Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

J.

Agroland 22 (2) : 154 – 162, Agustus, 2015 ISSN : 0854 – 641X


E-ISSN : 2407 – 7607

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA PETERNAKAN AYAM


RAS PETELUR CV. MENARA DI KOTA PALU

Break event Point Analysis of effort Ranch Broiler on Cv . Menara in the


Palu City

Al Alamsyar ¹), Abdul Muis²), Sulaeman3)


1)
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, Email : aalasmsyar@yahoo.co.id
2)
Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, Email :
abdulmuis.oke11@gmail.com, Email : cha_cha_jie@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aimed to determine therevenue and break-even point obtained by laying chicken
farm of CV. Menara and as well asthe margin of safety that should be achieved in order to keep
the business profitable. Primary and secondary data was collected on June till Agustus 2014.
The primary datawas determined by observation and interview tofour respondentsusing
quistionniare tools. The secondary data was references obtained from related institution. The data
was analyzed using qualitative, break-even point and margin of safety analysis.The results show
that the break-even point of CV Menara was reached at 13,539egg sales at the price of IDR 31,000
rack-1.mThe eggs were produced by 40,000 chickens with the total production cost was
IDR. 730,919,167 and the revenue wasIDR 806.000.000. In June 2014,the revenue of the farm
was above the break-even point. The value of margin of safety was 48%. Meanwhile, in July 2014,
the break-even point of the farm was reached at 9,430 egg sales at the price ofIDR 34,000 rack-1
produced by 40,000 chickens with the total production cost of IDR 730,519,167 and revenues of
IDR 870,400,000. The value of margin of safety on the farm in July was 63 %.

Key Words : Analysis Break-even Point, Broiler Laying, Margin of Safety.

PENDAHULUAN prospek bisnis menguntungkan, karena


permintaan selalu bertambah (Cahyono,
Pembangunan sub sektor 1998). Hal tersebut dapat berlangsung
peternakan merupakan bagian integral bila kondisi perekonomian berjalan normal.
dari pembangunan sektor pertanian Lain halnya bila secara makro terjadi
dalam arti luas yang bertujuan untuk perubahan-perubahan secara ekonomi yang
pemenuhan pangan dan gizi serta
membuat berubahnya pasar yang akan
menambah pendapatan (kesejahteraan)
masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan mempengaruhi permodalan, produksi dan
dengan menggalakkan pembangunan pemasaran hasil ternak.
pertanian dengan sistem agribisnis yang Skala usaha merupakan hal yang
berbasis peternakan dimana pembangunan sangat berpengaruh terhadap pendapatan
dengan sistem agribisnis ini diharapkan dalam usaha peternakan ayam ras petelur.
dapat meningkatkan populasi, produktifitas, Skala usaha dapat berpengaruh terhadap
kualitas, pemasaran dan efisiensi usaha pendapatan, semakin besar skala usaha
ternak, baik yang dikelola secara mandiri semakin besar pula pendapatan yang
maupun secara kemitraan. diperoleh dalam usaha peternakan, sehingga
Pengembangan usaha ternak pendapatan mereka bertambah dan efisiensi
ayam ras petelur di Indonesia memiliki

