Professional Documents
Culture Documents
Management and Control of Rainwater in Housing For Soil Water Conservation
Management and Control of Rainwater in Housing For Soil Water Conservation
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/7515
Abstract
Overflow of rainwater causes flooding problems. Efforts to apply drainage techniques become
an option in order to deal with global warming, namely the environmentally sound rainwater
drainage system. This system according to [Sunjoto, 2007] consists of three groups, namely
Rainwater Infiltration Well, Infiltration Trench and Recharge Yard and the latter is also called
Taman Bertanggul (Sujono, 2005 ).The method used in this study using quantitative analysis
methods. The sampling method is the purposive sampling method for the measurement of
permeability which takes into account the sampling of land that has not been given pavement
such as vacant land or yard while for measuring the depth of groundwater by measuring the
depth of surface of existing well water and by exploring the infiltration well plan that will used
in housing complexes.Based on the method calculation approach SNI 03-2453-2002 the need
for infiltration wells to accommodate rainwater runoff due to the closure of open land by
houses and carport as many as 20 units. Whereas as a substitute for land covered by paving
blocks, 8 units were made. Dimensions of 1 m diameter infiltration well, 1.5 m depth for each
infiltration well.
Abstrak
Limpahan air hujan yang tidak terkendali membuat masalah banjir. Usaha dalam menerapkan
teknik drainase menjadi pilihan dalam rangka menghadapi global warming yaitu sistem
drainase air hujan berwawasan lingkungan. Sistem ini menurut [Sunjoto, 2007] terdiri dari tiga
kelompok yaitu Sumur Peresapan Air Hujan (Recharge Well), Parit Resapan Air Hujan
(Recharge Trench) dan Taman Resapan Air (Recharge Yard) dan yang terakhir ini juga disebut
Taman Bertanggul [Sujono, 2005].Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode analisis kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan metode yaitu
metode purposive sampling untuk pengukuran permeabilitas yang mempertimbangkan
pengambilan sampel pada lahan yang belum diberi perkerasan seperti lahan kosong maupun
pekarangan rumah sedangkan untuk pengukuran kedalaman muka air tanah dengan
mengukur kedalaman permukaan air sumur eksisting dan dengan cara menggali rencana sumur
resapan yang akan dipakai dalam komplek perumahan. Berdasarkan pendekatan perhitungan
metode SNI 03-2453-2002 kebutuhan sumur resapan untuk menampung limpasan air hujan
akibat dari tertutupnya lahan terbuka oleh rumah dan carport sebanyak 20 unit. Sedangkan
sebagai pengganti lahan yang tertutup oleh paving block, dibuat 8 unit. Dengan dimensi sumur
resapan diameter 1 m, kedalaman 1,5 m atau 3 buah buis beton untuk setiap sumur resapan.
Pengelolaan dan Pengendalian Air Hujan dalam Perumahan sebagai Upaya Konservasi Air Tanah | 19
Daru Pratomo, Much. Suranto Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
sebagai resapan air, sehingga air yang Adanya sumur resapan dapat
meresap ke dalam tanah menjadi terbatas dan mengurangi volume air limpasan permukaan.
memperbesar volume aliran permukaan. Air hujan yang jatuh di atas permukaan atap
Salah satu solusi untuk mengatasi banjir bangunan rumah dialirkan melalui talang
dan menurunnnya permukaan air-tanah pada terus ditampung ke dalam sumur resapan.
kawasan perumahan adalah dengan cara Dengan demikian, air hujan tidak mengalir
pencegahan sedini mungkin melalui ke mana-mana dan mengurangi air limpasan
perencanaan dari awal oleh pihak permukaan. Pemasangan sumur resapan
pengembang perumahan (kontraktor / dapat dilakukan dengan model individual dan
developer) dengan mengalokasikan lahan komunal. Sumur resapan model individual
untuk pembuatan konstruksi sumur resapan adalah satu sumur resapan digunakan untuk
air hujan atau pompa pengendali banjir. satu rumah, sedangkan yang satu sumur
Sistem drainase suatu kawasan resapan komunal digunakan secara bersama-
perumahan biasanya direncanakan sesuai sama untuk lebih dari satu rumah.
dengan jumlah volume air permukaan yang Air hujan yang jatuh ke halaman rumah
berasal dari rumah-rumah per-blok dengan harus dapat diserap oleh lahan halaman
kondisi rumah yang standar (rumah belum rumah itu sendiri dan tidak melimpas ke luar
dikembangkan). Kondisi ini yang membuat halaman rumah. Halaman rumah secara
dimensi saluran drainase tidak dapat alamiah dapat menyerap curahan air hujan,
menampung lagi volume air permukaan termasuk dari air hujan dari cucuran atap
sejalan dengan pengembangan rumah-rumah, rumah, yang mengalir melalui talang. Dalam
yang berakibat terjadinya genangan- hal ini sumur resapan dapat ikut mengurangi
genangan air bahkan banjir pada kawasan sumbangan banjir dengan mengurangi
tersebut dan sekitarnya. volume runoff air hujan.
