Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

https://plagiarism-detector.

com 1/9

Plagiarism Detector v. 1731 - Originality Report


Analyzed document: 07/04/2020 14:58:49
"MAKALAH PERENCANAAN AUDIT.doc"
Check Type: Internet - via Google and Bing
Licensed to: Originality report generated by unregistered Demo version!

Warning: Demo Version - reports are


incomplete!

To get full version, please order the


software:

Relation chart:

Distribution graph:

Comparison Preset: Rewrite. Detected language: Indonesian


Top sources of plagiarism:
% 58 wrds: 2079 https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php
% 51 wrds: 1800 https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php
%6 wrds: 189 https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php

[Show other
Sources:]
Processed resources details:
103 - Ok / 11 - Failed
[Show other
Sources:]

Important notes:
https://plagiarism-detector.com 2/9
Wikipedia: Google Books: Ghostwriting services: Anti-cheating:

GoogleBooks
[not detected] [not detected] [not detected]
Detected!

Active References (Urls Extracted from the Document):


No URLs detected

Excluded Urls:
No URLs detected

Included Urls:
No URLs detected

Detailed document analysis:


AUDITING KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

PERENCANAAN PEMERIKSAAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

Dosen Pengampu : Dr. Siti Musyarofah, M Si, Ak, CA., CFr.A

Di susun oleh : Kelompok 4

Siti Masnia(170221100065)

Nur Komariah(170221100069)

Maisaroh(170221100075)

Anastasya Evita(
Plagiarism detected: 0,14% Demo mode: Register the id: 1
software! 170221100076)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Plagiarism detected: 0,29% Demo mode: Register the software! + 8 id: 2


resources!
2020

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB. I PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan Masalah

Tujuan
https://plagiarism-detector.com 3/9
Manfaat

BAB . II PEMBAHAS
AN

Pengertian perencanaan audit sector publik

Azas Umum Penatausahaan Keuangan Daerah

Pihak yang terkait dalam prosedur penatausahaan penerimaan

Dokumen yang terkait dalam prosedur penatausahaan penerimaan

Prosedur penatausahaan pelaporan penerimaan pendapatan

Ketentuan tambahan yang terkait dalam prosedur penatausahaan penerimaan

BAB
Plagiarism detected: 0,11% Demo mode: Register the id: 3
software! III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sara
n

DAFTAR
Plagiarism detected: 0,46% Demo mode: Register the software! + 4 id: 4
resources!
PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan
Warning: Demo Version - reports are incomplete!

High level of Plagiarism is suspected!

Get your complete report:

1. Most detailed reports - complete with features!

2. Instant order processing - immediate activation!

3. Lifetime licenses! 24 hours support!


https://plagiarism-detector.com 4/9

tugas makalah mengenai Perencanaan Audit Sektor Publik dari dosen pengampu Akuntansi
sektor publik ibu Dr. Siti Musyarofah, M Si, Ak, CA., CFr.A. Terima kasih kepada teman-teman
kelompok 4 yang telah membantu dan memberikan sedikit waktu luangnya untuk
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dengan maksud sebagai sarana untuk
memenuhi tugas auditing keuangan sektor publik dan sekaligus sebagai sarana pembelajaran
bagi para pembaca, khususnya bagi yang sedang mempelajari Perencanaan Audit Sektor
Publik. Diharapkan apa yang kami tulis ini menjadikan pokok bahasan dan mudah di pahami
bagi pembaca. Kami menyadari bahwasannya dalam penyusunan makalah kali ini masih
banyak kekurangan baik dalam segi penulisan ataupun tata bahasa yang mungkin kurang
sesuai. Oleh karenanya kami menerima segala masukan, saran dan kritikan dari pembaca agar
untuk kedepannya kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan baru bagi pembaca. Bangkalan, 17
Maret 2020 Kelompok 4 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia terkait perusahaan/
badan usaha milik pemerintah mengalami perkembangan dengan dibuktikan banyak entitas
usaha bermunculan milik pemerintah. Perkembangan tersebut mengalami dampak terhadap
peningkatan permintaan atas jasa audit. Untuk itu BPK sebagai pemeriksa atas pengelolaan
keuangan negara bekerja sama dengan KAP dalam melakukan pemeriksaan tersebut. Dalam
melakukan pemeriksaan KAP tersebut juga harus mengikuti standar/kebijakan yang berlaku
bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap entitas usaha milik public. Seiring dengan
perkembangan teori pemeriksaan atas laporan keuangan, masyarakat serta pengguna laporan
menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas, serta kebutuhan akan hasil pemeriksaan
yang bernilai tambah. Apalagi untuk perusahaan/organisasi/bidang yang berbentuk public
sector, terkait prosedur sampai pada penilaiannya diatur dalam PP (Peraturan Pemerintah), UU,
Kebijakan, Standar dan sebagainya. Terkait laporan keuangan dalam pengauditannya juga
diatur dan tidak semua KAP bisa melakukan pemeriksaan terhadap organisasi/perusahaan
yang berbentuk public sector. Banyak kasus terjadi bahwa ternyata perusahaan yang sedang
sehat tiba-tiba mengalami masalah keuangan dan pailit. Padahal jika dilihat dari laporan
keuangan yang di publish perusahaan tersebut tidak memiliki masalah. Serta laporan audit
juga menyebutkan bahwa perusahaan tersebut terkait laporan keuangan yang disajikan wajar
tanpa pengecualian. Hal ini membuat masyarakat atauun pengguna laporan keuangan kurang
percaya terhadap adanya auditor sebagai pemeriksa laporan keuangan. Padahal mengenai
laporan keuangan tersebut sepenuhnya bukan kesalahan dari pihak auditor melainkan pihak
manajemen perusahaan yang melakukan manipulasi laporan keuangan. Untuk itu seorang
auditor harus mempersiapkan dan memperhatikan dalam pelaksanaan audit.Keberhasilan
kegiatan audit banyak bergantung pada ketepatan dan kesesuaian perencanaan audit.
Penyusunan rencana kegiatan audit dapat efektif apabila dalam penyusunan perencanaan
audit mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi laporan audit. Dengan ada
perencanaan tersebut dapat memudahkan auditor terkait pelaksaan pemeriksaan yang
dilakukan. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan standar pemeriksaan ? Bagaimana
pedoman rencana pemeriksaan audit sector publik? Bagaimana survey awal karakter
industri/bidang/organisasi yang akan diaudit? Program audit apa saja yang terkait dalam
pemeeriksaan audit sector pubik ? Bagaimana pemerolehan bukti audit dalam audit sector
publik? Bagaimana pra-pelaksanaan audit dalam pemeriksaan audit sector public? Bagaimana
rencana penugasan dalam pemeriksaan audit sector publik? Tujuan Untuk mengetahui apa itu
standar pemeriksaan dan jenis-jenis pemeriksaan Untuk mengetahui pedoman rencana
