Professional Documents
Culture Documents
131-Article Text-295-2-10-20200310 PDF
131-Article Text-295-2-10-20200310 PDF
Gita Kostania1*
1
Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Kebidanan
*Email : kostania.gita@gmail.com
Abstract
Background: Continuity of Care (CoC) is a philosophical foundation of midwifery education that can
promote the understanding of midwifery students to care for women holistically. In implementing the
curriculum of Diploma-IV Midwifery study program, the application of CoC by students is carried out
integrated in the implementation of the Comprehensive Community Midwifery Practices. This study aims
to describe the implementation model and the results of the evaluation of the application of CoC.
Methods: It’s descriptive research study, with subjects 89 people (clients and students) in 7th semester of
Diploma-IV Midwifery Study Program of Poltekkes Surakarta. The instruments were in the form of
observation guidelines, observation sheets on the results of CoC, satisfaction of care, and achievement of
student competencies. Data is presented in verbal and numeric form. Results: The ongoing midwifery
care model that is applied refers to the management of the client by a care-provider team (midwives,
students and supervisors). The implementation cycle consists of: planning, implementation and
evaluation. Outcomes of CoC: there were no complications in labor (91.01%) and newborns (95.51%),
client's condition in the postpartum period and breastfeeding was normal (100%). The majority of clients
expressed very satisfied with care (73.03%). Evaluation from students, CoC can support the achievement
of competencies (93.26%). Conclusion: CoC is carried out by a care provider team in three stages. The
application of care has an impact on good delivery outcomes, and for students to support the achievement
of competencies.
PENDAHULUAN
Konsep asuhan kebidanan holistik. Asuhan yang dimaksud adalah
berkesinambungan merupakan bagian pengalaman yang berhubungan dengan
terintegrasi dalam konsep holistik asuhan mahasiswa dan klien pada pelayanan
yang berpusat pada wanita, dan hal ini kebidanan (Yanti, et.al, 2015).
merupakan suatu hal yang fundamental Program studi Diploma-IV
bagi layanan praktik kebidanan. Prinsip Kebidanan (Sarjana Terapan Kebidanan)
dasar asuhan ini memastikan fokus pada merupakan program pendidikan
kehamilan dan kelahiran sebagai awal profesional kebidanan yang menuntut
kehidupan keluarga, tidak hanya sebagai lulusannya kompeten dalam melakukan
tahap kehidupan yang harus dilindungi, tugas-tugasnya sesuai dengan peran yang
namun memperhitungkan makna dan nilai diharapkan, sebagai bidan pelaksana,
setiap wanita secara lengkap (Guilliland& pengelola, pendidik dan peneliti. Dalam
Pairman, 2010). proses pendidikan, mengacu pada
Asuhan kebidanan berkesinam- kurikulum pendidikan vokasi kebidanan
bungan adalah landasan filosofis dari dengan persentase pembelajaran teori
pendidikan kebidanan, yang pada (40%) dan pembelajaran praktik (60%).
gilirannya mempromosikan pemahaman Pembelajaran praktik dapat dilakukan di
yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam gedung (laboratorium) dan di lahan
kebidanan untuk merawat wanita secara praktik. Pembelajaran praktik di lahan
1
2 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 1, Maret 2020, hlm 1-66
praktik terdiri atas Praktikum Klinik dan koordinasi, dan tukar informasi antara
Praktik Kebidanan. Praktikum Klinik pemberi asuhan yang berbeda.
adalah pembelajaran praktik di lahan (Gulliford,et.al., 2006). Mahasiswa juga
praktik dengan tujuan mempraktikkan diharapkan dapat mengintegrasikan
mata kuliah yang mengandung unsur SKS seluruh pengetahuan, sikap dan
praktik. Sedangkan Praktik Kebidanan keterampilan yang telah didapat pada
adalah praktik klinik komprehensif, yang perkuliahan teori maupun praktik
merupakan bagian dari implementasi laboratorium dan klinik, sehingga
kurikulum pendidikan vokasi kebidanan kompetensi yang diharapkan dapat
yang dimulai pada semester lima (Tim tercapai.