154
usaha dapat ditingkatkan dengan baik yang dimana penduduknya terbannyak
(Daniel, 2002). dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten
Kota Palu sebagai salah satu lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan
daerah otonom memiliki berbagai sumber protein hewani yang berasal dari daging
daya yang dapat dikembangkan untuk ayam. Adapun sebaran peternak ayam ras
mencapai tujuan utama dari pembangunan petelur di kota Palu terlihat pada Tabel 1.
ekonomi, yaitu meningkatkan jumlah Tabel 1 menunjukan bahwa produksi
dan jenis peluang kerja untuk masyarakat telur ayam di berbagai peternakan yang
daerah agar kesejahteraan masyarakat ada di Kota Palu berbeda-beda. Hal ini
lebih merata. Dalam upaya mencapai dipengaruhi oleh populasi hewan ternak
tujuan tersebut, pemerintah harus mampu yang dimilki oleh setiap peternakan
mengembangkan sektor perekonomian berbeda-beda sesuai dengan kemampuan
yang potensial agar berkembang sebagai pembiayaan usahanya. Pada Tabel 1
sektor unggulan. Dengan harapan bahwa terlihat pula bahwa CV. Menara memilki
sektor tersebut mampu memberikan produksi tertinggi dengan rata-rata 36.000
kontribusi bagi perekonomian, selain butir telur perharinya.
memiliki nilai efisiensi yang tinggi Peternakan di Kota Palu diarahkan
sebagai usaha ekonomi yang produktif untuk mewujudkan kondisi peternakan maju,
(Yunus, 2009). efisiensi dan tangguh. Kondisi tersebut
Produksi telur ayam kampung dicirikan dengan tingkat kemampuan untuk
dan telur itik di sulawesi tengah cenderung memenuhi kebutuhan masyarakat, kemampuan
mengalami peningkatan setiap tahunnya. menyesuaikan pola dan struktur produksi
Berbeda dengan telur ayam ras yang jumlah dengan permintaan pasar serta kemampuan
produksinya cenderung mengalami fluktuasi, untuk pembangunan wilayah, memberikan
dimana pada tahun 2008 produksi telur kesempatan kerja, pendapatan dan perbaikan
ayam ras sebesar 4.403,51 ton dan taraf hidup serta berperan dalam pertumbuhan
meningkat pada tahun 2009 sebesar 4.706,12 ekonomi. Para peternak di daerah ini
ton. Pada tahun 2010 produksi telur ayam menjadikan usaha peternakannya sebagai
ras mengalami penurunan menjadi 4.4445,10 usaha pokok dan juga sebagai cabang usaha
ton dan mengalami peningkatan ditahun dalam rangka menambah penghasilan
2011 menjadi 5.297,26 serta kembali keluarga.
mengalami penurunan ditahun 2012 menjadi Analisis Titik Pulang Pokok
5.216,41 (Dinas Peternakan Sulawesi digunakan sebagai salah satu sumber
Tengah, 2013). informasi bagi seluruh pelaku usaha baik itu
Produksi telur ayam diberbagai usaha kecil maupun usaha besar. Sekalipun
kabupaten/kota di Sulawesi tengah berbeda - sebagai acuan untuk menganalisa besaran
beda. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh keuntungan maupun kerugian dalam
populasi penduduk disetiap daerah berbeda- kegiatan produksi pada saat itu maupun
beda yang dapat mempengaruhi tingkat pada saat yang akan datang. Begitu halnya
konsumsi telur unggas. Faktor lainnya bisa dengan CV. Menara yang merupakan
jadi nilai keuntungan dari investasi usaha peternakan ayam ras petelur terbesar
peternakan telur unggas yang cenderung di kota Palu juga memerlukan informasi
kecil di kabupaten-kabupaten yang masih besaran kerugian maupun keutungan
memiliki populasi penduduk yang kecil. yang didapatkan dengan perbandingan
Kota Palu merupakan salah satu antara total penerimaan yang diperoleh
sentra produksi telur ayam di Sulawesi dengan besaran pengeluaran biaya.
Tengah. Hal ini sangat dimungkinkan Penelitian ini bertujuan mengetahui besar
melihat letaknya yang sangat strategis, dan penerimaan, titik pulang pokok dan
merupakan ibu Kota Sulawesi Tengah margin of safety.

