Ergonomi Makro Ed. 1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

Ergonomi Makro

Macro ergonomic

Disusun oleh :
Wawan Yudiantyo & Ie Vie Mie

Ergonomic Chapanis, A. (1991).

z "Human factors (ergonomics) is a body of


knowledge about human abilities, human
limitations, and other human
characteristics that are relevant to design.
Human factors engineering (ergonomics
implementation) is the application of
human factors information to the design of
tools, machines, systems, tasks, jobs, and
environments for safe, comfortable, and
effective human use."

1
Ergonomic IEA
z "Also known as Human Factors, ergonomics is a multi disciplinary
science that focuses on the needs of the human in the design of
products, work processes and technology systems.
...Ergonomics (or human factors) is the scientific discipline concerned
with the understanding of interactions among humans and other
elements of a system, and the profession that applies theory,
principles, data and methods to design in order to optimize human
well-being and overall system performance.
...Ergonomists contribute to the design and evaluation of tasks, jobs,
products, environments and systems in order to make them
compatible with the needs, abilities and limitations of people.
...Ergonomics promotes a holistic approach in which considerations
of physical, cognitive, social, organizational, environmental and other
relevant factors are taken into account."

Ergonomic The Ergonomic Society UK


z "Ergonomics is about 'fit': the fit between people,
the things they do, the objects they use and the
environments they work, travel and play in. If good
fit is achieved, the stresses on people are reduced.
They are more comfortable, they can do things
more quickly and easily, and they make fewer
mistakes."

2
Pendahuluan
z Istilah ergonomi makro
dikenalkan pertama kali oleh
Profesor Hal W. Hendrick
pada tahun 1984.

Hal W. Hendrick
z Dr. Hal W. Hendrick is Emeritus Professor of Human
Factors at the University of Southern California (USC)
and Principal of Hendrick and Associates, an
ergonomics and I/O psychology consulting firm.
z He is a Certified Professional Ergonomist and holds a
Ph.D. in Industrial Psychology and MS in Human
Factors from Purdue University, with a minor in
Industrial Engineering.
z He is a Past President of the Human Factors and
Ergonomics Society (HFES), the International
Ergonomics Association, and the Board of Certification
in Professional Ergonomics.
z Hal conceptualized and initiated the sub-discipline of
macroergonomics.

3
Macro Ergonomic
z Macroergonomics is one of the younger "disciplines"
of ergonomics.
z One therefore might ask, why talk about the future?
z At least two reasons immediately come to mind.
z First, we are living in a rapidly changing world, and
actual definitions or concepts might be obsolete
tomorrow.
z Second, ergonomics as a whole has a lot of
challenges to compete with—and macroergonomics
might be influenced from this development as well.
z To learn for the future, it always is worthwhile to
analyze the state of the art, based on the past.

Latar belakang munculnya cabang


ergonomi adalah :
z Karena di dalam dunia saat ini
perubahan teknologi terjadi sangat cepat
melebihi kecepatan organisasi dalam
mengantisipasnya.
z Karena adanya kegagalan beberapa
proses transfer teknologi pada negara
berkembang akibat tidak ditinjaunya
unsur makroergonomi (menurut
Meshkati (1991))

4
Sejarah Perkembangan Ergonomi:
Dari Mikro ke Makro
z Menurut Hendrick (1986) dijelaskan bahwa
perkembangan ilmu ergonomi dapat dibagi
menjadi tiga tahap generasi yang berbeda,
yaitu:
z 1. Generasi I Æ Sistem Manusia dan Mesin
z 2. Generasi II Æ HSIT Æ HCI ( Human Cumputer
Interaction )
z 3. generasi III
z Yang menjadi fokus dari Generasi I dan II Æ
Ergonomi mikro.
z Yang menjadi fokus dari generasi III Æ
Ergonomi makro.

Generasi I

z Ergonomi berkaitan dengan


kemampuan fisik, fisiologis, lingkungan
dan karakteristik perseptual dalam
merancang dan mengaplikasikan
sistem antarmuka antara manusia
dengan mesin (Hendrick, 1986).
z Kita sering menyebut ini dengan sistem
manusia-mesin.