pemeriksaan audit sector public Untuk mengetahui survey awal karakter
industri/bidang/organisasi yang akan diaudit Untuk mengetahui program audit apa saja yang
terkait dalam pemeeriksaan audit sector pubik Untuk mengetahui pemerolehan bukti audit
dalam audit sector publik Untuk mengetahui pra-pelaksanaan audit dalam pemeriksaan audit
sector public Untuk mengetahui rencana penugasan dalam pemeriksaan audit sector publik
Manfaat Agar pembaca mengetahui dan memahami apa standar pemeriksaan dan jenis-jenis
pemeriksaan Agar pembaca mengetahui dan memahami pedoman rencana pemeriksaan audit
sector public Agar pembaca mengetahui dan memahami program audit apa saja yang terkait
dalam pemeeriksaan audit sector pubik Agar pembaca mengetahui dan memahami program
audit apa saja yang terkait dalam pemeeriksaan audit sector pubik Agar pembaca mengetahui
dan memahami pemerolehan bukti audit dalam audit sector public Agar pembaca mengetahui
dan memahami pra-pelaksanaan audit dalam pemeriksaan audit sector public Agar pembaca
memgetahui dan memahami prosedur penatausahaan pelaporan penerimaan pendapatan
https://plagiarism-detector.com 5/9
Agar pembaca mengetahui dan memahami rencana penugasan dalam pemeriksaan audit
sector publik BAB II PEMBAHASAN Pengertian Standar Pemeriksaan dan Jenis Pemeriksaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, standar pemeriksaan merupakan patokan
untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Standar
pemeriksaan terdiri dari standar umum, standar pelaksanaan, dan standar pelaporan
pemeriksaan yang wajib dipedomani oleh BPK dan/atau pemeriksa. Untuk pemeriksaan sendiri
dalam SPKN No. 1 Tahun 2017 jenis pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan kinerja, dan PDTT. Tujuan suatu pemeriksaan menentukan jenis
pemeriksaan. Pemeriksaan keuangan bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran
laporan keuangan. Tujuan pemeriksaan kinerja adalah memberikan kesimpulan atas aspek
ekonomi, efisiensi dan/atau efektivitas pengelolaan keuangan negara, serta memberikan
rekomendasi untuk memperbaiki aspek tersebut. PDTT bertujuan untuk memberikan
kesimpulan sesuai dengan tujuan pemeriksaan yang ditetapkan. PDTT dapat berbentuk
pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan investigatif. untuk perencanaan audit sektor publik
diatur dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang selanjutnya disingkat SPKN No. 1
Tahun 2017 pada lampiran III. SPKN adalah patokan untuk melakukan pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Maksud dari pengelolaan sendiri yaitu
keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban harua berpedoman pada SPKM dalam pemeriksaannnya. Sedangkan
Tanggung Jawab Keuangan Negara ialah kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan
pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan. Perencanaan berkaitan dengan tanggung jawab Pemeriksa dalam menghubungkan
topik pemeriksaan yang akan dilakukan dengan perencanaan strategis BPK dan menyusun
perencanaan untuk setiap penugasan pemeriksaan. BPK dan Pemeriksa harus merencanakan
pemeriksaan dengan sebaik-baiknya. Dimana BPK harus berpedoman pada Renstra BPK dalam
menyusun rencana tahunan pemeriksaan. Renstra adalah bentuk dokumen dari perencanaan
strategis. Perencanaan strategis merupakan proses penyusunan visi dan misi yang disusun
BPK setiap periode 5 (lima) tahunan dan tertuang dalam dokumen Rencana Strategis
(Renstra). Renstra memuat visi dan misi BPK yang akan dicapai dalam periode 5 (lima) tahun,
dan memuat kebijakan dan strategi pemeriksaan yang menjadi prioritas.Dalam pemeriksaan
kinerja dan PDTT, Pemeriksa harus menentukan hal pokok yang akan diperiksa. Pemeriksa
harus menetapkan faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan hal pokok
tersebut. Pedoman Rencana Pemeriksaan Audit Sector Publik Menurut SPKN tahun 2017
lampiran III, perencanaan tahunan pemeriksaan berpedoman kepada perencanaan strategis
BPK. Berikut yang harus ditentukan dalam pemeriksaan kinerja dan PDTT ; Menentukan pokok-