Jur.Kebidanan, 2014). Untuk mengatahui dampak
Dalam implementasi kurikulum penerapan asuhan kebidanan
program studi Diploma-IV Kebidanan, berkesinambungan pada kualitas
penerapan asuhan kebidanan berkesinam- pelayanan kebidanan dan kualitas
bungan oleh mahasiswa dilaksanakan mahasiswa, maka perlu dilakukan
terintegrasi pada pelaksanaan Praktik evaluasi program. Evaluasi berkaitan
Kebidanan semester tujuh. Deskripsi dengan hasil implementasi asuhan pada
praktik klinik ini adalah Praktik klien, dan juga berkaitan dengan
Kebidanan Komunitas Komprehensif, pencapaian kompetensi mahasiswa.
yang bertujuan memberikan kemampuan Kajian mengenai model implementasi
kepada peserta didik untuk menerapkan asuhan kebidanan berkesi-nambungan
ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan pada Prodi Diploma-IV Kebidanan juga
dalam praktik kebidanan sebagai kandidat perlu dilakukan, mengingat project
bidan dengan melaksanakan asuhan asuhan kebidanan berkesinam-bungan
kebidanan secara komprehensif dalam pada Prodi Diploma-IV Kebidanan tidak
setting komunitas, yang meliputi asuhan dijadikan project tugas akhir mahasiswa
kehamilan, persalinan, nifas dan seperti yang dilakukan pada Prodi
menyusui, neonatus, bayi, balita dan anak Diploma-III Kebidanan.
pra sekolah, kesehatan reproduksi dan Penelitian ini bertujuan untuk
akseptor keluarga berancana, serta mendeskripsikan model pelaksanaan dan
pertolongan pada kegawatdaruratan hasil evaluasi penerapan asuhan
maternal neonatal (Tim Pengelola, 2015). kebidanan berkesinambungan yang
Penerapan asuhan kebidanan dilaksanakan oleh mahasiswa semester
berkesinambungan dalam pelaksanaan VII Prodi Diploma-IV Kebidanan
Praktik Kebidanan dilakukan dengan Poltekkes Kemenkes Surakarta pada
harapan bahwa mahasiswa sebagai pelaksanaan Praktik Kebidanan.
kandidat bidan dapat mendapatkan
pengalaman sebagai penyedia layanan METODE PENELITIAN
kesehatan dalam sistem pelayanan Penelitian ini bersifat deskriptif,
kesehatan yang memberikan asuhan bertujuan untuk memberikan gambaran
terpadu secara vertikal, dilakukan secara lengkap dalam bentuk verbal dan numerik
berkesinambungan, yaitu pemberian tentang penerapan asuhan kebidanan
layanan kesehatan tanpa batas kepada berkesinambungan dalam pelaksanaan
pasien, melalui layanan terintegrasi, Praktik Kebidanan semester VII oleh
Gita Kostania, Model Pelaksanaan dan Hasil Evaluasi dalam Praktik Kebidanan 3
Penolong Persalinan
a. Bidan 75 84,27
b. DokterUmum 2 2,25
c. Dokter Kandungan 12 13,48
Jumlah 89 100,00
Metode Pengurangan Rasa Sakit
a. Obat-Obatan 0 0
b. Komplementer Therapy 62 69,66
c. Tidak Satupun 0 0
d. Tidak Terdokumentasikan 27 30,34
Jumlah 89 100,00
Jenis Persalinan
a. Spontan 75 84,27
b. Forcep 4 4,49
c. Vacum Ekstraksi 7 7,87
d. Presbo (Spontan) 1 1,12
e. Presbo (Ekstraksi) 0 0
f. SC Elective 1 1,12
g. SC Emergency 1 1,12
Jumlah 89 100,00
Episiotomi
a. Ya 11 12,64
b. Tidak 76 89,66
Jumlah 87 100,00
Keadaan Perineum
a. Utuh 24 27,59
b. Ruptur Grade 1 8 9,20
c. Ruptur Grade 2 50 57,47
d. Ruptur Grade 3 5 5,75
e. Ruptur Grade 4 0 0
Jumlah 87 100,00
Komplikasi Persalinan
a. Ada 8 8,99
b. Tidak 81 91,01
Jumlah 89 100,0
Rujukan Persalinan Kasus Komplikasi
a. Faskes Tk.1 ke Tk.2 6 75
b. Faskes Tk.2 ke Tk.3 0 0
c. Bukan Rujukan 2 25
Jumlah 8 100
Gita Kostania, Model Pelaksanaan dan Hasil Evaluasi dalam Praktik Kebidanan 7
Jenis Komplikasi
a.BBLR 1 25
b.Asfiksia 3 75
Jumlah 4 100
Sumber: Data Primer, 2019
Hasil asuhan kebidanan berke- hidup (95,51%), dengan berat badan lahir
sinambungan pada bayi baru lahir 2500-4000 gram (97,75%), usia
menunjukkan bahwa mayoritas bayi lahir kehamilan aterm (95,51%), dilakukan
IMD (89,89%), dan komplikasi pada tergambarkan pada tabel 4 sebagai
bayi (4,49%) dengan penyebab asfiksia berikut:
(75%). Keadaan ibu nifas dan menyusui
Tabel 4.Hasil Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Periode Nifas dan Menyusui
Hasil N %
Pemberian Kapsul Vitamin A
a. Ya 82 92,13
b. Tidak 7 7,87
Jumlah 89 100,00
Laktasi
a. ASI Eksklusif 82 92,13
b. ASI dan Susu Formula 5 5,62
c. Susu Formula 2 2,25
Jumlah 89 100,00
Kesimpulan Akhir Masa Nifas
a. Normal 89 100
b. Komplikasi 0 0
Jumlah 89 100,00
Pilihan Metode Kontrasepsi
a. Alamiah non Alat 16 17,98
e. Penghalang Fisik (Kondom, Cup, Diagframa) 0 0
c. Pil Menyusui 0 0
d. Suntik 50 56,18
e. AKBK 4 4,49
f. AKDR 11 12,36
g. Kontrasepsi Mantap 0 0
h. Tidak Memutuskan 8 8,99
Jumlah 89 100,00
Sumber: Data Primer, 2019
Hasil asuhan kebidanan berke- metode kontrasepsi mayoritas memilih
sinambungan pada periode nifas dan suntik (56,18%).
