Professional Documents
Culture Documents
40-Article Text-136-1-10-20191129
40-Article Text-136-1-10-20191129
2 - November 2019
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292
Abstract
Improving quality nursing care has become a major concern for all professional health care
providers and consumers, research and literature on the quality of providing nursing care is still
underdeveloped, especially in Indonesia. The model of primary nursing care (MAKP) nursing
method is an assignment method where nurses are responsible to patients for 24 hours from the
time the patient enters into discharge, this method embodies the independence of the nurses in
implementing care and the model of primary nursing care (MAKP) method of nursing can increase
the quality of nursing care services, the purpose of this study was to analyze the effect of the model
of primary nursing care (MAKP) primary nursing methods on the quality of nursing care. This
research is a Quasi Experimental Study with non-equivalent control group pretest-posttest design
that is observing the effect of using the intervention and control groups without subject
randomization. The population in this study were nurses who worked in inpatient and inpatient
installations, the sampling technique in this study used purposive sampling technique. Data
collection on the quality of nursing care using the Patient's Assessment of Quality Scale - Acute
Care Version (PAQS-ACV) instrument, based on the results of the Content Validity Index (CVI)
test of the Patient's Assessment of Quality Scale - Acute Care Version (PAQS-ACV) instrument
was 0.98 and the results The reliability test of the Patient's Assessment of Quality Scale - Acute
Care Version (PAQS-ACV) questionnaire obtained a Cronbach Alpha value of 0.66. The results
showed that there was an influence on the application of the primary nursing care professional
model (MAKP) primary nursing on improving the quality of nursing care, based on the results of
the independent t-test, it was found that the sig (2-tailed) value was 0.00 where <0.05, it could be
concluded that there were differences Significant between the quality of nursing care in the
intervention group with the quality of nursing care in the control group, it is recommended that all
hospitals, especially in North Sumatra, apply the model of primary nursing care method (MAKP) in
primary nursing in the implementation of nursing duties in the inpatient room.
Keywords : Professional Nursing Care Model, Primary Nursing, Quality of Nursing Care
Abstrak
Meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas telah menjadi perhatian utama bagi semua
penyedia layanan kesehatan profesional dan konsumen, penelitian dan literatur tentang kualitas
pemberian asuhan keperawatan masih belum berkembang khususnya di Indonesia. Model metode
asuhan keperawatan (MAKP) primary nursing merupakan metode penugasan dimana perawat
bertanggung jawab kepada pasien selama 24 jam mulai saat pasien masuk sampai dengan keluar,
metode ini mewujudkan kemandirian para perawat dalam melaksakan asuhan dan model metode
asuhan keperawatan (MAKP) primary nursing dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan, Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model metode asuhan
keperawatan profesional (MAKP) primary nursing terhadap kualitas asuhan keperawatan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Exsperimental Study dengan desain pretest-posttest
non equivalent control group yaitu mengobservasi pengaruh dengan menggunakan kelompok
intervensi dan kontrol tanpa randomisasi subjek. Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat yang
bekerja di instalasi rawat inap dan pasien rawat inap, teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data kualitas asuhan keperawatan
menggunakan instrumen Patient’s Assessment of Quality Scale – Acute Care Version (PAQS-
ACV), berdasarkan hasil uji Content Validity Index (CVI) instrumen Patient’s Assessment of
Quality Scale – Acute Care Version (PAQS-ACV) adalah 0.98 dan hasil uji reliabilitas kuesioner
Patient’s Assessment of Quality Scale – Acute Care Version (PAQS-ACV) didapatkan nilai
Cronbach Alpha yaitu 0,66. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan model
metode asuhan keperawatan profesional (MAKP) primary nursing terhadap peningkatan kualitas
asuhan keperawatan, berdasarkan hasil uji independend t-test di ketahui nilai sig (2-tailed) sebesar
0.00 dimana < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kualitas
asuhan keperawatan pada kelompok intervensi dengan kualitas asuhan keperawatan pada kelompok
kontrol, disarankan untuk seluruh rumah sakit khususnya wilayah sumatera utara menerapkan
model metode asuhan keperawatan profesional (MAKP) primary nursing dalam pelaksanaan tugas
keperawatan di ruang rawat inap.