pokok hal yang akam diperiksa Menetapkan beberapa faktor dasaran pertimbangan dalam
penentuan pokok tersebut Sedangkan pengertian dari perencanaan stretegis yaitu proses
penyusunan visi misi oleh BPK setiap 5 tahunan dan tertera dalam dokumen Rencana Strategis
(Renstra). Renstra ini memuat visi misi BPK yang akan dicapai dalam 5 tahun kedepan antara
lain, Memuat kebijakan dan strategi pemeriksaan yang menjadi prioritas. Selain itu, dalam
SPKN tahun 2017 lampiran III juga dijelaskan mengenai Perencanaan Penugasan. Perencanaan
penugasan adalah proses yang meliputi penetapan strategi pemeriksaan secara keseluruhan
dan pengembangan rencana pemeriksaan. Dalam hal ini, diperlukan kejelasan tujuan
pemeriksaan oleh pemeriksa atas informasi hal pokok. Sehingga, pemeriksa juga harus
memastikan kejelasan setiap penugasah pemeriksaan yang dilakukan. Tidak hanya itu, ada
beberapa hal lain yang harus diperhatikan oleh pemeriksa yaitu antara lain; Pemahaman atas
informasi hal pokok yang akan diperiksa untuk mengidentifikas masalah, menentukan
materialitas, risiko, jenis, sumber bukti, dan auditabilitas. Memperoleh pemahaman atas
pengendaluan internal yang diberlakukan dalam entitas/organisasi Melakukan penilaian risiko
pemeriksaan dengan pertimbangan profesional Mengidentifikasi dan mengukur risiko material
sebagai akibat dari kecurangan Memutakhirkan penilaian dan respon terhadap risiko tersebut
Merancang prosedur yang memadai bukti yang memadai atas risiko kecurangan yang
teridentifikasi Survey Awal Karakter Industri/Bidang/Organisasi yang Akan Diaudit Sebelum
merencanakan pemeriksaan penting bagi pemeriksa untuk melakukan survey awal karakter
dari industri/bidang/organisasi sektor publik tersebut. Tujuannya adalah untuk memperoleh
informasi dan gambaran umum terkait industri/bidang/organisasi sektor publik yang akan
diaudit. Maksudnya dengan pemahaman dan pengetahuan mengenai organisasi tersebut,
dengan sendirinya auditor akan mudah memahami transaksi - transaksi mempengaruhi
https://plagiarism-detector.com 6/9
lanporan keuangan. Untuk objeknya bisa dilihat dari 2 aspek yaitu aspek hubungan internal
dan aspek hubungan eksternal. Aspek hubungan eksternal, hubungan entitas dengan pihak
klienmya. Maksudnya disini adalah auditor hsrus memahami perbedaan dan persamaan
kliennya dengan entitas-entitas lainnya. Aspek hubungan internal, hubungan di dalam ruang
lingkup organisasi tersebut. Misalnya hubungan antara para pekerjanya Beberapa contoh
untuk memahami karakter industri/bidang/organisasi sektor public: Mengembangkan harapan
atas laporan keuangan Kesadaran terhadap kecenderubgan dan faktor-faktor persaingan
membantu auditor mengembangkan harapan atas laporan keuangan. Pengetahuan atas
kecenderungan kegiatan utama organisasi sektor publik merupakan hal yang penting untuk
menilai kelayakan kegiatan operasi, keuangan, dan investasi organisasi. Pengaruh industri
terhadap sistem informasi Pemahaman ini berkaitan dengan kegiatan operasional organisasi
tersebut, akan membantu seorang auditor memahami masalah-masalah sistem informasi yang
penting bagi organisasi. Selain itu, auditor juga harus memahami apakah suatu organiasi itu
menggunakan pengendalian internal yang berbeda dengan umum. Jika organisasi itu ternyata
memakai secara luas pertukaran data elektronik, maka auditor harus memiliki personel yang
ahli dalam spesialisasi computer Mengevaluasi kelayakan estimasi akuntansi Banyak elemen
dalam laporan keuangan mencakup estimasi akuntansi yang berkaitan dengan kinerja nisnis
dan industri atau aktivitas utama dari organisasi sektor publik akan membantu auditor dalam
mengevaluasi kelayakan estimasi akuntansi serta representasi manajemen (Bastian Indra)
Dasar untuk jasa bernilai tambah Beberapa anggota tim audit biasanya memiliki pengalam dan
pengetahuan yang signifikan dalam melaksanakan audit di organisasi sektor publik serta
memahami sumberdaya dan proses inti yang diperlukan agar organisasi dapat berperan
dengan baik. Kertas kerja survey awal Kertas kerja survey awal ini dapat memberikan petunjuk
