Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

RENCANA PENATAAN KAWASAN ...

(PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

RENCANA PENATAAN KAWASAN PALUTUNGAN, DESA


CISANTANA, KABUPATEN KUNINGAN DENGAN KONSEP
AGROWISATA

Paul CR Lengkutoy1), Sylvie Wirawati1)


1 Program Studi Perencanaan Wilayah Kota, Jurusan Planologi Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
e-mail: Sylvie.wirawati@gmail.com

ABSTRACT

Agro tourism is part of the tourism object which utilize agricultural activities , horticulture , animal husbandry ,
and fisheries as core activities of tourism which is the goal of expanding knowledge, experience recreation and
improving business relations in agriculture and obtained added value. Kuningan Regency which is a district in
West Java province is known for nature tourism and agricultural activities . Patulungan tourism object is one of
the objects of nature tourism as well as the priorities of the Kuningan district planned to be the attraction of West
Java priority with a fascination with nature and agriculture has great potential for conversion to agro-
tourism.With the government's plan to become a regional agro-tourism and have the potential of green land large
, the area of Patulungan should be able to overcome many problems such as lack of facilities , infrastructure
conditions unfavorable and lack of potential green land then in the redesign plan area Patulungan with the concept
of agrotourism , the author using some analysis such as policy analysis , and site location analysis , transportation
analysis , benchmarking analysis , analysis of visitor perceptions and analysis of space requirements . Results of
the analysis - the analysis will provide a recommendation on the concept of agro-tourism area who poured in a
Structuring Planning.

Keywords: Agrotourism, Potential green land, Re-design plan area, Structuring Planning

ABSTRAK

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan kegiatan pertanian, holtikultura,
peternakan, dan perikanan sebagai kegiatan inti wisatanya yang tujuannya untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman rekreasi dan meningkatkan hubungan usaha di bidang pertanian dan memberikan nilai tambah bagi
daerah. Kabupaten Kuningan yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang dikenal akan
pariwisata alam dan kegiatan pertaniannya. Objek Wisata Palutungan merupakan salah satu objek pariwisata
alam prioritas dari Kabupaten Kuningan serta direncanakan menjadi objek wisata prioritas Jawa Barat dengan
daya tarik alam dan pertaniannya memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai kawasan Agrowisata. Dengan
adanya rencana pemerintah menjadi kawasan agrowisata dan memiliki potensi lahan hijau yang besar maka
kawasan Palutungan harus bisa mengatasi masalah-masalah seperti kurangnya fasilitas, kondisi infrastruktur
yang kurang baik dan kurangnya pemanfaatan lahan potensial hijau maka dalam rencana penataan kawasan
Palutungan dengan konsep Agrowisata ini, penulis menggunakan beberapa analisis seperti analisis kebijakan,
analisis lokasi dan tapak, analisis transportasi, analisis benchmarking, analisis persepsi pengunjung dan analisis
kebutuhan ruang. Hasil dari analisis-analisis tersebut akan memberikan suatu rekomendasi mengenai konsep
Penataan kawasan Agrowisata.

Kata kunci: Agrowisata, Potensi lahan hijau, Penataan kembali kawasan, Penataan Kawasan

PENDAHULUAN potensi besar untuk mengembangkan


kekayaan alamnya. Indonesia memiliki
Indonesia merupakan salah satu kelebihan dan potensi lain karena didukung
negara yang kaya akan sumber daya alam, oleh kondisi geografisnya yang merupakan
budaya dan pariwisata. Kekayaan alam laut negara kepulauan dengan tanah yang sangat
dan pertanian yang terhampar luas di negara subur. Kekayaan alam yang dimiliki
ini menjadikan Indonesia sebagai Negara Indonesia menjadi sumber penghasilan dan
Maritim dan Negara Agraria yang memiliki menjadi potensi kuat untuk pengembangan

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 80


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

daerahnya masing-masing. Daerah-daerah Asli Daerah (PAD). Tidak hanya


di Indonesia pun secara kreatif mulai keuntungan bagi pemerintah daerah,
mengembangkan potensi-potensi alamnya keuntungan ini dapat dirasakan secara
dengan berbagai cara misalnya pariwisata. langsung oleh masyarakat setempat. Tapi
“Sektor pariwisata di Indonesia terus tak sedikit juga daerah-daerah di Indonesia
mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar yang masih belum memaksimalkan
7,2% per tahunnya meningkat dari tahun- kekayaan alam dan pariwisatanya. Provinsi
tahun sebelumnya yang kadang tidak stabil Jawa Barat merupakan salah satu provinsi
dan hanya mengalami pertumbuhan sebesar yang memiliki potensi besar di bidang
4,7%.” pariwisata serta pertaniannya. Bidang
(Menurut Menteri Pariwisata Arief pertanian di Jawa Barat merupakan 3 sektor
Yahya dalam Koran Kompas online tanggal utama sumber pendapatan daerah setelah
26 Agustus 2015) Daerah-daerah di industri pengolahan dan perhotelan yang
Indonesia memiliki destinasi pariwisata membantu perekonomian daerah. Di
yang beraneka ragam dengan karakter Provinsi Jawa Barat terdapat satu kabupaten
masing-masing. yang memiliki banyak potensi baik di
Pariwisata alam maupun buatan bidang pariwisata maupun pertaniannya,
mampu menjadi sumber pendapatan tiap ialah Kabupaten Kuningan. Berikut Tabel
daerah dan pendorong ekonomi Pendapatan KWU Jawa Barat tahun 2008-2015.

