Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERILAKU


KEUANGAN MAHASISWA

Nyoman Trisna Herawati

Universitas Pendidikan Ganesha, Jl.Udayana 11 Singaraja


e-mail : aris_herawati@yahoo.co.id

Abstract: The Contribution of Learning in University and Financial Literacy To Student’s


Financial Behaviour. The objective of this research is to determine the contribution of: (1) learning
in university to student’s financial behavior, (2) the financial literacy to student’s financial behavior,
(3) learning in university and financial literacy simultaneously to student’s financial behavior. The
design of this research is explanatory research, which examines the contribution between learning in
university and financial literacy to student’s financial behavior. The population in this study is all
students of the Faculty of Economics and Business Undiksha. Data were collected using a question-
naire and analyzed using descriptive statistics and path analysis (path analysis) using SPSS version
16.0 for windows. The result shows that learning in university does not contribute significantly to
the financial behavior of the students. Financial literacy contributes positively and significantly to
the financial behavior of students. Simultaneously learning in university and financial literacy are
signifycantly contributing to the financial behavior of students. In general, the level of financial lite-
racy of students at Faculty of Economics and Business comes within the low category.

Keywords: financial behavior, financial literacy, learning in university

Abstrak: Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Literasi Keuangan terhadap Pe-
rilaku Keuangan Mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi: (1) pembelajaran
di perguruan tinggi terhadap perilaku keuangan mahasiswa, (2) literasi keuangan terhadap perilaku
keuangan mahasiswa, (3) pembelajaran di perguruan tinggi dan literasi keuangan secara simultan
terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (ex-
planatory research) yang mengkaji kontribusi antara pembelajaran di perguruan tinggi dan literasi
keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ma-
hasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesio-
ner. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis jalur (path analysis) dengan
bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di pergu-
ruan tinggi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Literasi ke-
uangan berkontribusi positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Secara simultan
pembelajaran di perguruan tinggi dan literasi keuangan berkontribusi secara signifkan terhadap peri-
laku keuangan mahasiswa. Secara umum tingkat literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis tergolong masih rendah.

Kata-kata Kunci: literasi keuangan, pembelajaran di perguruan tinggi, perilaku keuangan

Literasi keuangan dewasa ini merupakan topik teknologi terhadap produk dan jasa keuangan
yang menjadi perhatian setiap negara termasuk serta peningkatan akses terhadap kredit. Jika hal
Indonesia. Perkembangan ekonomi global dewa- ini tidak diimbangi dengan pengetahuan keua-
sa ini, membawa perubahan ke dalam sistem ke- ngan yang memadai, maka dapat menjerumuskan
uangan masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari masyarakatnya ke dalam berbagai masalah keua-
kompleksitas jasa produk keuangan yang dita- ngan.
warkan kepada masyarakat, ditambah dampak

60
Trisna Herawati, Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi … 61

Di Indonesia melalui lembaga Otoritas Ja- Diketahui dari hasil SNRT tersebut, sebagian be-
sa Keuangan (OJK) telah berupaya untuk me- sar rumah tangga Indonesia meminjam dari lem-
ningkatkan pemahaman masyarakat dan konsu- baga keuangan non-bank (seperti koperasi dan
men mengenai Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lembaga keuangan mikro) dan lembaga non-ke-
serta produk dan jasa yang ditawarkan pada In- uangan (seperti arisan, keluarga, teman, tetangga,
dustri keuangan. Dengan demikian tingkat pe- lintah darat, dan non lembaga keuangan lain).
ngetahuan mengenai industri keuangan akan me- (www.ojk.go.id/peran-bi, 2014)
ningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan Literasi keuangan berpengaruh signifikan
tingkat utilitas dan kepercayaan masyarakat serta terhadap perilaku keuangan (Danes dan Haber-
konsumen terhadap lembaga dan produk jasa ke- man, 2007; Laily, 2013; Susanti, 2013). Hasil pe-
uangan di Indonesia (financial well-literate). Pe- nelitian Chen dan Volpe (1998) menunjukkan
ngetahuan keuangan merupakan dimensi yang ti- mahasiswa dengan tingkat literasi keuangan ren-
dak terpisahkan dari literasi keuangan, namun dah lebih banyak memilih keputusan keuangan
belum dapat menggambarkan literasi keuangan yang salah dibandingkan dengan mahasiswa
seseorang. Literasi keuangan memiliki dimensi yang memiliki tingkat literasi keuangan yang le-
aplikasi tambahan yang menyiratkan bahwa sese- bih tinggi. Temuan penelitian yang lain Robb
orang harus memiliki kemampuan dan keperca- dan Woodyard (2011) menunjukkan bahwa pe-
yaan diri untuk menggunakan pengetahuan finan- ngetahuan keuangan yang baik secara subjektif
sialnya untuk membuat keputusan. Literasi keua- maupun objektif berpengaruh terhadap perilaku
ngan terjadi manakala seorang individu memiliki keuangan secara signifikan. Gutter (2008) mem-
sekumpulan keahlian dan kemampuan yang pertegas bahwa pengetahuan keuangan merupa-
membuat orang tersebut mampu memanfaatkan kan prediktor utama dalam membentuk perilaku
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. keuangan. Perilaku keuangan yang sehat ditun-
Individu yang memiliki kemampuan untuk mem- jukkan oleh aktivitas perencanaan, pengelolaan
buat keputusan yang benar tentang keuangan ti- serta pengendalian keuangan yang baik. Bijak ti-
dak akan memiliki masalah keuangan di masa daknya pengelolaan keuangan pribadi ini erat ka-
depan dan dapat menunjukkan perilaku keuangan itannya dengan kemampuan serta pengetahuan
yang sehat serta mampu menentukan prioritas seseorang akan konsep-konsep dalam literasi ke-
kebutuhan bukan keinginan (Chinen dan Endo, uangan. Jadi, literasi keuangan mempengaruhi
2012). hampir semua aspek yang berhubungan dengan
OJK menyebutkan bahwa indeks literasi perencanaan dan pengeluaran uang termasuk pe-
keuangan di Indonesia hanya 21,7 persen, diban- rilaku keuangan seseorang.
dingkan dengan penetrasi di Filipina yang sudah Pembelajaran di perguruan tinggi berperan
mencapai di atas 30% dan Malaysia 60-70%. sangat penting dalam proses pembentukan litera-
Masyarakat di Indonesia dinilai belum begitu si keuangan mahasiswa. Pembelajaran yang efek-
memahami produk keuangan seperti bank, asu- tif dan efisien dapat mengembangkan seluruh ra-
ransi, dan pasar modal. Tingkat literasi yang ren- nah tujuan pembelajaran yaitu pengetahuan (kog-
dah ini disebabkan oleh kurang imbangnya ting- nitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psiko-
kat pertumbuhan industri jasa keuangan dan ke- motorik). Melalui berbagai metode pengajaran,
sadaran masyarakat terhadap produk keuangan. media, dan sumber belajar yang sesuai dengan
Di tengah industri keuangan yang berkembang kompetensi, diharapkan mampu memberikan be-
pesat, masih saja ada masyarakat yang memilih kal kepada mahasiswa untuk memiliki kecakapan
menyimpan uang di rumah (Bisnis. Lipu- di bidang keuangan, sehingga mahasiswa menja-
tan.6.com, 2014). Di samping itu hasil survei me- di siap dan mampu menghadapi kehidupan saat
nunjukkan bahwa tingkat akses keuangan masya- ini maupun masa depan yang semakin kompleks
rakat Indonesia relatif rendah. Hal ini dapat di- (Lutfi dan Iramani, 2008). Selain itu pendidikan
amati dari jumlah tabungan dan utang rumah keuangan memiliki peran yang sangat penting
tangga Indonesia di bank. Hasil dari Survei Nera- bagi mahasiswa untuk memiliki kemampuan me-
ca Rumah Tangga (SNRT) Bank Indonesia 2011 mahami, menilai, dan bertindak dalam kepenti-
menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga di In- ngan keuangan mereka.
donesia yang memiliki rekening tabungan di Tidak dipungkiri bahwa pengetahuan keua-
bank di tahun 2011 hanya berkisar antara ngan sebagai hasil pembelajaran keuangan, seca-
43,57%, sementara jumlah rumah tangga yang ra teoritis keberhasilannya sangat terkait dengan
memiliki utang di bank hanya mencapai 19,58%. proses belajar mengajar. Proses pembelajaran
62 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm.60-70