Sumur resapan air merupakan rekayasa Masuknya air hujan melalui peresapan
teknik konservasi air yang berupa bangunan (infiltrasi) inilah yang menjaga cadangan air
yang dibuat sedemikian rupa sehingga tanah agar tetap dapat dipanen dengan
menyerupai bentuk sumur gali dengan mudah. Permukaan air-tanah memang
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai berubah-ubah, tergantung dari pasokan air
tempat menampung air hujan diatas atap dan eksploitasinya. Dengan memasukkan ke
rumah dan meresapkannya ke dalam tanah. dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di
Manfaat yang dapat diperoleh dengan areal perumahan tidak terbuang percuma ke
pembuatan sumur resapan air antara lain : (1) selokan terus mengalir ke sungai.
mengurangi aliran permukaan dan mencegah Banjir dan menurunnya permukaan air
terjadinya genangan air, sehingga tanah yang melanda beberapa kawasan
memperkecil kemungkinan terjadinya banjir perumahan telah berlangsung cukup lama
dan erosi, (2) mempertahankan tinggi muka dan bahkan telah dianggap sebagai rutinitas
air tanah dan menambah persediaan air tanah, yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat
(3) mengurangi atau menahan terjadinya dilakukan untuk mengatasi hal tersebut
intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan adalah dengan membangun sumur resapan air
dengan wilayah pantai, (4) mencegah pada setiap rumah dalam suatu kawasan
penurunan atau amblasan lahan sebagai perumahan atau membangun pompa
akibat pengambilan air tanah yang pengendali banjir.
berlebihan, dan (5) mengurangi konsentrasi Sumur Resapan Air Hujan (Recharge
pencemaran air tanah. Well) merupakan alternatif pilihan dalam
Sumur resapan air ini berfungsi untuk mengatasi banjir dan menurunnya permukaan
menambah atau meninggikan air tanah, air tanah pada kawasan perumahan, karena
mengurangi genangan air banjir, mencegah dengan pertimbangan : a) pembuatan
intrusi air laut, mengurangi gejala amblesan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya
tanah setempat dan melestarikan serta besar, b) tidak memerlukan lahan yang luas,
menyelamatkan sumberdaya air untuk jangka dan c) bentuk konstruksi SRA sederhana.
panjang.Oleh karena itu pembuatan sumur Sumur resapan air merupakan rekayasa
resapan perlu digalakkan terutama pada teknik konservasi air yang berupa bangunan
setiap pembangunan rumah tinggal. yang dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk sumur gali dengan
Pengelolaan dan Pengendalian Air Hujan dalam Perumahan sebagai Upaya Konservasi Air Tanah | 21
Daru Pratomo, Much. Suranto Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai 3) Penempatan sumur resapan air hujan
tempat menampung air hujan dan harus mempertimbangkan keamanan
meresapkannya ke dalam tanah. Manfaat bangunan sekitarnya;
yang dapat diperoleh dengan pembuatan 4) Harus memperhatikan peraturan daerah
sumur resapan air antara lain : (1) setempat;
mengurangi aliran permukaan dan mencegah 5) Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan
terjadinya genangan air, sehingga ini harus disetujui Instansi yang
memperkecil kemungkinan terjadinya banjir berwenang.
