Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 2 Juli 2018
Direview : 27 November 2018
Dimuat : Desember 2018 – Maret 2019

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NANGKA MATANG


(Artocapus heterophyllus) PADA TIKUS BUNTING (Rattus norvegicus
strain wistar) TERHADAP KEJADIAN BBLR

Dea Pradipta1*, Nurdiana2, Ni Luh PutuHerli Mastuti2


*
S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Email* : ddeapradipta@gmail.com
HP : +6281333199686

ABSTRACT
According Balitbangkes and Kemenkes RI (2013) in Indonesia the percentage of Low Birth Weight
(LBW) occurrence in 2013 reached 10.2%. One of the causes is the Alcohol Consumption Pattern
During Pregnancy, the high glucose levels present in the jackfruit can potentially be a source of
alcohol. The purpose of this research is to see the effect of juice of jackfruit fruit to the occurrence
of Low Birth Weight (LBW) in rat fetus. The design of this study using pure experimental with Post
Test Design Design Only Control Group Design. Using 20 female pregnant ratstype Rattus
norvegicus strains wistar and divided into 4 groups, namely; control (P0), Treatment 1 (P1) = 0.85
ml / 200g BB / day, Treatment 2 (P2) = 1.7 ml / 200g BB / day and Treatment 3 (P3) = 3.4 ml / 200g
BB /day) Jackfruit juice was given for 19 days and on the 19th day the mouse was dissected and
the fetus was taken to be weighed. Obtained results in group P0 mean fetal weight of mouse 4.18 ±
1.39 gr, group P1 = 3.60 ± 1.15 gr, group P2 = 3.56 ± 0.57 gr, and in group P3 = 2.84 ± 1.80 gr.
Analysis of Oneway Anova got result pvalue = 0,475 (p> 0,05) It is said that fetal weight loss in
group P1, P2 and P3 did not differ significantly with group P0. However, there is a downward trend
in rat fetal weight with increasing doses of a given fruit juice jackfruit.

Keywords: birth weight, jackfruit juice, alcohol, pregnant mice

ABSTRAK
Menurut Balitbangkes dan Kemenkes RI (2013) di Indonesia persentase kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2013 mencapai 10,2%dan salah satu penyebabnya yaitu Pola
Konsumsi Alkohol Selama Kehamilan. Tingginya kadar glukosa yang ada pada buah nangka
matang berpotensi menjadi sumber alkohol. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat adanya
efek jus buah nangka matang terhadap kejadianBerat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada janin
tikus. Desain penelitian ini menggunakan eksperimental murni dengan rancangan penelitian Post
Test Only Control Group Desain. Menggunakan 20 ekor tikus betina bunting jenis Rattus

1
2 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

norvegicus strain wistar dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu; kontrol (P0), Perlakuan 1 (P1) = 0,85
ml/200g BB/hari, Perlakuan 2 (P2) = 1,7 ml/200g BB/hari dan Perlakuan 3 (P3) = 3,4 ml/200g
BB/hari). Jus buah nangkadiberi selama 19 hari dan pada hari ke-19 tikus bunting dibedah lalu
diambil janinnya untuk ditimbang. Didapatkan hasilnya pada kelompok P0 rata-rata berat badan
janin tikus4.18 ± 1.39 gr, kelompok P1= 3.60 ± 1.15 gr, kelompok P2 =3.56 ± 0.57 gr, dan pada
kelompok P3 =2.84 ± 1.80 gr. Analisis Oneway Anova didapatkan hasil pvalue = 0,475 (p>0,05)
dikatakan penurunan berat badan janin tikus pada kelompok P1, P2 dan P3 tidak berbeda
signifikan dengan kelompok P0. Akan tetapi ada kecenderungan penurunan berat badan janin tikus
dengan peningkatan dosis jus buah nangka yang diberikan.

Kata kunci: berat badan lahir rendah, jus buah nangka, alkohol, tikus bunting

*Korespondensi: Dea Pradipta. Surel: ddeapradipta@gmail.com


3 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

PENDAHULUAN dikonsumsi ibu hamil selama


Berat Badan Lahir Rendah kehamilan, dimana salah satunya
(BBLR) merupakan berat badan dapat menyebabkan berat badan
bayi baru lahir dengan yang kurang
lahir rendah pada bayi yang
darii 2.500 gram tanpa memandang
masa gestasinya (Tando,2016). dilahirkan. Pernyataan ini didukung
Sedangkan menurut survei yang oleh penelitian yang telah dilakukan
dilakukan oleh Balitbangkes dan olehNykjaer, et al (2014), mereka
Kemenkes RI (2013) di Indonesia menyatakan bahwa ibu hamil yang
sendiri persentasee kejadian BBLR mengkonsumsi alkohol sebanyak 14
tahun 2013 mencapai 10,2%, yang gram per minggu pada trimester
dimana satu dari sepuluh bayi di
satu maka didapatkan 4,4% bayi
Indonesia mengalami BBLR.
Sebagian besar penyebab utama yang dilahirkan mengalami Berat
dari BBLR adalah gangguan gizi Badan Lahir Rendah lalu 4,3%
yang terjadi pada ibu hamil. mengalami prematur.
Kebiasaan makan pada ibu hamil Maka denganini peneliti
sangat dipengaruhi oleh lingkungan tertarik untuk meneliti apakah buah
dan konsepsi budaya sekitar tempat nangka matang yang mengandung
tinggalnya. Beberapa penelitian alkohol, dapat mengakibatkan
yang dilakukan di dunia menemukan terjadinya Berat Badan Lahir
bahwa ibu hamil merupakan salah Rendah (BBLR) pada janin Tikus.
satu kelompok risiko tinggi
kekurangan gizi akibat tabu METODE PENELITIAN
makanan atau pantangan makan. Rancangan Penelitian
Salah satunya yaitu kepercayaan Pada penelitian ini, peneliti
dilarang memakan buah nangka menggunakan desain experimental
karena dipercaya mengandung murni dan rancangann penelitian
pewangi yang dapat
menggunakan Post Test Only
membahayakan kehamilan.
Sedangkan buah nangka Control Group Desain yaitu akan
merupakan salah satu jenis buah membandingkan hasiil antara
tropis yang multifungsi dan dapat kelompok yang sudah diberii
ditanam pada daerah tropiis. perlakuan (post test) dengan
Tingginya kadar glukosa yang ada kontrol.
pada buah nangka matang, Sumber Data
berpotensi menjadi sumber alkohol Penelitian ini bertempatkan di
melalui sebuah proses fermentasi Laboratorium Farmakologi Fakultas
secara alami (Fachruddin,2002). Kedokteran Universitas Brawijaya.
Dalam penelitian yang dilakukan Lamanya waktu yang diperlukan
Wong, et all pada tahun 1992, untuk melakukan penelitian yaiitu
mulai November 2017- Januari 2018
menyatakan bahwa terdapat 31,9 %
kadar konsetrasi alkohol di buah Sampel Penelitian
nangka matang (Baliga,2011). Populasi yang digunakan
Alkohol merupakan salah satuzat dalam pnelitian ini yaitu tikus Rattus
yang sangat berbahaya jika norvegius strain wistar.Sampel yang
4 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