Tabel 1. Kawasan Wisata Unggulan (KWU) Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Kuningan tahun 2008

Kawasan Wisata Daya Tarik


Lingkup Kawasan Lokasi Wisata
Unggulan (KWU) Wisata
Budaya Pesisir Kab dan Kota Wisata Budaya Makam Sunan Gunung Jati di Kab.
Cirebon Cirebon Cirebon
Sebagian Kab. Wisata Sejarah Keraton Kasepuhan, Kacirebonan dan
Indramayu Kanoman serta Taman Air Gua
Sunyaragi di Kota Cirebon
Kab.Kuningan Wisata Alam & Gedung Perjanjian Linggajati,
sebelah Utara Agro Sangkanurip Alami, Palutungan,
Gunung Ciremai, Waduk Darma di
Kab. Kuningan
SebagianKab. Wisata Alam Curug Muara Jaya, Argapura, Lemah
Majalengka Sugih di Kabupaten Majalengka
Pantai Tirtamaya dan Budaya Pesisir
Kab. Indramayu

Sedangkan yang dimaksud Agro merupakan kawasan yang memiliki


Turism yaitu Wisata yang mengunjungi potensi lahan hijau yang memadai untuk
tempat-tempat perkebunan,pertanian yang dijadikan sebagai kawasan Agrowisata.
khas dan menikmati indahnya suasana Lahan holtikultura, perkebunan, pertanian
pedesaan dan kawasa-kawasan atau dan peternakan yang melimpah belum di
tempat pendayagunaan unsur pertanian maksimalkan dengan efisien oleh
dan peternakan, wisata ini juga terkait masyarakat dan pemerintah Kabupaten
dengan wisata edukasi dan sosial budaya. Kuningan itu sendiri sehingga sampai
[1] sekarang lahan potensial tersebut masih
Rencana penataan kawasan menjadi lahan yang terbengkalai. Rencana
Palutungan menjadi kawasan wisata penataan ini dilakukan juga untuk
berbasis agro ini dilakukan karena pada menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai
eksistingnya kawasan Palutungan

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 81


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

daerah tujuan untuk wisata dan agro yang Maksud dari penulisan laporan ini
utama untuk regional Jawa Barat. adalah merencanakan Penataan Kawasan
Penulis juga sempat melakukan in- Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan
depth interview kepada pemilik tanah Cigugur, Kabupaten Kuningan, Dengan
(swasta), kepala desa Cisantana dan Konsep Agrowisata”. Sedangkan tujuan
pengelola Kawasan Buper Palutungan penelitian dalam penelitian
serta wawancara singkat dengan “Rencana Penataan Kawasan Palutungan,
pengunjung Buper Palutungan guna Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur,
memperkuat dasar penataan yang ternyata Kabupaten Kuningan, Dengan Konsep
sejalan dengan rencana penataan Kawasan Agrowisata” ini antara lain sebagai berikut:
Palutungan dengan konsep Agrowisata a. Mengidentifikasi potensi dan
yang dicanangkan oleh penulis serta dari permasalahan yang ada di Kawasan
Dinas Pariwisata Budaya Kabupaten Palutungan
Kuningan. Hal ini menjadi alasan penulis b. Merencanakan penambahan fasilitas-
untuk mengambil satu tema yaitu Rencana fasilitas serta infrastruktur yang belum
Penataan Kawasan Palutungan, Desa maksimal di Kawasan objek studi
Cisantana, Kabupaten Kuningan dengan Palutungan.
konsep Agrowisata. c. Merencanakan kawasan Palutungan
berbasis agrowisata yang menjadi daya
tarik utama Kabupaten Kuningan dan
Jawa Barat.
d. Menata ulang Kawasan Palutungan
serta merencanakan konsep dan
Penataan Agrowisata yang tepat untuk
Kawasan Palutungan.

Berikut lokasi objek studi Penataan


Kawasan Palutungan, Desa Cisantana,
Kabupaten Kuningan:

Sumber : Sumber: www.indonesiakaya.com


Gambar 1. Objek Wisata Buper Palutungan,
Kabupaten Kuningan.

Rumusan masalah dengan konsep


Agrowisata :
a. Kualitas infrastruktur untuk akses Gambar 2. Kabupaten Kuningan
menuju kawasan Palutungan kurang baik Sumber: Disparbud Kabupaten Kuning
serta kurangnya sarana transportasi Berdasarkan perumusan masalah di atas
angkutan umum. terdapat beberapa pertanyaan penelitian,
b. Kualitas serta jumlah fasilitas penunjang berikut ini merupakan pertanyaan penelitian
pariwisata eksisting yang kurang tersebut:
mendukung. a. Apa saja sarana dan prasarana di
c. Kurang maksimalnya pemanfaatan lahan kawasan Palutungan yang perlu
hijau potensial di Kawasan Palutungan. dibenahi?

