Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 28

22/02/2019

CHAPTER

2 The Audit Standards’


Setting Process
Learning Objectives
After studying this chapter, you should be able to:
1. Describe the nature of CPA firms, what they do, and their structure.
2. Understand the role of the Public Company Accounting Oversight Board and the
effects of the Sarbanes – Oxley Act on the CPA profession.
3. Summarize the role of the Securities and Exchange Commission in accounting and
auditing.
4. Describe the key functions performed by the AICPA.
5. Understand the role of international auditing standards and their relation to US auditing
standards.
6. Use the US auditing standards as a basis for further study.
7. Identify quality control standards and practices within the accounting profession.

1
22/02/2019

Materi Bab 2
 Akuntan Publik

 Kantor Akuntan Publik

 Organisasi Profesi

 Standar Profesi

 Kode Etik Profesi

Pendahuluan

 Audit seharusnya dilaksanakan oleh seseorang


yang kompeten dan independen

 Yang paling umum melakukan audit atas laporan


keuangan adalah akuntan publik bersertifikat
(BAP)

 Akuntan publik dimaksud tergabung dalam


kantor akuntan publik (KAP)

 Setiap AP harus menjadi anggota di IAPI-APAP


(UU 5/2011)

10-4

2
22/02/2019

Tujuan Pembelajaran 1

Menjelaskan profesi Akuntan Publik


dan Kantor Akuntan Publik

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA

Akuntan Publik firms, what they do, and


their structure.

 Akuntan publik adalah sebutan generik yang


ditujukan untuk akuntan yang menjalankan praktik
akuntansi publik (terutama pengauditan).
 Mendapat ijin AP dari Menteri Keuangan sesuai UU
AP no 5/2011 untuk memberikan jasa asurans dan
non asurans
 Penjelasan UU 5/2011: ”Jasa asurans” adalah jasa
Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan
keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau
pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan
berdasarkan suatu kriteria.

LO 1

3
22/02/2019

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Peraturan Perundangan firms, what they do, and
their structure.

UU 34/1954
Gelar Kantor
Akuntan Akuntan
UU 5/2011

PP 20/2015
Permenkeu
17/PMK.01/2008
Permenkeu
25/PMK.01/2014

LO 1

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Requirements for Becoming a CPA firms, what they do, and
their structure.

 Educational requirement

 Uniform CPA examination requirement

 Experience requirement

LO 1

4
22/02/2019

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
CPA Examination Sections firms, what they do, and
their structure.

 Auditing and Attestation

 Financial Accounting and Reporting

 Regulation

 Business Environments and Concepts

LO 1

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Characteristics of CPA firms, what they do, and
their structure.

 Trustee People
 Fee Not Salary
Trustee People
 Leadership
 Networking
 Multi Disiplin Ilmu

Networking Leadership

LO 1

10

5
22/02/2019

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Kantor Akuntan Publik firms, what they do, and
their structure.

 Akuntan yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik harus


tergabung dalam suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).
 Izin usaha KAP diterbitkan oleh Menteri Keuangan
 Bentuk usaha KAP:
 Perseorangan, 1 pemegang izin Akuntan Publik
 Persekutuan perdata atau firma, 2 atau lebih pemegang izin AP
 KAP harus memiliki minimal 2 staf profesional bidang akuntansi
 KAP harus memiliki Sistem Pengendalian Mutu
 KAP persekutuan dapat mendirikan cabang yang dipimpin oleh AP
 KAP dapat melakukan kerjasama dengan KAPA/OAA/OAI

LO 1

11

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Kantor Akuntan Publik firms, what they do, and
their structure.

 Di Indonesia, terdapat lebih dari 400 kantor akuntan


publik.

 Empat kantor akuntan publik terbesar di dunia


disebut dengan “Big Four”, yang juga beroperasi di
Indonesia dengan menggandeng KAP lokal.

