Professional Documents
Culture Documents
Peran Keluarga Dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera: The Role of Family To Materialize Elderly Welfare
Peran Keluarga Dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera: The Role of Family To Materialize Elderly Welfare
Peran Keluarga Dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera: The Role of Family To Materialize Elderly Welfare
Tri Gutomo)
1
PERAN KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN
LANJUT USIA SEJAHTERA
Abstract
The research is to know the forms of services and enfluencial factors toward elderly service successfulness.
Research location was in Krembangan Village, Panjatan District, Kulonprogo Regency, Yogyakarta special Territory,
on the consideration that in that village found many elderly living in the family circle. Data were gathered through
interview, observasition, and documentary analysis. Several data and information analyzed through qualitative-
descriptive technique (naration). The research reveals that the service form for the elderly including: phisical (providing
room to live adequately, food and clothing, health care, psychological need (comfort, love, pleasure, abeling to do
as they want), and social needs service that tend to psychological from the place where they live, sort of attention,
respect to rise happy feeling and elderly calmness. The influential factors of elderly successfull service namely,
family income, family upholding, interaction and communication process, the existence and elderly potential. The
role of the family is the important thing to give elderly services to materialize welfare elderly. That is why it needs an
empowerment for the family to educate on elderly services, so that families are able to implement elderly service
respectively. It needs social guidance and information for the family to know, understand physical, psychological, and
social conditions, so that they can anticipate any possibility towards elderly.
Abstrak
Penelitian Peran Keluarga dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera bertujuan untuk mengetahui bentuk
pelayanan dan faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelayanan terhadap lanjut usia. Lokasi penelitian
ditetapkan di Desa Krembangan Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
dengan alasan bahwa di daerah tersebut banyak terdapat penduduk lanjut usia dalam lingkungan keluarga.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Berbagai data dan informasi
hasil pengumpulan data dianalisis secara kualitatif dan dideskripsikan menggunakan narasi. Hasil penelitian
menunjukkan, bahwa bentuk pelayanan terhadap lanjut usia meliputi layanan pemenuhan kebutuhan fisik, seperti
menyediakan tempat tinggal yang layak, menyediakan makanan dan pakaian, serta pemeliharaan kesehatan. Layanan
pemenuhan kebutuhan psikis, seperti pemberian ketenteraman, kasih sayang, kenyamanan, dan kesempatan untuk
melakukan aktivitas yang diinginkan. Layanan kebutuhan sosial lebih banyak bersifat psikologis yang berasal dari
lingkungan tempat tinggal, seperti perhatian dan penghormatan sehingga menimbulkan rasa senang dan ketenangan
lanjut usia. Faktor yang berpengaruh berupa penghasilan keluarga, beban tanggungan keluarga, proses interaksi dan
komunikasi, serta keberadaan dan potensi lanjut usia. Peran keluarga sangat penting dalam memberikan layanan
kepada lanjut usia untuk mewujudkan lanjut usia yang sejahtera. Oleh karena itu, perlu dilakukan penguatan berupa
1
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Vol. 41, No. 1, April 2017, 1-10
penyuluhan sosial kepada keluarga tentang pelayanan lanjut usia, sehingga keluarga dapat melaksanakan pelayanan
kepada lanjut usia di lingkungan keluarga masing-masing. Perlu adanya bimbingan sosial dan pemberian informasi
bagi keluarga lanjut usia agar mengetahui serta memahami kondisi fisik, psikis, dan sosial lanjut usia sehingga dapat
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada dirinya.
2
Peran Keluarga dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera (Murdiyanto dan R. Tri Gutomo)
keluarga Dwi, disebabkan besarnya tanggungan optimal, serta mengganti sel yang rusak guna
keluarga, sementara penghasilannya hanya mengatasi proses penuaan. Terpenuhinya
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang,
sehingga orangtua harus beristirahat bersama serta pengaturan pola makan dan banyak
dengan anggota keluarga yang lain. minum air putih, akan sangat membantu orang
Kamar mandi dan WC sangat dibutuhkan lanjut usia untuk tetap hidup sehat dan bugar.
