Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

1

LAPORAN PENELITIAN

Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik Terhadap Jumlah Sel Osteosit


Pada Daerah Tekanan Saat Pergerakan Gigi Ortodonti

(The Influence of Hyperbaric Oxygen Therapy over Osteocyte Cell Number on


Pressure Side during Orthodontic Tooth Movement)

Ivan Nicholas Jonathan*, Arya Brahmanta**, Pambudi Rahardjo**


*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
** Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Backgrounds : Orthodontic tooth movement occurs as the result of mechanical force to teeth. Many cells are playing part to
correspond the mechanical force, which one of them is osteocyte. However, orthodontic force in pressure side induces
osteocyte cell death. Hyperbaric oxygen therapy (HBOT) has many benefits, which one of them increases NO, of which can
prevents osteocyte apoptosis. Objectives : to determine the influences of 3x30 minutes with 5 minutes break, 2,4 ATA HBOT
for 5 and 7 days to osteocyte numbers on pressure side during orthodontic tooth movement. Methods : This study used “post
test only control group” design, 42 guinea pigs were divided into 4 groups. K(-) was a negative control group, K(+) was the
orthodontic group, and K1 & K2 were groups that given both orthodontic and HBOT for 5 and 7 days. Osteocyte numbers
were counted after HE preparation. Data were analyzed by one way ANOVA and LSD test. Results : Data showed a
significant difference of osteocyte amounts between K(-) group and K(+) group and between K(+) with K1 and K2 groups.
Conclusions : HBOT for 5 days as well as 7 days gives a significant influences for the increase of osteocyte numbers on
pressure side during tooth movement in Cavia cobaya.

Keywords : Tooth movement, orthodontic force, osteocyte, nitric oxide, hyperbaric oxygen therapy (HBO)

ABSTRAK

Latar belakang : Pergerakan gigi ortodonti berlangsung akibat tekanan mekanis pada gigi yang kemudian direspons oleh
berbagai sel, salah satunya osteosit. Namun, sel ini dapat mengalami kematian sebagai akibat gaya ortodonti pada daerah
tekanan. Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) memiliki berbagai manfaat, salah satunya meningkatkan sitokin NO yang dapat
mencegah apoptosis osteosit. Tujuan : Mengetahui pengaruh HBOT 2,4 ATA 3x30 menit dengan istirahat 5 menit selama 5
dan 7 hari terhadap jumlah sel osteosit di daerah tekanan saat pergerakan gigi ortodonti. Metode : Penelitian ini
menggunakan metode post test only control group, 42 marmut jantan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok (K-)
merupakan kelompok kontrol, kelompok (K+) merupakan kelompok yang diberi tekanan ortodonti menggunakan separator,
dan kelompok K1 & K2 merupakan kelompok yang diberi baik tekanan ortodonti maupun HBOT selama 5 & 7 hari.
Marmut dikorbankan setelah perawatan pada hari ke 7. Sediaan preparat dipersiapkan dengan pewarnaan HE, kemudian
jumlah sel osteosit pada daerah tekanan dihitung. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan uji one way ANOVA
dan uji LSD. Hasil : Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah sel osteosit yang
signifikan antara kelompok yang hanya diberi tekanan ortodonti (K+) dan kelompok yang diberi tekanan ortodonti dengan
HBOT baik selama 5 maupun 7 hari. Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan dari terapi HBO baik selama 5
maupun 7 hari terhadap peningkatan jumlah sel osteosit saat pergerakan gigi di daerah tekanan pada marmut jantan (Cavia
cobaya).

Kata Kunci : Pergerakan gigi, ortodonti, osteosit, nitric oxide, terapi oksigen hiperbarik (HBO)

Correspondence: Arya Brahmanta, Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah, Jl. Arif Rahman Hakim
150 Surabaya. Telp. (031) 5912191. E-mail: arya.brahmanta@gmail.com
2