dan teknik asesmen yang digunakan dosen turut yang menawarkan investasi dengan imbalan yang
menentukan keberhasilan mahasiswa dalam me- sangat fantanstis. Hal ini bisa terjadi karena ma-
mahami dan mengimplementasikan materi yang syarakat kita belum memiliki literasi keuangan
diterima dalam kehidupan sehari-hari (Trianto, yang baik.
2009). Belajar akan lebih baik dengan pelajaran Literasi keuangan juga merupakan landa-
yang relevan dengan menggunakan metode pem- san menjadi seorang wirausaha yang sukses. Pe-
belajaran aktif. Keahlian yang penting harus di- ngetahuan kewirausahaan (entrepreneurship)
praktekkan oleh mahasiswa agar benar-benar ter- yang telah diberikan melalui mata kuliah kewira-
tanam dalam diri mereka dan bermanfaat untuk usahaan lebih menekankan pada aspek teknis,
hidup mereka. dan kurang memberikan filosofi dalam pengelo-
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laan keuangannya. Hal ini dapat dilihat dari ke-
terdapat pengaruh pembelajaran keuangan di per- gagalan beberapa usaha yang baru dirintis me-
guruan tinggi terhadap literasi keuangan. Jhon- ngalami kebangkrutan karena pengelolaan keu-
son dan Margaret (2007) menyatakan bahwa angannya yang kurang baik. Para remaja/maha-
pendidikan keuangan mempunyai peran yang sa- siswa, kelak suatu saat akan bekerja. Baik beker-
ngat penting bagi mahasiswa sehingga memiliki ja pada orang lain (sebagai karyawan) maupun
kemampuan memahami, menilai, dan bertindak membuka pekerjaan untuk diri sendiri (berwira-
dalam kepentingan keuangan mereka. Gutter usaha). Hasil dari bekerja adalah penghasilan
(2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutu-
pendidikan keuangan berpengaruh positif signi- han hidup dan mengembangkan usaha. Sangatlah
fikan terhadap pengetahuan keuangan. Hal ini di- penting pemahaman akan pengetahuan pengelo-
perkuat oleh penelitian Lutfi dan Iramani (2008), laan keuangan yang baik mulai dikenalkan sejak
Susanti (2010), Widayanti (2011), yang menyata- dini, sebelum memiliki penghasilan termasuk ju-
kan bahwa pendidikan keuangan di perguruan ga pemahaman akan investasi. Nantinya, setelah
tinggi berpengaruh terhadap literasi keuangan. memiliki pengahasilan, mahasiswa dapat mampu
Literasi keuangan tidak diperoleh secara mengelola dengan bijak dan akhirnya dapat
eksplisit dalam pembelajaran di sekolah maupun memperoleh kebahagian hidup yang diharapkan.
di perguruan tinggi. Jika ada mata kuliah manaje- Berdasarkan paparan di atas, maka tujuan
men keuangan, lebih menekankan pada seluk be- penelitian ini untuk mengetahui kontribusi: (1)
luk keuangan dalam perusahaan, sehingga pelaja- pembelajaran di perguruan tinggi terhadap perila-
ran menggunakan uang tidak ada sama sekali. Ja- ku keuangan mahasiswa, (2) literasi keuangan
di kita bisa melihat bahwa perguruan tinggi atau terhadap perilaku keuangan mahasiswa, (3) pem-
sekolah hanya berusaha memenuhi kebutuhan belajaran di perguruan tinggi dan literasi keuang-
suatu industri, bukan kebutuhan akan pengguna- an secara simultan terhadap perilaku keuangan
an uang oleh manusianya sendiri. Padahal dalam mahasiswa.
kehidupan ilmu pengelolaan uang (literasi keu-
angan) sangatlah penting agar dapat memenuhi METODE
kebutuhan hidup dengan lebih baik. Beberapa ka-
sus menyebutkan terdapat beberapa lulusan per- Rancangan penelitian ini adalah penelitian
guruan tinggi yang mengalami kegagalan di du- eksplanatori (explanatory research) yang meng-
nia kerja, bukan karena kemampuannya yang ti- kaji kontribusi antara pembelajaran di perguruan
dak diakui melainkan kejujuran dalam urusan ke- tinggi dan literasi keuangan terhadap perilaku ke-
uangan yang bermasalah. Ternyata, lulusan yang uangan mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini
sudah bekerja mapan, dengan penghasilan terten- merupakan seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi
tu tetap memiliki masalah dalam keuangan. Ka- dan Bisnis Undiksha. Teknik pengambilan sam-
sus yang lain, masih banyak lulusan yang tergiur pel dilakukan melalui purposive sampling de-
dengan investasi yang menjanjikan namun tidak ngan jumlah anggota sampel sebanyak 100 ma-
dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menye- hasiswa yang terdiri atas mahasiswa Jurusan
babkan mereka harus terlilit utang yang berke- Akuntansi S1, Jurusan Manajemen S1, Jurusan
panjangan yang tentu saja sangat merugikan di- Pendidikan Ekonomi, dan Jurusan Akuntansi D3.
rinya dan orang lain. Di Bali sendiri banyak ka- Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesio-
sus penipuan yang berbalut investasi bodong se- ner yang diberikan secara langsung kepada res-
perti Koperasi Karangasem Membangun (KKM) ponden. Teknik analisis data menggunakan sta-
tahun 2009 , PT Balicon, dan bisnis iuran lainnya tistik deskriptif dan analisis jalur (path analysis)
Trisna Herawati, Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi … 63