bagi warga lanjut usia, terutama yang mudah Kesehatan badan dapat dipelihara dengan
dijangkau dan aman digunakan. Hal ini berkait baik, apabila makanan dan minuman yang
erat dengan kondisi yang dialami warga lanjut tersedia memadai. Sebagian besar sumber
usia, seperti pada malam hari sering bolak-balik data menyatakan, bahwa dalam menyediakan
ke kamar mandi atau WC untuk buang air kecil, makanan bagi lanjut usia diusahakan bergizi
atau buang air besar yang memakan waktu relatif dengan menu seimbang, meski makanan yang
lama. Data penelitian menunjukkan, bahwa disiapkan cukup sederhana seperti sayur, lauk
tidak ada satupun keluarga yang memiliki kamar tahu dan tempe. Sekali waktu juga disajikan
mandi berdekatan dengan kamar tidur lanjut ayam, daging, atau ikan, serta buah (pisang atu
usia, apalagi di dalam kamar. Hal ini dikarenakan papaya) yang mudah didapat, baik dari kebun
rumah di daerah pedesaan berukuran besar, dan sendiri maupun membeli di pasar. Kadang-
letak kamar mandi berada di bagian belakang, kadang disediakan susu atau sari buah, vitamin,
bahkan berada di luar rumah. dan mineral yang dibutuhkan lanjut usia.
Selain tempat tinggal layak, keluarga Penyediaan makanan ini diusahakan sebanyak
diharapkan juga mampu memenuhi kebutuhan tiga kali dalam sehari. Pada sisi lain warga
makanan dan pakaian bagi warga lanjut usia. lanjut usia juga menyatakan bahwa penyediaan
Penyediaan makanan ini disesuaikan dengan makanan dirasa cukup memadai dan sesuai
kebutuhan dan kondisi lanjut usia yang biasanya dengan keinginan mereka.
mengalami hambatan atau gangguan pada saat Pemenuhan kebutuhan pakaian adalah
mengkonsumsi makanan, seperti gigi yang tidak penyediaan pakaian bagi lanjut usia, yang
lagi sempurna untuk mengunyah, perut yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
mampu menggiling dalam volume banyak, usus lanjut usia. Pemenuhan kebutuhan pakaian
yang tidak lagi lentur menghisap sari makanan, ini untuk melindungi tubuh dari cuaca panas,
atau karena penyakit yang diderita. Oleh karena dingin, angin, dan untuk menutup aurat, selain
itu, dalam menyediakan makanan seyogyanya berfungsi secara estetika. Dalam pengadaan
dipilih porsi yang sesuai dan mengandung atau penyediaan pakaian tersebut, keluarga perlu
semua unsur gizi dalam jumlah yang cukup. memperhatikan dan menjamin kebersihannya.
Makanan harus mengandung komposisi lengkap Menurut pendapat salah satu sumber data, untuk
yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, garam pengadaan pakaian, selain diusahakan keluarga
minera, dan air yang diatur atau dibatasi sesuai juga oleh anak yang lain atau anggota lain dalam
dengan kondisi. Pola makan warga lanjut usia keluarga. Keluarga tidak perlu menyediakan
perlu ditata melalui penjadwalan waktu makan, pakaian setiap saat, selama pakaian tersebut
menyederhanakan menu, dan mengkonsumsi masih pantas dikenakan, dan cukup untuk
air mineral delapan gelas setiap hari. Banyak berganti pakaian. Dalam pengadaan pakaian,
minum air mineral memperlancar kerja organ keluarga tidak harus menyediakan secara rutin,
tubuh. Sari makanan, oksigen, dan enzim dapat selama satu tahun paling hanya menyediakan
tersalurkan secara baik serta lancar ke semua satu atau dua pakaian, dan kadang-kadang
jaringan tubuh yang membutuhkan. sudah disediakan oleh anak lain yang tidak
Melalui pemenuhan kebutuhan gizi yang tinggal serumah, seperti pada Hari Raya Idul
baik dan makan secara teratur serta banyak Fitri. Bagi warga lanjut usia yang masih potensial
mengkonsumsi air, para lanjut usia dapat dan masih kuat dapat melayani dirinya dalam
mempertahankan daya tahan tubuh secara pemeliharaan pakaian, seperti mencuci, dan
4
Peran Keluarga dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera (Murdiyanto dan R. Tri Gutomo)
menyeterika, meski kadangkala keluarga juga kesehatan bagi lanjut usia. Dari informasi yang
ikut membantu. Bagi lanjut usia yang sudah diperoleh di lapangan diketahui bahwa keluarga
tidak kuat atau sepenuhnya sudah tergantung benar-benar memberikan perhatian terhadap
pada orang lain, yaitu anak, cucu, atau anggota pemeliharaan kesehatan warga lanjut usia.