155
Tabel 1. Produksi Peternakan Ayam Ras Petelur di Kota Palu Maret 2014
Jumlah Ternak
No Nama Usaha Produksi Telur/Hari Alamat
(ekor)
1 Sinar Belawa 6.900 Butir 10.000 Pengawu
2 Lukman Telur 120 Butir 1.500 Pengawu
3 Lamise 1.050 Butir 1.300 Pengawu
4 Ilham Mandiri 6.000 Butir 9.000 Pengawu
5 Cahaya Teteaji 2.100 Butir 3.000 Pengawu
6 Nur Abadi 5.100 Butir 6.000 Pengawu
7 Mutiara Telur 3.600 Butir 4.000 Pengawu
8 Empat Saudara 120 Butir 1.250 Pengawu
9 Resky Telur 3.600 Butir 4.000 Pengawu
10 Nami Telur 4.500 Butir 7.000 Pengawu
11 Anugrah Telur 4.800 Butir 14.000 Pengawu
12 Mutiara Telur 8.700 Butir 15.000 Pengawu
13 Berkah Telur 1.800 Butir 2.000 Pengawu
14 Sul Telur 120 Butir 450 Pengawu
15 Darmin Telr 84 Butir 200 Duyu
16 Kasim Telur 4.500 Butir 1.500 Duyu
17 Arham Jaya Telur 1.500 Butir 3.000 Duyu
18 Ari Telur 3.600 Butir 4.000 Duyu
19 Saban Jaya 1.800 Butir 2.000 Duyu
20 CV Menara 36.000 Butir 40.000 Tondo
21 Darwan Telur 3.000 Butir 5.000 Petobo
22 Kandang Barokah 4.500 Butir 10.000 Petobo
23 Kandang Purnama 9.000 Butir 10.000 Petobo
24 Hi Samir 15.000 Butir 15.000 Lasoani
Total 127.494 Butir 173.250
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu, 2014