 Kebanyakan KAP mempunyai kurang dari 25 staf


dalam sebuah kantor tunggal.

LO 1

12

6
22/02/2019

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Kantor Akuntan Publik firms, what they do, and
their structure.

Assurance Services Non Assurance Services

Attestation Service Other


Management
Audits Reviews Consulting
Accounting and
Internal Control
Reporting
(e.g. Web Trust, Sys Trust)
Tax Services
Other Assurance Services

• Pasal 3 ayat 2 UU 5 tahun 2011: jasa asurans (audit, review dan


asurans lainnya) hanya dapat diberikan oleh Akuntan Publik
• Pelanggaran pasal tersebut diancam pidana 6 tahun dan denda
Rp 500 juta (pasal 57 UU 5/2011)

LO 1

13

Learning Objective 1
Describe the nature of CPA
Kantor Akuntan Publik firms, what they do, and
their structure.

Jabatan Pengalaman Tanggung Jawab


Melaksanakan pengujian sesuai
Asisten 0-4 tahun
program audit
Bertanggung jawab di lapangan,
Ketua Tim 4-8 tahun
termasuk mengawasi staf
Membantu merencanakan,
Manager 9-12 tahun mengelola audit, mereviu
pekerjaan dan melayani klien
Mereviu pekerjaan audit dan
Partner 12+ tahun mengambil keputusan hasil
audit

LO 1

14

7
22/02/2019

Tujuan Pembelajaran 2

Menjelaskan organisasi
profesi dan fungsi-fungsi
utama yang dilakukannya

15

Learning Objective 2
Organisasi
OrganisasiProfesi
Profesi
Describe the key functions
performed by the IAPI

 Untuk mendapatkan ijin praktik, seorang akuntan


harus menjadi anggota profesi.

 Organisasi profesi akuntan publik di Indonesia adalah


Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

LO 2

16

8
22/02/2019

Learning Objective 2
Dasar Hukum Describe the key functions
performed by the IAPI

 UU No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik


 PP No 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan
Publik
 KMK No 443/KMK.01/2011 tanggal 27
Desember 2011 tentang penetapan IAPI sebagai
Asosiasi Profesi Akuntan Publik (APAP)

LO 2

17

Learning Objective 2
Organisasi Profesi Describe the key functions
performed by the IAPI

24/05/07 IAPI
1994
IAI
Kompartemen
Akuntan
07/04/77 Publik
IAI Seksi
Akuntan
Publik

23/12/57 IAI

LO 2

18

9
22/02/2019

Learning Objective 2
Organisasi Profesi Describe the key functions
performed by the IAPI

IAPI merupakan Asosiasi Profesi Akuntan


Publik (APAP) sebagaimana dimaksud dalam
UU no. 5/2011 tentang Akuntan Publik.
 IAPI sebagai APAP berbadan hukum perhimpunan
yang disahkan KemenkumHAM, berdiri 21 Mei 2007
 Associate Member pada International Federation of
Accountants (IFAC) sejak November 2014

LO 2

19

Learning Objective 2
Organisasi Profesi Describe the key functions
performed by the IAPI

Keanggotaan:

 Akuntan Publik (mandatory sesuai UU 5/2011)

 CPA of Indonesia (mandatory sesuai AD/ART IAPI)

 Individu lain yang berminat (voluntary)

LO 2

20

10
22/02/2019

Learning Objective 2
Organisasi Profesi Describe the key functions
performed by the IAPI

Permenkeu 443/KMK.01/2011 menetapkan


IAPI sebagai APAP untuk menjalankan fungsi:

 Ujian sertifikasi akuntan publik (CPA of Indonesia)

 Penyusun kode etik dan standar profesi

 Program pendidikan profesional berkelanjutan

 Reviu mutu anggota

LO 2

21

Tujuan Pembelajaran 3

Menjelaskan standar
profesional akuntan publik
(SPAP) sebagai dasar
melakukan audit