keluarga lain, maka keluargalah yang membantu Sebagian keluarga menyusun jadwal rutin untuk
melayani semua kebutuhannya. pelayanan kesehatan bagi lanjut usia, seperti
Pemenuhan kebutuhan kesehatan dilakukan keluarga Agus dan Dwi. Jadwal rutin
bagi semua orang adalah perlu, apalagi bagi ini dibuat karena orangtua mereka mengidap
lanjut usia yang secara alamiah mengalami penyakit gula atau kencing manis (diabetes
penurunan kondisi fisik dan fungsi organ millitus) dan hipertensi. Keluarga menyadari
tubuhnya. Layanan kesehatan bagi lanjut usia bahwa penderita penyakit ini harus selalu
yang dilakukan keluarga, yaitu upaya untuk diawasi dan dikontrol kesehatannya secara
memberikan pertolongan kepada lanjut usia berkala, di samping penyediaan obat-obatan
agar mampu menjaga kesehatan, sehingga dan vitamin agar penyakit yang diderita tersebut
terhindar dari penyakit maupun gangguan lain bisa dikendalikan.
atau perawatan bagi yang menderita sakit atau Warga lanjut usia yang sehat dan masih
mengalami gangguan tertentu. Pelayanan mampu melakukan aktivitas, apabila mengalami
kesehatan terhadap lanjut usia dalam keluarga gangguan kesehatan atau menderita sakit,
meliputi: penjagaan kesehatan dan kebersihan tetap perlu perhatian keluarga dengan
lingkungan rumah, khususnya kamar tempat mengantar periksa ke dokter atau puskesmas.
istirahat lanjut usia dan kamar mandi atau WC; Warga lanjut usia juga perlu menjaga badan
pengaturan menu makanan sehari-hari sesuai mereka agar tetap sehat, diantaranya dengan
dengan kebutuhan lanjut usia, dan pengambilan olahraga sesuai kebutuhan dan kondisi mereka.
tindakan segera apabila lanjut usia mengalami Berolahraga dapat memperbaiki kualitas hidup
gangguan kesehatan yang cukup serius. dan memperlambat proses penuaan. Olah raga
Secara umum pelayanan kesehatan amat penting untuk mencapai kesejahteraan
dilakukan di Puskesmas atau rumah sakit, usia lanjut. Kegiatan ini selain dapat dilakukan
namun di rumahpun perlu dilakukan oleh secara pribadi, dapat juga dilakukan bersama-
keluarga, terutama dalam membantu sama dengan orang lain, seperti senam lanjut
mempertahankan dan membesarkan semangat usia yang dilaksanakan seminggu sekali pada
hidup warga lanjut usia. Warga lanjut usia kegiatan Posyandu Lanjut usia. Tidak semua
juga harus mempunyai kemauan untuk sehat, lanjut usia sumber data penelitian ini dapat
misalnya tidak makan sembarangan, istirahat mengikuti kegiatan senam lanjut usia di posyandu
secara cukup, dan periksa kesehatan secara lanjut usia, seperti orangtua Yuslan dan Pracoyo,
berkala, menjaga kebersihan mulut dan gigi, karena fisiknya sudah lemah dan sakit-sakitan.
kulit dan badan, rambut dan kuku, serta Mereka tetap mendapatkan pelayanan lainnya.
kebersihan tempat tidur. Mengingat warga lanjut Dalam kegiatan posyandu lanjut usia, selain
usia sering mengalami gangguan kesehatan dilaksanakan senam lanjut usia juga disediakan
atau penyakit, sementara kemampuan keluarga pelayanan lain berupa pemeriksaan tekanan
sangat terbatas dalam memberikan pelayanan darah, pemberian vitamin, penimbangan badan,
kesehatan, maka keluarga perlu untuk segera dan pemberian makanan bergizi, seperti bubur
membawanya ke puskesmas atau rumah sakit kacang hijau.