PENDAHULUAN kondisi tertentu dapat mengurangi pergerakan


Pergerakan gigi adalah basis dari perawatan gigi ortodonti itu sendiri15.
ortodonti1. Pergerakan gigi ortodonti terjadi Oksigen merupakan salah satu unsur yang
sebagai akibat dari stimulus mekanis yang penting dalam proses pembentukan kalus pada
diawali dari remodelling tulang alveolar dan remodelling tulang20. Bentuk kalus dan volume
ligamen periodontal. Remodelling tulang dibutuhkan untuk menghubungkan efek secara
merupakan proses yang mencakup baik langsung dengan jumlah kerusakan dan
pembentukan tulang pada daerah tarikan maupun pergeseran tulang. Pusat dari kalus lunak adalah
resorpsi tulang pada daerah tekanan. Pergerakan kartilogenus yang kemudian bersama osteoblas
gigi ortodonti antara lain dipengaruhi oleh akan berdiferensiasi membentuk suatu jaringan
ukuran dari tekanan yang diberikan serta respon rantai osteosit, hal ini menandakan adanya sel
biologis pada jaringan17. tulang serta kemampuan mengantisipasi tekanan
Osteosit secara garis besar merupakan mekanis 13.
perkembangan dari sel osteoblas dewasa yang Osteosit memiliki kebutuhan oksigen yang
tertanam dalam matriks tulang4. Fungsi osteosit tinggi untuk fungsi normal. Sedangkan pada area
secara umum antara lain menjaga homeostasis tekanan saat pergerakan gigi, obstruksi
mineral tulang, menjadi sensor terhadap tekanan pembuluh darah secara natural menyebabkan
mekanis pada tulang, serta memproduksi suplai darah menurun sehingga menyebabkan
molekul sinyal yang dapat mempengaruhi fungsi hipoksia16. Dalam lingkungan hipoksia, laju
sel osteoblas dan osteoklas18. resorpsi tulang melebihi tingkat perbaikan. Sel
Osteosit memainkan peran yang penting mesenkimal dalam sumsum tulang gagal untuk
dalam pergerakan gigi, yaitu sebagai berdiferensiasi menjadi osteoblas dalam
mekanosensor maupun sebagai transduktor lingkungan hipoksia5.
mekanis, serta menjadi regulator yang krusial Terapi Oksigen Hiperbarik (HBO)
dalam respon tulang terhadap stimulus didefinisikan sebagai proses bernapasnya pasien
mekanis21. Osteosit merupakan salah satu pada 100% oksigen pada tekanan lebih dari 1
produsen utama RANKL, yang berfungsi sebagai atmospher absolute (ATA). Supaya perawatan
aktivator osteoklas dalam proses resorpsi ini dapat tercapai pada pasien, digunakan
tulang25. Osteosit juga memproduksi monoplace dan multiplace chamber2. Pada
Osteoprotegrin (OPG) yang merupakan penelitian ini, digunakan hiperbarik dengan
antagonis RANKL4. Efek biologis dari OPG tekanan 2,4 ATA. Penggunaan tekanan 2,4 ATA
pada sel tulang antara lain menghambat dikarenakan penelitian terdahulu menyatakan
diferensiasi osteoklas dan menekan aktivasi pemberian oksigen hiperbarik 2,4 ATA, 90 menit
osteoklas26. Selain itu, osteosit memproduksi sehari, selama 7 hari saat pergerakan gigi pada
Transforming growth factor (TGF-β) yang dapat tikus meningkatkan trabecular bone volume dan
menghambat resorpsi tulang, yaitu dengan cara trabecular bone number yang menunjukkan
mencegah terjadinya osteoklastogenesis dan adanya aktifitas osteoblas. Bila manusia berada
mencegah osteoklas dari meresorpsi tulang9. dalam ruangan bertekanan (hyperbaric chamber)
Efek penghambatan osteoklastogenesis berguna dan ditekan sampai 2,4 ATA atau ke dalaman 18
dalam mengontrol pergerakan gigi ortodonti meter di bawah permukaan air laut, maka
sebagai aksi penanggulangan osteoklastogenesis tekanan arteri parsial (pO2) akan meningkat 10
yang berlebihan saat terjadi pergerakan 11. kalinya sehingga konsentrasi oksigen dalam
Gaya ortodonti yang dihasilkan pada daerah aliran darah akan meningkat 10 kali dari normal.
tekanan dalam pergerakan gigi menyebabkan Keadaan ini terjadi seluruh cairan tubuh (darah,
apoptosis sel osteosit. Saat proses adaptasi limfe dan serebrospinal) akan berjalan sangat
tulang, pergerakan cairan pada kanalikuli cepat, oksigen dapat mencapai tulang dan
menjadi berkurang oleh karena tekanan pada jaringan lunak yang rusak yang tidak dapat
tulang. Ketika cairan kanalikuli berkurang, dimasuki oleh sel darah merah, dapat
terjadi apoptosis sel osteosit pada tulang12. Selain meningkatkan fungsi sel darah putih,
itu, pada sisi tekanan terjadi penurunan tekanan meningkatkan pembentukan kapiler-kapiler baru
normal pada ligamen periodontal, yang (neovaskularisasi) dan pembuluh darah perifer
kemudian menyebabkan menurunnya produksi sehingga mengakibatkan proses penyembuhan
NO (Nitric Oxide). Nitric oxide memiliki peran akan berjalan cepat20.
dalam pembentukan tulang adaptif, sebagai
mediator aktivitas osteoklas, serta melindungi
osteosit dari apoptosis3. Studi terbaru
mengatakan bahwa kematian osteosit pada
3