bagi auditor saat melakukan persiapan survey awal, merekam semua informasi yang
dikumpulkan, dan menyiapkan pengelolaan data dan informasi yang telah terkumpul. Kertas
kerja ini meliputi : Nama staff Waktu pemeriksaan Jenis jasa yang diberikan Bantuan yang
dapat diberikan klien Jadwal kegiatan Bagian penutup Regulasi yang terkait Survey awal
karakter industri saat pelaksanaan berkaitan dengan regulasi tentang tim audit dan kebijakan
audit. Kebijakan ini akam memperjelas nama-nama yang melakukan survey awal/pemeriksaan
awal terhadap organisasi. Sedangkan regulasi tentang kebijakan audit akan berkaitan dengan
lingkup survey awal yang akan dilakukan berdasarkan kebijakan audit tersebut. Regulasi
mengenai prgamisasi yang akan di audit juga perlu menjadi perhatian bagi tim auditor.
Pertanyaan wawancara Pertanyaan wawancara terbagi menjadi 2 macam, yaitu pertanyaan
terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa orang yang di
wawancarai bebas dan terbuka untuk menjawab pertanyaan dari orang yang mewawancarai.
Contoh pertanyaan terbuka seperti; Bagaimana pendapat anda tentang kondisi operasional di
organisasi? Apa tujuan terpenting divisi? Dsb. Pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa orang
yang diwawancai terbatas dalam hal memberikan jawaban. Biasanya si pewawancara akan
memberikan pilihan ganda atas pertanyaannya seperti soal pilihan ganda. Sehingga orang
yang di wawancarai tidak bebas dalam hal menjawab. Contoh pertanyaan tertutup; apakah
anda setuju dengan kebijakan manajer anda saat ini? Apakah anda ingin menerima salinan
laporan keuangan setiap bulan? Sistem pelaksanaan survey awal karakter
industri/bidang/organisasi sektor public Untuk mendapatkan informasi (tanpa melakukan
verifikasi secara rinci) auditor perlu melakukan kegiatan survey pendahuluan dengan tujuan
untuk ; Lebih memahami aktivitas klien Mengidentifikasi area/bidang yang memerlukan
penekanan khusus dalam audit Memperoleh informasi awal sebagai bahan untuk
melaksanakan pekerjaan lapangan Menentukan apakah perlu melakukan audit lebih lanjut
Dengan kata lain, survei pendahuluan berguna untuk memahami lebih baik mengenai tujuan,
proses, risiko, dan pengendalian dari bagian atau fungsi yang akan diaudit. Dalam
pelaksanaannya, survey pendahuluan meliputi langkah atau kegiatan yaitu : Penyelidikan
awal, meliputi kegiatan review atas kertas kerja audit terdahulu, temuan audit sebelumnya,
bagan organisasi, dokumen permanen, dan dokumen yang lain yang dapat membantu auditor
dalam memahami bagian atau fungsi yang diaudit. Pertemuan terbuka dengan manajemen
klien, ini bertujuan untuk menyampaikan informasi bagaimana audit dilakukan, mendapatkan
jawaban dalam bentuk kerjasama, memperoleh informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
audit, dan membangun kredibilitas auditor Penelaahan atas dokumen yang ada pada klien,
auditor perlu untuk mempelajari dokumen tambahan lainnya tetap di perlukan untuk
memperoleh informasi yang telah dimutakhirkan yang mengindikasikan adanya perubahan-
perubahan pada bagian atau fungsi yang akan di audit. Dalam hal ini auditor harus
mempelajari dokumen yang mendeskripsikan keajaiban dan prosedur yang sedang berjalan
https://plagiarism-detector.com 7/9
atau dilaksanakan, bagaj organisasi, bagan arus operasi, deskripsi, dan spesifikasi pekerjaan,
laporan kinerja dan regulasi pemerintah yang relevan. Observasi, pada survei pendahululan
terdiri dari : Pengamatan lapangan yang diarahkan kepada fasilitas, peralatan, pegawai dan
operasi/kegiatan dilakukan secara singkat dan bersifat umum dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai objek yang diamatinya. Yang kedua adalah review atas
kegiatan tertentu secara bertahap dari awal sampai akhir. Bentuk observasi tersebut biasanya
dilakukan pada operasi yang bersifat kompleks dan berguna untuk mengetahui secara
komprehensif Penyiapan bagan arus, merupakan langkah yang penting untuk mendeskripsikan