dengan bantuan SPSS versi 16.0 for window. bedaan nilai nominal dan nilai riil (2) pengeta-
Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk huan dasar mengenai keuangan pribadi (basic
menganalisis pola hubungan antar variabel de- personal finance), (3) manajemen uang (money
ngan tujuan untuk mengetahui pengaruh lang- manajement), (4) manajemen kredit dan utang
sung maupun tidak langsung seperangkat varia- (credit and debt manajemen), (5) tabungan dan
bel bebas/eksogen terhadap variabel terikat/endo- investtasi (saving and investement) serta (6) ma-
gen (Sarwono, 2011; Riduwan & Kuncoro, najemen resiko (risk manajement). Variabel ini
2013). diukur dengan menggunakan tes dengan 8 buah
Dalam penelitian ini, terdapat 3 (tiga) var- pertanyaan yang diadaptasi dari kuis literasi ke-
iabel yaitu dua variabel bebas yaitu pembelajaran uangan yang diakses di www.usfinancialcapa-
di perguruan tinggi (X1) dan literasi keuangan bility.org/quiz.php dengan beberapa revisi. Peri-
(X2) dan satu variabel terikat yakni perilaku keu- laku keuangan mahasiswa adalah perilaku dalam
angan (Y). Pembelajaran di perguruan tinggi (X1) mengelola keuangan pribadinya dalam hal ini
didefinisikan sebagai pembelajaran dalam materi mengatur penggunaan uang saku yang diberikan
keuangan yang terkait dengan pemahaman litera- orang tua dengan lebih bijak. Perilaku keuangan
si keuangan mahasiswa. Indikatornya meliputi, ini dapat ditunjukkan melalui hal-hal antara lain:
(1) pemahaman materi dalam matakuliah ke- (1) penggunaan prinsip ekonomi untuk meme-
uangan yang relavan, (2) metode dan media yang nuhi kebutuhan dan (2) melakukan perencanaan
digunakan, (3) proses dan asesmen pembelajaran. keuangan untuk masa kini dan masa depan. Skala
Skala pengukuran yang dipakai adalah skala li- pengukuran yang dipakai adalah skala likert 1 s/d
kert 1 s/d 5 yaitu (1) tidak pernah, (2) jarang, (3) 5 yaitu (1) tidak pernah, (2) jarang, (3) kadang-
kadang-kadang, (4) sering, (5) selalu. Kuesioner kadang, (4) sering, (5) selalu. Kuesioner berisi-
berisikan 10 item pernyataan yang diadaptasi da- kan 10 item pernyataan yang diadaptasi dari pe-
ri penelitian Widayanti, (2011) dengan beberapa nelitian Widayanti (2011) dan Susanti (2013) de-
revisi untuk menyesuaiakan dengan tujuan pene- ngan beberapa revisi disesuaikan dengan tujuan
litian ini. Literasi keuangan merupakan kemam- penelitian ini.
puan dan keahlian yang dimiliki seseorang untuk Kerangka hubungan kausal empiris antara
mengelola sumber daya yang dimiliki untuk me- jalur (X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1, X2
raih tujuan keuangan di masa kini dan masa yang terhadap Y) dapat dibuat melalui persamaan
akan datang. Kemampuan dan keahlian tersebut struktural sebagai berikut.
diperoleh dari pengetahuan keuangan yang meli-
puti: (1) pengetahuan umum mengenai konsep- Model persamaan jalurnya dapat dilihat dalam
konsep dasar keuangan, termasuk di antaranya Gambar 1.
pengetahuan mengenai bunga majemuk dan per-

