Rembet

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado 95115

ABSTRAK research was to know the rennet enzyme


levels and utilization of Lactobacillus
Tujuan penelitian ini untuk plantarum YN 1.3 on Cheese pH, solids
mengetahui pemanfaatan enzim rennet dan total and curd. This research designed by a
Lactobacillus plantarum YN 1.3 terhadap Completely Randomized Design, the
pH, curd dan total padatan keju. Rancangan treatments were the rennet enzyme levels
penelitian yang digunakan pada penelitian and Lactobacillus plantarum YN 1.3. Each
ini adalah Rancangan Acak Lengkap treatments has four times replications. The
(RAL) dengan perlakuan enzim rennet dan data obtained were analyzed using SPSS
Lactobacillus plantarum YN 1.3 masing- ver 20 tools and significant effects was test
masing perlakuan diulang sebanyak empat by Tukey HSD. The results of this research
kali. Data yang diperoleh dianalisis showed no significant difference (p > 0.05)
menggunakan annova, kemudian on cheese pH. Cheese solids total and curd
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur , has highly significant difference effects (p
dengan tools SPSS versi 20 untuk uji Tukey < 0,01). Based on the discussion and data
HSD. Hasil penelitian ini menunjukkan analysis, can be concluded that the
bahwa pemanfaatan enzim rennet dan utilization of the rennet enzyme level 2%
Lactobacillus plantarum YN 1.3 and Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata produced good performs of pH, total cheese
(P>0,05) terhadap pH dan memberikan solids and curd.
pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)
terhadap curd dan total padatan keju. Key words: cheese, rennet enzyme and
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis Lactobacillus plantarum YN 1.3
data dapat disimpulkan bahwa keju dengan
pemanfaatan enzim rennet 2% dan
Lactobacillus plantarum YN 1.3 8% PENDAHULUAN
menghasilkan pH, curd dan total padatan
keju terbaik. Susu sebagai produk utama dalam
usaha peternakan sapi perah sangat
Kata kunci: Keju, enzim rennet dan
Lactobacillus plantarum YN 1.3 potensial dalam mengatasi permasahalan
gizi di Indonesia, hal ini di sebabkan karena
ABSTRACT
susu merupakan makanan yang hampir
UTILIZATION of RENNET
sempurna yang mempunyai nilai gizi tinggi
ENZYME and Lactobacillus plantarum
YN 1.3 ON pH, CHEESE SOLIDS dengan kandungan nutrisinya yang lengkap
TOTAL and CURD. The aims of this
dan cukup untuk memenuhi kebutuhan
*Korespondensi (corresponding Author) hidup manusia. Karena susunannya yang
Email: rahma.hadju@yahoo.com

321
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

sangat sempurna maka susu merupakan dalam bentuk ekstrak rennet bubuk atau
media yang baik bagi pertumbuhan tepung, yang dapat dibuat secara sederhana
mikroorganisme, sehingga susu merupakan dari bahan abomasum (lambung ke 4) anak
salah satu produk peternakan yang mudah kambing yang masih menyusui atau ternak
rusak. Untuk itu di perlukan teknologi ruminansia lainnya. Enzim rennet sering
penanganan dan pengolahan dalam juga disebut rennin. Merupakan zat yang
mempertahankan mutu gizinya. Salah satu digunakan untuk menggumpalkan susu
alternative adalah dengan mengolah pada proses awal pembuatan keju.
menjadi produk olahan susu dengan bentuk Penambahan enzim ataupun asam dalam
dan rasa baru yaitu produk keju. pembuatan keju bertujuan untuk
Keju adalah salah satu hasil olahan menurunkan pH hingga 4,5-5,4 dimana pH
susu yang di buat dengan cara memisahkan tersebut merupakan titik isoelektrik kasein
curd dengan whey. Penyusun utama keju susu.
adalah kasein, dan selebihnya terdiri atas Berdasarkan uraian di atas telah
protein whey, lemak, laktosa, vitamin, dilakukan penelitian tentang pemanfaatan
mineral. enzim rennet dan Lactobacillus plantarum
Bakteri asam laktat akan YN 1.3 terhadap pH, curd dan total padatan
mempengaruhi kecepatan perubahan keju.
laktosa menjadi asam laktat, selain itu juga
akan mempengaruhi kecepatan penurunan MATERI DAN METODE
pH dan konsentrasi asam yang dihasilkan PENELITIAN
pada keju. Tinggi rendahnya kadar asam
laktat, mempengaruhi keju baik secara Penelitian ini telah dilaksanakan
kimiawi maupun biologis. Bakteri asam pada bulan November 2016 sampai Januari
laktat yang banyak digunakan dalam 2017 di Laboratorium Teknologi Hasil
pembuatan keju seperti Lactococcus lactis, Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas
Streptococcus thermophilus, Lactobacillus Sam Ratulangi Manado.
casei, Lactobacillus acidophilus dan Bahan-bahan yang digunakan
Lactobacillus plantarum dalam penelitian yaitu: susu segar 20 litter
Kualitas dari keju juga ditentukan yang diambil dari Balai Pengembangan
dengan penambahan enzim rennet. Enzim Bibit dan Pakan Ternak di Desa Tampusu,
rennet merupakan salah satu bahan enzim rennet, susu skim, asam asetat 10%,
penggumpal kasein yang dibutuhkan dalam garam, MRS Broth, auqudest, kapas, karet,
pembuatan keju. Bahan ini dapat diperoleh alcohol 70%, tisu, spritus, alumunium foil
322
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