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 82


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

b. Bagaimana menata Kawasan Penelitian ini dilaksanakan dengan


Palutungan, Desa Cisantana dengan menggunakan pendekatan studi deskriptif
konsep Agrowisata? yaitu mengumpulkan data yang terdiri dari
c. Bagaimana menata Kawasan Palutungan data primer dan data sekunder, berikut
dengan konsep agrowisata yang menarik penjabaran:
perhatian dan menjadi daya tarik utama
Provinsi Jawa Barat? A. Data Primer
Pengumpulan data yang dilakukan
Pertanyaan penelitian diatas dibuat secara langsung pada lokasi penelitian.
untuk menjawab rumusan masalah yang Pengumpulan data primer tersebut
terdapat di objek studi. Dari 3 pertanyaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
diatas, pertanyaan no b dan no c dituliskan 1. Profil Objek Studi (Kawasan
berbeda meskipun seperti terlihat Agrowisata Palutungan, Desa
pertanyaan yang sama. Letak bedanya Cisantana) yang meliputi data fisik
adalah pertanyaan no 2 lebih bersifat makro kawasan, data agro pertanian setempat,
dengan penataan kawasan menjadi lahan data fasilitas eksisting di lokasi
agrowisata saja, tetapi pertanyaan no 3 setempat.
adalah bagaimana mewujudkan RIPPDA 2. Pengumpulan data dengan cara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang wawancara, hal ini dilakukan kepada
tertuang pada tabel KWU Provinsi tahun para pengunjung, para pedagang,
2008-2015 untuk menjadikan kawasan tukang parkir, penjaga loket, pengelola
agrowisata tersebut menjadi pariwisata Kawasan Agrowisata Palutungan, serta
prioritas dan menarik perhatian lokal dan instansi terkait untuk mendapatkan
mancanegara. data-data yang tidak tertulis.
Sedangkan adanya keterkaitan antara 3. Foto yang didapatkan dari survei
Kota dan Desa (urban-rural linkages) terjadi langsung ke lokasi Objek Studi.
di Desa Palutungan dan kabupaten 4. Pengumpulan data dengan cara
Kuningan, Urban-rural linkages yang menyebar kuisioner. Berisikan format
bersifat interdependensi/timbal balik dan daftar pertanyaan yang memberi
saling membutuhkan. di perdesaan pilihan jawaban pada responden.
mengembangankan usaha budi daya (on
farm) dan produk olahan skala rumah B. Data Sekunder
tangga sebaliknya kota menyediakan Data sekunder diperoleh dari beberapa
fasilitas untuk berkembangnya usaha budi instansi yang terkait dalam penelitian
daya dan agribisnis seperti modal, ini serta dari bebagai sumber yang
teknologi, informasi, peralatan pertanian relevan seperti buku, jurnal ilmiah,
dan lain sebagainya. [2] skripsi/tesis, Kecamatan Cigugur, Desa
Cisantana, Bappeda Kabupaten
METODOLOGI Kuningan, Dinas Pariwisata dan
Budaya Kabupaten Kuningan, Dinas
Dalam proses mengumpulkan data PU Kabupaten Kuningan, BPLH
mengenai objek penelitian Rencana Kabupaten Kuningan, Studi pustaka/
Penataan Fisik Kawasan Agrowisata studi literatur serta sumber dari internet
Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan yang dapat dibuktikan keabsahannya.
Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Data yang diambil dari berbagai sumber
dibutuhkan beberapa metode pengumpulan meliputi data :
data yang sesuai dengan kebutuhan yang 1. RTRW Kabupaten Kuningan
meliputi jenis data dan teknik pengumpulan 2. Kebijakan kawasan pariwisata
data. sebagai kawasan strategi ekonomi
3. Kebijakan sektor pariwisata

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 83


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

4. Jumlah pengunjung Alam, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur,


5. Fasilitas eksisting kawasan objek dan waktu penyebaran kuesioner adalah 31
studi mei hingga tanggal 2 juni 2016. (hasilnya
6. Infrastruktur eksisting kawasan masuk dalam kesimpulan analisis ).
objek studi Untuk mendapatkan output berupa
7. Data Demografis penataan dengan konsep agrowisata di
8. Data Monografis, dan Kawasan Palutungan maka penulis dibantu
9. Data Geografis dengan beberapa Analisis dan metode yang
digunakan
Populasi dan Sampel dari kuisioner dalam penelitian ini, diantaranya;
yang akan disebarkan. Dimana penelitian ini
menggunakan kuisioner untuk Analisis Kebijakan
mempermudah dalam melakukan analisis Analisis ini berisikan kebijakan
persepsi pengunjung serta menjadi dasar pemerintah dalam penataan kawasan
penataan kawasan Palutungan dengan Palutungan dengan konsep agrowisata.
konsep Agrowisata. Kebijakan ini dibutuhkan sebagai dasar
Adapun responden dari penelitian untuk mendorong terlaksana nya rencana
ini adalah pengunjung yang mengunjungi penataan fisik Agrowisata Palutungan agar
kawasan Agrowisata Bhakti Alam yang sesuai dengan rencana penggunaan lahan
menjadi acuan sukses penataan untuk (RTRW) Kabupaten Kuningan, RPJMD
Kawasan Palutungan. Dengan harapan para Kabupaten Kuningan, RIPPDA Kabupaten
pengunjung tersebut dapat memberikan Kuningan serta mendapatkan arahan
penilaian dan pandangan mereka terhadap penataan ruang dan fasilitas pendukung
kawasan Agrowisata seperti apa yang dari kawasan Agrowisata Palutungan
menarik perhatian mereka agar Kabupaten Kuningan. Proses yang
mengunjungi tempat tersebut. Responden dilakukan adalah memilih kebijakan yang
berikutnya adalah Pihak instansi atau terkait dengan perencanaan penataan
pengelola terkait dengan kegiatan dengan konsep Agrowisata. Sehingga dapat
Agrowisata ini. Pengambilan sampel dihasilkan rencana penataan kawasan
dilakukan secara acak berdasarkan rumus: Palutungan yang mendukung konsep
Rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182) Agoriwsata yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah.
N= .........................1)
Analisis Lokasi dan Tapak
n = sampel, N=rata-rata populasi pengunjung, e Analisis ini dilakukan untuk
= persentase ketidak telitian menganalisa karakteristik lokasi objek studi
sebagai kawasan Agrowisata yang
Profil responden dari kuesioner yang berpotensi. Analisis ini dilihat berdasarkan
akan disebarkan adalah Pengunjung yang batas administrasi, aksesibilitas serta
berusia diatas 16 tahun, dan yang sudah proximity. Analisis ini akan menghasilkan
mengerti mengenai pertanyaan yang akan output yaitu menemukan potensi dan
ditanyakan dari tempat wisata berbasis agro permasalahan di kawasan Agrowisata
yang menjadi studi kasus atau benchmark Palutungan. Analisis ini dilakukan dengan
dari Kawasan Palutungan yaitu Kawasan menggunakan penggunaan lahan atau
Bhakti Alam Pasuruan. Serta stakeholders tutupan lahan dalam area yang akan diteliti,
yang menjadi pengelola atau instansi yang legalitas, administrasi sehingga dapat
terkait dengan kegiatan agrowisata di menentukan karakteristik dari area yang
Bhakti Alam itu sendiri. akan diteliti. Analisis tapak juga bertujuan
Lokasi dari penyebaran kuesioner untuk mengetahui kondisi eksisting tapak
adalah di kawasan Agrowisata Bhakti berdasarkan kondisi geografisnya dan