e1

X1 rX1Y

Py1x1 Y
rX1X2

rX2Y
X2

Gambar 1. Model Persamaan Jalur


64 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm.60-70

HASIL DAN PEMBAHASAN rata (mean) literasi keuangan mahasiswa Fakul-


tas Ekonomi dan Bisnis tergolong masih rendah.
Hasil Dari keempat jurusan yang dijadikan subjek pe-
Tingkat literasi keuangan pada mahasiswa nelitian, Jurusan Akuntansi S1 memiliki tingkat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat dilihat dalam rata-rata (mean) literasi keuangan tertinggi yang
Tabel 2. Perhitungan tingkat literasi keuangan tergolong sedang. Namun dilihat dari rata-rata
adalah membagi jumlah jawaban yang benar de- 65% maka dapat dikatakan sedang cenderung
ngan jumlah seluruh jawaban. Nilai terendah rendah. Nilai standar deviasi menunjukkan rata-
adalah 12,5% (hanya menjawab 1 benar dari 8 rata 19,32 dapat dikatakan bahwa jawaban dari
pertanyaan yang ada) dan tertinggi adalah 100% responden bervariasi. Statistik demografi respon-
(semuanya benar). Pengklasifikasian menurut den dan hasil survei tingkat literasi keuangan ma-
Chen dan Volpe (1998) membagi tingkat literasi hasiswa FEB Undiksha dalam Tabel 1 dan
seseorang dengan rentangan sebagai berikut. (1) Tabel2.
Kelompok rendah dengan skor < 60%, (2) ke- Hasil pengujian hipotesis dengan meng-
lompok sedang dengan skor 60% s/d 79%, dan gunakan analisis jalur (path analysis) dapat dili-
(3) kelompok tinggi dengan skor ≥ 80%. Jadi da- hat dalam Tabel 3 sampai dengan Tabel 6.
pat dilihat bahwa secara keseluruhan tingkat rata-
Tabel 1. Statistik Deskriptif Berdasarkan Demografi Responden

Variabel Jumlah Responden Persentase


Jenis Kelamin
Laki-laki 46 46%
Perempuan 54 54%
Indeks Prestasi Kumulatif
<2,5 0 0
2,5 - 3,00 24 24%
>3 76 76%
Beasiswa
Memperoleh beasiswa 16 16%
Tidak memperoleh beasiswa 84 84%
Tempat tinggal
Bersama Orang Tua (keluarga) 52 52%
Kost 48 48%
Penghasilan orang tua
< 1000.000 35 35%
1.000.000 s/d 5.000.000 60 60%
> 5.000.000 5 5%

Tabel 2. Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa


Fakultas Literasi keuangan (%) Tingkat
Minimum Maximum Mean St. Deviasi Literasi
Keuangan
Akuntansi S1 13 100 65 23 Sedang
Manajemen S1 25 75 54 13 Rendah
Pendidikan 13 63 37 13 Rendah
Ekonomi
D3 Akuntansi 13 88 27 27 Rendah
Trisna Herawati, Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi … 65

Tabel 3. Correlations

Perilaku Pembelajaran di
Keuangan PT Literasi Keuangan
Pearson Correlation Perilaku Keuangan 1.000 .043 .334
Pembelajaran di PT .043 1.000 .033
Literasi Keuangan .334 .033 1.000
Sig. (1-tailed) Perilaku Keuangan . .334 .000
Pembelajaran di PT .334 . .372
Literasi Keuangan .000 .372 .
N Perilaku Keuangan 100 100 100
Pembelajaran di PT 100 100 100
Literasi Keuangan 100 100 100

Tabel 4. Model Summaryb

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change Watson
1 .335a .112 .094 5.840 .112 6.137 2 97 .003 1.775
a. Predictors: (Constant), Literasi Keuangan, Pembelajaran di PT
b. Dependent Variable: Perilaku Keuangan

Tabel 5. ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 418.571 2 209.285 6.137 .003a
Residual 3308.019 97 34.103
Total 3726.590 99
a. Predictors: (Constant), Literasi Keuangan, Pembelajaran di PT
b. Dependent Variable: Perilaku Keuangan

Tabel 6. Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 29.470 4.655 6.331 .000
Pembelajar
.021 .061 .032 .338 .736
an di PT
Literasi
.093 .027 .333 3.474 .001
Keuangan
a. Dependent Variable: Perilaku Keuangan
a. Pengujian hipotesis secara keseluru- kan Unstandardized Coefficients merupakan ko-
han efisien regresi biasa. Pengujian secara keseluru-
Dari hasil pengolahan data program SPSS han ditunjukkan dalam tabel 5 Anova yang diper-
versi 16, tampak bahwa tabel Correlations, Mo- oleh nilai F sebesar 6,137 dengan nilai probabi-
del Summary, Anova, dan Coefficients ditunjuk- litas (sig) = 0,003. Karena nilia sig < 0,05, maka
kan oleh Standardized Coefficients Beta, sedang- keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima, yang
66 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm.60-70

berarti pengujian secara individu dapat dilaku- Y = 0,032 X1 + 0,333 X2 + 0,888 e