digunakan berupa tikus Rattus Berdasarkan Gambar.1,


norvegicus strain wistar betina terdapat kecenderungan penurunan
bunting sebanyak 20 ekor dengan berat badan janin tikus dengan
berat masing-masing tikus 180-250 peningkatan dosis jus buah nangka
gram. Tikus dalam kondisi sehat, yang diberikan. Penurunan berat
bulu berwarna putih, tidak rontok badan janin tikus terendah terdapat
dan bersih, bergerak lincah, dan pada kelompok perlakuan 3 (P3)
tidak cacat. yang diiberikan dosis 3,4 ml/200g
BB/hari. Perbedaan rata-rata
Teknik Analisis Data penurunan berat badan janin tikus
Data penelitian ini dianalisis antar kelompok, masuk dalam
menggunakan progrram SPSS 12.0 kelompok a atau masuk pada kolom
for windows dengan menggunakan 1 diuji Homogeneous Subsets, yang
metode Uji One Way Anova (p< berarti tidak terdapat perbedaan
0,05). Sebelumnya, lakukan uji penurunan berat badan janin tikus
normalitas Shapiro-Wilk dan uji yang signifikan antar kelompok satu
homogenitas untuk memastikan dan kelompok lainnya.
persebarann datanya. Lalu lakukan Hasil dari uji One Way Anova
uji One way Anova untuk melihat didapatkan nilai pvalue = 0,475 (p>
pengaruh jus buah nangka terhadap 0,05) maka dikatakan penurunan
berat lahir janin tikus di waktu yang berat badan janin tikus pada
bersamaan. Dilanjutkann dengan Uji kelompok P1, P2 dan P3 tidak
Post Hoc(p<0,05) dan uji korelasi berbeda signifikan dengan
Pearson. kelompok P0. HasildariUjiPost Hoc
didapatkan perbedaanantara
HASIL PENELITIAN kelompok kontrol (P0) dan P3
Pada tabel 1, menunjukkan dengan nilai 0,399 (p>0,05). Maka
pada kelompok kontrol memiliki hasil AnalisisUji Post Hoc tidak
rata-rata berat badan janin tikus terdapat kelompok yang berbeda
4.18 ± 1.39 gram. Pada kelompok secara signifikan.
perlakuan 1 (P1) = 3.60 ± 1.15 Sedangkan untuk hasil uji
gram, sedangkan pada kelompok korelasi, didapatkan hasil – 0,358
perlakuan 3 (P3) = 2.84 ± 1.80 (p<0,5) yang berarti terdapat
gram. Pada pengamatan berat hubungan yang lemah dan
badan janin tikus menunjukkan berlawanan arah, sehingga semakin
bahwa peningkatan dosis tinggi dosis jus buah nangka yang
pemberian jus buah nangka selama diberikan maka semakin rendah
kehamilan pada induk tikus berat badan janin tikus.
cenderung menyebabkan terjadinya
penurunan berat badan janin tikus.
5 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

Tabel 1. Hasil pengamatan rata-rata berat badan janin tikus

Rata-rata berat badan janin tikus


No. KelompokPerlakuan (gram)

Mean ± SD

1. Kontrol (P0) 4.18 ± 1.39

2. Perlakuan 1 (P1) 3.60 ± 1.15

3. Perlakuan 2 (P2) 3.56 ± 0.57

4. Perlakuan3 (P3) 2.84 ± 1.80

*Uji One Way Anova

Rata-rata
Rata-rataBerat
BeratBadan Janin
Badan TikusTikus
Janin
4.5
4.184.18
± 1.39
4
4 3.6 3.56 a
3.5 3.6 ± 1.15 3.56 ± 0.57
a Keterangan:
3.53 2.84
a a = tidak signifikan
2.5 a
3 2.84 ± 1.80
2
2.5
1.5
1
2
0.5
1.50
K P1 P2 P3
1