agar lanjut usia mendapatkan perawatan dan Pemenuhan kebutuhan psikis lanjut usia,
pengobatan yang lebih intensif. Hal ini seperti antara lain berupa pemberian rasa aman dan
yang dikemukakan oleh semua keluarga yang kebebasan dari segala kekhawatiran mengenai
tinggal satu rumah dengan orangtua (lanjut tidak terpenuhi kebutuhannya. Keluarga perlu
usia). Karena itu, keluarga perlu menyediakan menciptakan suasana aman dan memberikan
dana khusus untuk mengatasi perawatan kesempatan kepada lanjut usia untuk melakukan
5
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Vol. 41, No. 1, April 2017, 1-10
kegiatan dalam batas kemampuan yang dimiliki. Warga lanjut usia juga membutuhkan
Penciptaan suasana aman dapat ditunjukkan rekreasi. Kegiatan ini sangat diperlukan, karena
melalui pemberian kesempatan kepada lanjut dengan berekreasi setiap kepenatan hidup
usia untuk mengerjakan pekerjaan rumah terasa terkurangi. Sebagaimana diungkapkan
yang disenangi dan hobi yang bersifat positif. oleh Tartono (2004: 102) bahwa rekreasi
Dukungan tersebut menumbuhkan semangat tidak harus diartikan sebagai piknik atau
bagi warga lanjut usia dalam menikmati sisa semacamnya, tetapi diartikan sebagai kegiatan
hidup mereka dengan perasaan senang dan yang dilakukan agar daya khayal, daya cipta,
bahagia. Dukungan dapat berupa penciptaan buah pikiran atau kecerdasan akalnya selalu
proses interaksi dan komunikasi yang baik diperbaharui, sehingga hidup dapat tersegarkan.
untuk semua anggota keluarga dan orang Rekreasi sebenarnya sangat banyak ragamnya
di sekitar lanjut usia. Proses interaksi dan dan dapat dilaksanakan dimana saja, baik di
komunikasi pada suatu keluarga dapat dilihat rumah maupun di luar rumah. Rekreasi di rumah
pada saat semua anggota keluarga berkumpul. yang dapat dilakukan setiap hari misalnya
Berdasarkan informasi di lapangan diketahui, nonton televisi, membaca buku, surat kabar,
bahwa kegiatan berkumpul selalu dilakukan berkumpul dengan semua anggota keluarga,
secara santai disertai ngobrol antar sesama atau dengan melakukan kegiatan, seperti
anggota keluarga, atau nonton televisi bersama. menyapu halaman, berkebun, atau membuat
Kegiatan ini tidak memerlukan jadwal, karena kerajinan tangan. Rekreasi di luar rumah
masing-masing anggota keluarga tidak selalu dapat berupa jalan-jalan di lingkungan sekitar,
dapat berkumpul setiap saat. silaturahmi ke rumah tetangga, apabila perlu
Kebutuhan yang hakiki bagi umat manusia dapat berkunjung ke rumah famili di luar kota,
terlebih bagi lanjut usia adalah kesempatan untuk bahkan mengunjungi tempat wisata atau tempat
melaksanakan kegiatan keagamaan sesuai ibadah. Data lapangan menunjukkan, bahwa
keyakinan masing-masing. Umumnya warga kegiatan rekreasi bagi lanjut usia kebanyakan
lanjut usia sangat membutuhkan pegangan dilakukan di dalam rumah. Rekreasi di luar
hidup, yakni keimanan dan ketaqwaan kepada rumah dilakukan dengan cara bersilaturahmi ke
Tuhan Yang Maha Kuasa. Seyogyanya mereka rumah tetangga dekat. Kegiatan rekreasi berupa
dapat selalu mendekatkan dan berserah diri mengunjungi tempat wisata atau bersilaturahmi
kepada Tuhan secara benar. Untuk memenuhi ke rumah famili di luar kota jarang sekali
kebutuhan tersebut, keluarga perlu memberikan dilakukan. Hal ini karena keluarga merasa berat
kesempatan yang sebanyak-banyaknya agar untuk menanggung biaya rekreasi bagi semua
lanjut usia dapat melakukan ibadah dan anggota keluarga, atau karena orangtua sendiri
beramal sesuai tuntutan agama yang dianut. yang tidak bersedia diajak.