kan. R2yx1.x2 = 0,112
b. Pengujian hipotesis secara individual PyƐ = 1- R2yx1.x2 = 1 - ,112 = 0,888
1) Pembelajaran di perguruan tinggi (X1) 3) Pembelajaran di perguruan tinggi (X1)
berkontribusi secara signifikan terhadap dan literasi keuangan (X2) berkontribusi
perilaku keuangan (Y) secara simultan dan signifikan terhadap
Berdasarkan tabel 5 Coefficients diper-oleh perilaku keuangan (Y)
variabel pembelajaran di perguruan tinggi nilai Pengaruh bersama atau koefisien X1 dan
sig. sebesar 0,736. Karena nilia sig > 0,05 (0,736 X2 terhadap Y atau koefisien determinan dapat
> 0,05), maka keputusannya Ho diterima dan Ha dilihat dalam tabel 4 Model Summary. Dalam ta-
ditolak, yang berarti pembelajaran di perguruan bel tersebut dapat dilihat nilai R. Square sebesar
tinggi tidak berkontribusi secara signifikan terha- 0,112. Angka tersebut mempunyai makna besar-
dap perilaku keuangan. nya kontribusi variabel independen exogenus
2) Literasi keuangan (X2) berkontribusi seca- pembelajaran di perguruan tinggi (X1) dan lite-
ra signifikan terhadap perilaku keuangan rasi keuangan (X2) terhadap perilaku keuangan
(Y) (Y) secara bersama-sama adalah sebesar 11,2%
Berdasarkan tabel 5 Coefficients diperoleh (0,112 x 100%). Sisanya (1-R2) = 0,888 atau
variabel pembelajaran di perguruan tinggi nilai 88,8% mempunyai makna besarnya faktor lain di
sig. sebesar 0,001. Karena nilai sig < 0,05 (0,001 luar variabel X1 dan X2 yang mempengaruhi Y.
< 0,05), maka keputusannya Ho ditolak dan Ha Nilai Sig. F Change 0,003 < 0,05, maka kepu-
diterima, yang berarti literasi keuangan berkon- tusannya Ho ditolak dan Ha diterima, yang ber-
tribusi secara signifikan terhadap perilaku keua- arti pembelajaran di perguruan tinggi dan literasi
ngan. keuangan berkontribusi secara simultan dan sig-
Kerangka hubungan kausal empiris antara nifikan terhadap perilaku keuangan. Hasil peneli-
jalur (X1 terhadap Y, X2 terhadap Y dan X1 X2 tian di atas, dapat diringkas dalam Tabel 7.
terhadap Y) dapat dibuat melalui persamaan
struktural sebagai berikut.

Pyε=0,888
X1
pyx1=0,032

rX1X2=0,372 R2yx1x2=0,1122 Y

X2 Pyx2=0,333

Gambar 2. Struktur Hubungan Kausal X1 dan X2 terhadap Y

Tabel 7. Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total dan Kontribusi Pem-
belajaran di PT (X1); Literasi Keuangan (X2); secara Simultan dan Signifikan terhadap Peri-
laku Keuangan (Y)
Variabel Koefisien Kontribusi Kontribusi Bersama
Jalur Langsung Tdk.langsung Total
X1 0, 032 0,032 - 0,10% -
X2 0,333 0,333 - 11,08% -
Ɛ 0,888 0,888 - 88,8% -
X1 dan X2 - - - - 0,112 atau 11,2%
Trisna Herawati, Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi … 67

Pembahasan 2013) menyatakan bahwa pendidikan keuangan


memiliki peran yang sangat penting bagi siswa
Pembelajaran di perguruan tinggi (X1) ber- untuk memiliki kemampuan memahami, menilai
kontribusi secara signifikan terhadap perila- dan bertindak dalam kepentingan keuangan me-
ku keuangan (Y) reka. Temuan penelitian ini tidak sejalan dengan
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian Lutfi dan Iramani (2008) serta Susanti
pembelajaran di perguruan tinggi tidak berkontri- (2013). Mengkaji sistem pembelajaran keuangan
busi secara signifikan terhadap perilaku keua- di FEB Undiksha, ditemukan bahwa dari keem-
ngan mahasiswa. Hal ini berarti bahwa hipotesis pat mata kuliah keuangan yang relevan dengan
1 ditolak, yang dilihat dari nilai sig. > 0,05 literasi keuangan, tidak sepenuhnya terdapat da-
(0,736 > 0,05). lam kurikulum masing-masing jurusan. Hal ini
Pembelajaran di perguruan tinggi, terkait berdampak pada kedalaman kajian materi keua-
dengan pembelajaran keuangan yang diberikan di ngan yang diberikan bervariasi. Disamping itu,
fakultas ekonomi dan bisnis, meliputi mata ku- materi dalam mata kuliah-mata kuliah tersebut
liah manajemen keuangan, penganggaran, akun- masih disampaikan secara utuh atau lebih mene-
tansi pengantar, dan pasar modal. Manajemen kankan pada keperluan entitas (perusahaan), se-
keuangan, merupakan mata kuliah yang memba- hingga tidak menyentuh aspek pengetahuan keu-
has tentang pengelolaan keuangan (manajemen) angan pribadi. Hal ini sebenarnya dapat diantisa-
pada perusahaan, namun jika dikaitkan dengan pasi melalui pemberian contoh kasus penerapan
perilaku keuangan, maka manajemen keuangan riil dalam kehidupan keuangan sehari-hari. Seba-
diarahkan pada pengelolaan keuangan pribadi gai contoh, materi dalam Akuntansi Pengantar 1
(personal finance). Pengantar Akuntansi I mem- yang mempelajari mengenai proses akuntansi.
bahas tentang proses akuntansi pada perusahaan Mahasiswa hanya diberikan contoh menganalisis
jasa dan dagang. Dalam hubungannya dengan pe- transaksi keuangan dalam perusahaan jasa. Mere-
rilaku keuangan, mata kuliah ini memberikan pe- ka diminta mencatat transaksi ke dalam jurnal,
mahaman akan pencatatan transaksi keuangan. misalnya untuk akun kas maka, “debet” berarti
Mata kuliah penganggaran, merupakan mata ku- pemasu-kan dan “kredit” untuk pengeluaran.
liah yang membahas tentang cara menyusun ang- Konsep ini jika dikaitkan dengan perilaku keua-
garan (forecast) dalam hubungannya dengan pe- ngan, maka dosen dapat memberikan contoh un-
rilaku keuangan, maka penganggaran itu mem- tuk pengelolaan keuangan pribadi bagaimana
berkan pengetahuan bagaimana membuat peren- mengatur pengeluaran uang dengan bijak.
canaan anggaran keuangan pribadi untuk masa Sementara itu, dari data demografi menun-
kini dan masa yang akan datang. Investasi dan jukkan bahwa IPK mahasiswa tergolong baik (ra-
pasar modal, merupakan mata kuliah yang mem- ta-rata >3,0). Namun hal ini tidak berbanding lu-
bahas tentang teknik-teknik berinvestasi pada pa- rus dengan tingkat literasi keuangan mahasiswa
sar modal. Dalam hubungannya dengan perilaku yang tergolong masih rendah. Tingkat literasi ke-
keuangan, maka mata kuliah investasi dan pasar uangan merupakan indikator dalam berperilaku
modal memberikan pemahaman siswa akan je- keuangan (Lusardi dan Tufano, 2008). Hal ini
nis-jenis investasi berikut keuntungan dan kele- memperkuat temuan penelitian ini bahwa pembe-
mahannya sehingga siswa memahami konsep in- lajaran di perguruan tinggi tidak berkontribusi
vestasi yang benar. Disamping materi keuangan, secara signifikan terhadap perilaku keuangan.
pembelajaran juga terkait dengan proses dan Hal ini didukung hasil penelitian Susanti (2013)
asesmen. Melalui berbagai metode pengajaran, yang menyatakan bahwa faktor-faktor pembela-
media, dan sumber belajar yang sesuai dengan jaran ekonomi di sekolah tidak berpengaruh ter-
kompetensi, diharapkan mampu memberikan be- hadap literasi keuangan siswa SMA Negeri di
kal kepada mahasiswa untuk memiliki kecakapan Surabaya.
di bidang keuangan, sehingga mahasiswa menja- Berdasarkan hal diatas, sudah seharusnya
di siap dan mampu menghadapi kehidupan saat perguruan tinggi berperan penting dalam mema-
ini maupun masa depan yang semakin kompleks jukan tingkat literasi keuangan peserta didiknya.
(Lutfi dan Iramani, 2008). Literasi keuangan merupakan pondasi yang dapat
Penelitian Lutfi dan Iramani (2008) serta membentuk perilaku keuangan yang baik. Perila-
Susanti (2013), menyatakan bahwa pembelajaran ku keuangan yang baik dapat ditunjukkan mela-
di perguruan tinggi berpengaruh pada literasi ke- lui keputusan-keputusan keuangan yang diambil
uangan. Jhonson dan Margaret (dalam Susanti, secara tepat serta menghargai nilai dari uang. Se-
68 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm.60-70