0.5

0
K P1 P2 P3

Gambar 1. Grafik Rata-rata Berat Badan Janin Tikus


6 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

PEMBAHASAN (Artocarpus heterophyllus


Pada penelitian ini, pemilihan Lamk)mengalami peningkatan pada
hewan coba menggunakan tikus hari ke-3 selama penyimpanan
putih jenis Rattus norvegicus betina sebesar 24,322%. Sedangkan pada
bunting, sesuai dengan kriteria penelitian yang dilakukan oleh
inklusi yaitu tikus yang sehat, Fatimah, et al (2013) menyatakan
bergerak aktif, bulu tebal berwarna bahwa jus buah salak yang
putih dan usia 8-12 minggu. didiamkan selama 72 jam didalam
Menggunakan 20 ekor tikus yang suhu 30oC menghasilkan etanol
dibagi menjadi 4 kelompok sebesar 2,96 gr/ml.
perlakuan secara acak. Pada Alkohol yang dikonsumsi
kelompok kontrol tidak diberi selama kehamilan dapat
paparan jus nangka, sedangkan membahayakan kondisi ibu dan
pada kelompok perlakuan 1 meningkatkan kejadian berat badan
diberikan dosis jus nangka sebesar lahir rendah pada bayinya. Dari
0,85 ml/200g BB/hari, kelompok sebuah penilitian yang dilakukan
perlakuan 2 diberikan dosis 1,7 oleh Mariscal, et al (2006)
ml/200g BB/hari, dan kelompok didapatkan bahwa kelompok ibu
perlakuan 3 diberikan dosis 3,4 yang mengkonsumsi alkohol 12
ml/200g BB/hari. Buah nangka yang g/hari meningkatkan terjadinya
sudah disimpan di dalam lemari es kejadian Berat Badan Lahir Rendah
selama 3 hari diperas dan diambil (BBLR) pada bayi yang
airnya, lalu air nangka diberikan dilahirkannyaa.
setiap hari selama 19 hari per oral
menggunakan sonde lambung. Pada penelitian ini
Pada hari ke-19, dilakukan didapatkan air nangka sebanyak
pembedahan pada induk tikus untuk 0,96 gram mengandung etanol 0,25
diambil janinnya, lalu dilakukan gram dengan konsentrasi 0,58%
penimbangan berat badan janin dari hasil fermentasi alami yang
tikus menggunakan neraca analitik terjadi pada buah nangka saat
Penelitian ini menggunakan disimpan selama 3 hari di dalam
buah nangka yang dipercaya pada lemari es. Maka pemberian jus buah
budaya tertentu sebagai pantangan nangka pada hewan coba,
untuk diikonsumsi oleh ibu hamil menggunakan dosis awal 0,85
karena dapat menyebabkan ml/200g BB/hari setara dengan
keguguran dan memiliki pewangi pemberian alkohol 12 g/hari pada
yang berbahaya bagi kehamilan manusia. Dari hasil penelitian ini,
(Anggraini, 2013; Sholiha, 2014). membuktikan bahwa jus buah
Pernyataan tersebut juga didukung nangka yang diberikan pada tikus
oleh penelitian yang dilakukan oleh bunting sudah dapat mengakibatkan
Prasetyo (2015), dimana peneliti kejadian berat badan lahir rendah
menyatakan tingginya kandungan pada janin tikus. Akan tetapi secara
glukosa yang terdapat pada buah statistik perbedaan penurunan berat
nangka matang berpotensi untuk badan janin tikus antar kelompok
dijadikan sumber alkohol. Terbukti perlakuan (P1, P2 dan P3) dan
dari hasil penelitiannya yang kontrol dinyatakan tidak signifikan p
menunjukkan, kadar alkohol pada value = 0,475 (p> 0,05).
sampel buah nangka matang
7 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

Hasil dari penelitian ini PEMBAHASAN


didukung dengan penelitian yang Hubungan antara Usia dengan
dilakukan oleh Mariscal, et al (2006) Tingkat Pengetahuan tentang
yang menyatakan bahwa pemberian Tanda Bahaya Kehamilan
alkohol pada tikus bunting dengan Pada penelitian saat ini,
dosis 1-2 gr/kg belum dapat karakteristik usia pada ibu hamil
menyebabkan kejadian berat badan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu usia
lahir rendah pada janin tikus yang reproduksi sehat (usia 20-35 tahun)
dilahirkan. Berbanding terbalik dan usia reproduksi tidak sehat
dengan penelitian yang dilakukan (usia <20 tahun atau >35 tahun).
oleh Abel (1995) yang Hasil penelitian di BPM Sumidyah
menunjukkan, terdapat penurunan Ipung menunjukkan bahwa rata-rata
berat badan janin yang signifikan usia ibu paling banyak dalam
pada pemberian dosis alkohol kategori usia reproduksi sehat
sebesar 3,0 gr/kg pada tikus sebanyak 23 orang (71,9%). Usia
bunting. Pemberian alkohol dapat menstimulasi pena laran dan
dilakukan pada hari ke-8 sampai daya tangkap seseorang. Jika usia
hari ke-20 kehamilan, pada saat itu ibu semakin bertambah, maka
terjadi masa organogenesis, dimana penalaran dan daya tangkapnya
masa pertumbuhan dan akan semakin tumbuh dan
perkembangan tubuh janin yang berkembang. Hal tersebut
akan terganggu. merupakan hal positif jika banyak
Maka dapat disimpulkan ibu yang hamil dalam kategori usia
perbedaan waktu saat pemberian reproduksi sehat dengan batasan
paparan diduga menjadi penyebab usia 20-35 tahun, yang
berbedanya kepekaan terhadap zat menunjukkan adanya peningkatan
yang diberikann dan pada penelitian kesadaran para ibu dalam
ini diperlukan dosis awal yang lebih merencanakan kehamilannya jika
tinggi untuk dapat diinyatakan dilihat dari segi usia11.
penurunan berat badan janin tikus Hasil analisis data didapatkan
signifikan. nilai p value 0,000 yang berarti
Hasil dari penelitian ini yaitu signify kan pada hubungan antara
mengkonsumsi jus buah nangka usia de ngan tingkat pengetahuan
dengan dosiss awal 0,85 ibu tentang tanda bahaya kehamilan
ml/200gBB/hari pada tikus buntiing, karena nilai p value kurang dari
tidak menimbulkan efek yang 0,05. Hasil tersebut membuktikan
membahayakan pada janin tikus. bahwa terdapat hubu ngan yang
Namun, diperlukan penelitian lebih signifikan antara usia ibu dengan
lanjut untuk memastikan apakah tingkat pengetahuan tentang tanda
tidak ada efek yang membahayakan bahaya kehamilan. Penelitian ini
jika pada manusia. Keterbatasan sesuai dengan penelitian yang
penelitian ini adalah kurangnya menunjukkan bahwa ada hubungan
jumlah tikus yang digunakan dan antara usia dengan tingkat
pelaksanaan prosedur penghamilan pengetahuan tentang tanda bahaya
tikus yang kurang tepat, sehingga kehamilan dengan nilai 0,017
tidak semua tikus dapat bunting (p<0,05)12. Hasil penelitian lainnya
secara bersamaan dari Astuti (2011) juga menunjukkan
ada hubungan yang signifikan ada
8 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