BAHAN DAN METODE diamati menggunakan mikroskop pada daerah


42 ekor marmut jantan (3-4 bulan) dengan tekanan dan dibuat foto dengan menggunakan
berat badan 300-400 gram dibagi menjadi 6 mikroskop dengan pembesaran 1000x. Satu
kelompok (Kelompok (-) sebagai kontrol negatif, preparat dihitung sebanyak 20x lapang pandang
Kelompok (+) sebagai kontrol positif, Kelompok yang berbeda, kemudian dibagi 20.
1 sebagai perlakuan 1, dan Kelompok 2 sebagai
perlakuan 2), dipelihara menggunakan kandang HASIL
60x40x34 cm, diberi sekam dan ditutup dengan Data dari hasil penelitian di deskripsikan
anyaman kawat. Marmut diberi makanan yang sebagai berikut :
banyak mengandung serat kasar, umbi-umbian,
jagung, serta hijau-hijauan yang lain secara ad Tabel 1 Rerata dan simpangan baku jumlah sel osteosit
pada daerah tekanan pergerakan gigi marmut pada setiap
libitum. Kandang ditempatkan pada suhu kamar,
kelompok percobaan.
tidak langsung terkena sinar matahari, di tempat
Kelompok Replikasi Rerata Standart
yang tidak bising, penerangan yang cukup. Deviasi
Diadaptasikan selama 48 jam sebelum diberi K-5 7 15,14 ± 2,610
perlakuan. K-7 7 15,14 ± 2,610
Kelompok (+), kelompok 1, dan kelompok 2 K+5 7 7,14 ± 1,574
dilakukan pemasangan separator pada gigi insisif K+7 7 5,14 ± 2,268
rahang atas. Untuk mengurangi rasa sakit pada K1 7 15,43 ± 2,637
hewan coba, pada hari ke-1 dan ke-2 digunakan K2 7 14,43 ± 3,207
separator dengan kekuatan awal 0,29 gr/cm2, Total 42
kemudian baru dilanjutkan dengan kekuatan 0,48
gr/cm2 pada hari ke-3 sampai ke-5 untuk
Kelompok (+) dan Kelompok 1, dan hari ke-3 Rerata Jumlah Osteosit
sampai ke-7 pada kelompok 2.
20
Pada kelompok 1 dilakukan pemberian
oksigen hiperbarik dalam animal chamber 15
selama 5 hari dan selama 7 hari pada kelompok 2 10 Rerata Jumlah
setelah dipasang separator. Selama didalam Osteosit
chamber, marmut akan mengalami rasa tidak 5
nyaman akibat perubahan tekanan udara yang 0
mengakibatkan rasa sakit pada telinga. Cara K-5 K-7 K+5 K+7 K1 K2
penanggulangannya adalah dengan menyiapkan
makan dan minum dalam chamber sehingga ada Gambar 1 Grafik rerata jumlah osteosit pada daerah
proses penelanan yang akan mengurangi rasa tekanan
sakit akibat tekanan. Peningkatan tekanan
dilakukan dalam chamber sampai 2,4 ATA dan Hasil rerata menunjukkan adanya penurunan
dialirkan oksigen murni selama 3x30 menit, jumlah sel osteosit yang cukup besar pada
dengan interval 5 menit bernafas dengan udara kelompok K+5 dan K+7 dibanding kelompok K-
normal, kemudian tekanan diturunkan sampai , serta terdapat peningkatan rerata jumlah sel
kondisi tekanan normal (1 ATA). Jadi, total osteosit pada K1 dan K2 dibanding kelompok
pemberian oksigen 90 menit setiap harinya. K+5 dan K+7. Kelompok K- dengan K1 dan K2
Perlakuan tersebut dilakukan dari hari ke-1 memiliki jumlah rerata sel osteosit yang relatif
sampai hari ke-5 pada kelompok 1 dan sampai sebanding.
hari ke-7 untuk kelompok 2. Selanjutnya dilakukan uji normalitas
Pada hari ke-5 setelah pemberian oksigen menggunakan uji Shapiro-Wilk dan didapatkan
hiperbarik Kelompok (-), Kelompok (+) dan bahwa data terdistribusi normal karena p > 0,05.
Kelompok 1 dikorbankan untuk diambil Kemudian dilanjutkan dengan Levene Test untuk
maksilanya setelah dianatesi dengan campuran mengetahui homogenitas data dan didapatkan
0,8ml Ketamin 10% dengan 0,2 ml xylazine nilai signifikansi 0,051 (p > 0,05) sehingga data
yang disuntikkan dengan dosis overdose pada dapat dikatakan homogen. Oleh karena data
paha atas kanan (intramuskular), sedangkan penelitian terdistribusi normal dan varians data
kelompok 2 dikorbankan pada hari ke-7. homogen, maka data dapat dianalisis
Kemudian maksila difiksasi dalam larutan buffer menggunakan uji parametrik one way ANOVA
formalin dan EDTA. Setelah maksila cukup untuk mengetahui adanya perbedaan antar
lunak, dilakukan pemotongan preparat. Preparat kelompok.
diberi pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) lalu
4