klien secara komprehensif dalam bentuk analisis visual Review analitis, kegiatan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis rasio dan kecenderungan atas data keuangan dan
membandingkannya dengan data periode. Sebelumnya atau dengan rata-rata industri atau
dengan kriteria lain yang relevan Pembuatan laporan atau risalah survey Siklus pelaksanaan
survey awal karakter industri/bidang/organisasi sektor publik Persiapan instrumen survey Pada
tahap ini, yang dipersiapkan tim audit adalah berbagai perlengkapan dan perlatan, jenis
informasi yang diperoleh dari kegiatan survey, teknik survey dan personel yang bertugas
melakukan survey. Pertemuan Dengan Organisasi yang akan di audit Pertemuan ini
mempunyai tujuan untuk : Memperkenalkan anggota tim audit kepada pimpinan teraudit
Menyampaikan ringkasan metode dan prosedur yang akan digunakan dalam melaksanakan
audit. Menegaskan hubungan formal antara tim audit yang teraudit Mengkonfirmasi jadwal
pertemuan dan penutupan audit Mengklarifikasi setiap rencana audit yang dirasa masih belum
jelas Pelaksanaan Survey Pada tahapan pelaksanaan survey pendahuluan audit, tim audit
berusaha mengumpulkan semua informasi yang diperlukan oleh tim audit. Kegiatan yang
dilakukan pada tahapan survey ini, meliputi; mengumpulkan informasi yang relevan dengan
tujuan survey, interprestasi dan telaan data, indentifikasi potensi kelemahan, dan membuat
kesimpulan. Hasil pengamatan dan data disusun dalam kertas kerja audit survey awal. Teknik
pelaksanaan survey awal karakter industri/bidang/organisasi sektor public Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan secara lisan kepada
objek audit. Wawancara ada 2 macam : Wawancara tatap muka, adalah komunikasi langsung
dimana auditor bertatap muka dengan auditee dan melakukan proses tanya jawab secara
langsung, sebelumnya auditor harus menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu agar sesuai
dengan tujuan. Wawancara melalui telepon, dimana pertanyaan auditor dan jawaban
responden di kirim melalui telepon. Pengumpulan hasil wawancara sama dengan metode
pengumpulan di wawamcara tatap muka Kuesioner Merupakan pengumpulan data primer
dimana pertanyaan auditor dan jawaban responden disampaikan melalui tulisan. Disini
responden mempunyai tanggung jawab untuk membaca dan menjawab pertanyaannya.
Program Audit dalam Pemeriksaan Audit Sector Pubik Untuk tiap prosedur pengauditan,
auditor haruslah mampu menyusun langkah-langkah audit yang tepat guna memperoleh hasil
audit yang maksimal. Langkah-langkah yang dimaksudkan ini tertuang dalam satu program
yang disebut Audit program atau Program audit. Program audit disini berisi: Tujuan audit
Prosedur audit yang akan dilaksanakan Sumber-sumber bukti audit Deskripsi kesalahan (error)
Program aduit yang berkualitas ini dilaksanakan guna untuk memberikan keyakinan yang
memadahi bahwa laporan keuangan tersebut telah mematuhi aturan perudang undangan serta
pengendalian intern dan juga kegiatan selama entitas publik tersebut beroperasi dalam satu
kurun waktu. Audit program disini mencakuo beberapa unsur, yaitu : Tingkat pencapaian hasil
yang diinginkan telah ditetapkan oleh undang-undang serta badan lain yang berwenang.
Efektivitas kegiatan entitas, pelaksanaan program, kegiatan atau fungsi instansi bersangkutan.
Pemenuhan peraturan perundnag-undangan oleh entitas yang diatudit yang berkaitan dengan
pelaksanaan program audit. Ada beberapa tipe program audit yang dilaksanakan oleh pihak
auditor eksternal dalam mendukung keberlangsungan proses auditingnya. Audit kepatuhan
Dalam hal ini, audit kepatuhan digunakan dalam pemastian pengendalian internal yang
digunakan oleh entitas publik tersebut berjalan dengan baik serta sesuai SOP yang berlaku,
dan juga peraturan keuangan yang telah ditetapkan. Program audit kepatuhan sangat
tergantung pada sifat pegendalian. Pengujian audit kepatuhan meliputi pengecekan
implementasi prosedur transaksi sebagai bukti kepatuhan. Audit keuangan Audit keunagan ini
merupakan ekspresi opini secara jujur tentang posisi keuangan, hasil operasi dan juga aliran
kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Audit keuangan ini meliputi
audit atas laporan keuangan serta audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan. Audit atas
keuangan ini mencakup penentuan informasi keuangan telah disajikan sesuai kriteria yang
telah ditetapkan, mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap laporan keuangan meuppun
pengamanan kekayaan yang telah dirancang serta dilaksanakan secara memadai guna untuk
https://plagiarism-detector.com 8/9
mencapai tujuan pengendalian. Audit kinerja Program audit ini merupakan pemeriksaan secara
objektif serta sistematis terhadap macam-macam bukti untuk dapat melakukan penilaian
secara independen atas kinerja entitas atau program kegiatan atas entitas publik yang diaudit.
Audit kinerja ini mencakup audit tentang: Audit ekonomi dan efisiensi Dalam hal ini audit
ekonomi dan efisiensi menentukan beberapa hal diantaranya yaitu: Perolehan, perlindungan
dan penggunaan sumber daya entitas publik Penyebab timbulnya ketidakhematan dan ketidak
efisienan Pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehematan dan
efisiensi Bukti Audit dalam Audit Sector Public Ada beberapa alasan yang diperlukan mengapa
laporan keuangan perlu diperiksa, diantaranya yaitu untuk meningkatkan kredibilitas atas
entitas yang diperiksa, mengurangi risiko kesalahan interprestasi dan penyajian, an juga untuk
menungkatkan esensi kejujuran. Pemeriksaan laporan keuangan yang berkulaitas bisa
didapatkan dengan bukti audit yang berkualitas pula, bukti audit merupakan pertimbangan
utama yang dihadapi oleh para auditor eksternal dalam emnentukan jenis dan jumlah yang
tepat untuk dikumpulkan agar dapat memberikan keyakinan yang memadahi bahwa
komponen dalam laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Perolehan bukti audit bisa
dicapai dengan: Perhitungan fisik Yakni perhitungan yang dilakukan atas aktiva berwujud
Konfirmasi Yakni tanggapan tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen yang
dapat memferifikasikan keakuratan informasi Dokumentasi Yakni pengujian auditor atas
berbagai dokumen dan catatan klien untuk pendukung informasi yang tersaji dalam laporan
keuangan Prosedur analitis Penggunaan berbagai perbandingan dan hubungan-hubungan
untuk penilaian kewajaran satu saldo-saldo akun dalam laporan keuangan Wawancara dengan
klien Yakni upaya perolehan informasi tertulis maupun lisan sebagai tanggapan atas
pertanyaan dari pihak auditor Pengujian ulang/kembali Yakni perhitungan ulang atas semua
informasi yang dibuat oleh klien digunakan untuk menilai keakuratan aritmatis klien Observasi
Yakni kunjungan dalam mengevaluasi berbagai item atas entitas yang diaudit Pra-Pelaksanaan
Audit dalam Pemeriksaan Audit Sector Public Untuk dapat melakukan penetapan organisasi
yang manaa yang akan diperiksa, pemeriksa perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
Peraturan UU / kebijakan tertentu Permintaan audit dari badan legislatif, komite audit / dewan
eksekutif Arti penting tidaknya suatu program Pengetahuan auditor dan kompleksitas sistem
pengendalian internal/manajemen Ada tidaknya program baru yang memerlukan perhatian
khusus Ada tidak permintaan usulan pemeriksaan atas aktivitas atau fungsi tertentu Jika
usulan audit diterima maka langkah berikutnya adalah penandatangan surat kontak audit.
Stelah surat ontrak audit ditandatangani maka langkah berikutnya adalah memperkirakan
berbagai alternati sasaran audit atas penugasan audit tersebut yang bersifat masih sangat
sementara. Tahap audit pendahuluan bagi pemeriksa adalah untuk memperoleh informasi
umum dan informasi latar belakang dalam waktu reloatif singkat mengenai semua aspek yang
berhubungan dengan organisas, aktivitas, program dari entitas yang diperiksa. Pada tahap inoi
semua informasi yang diperoleh bukanlah merupakan bukti, melainkan deskripsi yang mana
umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa hal sebagai berikut : Hal yang berkenaan
dengan organisasi Lokasinya Susunan manajemennya Sejarah pendiriannya Jumlah tenaga
