Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Tutorial Ke 2

dr. Rodiani, S. Ked., M. Sc., Sp.OG.

List npm:

1. Rio Afrian Pratama 1718011167

2. Elmarossa Dinda Sephia 1758011034

3. Alfira Aulia 1718011164

4. Sindy Almia Titasha Darwis 1718011169

5. Gusti Destiana 1718011124

6. Dandy Fahsi Algifary 1758011005

7. Franklin daniel 1758011022

8. M Yuda Enrico 1718011064

9. Beby Kelidia Jezmi 1718011130

10. Ega Chessa Alia 1718011135

Groin Swelling
A 49-year-old male farmer, domiciled in Purbolinggo a rural area in east Lampung, admitted
to emergency unit of hospital with a one-year history of a right groin swelling which had
quadrupled in size over the year. The swelling had suddenly became painful about 5 days
before admition.

Previous complaints one year ago began with fever, nausea, vomiting and headaches for two
months accompanied by pain in the leg muscles which was slowly followed by swelling in
the left thigh.The patient also reported a positive history of progressive weight loss,
generalised body itching and associated nocturia with a feeling of incomplete bladder
emptying.

Physical examination showed a middle-aged man, who was afebrile, not pale, anicteric and
without pedal oedema. His vital signs were essentially normal. There was no significant
peripheral lymphadenopathy. There was, however, a firm and tender right groin mass, which
measured 16 cm × 10 cm and extended from the right anterior superior iliac spine to the root
of the penis. The mass was irreducible, immobile and was firmly attached to the overlying
skin which appeared normal.

The patient usually worked as a rice farmer who worked with bare feet and poor physical
hygiene. He also told that this symptomps also occure on some of his friends in the village.
The patient was givensymptomatics treatment while waiting fot the results of the laboratory
investigations.

STEP 1

1. Pedal edema : pembekakan cairan yang ada di kaki bagian atas atau bawah paha,
ujung jari. Menyerang orang hamil dan orang tua usia lanjut ( pemeriksaan pitting
udem )
2. Limfadenopati perifer ; pembekangkan kelenjar getah bening ( selangkangan dan
leher)

3. Nocturia : Buang air kecil yang berlebihan pada malam hari.

4. Anicteric: tidak terdapat ikterik adalah kondisi sklera mata berubah jadi kuning
karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah

5. Afebril : fase dimana febris ( ada gejala demam) dan febril ( tidak ada gejala demam)

STEP 2

1. Keluhan pada pasien di skenario (dx,dd)?


2. Terkait dengan diagnosis, sebutkan etio,patofisiologi,pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, tatalaksana ?

3. Bahaya biologis yang ada pada skenario ?

4. Faktor apa saja yang menyebabkan keluhan pada pasien di skenario ?

5. Personal hygine dan apd yang seharusnya

STEP 3 :

1. Keluhan pada pasien di skenario (dx,dd)? Terdapat faktor pada skenario dan sudah
ada gejala diduga penyakit filiariasis . penularan melalui gigitan nyamuk yang
terdapat cacing filaria (dx:filariasis)

untuk diagnosis banding terdapat udem pedal maka di lihat berapa lama penekanan
edem kurang atau lebih dari 40 detik (-)hypoalbuminemia (+)normo albumineria,
hernia inguinalis, pembesara ekstremitas lainnya, pembengkakan tidak limfodenopati
( venushipertension) terdapat limfosarkoma: terdapat gejala pembesaran kel getah
bening yang terasa nyeri, anoreksia, edema tungkai, sesak napas, penurunan bb,
keringat malam,demam, infeksi cacing tambang : demam, penurunan bb ( penurunan
nafsu makan), gatal- gatal

2. Etiologi :

dx filariasis . infeksi sekelompok cacing nematoda yang termasuk super familia


filariodea(wucheria bancrofti),(brugia malayi),(brugia timori). Masa inkubasi 1 tahun
sedangkan penularan melalui vector nyamuk,hospes definitive
manusia/hewan,terdapat mikrkofilaria di dalam darah tepi tergantung spesis
peridositasnya terdapat filaria di dalam darah tepi sehingga mudah untuk di deteksi