menyusui menunjukkan bahwa ibu nifas Kepuasan ibu terhadap pelaksanaan
diberi kapsul Vitamin A (92,13%), bayi asuhan kebidanan tergambar pada tabel 5
diberi ASI ekslusif (92,13%), hasil akhir berikut
nifas normal (100%), dengan pilihan
Gita Kostania, Model Pelaksanaan dan Hasil Evaluasi dalam Praktik Kebidanan 9
seorang pasien yang telah pulang dari Bidan juga bekerja bersama
Rumah Sakit, secara rutin dirujuk ke keluarga dalam memberikan asuhan untuk
layanan komunitas. (4) Perawatan yang mengatasi ketakutan yang dirasakan
sebenarnya oleh pemberi perawatan atau perempuan dan mencegah terjadinya
kelompok kecil pemberi perawatan yang kesalahpahaman. Proses pemecahan
sama, selama kehamilan, persalinan dan masalah dapat menjadi semakin mudah,
kelahiran bayi, dan periode postpartum. karena setiap perempuan dapat
Asuhan kebidanan berkesinam- mengeksplorasi informasi dengan baik
bungan dapat diberikan melalui model dan membuat keputusan terbaik untuk
perawatan berkelanjutan oleh bidan, yang dirinya. Bidan dan perempuan mempunyai
mengikuti perempuan sepanjang waktu yang cukup untuk mendiskusikan
masa kehamilan, kelahiran dan masa tentang persalinan, nyeri dan
pasca kelahiran, baik yang beresiko ketidaknyamanan, dampak terhadap
rendah maupun beresiko tinggi, dalam lingkungan, dan ketidakpastian dan
setting pelayanan di komunitas, praktik kerumitan yang mungkin timbul. Jadi
mandiri bidan, maupun rumah sakit idelanya pada saat perempuan memasuki
(Sandall, 2010). fase persalinan, dia mempunyai kerelaan
Guilliland & Pairman (2010), dan kepercayaan diri untuk membiarkan
menjelaskan bahwa asuhan kebidanan dan percaya pada tubuhnya menjalankan
berkesinambungan adalah asuhan proses persalinan.
kebidanan yang diberikan oleh bidan (dan Model asuhan kebidanan
tim nya) kepada perempuan sepanjang berkesinambungan secara umum
keseluruhan pengalaman persalinannya. bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Sandall (2018) menjelaskan bahwa asuhan asuhan berkelanjutan sepanjang siklus
kebidanan berkesinambungan yang kehidupan. Sandall (2010), menguraikan
dilakukan oleh bidan setidaknya terdiri syarat asuhan berkesinambungan, yaitu:
atas tiga elemen kunci: bidan koordinator, (1)Kesinambungan manajemen, yaitu
rekan bidan sebagai pasangan bidan pendekatan pengaturan kasus yang
koordinator, dan tim bidan. Asuhan ini konsisten dan jelas, yang responsif dalam
menitikberatkan pada hubungan satu-satu, memenuhi kebutuhan klien. Manajemen
antara pasien dan pemberi asuhan, dengan juga melibatkan komunikasi berdasarkan
harapan dapat terbangun “parnership” fakta dan penilaian dalam tim, institusi
yang baik dengan pasien, sehingga terbina pendidikan, dan batasan profesional
hubungan saling percaya. Upaya tersebut kebidanan, serta antara pemberi pelayanan
dapat dimulai dari kehamilan dan dan pasien. Manajer dalam asuhan
seterusnya (bersalin dan postpartum, serta berkesinambungan adalah bidan. Asuhan
masa menyusui), yang juga merupakan kebidanan berkesinambungan dapat
waktu yang paling tepat untuk bidan dilakukan oleh 4 orang, dengan
bekerja bersama dengan perempuan untuk melibatkan mahasiswa kebidanan dan
mendiskusikan harapannya dan kader kesehatan. (2) Kesinambungan
ketakutannya akan proses kelahiran dan informasi. Semua tim yang terlibat dalam
proses menjadi ibu, serta membangun pemberian asuhan mempunyai informasi
kepercayaan dirinya. yang cukup tentang keadaan kliennya
untuk dapat memberikan asuhan yang
Gita Kostania, Model Pelaksanaan dan Hasil Evaluasi dalam Praktik Kebidanan 11
tepat. Informasi untuk klien, difokuskan yang penting, yang dibicarakan selama
pada ketersediaan waktu untuk asuhan kehamilan (Jonge,et.al., 2014).