hubungan antara usia dengan menerima inovasi baru. Tetapi, usia


tingkat pengetahuan tentang tanda yang terlalu muda (<20 tahun)
bahaya kehamilan dengan nilai belum mempu nyai kesiapan secara
0,001 (p<0,05)13. Penelitian ini fisik dan psikologis dalam
sesuai dengan penelitian yang menghadapi kehamilan, sehingga
pernah dilakukan oleh Sukesih perawatan selama kehamilan sering
(2012) yang menun jukkan bahwa terabaikan, karena tidak adanya
ibu hamil yang berusia 20-35 tahun keinginan untuk mencari
(usia reproduksi sehat) berpeluang pengetahuan mengenai
7,3 kali untuk mempunyai kehamilannya. Sedangkan usia
pengetahuan lebih baik mengenai terlalu tua (> 35 tahun) bisa merasa
tanda bahaya kehamilan bahwa dirinya telah terlatih dan
dibandingkan dengan yang berusia mempunyai pengalaman yang lebih
<20 tahun atau > 35 tahun14. sehingga menjadikan ibu hamil
Semakin bertambah usia tersebut kurang mempunyai
maka semakin bertambah pula daya kemauan dalam mendapatkan
tangkap dan pola pikirnya sehingga informasi-informasi yang baru
pengetahuan yang diperolehnya seputar kehamilannya14. Disisi lain,
semakin baik. Namun beberapa seseorang yang usianya lebih dari
teori berpendapat bahwa pada usia 35 tahun akan mengalami
tertentu, kemampuan memahami penurunan kemampuan dalam
dan menginngat pengetahuan akan menerima suatu informasi ataupun
berkurang. Beberapa teori ber pengetahuan karena faktor semakin
pendapat tidak dapat mengajarkan bertambahnya usia. Pada usia > 35
kepandaian baru kepada orang tahun, fungsi organ reproduksi
yang sudah tua karena mengalami mengalami penurunan sehingga
kemundu ran baik fisik maupun dapat menambah resiko terjadinya
mental. Jadi dapat diperkirakan kegawatdaruratan dan komplikasi
bahwa IQ akan menurun sejalan seperti persalinan lama, perdarahan
dengan bertambahnya usia1. dan cacat bawaan12. Sehingga pada
Seseorang yang hamil saat hasil penelitian ini sesuai dengan
berusia masih muda mempunyai pernyataan bahwa usia dapat
daya tangkap yang baik ketika mempengaruhi daya tangkap dan
memperoleh suatu informasi pola pikir seseorang1.
ataupun pengetahuan teraktual dan
baru. Tetapi jika usianya kurang dari Hubungan antara Pendidikan
dua puluh tahun yang tergolong dengan Tingkat Pengetahuan
masih sangat muda mempunyai tentang Tanda Bahaya Kehamilan
kesiapan yang kurang dalam Pendidikan menggambarkan
mengatasi dan merawat dirinya suatu usaha dalam meningkatkan
sendiri ataupun janin yang atau pun memperbaiki potensi
dikandungnya sehingga seringkali kemampuan dalam berpikir manusia
terlalaikan penjagaan dalam untuk lebih bisa maju dan
14
menjalani masa kehamilannya . berkembang dalam menjalani
Menurut Rogers, kehidupan. Pada penelitian ini,
menerangkan bahwa usia yang pendidi kan dibagi menjadi dua
lebih muda mempu nyai kategori, yaitu pendidikan rendah
kemampuan lebih cepat dalam dan pendidikan tinggi. Sebagian
9 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

besar responden memiliki tingkat hubungan antara pendidikan


pendidikan tinggi sebanyak 20 dengan tingkat pengetahuan
orang (62,5%)14. tentang tanda bahaya kehamilan
Pendidikan merupakan suatu dengan nilai 0,001 (p<0,05)12.
upaya meningkatkan sumber daya Penelitian lainnya juga memberikan
manusia berkualitas yang dapat kesimpulan bahwa ada hubungan
mem pengaruhi orang lain baik antara pendidikan dengan tingkat
individu, kelompok dan masyarakat. pengetahuan tentang tanda bahaya
Tingginya tingkat pengetahuan akan kehamilan dengan nilai 0,015
mempe- ngaruhi upaya pencegahan (p<0,05)15. Ibu hamil yang
dan kesadaran akan perlunya sikap berpendidikan tinggi berpeluang 8,1
untuk hidup sehat12. Pendidikan kali mempunyai pengetahuan lebih
mempunyai kekuatan untuk baik mengenai tanda bahaya
mempengaruhi penalaran atau pola kehamilan dibandingkan dengan ibu
pikir seseorang sehingga dapat hamil yang berpengetahuan
mendewasakan seseorang melalui rendah14.
suatu usaha dalam bentuk pelatihan Pendidikan merupakan pemicu
ataupun pengajaran baik pada utama kemauan seorang ibu hamil
jenjang pendidikan formal ataupun untuk mencari tahu tentang tanda-
informal. Untuk jenjang pendidikan tanda bahaya kehamilan23.
formal bisa diartikan sebagai suatu Pendidikan akan berpengaruh
bentuk penyampaian ilmu berupa terhadap cara berfikir dalam
materi yang diberikan oleh para pengambilan keputusan seseorang
pendidik kepada para anak untuk menggunakan pela yanan
didiknya. Pendidikan dapat kesehatan, maka semakin tinggi
mempengaruhi persepsi seseorang pendidikan ibu akan semakin baik
dalam mengambil keputusan dan pula pengetahuan kesehatan.
bertindak14. Tingkat pendi dikan yang tinggi
Dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang baik
menunjukkan bahwa hasil uji dalam mempermudah ibu hamil
statistik antara pendidikan dengan untuk menerima informasi-infor masi
tingkat pengetahuan menunjukkan yang baru karena bisa lebih cepat
nilai p value = 0,037 yang berarti memahaminya. Semakin tinggi
signifikan karena p value < 0,05. tingkat pendidikan maka diharapkan
Hasil tersebut membuktikan bahwa semakin baik pula pengetahuan ibu
ada hubungan antara pendidikan hamil dalam mengenal dan
ibu dengan tingkat pengetahuan memahami tanda bahaya
tentang tanda bahaya kehamilan. kehamilan. Ibu dan keluarga dapat
Penelitan ini sesuai dengan lebih mudah mengenali tanda
penelitian yang pernah dilakukan bahaya kehamilan yang muncul dan
oleh Sulyani (2013) yang menerapkan respon yang cepat
menunjukkan bahwa ada hubungan untuk segara ke tenaga kesehatan
antara pendidikan dengan tingkat jika terjadi tanda bahaya
12
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan . Sedangkan pendidikan
kehamilan dengan nilai 0,007 rendah walaupun sudah ada sarana
(p<0,05)8. Hasil penelitian lainnya yang baik namun belum tentu
dari Astuti (2011) juga menunjukkan dipergunakan, hal ini disebabkan
ada hubungan yang signifikan ada seorang pendidikan rendah tidak
10 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