5
Generasi II
z Ketika perhatian ahli mulai beralih kepada proses
kognitif khususnya dikaitkan dengan
berkembangnya sistem kerja komputer.
z Pada tahap ini para ahli menekankan penelitian
pada bagaimana manusia menerima,
mempersepsikan, mengolah dan menyimpulkan
data/informasi.
z Karena banyaknya pemakaian komputer maka kita
sering menyebutnya dengan human-computer
interaction (HCI), yang merupakan bagian dari HSIT
( Human System Interface Technology )
z Sistem manusia-mesin dan HCI keduanya kita sebut
dengan ergonomi mikro dari sebuah sistem kerja
(Hendrick, 1986).

Generasi III

z Ditandai dengan masuknya unsur


eksternal yaitu organisasi dan sistem
sosioteknikal ke dalam ergonomi.
z Generasi ketiga ini disebut ergonomi
makro, yang menekankan perhatian
pada aspek penerapan pengetahuan
tentang individu dan organisasi pada
perancangan, implementasi dan
penggunaan teknologi baru (Dray,
1985).

6
Ergonomi makro

z Melibatkan penelitian, pengembangan, dan


penerapan teknologi-organisasi.
z Berkaitan dengan 4 level analisis :
z individu,
z pekerjaan/perancangan sistem kerja,
z organisasi
z lingkungan (Imada, 1986)
z Ergonomi Makro merupakan pendekatan
ergonomi yang berbasis pada perancangan
organisasi dari suatu sistem kerja.

z Secara konseptual, ergonomi makro merupakan


pendekatan top-down secara sosioteknikal yang
diterapkan pada perancangan sistem kerja secara
total pada berbagai level interaksi ergonomi mikro
seperti :
z human-job,
z human-machine
z human-software interfaces (Hendrick dan Kleiner, 2000).
Ergonomi makro sangat dibutuhkan dalam merespon proses
transfer teknologi terutama untuk negara berkembang
(Iridiastadi, 1999).

z Dalam mempelajari ergonomi makro, kita tidak dapat


mengabaikan analisis yang memandang bahwa
organisasi adalah agen transformasi dari input
menjadi output yang bersifat sosioteknik.

7
Ergonomi makro

z Mempelajari pengaruh perubahan teknologi,


pekerja, dan lingkungan pada sistem kerja.
z Perubahan teknologi yang drastis meskipun
sesuai dengan kebutuhan lingkungan
eksternal akan tetapi jika tidak diselaraskan
dengan subsistem personel/manusia yang
bekerja di dalamnya maka perubahan sistem
kerja tidak akan menimbulkan kepuasan kerja,
produktivitas dan malah akan menimbulkan
stress, kecelakaan kerja dan penurunan
kualitas pekerjaan.

Ergonomi makro
z Organisasi sebagai sebuah sistem sosioteknik
mempunyai empat subsistem, yaitu:
z Subsistem teknologi
z Subsistem personel
z Subsistem lingkungan eksternal
z Subsistem perancangan sisem kerja

z Sistem sosioteknik mempunyai tiga subsistem yang


saling berkaitan membentuk pengaruh terhadap
subsistem perancangan organisasi sistem kerja. Tiga
subsistem tersebut adalah:
z subsistem teknologi,
z personel
z lingkungan eksternal.

8
Subsistem teknologi
z Teknologi merupakan penentu struktur
sistem kerja yang akan dibentuk.
Diklasifikasikan ke dalam 3 kategori,
yaitu:
z Berdasarkan mode produksi atau teknologi
produksi (job shop, mass production,
proses)
z Berdasarkan knowledge-based technology

z Berdasarkan tingkat otomasi yang


digunakan

Subsistem personel

z Ada tiga karakteristik subsistem personel


yang kritis yang menentukan
perancangan organisasi dari sistem
kerja:
z tingkat profesionalisme,
z karakteristik demografi ( kependudukan ),

z aspek psikososial dari tenaga kerja


(Hendrick, 1997).