22

11
22/02/2019

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Standar
StandarProfesi
Profesi auditing standards as a
basis for further study

 Salah satu fungsi utama IAPI adalah menetapkan


standar profesional akuntan publik (SPAP), termasuk
didalamnya adalah standar auditing (SA)

 Standar auditing merupakan panduan umum bagi


auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesinya
untuk melakukan audit atas laporan keuangan
historis

 Standar yang berlaku saat ini adalah SPAP 2016

LO 3

23

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Standar Profesi auditing standards as a
basis for further study

Sejarah Standar
 1972: Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA)
 1986: Penambahan 2 (dua) suplemen
 1990: Penambahan 1 (satu) suplemen
 1992: Penambahan 9 (sembilan) suplemen
 1994: Kodifikasi NPA menjadi SPAP (per 1 Juli 1994)

 2001: Kodifikasi SPAP per 1 Januari 2001

 Dilakukan pemutakhiran secara kontinyu dengan mengacu pada


Handbook of International Quality Control, Auditing, Review,
Other Assurance, and Related Services pronouncement tahun
2010
LO 3

24

12
22/02/2019

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Standar Profesi auditing standards as a
basis for further study

Due Process
• Identifikasi isu untuk • Peluncuran draft sebagai
dikembangkan menjadi Exposure Draft dan
standar pengedarannya
• Konsultasikan isu dengan • Public Hearing
DKSPAP • Pembahasan tanggapan
atas ED dan masukan
• Membentuk tim kecil Public Hearing
dalam DSPAP • Persetujuan ED SPAP
• Melakukan riset terbatas menjadi DSPAP
• Melakukan penulisan awal • Final checking
draft • Sosialisasi standar
• Pembahasan dalam
DSPAP
LO 3

25

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Struktur ISA – IFAC auditing standards as a
basis for further study

LO 3

26

13
22/02/2019

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Struktur SPAP – Lama auditing standards as a
basis for further study

LO 3

27

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Struktur SPAP – Baru auditing standards as a
basis for further study

LO 3

28

14
22/02/2019

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Standar Audit auditing standards as a
basis for further study

 SA 200: Prinsip Umum dan Tanggung Jawab

 SA 300 dan SA 400: Penilaian Risiko dan Respons


Terhadap Risiko Yang Dinilai

 SA 500: Bukti Audit

 SA 600: Penggunaan Hasil Pekerjaan Pihak Lain

 SA 700: Kesimpulan Audit dan Pelaporan

 SA 800: Area Khusus

LO 3

29

Learning Objective 3
Use the Indonesian
Standar Audit auditing standards as a
basis for further study

LO 3

30

15
22/02/2019

Tujuan Pembelajaran 4

Menjelaskan standar
pengendalian mutu

31

Learning Objective
Struktur SPAP – Baru 3
Use the Indonesian
auditing standards as a
basis for further study

LO 3

32

16
22/02/2019

Learning Objective 4

Pengendalian
PengendalianMutu
Mutu
Identify quality control
standards and practices within
the accounting profession.

 Pengendalian mutu harus diterapkan oleh setiap KAP


dalam menjalankan pemberian jasa

 Diatur dalam Standar Pengendalian Mutu (SPM):

 Sistem pengendalian

 Perumusan kebijakan dan prosedur

 Standar pelaksanaan dan pelaporan review mutu

LO 3

33

Learning Objective 4

Pengendalian Mutu Identify quality control


standards and practices within
the accounting profession.