peduli terhadap program kesehatan sebanyak 18 ibu (56,2%). Hal


sehingga tidak mengenal bahaya tersebut menjelaskan bahwa
yang mungkin terjadi 15. sebagian besar ibu hamil menjalani
Tingkat pendidikan dapat perannya secara penuh sebagai
mempengaruhi daya pikir seseorang seorang istri yang mengurus segala
untuk dapat menerima segala keperluan rumah tangga dan
informasi dari lingkungan sebagai ibu yang mengasuh dan
14
sekitarnya . Pendidi kan yang tinggi mendidik anaknya. Dalam sebuah
atau baik dapat mem perluas ilmu keluarga biasanya terdapat
pengetahuan ibu hamil. Ibu hamil pembagian peranan,dimana
yang berpendidikan tinggi seorang suami sebagai kepala
mempunyai kepedulian yang lebih keluarga mempunyai tugas mencari
besar dalam menjaga kehamilannya nafkah untuk kebutuhan hidup
terutama untuk mengetahui tanda sehari-hari, sedangkan seorang istri
bahaya kehamilan sebagai upaya sebagai pengurus segala keperluan
mencegah timbulnya komplikasi rumah tangga dalam keluarganya12.
dalam kehamilan. Sementara itu, Hasil uji statistik antara
jika seorang ibu hamil yang pekerjaan dengan tingkat
mempunyai pendidikan rendah pengetahuan menunjukkan nilai p
maka dapat mengakibatkan value = 0,028 yang berarti signifikan
terhambatnya atau kurangnya karena p value < 0,05. Hasil
penge tahuan atau informasi yang tersebut membuktikan bahwa ada
bisa di peroleh pada tingkat hubungan antara pekerjaan ibu
pendidikan yang lebih tinggi12. Jadi, dengan tingkat pengetahuan
semakin tinggi pendidikan maka tentang tanda bahaya kehamilan.
akan semakin mudah seseorang Sebagian besar ibu hamil tidak
dalam menerima informasi sehingga bekerja artinya mereka mempunyai
lebih mudah untuk mening katkan waktu yang cukup banyak yang
pengetahuannya tentang tanda dapat digunakan untuk mencari
bahaya kehamilan14. informasi seputar kehamilan
sehingga pengetahuanya menjadi
Hubungan antara Pekerjaan baik6.Namun, tidak semua ibu yang
dengan Tingkat Pengetahuan tidak bekerja mempunyai waktu
tentang Tanda Bahaya Kehamilan luang untuk mendapatkan informasi.
Bekerja merupakan aktivitas Hal ini mungkin dikarenakan ibu
pokok yang dilakukan dengan rutin cenderung untuk mengurusi urusan
untuk menunjang kebutuhan rumah rumah tangga. Selain itu, hal ini juga
tangga. Status pekerjaan akan bergantung pada keinginan ibu
memudahkan untuk mendapatkan untuk mendapatkan informasi
pelayanan kesehatan, ibu hamil tersebut3.
tetap bekerja dan tidak merubah Wanita seringkali
pola bekerja sehari-hari15. Untuk meneruskan bekerja selama
keperluan analisis data, pekerjaan kehamilan. Jenis pe erjaan, tingkat
dideskripsikan dengan kategori aktivitas fisik, risiko lingkungan atau
bekerja dan tidak bekerja. Pada bahaya pekerjaan, dan masalah
penelitian saat ini membuktikan obstetri atau medis wanita
bahwa sebagian besar ibu hamil mempengaruhi apakah dan berapa
memilih untuk tidak bekerja yaitu lama dia harus melanjutkan bekerja
11 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

selama kehamilan. Jika tidak ada Hubungan antara Paritas dengan


faktor risiko, kerja tidak Tingkat Pengetahuan tentang
meningkatkan komplikasi di akhir Tanda Bahaya Kehamilan
kehamilan, kelahiran prematur, atau Paritas adalah jumlah
kelahiran bayi berat lahir rendah 9. kehamilan yang menghasilkan janin
Hal-hal yang perlu diperhatikan hidup, bukan jumlah janin yang
dalam pekerjaan atau aktivitas bagi dilahirkan. Janin yang lahir hidup
ibu hamil adalah apakah ataupun mati tidak dapat
aktivitasnya berisiko bagi mempengaruhi status paritas6.
kehamilan. Contoh aktivitas yang Paritas ibu dalam penelitian ini
berisiko bagi ibu hamil adalah dikategorikan menjadi 3 kategori
aktivitas yang meningkatkan stress, yaitu nullipara, primipara, dan
berdiri lama sepanjang hari, multipara. Jenis paritas dengan
mengangkat sesuatu yang berat, frekuensi tertinggi adalah ibu
paparan terhadap suhu atau dengan paritas nullipara sejumlah
kelembaban yang ekstrim tinggi 13 ibu (40,6%)14.
atau rendah, pekerjaan dengan Pengetahuan seseorang
paparan radiasi14. Wanita meru pakan hasil dari pengalaman,
menghadapi banyak tuntutan di yaitu dipengaruhi oleh pengalaman
rumah dan di tempat kerja yang sebelum nya dan oleh kebutuhan
dapat menciptakan konflik peran. individu12. Pengalaman pribadi
Rata-rata wanita di seluruh dunia seorang ibu dapat digunakan
bekerja 80 jam setiap minggu di sebagai upaya dalam memperoleh
rumah dan di tempat kerja. suatu pengetahuan. Hal tersebut
Sedangkan rata-rata pria bekerja 50 dapat dilakukan dengan cara
jam setiap minggu9. Wanita yang mengulang kembali pengalaman
dalam pekerjaannya perlu berdiri yang pernah diperoleh atau
dalam waktu lama, berulangkali dialaminya dalam memecahkan
membungkuk dan menekuk, persoalan yang dihadapi dalam
menaiki tanjakan atau tangga, dan masa yang akan datang.
mengangkat benda berat Pengalaman dalam melewati masa
mengalami lebih banyak infark kehamilan akan berdampak
plasenta, abortus spontan, dan bayi terhadap pola pikir atau pandangan,
lahir dengan berat badan rendah10. sikap dan tindakan ibu pada
Ibu hamil yang setiap harinya kehamilan berikutnya14.
tidak sibuk dengan rutinitas Hasil uji statistik antara
pekerjaan mempunyai peluang lebih paritas dengan tingkat pengetahuan
banyak untuk datang memeriksakan menunjukkan nilai p value = 0,049
kehamilannya dan mendapatkan yang berarti signifikan karena p
informasi tentang kesehatan seputar value < 0,05. Hal ini menunjukkan
kehamilannya. Sementara itu, untuk bahwa ada hubungan antara paritas
ibu hamil yang bekerja diluar rumah ibu dengan tingkat pengetahuan
seringkali tidak mempunyai lebih tentang tanda bahaya kehamilan.
banyak waktu untuk memeriksakan Penelitan ini sesuai dengan
kehamilan sehingga mempunyai penelitian yang pernah dilakukan
pengetahuan yang kurang14. oleh Sulyani (2013) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan
antara paritas dengan tingkat
12 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