hingga lulusan perguruan tinggi nantinya tidak keuangan yang baik untuk masa kini dan masa
hanya memiliki keahlian bidang ilmu sesuai de- mendatang.
ngan jurusannya, namun juga memiliki literasi Pembelajaran di perguruan tinggi (X1) dan
keuangan yang baik untuk menata masa depan Literasi keuangan (X2) berkontribusi secara
dengan lebih baik. simultan dan signifikan terhadap perilaku ke-
Literasi keuangan (X2) berkontribusi secara uangan (Y)
signifikan terhadap perilaku keuangan (Y) Temuan dalam penelitian ini menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjukkan literasi bahwa pembelajaran di perguruan tinggi dan Li-
keuangan berkontribusi secara positif dan signifi- terasi keuangan berkontribusi secara simultan
kan terhadap perilaku keuangan. Hal ini dibukti- dan signifikan terhadap perilaku keuangan. Hal
kan dari nilai sig < 0,05 (0,001 < 0,05), sehingga ini dapat dilihat dari nilai Sig. F Change 0,003 <
Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti literasi 0,05, maka keputusannya Ho ditolak dan Ha di-
keuangan berkontribusi secara signifikan terha- terima, yang berarti pembelajaran di perguruan
dap perilaku keuangan. Arah positif yang ditun- tinggi dan literasi keuangan berkontribusi secara
jukkan diartikan bahwa semakin tinggi tingkat li- simultan dan signifikan terhadap perilaku ke-
terasi keuangan seseorang, maka semakin baik uangan. Secara simultan literasi keuangan dan
perilaku keuangannya. perilaku keuangan berkontribusi secara signifi-
Literasi keuangan didefinisikan sebagai ke- kan terhadap perilaku keuangan sebesar 11,2%.
cerdasan atau kemampuan seseorang dalam me- Sisanya yaitu 88,8% merupakan pengaruh yang
ngelola keuangannya. Literasi keuangan merupa- datang dari faktor lain di luar penelitin ini, seper-
kan suatu keharusan bagi setiap individu agar ter- ti misalnya status sosial ekonomi, gender, lingku-
hindar dari masalah keuangan. Hal ini disebab- ngan keluarga, pendidikan keuangan keluarga,
kan karena sering kali individu dihadapkan pada dan lainnya. Dilihat dari persentase simultan
trade off yaitu situasi dimana seseorang harus yang hanya 11,2%, dapat diartikan bahwa varia-
mengorbankan salah satu kepentingan demi ke- bel pembejaran di perguruan tinggi dan literasi
pentingan lainnya. Masalah trade off terjadi kare- keuangan kurang memberikan pengaruh yang be-
na seseorang dibatasi oleh kemampuan finansial- sar terhadap perilaku keuangan seseorang.
nya untuk memperoleh semua barang yang di- Margaretha dan Pambudhi (2015), mene-
inginkan. Untuk itu literasi keuangan mempenga- mukan bahwa jenis kelamin, usia, IPK dan pen-
ruhi hampir semua aspek yang berhubungan de- dapatan orang tua memiliki pengaruh terhadap li-
ngan perencanaan dan pengeluaran uang meliputi terasi keuangan mahasiswa. Hal ini mengindika-
pendapatan, penggunaan kartu kredit, tabungan, sikan bahwa literasi keuangan yang dapat mem-
investasi, manajemen keuangan, dan pembuatan pengaruhi perilaku keuangan juga dipengaruhi
keputusan keuangan (Laily, 2013) oleh faktor individu atau sosial ekonomi sese-
Penelitian ini mendukung penelitian Lusar- orang. Misalkan jenis kelamin, Danes & Haber-
di dan Tufano (2008), Laily (2013) yang menya- man (2007), mengungkapkan bahwa perempuan
takan terdapat pengaruh signifikan antara literasi lebih memiliki pengetahuan dalam membedakan
keuangan dan perilaku keuangan mahasiswa. antara kebutuhan dan keinginan, sedangkan pria
Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang cu- lebih memiliki pengetahuan keuangan yang lain
kup akan konsep-konsep keuangan akan memili- seperti, manajemen kredit, investasi, dan asuran-
ki sikap yang lebih bijaksana terhadap pengelola- si. Hal ini membuktikan bahwa pria memiliki li-
an keuangannya. Byrne (dalam Sina dan Nggili, terasi keuangan (pengetahuan keuangan) yang le-
2013) menemukan bahwa pengetahuan keuangan bih baik yang berdampak pada perilaku keua-
yang rendah akan menyebabkan pembuatan ren- ngan yang lebih baik pula. Disamping itu faktor
cana keuangan yang salah, dan menyebabkan bi- eksternal lainnya yang berpengaruh cukup signi-
as dalam pencapaian kesejahteraan di saat usia ti- fikan adalah faktor lingkungan keluarga. Susanti
dak produktif lagi. Hal serupa diungkapkan da- (2014) yang mengungkapkan terdapat pengaruh
lam Lusardi, dkk. (2010) yang menyatakan bah- yang signifikan antara pendidikan keuangan ke-
wa kurangnya pengetahuan keuangan seseorang luarga terhadap literasi keuangan mahasiswa Fa-
dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambi- kutas Ekonomi Unesa. Peran orang tua dalam
lan keputusan mengenai utang. Hal ini mengindi- mengajarkan dan memberikan contoh dalam ber-
kasikan diperlukannya literasi keuangan yang perilaku keuangan, dapat membentuk karakteris-
memadai, sebagai dasar pengambilan keputusan tik dan pola tingkah laku anak.
Trisna Herawati, Kontribusi Pembelajaran di Perguruan Tinggi … 69