Variabel P resorpsi terjadi mulai hari ke-5 10. Penelitian


Antar kelompok 0,000 Devi mengenai pengaruh terapi hiperbarik
Dalam kelompok terhadap peningkatan iNOS (inducible nitric
Total oxide) dengan tekanan 2,4 ATA 3x30 menit
Tabel 2 Hasil uji parametrik one way ANOVA selama 5 hari menunjukkan bahwa HBO
meningkatkan ekspresi iNOS yang berperan aktif
Berdasarkan hasil uji one way ANOVA dalam membentuk NO27. Selain itu, terdapat
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 penelitian lain yang menyimpulkan bahwa terapi
(p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya HBO selama 7 hari menyebabkan peningkatan
perbedaan yang bermakna antara masing-masing jumlah sel osteosit secara signifikan pada daerah
kelompok. Untuk mengetahui pasangan tarikan selama pergerakan gigi24.
kelompok yang memiliki perbedaan bermakna Analisis hasil penelitian menyatakan bahwa
dilakukan uji HSD. kelompok yang diberi perlakuan ortodonti (K+)
mengalami penurunan jumlah sel osteosit yg
cukup signifikan dibanding dengan yang tidak
diberi perlakuan ortodonti (K-). Hal itu
disebabkan karena gaya ortodonti yang
dihasilkan pada daerah tekanan dalam
pergerakan gigi menyebabkan apoptosis sel
Tabel 3 Hasil uji HSD untuk melihat signifikansi setiap
osteosit. Saat proses adaptasi tulang, pergerakan
kelompoknya. cairan pada kanalikuli menjadi berkurang oleh
karena tekanan pada tulang. Ketika cairan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah kanalikuli berkurang, terjadi apoptosis sel
dilakukan, dapat didapatkan bahwa terdapat osteosit pada tulang12. Osteosit memiliki
penurunan jumlah sel osteosit yang signifikan kebutuhan oksigen yang tinggi untuk fungsi
pada K+, yaitu kelompok yang diberi perlakuan normal. Pada kondisi normal osteosit memiliki
ortodonti, dibanding dengan kelompok K-, yaitu fungsi utama sebagai regulator terhadap struktur
kelompok yang tidak diberi perlakuan. dinamis tulang19. Sedangkan pada area tekanan
Sedangkan, terdapat peningkatan jumlah sel saat pergerakan gigi, obstruksi pembuluh darah
osteosit pada kelompok K1 dan K2, yaitu secara natural menyebabkan suplai darah
kelompok yang diberi perlakuan ortodonti menurun sehingga menyebabkan hipoksia16.
disertai dengan terapi HBO, dibandingkan Selain itu, pada sisi tekanan terjadi degradasi
kelompok K+ yang hanya diberi perlakuan pada ligamen periodontal, yang kemudian
ortodonti. menyebabkan menurunnya produksi NO (Nitric
Oxide)3. Penurunan produksi NO menyebabkan
PEMBAHASAN osteosit lebih rentan terhadap apoptosis22.
Jumlah sampel berupa 42 ekor marmut Studi terbaru mengatakan bahwa kematian
(Cavia cobaya), dilakukan pembagian 6 osteosit pada kondisi tertentu dapat mengurangi
kelompok berdasarkan perlakuan. Penggunaan pergerakan gigi ortodonti itu sendiri15. Hal itu
marmut pada penelitian dilakukan dengan dasar dapat terjadi karena sel osteosit berfungsi
pertimbangan bahwa hewan percobaan ini dapat meregulasi diferensiasi sel osteoblas dan
dengan mudah dikendalikan untuk penggunaan osteoklas saat remodelling tulang yang diinduksi
di laboratorium. Pertimbangan lain yaitu oleh oleh tekanan mekanis 14. Pergerakan gigi
karena hewan tersebut memiliki ukuran gigi ortodonti terjadi sebagai akibat dari stimulus
yang mencukupi untuk dapat dilakukan mekanis yang diawali dari remodelling tulang
pengukuran pergerakan ortodonti, serta relatif alveolar dan ligamen periodontal. Remodelling
tidak terlalu mahal dan persiapan histologinya tulang merupakan proses yang mencakup baik
cukup mudah6. pembentukan tulang pada daerah tarikan maupun
Pemberian hiperbarik dilakukan dengan resorpsi tulang pada daerah tekanan. Pergerakan
peningkatan tekanan sampai 2,4 ATA selama 3 x gigi ortodonti antara lain dipengaruhi oleh
30 menit dengan interval 5 menit bernafas pada ukuran dari tekanan yang diberikan serta respon
kondisi normal, yaitu sesuai dengan standar biologis pada jaringan17.
prosedur yang berlaku di Lakesla RSAL Siklus pembentukan osteosit dimulai dari
Surabaya. Terapi hiperbarik diberikan selama 5 proliferasi sel mesenkimal yang berdiferensiasi
hari dan 7 hari oleh karena terdapat penelitian menjadi prekursor osteoblas atau yang disebut
yang dilakukan Husin mengenai aplikasi gaya osteoprogenitor. Sel osteoblas mengalami
ortodonti menyatakan bahwa fase penyembuhan maturasi dan memproduksi matriks tulang yang
5