pengetahuan tentang tanda bahaya ibu dalam mengenal tanda bahaya


kehamilan dengan nilai 0,000 kehamilan semakin baik5.
(p<0,05)13. Hasil penelitian lainnya
dari Astuti (2011) juga menunjukkan Hubungan antara Riwayat
ada hubungan yang signifikan ada Kunjungan ANC dengan Tingkat
hubungan antara paritas dengan Pengetahuan tentang Tanda
tingkat pengetahuan tentang tanda Bahaya Kehamilan
bahaya kehamilan dengan nilai ANC atau pemeriksaan
0,040 (p<0,05)2. kehami lan merupakan pemeriksaan
Hal ini tidak sesuai dengan ibu hamil baik fisik dan mental serta
penelitian Sukesih (2012) di wilayah menyelamatkan ibu dan anak dalam
Puskesmas Tegal yang kehamilan, persalinan dan masa
menunjukkan tidak ditemukan nifas, sehingga keadaan mereka
adanya hubungan yang bermakna post partum sehat dan normal 17,24.
antara pengalaman dengan Kunjungan antenatal care adalah
pengetahuan ibu. Sholihah (2007) di kunjungan ibu hamil ke bidan atau
Kabupaten Garut juga menunjukkan dokter sedini mungkin semenjak
bahwa pengalaman mempunyai wanita merasa dirinya hamil untuk
anak (paritas) tidak berhubungan mendapatkan pelayanan/asuhan
dengan pengetahuan tentang tanda antenatal7,14. Pada kunjungan ANC,
bahaya pada kehamilan12. pelayanan terhadap individu bersifat
Hasil penelitian menunjukkan preventif care untuk mencegah
adanya paritas multipara yang terjadinya masalah yang kurang
memiliki tingkat pengetahuan baik bagi ibu maupun janin. ANC
kurang yaitu sebanyak 6 ibu merupakan upaya kesehatan
(18,8%). Hal tersebut bisa terjadi perorangan yang memperhatikan
karena seiring dengan ketelitian dan kualitas pelayanan
bertambahnya jumlah anak yang medis yang diberikan, agar dapat
dimiliki oleh seorang ibu, maka akan melalui persalinan dengan sehat
semakin banyak juga waktu dan dan aman diperlukan kesiapan fisik
perhatian ibu yang tersita untuk dan mental ibu, sehingga ibu dalam
mengurus, mendidik dan keadaan status kesehatan yang
membesarkan anak-anaknya. optimal14.
Sehingga ibu tidak memiliki waktu Dalam penelitian ini yang
yang cukup luang untuk menambah dimaksud dengan riwayat
pengetahuan dan pada akhirnya kunjungan ANC adalah riwayat
akan berpengaruh pada sikap kunjungan ibu saat hamil dengan
ataupun pengetahuan ibu dalam tenaga kesehatan untuk
mengetahui tanda-tanda bahaya mendapatkan pelayanan ANC.
kehamilan. Hal tersebut berbeda Riwayat kunjungan ANC dinilai
dengan ibu yang belum memiliki berdasarkan pertanyaan dalam
anak yang pastinya mempunyai kuesioner dan catatan buku KIA ibu.
waktu dan kesempatan lebih banyak Kunjungan ANC dinilai baik apabila
untuk menambah pengetahuan dan berjumlah minimal 4 kali selama
wawasannya mengenai tanda kehamilan (1 kali pada TM 1, 1 kali
bahaya kehamilan sehingga pada TM 2, 2 kali pada TM 3).
diharapkan sikap dan pengetahuan Riwayat kunjungan ANC dibagi
menjadi dua, yaitu terpenuhi dan
13 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

