Desalination of Seawater

by Solar Energy

Risse Entikaria Rachmanita, M.Si.

 Fresh Water Needs
• Economic expansion

• Agriculture and food

• Public health

• Quality of life
 Why Desalination?

• 75% of the Earth’s surface

is covered by water
• 97.5% of that water is oceans
• Only 1% is available for drinking
• 80 countries suffered from water
scarcity by the mid-1990s

http://www.gewater.com/images/multimedia/desal/index_flash.html
MILLIONS LACK FRESH WATER AROUND THE WORLD!!

9 Million people without

water access in
developed countries.
36 Million people in
Latin America and
Caribbean.

358 Million people in

Africa.

180 Million people in

South , West and Central
Asia.

186 Million people in

Southeast, East Asia and
Oceania.

Overall about 769

Million people lacks
fresh water all over the
globe.
 Can we drink salt water?
The Rime of the Ancient Mariner
Water, water, everywhere
And all the boards did shrink
Water, water, everywhere
Nor any drop to drink
-Samuel Taylor Coleridge

• Small quantities are not harmful, but it is

counterproductive (it just makes you more thirsty!)
• Eventually, it can be dangerous, ultimately producing fatal
seizures, heart arrhythmias and kidney failure
Conventional fresh water sources
 RELEVANCE TO WATER CRISIS :
Human population is growing at a rate that puts stress on
our current freshwater supply.

Global water use is 9 trillion cubic meters a year and this

rate is expected to increase by approximately 60 billion
cubic meters more per year.

Desalination allows to people to have access to water that

was previously not potable.

Coastal cities can use seawater for their municipal water

supply or landlocked cities can use brackish groundwater
for the same purpose.

Desalination combined with Water recycling are both

integral components of UN’s “water crisis” solution.
 WHAT IS THE WAY OUT?

In the light of increased water usage and

depleting natural water supplies, the world is
facing an impending water shortage.

To combat this, many countries have turned to

desalination to derive usable water from the
sea.

There are many of researches about

desalination technologies available in order to
provide methods of solar desalination.
 What is Desalination?
Desalination is a process of removing dissolved salts from
seawater to produce fresh water for consumption.

There are three types membrane desalination: Reverse osmosis

of desalination
technologies around thermal desalination:
the world -> multi stage flash distillation (MSF)

Desalination using solar energy

 Natural Desalination: Water Cycle!

Major Stages
1. Evaporation
2. Condensation
3. Precipitation
4. Collection
 SIMPLE SOLAR DISTILATION

A solar still is a simple way of distilling water, using the heat of

the Sun to drive evaporation from humid soil, and ambient air
to cool a condenser film.

In a solar still, impure water is contained outside the collector,

where it is evaporated by sunlight shining through clear plastic.

In desert environments water needs can exceed 3.8 L per

day for a person at rest, while still production may average
240 mL per day…

en with tools, digging a hole requires energy and makes a person

e water through perspiration; this means that even several days of
ter collection may not be equal to the water lost in its
nstruction.
 Multi-Stage Flash Distillation (MSF)
alt water is heated by solar energy under
extreme pressures and lead through a series of
hambers.

Upon leaving the first chamber the salt water

enters several more chambers each with a
ower pressure than the previous one allowing
even more of the pressurized salt water to
aporize.

The water that did not vaporize leaves the

ystem with a higher saline concentration than
when it entered; this is discarded properly as
waste while the distilled water is put into the
municipal water supply as drinkable water.
 Negatives of Solar Desalination
Dumping the wasted high temperature solution back into
the ocean makes the process more complicated.

The energy required to start up and power desalination

plants is a huge expense and is a matter of great concern for
poorer countries.
Within the energy issue, solar energy is potentially the most
cost-effective energy source, but remains largely untapped
due to public opinion.
If regions situated away from the coast or in a high altitude
try to use desalinated water, it is an even more expensive
process.
There are major environmental concerns from desalination,
is related to discharge of brine which can damage the local
ecosystem and biodiversity.
Prinsip dasar pengolahan air baku dengan
tenaga surya