kemudian termineralisasi. Osteoblas dewasa DAFTAR PUSTAKA


kemudian menuju rongga resorpsi dan bentukan
osteoid mulai termineralisasi sehingga osteoblas 1. Al’amri M. 2012. Identifikasi Bakteri pada Pengguna
Alat Ortodontik Cekat Mahasiswa FKG Universitas
terperangkap pada rongga yang disebut lakuna. Hasanuddin. Skripsi. Universitas Hasanuddin p.6
Sel osteoblas yang telah terperangkap pada 2. Alghamdi MYM. 2011. The Effects of Hyperbaric
lakuna tersebut dinamakan osteosit2. Oxygen Therapy on Bone Distant From Sites of
Surgery. Thesis. University of Toronto p.1-2, 6, 36
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 3. Ariffin SH, Yamamoto Z, Abidin IZZ, Wahab RMA,
terjadi peningkatan jumlah sel osteosit yang Ariffin ZZ. 2011. Cellular and Molecular Changes in
signifikan pada daerah tekanan ortodonti antara Orthodontic Tooth Movement. The Scientific World
kelompok yang diberi terapi HBO (K1 & K2) Journal 11, p.1788–1803
4. Bonewald LF. 2011. The Amazing Osteocyte. J Bone
dengan yang tidak diberi terapi HBO (K+). Miner Res 26(2): p. 229-38.
Penggunaan terapi HBO meningkatkan tekanan 5. Cooney, Norma L, Parks S. 2011. Pro Argument
oksigen pada jaringan sehingga terjadi Avascular Necrosis HBO Indications List. p. 2
Available at
peningkatan ROS (Reactive Oxygen Species) dan http://c.ymcdn.com/sites/membership.uhms.org/resour
NO7. Jenis-jenis ROS antara lain adalah ce/resmgr/ne11_pdf/cooney.pdf. Accessed June 12,
superoxide (O2-), hidrogen peroksida (H2O2), 2014
6. Domenico MD, D’apuzzo F, Feola A, Cito L,
asam hipoklorit (HClO), dan hidroksil (OH-). Monsurro A, Pierantoni GM, Berrino L, De Rosa A,
Pada organ yang mengalami hiperoksia, ROS Polimeni A, dan Perillo L. 2012. Cytokines and VEGF
mengalami peningkatan, kemudian antioksidan Induction in OrthodonticMovement in Animal
Models. Journal of Biomedicine and Biotechnology
akan melawan kelebihan ROS. Terdapat dua Volume 2012. p. 3
jenis antioksidan. Antioksidan enzimatik adalah 7. Efrati S dan Gall N. 2009. Hyperbaric Oxygen,
superoxide dismutase, katalase, thioredoxin, Oxidative Stress, NO Bioavailability and Ulcer
Oxygenation in Diabetic Patients. The Institute of
gluthation peroksidase, dan reduktase. Hyperbaric Medicine and Wound Healing Tel-Aviv
Sedangkan, antioksidan non-enzimatik adalah University Israel. UHM 2009, vol. 36. p. 8
vitamin C, vitamin E, thloredoxin, gluthation, 8. Elayan IM, Axley MJ, Prasad PV, Ahlers ST, dan
asam urat, B-karoten, dan karoten23. Terapi HBO Auker CR. 2000. Effect of Hyperbaric Oxygen
Treatment on Nitric Oxide and Oxygen Free Radicals
selain meningkatkan ROS juga memiliki fungsi in Rat Brain. J. Neurophysiol. 83: p. 2022–9
untuk merangsang fungsi adaptif dengan 9. Heino TJ, Hentunen TA, Vaananen HK. 2002.
peningkatan superoxide dismutase yang Osteocytes Inhibit Osteoclastic Bone Resorption