tidak terpenuhi. Frekuensi riwayat Pemeriksaan kehamilan


kunjungan ANC tertinggi yaitu pada (ANC) ini merupakan salah satu
kategori terpenuhi sebanyak 28 ibu program yang terencana berupa
(87,5%). Hasil uji statistik antara observasi, edukasi, dan
riwayat kunjungan ANC dengan penanganan medik pada ibu hamil
tingkat pengetahuan menunjukkan untuk memperoleh suatu proses
nilai p value = 0,007 yang berarti kehamilan dan persalinan yang
signifikan karena p value < 0,05. Hal aman dan memuaskan. Tujuan
ini menunjukkan bahwa ada utamanya adalah menurunkan atau
hubungan antara riwayat kunjungan mencegah kesakitan dan kematian
ANC ibu dengan tingkat maternal dan perinatal. Tujuan
pengetahuan tentang tanda bahaya tersebut akan tercapai apabila ibu
kehamilan. Didalam kunjungan ANC hamil patuh dalam melakukan
terdapat konseling, sehingga dapat pemeriksaan kehamilan. Secara
digunakan untuk memberikan deskriptif, penelitian ini
informasi mengenati tanda bahaya menggambarkan bahwa ibu hamil
kehamilan pada setiap kunjungan yang sebagian besar dikategorikan
ANC. Semakin sering ibu hamil patuh dalam melaksanakan
mendapatkan informasi maka akan kunjungan ANC sebanding dengan
semakin meningkat pengetahuan pengetahuan mereka yang
ibu hamil mengenai tanda bahaya sebagian besar dikategorikan baik6.
kehamilan1. Ibu hamil yang tidak
Hal tersebut sesuai dengan memeriksakan kehamilannya
penelitian yang dilakukan oleh secara teratur menyebabkan tidak
Kartika (2012) yang menunjukkan terdeteksinya tanda bahaya dan
hasil ada hubungan yang signifikan komplikasi yang terjadi pada saat
antara pengetahuan ibu hamil hamil atau pada saat persalinan
tentang tanda bahaya kehamilan yang akan mengancam kesehatan
dengan kepatuhan melakukan ANC dirinya dan janin yang
dengan nilai 0,005 (p<0,05) 7. dikandungnya . 14
Dampak dari
Penelitian ini juga sejalan dengan ketidakpatuhan ibu dalam
penelitian Sembiring (2013) dan kunjungan ANC adalah ibu hamil
Kamidah (2013) yang menghasilkan akan kurang mendapatkan informasi
bahwa ada hubungan antara tentang cara perawatan kehamilan
kepatuhan kunjungan ANC dengan yang benar, tidak terdeteksinya
tingkat pengetahuan ibu hamil penyakit dan komplikasi selama
tentang tanda bahaya kehamilan 6,10. kehamilan. Sehingga apabila tidak
Semakin terpenuhi riwayat ditangani akan mengakibatkan
kunjungan ANC maka semakin baik komplikasi pada saat kehamilan
pula tingkat pengetahuan7. ataupun persalinan dan akan
Sehingga kemungkinan ibu hamil mengarah pada kematian ibu7.
untuk patuh melakukan kunjungan
ANC akan semakin besar. Ibu hamil Hubungan antara Dukungan
akan semakin ingin memeriksakan Suami dengan Tingkat
kehamilannya secara teratur atau Pengetahuan tentang Tanda
patuh kepada petugas kesehatan Bahaya Kehamilan
khususnya bidan selam periode Dukungan suami pada saat
kehamilannya10. kehamilan adalah segala sesuatu
14 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

yang diperbuat suami dalam dengan baik sampai saat


merespon kehamilan istrinya11. persalinan11.
Dukungan suami menghasilkan Data frekuensi dukungan
suatu peranan yang penting dalam suami tertinggi yaitu dukungan
kesehatan selama masa kehamilan suami baik sebanyak 26 ibu (81,2%)
karena memberikan suatu dan frekuensi terendah pada
hubungan ataupun dukungan sosial dukungan suami sedang sebanyak
yang baik untuk meningkatkan 6 ibu (18.8%). Dukungan suami
kesehatan ibu hamil 12. masuk didalam lingkup dukungan
Dukungan suami pada saat sosial, dimana yang dimaksud dari
kehamilan adalah segala sesuatu dukungan sosial adalah bentuk
yang diperbuat suami dalam dukungan dan hubungan yang baik
merespon kehamilan istrinya dalam untuk memberikan kontribusi
bentuk interaksi dimana ada penting pada kesehatan. Hal
hubungan saling mengasihi dan tersebut akan membuat orang
mendapatkan bantuan yang nyata merasa diperhatikan, dicintai,
4
dilakukan oleh seorang suami dimuliakan dan dihargai .
terhadap istrinya. Suami merupakan Hasil uji statistik antara
orang yang paling dekat dengan ibu dukungan suami dengan tingkat
dan memiliki banyak peran selama pengetahuan menunjukkan nilai p
ibu menjalani masa kehamilan, value = 0,007 yang berarti signifikan
persalinan, sampai nifas. Respon karena p value < 0,05. Hal ini
suami yang baik terhadap menunjukkan bahwa ada hubungan
kehamilan istrinya merupakan antara dukungan suami dengan
sebuah perilaku positif yang dapat tingkat pengetahuan tentang tanda
menyebabkan adanya rasa percaya bahaya kehamilan. Respon suami
diri, ketenangan batin dan pikiran terhadap kehamilan istri yang dapat
positif. Wanita yang dijaga, menyebabkan adanya ketenangan
diperhatikan, dilindungi,dan dikasihi batin dan perasaan senang dalam
oleh suaminya selama hamil akan istri. Wanita yang diperhatikan dan
mempunyai emosional yang stabil, dikasihi oleh pasangan prianya
kemungkinan terjadinya komplikasi selama hamil akan menunjukkan
persalinan berkurang, dan lebih lebih sedikit gejala emosi dan fisik,
mudah beradaptasi 12. lebih sedikit komplikasi persalinan,
Suami dapat memberikan dan lebih mudah melakukan
dukungan dengan mengerti dan penyesuaian selama nifas11.
memahami setiap perubahan yang Adanya dukungan atau
terjadi pada istrinya, memberikan motivasi dari suami berperan sangat
perhatian dengan penuh kasih besar dalam menentukan status
sayang dan berusaha untuk kesehatan dan tingkat pengetahuan
meringankan beban kerja istri. ibu dalam mengetahui tanda-tanda
Dukungan suami yang didapatkan bahaya kehamilan. Jika suami
calon ibu akan menimbulkan mengharapkan adanya kehamilan,
perasaan tenang, sikap positif maka akan memperlihatkan
terhadap diri sendiri dan dukungannya dalam berbagai hal
kehamilannya, maka diharapkan ibu yang dapat mempengaruhi ibu
dapat menjaga kehamilannya menjadi lebih percaya diri, lebih
berbahagia, menunjukkan kesiapan
15 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