9
Subsistem lingkungan eksternal -1

z Dalam ergonomi secara umum, lingkungan


dibedakan menjadi lingkungan internal atau
lingkungan fisik dan lingkungan eksternal.
z Lingkungan internal :
z temperatur,
z kelembaban,
z kebisingan,
z pencahayaan, dll
z Lingkungan eksternal dalam ergonomi makro
adalah kondisi eksternal baik secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
pelaksanaan sistem kerja (contoh: pada era orde
baru, kita menganut sistem padat karya-industri
rokok, tekstil).

Subsistem lingkungan eksternal -2

z Lingkungan eksternal yang bersentuhan langsung dengan


organisasi disebut dengan lingkungan eksternal yang relevan.
Menurut Negandhi (1997) terdapat beberapa aspek lingkungan
yang relevan yang siginifikan perannya terhadap organisasi yaitu:
z Sosial ekonomi : menyangkut stabilitas kondisi ekonomi, tingkat
persaingan, ketersediaan material, tenaga kerja dan lingkungan
hidup.
z Pendidikan : tersedianya fasilitas pendidikan, tenaga kerja yang
potensial, tingkat pendidikan pekerja, dan aspirasi pekerja.
z Politik : tingkat stabilitas pemerintahan, sikap pemerintah terhadap
dunia usaha, dan pengendalian harga.
z Budaya : sistem sosial yang berlaku di masyarakat, nilai dan sikap
yang dianut pekerja dan keluarganya tentang pekerjaan dan
manajemen, dan sistem sosial yang mengatur hubungan manajemen
dengan pekerja.
z Hukum : tingkat penegakan hukum, pembatasan, pemberian ijin, dll.

10
Ergonomi makro

z Analisis dan perancangan sistem kerja secara


makro dibagi menjadi 2 bagian yang tak
terpisahkan, yaitu:
z Analisis dan perancangan dimensi struktur
sistem kerja
z Analisis dan perancangan proses sistem kerja

Analisis dimensi struktur merupakan kebutuhan


dasar dari analisis proses dari suatu sistem
kerja.

Analisis dan perancangan


dimensi struktur sistem kerja
z Analisis terhadap dimensi struktur organisasi yang tercermin dari tingkat
:
z Kompleksitas, tingkat diferensiasi dan integrasi dari suatu sistem
kerja:
z Tingkat Diferensiasi
z Diferensiasi vertikal(dari direktur utama sampai operator),
z Difrensiasi horizontal (pemisahan organisasi menjadi beberapa departemen
khusus)
z Spasial (pemisahan kegiatan pada beberapa wilayah yang terpisah).
z Integrasi
z Jumlah mekanisme yang harus diselaraskan dalam sistem kerja untuk
menjamin terjadinya komunikasi, koordinasi, dan pengendalian elemen
pekerjaan.
z Formalitas
z tingkat standarisasi dari suatu sistem kerja. Formalisasi yang tinggi ditandai dengan
rendahnya tingkat keleluasaan pekerja dalam menentukan apa, kapan dan
bagaimana mereka melakukan suatu pekerjaan.
z Sentralisasi
z tingkat pemusatan suatu pengambilan keputusan formal yang berhubungan dengan
pekerjaan. Sentralisasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan ditunjukkan dengan
sedikitnya tingkat keterlibatan pekerja level terbawah dalam suatu pengambilan
keputusan.

11
Analisis dan perancangan
proses sistem kerja
z analisis pemberian/alokasi fungsi dan
tugas pekerjaan antara pekerjaan
manual dengan pekerjaan ter-otomasi
serta bagaimana melakukan re-design
pada sistem kerja yang lama.