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 84


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

merencanakan penataan tapak/kawasan fasilitas pendukung dan data-data lainnya


dengan konsep agrowisata untuk yang dikumpulkan dari obyek studi sudah
kedepannya. mencukupi untuk digunakan sebagai alat
analisis dalam penilaian ini. Data-data ini
Analisis Transportasi diperoleh dari hasil survey, dan lain-lain.
Analisis transportasi bertujuan untuk SWOT merupakan singkatan dari
mengetahui apakah kualitas sarana dan kata Strengths (kekuatan), Weakness
prasarana transportasi sebagai akses menuju (kelemahan), Opportunities (peluang) dan
Kawasan Palutungan sudah memenuhi Threats (ancaman). SWOT ini alat
standar kebutuhan pengunjung kawasan perencanaaan menggunakan kerangka kerja
setempat, juga untuk mengetahui apakah kekuatan dan kelemahan serta kesempatan
Objek studi Palutungan ekternal dan ancaman.
dapat diakses oleh transportasi umum SWOT yang digunakan adalah kuantitatif,
dimana masing-masing variabel memiliki
Analisis Persepsi Pengunjung elemen-elemen yang diberi bobot
Analisis persepsi pengunjung berdasarkan pendapat penulis yang
bertujuan untuk mengetahui penilaian, bersumber dari analisis yang telah
pandangan, dan harapan mereka dilakukan. Kemudian bobot tersebut
terhadapPenataan Kawasan Palutungan dikalikan dengan skor yang didapatkan dari
dengan konsep agrowisata melalui persepsi pengunjung. Maka masing-masing
interview dan kuisioner. Hal ini berguna variabel memiliki nilai yang kemudian
untuk penataan kawasan serta penambahan totalnya dimasukan ke rumus untuk
fasilitas pendukung ke arah yang lebih baik mencari titik koordinat sehingga
lagi. mengetahui SWOT dari Kawasan
Agrowisata Palutungan masuk kedalam
Analisis Benchmarking Kuadran berapa dan mengetahui strategi
Analisis dilakukan dengan cara apa yang harus dilakukan untuk membantu
mencari, menelaah serta menganalisis dalam perencanaan selanjutnya.
objek studi lain yang memiliki karakteristik
dari objek studi yang diteliti dengan konsep
yang sama yaitu agrowisata [3]. Analisis
ini bertujuan untuk melihat kunci
keberhasilan serta hal-hal yang bisa
dijadikan contoh dan teladan dari
benchmarking dengan konsep yang sama.

Analisis Kebutuhan Ruang


Analisis ini merupakan lanjutan dari
analisis daya tarik wisata dimana konsep
yang diusulkan untuk objek studi kita akan
di hitung kebutuhan ruang nya dengan
menggunakan cara programming agar
perhitungan kebutuhan ruang dapat sesuai
dengan zonasi maupun konsep yang sudah
direncanakan. Sedangkan Dari keenam
ditampikan alat analisis berupa Deskriptif ,
In-depth Interview dan SWOT. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis deskriptif merupakan
analisis yang dilakukan untuk memperoleh Dusun Palutungan merupakan
suatu gambaran tentang apakah data suatu kawasan yang memiliki potensi
alam yang melimpah, karena kondisi

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 85


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

alamnya yang mendukung untuk bidang


Pertanian dan Wisata, iklim yang sejuk,
terletak didaratan tinggi, perairan yang
melimpah karena dialiri sumber mata air
dari gunung Ciremai, serta kondisi
alamnya yang masih natural. [4]