Kata Kunci : Model Asuhan Keperawatan Profesional, Primary Nursing, Kualitas Asuhan
Keperawatan
kelompok Kontrol yaitu mayoritas berada (MAKP) primary nursing terhadap kualitas
pada kategori tinggi yaitu sebesar 55.8. asuhan keperawatan sebelum melakukan
intervensi pada kelompok pre intervensi dan
Distribusi Frekuensi Kualitas Asuhan kelompok pre kontrol.
Keperawatan di Ruang Rawat inap Tabel 7. Uji Beda Mean Dengan
sesudah Intervensi Pada Kelompok Menggunakan Uji Independend T-Test Nilai
Kontrol (n = 34) Kualitas Asuhan Keperawatan Sebelum
Kualitas asuhan keperawatan setelah Intevensi Pada Kelompok Intervensi Dengan
intervensi pada kelompok kontrol, untuk Nilai Kualitas Asuhan Keperawatan Sebelum
masing-masing kategori dapat dilihat pada Intervensi Pada Kelompok Kontrol
tabel berikut : Kualitas Mean Mean Levene’s Sig.
Tabel. 6. Distribusi Frekuensi Kualitas Asuhan Differen Test for
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat inap Keperawat ce Equality
Sebelum Intervensi Pada Kelompok kontrol an of
(n = 34) Variance
s
No. Kualitas Frekuensi Persentase
Sebelum 138. 3.91
Asuhan (f) (%)
Intevensi 6
1. Tinggi 21 61.8
Pada
2. Sedang 13 38.2
Kelompok
3. Rendah - -
Intervensi
Jumlah 34 100,0 .28
Sebelum 134. 3.91 .796
2
Intevensi 7
Hasil penelitian pasien telah Pada
disajikan pada tabel diatas menunjukkan Kelompok
bahwa kualitas asuhan keperawatan di Ruang Kontrol
Rawat Inap Kelas sesudah intervensi pada
kelompok Kontrol yaitu mayoritas berada Berdasarkan tabel diatas hasil
pada kategori tinggi yaitu sebesar 61.8. menunjukkan bahwa nilai rata – rata (mean)
kualitas asuhan keperawatan sebelum
Uji Distribusi Normal intevensi pada kelompok intervensi adalah
Uji distribusi normal sebagai syarat 138.6 dan kualiatas asuhan keperawatan
untuk dapat melaksanakan uji parametrik sebelum intervensi pada kelompok kontrol
yaitu uji Independend dan paired T-Test, adalah 134.7 dari hasil tersebut dapat
Setelah dilakukan uji normalitas dengan uji menunjukkan bahwa secara statistik
Kolmorov Smirnov, berdasarkan hasil deskriptif dapat disimpulkan bahwa tidak ada
penelitian menunjukkan bahwa nilai perbedaan yang berarti antara kualitas asuhan
signifikansi (p) untuk kualitas asuhan keperawatan sebelum intevensi pada
keperawatan sebelum dan sesudah intevensi kelompok intervensi dengan kualitas asuhan
pada kelompok intervensi sebesar 0.200 dan keperawatan sebelum intevensi pada
kualitas asuhan keperawatan sebelum dan kelompok kontrol, hasil dari levene’s test for
sesudah intevensi pada kelompok kontrol equality of variances adalah 0.796 dimana >
0.200, nilai p untuk kedua variabel > 0,05, 0.05 maka varian dari kedua kelompok
maka disimpulkan data berdistribusi normal. tersebut diatas adalah homogen dan
diketahuai nilai mean di Difference yaitu
Analisis Bivariat 3.91 artinya selisih antara nilai rata rata pada
Uji Beda Mean Dengan Menggunakan Uji kelompok diatas adalah 3.91.