BAHAN DAN METODE bagian produksi. Jadi, jumlah keseluruhan


responden sebanyak 4 orang dengan
Penelitian ini dilaksanakan pada pertimbangan bahwa para responden sangat
peternakan ayam ras petelur CV. Menara berkompeten untuk memberikan informasi
yang terletak di Jalan Watutella Kelurahan mengenai usahanya serta mengetahui besaran
Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu, pengeluaran dan penerimaan perusahaan
Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi Data yang digunakan dalam penelitian
ini dilakukan secara sengaja (Purposive ini terdiri dari atas primer dan data
Sampling) dengan pertimbangan bahwa CV. sekunder. Data primer diperoleh dengan
Menara merupakan penghasil telur ayam melakukan observasi dan wawancara secara
dengan produksi terbesar yang ada di Kota langsung dengan responden dengan bantuan
Palu. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 daftar pertanyaan (Questionaire) yang
bulan, yakni Bulan Juni sampai dengan sesuai dengan tujuan penelitian, sedangkan
Bulan Agustus 2014. data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
Penentuan responden dalam penelitian lembaga-lembaga atau instansi terkait
ini dilakukan dengan metode sengaja seperti perpustakaan, Dinas Peternakan
(Purposive) dengan mewawancarai secara Provinsi Sulawesi tengah, Badan Pusat
langsung kepada 1 orang pimpinan/pemilik Statistik Kota Palu, serta Internet.
usaha Peternakan, 1 orang general manajer Analisis data yang digunakan dalam
perusahaan, 1 orang menejer peternakan penelitian ini adalah analisis kualitatif dan
dan 1 orang karyawan sebagai tenaga kerja analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
156
digunakan untuk mengetahui gambaran HASIL DAN PEMBAHASAN
umum dan menjelaskan mengenai biaya dan
penerimaan perusahaan di lokasi penelitian Gambaran Umum CV. Menara. Usaha
yang diuraian secara deskriptif. Analisis peternakan ayam ras petelur CV. Menara
kuantitatif yang digunakan adalah analisis merupakan salah satu usaha peternakan
Titik Pulang Pokok dan Analisis Margin penghasil telur yang terdapat di Kota Palu.
of Safety. CV. Menara bergerak dibidang agribisnis
Analisis titik pulang pokok yang peternakan dan merupakan peternakan
dikemukakan oleh Ahyari (1986), yang penghasil telur terbesar di Kota Palu. Usaha
secara matematis dijabarkan sebagai berikut: ini didirikan sejak tahun 2001 pada bulan
TR = TC mei oleh Bapak Steven.
TR =PxQ Awal usaha peternakan ayam ras
TC = TFC + TVC petelur dimulai dengan 1 kandang poduksi
TFC = Q (P – AVC) dengan jumlah 2.500 ekor ayam dengan
= QP – QAVC produksi 1.200 rak telur setiap bulannya.
TVC Setelah berjalan beberapa waktu, kemudian
AVC =
Q dengan kegigihan dalam pengolahan
Maka persamaan diatas dapat
perusahaan akhirnya perusahaan ini berhasil
disederhanakan menjadi :
dan berkembang pesat.
PxQ = TFC + (AVC x Q)
Saat ini perusahaan ini telah
P x Q – (AVC x Q) = TFC
mempekerjakan 65 orang tenaga kerja baik
Q (P – AVC) = TFC
yang ada di lokasi peternakan maupun
Sehingga diperoleh rumus impas
kantor perusahaan itu sendiri. Perusahaan
unit produksi sebagai berikut:
ini memiliki 2 gudang yaitu gudang
𝑇𝐹𝐶
Q = 𝑃−𝐴𝑉𝐶 pengolahan pakan dan penyimpanan pakan
ternak dengan volume gudang yang mampu
Keterangan :
menampung masing-masing 100 ton pakan
TR = Total penerimaan (total revenue)
ternak. Selain itu perusahaan ini memiliki
(Rp)
21 kandang produksi yang menampung
TC = Total biaya (total cost) (Rp)
lebih dari 40.000 ayam ras petelur dan 6
TFC = Total biaya tetap (fixed cost) (Rp)
kandang budidaya bibit ayam petelur
TVC = Total biaya variabel (variabel
sebanyak 12.000 ekor sehingga menjadikan
cost) (Rp)
perusahaan ini sebagai penghasil ayam ras
AVC = Rata-rata biaya variabel (Average
petelur terbesar di kota Palu.
variabel cost) (Rp)
P = Harga jual per unit (Rp) Penerimaan CV. Menara. Penerimaan
Q = Total Produksi dalam usaha (unit) adalah perkalian antara produksi yang
Perhitungan Margin of Safety diperoleh dengan harga jual dari produksi
berdasarkan data penerimaan, jumlah yang bersangkutan. Semakin banyak
produksi dan titik pulang pokok perusahaan produk yang dijual, maka semakin besar
peternakan ayam ras petelus CV. MENARA pula penerimaan yang akan diperoleh. total
dapat dihitung setiap bulannya dengan penerimaan diperoleh dari produksi dikalikan
menggunakan rumus sebagai berikut : dengan harga produksi. Dimana pada Bulan
Margin of Safety Juni produksi sebesar 26.000 rak telur
(MoS)= ∑ penjuaan aktual - ∑ penjualan dikalikan dengan harga produksi Rp 31.000
impas /rak, sehingga menghasilkan Rp 806.000.000.
Rasio Margin of Safety Pada Bulan Juli produksi sebesar 25.600 rak
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑓 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 (𝑀𝑜𝑆 ) telur dikalikan dengan harga produksi
(RMoS) = 𝑥 100% sebesar Rp 34.000/rak sehingga menghasilkan
∑𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