garam mineral dan

menampung kotoran-kotoran
menguapkan
air yang yang ada pada air air bersih
air kotor baku tersebut akan
diembunkan terpisahkan
Prinsip kerja alat penjernih tenaga surya
Prinsip perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi
Radiasi surya menembus kaca penutup dan mengenai permukaan dari plat penyerap,
panas mengalir secara konduktif sepanjang pelat penyerap dan melalui dinding
saluran.
Pelat penyerap akan panas, energi panas dari plat penyerap akan memanasi air laut
yang ada didalam kolam (basin), panas dipindahkan ke fluida dalam saluran dengan
cara konveksi.
Pelat penyerap yang panas melepaskan panas ke pelat penutup kaca dengan cara
konveksi alamiah dan dengan cara radiasi.
Air akan menguap dan berkumpul dibawah permukaan kaca penutup. Oleh karena
temperatur udara di dalam basin lebih tinggi dari pada temperatur lingkungan, maka
terjadi kondensasi yaitu uap berubah menjadi cair dan melekat pada kaca penutup
bagian dalam.
Cairan (air bersih) akan mengalir mengikuti kemiringan kaca penutup dan masuk
kedalam kanal, terus mengalir ke tempat penampungan air bersih. Sedangkan garam
akan tinggal diatas plat penyerap karena adanya perbedaan massa jenis.
Tinjauan Thermal Pada Sistem Destilator
Surya
• Konduksi
Panas mengalir secara konduksi dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang
bertemperatur rendah. Laju perpindahan panas dinyatakan dengan hukum Fourier
berikut:
k = Konduktivitas termal (W/ m.0K)
A = Luas penampang tegak lurus terhadap arah
aliran panas (m2)
dT/dx = Gradien temperatur dalam arah aliran
panas (K/m)
 Tinjauan Thermal Pada Sistem Destilator
Surya
• Konveksi
Udara yang mengalir diatas suatu permukaan panas, misalnya dalam saluran baja sebuah alat
pemanas udara surya dipanasi secara konveksi. Apabila aliran udara disebabkan oleh sebuah blower,
kita menyebutnya sebagai konveksi paksa dan apabila disebabkan oleh gradien massa jenis, maka
disebut konveksi alamiah. Pada umumnya, perpindahan panas konveksi dapat dinyatakan dengan
hukum pendinginan Newton sebagai berikut:
h = Koefisien konveksi (W/m2 . K)
A = Luas permukaan (m2)
q = h . A . ( Tw-T ) (Watt) Tw = Temperatur dinding ( K )
T = Temperatur fluida ( K )

Umumnya koefisien konveksi (h) dinyatakan dengan parameter tanpa dimensi yang disebut bilangan
Nusselt (menurut nama dari Wilhelm Nusselt ), Nu = h .d/k, dimana (k) adalah konduktivitas termal..
Tinjauan Thermal Pada Sistem Destilator
Surya
• Radiasi
Berlainan dengan mekanisme konduksi dan konveksi dimana perpindahan energi terja
melalui perantara, kalor juga dapat berpindah melalui daerah – daerah hampa. Mekanismen
disini adalah sinaran atau radiasi Elektromagnetik. Penukaran panas netto secara radiasi anta
dua badan ideal (hitam ) adalah :

q = σ . A ( T 14 - T2 4) (Watt)

σ = konstanta Stefan – Boltzmann, 5, 67 x 10-8 (W/m2 . K4)

A = Luas bidang ( m2 )
 Diagram Aliran Energi
(gabungan perpindahan panas)
Ta = Temperatur lingkungan ( oC )
Tw = Temperatur air ( oC )
Tg = temperatur permukaan kaca ( oC )
Tsv = Temperatur uap air ( oC )
IT = Intensitas matahari ( W/m2 )
qr,1 = Laju perpindahan panas radiasi dari air kolektor
ke permukaan dalam kaca
Kesetimbangan energi dari sistem adala
sebagai berikut:
qc,w + qr,1 + qc,1 + (α .IT .Ac) + (α . It )
= qk + qc, o+ qr,o
qc,1 = Laju perpindahan panas konveksi dari uap air
kepermukaan dalam kaca
qc,w = Laju perpindahan panas konveksi dari air
qk = Laju perpindahan panas konduksi dari kolektor kedindin
luar
qr,o = Laju perpindahan panas radiasi yang hilang dari kaca
qc,o = Laju perpindahan panas konveksi dari kaca keudara
 Energi dan Efisiensi
nergi radiasi yang diserap oleh plat penyerap : IT = Intensitas Radiasi Surya (W/m2)
α = absorpsivitas pelat penyerap
Ac = Luas plat penyerap (m2)
nergi yang hilang dari kolektor : UL = Koefisien perpindahan panas menyeluruh (W/m2.oC)
Tp = Temperatur plat penyerap (oC)
Ta = Temperatur lingkungan (oC)
nergi berguna pada distilator : Ac = Luas plat penyerap (m2)

Qin = Energi radiasi yang sampai ke plat penyerap (W)

fisiensi Kolektor :
m = Massa Air (kg/jam)
hfg = Panas laten penguapan air (kJ/kg)
Ac = Luas plat penyerap (m2)
IT = Intensitas radiasi surya (W/m2)
iensi Distilator : t = Lama waktu penguapan (jam)
 Kesimpulan

Dari pengujian ketiga tipe permukaan kaca miring diperoleh hasil yaitu
sebagai berikut:
• Produktivitas air bersih pada alat uji distilasi surya dipengaruhi oleh
intensitas surya. Semakin tinggi intensitas surya semakin tinggi
produktivitas air bersih yang dihasilkan.
• Tipe dua permukaan kaca miring menghasilkan air bersih terbanyak
yaitu 255 ml/jam, jika di bandingkan dengan tipe satu permukaan
kaca miring dan tipe empat permukaan kaca miring.