Through Transforming Growth Factor-beta:
merupakan anti oksidan dalam tubuh untuk Enhancement by Estrogen. J Cell Biochem.
pertahanan terhadap radikal bebas20. 2002;85(1): p. 185-97. Available at
Peningkatan NO terjadi sebab aktivitas NOS http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11891862.
Accessed 7 January, 2015
salah satunya bergantung pada tingkat 10. Husin E, Tjandrawinata R, Juliani M, Roeslan BO.
ketersediaan oksigen dan penghantaran oksigen 2012. Orthodontic Force Application in Correlation
mengalami peningkatan pada saat kondisi HBO8. with Salivary Lactate Dehydrogenase Activity.
Journal of Dentistry Indonesia Vol. 19, No. 1, p. 10-13
Pada tulang, telah diketahui bahwa NO 11. Kohara H, Kitaura H, Yoshimatsu M, Fujimura Y,
merupakan mediator yang melindungi osteosit Eguchi T, Yoshida N. 2012. Inhibitory Effect of
terhadap apoptosis. Selain itu, NO juga Interferon-γ on Experimental Tooth Movement in
Mice. J Interferon Cytokine Res. 2012 Sep;32(9) p.
merupakan mediator dari pembentukan tulang22. 426-31
Namun, berdasarkan uji analisis hasil tidak 12. Kusumadewy W. 2012. Perbandingan Kadar
didapatkan perbedaan jumlah osteosit yang Interleukin 1-0 Dalam Cairan Krevikular Gingiva
bermakna antara pemberian hiperbarik selama 5 Anterior Mandibula Pasien pada Tahap Awal
Perawatan Ortodonti Menggunakan Braket Self-
hari (K1) dengan 7 hari (K2), oleh karena itu Ligating Pasif dengan Braket Konvensional Pre-
pemberian hiperbarik baik selama 5 hari maupun Adjust MBT. Thesis. Universitas Indonesia p.13-5,20
7 hari saat perawatan ortodonti memberikan 13. Lubis HS. 2012. Evaluasi Densitas Callus pada
Tulang Panjang yang Dilakukan Internal Fiksasi
efektivitas yang sama terhadap sel osteosit. menurut Gambaran Radiologis pada Minggu ke-12.
Thesis. Universitas Sumatra Utara p. 8
KESIMPULAN 14. Matsumoto T, Iimura T, Ogura K, Moriyama K,
Yamaguchi A. 2013. The Role of Osteocytes in Bone
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat Resorption during Orthodontic Tooth Movement. J
disimpulkan secara umum bahwa terdapat Dent Res Vol. 92 no.4: p. 340-345
pengaruh yang signifikan dari terapi oksigen 15. Moin S, Kalajzic Z, Utreja A, Nihara J, Wadhwa S,
Uribe F, Nanda R. 2014. Osteocyte Death during
hiperbarik terhadap peningkatan jumlah sel Orthodontic Tooth Movement in Mice. Angle
osteosit selama proses pergerakan gigi di daerah Orthodontist p.1
tekanan oleh karena terapi oksigen hiperbarik 16. Niklas A, Proff P, Gosau M, Romer P, 2013. The Role
of Hypoxia in Orthodontic Tooth Movement.
memicu peningkatan angiogenesis serta molekul International Journal of Dentistry Vol. 2013 p.1-7
mediator yaitu Nitric oxide (NO) yang dapat 17. Nimeri G, Kau CH, Nadia SA, dan Corona R. 2013.
mencegah kematian sel osteosit. Acceleration of Tooth Movement during Orthodontic
6