Berdasarkan data lapangan diketahui, bahwa Terkait dengan pemenuhan kebutuhan
keluarga telah menyediakan sarana dan sosial, warga lanjut usia cenderung lebih
prasarana yang dibutuhkan lanjut usia untuk membutuhkan pelayanan yang bersifat
melaksanakan kegiatan keagamaan. Mengingat psikologis, seperti perhatian, kasih sayang, dan
lanjut usia yang diteliti semuanya beragama penghormatan. Hal ini didasari fakta alamiah
Islam, maka pelayanan yang diberikan keluarga bahwa kondisi fisik dan psikisnya mengalami
kepada para lanjut usia berupa penyediaan kemunduran, sehingga mereka merasa tidak
sarana ibadah, baik tempat untuk berwudhu, berguna lagi, tidak dapat berbuat apa-apa dan
sholat maupun peralatan untuk beribadah merasa dirinya tidak diterima atau ditolak oleh
agar lanjut usia dapat melaksanakan ibadah lingkungannya. Sikap devaluasi diri ini akan
dengan hikmat. Apabila perlu keluarga selalu mempercepat kemunduran di segala bidang.
siap mengantarkan lanjut usia untuk menghadiri Untuk mempertahankan vitalitas serta samangat
pengajian, baik di lingkungan sekitar maupun di hidup mereka perlu perhatian atau pelayanan
luar lingkungan desa. yang diarahkan untuk menumbuhkan atau
6
Peran Keluarga dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera (Murdiyanto dan R. Tri Gutomo)
mengembalikan rasa percaya diri. Mengingat mempengaruhi jenis pekerjaan dan penghasilan
keluarga merupakan lingkungan yang paling keluarga. Mayoritas pekerjaan kepala keluarga
dekat dengan warga lanjut usia, maka keluarga lanjut usia adalah petani (pemilik, penggarap,
diharapkan dapat memberikan perhatian dan buruh tani), dan sebagian lainnya pegawai
dan kesediaan untuk memahami sikap dan negeri, pensiunan, dan wiraswasta. Dalam
perilaku mereka, serta dapat menerima wawancara diperoleh jawaban yang cukup
sebagaimana adanya. bervariasi tentang pendapatan yang mereka
Bagi lanjut usia, perhatian dan pengertian peroleh berdasar jenis pekerjaannya, yakni
keluarga dapat menumbuhkan perasaan bahwa diperoleh secara rutin dalam setiap bulan
mereka masih diperhitungkan dan diterima oleh bagi keluarga yang bekerja sebagai pegawai
lingkungan, terlebih-lebih apabila masyarakat negeri atau pensiunan, sedang penghasilan
juga menghargai keberadaan lanjut usia. Kondisi keluarga yang bekerja sebagai petani tidak
ini tentunya akan menciptakan ketenteraman dapat diperoleh secara rutin. Penghasilan
hidup bagi lanjut usia untuk menikmati sisa tersebut terutama untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan perasaan bahagia. Perhatian hidup keluarga sehari-hari. Oleh sebab itu besar
tersebut antara lain berupa: a) pemberian kecilnya penghasilan ini berpengaruh terhadap
kesempatan untuk berhubungan dengan keluarga dalam memberikan pelayanan kepada
orang di sekitarnya, baik lingkungan keluarga lanjut usia, terlebih apabila lanjut usia tidak
sendiri maupun dengan tetangga, b) pemberian mempunyai penghasilan sendiri. Tercatat dari
kesempatan untuk mengikuti kegiatan sosial di sembilan keluarga yang diwawancarai, terdapat
lingkungannya, dan c) pemberian kesempatan enam keluarga dengan warga lanjut usia
untuk mengunjungi kerabat dekat (anak, menggantungkan hidupnya kepada keluarga
saudara, atau teman-teman). anaknya. Hal tersebut tidak menjadi beban bagi
Layanan pemenuhan kebutuhan sosial keluarga anaknya, kendati dijumpai sejumlah
ini diberikan kepada lanjut usia sebagai upaya keluarga dengan penghasilan yang hanya cukup
untuk menghindarkan ketergantungan lanjut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
usia kepada orang lain, dan menghindarkan 2. Beban Tanggungan Keluarga
lanjut usia dari tindakan-tindakan yang
bertentangan dengan nilai/norma yang berlaku Hasil penelitian menunjukkan bahwa
di lingkungan mereka berada. Layanan ini beban tanggungan dari masing-masing keluarga
diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya tidak sama, karena menyangkut jumlah anggota
diri dan memperlambat kepikunan. Berdasarkan keluarga beserta tingkat kesejahteraan masing-
data lapangan, diketahui bahwa warga lanjut masing. Menurut hasil wawancara diketahui
usia di lokasi penelitian masih sering melakukan bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga adalah
silaturahmi, baik dengan tetangga maupun empat hingga enam orang. Hal ini berarti beban
dengan sesama lanjut usia yang bertempat tanggungan keluarga sebanyak empat hingga
tinggal saling berdekatan, mengikuti berbagai enam orang. Beban tanggungan keluarga
kegiatan di lingkungan, baik kegiatan keagamaan akan berpengaruh pada kemampuan layanan
maupun sosial, kecuali bagi mereka yang sudah keluarga terhadap lanjut usia. Semakin besar
lemah fisiknya dan sakit-sakitan. beban tanggungan keluarga, akan semakin
berat masalah ekonomi keluarga, apalagi harus
Faktor Pengaruh Keberhasilan Pelayanan
memberikan layanan kepada lanjut usia. Lain
Keluarga terhadap Lanjut Usia
halnya dengan keluarga yang mempunyai
1. Penghasilan Keluarga penghasilan cukup karena suami dan isteri
bekerja, apalagi apabila lanjut usia mempunyai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penghasilan sendiri, sehingga keberadaannya
tingkat pendidikan keluarga lanjut usia cukup
dalam keluarga tidak menjadi beban yang
baik, karena sebagian besar lulusan sekolah
berlebihan bagi keluarga.