LO 3

34

17
22/02/2019

CHAPTER

5 Ethics and The Audit


Profession
Learning Objectives
After studying this chapter, you should be able to:
1. Distinguish ethical from unethical behavior in personal and professional contexts.
2. Resolve ethical dilemmas using an ethical framework.
3. Explain the importance of ethical conduct for the accounting profession.
4. Describe the purpose and content of of the AICPA Code of Professional Conduct.
5. Understand Sarbanes – Oxley Act and other SEC and PCAOB independence
requirements and additional factors that influence auditor independence.
6. Apply the AICPA Code rules and interpretations and independence and explain their
importance.
7. Understand the requirements of other rules under the AICPA Code.
8. Describe the enforcement mechanisms for CPA conduct

35

Tujuan Pembelajaran 1

Membedakan tingkah
laku etis dan tidak etis
dalam konteks pribadi
maupun profesi

36

18
22/02/2019

Learning Objective 1

Apakah
ApakahEtik?
Etika?
Describe ethics

 Etik dapat didefinisikan secara luas sebagai


serangkaian prinsip-prinsip atau nilai-nilai moral.

 Masing-masing orang mempunyai nilai-nilai masing-


masing.

 Kita mungkin atau mungkin tidak pernah secara


eksplisit menyatakan nilai-nilai tersebut.

LO 1

37

Learning Objective 1

Kebutuhan Akan Etika Describe ethics

 Tingkah laku yang etis diperlukan bagi masyarakat


agar bertindak atau bertingkah laku secara benar.

 Kebutuhan akan etik dalam masyarakat sangat


penting sehingga beberapa nilai-nilai etis yang
diterima umum dimasukkan ke dalam undang-
undang

LO 1

38

19
22/02/2019

Learning Objective 1
Mengapa Bertindak tidak Etis? Describe ethics

 Standar etik orang tersebut berbeda dengan standar


etik masyarakat secara keseluruhan.

 Orang tersebut memilih bertindak mementingkan diri


sendiri.

 Dalam beberapa hal, kedua alasan tersebut terjadi.

LO 1

39

Learning Objective 1
Rasionalitas Bertindak tidak Etis Describe ethics

 Semua orang melakukannya.

 Jika itu legal, maka juga etis.

 Kemungkinan ketahuan dan konsekuensinya.

LO 1

40

20
22/02/2019

Tujuan Pembelajaran 2

Menjelaskan perlunya
kode etik bagi profesi
akuntan

41

Learning Objective 2

Apakah Etik?
Perlunya Etika bagi Profesi
Understand the role of the
professional ethics for the
profession

Masyarakat kita telah menaruh kepercayaan


pada profesi.
Seorang profesional diharapkan untuk
bertingkah laku pada level yang lebih
tinggi dibanding anggota masyarakat
lainnya.

LO 2

42

21
22/02/2019

Tujuan Pembelajaran 3

Menjelaskan tujuan dan isi


Kode Etik Profesi IAPI

43

Learning Objective
Struktur SPAP – Baru 3
Use the Indonesian
auditing standards as a
basis for further study

LO 3

44

22
22/02/2019

Learning Objective 3

Kode Etik Describe IAPI code of ethics

Memberikan suatu gambaran


secara garis besar mengenai:

 Prinsip dasar etika profesi


dan kerangka konseptual
untuk penerapan prinsip
tersebut

 Penerapan kerangka
konseptual tersebut pada
situasi tertentu

LO 3

45

Learning Objective 3

Kode Etik Describe IAPI code of ethics

Memberikan suatu gambaran secara garis besar


mengenai:

 Prinsip dasar etika profesi dan kerangka konseptual


untuk penerapan prinsip tersebut

 Penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi


tertentu

LO 3

46

23
22/02/2019

Learning Objective 3

Kode Etik Describe IAPI code of ethics

Prinsip Dasar

 Integritas

 Objektivitas

 Kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian


profesional

 Kerahasiaan

 Perilaku profesional

LO 3

47

Learning Objective 3

Kode Etik Describe IAPI code of ethics

Aturan Etika Profesi


 Ancaman dan Pencegahan
 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
 Benturan Kepentingan
 Pendapat Kedua
 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Liannya
 Pemasaran Jasa Profesional
 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-tamahan Lainnya
 Penyimpanan Aset Milik Klien
 Objektivitas – Semua Jasa Profesional
 Independensi dalam Perikatan Assurance
LO 3