Treatment - a Frontier in Orthodontics. Progress in Medical Centre. J Appl Physiol.Vol. 3 no. 106 :p. 988-
Orthodontics Journal 2013, 14:42 p.1-8 95
18. Sanmuganathan D. 2011. The Role of Osteocyte in 24. Widowati W, Brahmanta A, Prameswari N. 2014.
Orthodontic Tooth Movement in Rat Dento-alveolar Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik Terhadap Jumlah
Complex. Thesis. University of Adelaide p.28-9 Osteosit Dari Marmut Jantan (Cavia cobaya). Skripsi.
19. Scaffler MB dan Kennedy OD. 2012. Osteocyte Universitas Hang Tuah p. 1-3
Signalling in Bone. Curr Osteoporos Rep. Vol. 10 25. Xiong J & O’Brien CA. 2012. Osteocyte RANKL:
no.2: p. 118–125 New Insights into the Control of Bone Remodeling.
20. Sutomo S. 2012. The effect of Hyperbaric Oxygen in Bone Miner Res. 2012 March ; 27(3) p. 499–505
increasing the amount of Osteoblast cells on 26. Yamaguchi M. 2009. RANK⁄ RANKL ⁄OPG during
Remodeling process during tooth movement on male Orthodontic Tooth Movement. Orthod Craniofac Res
adult Cavia Cobaya. Orthodontic Dental Journal Vol. 2009;12: p. 113–9
3 No. 1 Januari – Juni 2012: p. 22-32. 27. Devi A. 2012. Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik
21. Takano T dan Yamamoto. 2013. Osteocyte Function Terhadap Peningkatan Ekspresi iNOS Pada
Under Compressive Mechanical Force. Japanese Penyembuhan Luka. Thesis. Universitas Airlangga p.
Dental Science Review Vol. 50 : p. 29-39 85
22. Tan SD. 2008. Osteocyte Apoptosis and Bone
Adaptation. Thesis. Radboud University Nijmegen
Medical Centre p.7-87
23. Thom SR. 2009. Oxidative Stress in Fundamental of
Hyperbaric Oxygen Therapy. Department of
Emergency Medicine University of Pennsylvenia

You might also like