dan bakteri asam laktat (Lactobacillus Pengukuran variabel penelitian.


plantarum YN 1.3 pH keju (Walstra et al., 1999).
Alat-alat yang digunakan dalam Sebelum pH meter digunakan, angka pH
penelitian ini yaitu: autoclave, timbangan distabilkan terlebih dahulu sampai
digital, incubator, pisau, telenan, lemari menunjukkan angka 7. Ambil 50 ml sampel
pendingin, erlenmeyer, streer, centrifuge, dan masukkan kedalam Erlenmeyer
tabung reaksi, kompor, gelas piala, kemudian elektroda alat dicelupkan
thermometer. kedalam sampel setelah skala konstan baca
Rancangan penelitian yang angka yang tertera pada skala meternya.
digunakan pada penelitian ini adalah Curd Keju (Coggins, 1991). Total
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan curd merupakan parameter untuk
perlakuan enzim rennet dan Lactobacillus mengetahui banyaknya curd yang terbentuk
plantarum YN 1.3 masing-masing setelah kasein susu digumpalkan dan telah
perlakuan diulang sebanyak empat kali. dipisah dengan whey. Total curd yang
Data yang diperoleh dianalisis tinggi dan whey yang rendah menunjukkan
menggunakan anova, kemudian dilanjutkan banyaknya curd yang terbentuk. Total curd
dengan uji beda nyata jujur (Steel dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Torrie, 1991), dengan tools SPSS versi 20 sebagai berikut :
untuk uji Tukey HSD. Level enzim rennet berat curd
Total Curd (%) = x100
volume susu awal
dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 yang
Total Padatan Keju (Sumarmono
digunakan adalah A0: Enzim Rennet 10%
dan Suhartati, 2010). Pengukuran total
+ Lactobacillus plantarum YN 1.3 0%, A1:
padatan dilakukan dengan menggunakan
Enzim Rennet 8% + Lactobacillus
metode pengeringan yaitu sebagai berikut :
plantarum YN 1.3 2%, A2: Enzim Rennet
Cawan dipanaskan dalam oven dengan
6% + Lactobacillus plantarum YN 1.3 4%,
suhu 105oC selama 1 jam, didinginkan
A3: Enzim Rennet 4% + Lactobacillus
dalam desikator selama 1-2 jam lalu
plantarum YN 1.3 6% dan A4: Enzim
timbang (A), kemudian masukkan sampel
Rennet 2% + Lactotobacillus plantarum YN
sebanyak 5 gram lalu ditimbang (B).
1.3 8%.
Selanjutnya sampel dimasukkan kedalam
Variabel yang diamati pada
oven dengan suhu 100oC selama 24 jam
penelitian ini adalah: pH, Curd dan Total
sampai diperoleh berat konstan (C).
Padatan.
Dengan perhitungan sebagai berikut:

323
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

C−A enzim rennet dan Lactobacillus plantarum


Total padatan (%) = x 100
B−A YN 1.3 memberikan pengaruh berbeda tidak
nyata (P>0,05) terhadap nilai pH yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dihasilkan.
Nilai pH keju yang dihasilkan dengan
Hasil rataan variabel pH, curd dan total
penambahan Lactobacillus plantarum YN
padatan keju dengan perlakuan enzim
1.3 menghasilkan pH yang lebih rendah.
rennet dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
Banyaknya penambahan kultur BAL, maka
tercatum pada Tabel 1 dibawah ini.
nilai pH semakin rendah, hal ini disebabkan
oleh pengaruh kosentrasi BAL yang akan
pH Keju
merombak laktosa dalam susu menjadi
Data rataan analisis pH pada Tabel
asam laktat. Penurunan kadar pH keju
1 menunjukkan bahwa rataan nilai pH
dipengaruhi oleh jumlah asam laktat yang
menggunakan perlakuan enzim rennet dan
dihasilkan oleh mikroorganisme, dimana
Lactobacillus plantarum YN 1.3 yang
semakin tinggi asam laktat maka nilai pH-
berbeda menghasilkan nilai pH keju yang
nya semakin rendah. Turunnya nilai pH
beragam antara 5,5 - 5,3. Nilai pH keju
keju karena adanya aktivitas bakteri asam
dengan perlakuan A4 (enzim rennet 2% dan
laktat dalam keju tersebut (De Souza et al.,
Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%)
2003). Hal tersebut berkaitan dengan
menghasilkan nilai pH keju terendah yakni
semakin meningkatnya jumlah bakteri
5,3, sedangkan perlakuan A0 (enzim rennet
asam laktat yang menggunakan laktosa.
10% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
Semakin banyak sumber gula yang dapat
0%) menghasilkan nilai pH keju yang
dimetabolisir maka semakin banyak pula
tinggi yakni 5,5.
asam-asam organik yang dihasilkan
Berdasarkan hasil analisis sidik
ragam menunjukkan bahwa perlakuan

Tabel 1. Rataan Pengaruh Perlakuan Terhadap pH, Curd dan Total Padatan

Variabel A0 A1 A2 A3 A4
pH 5,5 5,4 5,4 5,3 5,3
Curd (%) 49,05a 58,73b 65,42c 71,50d 72,75d
Padatan (%) 69,04a 70,82b 71,82bc 72,73c 74,41d

Ket : Superskrip yang berbeda pada baris yang sama artinya berbeda sangat nyata (P<0,01)

324
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

sehingga secara otomatis pH juga akan Lactobacillus plantarum YN 1.3 0%)


semakin rendah (Desai et al., 1994). Rataan berbeda nyata lebih rendah dengan
pH keju yang dihasilkan pada penelitian ini perlakuan A1 (enzim rennet 8% dan
berkisar antara 5,5 – 5,3. Menurut Walstra Lactobacillus plantarum YN 1.3 2%), A2
et al. (1999) pH keju berkisar antara 5,1 – (enzim rennet 6% dan Lactobacillus
5,6. plantarum YN 1.3 4%), A3 (enzim rennet
Curd Keju 4% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
Data rataan analisis curd pada Tabel 6%) dan A4 (enzim rennet 2% dan
1 menunjukkan bahwa perlakuan enzim Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%).
rennet dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 Selanjutnya perlakuan A1 (enzim rennet
yang berbeda menunjukkan hasil yang 8% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
beragam berkisar antara 49,05% - 72,75%. 2%) berbeda nyata dari perlakuan A2
Curd keju tertinggi diperoleh pada (enzim rennet 6% dan Lactobacillus
perlakuan A4 (enzim rennet 2% dan plantarum YN 1.3 4%), A3 (enzim rennet
Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%), 4% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
sedangkan curd terendah dihasilkan dari 6%), dan A4 (enzim rennet 2% dan
perlakuan A0 (enzim rennet 10% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%).
Lactobacillus plantarum YN 1.3 0%). Kemudian perlakuan A2 (enzim rennet 6%
Berdasarkan hasil analisis sidik dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 4%)
ragam menunjukkan bahwa perlakuan A0 berbeda nyata dari perlakuan A3 (enzim
(enzim rennet 10% dan Lactobacillus rennet 4% dan Lactobacillus plantarum YN
plantarum YN 1.3 0%), A1 (enzim rennet 1.3 6%), dan A4 (enzim rennet 2% dan
8% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%).
2%), A2 (enzim rennet 6% dan Selanjutnya perlakuan A3 (enzim rennet
Lactobacillus plantarum YN 1.3 4%), A3 4% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
(enzim rennet 4% dan Lactobacillus 6%) tidak berbeda nyata dengan perlakuan
plantarum YN 1.3 6%) dan A4 (enzim A4 (enzim rennet 2% dan Lactobacillus
rennet 2% dan Lactobacillus plantarum YN plantarum YN 1.3 8%).
1.3 8%) memberikan pengaruh yang Dari data tersebut dapat dijelaskan
berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap bahwa curd dipengaruhi oleh Lactobacillus
curd keju yang dihasilkan. plantarum YN 1.3 yang digunakan.
Hasil uji lanjut Beda Nyata Jujur Meningkatnya jumlah BAL juga
menunjukan bahwa curd keju pada mempengaruhi curd yang dihasilka. Fox et
perlakuan A0 (enzim rennet 10% dan al. (2000) menyatakan bahwa aktivitas
325
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