kerja yang terlibat didalamnya Jenis audit yang dilaksanakan Kebijakan-kebijakan
organisasinya Kewajiban-kewajiban hukum yang melekat Akte dan perubahan akte yang
berhubungan dengan organisasi Hal yang berkenaan dengan aktivitas Jenis aktivitas Personalia
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas Kebijakan yang berkenaan dengan
aktivitas Prosedur khusus yang diupayakan untuk mensukseskan pelaksaan aktivitas Yang
berkenaan dengan program Maksud dan tujuan Keterkaitan antara unit organisasi yang
diajalankan dalam upaya pencapaian tujuan program Kebijakan dan prosedur yang digunakan
untuk mencapai tujuan program Peraturan administratif yang berhubungan dengan program
Auditor perlu menentukan suatu area audit yang spesifik yang mana merupakan area yang
akan diperiksa dengan memperhatikan berikut ini : Jumlah dana yang dikeluarkan Perhatian
dan persepsi pejabat Perhatian dan pandangan badan legislatif dan masyararakat Persyaratan
peraturan perundang-undangan yang harus dipenuhi Pengetahuan dan pengalaman auditor
Penugasan dalam Pemeriksaan Audit Sector Publik Perencanaan penugasan dalam
pemeriksaan audit sector public dalam SPKN No. 1 Tahun 2017 : Pemeriksa harus memastikan
kejelasan setiap penugasan Pemeriksa harus paham ata entitas / hal pokok informasi
Pemeriksa harus memperoleh pemahaman yang memadai Pemeriksa harus menilai dan
merespon resiko Pemeriksa harus mengidentifikasi dan mengukur risiko material Pemeriksa
harus memuktahirkan penilaian dan respon terhadap resiko Pemeriksa harus merancang
prosedur Pemeriksa harus menetapkan kriteria yang tepat debagai dasar penilaian Pemeriksa
harus mempertimbangkan materialitas Pemeriksa harus mempertimbangkan going concern
https://plagiarism-detector.com 9/9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2004, standar pemeriksaan merupakan patokan untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara. Standar pemeriksaan terdiri dari standar umum,
standar pelaksanaan, dan standar pelaporan pemeriksaan yang wajib dipedomani oleh BPK
dan/atau pemeriksa. Untuk pemeriksaan sendiri dalam SPKN No. 1 Tahun 2017 jenis
pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
PDTT. Menurut SPKN tahun 2017 lampiran III, perencanaan tahunan pemeriksaan berpedoman
kepada perencanaan strategis BPK. Standar audit merupakan pedoman bagi auditor dalam
menjalankan tanggungjawab profesionalnya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan
mengenai kualitas profesional auditor seperti keahlian dan independensi, persyaratan
pelaporan dan bahan bukti. SARAN Berdasarkan latar belakang diatas disarankan dalam
penyusunan perencanaan audit dilaksanakan sesuai dengan standar/ pedoman yang berlaku.
Tujuan dari penerapan ini supaya adanya partisipasi dari masyarakat dan dengan begitu tujuan
pelaksanaan audit dapat tercapai dengan baik. REFERENSI AICPA. Codification of auditing
standart and procedures. AICPA 1988. hal AU 110.01 Arens, Alvin A. dkk.2005. Auditing and
Assurance Service. Pearson Prentice Hall, New Jersey. Hal 1. Bastian, Indra. 2014. Audit Sektor
Publik (Pemeriksaan Pertanggungjawaban Pemerintah. Jakarta: Salemba Boynton, William C.
dkk.2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga Junaidi, dan Nurdiono. 2016. Kualitas Audit:
Perspektif Opini Going Concern. Yogyakarta: Andi Nurrohmah, siti dan Tb. Aman F.2016.Jurnal
Riset Akuntansi keuangan. Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik
Terhadap Efektivitas Perencanaan Audit.4 Septarini, Dina Fitri. 2010. Bagaimana Bukti Audit
Dapat Menangkap Fraud. Universitas Musamus Marauke Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara No.1 Tahun 2017. Wahyu Setyobudi, Yayon. 2006. Magistern Sains Akuntansi
Universitas Diponegoro. Pemodelan Penilaian risiko (RISKK ASSESSMENT) dalam Perencanaan
Audit Umum pada Divisi Audit Intern (Studi Kasus pada PT Bank ABC Kantor Cabang Jakarta)
Yulazri.2015. Bukti Audit. Perpustakaan Universitas Esa Unggul. 2

Plagiarism Detector
Your right to know the authenticity!

You might also like