Tabel 2. Potensi alam Palutungan

Potensi alam Dusun Palutungan


1.Kondisi alam yang natural
2. Hutan Pinus yang asri untuk berkemah
Gambar 3. Peta Kontur Kawasan
3. Perkebunan yang luas
Palutungan
4. Hamparan ladang pertanian yang luas Sumber : olahan penulis
5. Air terjun yang alami
6. Keramahan masyrakat sekitar Dapat dilihat pada tabel diatas
bahwa tutupan lahan di Kawasan
7. Mayoritas penduduk di Palutungan merupakan
Palutungan didominasi oleh Hutan Pinus,
petani
Sumber: Olahan Pribadi
Kebun Campuran, Hutan dan lahan
pertanian tetapi belum ada pemanfaatan
lahan secara langsung yang dilakukan oleh
Pada dasarnya objek studi
pihak pemilik dan pengelola Kawasan
berpotensi untuk dikembangkan untuk
tersebut. Hanya 12,356Ha nya saja yang
pembangunan sarana dan prasarana,
eksisting telah digunakan untuk Wisata
maupun untuk budidaya tanaman karena
Buper Palutungan. Selain itu dapat dilihat
tidak akan terlalu mengganggu aktivitas
juga peta sekitar kawasan objek studi yang
bercocok tanam; meski demikian untuk
masih natural dan mendukung kegiatan
sisi utara yang memiliki kemiringan yang
agrowisata.Untuk rencana tutupan lahan
cenderung lebih tinggi, sebaiknya dibatasi
dalam penataan kawasanPalutungan
untuk pengembangan fasilitas permanen.
dengan konsep agrowisata terdapat
Sementara area terbangun akan
beberapa alternatif usulan penataan yang
direncanakan pada sisi inti atau pusat dari
dibagi kedalam 2 zona dan terdapat 3
objek studi Palutungan karena
subzona sebagai berikut: Zona 1 Rencana
eksisitingnya merupakan pusat kawasan
Penataan (zona lama/eksisting) Zona 2
wisata dan dilihat dari kemiringan dapat
Rencana Penataan ( zonz pengembangan)
dibangun berbagai fasilitas dan hotel,
Sub Zona 3 : Pengenalan,Penyangga dan
tetapi tetap dibatasi pembangunannya.
Inti.
Tabel 3: Tutupan lahan eksisting di kawasan.
Palutungan
Tutupan Lahan Luas (Ha) Lahan Pertanian 9,3034
Aula 0,3589 Lahan Peternakan 0,8671
Arboretum 1,0874 Villa dan Panti Rehabilitasi 1,0351
Hutan 2,8079 Lainnya 0,2005
Hutan Pinus 14,8974 Luas Total 44,7995
Kebun Campuran 14,3407 Sumber : Olahan Penulis
Lahan parkir 0,1016

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 86


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

Gambar 4. Subzona 3 ( Pengenalan), Subzona 2 ( Penyangga) , Subzona 1 ( Inti)


Sumber : olahan Penulis

Tabel 4. Hasil Analisis dalam menjawab pertanyaan penelitian

Analisis
terkait Menjawab Pertanyaan Penelitian dan dengan
Hasil Analisis
metode yang digunakan
Pertanyaan nomor a dan b
Mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang layak
digunakan dalam penataan kawasan agrowisata
Arahan Kebijakan Penataan Kawasan berdasarkan kebijakan-kebijakan dari Bappeda,
Palutungan dengan potensi serta konsep Pemerintah Kabupaten Kuningan, Dinas Tata Ruang
Analisis dan Cipta Karya dan Dari beberapa kebijakan
Agrowisata, Peningkatan aksesibilitas dari dan
Kebijakan Peraturan-peraturan setempat (RPJMD,Dinas PU,
menuju kawasan wisata, dan Penyediaan
fasilitas pendukung wisata. RTRW, RIPPDA) yang telah dianalisis dengan
menyelearaskan semua kebijakan sehingga dapat
diolah menjadi suatu kebijakan yang membantu
penataan kawasan Palutungan ini terlaksana.
Kesimpulan analisis SWOT mengenai lokasi Pertanyaan no a, b
obyek studi Palutungan dapat ditata menjadi Mengapa demikian karena analisis ini membahas
kawasan Agrowisata berdasarkan aspek secara keseluruhan lingkup makro serta mikronya.
geografisnya, Pemanfaatan potensi lahan hijau Dimana dalam analisis ini menggunakan metode
seperti sawah, lahan ternak dan perkebunan, SWOT untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
Analisis Lokasi Perbaikan infrastruktur dan penambahan moda serta potensi masalah dari objek studi. Sehingga
dan Tapak transportasi berupa angkutan umum, perbaikan didapatkan hasil analisis bahwa sarana dan prasarana
dan penambahan fasilitas pendukung. Selain itu yang dapat di bangun dalam kondisi tapak
terdapat usulan pembagian 2 zona untuk pegunungan, mengetahui zonasi yang tepat untuk
penataan kawasan Palutungan. Zona 1 menata kawasan agrowisata yang menarik dan sesuai
merupakan zona eksisting dan zona 2 dengan lokasi tapak yang ada di objek studi
merupakan zona perencanaan penataan

Pertanyaan nomor c
Pada analisis transportasi ini membahas mengenai
kemudahan akses menuju objek studi. Dalam analisis
ini peneliti menelaah mengenai potensi masalah yang
ada di objek studi dan dilihat dari sisi transportasi
Perbaikan dan pelebaran jalan menuju dan
untuk dijadikan rekomendasi penataan kawasan
didalam kawasan Palutungan, Penambahan
Analisis Palutungan. Dari data dan analisis yang dilakukan
moda angkutan umum, penyediaan jasa
Transportasi transportasi yang dikelola dan dilakukan oleh maka didapatkan rekomendasi berupa pembenahan
masyarakat lokal Palutungan infrastruktur jalan serta penambahan sarana angkutan
umum dsb guna mempermudah mobilitas penduduk
dan wisatawan untuk menjangkau objek studi terkait.
Penambahan sarana dan perbaikan ditinjau dari studi
pustaka megenai kriteria kawasan agrowisata yang
baik.