protease selama koagulasi dipengaruhi oleh Berdasarkan hasil analisis sidik


keasaman susu dan mempengaruhi ragam menunjukkan bahwa perlakuan A0
kekuatan curd. (enzim rennet 10% dan Lactobacillus
Curd ditekan agar diperoleh bentuk plantarum YN 1.3 0%), A1 (enzim rennet
keju yang dikehendaki sekaligus 8% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
merupakan proses pengurangan air. Berg 2%), A2 (enzim rennet 6% dan
(1988) menambahkan penekanan keju Lactobacillus plantarum YN 1.3 4%), A3
bertujuan untuk memberikan bentuk pada (enzim rennet 4% dan Lactobacillus
keju, memisahkan whey dari curd, plantarum YN 1.3 6%), dan A4 (enzim
menjadikan curd lebih padat dan agar keju rennet 2% dan Lactobacillus plantarum YN
memiliki struktur yang homogen. Kondisi 1.3 8%) memberikan pengaruh yang
yang sangat asam ini menyebabkan curd berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap
yang terbentuk akan menjadi lebih banyak. total padatan keju yang dihasilkan.
Rataan curd keju yang dihasilkan pada Hasil uji lanjut beda nyata jujur
penelitian ini berkisar antara 49,05% – menunjukan bahwa total padatan keju pada
72,75%. Menurut Nugroho (2012) rataan perlakuan A0 (enzim rennet 10% dan
curd keju yang dihasilkan berkisar antara Lactobacillus plantarum YN 1.3 0%)
49,282 – 79,4019. berbeda nyata lebih rendah dengan
perlakuan A1 (enzim rennet 8% dan
Total Padatan Keju Lactobacillus plantarum YN 1.3 2%), A2
Data rataan analisis total padatan (enzim rennet 6% dan Lactobacillus
keju seperti tercantum pada Tabel 1 plantarum YN 1.3 4%) A3 (enzim rennet
menunjukkan bahwa rataan total padatan 4% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
yang diperoleh pada keju dengan perlakuan 6%) dan A4 (enzim rennet 2% dan
enzim rennet dan Lactobacillus plantarum Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%).
YN 1.3 yang berbeda menunjukan hasil Selanjutnya perlakuan A1 (enzim rennet
yang beragam berkisar antara 69,04% - 8% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3
74,41%. Nilai rataan total padatan pada 2%) tidak berbeda nyata dengan perlakuan
keju tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 A2 (enzim rennet 6% dan Lactobacillus
(enzim rennet 2% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 4%) tapi berbeda nyata
plantarum YN 1.3 8%), sedangkan total dengan perlakuan A3 (enzim rennet 4% dan
padatan terendah di hasilkan dari perlakuan Lactobacillus plantarum YN 1.3 6%), A4
A0 (enzim rennet 10% dan Lactobacillus (enzim rennet 2% dan Lactobacillus
plantarum YN 1.3 0%). plantarum YN 1.3 6%). Kemudian
326
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