157
sebesar Rp. 870.400.000. Dapat disimpulkan biaya pakan ternak, vitamin ternak, vaksin
bahwa pada Bulan Juli mengalami kenaikan ternak, listrik, air, telepon serta biaya
sebesar Rp. 64.400.000 dari bulan operasional dan penggunaan Rak telur.
sebelumnya. Walaupun terjadi penurunan Mengakumulasi angka-angka pada
produksi dari bulan sebelumnya namun total biaya tetap dan total biaya variabel,
karena adanya kenaikan harga telur dipasaran dapat diperoleh total biaya produksi. Jadi,
peraknya yang dipengaruhi kenaikan harga total biaya produksi yang harus dikeluarkan
bahan pokok pada bulan Ramadhan hingga oleh usaha peternakan ayam ras petelur CV.
menjelang Hari Raya Idul Fitri. Total Menara dalam kegiatan produksinya pada
penerimaan usaha peternakan ayam ras Bulan Juni secara keseluruhan adalah
petelur CV. Menara periode bulan Juni dan Rp. 730.919.167, sedangkan pada Bulan Juli
Juli 2014 sebesar Rp 1.676.400.000. secara keseluruhan adalah Rp. 730.519.167.
Biaya Produksi. Biaya produksi pada Pendapatan CV. Menara. Pendapatan
usaha peternakan ayam ras petelur CV. adalah selisih antara total penerimaan dan
Menara meliputi biaya tetap dan biaya semua total biaya, dimana penerimaan
variabel. Biaya tetap meliputi biaya adalah perkalian antara produksi dan harga
penyusutan, pajak, gaji/upah untuk karyawan jual. Salah satu faktor yang berpengaruh
dan uang keamanan. Adapun biaya variabel dalam pendapatan adalah harga produksi,
meliputi biaya pakan ternak, biaya operasional, semakin tinggi harga produksi maka
dan biaya/upah tenaga kerja langsung. pendapatan akan semakin tinggi pula
Rincian mengenai biaya produksi ini dapat pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya
dijelaskan sebagai berikut : pendapatan usaha peternakan ayam ras
petelur CV. Menara terlihat pada Tabel 2.
Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa
besarnya tetap walaupun hasil produksinya total pendapatan diperoleh dari total
berubah sampai batas tertentu. Termasuk penerimaan dikurangi dengan total biaya
dalam biaya tetap adalah biaya sewa lahan, dalam suatu proses produksi. Pendapatan
pembuatan kandang, pembelian peralatan, pada Bulan Juni adalah sebesar Rp. 75.080.833
dan pajak. sedangkan pada Bulan Juli pendapatan
Jumlah biaya tetap usaha peternakan sebesar Rp. 139.880.833. Jumlah total
ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan pendapatan sebesar Rp. 214.961.666. Jadi
Juni sebesar Rp. 81.579.167, begitu halnya terlihat bahwa pada Bulan Juli mengalami
pada Bulan Juli biaya tetap yang dikeluarkan kenaikan pendapatan sebesar Rp. 64.800.000.
sebesar Rp. 81.579.167. Biaya tetap yang Hal ini dikarenakan kenaikan penerimaan
meliputi dalam usaha peternakan ayam ras pada bulan Juli seperti yang dijelaskan
petelur CV. Menara yaitu penyusutan alat, sebelumnya pada Tabel 2.
pajak, serta biaya keamanan.
Analisis Titik Pulang Pokok CV. Menara.
Biaya Variabel. Biaya variabel adalah Analisis titik pulang pokok merupakan alat
biaya yang jumlahnya berubah jika hasil analisis untuk mengetahui apakah produksi
produksinya berubah. Termasuk dalam yang dibuat perusahaan mendatangkan
biaya variabel adalah biaya pembelian bibit, keuntungan atau justru merugikan. Keadaan
biaya pakan, biaya obat-obatan dan tenaga pulang pokok adalah keadaan produksi atau
kerja. penjualan perusahaan dimana jumlah
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh
penerimaan sama besarnya dengan jumlah
usaha peternakan ayam ras petelur CV.
pengeluaran (biaya). Dengan kata lain
Menara pada Bulan Juni sebesar
perusahaan tidak mendapatkan laba tetapi
Rp. 649.340.000, sedangkan pada Bulan
juga tidak menderita rugi atau pada saat
Juli yaitu sebesar Rp. 648.940.000, Biaya
penerimaan (TR) sama dengan biaya
variabel yang digunakan meliputi biaya-
total (TC).
158
Tabel 2. Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur CV. Menara Periode Juni-Juli 2014
No Bulan Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)
1 Juni 806.000.000 730.919.167 75.080.833
2 Juli 870.400.000 730.519.167 139.880.833
Total 1.676.400.000 1.461.438.334 214.961.666
Sumber: Data primer setelah diolah, 2013.