menengah ke atas (SLTP/SLTAdan Sarjana) yang
7
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Vol. 41, No. 1, April 2017, 1-10
8
Peran Keluarga dalam Mewujudkan Lanjut Usia Sejahtera (Murdiyanto dan R. Tri Gutomo)
makna bahwa lanjut usia tidak kehilangan komunikasi yang terjalin dalam keluarga pada
teman di rumah, khususnya kebahagiaan psikis saat anggota keluarga saling bertemu dan
dan sosial mengingat kebutuhan interaksi berkumpul. Keempat, tanggapan keluarga
dengan tetangga berlangsung dalam intensitas terhadap keberadaan lanjut usia. Layanan
lama. Pelayanan lanjut usia dalam keluarga keluarga sangat penting untuk mewujudkan
mewujudkan lanjut usia sejahtera melalui lanjut usia sejahtera. Terkait hal itu, yang
pelayanan kebutuhan fisik, psikis, dan sosial. perlu dilakukan adalah mengadakan kegiatan
Pemenuhan kebutuhan fisik berupa penyuluhan sosial tentang pelayanan lanjut
pemenuhan sarana dan prasarana meliputi usia dalam keluarga, antara lain dalam bentuk
penyediaan kamar dan tempat tidur atau tempat pola hidup sehat dan pentingnya asupan bergizi
beristirahat yang nyaman, penyediaan makan bagi lanjut usia. Perlu adanya bimbingan sosial
dan minum, serta pakaian sesuai kondisi lanjut dan pemberian informasi bagi keluarga lanjut
usia. Pelayanan kesehatan bagi lanjut usia usia agar mengetahui, memahami kondisi
meliputi memeriksakan kesehatan, menyediakan fisik, psikis, dan sosial serta kebutuhan lanjut
obat-obatan, dan vitamin serta menjaga usia. Dengan demikian, keluarga mengetahui
kebersihan lingkungan rumah. Pemenuhan perubahan, baik fisik, psikis, maupun sosial
kebutuhan psikis berupa pemberian rasa aman lanjut usia, sehingga dapat mengantisipasi
dan perhatian kasih sayang meliputi pemberian segala kemungkinan yang terjadi seperti sakit
kebebasan untuk melakukan kegiatan yang untuk segera memberikan pelayanan kepada
disenangi dan mengerjakan hobi yang bersifat lanjut usia. Mengingat keluarga merupakan
positif. Keluarga juga memberikan dukungan pilihan utama untuk memberikan pelayanan
kepada lanjut usia agar tetap bersemangat hidup kepada lanjut usia, maka sebagai bentuk layanan
dan dapat menikmati sisa hidupnya dengan berbasiskan keluarga adalah dengan jalan
perasaan senang dan bahagia. Pemenuhan memberikan santunan keluarga bagi keluarga
kebutuhan psikis juga diwujudkan melalui kurang mampu yang harus melayani lanjut usia
pemberian kesempatan yang luas kepada lanjut non-potensial dan bantuan usaha produktif bagi
usia untuk melakukan ibadah dan beramal, lanjut usia potensial.