48

24
22/02/2019

 Tegas dan jujur dalam menjalin hubungan


profesional dalam menjalankan pekerjaannya
 Tidak boleh terkait dengan laporan,
komunikasi atau informasi yang diyakini
terdapat:
 Kesalahan yang material atau pernyataan yang
menyesatkan
 Pernyataan atau informasi yang diberikan secara
tidak hati-hati
 Penghalangan atau penyembunyian yang dapat
menyesatkan atas informasi yang seharusnya
diungkapkan

49

 Bebas dari benturan kepentingan atau


pengaruh yang tidak layak dalam mengambiil
pertimbangan profesional

50

25
22/02/2019

 Memelihara pengetahuan dan keahlian


profesional pada satu tingkatan yang
dipersyaratkan secara berkesinambungan
 Pencapaian kompetensi profesional
 Pemeliharaan kompetensi profesional

51

 Prinsip dasar:
 Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh, tidak
mengungkapkan informasi yang diperoleh tanpa persetujuan
klien kecuali diharuskan oleh ketentuan hukum atau peraturan
lainnya
 Tidak mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia
 Tidak menggunakan informasi yang bersifat rahasia
 Situasi yang mengharuskan praktisi mengungkapkan
informasi yang bersifat rahasia:
 Diperbolehkan oleh hukum dan disetujui klien
 Diharuskan oleh hukum
 Dalam sidang pengadilan
 Otoritas publik yang tepat mengenai suatu pelanggaran hukum
 Pengungkapan terkait kewajiban profesional
 Penelaahan mutu oleh organisasi profesi atau regulator
 Menjawab pertanyaan investigasi oleh organisasi profesi atau regulator
 Melindungi kepentingan profesi
 Mematuhi standar profesi dan kode etik

52

26
22/02/2019

 Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku


serta menghindari semua tindakan yang
dapat mendiskreditkan profesi
 Tidak boleh bersikap atau melakukan
tindakan berikut:
 Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai
jasa profesional yang diberikan, kualifikasi yang
dimiliki atau pengalaman yang diperoleh,
 Membuat pernyataan yang merendahkan atau
melakukan perbandingan yang tidak didukung
bukti terhadap hasil pekerjaan praktisi lain

53

 Kepetingan pribadi
 Kepentingan keuangan atau kepentingan lainnya
 Ancaman telaah pribadi
 Praktisi harus mengevaluasi kembali pertimbangan yang
sebelumnya diberikan
 Ancaman advokasi
 Praktisi menyatakan sikap atau pendapat yang dapat
mengurangi independensi
 Ancaman kedekatan
 Praktisi terlalu bersimpati kepada kepentingan pihak lain
sebagai akibat kedekatan hubungan
 Ancaman intimidasi
 Praktisi dihalangi untuk bersikap objektif

54

27
22/02/2019

 Pencegahan yang dibuat oleh profesi, per-undang-undangan


atau peraturan:
 Persyaratan pendidikan, pelatihan dan pengalaman profesi
 Persyaratan pengembangan dan pendidikan profesional berkelanjutan
 Peraturan tata kelola perusahaan
 Standar profesi
 Prosedur pengawasan dan pendisiplinan dari organisasi profesi atau
regulator
 Penelaahan eksternal oleh pihak lain yang diberikan kewenangan
hukum atas laporan, komunikasi atau informasi yang dihasilkan
praktisi.
 Pencegahan tertentu dapat berupa:
 Sistem pengaduan yang efektif dan diketahui secara umum yang
dikelola oleh pemberi kerja, profesi atau regulator yang memungkinkan
kolega, pemberi kerja dan masyarakat melaporkan prilaku praktisi yang
tidak profesional
 Kewajiban yang dinyatakan secara tertulis dan eksplisit untuk
melaporkan pelanggaran etika yang terjadi

55

Pertanyaan?

SELESAI

56

28

You might also like