Adapun perhitungan analisis titik produksi setelah titik pulang pokok sebanyak
pulang pokok pada usaha peternakan ayam 26.000 rak telur yang dihasilkan dari 40.000
ras petelur CV. Menara selama pada bulan ekor ayam dengan harga Rp. 31.000 maka
Juni dan Juli 2014 diperoleh perhitungan usaha peternakan ayam ras petelur CV.
sebagai berikut: Menara memperoleh keuntungan sebesar
1. Perhitungan titik pulang pokok Rp. 75.080.833.
peternakan pada Bulan Juni 2014. 2. Perhitungan titik pulang pokok usaha
TVC peternakan ayam ras petelur CV.
AVC = Q
649.340.000
Menara pada Bulan Juli 2014.
AVC = 26.000 TVC
AVC =
AVC = Rp 24.974,62 Q
648.940.000
a) Volume produksi pada titik pulang = 25.600
pokok dihitung sebagai berikut : = Rp. 25.349,22
TFC
Q = P−AVC a) Volume produksi pada titik pulang
81.579.167 pokok dihitung sebagai berikut :
= 31.000−24.974,62
𝑇𝐹𝐶
81.579.167 Q = 𝑃−𝐴𝑉𝐶
= 6.025,38
81.579.167
=13.539 rak telur = 34.000−25.349,22
81.579.167
Jadi, volume penjualan pada titik = 8.650,78
pulang pokok telur ayam pada Bulan Juni
= 9.430 rak telur
sebesar 13.539 rak telur.
Jadi, volume penjualan pada titik
b) Penerimaan pada posisi titik pulang
pulang pokok untuk usaha peternakan ayam
pokok dihitung sebagai berikut :
ras petelur CV. Menara pada Bulan Juli
TR = P . Q adalah 9.430 rak telur.
= 31.000 x 13.539,26 b) Penerimaan pada posisi titik pulang
= Rp. 419.717.060 pokok dihitung sebagai berikut :
Jadi, penerimaan pada posisi titik
pulang pokok dalam satuan rupiah adalah TR = P . Q
Rp. 419.717.060. Gambar 1 menunjukkan = 34.000 x 9.430,27
bahwa titik pulang pokok peternakan CV. = Rp. 320.629.085
Menara pada Bulan Junii berada pada titik Jadi, penerimaan pada posisi titik
perpotongan antara garis TC dengan garis pulang pokok dalam satuan rupiah adalah
TR, dimana volume produksi pada titik Rp. 320.629.085, jelasnya terlihat pada
pulang pokok (BEP Unit) sejumlah 13.539 Gambar 5.
rak telur dan penerimaan yang diperoleh Gambar 2 menunjukkan bahwa titik
pada titik pulang pokok (BEP Rupiah) pulang pokok usaha peternakan ayam ras
sebesar Rp. 419.717.060. Jadi, untuk Bulan petelur CV. Menara pada Bulan Juli berada
Juni usaha peternakan ayam ras petelur CV. pada titik perpotongan antara garis TC
Menara telah beroperasi pada daerah yang dengan garis TR, dimana volume produksi
menguntungkan, karena dengan volume pada titik pulang pokok (BEP Unit)

159
berjumlah 9.430,27 rak telur dan penerimaan Rasio Margin of Safety
yang diperoleh pada titik pulang pokok
Margin of Safety (MoS )
(BEP Rupiah) sebesar Rp. 320.629.085. = x 100%
Penjualan Aktual
Jadi, untuk Bulan Juli usaha peternakan 386.282.940
ayam ras petelur CV. Menara telah = 806.000.000 x 100%
beroperasi pada daerah yang menguntungkan, = 47,92
karena dengan volume produksi sesudah = 48%
titik pulang pokok sebanyak 25.600 rak Jadi, Margin of Safety dalam usaha
telur yang dihasilkan dari 40.000 ekor ayam peternakan ayam ras petelur CV. Menara
dengan harga 34.000 perak, maka usaha pada Bulan Juni sebesar 48%. Artinya,
peternakan ayam ras petelur CV. Menara
penjualan telur pada usaha peternakan ayam
memperoleh keuntungan sebesar Rp.
ras petelur CV. Menara harus dipertahankan
139.880.833.
jangan sampai turun kurang dari Rasio
Margin Of Safety (MoS). Perhitungan MoS Margin of Safety. Apabila penjualan turun
per bulan didasarkan atas data penerimaan, lebih kecil dari 48% maka usaha peternakan
jumlah produksi dan titik pulang pokok ayam ras petelur CV. Menara menderita
usaha peternakan ayam ras petelur CV. kerugian.
Menara. Perhitungan MoS untuk produk Perhitungan Margin of Safety untuk
dapat dihitung sebagai berikut : Bulan Juli 2014
1. Perhitungan Margin of Safety untuk Margin of Safety
Bulan Juni 2014
Margin of Safety = Penjualan Aktual – Penjualan Impas
= Penjualan Aktual – Penjualan Impas = 870.400.000 – 320.629.085
= 806.000.000 – 419.717.060 = 549.770.915
= 386.282.940
P
Rp
806.000.000 TR
730.919.167 TC
Laba