Independend T-Tes Kelompok Pre Berdasarkan hasil uji independend t-
Intevensi dengan Kelompok Pre Kontrol test di ketahui nilaI sig (2-tailed) sebesar
Hasil penelitian ini untuk mengetahui 0.282 dimana > 0.05 maka dapat disimpulkan
pengaruh pelatihan dan penerapan model bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
metode asuhan keperawatan profesional antara kualitas asuhan keperawatan sebelum
intevensi pada kelompok intervensi dengan 0.05 maka varian dari kedua kelompok
kualitas asuhan keperawatan sebelum tersebut diatas adalah homogen dan
intevensi pada kelompok kontrol. diketahuai nilai mean di difference yaitu 28.3
artinya selisih antara nilai rata rata pada
Uji Beda Mean dengan Menggunakan Uji kelompok diatas adalah 28.3
Independend T-Test sesudah dilakukan Berdasarkan hasil uji independend t-test
Intervensi pada Kelompok Post Intevensi di ketahui nilai sig (2-tailed) sebesar 0.00
dengan Kelompok Post Kontrol dimana < 0.05 maka dapat disimpulkan
Hasil penelitian ini untuk mengetahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
pengaruh pelatihan dan penerapan model kualitas asuhan keperawatan sesudah
metode asuhan keperawatan profesional intevensi pada kelompok intervensi dengan
(MAKP) primary nursing terhadap kualitas kualitas asuhan keperawatan sesudah
asuhan keperawatan sesudah melakukan intevensi pada kelompok kontrol.
intervensi pada kelompok post intervensi dan
kelompok post kontrol. Uji Beda Mean dengan Menggunakan Uji
Tabel 8. Uji Beda Mean Dengan Paired T-Test sebelum dan sesudah pada
Menggunakan Uji Independend T-Test Nilai kelompok intervensi
Kualitas Asuhan Keperawatan sesudah Berikut ini merupakan hasil uji beda
dilakukan Intervensi pada Kelompok Post mean dengan uji Paired t-test sebelum dan
Intevensi dengan Kelompok Post Kontrol sesudah intervensi pada kelompok intervensi:
Kualitas Mean Mean Levene’ Sig Tabel 9. Uji Beda Mean Dengan
Asuhan Differen s Test Menggunakan Uji Paired T-Test sebelum
Keperawat ce for dan sesudah pada kelompok intervensi
an Equalit N Mean Sig
y of Kualitas Asuhan
Varianc Keperawatan 34 1.3865
es Sebelum Intevensi
Sesudah 164. 28.3 Pada Kelompok
Intevensi 2 Intervensi
Pada .000
Kualitas Asuhan
Kelompok Keperawatan 34 1.6421
Intervensi .64 .00 Sesudah Intevensi
Sesudah 135. 28.3 0 Pada Kelompok
Intevensi 8 Intervensi
Pada
Kelompok
Kontrol Hasil penelitian diatas menunjukkan
menunjukkan bahwa nilai rata – rata (mean)
Hasil menunjukkan bahwa nilai rata – kualitas asuhan keperawatan sebelum
rata (mean) kualitas asuhan keperawatan intevensi pada kelompok intervensi adalah
sebelum intevensi pada kelompok intervensi 1.3865 dan kualiatas asuhan keperawatan
adalah 164.2 dan kualiatas asuhan sesudah intervensi pada kelompok intervensi
keperawatan sebelum intervensi pada adalah 1.6421 dari hasil tersebut dapat
kelompok kontrol adalah 135.8 dari hasil menunjukkan bahwa secara statistik
tersebut dapat menunjukkan bahwa secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa ada
statistik deskriptif dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang berarti antara kualitas asuhan
ada perbedaan yang berarti antara kualitas keperawatan sebelum dan sesudah intevensi
asuhan keperawatan sesudah intevensi pada pada kelompok intervensi.
kelompok intervensi dengan kualitas asuhan Berdasarkan hasil uji paired t-test di
keperawatan sesudah intevensi pada ketahui nilai sig (2-tailed) sebesar 0.00
kelompok kontrol, hasil dari levene’s test for dimana < 0.05 maka dapat disimpulkan
equality of variances adalah 0.64 dimana > bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
penetian Adelia (2019) juga menunjukkan hasil uji reliabilitas kuesioner Patient’s
bahwa ada peningkatan kepuasan perawat Assessment of Quality Scale – Acute Care
dan pasien setelah dilaksanakan penerapan Version (PAQS-ACV) didapatkan nilai
Primary Nursing. Cronbach Alpha yaitu 0,66 [13].