dan erosi, (2) mempertahankan tinggi muka Persyaratan teknis yang harus dipenuhi
air tanah dan menambah persediaan air tanah, adalah sebagai berikut ;
(3) mengurangi atau menahan terjadinya 1) Kedalaman air tanah. Kedalaman air
intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan tanah minimum 1,50 m pada musim
dengan wilayah pantai, (4) mencegah hujan,
penurunan atau amblasan lahan sebagai 2) Permeabilitas tanah. Struktur tanah yang
akibat pengambilan air tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai
berlebihan, dan (5) mengurangi konsentrasi permeabilitas tanah ≥ 2,0 cm/jam, dengan
pencemaran air tanah. klasifikasi sebagai berikut;
Dalam lingkungan perumahan tidak bisa a) permeabilitas tanah sedang (geluh
dipungkiri dan dipastikan terjadi limpasan air kelaunan 2,0 – 3,6 cm/jam atau 0,48 –
permukaan (surface runoff) akibat 0,864 m3/m2/hari)
tertutupnya areal tanah dengan bangunan b) permeabilitas tanah agak cepat (pasir
rumah, perkerasan halaman [carport], sarana halus 3,6 – 36 cm/jam atau 0,864 –
jalan [paving block disarankan masih terjadi 8,64 m3/m2/hari);
resapan air tanah]. Dari limpasan air c) permeabilitas tanah cepat (pasir kasar,
permukaan dikumpulkan dalam saluran lebih besar 36 cm/jam atau 8,64
drainase agar arah aliran air tidak liar. Untuk m3/m2/hari)
mengambil kesempatan dalam mengelola air 3) Jarak terhadap bangunan. Jarak
limpasan yang terkumpul dalam saluran penempatan sumur resapan air hujan
makan dibuatlah saluran yang bisa terhadap bangunan, dapat dilihat pada
memberikan kesempatan air bisa meresap ke Tabel 1.
dalam tanah dengan tidak memberikan dasar
saluran dengan pasangan. Sehingga masih Tabel 1. Jarak minimum sumur resapan
memberikan kesempatan kepada air untuk air hujan terhadap bangunan
bisa meresap ke dalam tanah semaksimal Jarak minimum
mungkin. Disamping cara tersebut juga dari sumur
No. Jenis Bangunan
memberikan sumur resapan pada jalur resapan air hujan
saluran drainase (Recharge Trench) tersebut (m)
pada titik-titik tertentu sesuai dengan 1. Sumur resapan air 3
hujan/ sumur air
perhitungan kebutuhan unit sumur resapan
bersih
sebagai konversi pengganti luasan areal yang 2. 1
tertutup akibat pembangunan rumah dan Pondasi bangunan
fasilitas lainnya [carport, jalan paving]. 3. Bidang resapan 5
Sumur resapan air hujan adalah /sumur resapan
prasarana untuk menampung dan meresapkan tangki septik
air hujan ke dalam tanah. Sedangkan Lahan Catatan : Jarak diukur dari tepi ke tepi
pekarangan adalah lahan atau halaman yang Perhitungan sumur resapan air hujan terbagi
dapat difungsikan untuk menempatkan sumur atas:
resapan air hujan. 1) Volume andil banjir dapat digunakan
Persyaratan umum yang harus dipenuhi rumus sebagai berikut :
adalah sebagai berikut ; Vab = 0,855. Ctadah.. Atadah. R ..........(1)
1) Sumur resapan air hujan ditempatkan dimana :
pada lahan yang relative datar; Vab = Volume andil banjir yang akan
2) Air yang masuk ke dalam sumur resapan ditampung sumur resapan (m3)
adalah air hujan yang tidak tercemar;
Pengelolaan dan Pengendalian Air Hujan dalam Perumahan sebagai Upaya Konservasi Air Tanah | 23
Daru Pratomo, Much. Suranto Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
Pengelolaan dan Pengendalian Air Hujan dalam Perumahan sebagai Upaya Konservasi Air Tanah | 25
Daru Pratomo, Much. Suranto Media Teknik Sipil, ISSN 1693-3095
e-ISSN 2597-7660
DAFTAR PUSTAKA
Bradja M. Das. (1993). Mekanika tanah
Prinsip-prinsip, rekayasa geoteknik,
jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI
03-2453-2002, Tata Cara
Perencanaan Sumur Resapan Air
Hujan untuk Lahan Pekarangan.
Eka, A.,I., dan Ig. L. Setyawan P. (2013).
Rancangan Sumur Resapan air hujan
sebagai salah satu usaha konservasi
air tanah di perumahan Dayu Baru
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Moh. Masduki Hardjosuprapto, Ir. (1999).
Drainase perkotaan.
Nopandi V., P., dan Ivan I. (2014).
Penerapan Sumur Resapan pada
Perencanaan Drainase Wilayah di
Kecamatan Tarutung (Studi Kasus :
Kawasan Permukiman Kelurahan
Hutatoruan VII).
Sunjoto. (2007). Peningkatan Tampungan
Air Tanah Akibat Infiltrasi di
Saluran, Pros. Lokakarya Nasional
Rekayasa Penanggulanagan Dampak
Pengambilan Air Tanah, Dept.
ESDM. PLG, Jakarta 6 September
2007.
Sujono. (2005). Laporan Penelitian Survei
Drainase Lingkungan Kampus,
Yogyakarta.
Pengelolaan dan Pengendalian Air Hujan dalam Perumahan sebagai Upaya Konservasi Air Tanah | 27