METODA PENERAPAN
ERGONOMI MAKRO
z Bagaimana mengumpulkan dan mengolah data
sehingga dapat memberikan kesimpulan dan
rekomendasi yang tepat untuk suatu organisasi.

z Ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam


ergonomi makro untuk mendesain sistem kerja yang
optimal, yaitu:
z Ergonomi Partisipasi
z Eksperimen Laboratorium
z Studi Lapangan
z Eksperimen Lapangan
z Kuesioner Organisasi
z Survey Interview
z Fokus Group
z Metode Kombinasi

12
Ergonomi Partisipasi

z ‘Keterlibatan pekerja dalam


merencanakan dan mengontrol aktivitas
kerja mereka dengan pengetahuan dan
kekuatan yg cukup untuk mempengaruhi
proses dan keluaran dalam rangka
mencapai tujuan yg diinginkan’

Eksperimen Laboratorium

z Merupakan pendekatan ilmiah untuk


menentukan hubungan sebab-akibat.
z Pendekatan yang utama adalah
memanipulasi beberapa variabel
independen yang mempunyai pengaruh
atau menghilangkan efek dari variabel
lain yg mungkin mempunyai pengaruh
pd variabel dependen

13
Metode Studi Lapangan

z Pengamatan secara langsung ke dunia


nyata
z Data diperoleh secara nyata, tidak perlu
melakukan manipulasi
z Memiliki kepercayaan yang tinggi dalam
menentukan hubungan sebab akibat di
lapangan

Metode Eksperimen Lapangan

z Sedikit berbeda dengan metode studi


lapangan, metode ini tidak perlu
menunggu sampai hal itu terjadi.
z Dapat digunakan sebagai kelanjutan dari
studi lapangan sebagai intervensi
ergonomi makro.

14
Metode Kuesioner

z Dapat digunakan untuk mengumpulkan


informasi sebanyak mungkin mengenai
organisasi

Metode Survey Interview

z Merupakan langkah pengumpulan data untuk


memperjelas bagaimana struktur dan proses
sistem kerja pada kondisi saat ini.

z Ada 2 metode survey, yaitu:


z Terstruktur: semua level diwawancara dgn memilih
wakil dari masing-masing level
z Semi terstruktur: dilakukan kepada orang-orang
tertentu yg dianggap mengerti proses transfer
teknologi, mempunyai waktu terbatas, dan hanya
pertanyaan-pertanyaan kunci saja yg ingin
diketahui.

15
Metode Focus Group

z Melibatkan orang-orang secara


bersama-sama untuk diwawancarai
sebagai kelompok tentang salah satu
atau beberapa issue spesifik

Metode Kombinasi

z Dua atau lebih teknik-teknik diuraikan


untuk melakukan analisis, interfensi dan
evaluasi ergonomi makro.

16
Keuntungan Ergonomi Makro
z Personil
z Meningkatkan output dari masing-masing pekerja.
z Mengurangi kecelakaan kerja
z Mengurangi waktu training
z Mengurangi kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
suatu pekerjaan
z Mengurangi waktu perawatan
z Mengurangi absensi akibat kecelakaan kerja

z Peralatan dan Material


z Mengurangi skrap
z Penghematan peralatan
z Mengurangi kebutuhan material dan komponen yang
digunakan untuk proses produksi
z Mengurangi perawatan dari peralatan dan material

Kerugian Ergonomi Makro


z Personil
Biaya untuk menyewa konsultan ergonomi (ergonomist)

z Peralatan dan Material


Adanya biaya yang digunakan untuk pembelian peralatan &
material yang digunakan untuk proyek ergonomi makro
tersebut

z Mengurangi Produktivitas
Selama penerapan ergonomi makro berlangsung, produksi &
penjualan dapat terganggu untuk sementara waktu

z Overhead
Dalam perusahaan, biaya overhead biasanya diaplikasikan
dalam bentuk persentase dari biaya langsung, Intervensi dari
ergonomi makro dapat mengurangi biaya-biaya aktual ini,
sehingga departemen akunting harus menentukan lagi biaya
overhead ini.