memberikan informasi yang relevan Pengalaman ibu dalam pemberian
(terkait asuhan yang diberikan). asuhan kebidanan berkesinambungan
Semuanya penting, baik untuk para bergantung pada konteks perawatan dan
manajer (bidan) dan pasien. (3) secara signifikan lebih tinggi pada
Kesinambungan hubungan. Hubungan perempuan yang berada dalam
berarti “hubungan terapeutic” antara kepemimpinan bidan dibandingkan
pasien dan tenaga kesehatan, sepanjang dengan perawatan yang dipimpin oleh
waktu. Hubungan personal yang tetap dokter kandungan selama persalinan
terjaga sepanjang waktu, dapat (Perdok, et.al., 2018). Untuk ibu dengan
mempunyai efek yang baik pada pasien risiko komplikasi yang rendah, model
dan hasil asuhannya. Untuk memenuhi asuhan kebidanan berkesinambungan
kaidah ini, asuhan berkesinambungan dapat meningkatkan kepuasan ibu selama
hendaknya dilakukan oleh satu orang perawatan antenatal, intrapartum dan
tenaga kesehatan yang sama. postpartum (Foster,et.al., 2016) Sehingga,
Sandall (2018) menyatakan bahwa hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri
evaluasi asuhan kebidanan berkesinam- bagi profesi bidan untuk mempertahankan
bungan setidaknya dilakukan untuk keberhasilan asuhan kebidanan
menilai outcome persalinan dan bayi baru berkesinambungan dalam sistem yang
lahir serta keadaan nifas. Dinyatakan juga terintegrasi.
bahwa pengalaman dan persepsi ibu Pelaksanaan asuhan kebidanan
selama diberikan asuhan juga perlu dikaji. berkesinambungan oleh mahasiswa dalam
Pengalaman dan persepsi berkaitan praktik kebidanan dapat mendukung
dengan kepuasan ibu dalam pemberian ketercapaian kompetensi kebidanan.
asuhan kebidanan berkesinambungan. Kompetensi ini merupakan unsur
Pelaksanaan asuhan kebidanan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
berkesinambungan berhubungan dengan yang melekat pada diri seorang bidan
berkurangnya penggunaan teknologi dan dalam melaksanakan praktik kebidanan
intervensi farmakologi dalam persalinan secara aman dan bertanggungjawab pada
(Pairman,et.al., 2011). Asuhan kebidanan berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
berkesinambungan dapat meningkatkan Selama proses pendidikan kebidanan,
kesehatan ibu dan bayi, dengan efek pencapaian kompetensi ini dapat dilatih
samping minimal. Persentase persalinan dan dicapai selama praktik kebidanan di
spontan juga meningkat (Sandall, 2010). lahan praktik. Dalam studinya, Yanti,
Dalam kasus rujukan dari layanan et.al. (2015) menyatakan bahwa
primer ke sekunder yang terjadi selama pelaksanaan praktik klinik kebidanan
proses persalinan, bidan menyerahkan dengan model pembelajaran Continuity of
asuhannya kepada petugas yang Care lebih mungkin untuk meningkatkan
berwenang, dan diutamakan untuk tetap pemahaman peserta didik mengenai
tinggal dan menemani perempuan selama filosofi asuhan kebidanan. Adapun
persalinan di tempat rujukan. Perencanaan pemahaman yang baik akan filosofi
tempat bersalin dan antisipasi tempat asuhan kebidanan merupakan suatu hal
rujukan harus diperhatikan sebagai konsep yang fundamental dalam pelaksanaan
12 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 1, Maret 2020, hlm 1-66