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 87


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

Pertanyaan a,b dan c


Analisis ini merupakan analisis inti dalam
perencanaan penataan kawasan Palutungan menjadi
kawasan Agrowisata. Analisis membahas mengenai
kunci sukses kawasan agrowisata terdahulu yang
memiliki kriteria yang setipe untuk dijadikan
rekomendasi. Peneliti pergi ke Kawasan Agrowisata
Bhakti Alam Pasuruan yang merupakan kawasan
Agrowisata yang mirip dengan karakterisitik objek
studi Palutungan. Dari hasil survei dan analisis yang
dilakukan didapatlah jawaban untuk menjawab ke 3
pertanyaan tersebut. Bahwa sarana dan prasarana
yang layak dibangun di objek studi Palutungan
berdasarkan hasil analisis, kriteria kawasan dan aspek
pendukung lainnya adalah
1. Adanya kereta wisata / wara-wiri untuk
berkeliling
Mendapatkan kunci keberhasilan dari 2 studi 2. Jalan setapak untuk bersepeda
kasus yang dijadikan kunci sukses untuk menata 3. Jalan setapak untuk berkuda
kawasan agrowisata Palutungan. Diantaranya 4. Jogging track
Analisis
mendapat ide konsep untuk bisa diaplikasikan 5. Area untuk pembibitan, penanaman,
Benchmarking
ke objek studi, berupa fasilitas, atraksi wisata pengolahan dan pemasaran produk lokal
dan akomodasi yang sesuai dengan keadaan 6. Area untuk penginapan (cottage)
objek studi Palutungan 7. Area untuk restoran/penjual makanan
8. Sarana dan Prasana Transportasi sebagai akses
dan mempermudah pengunjung untuk
mengunjungi kawasan Palutungan

Peneliti juga melihat kunci keberhasilan dari studi


kasus yaitu menambahkan sarana transportasi
internal yang direncanakan untuk kawasan
Palutungan yakni kuda,sepeda dan kereta wara-
wiri. Rencana transportasi internal ini digunakan
karena pada kenyataan di kawasan Bhakti Alam
dan kawasan Serang, transportasi internal ini
menjadi daya tarik sekaligus menjadi pengalaman
menarik untuk pengunjung yang datang.
Sehingga hal-hal tersebut menjawab 3 pertanyaan
penelitian diatas

Dilakukan dengan penyebaran kuesioner serta Pertanyaan no c


wawancara in depth interview yang dilakukan di Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keinginan dan
studi kasus Bhakti Alam Pasuruan, dengan karakteristik kawasan agrowisata yang disukai oleh
Analisis pengunjung kawasan agrowisata. Sehingga peneliti
output bahwa variabel-variabel dari aspek Daya
Persepsi memberikan pertanyaan kuesioner singkat kepada
tarik wisata, fasilitas, pengelolaan, wisatawan di objek studi benchmarking yaitu Bhakti Alam
pengunjung
pengembangan dan aksesibilitas yang dianggap Pasuruan dan memberikan pertnayaan berupa in depth
layak dan baik bagi pengunjung nantinya akan interview kepadada pengelola. Hal-hal yang dilakukan
diaplikasikan dan menjadi masukan untuk

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 88


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

kawasan Palutungan, serta wawancara merupakan suatu usaha yang dilakukan untum menata
dilakukan kepada pengelola dan masyarakat kawasan Agrowisata Palutungan yang memiliki daya tarik
Palutungan dan mendapat jawaban bahwa dan daya saing yang tinggi di lokal maupun mancanegara.
mereka setuju terhadap penataan agrowisata a. Perlunya kerjasama dengan pihak swasata dan
dan akan ikut serta dalam penataan kawasan masyarakat lokal dalam penataan kawasan Agrowisata
b. Terus melakukan rencana dan pengembangan inovasi
Agrowisata
baru terkait Agrowisata yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengunjung dan aspek agrowisata. Dibantu
juga oleh persepsi pengunjung untuk aspek
pengembangan dan daya tarik wisata diatas
c. Melakukan sistem promosi secara berkala dan
memanfaatkan sosial media untuk melakukan promosi
,menjalin kerja sama dengan pihak tour guide atau
ODTW lain untuk melakukan paket wisata secara
bersamaan, memiliki system kelola yang baik . Dibantu
juga oleh persepsi pengunjung untuk aspek pengelolaan
diatas
d. Menyediakan fasilitas umum, fasilitas wisata dan
fasilitas khusus yang lengkap terkait kawasan wisata
berbasis agro. Dibantu juga oleh persepsi pengunjung
untuk aspek fasilitas diatas
e. Memiliki produk lokal dan produk agrowisata seperti
buah , hasil ternak dan tanaman yang bersumber dari
pengolahan hasil agro setempat yang nantinya bisa di
ekspor ke luar Kabupaten maupun daerah.
f. Melihat konsep-konsep ODTW Agrowisata lain yang
sejenis untuk dijadikan sebagai kunci keberhasilan dari
penataan kawasan Agrowista Palutungan

Memproyeksikan pengunjung ( moving Analisis ini digunakan untuk menyempurnakan ke 3


everage ) untuk penambahan dan menata pertanyaan penelitian yang dibuat, karena analisis ini
kebutuhan ruang, penambahan dan menata lebih condong kepada perencanaan dan penataan
konsep masterplan yang dibuat agar kawasan
Analisis kebutuhan akomodasi seperti parkir dan hotel.
agrowisata Palutungan memiliki proyeksi serta
Kebutuhan Serta melakukan penambahan kegiatan wisata,
perencanaan peletakkan sarana dan prasarana yang
ruang fasilitas dan sarana akomodasi yang dihitung baik berdasarkan dengan analisa lokasi lahannya dan
dalam programming, agar mengetahui detail ke 5 analisis lainnya. Sehingga hasil dari analisis ini
dari pemanfaatan ruang yang digunakan pada dapat mencerminkan output dari penelitian ini yaitu
tiap zona pada kawasan Palutungan Masterplan kawasan Agrowisata Palutungan
Sumber : olahan penulis 2016