Meskipun faktor internal dan eksternal le- busi yang positif dan signifikan terhadap perilaku
bih mendominasi perilaku keuangan mahasiswa, keuangan mahasiswa. Dengan demikian baik ti-
peran pembelajaran keuangan dan tingkat literasi daknya perilaku keuangan mahasiswa dapat dije-
keuangan juga turut mempengaruhi. Pembelaja- laskan oleh literasi keuangan. Besarnya kontribu-
ran keuangan selama ini yang hanya lebih mene- si literasi keuangan secara langsung terhadap pe-
kankan pada keuangan entitas (perusahaan) tidak rilaku keuangan sebesar (0,333)2 = 11,08%. Keti-
memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari. ga, secara simultan pembelajaran di perguruan
Sehingga dalam hal ini diperlukan suatu upaya tinggi (X1) dan literasi keuangan (X2) berkontri-
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran keua- busi secara signifikan terhadap perilaku keua-
ngan yang dapat memberikan pemahaman ten- ngan (Y) sebesar 11,2 %. Sisanya sebesar 88,8%
tang keuangan pribadi (personal finance). Demi- merupakan pengaruh lain yang tidak dibahas da-
kian halnya dengan literasi keuangan. Literasi lam penelitian ini, seperti gender, status sosial
keuangaan merupakan pengetahuan dan keteram- ekonomi, pengetahuan, dan lainnya.
pilan dalam pengelolaan keuangan yang menjadi Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disa-
pedoman dalam berperilaku keuangan. Tidak da- rankan beberapa hal terkait dengan perilaku ke-
pat dipungkiri, bahwa saat ini kita hidup dalam uangan mahasiswa. Pertama, pembelajaran keua-
era konsumerisme. Hampir semua jenis barang ngan di perguruan tinggi perlu ditingkatkan dari
dan jasa menjadi sangat mudah didapatkan. De- segi kualitas. Banyaknya materi keuangan yang
ngan makin maraknya tawaran pembelian barang diberikan jika tidak dikaitkan dengan pengelola-
secara mencicil, semua barang yang sebelumnya an keuangan pribadi (personal finance), tidak
sulit untuk didapatkan, menjadi lebih mudah un- memberikan dampak yang positif bagi mahasis-
tuk didapatkan. Di satu sisi, kondisi ini tentunya wa untuk berperilaku keuangan yang baik. Untuk
memberikan manfaat dan kemudahan bagi itu pemberikan kasus riil yang menyentuh aspek
masyarakat. Namun di sisi lain, jika kita tidak bi- keuangan pribadi, sangat perlu disampaikan. Ke-
jaksana menyikapinya, kita dapat terjebak menja- dua, peningkatan indeks literasi keuangan maha-
di orang yang lebih mengutamakan ‘keinginan’ siswa. Hal ini dapat ditempuh melalui pembelaja-
dan melupakan ‘kebutuhan’ dasar yang seharus- ran keuangan yang memadai, maupun sosialisai
nya diprioritaskan. pengelolaan keuangan melalui seminar-seminar.
Ketiga, hasil penelitian ini memberikan kontri-
SIMPULAN busi untuk mengadakan penelitian selanjutnya
untuk menganalisis faktor-faktor yang lebih ber-
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peran dalam membentuk perilaku keuangan ma-
dapat dipaparkan simpulan sebagai berikut. Per- hasiswa, seperti status sosial ekonomi (SSE),
tama, pembelajaran di perguruan tinggi (X1) lingkungan sosial, lingkungan keluarga, dan lain-
yang diukur oleh perilaku keuangan (Y) tidak nya. Disamping itu pendekatan penelitian kuali-
memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pe- tatif, dapat dijadikan alternatif penelitian lanjut
rilaku keuangan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat untuk melengkapi data kuantitatif yang dihasil-
dari kontribusi pembelajaran di perguruan tinggi kan dalam penelitian ini.
(X1) secara langsung yang hanya sebesar (0,032)2
= 0,10%. Kedua, literasi keuangan (X2) yang diu-
kur oleh perilaku keuangan (Y) memiliki kontri-