Kualitas keperawatan (quality
nursing care) sebagai suatu proses yang KESIMPULAN
berusaha untuk mencapai tingkat keunggulan Berdasarkan hasil Pengaruh
tertinggi dalam memberikan perawatan, Pelatihan dan penerapan model metode
tanpa menyebabkan kerusakan, memenuhi asuhan keperawatan profesional (MAKP)
kebutuhan, membantu untuk mencapai primary nursing terhadap kualitas asuhan
tujuan, pemeliharaan kesehatan dan keperawatan di rumah sakit kota medan
pemulihan dari penyakit (Zhao, dan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Akkadechanunt, 2011), kualitas keperawatan 1. Ada perbedaan yang signifikan antara
terfokus terhadap dua dimensi yaitu 1) kualitas asuhan keperawatan sesudah
apakah individu mendapatkan perawatan intevensi pada kelompok intervensi
yang mereka butuhkan dan 2) apakah dengan kualitas asuhan keperawatan
perawatan yang mereka terima telah efektif sesudah intervensi pada kelompok
(Claessen. Et al, 2013), terdapat enam kontrol, hasil uji independend t-test
elemen inti asuhan keperawatan yang menunjukkan nilai sig (2-tailed) sebesar
berkualitas yaitu 1) pendekatan holistik 0.00 dimana < 0.05.
dengan kebutuhan fisik, mental dan 2. Ada perbedaan yang signifikan antara
emosional, berpusat pada pasien dan kualitas asuhan keperawatan sebelum dan
perawatan yang terus menerusterus menerus, sesudah intevensi pada kelompok
2) efisiensi dan efektivitas yang intervensi, hasil uji paired t-test
dikombinasikan dengan rasa kemanusiaan menunjukkan nilai sig (2-tailed) sebesar
dan rasa iba, 3) profesional, praktik berbasis 0.00 dimana < 0.05.
bukti yang berkualitas tinggi, 4) aman, efektif
dan intervensi keperawatan yang tepat, 5) SARAN
pemberdayaan pasien, dukungan dan Berdasarkan hasil penelitian yang
advokasi, dan 6) pelayanan yang tulus sudah dilaksanakn, disarankan untuk seluruh
melalui kerja sama tim yang efektif dengan rumah sakit khususnya wilayah sumatera
profesi lain (Maben, dan Griffiths, 2008). utara menerapkan model metode asuhan
Pengumpulan data kualitas asuhan keperawatan profesional (MAKP) primary
keperawatan dalam penelitian ini nursing dalam pelaksanaan tugas
menggunakan instrumen Patient’s keperawatan di ruang rawat inap.
Assessment of Quality Scale – Acute Care
Version (PAQS-ACV), instrument ini REFERENSI
dikembangkan untuk menilai kualitas asuhan Adelia, G. (2019). Pengembangan Model
keperawatan, instrumen Patient’s Penugasan Primary Nursing di
Assessment of Quality Scale – Acute Care Ruang Rawat InapRumah Sakit
Version (PAQS-ACV) terdiri dari 44 Universitas Sumatera Utara. Tesis :
pernyataan dengan lima domain kualitas Fakultas Keperawatan Universitas
yang meliputi caring, responsiveness, Sumatera Utara.
individualization, nurse characteristics dan Claessen, S. J. J., Francke, A. L., Sixma, H.
environment. Berdasarkan hasil uji Content J., Veer, A. J. E. de., & Deliens, L.
Validity Index (CVI) instrumen Patient’s (2013). Measuring relatives’
Assessment of Quality Scale – Acute Care perspective on the quality of
Version (PAQS-ACV) diperoleh bahwa hasil palliative care: the consumer quality
CVI adalah 0.98 dan hasil uji reliabilitas ini index palliative. Care Journal of
menggunakan uji statistik cronbach alpha.