serta menghadiri kegiatan pengajian. Untuk Diucapkan terima kasih dan penghargaan
mengurangi kepenatan hidup, keluarga juga setingginya kepada sumber data penelitian,
memberi kesempatan untuk rekreasi, meskipun redaksi, dan mitra bestari atas terselesaikannya
hanya dilakukan di rumah, seperti menonton dan terbitnya artikel ini.
televise, menyapu halaman rumah, bahkan
jalan-jalan di lingkungan sekitar rumah atau
bersiturahmi ke rumah tetangga. Pemenuhan DAFTAR PUSTAKA
kebutuhan sosial berupa pemberian kesempatan
kepada lanjut usia untuk mengikuti kegiatan Argyo Demartoto. (2007). Pelayanan Sosial Non
Panti bagi Lanjut usia, Suatu Kajian
sosial di lingkungannya agar lanjut usia dapat
Sosiologis. Universitas Sebelas Maret
tetap berhubungan dengan orang di sekitarnya
(UNS): Surakarta
untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan
Gunanto Suryono. (2002). Studi Evaluasi
memperlambat kepikunan.
Efektivitas Program Pelayanan Lanjut
Penelitian ini juga mengungkap sejumlah usia Berbasis Masyarakat (PLBM),
faktor yang mempengaruhi keberhasilan B2P3KS: Yogyakarta
pelayanan keluarga terhadap lanjut usia, Haditono. (2003). Laporan Hasil Pengkajian
antara lain pertama, penghasilan keluarga Analisis Kebutuhan Diklat (Training Needs
untuk menyediakan segala kebutuhan anggota Assesment) Pelayaan Sosial Lanjut Usia.
keluarga. Kedua, beban tanggungan keluarga, Pusdiklat TKSM Balitbangsos: Jakarta
yaitu jumlah semua anggota keluarga beserta Hardywinoto dan Tony Setiabudhi. (1999).
kebutuhannya. Ketiga, proses interaksi dan
9
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Vol. 41, No. 1, April 2017, 1-10
Panduan Gorontologi, Tinjauan dari Soejono Aswin. (1982). Aspek Biologis Proses
Berbagai Aspek. PT Gramedia Pustaka Menua. Fakutas Kedokteran UGM:
Utama: Jakarta Yogyakarta
Hartono. (2005). Kegiatan Pelayanan dan Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif,
Permasalahan Lanjut Usia (dalam buku Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta:
Pemberdayaan Kaum Marjinal). APMD Bandung
Press: Yogyakarta Suling, REM dan Palengkahu, SS. (1992).
Jan Takasihaeng. (2002). Hidup Sehat di Usia Pedoman Praktis bagi Manusia Usia
Lanjut. Penerbit Harian Kompas: Lanjut. PT BPK Gunung Mulia: Jakarta
Jakarta Tartono, St. (2004). Kiat Mengelola Usia
Mary Hester Valentine. (1995). Menapaki Usia Senja. Yayasan Pustaka Nusatama:
Lanjut di Dalam Tuhan. Penerbit Obor: Yogyakarta
Jakarta Todi Lalenoh. (1993). Gerontologi dan Pelayanan
Nelly Tiurmida. (2005). Menjadi Lanjut Usia Lanjut Usia. Penerbit Sosialia: Jakarta
dengan Senang Hati (dalam Buku ___________. (1996). Lanjut Usia dan Usia
Pemberdayaan Kaum Marjinal). APMD Lanjut. Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Press: Yogyakarta Sosial (STKS): Bandung
Pramuwito, dkk. (1999). Penelitian Ujicoba Model Tony Setiabudhi. (1995). Menuju Lanjut Usia
Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut Sejahtera. Forum Komunikasi Lanjut
Usia Berbasis Masyarakat. B2P3KS: usia: Jakarta
Yogyakarta Warto, dkk. (2006). Pengkajian Kebutuhan
Siti Partini Suardiman. (1986). Lanjut usia Pelayanan Sosial Penyandang HIV/
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. AIDS. B2P3KS: Yogyakarta
BKKBN DIY: Yogyakarta Wauran. (1981). Menikmati Kebahagiaan Masa
Siti Rahayu Haditono. (1987). Psikologi Tua. Indonesia Publishing House:
Perkembangan dalam Berbagai Bandung
Bagiannya. Gama Press: Yogyakarta
10