DAFTAR RUJUKAN havior: A Gendered View. Financial


Counceling and Planning. (Online), 18(2):
Azwar, S. 2009. Sikap Manusai Teori dan Pe- 48-60, (htpp://www.afcpe.org/assets/pdf/7-
ngukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2866-volume-18-issue-2.pdf, diakses 2
Chen, H. & Volpe, R. P. 1998. An Analysis of Agustus 2015).
Personal Literacy Among College Stu- Danes, S. M. & Hira, T. K. 1987. Money Mana-
dents. Financial Services Review, 7(2): jement Knowledge of Colledge Students.
107-128. The Journal of Student Financial Aid,
Danes, S. M. & Haberman, H. R. 2007. Teen Fi- (Online), 17 (1): 4-16 (htpp://tkhira.user.
nancial Knowledge, Self-Efficacy, and Be-
70 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm.60-70

iastate.edu/file.MMKnowColledgeStu.pdf, Riduwan & Kuncoro, E. A. 2007. Cara Menggu-


diakses 2 Agustus 2015). nakan dan Memakai Analisis Jalur (Path
Analysis). Bandung: Alfabeta.
Gutter, M. 2008. Financial Manajemen Practices
of Collage Student from States With Var- Robb, C. A. & Woodyard, A. S. 2011. Financial
ying Financial Education Mandates. (On- Knowledge and Best Practice Behavior.
line), (htpp://www.cgsnet.org/ckfinder/ Journal of Financial Conseling and Plan-
userfiles/files/Gutter_FinMgtPracticesofCo ning, (Online), 22(1): 60-70, (htpp://www.
lledgeStudents_Final.pdf, diakses 3 Agus- afcpe.org/assets/pdf/vol22_issue 1 robb-
tus 2015). woodyard.pdf), diakses 2 Agustus 2015.
http://www.ojk.go.id/peran-bi, diakses tanggal 7 Sarwono, J. 2011. Path Analysis (Teori, Aplikasi,
Februari 2014. Prosedur Analisis untuk Riset Skripsi,
Tesis, dan Desertasi (Menggunakan
http://bisnis.liputan6.com/read/2071828/soal-
SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputin-
literasi-keuangan-ri-kalah-dari-malaysia-
do.
dan-singapura diakses 7 Februari 2014.
Sina, G. P. 2011. Keuangan Berbasis Perilaku
http://www.usfinancialcapability.org/quiz.php.
(Behaviour Finance), (Online), (htpp://
Jhonson, E & Margaret, S. S. 2007. From Finan- www.ziddu.com/download/17975405/Keu
cial Literacy to Financial Capability angan Berbasis Perilaku.pdf.html, diakses
Among The Young. Journal of Sociologi 20 Agustus 2015).
and Social Welfare, (Online), 34:119-146.
Susanti. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaru-
(htpp://www.usc.edu/dept/cheap/HRYAN
hi Perilaku Keuangan Siswa SMA di Sura-
G/publications/110.pdf, diakses 3 Agustus
baya. Desertasi tidak diterbitkan. Malang:
2015).
PPS UM.
Layli, N. 2013. Pengaruh Literasi Keuangan
Susanti. 2014. Pentingnya Literasi Keuangan
terhadap Perilaku Mahasiswa dalam
bagi Generasi Muda di Surabaya, Maka-
Mengelola Keuangan. Artikel. JPA UM
lah, disajikan pada SNE Pembangunan
Malang. Vol 1. No.4. Hal. 277-285.
Manusia Melalui Pendidikan Dalam
Lusardi.A & Tuffano. P. 2008. Debt Literacy, Menghadapi ASEAN Economic Commu-
Financial Experience, and Overindebted- nity 2015, Surabaya, 3 Mei.
ness. Prelimanary and Incomplete Discus-
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
sion Draft, (Online), (htpp://www.ftc.gov/
Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Pre-
be/workshop/mortage/articles/lusarditufan
nada Media Group.
o2008.pdf, diakses 2 Agustus 2015).
Widayati, I. 2011. Pengaruh Status Sosial Eko-
Lutfi & Iramani. 2008. Financial Literacy
nomi Orang Tua, Pendidikan Pengelolaan
Among University Student and Its Impli-
Keuangan Keluarga, dan Pembelajaran di
cations to the Teaching Method. Makalah
Perguruan Tinggi terhadap Literasi Fi-
disajikan dalam Annual SEAAIR Confe-
nansial Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
rence STIE Perbanas, Surabaya, 4 Nopem-
Bisnis Universitas Brawijaya. Tesis tidak
ber.
diterbitkan. Malang:PPS UM.
Margaretha,F., & Pambudhi, A. R. 2015. Tingkat
Wahyono, H. 2001. Pengaruh Perilaku Ekonomi
Literasi Keuangan pada Mahasiswa S-1
Kepala Keluarga terhadap Intensitas Pen-
Fakultas Ekonomi. JMK, 17(1): 76-85.
didikan Ekonomi di Lingkungan Keluarga.
Nidar, S. R., & Bestari, S. 2012. Personal Litera- Desertasi tidak diterbitkan. Malang: PPS
cy Among University Students (Case Studi UM.
at Padjajaran University Strudents, Ban-
dung, Indonesia. World Journal of Social
Sciences, 2(4): 162-171.

You might also like