Konsep dan rencana penataan Kawasan transportasi, analisis benchmarking, analisis


Palutungan, Desa Cisantana, Kabupaten persepsi dan preferensi pengunjung serta
Kuningan dengan konsep Agrowisata. pengelola, dan analisis kebutuhan ruang.
Konsep dan rencana ini dibuat berdasarkan Berikut ini adalah penjabaran
hasil analisis. Konsep yang dibuat meliputi mengenai konsep tersebut berdasarkan Zona
hasil analisis kebijakan, analisis lokasi & dan Subzona.
tapak, analisis sarana dan prasarana

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 89


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

Gambar 5. Konsep Zonasi Struktur Ruang Agrowisata Palutungan


Sumber: Hasil olahan Penulis

Dapat dilihat dari konsep struktur sebagai kawasan edukasi yang didalamnya
ruang diatas bahwa dalam perencanaan terdapat fasilitas kegiatan edukasi seperti
kawasan Palutungan sebagai kawasan taman bacaan dan mini museum, sedangkan
Agrowisata terdapat 2 zona dan zona 2 subzona 3 sebagai kawasan inti agrowisata
dibagi menjadi 3 subzona . Pembagian zona dimana didalamnya terdapat kegiatan-
ini dibagi berdasarkan fungsi teknis kegiatan agrowisata inti seperti bercocok
agrowisata sebagai kawasan wisata edukasi tanam,berkebun,dan melihat area
dan konservsi serta berdasarkan persepsi peternakan.
dan preferensi pengunjung [5]. Maka Hubungan antara tiap zona ini dapat
didalam pembagian masing-masing zonasi dilihat dari peletakkan antar zona yang telah
sudah memiliki fungsi dan peranan masing- disesuaikan dengan fungsi dankarakter
masing. Dimana dapat dilihat dari gambar masing-masing zona. Dimana area selatan
konsep diatas bahwa Zona 1 yang maka terdapat kawasan inti agrowisata
ditetapkan sebagai kawasan wisata bersifat (subzona 1) yang diisi oleh kegiatan-
konservasi oleh BTNGC yang boleh kegiatan agrowisata serta subzona ini
dikunjungi pengunjung tetapi tidak bisa bersebranga dengan kawasan edukasi
merubah keaslian dari kawasannya dan tetap agrowisata (subzona 2) yang diisi oleh
mementingkan kebersihan dan kelestarian fasilitas penunjang edukasi seperti tempat
lingkungan. Sedangkan Zona 2 dibagi pengolahan, taman bacaan, museum,dll.
menjadi 3 subzona yang memiliki fungsi Sehingga dapat dilihat hubungan antar zona
yaitu subzona 3 sebagai area berkumpulnya dan subzona yang dapat memudahkan
fasilitas penunjang wisata, subzona 2

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 90


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

pengunjung dalam bersirkulasi dan ● Jogging track


berwisata. ● Area untuk pembibitan, penanaman,
Konsep Perencanaan Agrowisata akan pengolahan dan pemasaran produk
di jabarkan mengenai konsep yang lokal
direncanakan penulis untuk perencanaan ● Area untuk penginapan (cottage)
khusus Agrowisata yang akan dilakukan di ● Area untuk restoran/penjual makanan
kawasan objek studi Palutungan. Berikut ● Sarana dan Prasana Transportasi internal
adalah konsep kegiatan agrowisata untuk seperti kuda, sepeda dan wara wiri
kawasan Palutungan yang saling
berkesinambungan antar pendekatannya, 2. Kabupaten Kuningan terutama kawasan
dalam konsep agrowisata yang Palutungan yang memiliki daya tarik
direncanakan terdapat 5 pendekatan penting wisata serta budaya pertaniannya
yang menjadi pendukung konsep agrowisata direncanakan oleh RIPPDA Provinsi
serta dapat ditemui di Agrowisata Jawa Barat sebagai Kawasan Wisata
Palutungan yaitu pertanian, masyarakat Utama (KWU) berbasis agro Provinsi
lokal, ekonomi, edukasi dan wisata. Jawa Barat tahun 2008-2015 [6]. Hal ini
Oleh karena itu penulis membuat satu didukung oleh RPJMD Kabupaten
tema atau konsep yang akan dijadikan Kuningan dan IPPDA Kabupaten
slogan untuk kawasan Agrowisata Kuningan yang memprioritaskan
Palutungan kedepannya. Tema nya adalah kegiatan Agro dan wisata untuk
“FRESH” dengan singkatan Fruity, Kabupaten Kuningan.
Education, Sport dan Happy. Penulis
memakai tema ini sebagai slogan karena di 3. Pembangunan Tol Cipali yang
kawasan Agrowisata ini memiliki potensi menghubungkan hampir seluruh daerah
yang sangat besar bukan hanya sebagai di Pulau Jawa termasuk Kabupaten
daerah tujuan wisata berbasis agro dan Kuningan dan perbaikan infrastruktur
didalamnya sudah direncanakan berbagai jalan yang sedang di prioritaskan oleh
kegiatan wisata yang tidak kalah saing Kabupaten Kuningan tahun 2014-2018,
dengan kawasan Agrowisata di Indonesia diharapkan memberikan dampak positif
lainnya. bagi pengunjung yang datang dari luar
kota maupun didalam kota untuk
KESIMPULAN DAN SARAN memudahkan aksesibilitas menuju
kawasan Palutungan.
Berikut Kesimpulan dan Saran yang 4. Berdasarkan hasil identifikasi selama
diperoleh dari hasil analisis: “Rencana penelitian berlangsung, terdapat
Penataan Kawasan Palutungan, Desa masalah-masalah terkait penataan
Cisantana, Kabupaten Kuningan kawasan wisata Palutungan seperti
dengan konsep Agrowisata” kurangnya sarana dan prasarana
penunjang pariwisata, kualitas
KESIMPULAN infrastruktur menuju kawasan
Palutungan yang kurang baik serta
1. Berdasarkan hasil analisis diatas untuk sarana angkutan transportasi yang tidak
fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan memadai. Serta kurangnya pemanfaatan
agrowisata yang dapat diterapkan di lahan potensial seperti zonasi yang
Kawasan Agrowisata Palutungan antara belum jelas.
lain sebagai berikut: 5. Arahan kebijakan pemerintah terkait
● Adanya kereta wisata / wara-wiri untuk kawasan Palutungan Meliputi rencana
berkeliling\ teknis, wisata dan konservasi. Masing-
● Jalan setapak untuk bersepeda masing membahas mengenai penataan
● Jalan setapak untuk berkuda kawasan agrowisata yang lebih baik dan