perlakuan A2 (enzim rennet 6% dan mempercepat proses koagulasi, dan mampu


Lactobacillus plantarum YN 1.3 4%) tidak menghasilkan curd yang kompak serta
berbeda nyata dengan perlakuan A3 (enzim memiliki rendemen yang tinggi.
rennet 4% dan Lactobacillus plantarum YN Koagulasi pada kondisi asam yang
1.3 6%) tapi berbeda nyata dengan optimum untuk aktivitas enzim renin
perlakuan A4 (enzim rennet 2% dan mampu menghasilkan curd yang kompak
Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%). dan kokoh, sehingga pada saat curd
Selanjutnya perlakuan A4 (enzim rennet dipotong, tidak banyak lemak dan kasein
2% dan Lactobacillus plantarum YN 1.3 yang hilang bersama whey. lebih banyak
8%) berbeda nyata lebih tinggi dengan lemak yang dapat dipertahankan dalam
perlakuan A3 (enzim rennet 4% dan curd maka dapat menghasilkan rendemen
Lactobacillus plantarum YN 1.3 6%), A2 keju yang lebih tinggi (Metzger et al.,
(enzim rennet 6% dan Lactobacillus 2000). Rataan total padatan keju yang
plantarum YN 1.3 4%), dan A1 (enzim dihasilkan pada penelitian ini berkisar
rennet 8% dan Lactobacillus plantarum YN antara 69,04% – 74,41%. Menurut
1.3 2%) Supriyanti dan Fitria (2014) total padatan
Dari data tersebut dapat dijelaskan keju berkisar antara 45,51 – 84,70.
bahwa total padatan dipengaruhi oleh
Lactobacillus plantarum YN 1.3 yang KESIMPULAN
digunakan. Meningkatnya jumlah BAL
juga mempengaruhi total padatan yang Berdasarkan hasil pembahasan dan
dihasilkan. Semakin tinggi tingkat analisis data dapat disimpulkan bahwa keju
keasaman susu yang dihasilkan oleh bakteri dengan pemanfaatan enzim rennet 2% dan
asam laktat menyebabkan kemampuan Lactobacillus plantarum YN 1.3 8%
mengikat air semakin tinggi pada saat menghasilkan pH, curd dan total padatan
koagulasi. Menurut Joshi (2004) keju terbaik.
menyatakan bahwa pada koagulasi dengan
asam, semakin rendah pH penggumpalan DAFTAR PUSTAKA
maka kemampuan curd untuk menahan air
semakin besar sehingga jumlah kadar air Berg, J.C.T.v D. 1988. Dairy Technology
In The Tropics And Substropics.
yang dihasilkan semakin besar, hal ini
PUDOC Wageningen Agricultural
disebabkan karena proses pengasaman University.
dapat bekerja secara optimum dalam
De Souza, C.F.V., T.D. Rosa, M.A.Z.
membantu kerja enzim rennet untuk Ayub. 2003. Change in the
327
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 37 No. 2 : 321 - 328 (Juli 2017) ISSN 0852 -2626

microbiological and Walstra, P.T.J. Geutrs., A. Noomen., A.


physicochemical of Serrano chese Jellema,. M.A.J.S. Va Bokel. 1999.
during manufacture and ripening. Dairy Technology. Principles of
Braz Journal Microbiol 34 (3): 260- Milk. Properties and Processes. By
266. Marcel Dekker, Inc New York.
Basel
Desai, S.R., V.A. Toro and V. Joshi. 1994.
Utilization of different fruit in the
manufacture of yoghurt. Indian
Journal of Dairy Sci. 47 : 870-874.

Fox, P. F., T.P. Guinee, T.M. Cogan and


P.L.H. McSweeney. 2000.
Fundamentals of Cheese Sciense.
Aspen Publishers, Inc. Maryland.

Joshi, N., K. Muthukumarappan dan R. I.


Dave. 2004. Effect of calcium on
mikrostrukture and meltability of
part skim Mozzarella Cheese.
Journal Dairy Science. 7: 1975-
1985.

Metzger, L. E., D. M. Barbano, M. A.


Rudan dan P. S. Kindstedt. 2000.
Effect of milk preacidification on
low fat Mozzarella Cheese: I.
Composition and Yield. Journal
Dairy Science. 83:648-658.

Nugroho, Puji Raharjo, 2012. Pengaruh


Penggunaan Getah Biduri
(calotropis gigantae) Terhadap
Kualitas Fisik dan Kimia Keju Asal
Susu Kambing. Skripsi Fakultas
Pertanian, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Supriyanti, F. M. T dan P.F. Fitria, 2014.


Fortifikasi lemon pada produksi
keju cottage serta analisis
kandungan gizinya. Prossiding
Seminar Nasional Sains dan
Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains
dan Matematika, UKSW. Vol 5(1)
Pp: 530-535

Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip


dan Prosedur Statistika. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

328

You might also like