17
Hubungan Antara
Ergonomi Mikro dan Ergonomi Makro

Macro-ergonomics:
organizations, job design,
work system

Micro-
ergonomics:
task,
equipment,
tools, machines,
information

Contoh-contoh Masalah - 1
Ergonomi Makro
z Banyak perusahaan menginvestasikan dananya
dalam jumlah yang besar untuk membeli peralatan
canggih seperti CNC dan CAD.
z Tetapi pada kenyataannya pemakaian mesin
tersebut banyak mengalami idle dalam waktu yang
sangat lama.
z Hal ini merupakan inefisiensi yang sering kali
berhubungan dengan kurangnya kemampuan pada
perencanaan dan penjadwalan

Æ Kurangnya pengetahuan dan kesadaran bahwa


kemampuan dibutuhkan untuk mengoperasikan
mesin-mesin tersebut.

18
Contoh-contoh Masalah - 2
Ergonomi Makro
z Mesin-mesin yang memakan biaya besar
membutuhkan perawatan yang baik untuk
mempersiapkan mesin tersebut agar dapat digunakan
semaksimal mungkin untuk menekan biaya opprtunity.
z Tetapi pada kenyataannya performansi perusahaan
untuk merawat mesin-mesin tersebut sangatlah
rendah

Æ Pemilik produk teknologi tinggi tersebut tidak menyadari bahwa


manajemen perawatan untuk produk trsebut sangat mutlak
diperlukan. Bukan karena mesin tersebut akan lebih sering rusak,
tetapi rendahnya kesiapan mesin tersebut untuk beroperasi akan
membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dalam menunggu
kembalinya investasi dana untuk mesin tersebut.

Contoh-contoh Masalah - 3
Ergonomi Makro
z Kemampuan yang tinggi dari teknologi canggih membutuhkan
perhatian khusus.
z Sebagai contoh sebuah kereta mempunyai kemampuan untuk
menampung seratus orang dengan kecepatan 100 km/jam, tetapi
fasilitas yang tersedia tidak mampu mendukung kereta tersebut.
z Sebagai akibatnya kecelakaan kereta api sering terjadi yang
mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak sedikit.
z Tidak ada penjelasan resmi mengenai kecelakaan tersebut tetapi
human errors diduga sebagai penyebab utamanya.

Æ menunjukkan bahwa teknologi tinggi (memiliki kapasitas yang tinggi)


berarti memiliki resiko yang tinggi, pengetahuan yang tinggi,
kemampuan yang tinggi, dan usaha untuk tetap konsisten dan
tanggung jawab yang besar. Untuk itu, semua faktor tersebut
merupakan karakteristik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
produk teknologi tinggi.

19
Contoh-contoh Masalah - 4
Ergonomi Makro
z Pada akhir tahun 1996 sebuah kapal feri tenggelam
pada pelayarannya dari Banda Aceh ke Sabang yang
disebabkan karena kelebihan penumpang.
z Sepuluh penumpang dinyatakan tewas dalam
kecelakaan tersebut.

Æ menunjukkan paling sedikit dua aspek.


Æ Pertama, kurangnya kesadaran bahwa teknologi
tinggi (memiliki kapasitas yang tinggi) berarti
memiliki resiko yang tinggi, dst.
Æ Kedua, kesalahan administrasi dengan mengijinkan
kapal feri tersebut untuk berlayar melebihi
kapasitasnya.

Kesimpulan
z Masalah-masalah di atas bukan merupakan masalah
ketidaksesuaian antara data antropometri operator
dan dimensi produk, atau kelebihan panas dan
kebisingan pada lingkungan kerja, seperti yang kita
temui pada masalah ergonomi mikro.
z Tetapi masalahnya adalah :
z kesesuaian antara manusia dengan teknologi dimana kata
‘manusia’ disini tidak berarti hanya operator tetapi manajemen
dari perusahaan yang bersangkutan.
z Kesesuaian antara manusia dengan prosedur kerja dan
administrasi praktis.
z Kesesuaian antara manusia dan proses termasuk waktu
penerapan teknologi yang bersangkutan.

20
Terimakasih

Semoga bermanfaat

21

You might also like