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 91


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

memperhatikan kelestarian lingkung di peningkatan kawasan Agrowisata yang


sekitar area penataan. lebih baik. Sarannya yaitu :
6. Kesimpulan analisis SWOT mengenai 1. Pemerintah
lokasi obyek studi Palutungan dapat a. Pemerintah setempat diharapkan
ditata menjadi kawasan Agrowisata menetapkan peraturan mengenai
berdasarkan aspek geografisnya, kawasan Agrowisata berupa pajak
Pemanfaatan potensi lahan hijau seperti tiket dan peraturan terkait.
lahan perkebunan,dll. Perbaikan b. Mencanangkan program kelestarian
infrastruktur dan penambahan moda bagi kawasan konservasi tujuan
transportasi berupa angkutan umum, wisata.
perbaikan dan penambahan fasilitas c. Memperbaiki infrastruktur untuk
pendukung. akses menuju kawasan Agrowisata
7. Berdasarkan hasil Analisis transportasi Buper Palutungan.
dapat disimpulkan bahwa kawasan d. Memberikan sanksi terhadap
Palutungan memerlukan Perbaikan dan kerusakan kawasan konservasi
pelebaran jalan menuju dan di dalam seperti pembakaran hutan dan
kawasan Palutungan, Penambahan moda kebersihan kawasannya.
angkutan umum, penyediaan jasa 2. Swasta (CV.Wisata Putri Mustika)
transportasi yang dikelola dan dilakukan a. Memperbaiki sistem pengelolaan
oleh masyarakat lokal Palutungan. kawasan Agrowisata Buper
8. Dari hasil analisis persepsi pengunjung Palutungan.
dan benchmarking didapatkan hasil b. Memberikan kenyamanan
berupa variabel dari aspek-aspek pengunjung lewat sistem
agrowisata yang nantinya akan menjadi pengelolaan yang baik.
masukan dan diaplikasikan untuk c. Memperbaiki serta menambahkan
kawasan Palutungan, serta persetujuan sarana dan prasarana pendukung
masyarakat terhadap penataan kawasan kawasan Agrowisata yang belum
agrowisata dan akan ikut serta dalam baik dan yang kurang.
penataan kawasan Agrowisata di 3. Masyarakat
Palutungan. a. Ikut serta dalam pengembangan
9. Konsep yang dihasilkan berupa zonasi kawasan Agrowisata Palutungan.
dan masterplan kawasan Palutungan, b. Menjadi penyedia jasa transportasi
penulis menyimpulkan bahwa zonasi untuk pengunjung kawasan
dibagi menjadi 2 zonasi yaitu zona 1 Agrowisata Palutungan.
eksisting yang akan dipertahankan c. Menjaga kelestarian alam kawasan
dengan menjadi zona inti wisata dan Agrowisata Palutungan dengan
zona 2 penataan yang didalamnya menjaga kebersihan dan mencegah
terdapat adanya kebakaran hutan di daerah
penambahan sarana dan prasarana konservasi Buper Palutungan.
agrowisata serta kegiatan/atraksi
agrowisata. DAFTAR PUSTAKA

SARAN [1]. Zoto,S (2013). Agroturism –A


Sustainable Development of Rural Area
Berdasarkan hasil analisis yang of Korca. Albania.pp 232-244.
dilakukan penulis terutama analisis SWOT, [2]. OECD.(2011).Tourism Strategies
didapatkan saran atau usulan untuk and Rural Development.Paris.pp 19-
stakeholders yang berpengaruh di kawasan 25.
Palutungan dalam penanggulangan [3]. Nurhidayati SE (2012). Sustainable
ancaman yang terjadi serta untuk Agritourism Development based on

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 92


RENCANA PENATAAN KAWASAN ... (PAUL CR LENGKUTOY, DKK)

Community in Bat City,East


Java.http://lib.n gm.ac.id.
[4]. RPJP. (2005-2025). Tentang
Kabupaten Kuningan dan Kawasan
Palutungan. Kuningan.
[5]. Wahana Hijau, Jurnal Perencanaan dan
Pengembangan Wilayah vol.3 no.3
April 2008. ISSN 1858-4004 halaman
106-115.
[6]. RIPPDA. (2008-2015). Tentang
Kepariwisataan Kabupaten Kuningan
dan Kawasan Palutungan. Kuningan.

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 93

You might also like