Patofisiologi & patogenesisi

Hospes manusia,resrvoir nyamuk, biasanya nyamuk sculex atau anopheles (paling


sering). Bentuk inaktif larva filaria staium 3, ketika nyamuk menusuk ke kulit
manusia sekaligus mengeluarkan larva stadium 3, masuk ke peredaran darah, lalu ke
s.limfatik selama 8-12 bulan baru bisa diagnostik lalu periksa darah tepi baru terlhat
cacing bisa juga eosinofil 10-15% naik. Setelah itu nyamuk lain datang dengan
mengisap darah membawa larva stadium 1 di dalam tubuh nyamuk sampai stadium 3
migrasi ke kepala dan penyengat dan bisa menular ke manusia

Pemeriksaan fisik

Ttv,head to toe,pemeriksaan kgb leher ( ada pembengkakan atau tidak),lihat limfa lain
paha atau ketiak pemeriksaa skrotum ada hidrokel atau tidak

Pemeriksaan penunjang

Dilihat dari sudut pandang parasitologi harus menemukan mikrofili yang ada di dalam
darah,atau cairan hidrokel atau cairan kiluria pada sediaan darah tebal dengan tes
profokatif DEC pengambilan darah di lakukan pada malam hari di karenakan
nocturna sedangkan stadium filaria dengan pelacak dna.

Pemeriksaan radiodiagnosis menggunakan USG dilakukan pada kelenjar getah bening


atau di bagian skrotum, diagnosis imunologi dengan teknis ELISA dan ICT (imuno
chromography test). Biasanya spesifik untuk menentukan bruceria atau bukan

Tatalaksana :

Medikamentosa
DEC (dietil karbamasin sitrat)6 mg/kg BB/hari selama 12 hari diberikan dalam tiga
kali pemberian sesudah maka

Doksisiklin 100-200mg/kgBB selama 4-6 minggu

Pct dan asam mefenamat sbg terapi symptomatic pd demam dan nyeri

Non medikamentosa:
Istirahat

Edukasi beritahu pasien apa efek samping dari DEC

Bersihkan kaki dengna sabun

Hindari gigita nyamuk

Gunakan insektisida
3. Bahaya biologi : ada dari bakteri,virus,jamur,parasit,gigita serangga,atau hewan
berbisa

Bakteri : antraxs,tbc,leptospirosis

Virus : flu burung

Jamur : cincin melingkar paa tempat yang terinfeksi spt penyakit kurap

Parasit : filariasis,toksoplasmosis,taeniasis ( biasanya karena konsumsi makanan


yang tercemar ), miasis

Kena gigitan serangga : rabies

4. Faktor lingkungan :

lingkungan fisik ( suhu udara , kembapan udara, angin, hujan ,sinar matahari, arus
air, tempat perkembangan nyamuk, keadaan dinding, pemasangan kawat pada
ventilasi

lingkungan biologi : genangan air, rawa-rawa

lingkungan kimia : lingkungan social ekonomi dan budaya, sektor


pekerjaannya,kebiasaan keluar rumah

faktor manusia : umur, jenis kelamin,imunitas

faktor nyamuk : siklus gonotofik

faktor agen : perkotaan (wucheria bancrofti, brugia malayi nocturna, malayi


superiodik

5. Apd : sepatu boot( menghindari cacing cacing yg masuk lewat kaki), sarung tangan
agar tidak terkena parasit saat menanam, menggunakan baju panjang mengurangi
resiko

Personal hygine : bersih bersih setelah bekerja, sebelum makan harus berganti
pakaian, memakai sofel
STEP 4 ( MIND MAPPING )

STEP 5 ( LEARNING OBJECTIVE)

1. Pencegahan pada komunitas petani ( sprti penyuluhan)


2. Hasil laboratorium dari hasil

You might also like