419.717.060 TPP

81.579.167 Rugi TFC

0 13.539 25.600 Q
Gambar 1. Grafik Titik Pulang Pokok Usaha Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur CV. Menara
pada bulan Juni

160
P
870.400.000 TR

730.519.167 Laba TC

320.629.085 TPP

81.579.167 Rugi TFC

0 9.430 25.400 Q

Gambar 2. Grafik Titik Pulang Pokok Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur CV. Menara
Untuk Bulan Juli.

Rasio Margin of Safety Analisis titik pulang pokok usaha


Margin of Safety (MoS ) peternakan ayam ras petelur CV. Menara
= x 100
Penjualan Aktual pada Bulan Juni tercapai pada saat penjualan
549.770915
= 870.770.915 x 100% telur sebanyak 13.539 rak telur dengan
= 63,14 harga sebesar Rp 31.000/rak dengan total
= 63% biaya produksi yang dikeluarkan oleh
Jadi, Margin of Safety dalam usaha perusahaan sebesar Rp 730.919.167 dan
usaha peternakan ayam ras petelur CV. penerimaan Rp 806.000.000. usaha peternakan
Menara pada Bulan Juli sebesar 63%. pada Bulan Juni berada diatas titik pulang
Artinya, penjualan telur usaha peternakan pokok. Nilai Margin of Safety pada usaha
ayam ras petelur CV. Menara pada Bulan peternakan ini sebesar 48%.
Juli harus dipertahankan jangan sampai Analisis titik pulang pokok usaha
turun lebih kecil dari Rasio Margin of peternakan ayam ras petelur CV. Menara
Safety. Apabila penjualan turun lebih kecil pada Bulan Juli tercapai pada penjualan
dari 63% maka usaha peternakan ayam ras sebanyak 9.430,27 rak telur dengan harga
petelur CV. Menara menderita kerugian. Rp. 34.000/rak dan total biaya produksi
sebesar Rp. 730.519.167 dan penerimaan
KESIMPULAN DAN SARAN Rp. 870.400.000. Pada Bulan Juli usaha
peternakan berada diatas titik pulang
Kesimpulan pokok, itu artinya perusahaan mendapatkan
Berdasarkan hasil analisis dan keuntungan dan tidak menderita kerugian.
pembahasan yang telah diuraikan maka Sementara itu nilai Margin of Safety pada
disimpulkan sebagai berikut : usaha peternakan ini. Pada Bulan Juli
sebesar 63%.

161
Saran dengan mempertimbangkan harga dipasaran
dan menekan biaya-biaya atau pengeluaran
Melalui penelitian ini, diharapkan
yang tidak perlu agar keuntungan yang
agar usaha peternakan ayam ras petelur CV.
didapatkan lebih besar lagi.
Menara dapat mempertahankan produksinya

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2012. Statistik Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah. Sumber
www.bpssulteng.go.id, Diakses 26 April 2014.

Cahyono, B., 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius, Yogyakarta.

Daniel, M., 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.

Dinas Peternakan, 2013. Buku Statistik Peternakan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Daerah Sulawesi Tengah, Palu.

Yunus R, 2009 “Analiis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola
Kemitraaan dan Mandiri DI Kota palu Provinsi Suawessi Tengah”. Tesis Program
Pascasarjan Universitas Diponegoro, Semarang (Tidak dipublikasikan).

162

You might also like