dan lebih kuat secara mental untuk terpenuhi sebanyak 28 ibu (87,5%).
menghadapi segala hal selama Sebagian besar ibu memiliki
masa kehamilan tersebut. dukungan suami yang baik
Keterlibatan anggota keluarga atau sebanyak 26 ibu (81,2%). Sebagian
orang terdekat terutama besar ibu memiliki kategori tingkat
pasangan/suami dapat membantu pengetahuan baik sebanyak 14 ibu
terjadinya perubahan untuk (43,8%).
berperilaku dan juga meningkatkan Terdapat hubungan antara
kesadaran untuk berubah ke arah usia (0,000; p<0,05), pendidikan
hidup sehat. Oleh karena itu, suami (0,037; p<0,05), pekerjaan (0,028;
memiliki peranan yang sangat p<0,05), paritas (0,049; p<0,05),
penting untuk memberikan berbagai riwayat kunjungan ANC (0,007;
jenis dukungan pada ibu supaya ibu p<0,05) dengan tingkat
merasa lebih nyaman dalam pengetahuan ibu tentang tanda
menjalani masa kehamilan dan bahaya kehamilan. Serta terdapat
meminimalkan resiko timbulnya hubungan antara dukungan suami
tanda-tanda bahaya kehamilan15. dengan tingkat pengetahuan
Suami dapat memberikan tentang tanda bahaya kehamilan
dukungan dengan mengerti dan dengan p value 0,007 (p < 0,05).
memahami setiap perubahan yang
terjadi pada istrinya, memberikan DAFTAR PUSTAKA
perhatian dengan penuh kasih
sayang dan berusaha untuk REFERENSI
meringankan beban kerja istri. 1. Kemenkes. 2014. Peningkatan
Dukungan suami yang didapatkan Kesehatan Ibu dan Anak . Jakarta:
calon ibu akan menimbulkan Pusat Promosi Kesehatan -
perasaan tenang, sikap positif Kementerian Kesehatan Republik
terhadap diri sendiri dan Indonesia. http://promkes.
kehamilannya, maka diharapkan ibu depkes.go.id/dl/lembar%20balik%2
0poskesdes.pdf.
dapat menjaga kehamilannya
2. Kemenkes. 2014. Situasi
dengan baik sampai saat Kesehatan Ibu. Jakarta: Pusat Data
16
persalinan . dan Informasi - Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
http://www.depkes.go.id/
folder/view/01/structure-publikasi-
SIMPULAN pusdatin-info-datin.html
Pada karakteristik ibu, 3. Kemenkes. 2010. Pedoman
sebagian besar usia ibu dalam Pelayanan Antenatal Terpadu.
kategori usia reproduksi sehat Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
sebanyak 23 ibu (71,9%), sebagian Kesehatan Masyarakat -
besar mempunyai tingkat Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
pendidikan yang tinggi sebanyak 20
http://perpustakaan.depkes.go.id:81
ibu (62,5%), sebagian besar ibu 80/bitstream//123456789/202
tidak bekerja yaitu sebanyak 18 ibu 4/2/BK2010-456.pdf
(56,2%), paritas paling banyak pada 4. Kemenkes. 2010. Pedoman
paritas nullipara sejumlah 13 ibu Pemantauan Wilayah Setempat
(40,6%), dan riwayat kunjungan Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-
ANC tertinggi yaitu pada kategori KIA). Jakarta: Direktorat Jenderal
16 Journal of Issues in Midwifery,Desember 2018 – Maret 2019, Vol. 2 No. 3, 1-16

Bina Kesehatan Masyarakat & Bahaya pada Masa Kehamilan,


Direktorat Bina Kesehatan Ibu - Persalinan dan Nifas di Wilayah
Kementerian Kesehatan Republik Kerja Puskesmas Bakunase tahun
Indonesia. 2011. Kupang: FKM Undana
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp- 11. Widiantari, N.K.N. 2015. Hubungan
content/uploads/downloads/2013/08 Karakteristik Ibu dan Dukungan
/Pedo man-PWS-KIA.pdf. Sosial Suami Dengan Partisipasi
5. Kemenkes. 2013. Buku Saku Ibu Mengi kuti Kelas Ibu Hamil Di
Pelayanan Kesehatan Ibu di Kota Denpasar. Tesis. Diterbitkan,
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Magister Ilmu Kesehatan
Rujukan. Jakarta: Kementerian Masyarakat, Universitas Udayana,
Kesehatan Republik Indonesia. Denpasar. http://www.pps.
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp- unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-
content/uploads/downloads/2013/12 152 3-77867673-
/Buku -Saku-Pelayanan-Kesehatan- tesis%20%20nopi%20% 20fix.pdf
Ibu.pdf 12. Sulyani, P. 2013. Hubungan
6. Kemenkes. 2013. Profil Kesehatan Karakte ristik Ibu Hamil dengan
Indonesia 2012. Jakarta: Pengetahuan Ibu Hamil terhadap
Kementerian Kesehatan Republik Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di
Indonesia. Puskesmas Bandar Kabupaten
http://www.depkes.go.id/resources/ Bener Meriah. Banda Aceh: Stikes
download/ pusdatin/profil- Ubudiyah
kesehatan-indonesia/profil- 13. Astuti, H.P. 2011. Hubungan
kesehatan-indonesia-2012.pdf Karakteristik Ibu Hamil dengan
7. Agustini, S. 2012. Pengetahuan Ibu Tingkat Pengetahuan tentang
Hamil tentang Tanda-Tanda Tanda Bahaya pada Kehamilan di
Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten
UPT Puskesmas Cimandala Sragen. Jurnal Stikes Kusuma
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Husada Surakarta, hal. 1-13.
Bogor Tahun 2012. Skripsi. http://digilib.stikeskusumahusa
Diterbitkan, Fakultas Kesehatan da.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-
Masyarakat Universitas Indonesia, triwulanda - 119-1-tri_wula-i.pdf
Depok. 14. Sukesih. 2012. Faktor-Faktor yang
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314706 Berhubungan dengan Pengetahuan
-S_Sri%20Agustini.pdf Ibu Hamil Mengenai Tanda Bahaya
8. Pembe, Andrea B., Urasso, D.P., dalam Kehamilan di Puskesmas
Carlsted, A., Lindmark, G., Tegal Selatan Kota Tegal Tahun
Nystrapq, L., Darj. 2011. Rural 2012. Skripsi. Diterbitkan, Fakultas
Tanzanian Women’s Awarness of Keseha tan Masyarakat Universitas
DANGER Sign of Obstetric Indonesia, Depok.
Complication. Basic data Proquest lib.ui.ac.id/file?file=digital/203
health and medicine complete 15113-S_Sri%20Sukesih.pdf
9. Kartika, E.Y. 2012. Hubungan 15. Wulandari, R. 2014. Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Tingkat Pendidikan Ibu Hamil
III tentang Tanda Bahaya dengan Pengetahuan Tanda
Kehamilan dengan Kepatuhan ANC Bahaya Kehami lan pada Trimester
di wilayah Kerja Puskesmas Lerep III di RB Harapan Bunda Surakarta.
Kecamatan Ungaran. Semarang: Surakarta: STIK PKU
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Muhammadiyah. http://digilib.
10. Meko, M.Y.D. 2012. Faktor-Faktor stikespku.ac. id/
yang Berhubungan dengan download.php?id=76.
Pengetahuan Suami tentang Tanda

You might also like