Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG

(Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang


Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015)

Listiyono1), Patricia Dhiana Paramita 2), Rita Andini 3)


1)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
2), 3)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRACT

Debt policy including funding policy the company sourced from ekster¬nal.
The determination of this debt policy with regard to capital structure as the debt is
one of the compositions in the capital structure. This study aims to analyze
empirically the influence of asset structure, profitability, company size, investment
opportunity set (IOS), the growth of the company and the old company to the debt
policy.
The population in this study are all companies manufacturing food and
beverage sector listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2010 - 2015.
The samples were taken in this study as many as 104 of observational data that meets
the criteria for the research sample. The sampling technique used purposive
sampling. Statistical analysis was conducted on the multiple linear regression and
hypothesis testing.
Based on the results of data analysis can be concluded; There is a positive
influence on the structure of assets against debt policy, there is a negative influence
significantly the profitability of the debt policy, There is no effect of firm size on debt
policy, There is no effect of the investment opportunity set against debt policy, There
is no effect of growth on debt policy, there is the influence of the old company against
debt policy.
Suggestions in this study is a manager who has a stake in the company tend to
use funds derived from retained earnings and share capital so that they will distribute
cash dividends to attract investors to buy shares of the company. For Investor, before
buying shares of the company, investors will look at how the funding source
companies are more inclined to use debt or equity. Additionally Investors need to
consider the value of its financing structure by considering the positive and negative
impacts.

Keywords: The structure of assets, profitability, company size, Set Investment


Opportunities, Growth Company, Old Company, Debt Policy

1
ABSTRAK

Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber


dari eksternal. Penentuan kebijakan hutang ini berkaitan dengan struktur modal
karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh struktur aktiva, profitabilitas,
ukuran perusahaan, set kesempatan investasi (IOS), pertumbuhan perusahaan dan
lama perusahaan terhadap kebijakan hutang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
2010 – 2015. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 104 data
pengamatan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik
sampling yang digunakan purposive sampling. Analisis statistik yang dilakukan
meliputi regresi linier berganda dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan ; Terdapat pengaruh positif
stuktur aktiva terhadap kebijakan hutang, Terdapat pengaruh negatif signifikan
profitabilitas terhadap kebijakan hutang, Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan
terhadap kebijakan hutang, Tidak terdapat pengaruh set kesempatan investasi
terhadap kebijakan hutang, Tidak terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan
terhadap kebijakan hutang, Terdapat pengaruh lama perusahaan terhadap kebijakan
hutang.
Saran dalam penelitian ini adalah manager yang memiliki saham pada
perusahaannya cenderung menggunakan dana berasal dari laba ditahan dan modal
saham sehingga mereka akan membagikan dividen kas untuk menarik pihak investor
membeli saham perusahaan. Bagi Investor, sebelum membeli saham perusahaan,
investor akan melihat bagaimana sumber pendanaan perusahaan apakah lebih
cenderung menggunakan hutang atau modal saham. Selain itu Investor perlu
memperhatikan nilai struktur pendanaan perusahaan dengan tetap mempertimbangkan
dampak positif maupun negatifnya.

Kata Kunci: Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Set Kesempatan


Investasi, Pertumbuhan Perusahaan, Lama Perusahaan, Kebijakan
Hutang

2
PENDAHULUAN untuk membiayai aktivitas operasional
Keberadaan manajer dalam suatu perusahaan. Kebijakan hutang
perusahaan yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kepercayaan oleh para pemegang struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
saham untuk mengelola dan perusahaan, dan set kesempatan
menjalankan perusahaan merupakan investasi (IOS).
kunci kesuksesan. Wahidahwati (2002) Berdasarkan penelitian terdahulu
menjelaskan manajer perusahaan yang menghasilkan penemuan yang
memegang peranan penting dalam masih beragam dan penelitian
proses pengambilan keputusan yang mengenai faktor-faktor yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mempengaruhi kebijakan hutang juga
utama perusahaan termasuk dalam hal dilakukan oleh Susanto (2011) pada
pencarian dana dan bagaimana semua perusahaan manufaktur yang
memanfaatkan dana tersebut. terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan alasan tersebut manajer (BEI) dengan periode 2005-2008.
dituntut untuk lebih berhati-hati dalam Hasil penelitian kepemilikan
penentuan kebijakan hutang dalam managerial berpengaruh terhadap
perusahaannya. kebijakan hutang, kepemilikan
Menurut Tjeleni (2013) institusional tidak berpengaruh
kebijakan hutang merupakan terhadap kebijakan hutang, kebijakan
keputusan pendanaan yang penting dividen berpengaruh terhadap
bagi kelangsungan aktivitas disebuah kebijakan hutang. pertumbuhan
perusahaan. Dimana kebijakan hutang perusahaan tidak berpengaruh terhadap
merupakan bagian dari kebijakan kebijakan hutang, profitabilitas
pendanaan perusahaan. Kebijakan berpengaruh terhadap kebijakan
hutang adalah kebijakan yang diambil hutang, ukuran perusahaan
oleh pihak manajemen dalam rangka berpengaruh terhadap kebijakan
memperoleh sumber pembiayaan bagi hutang, risiko sistimatik tidak
perusahaan sehingga dapat digunakan berpengaruh terhadap kebijakan

3
hutang, set peluang investasi perekonomian negara. Periode yang
berpengaruh terhadap kebijakan diambil yaitu berkisar antara tahun
hutang, struktur aktiva berpengaruh 2010 hingga 2015 yang tercakup 6
terhadap kebijakan hutang. periode laporan keuangan perusahaan
Penelitian ini merupakan kepada publik karena kondisi
replikasi dari penelitian yang perekonomian Indonesia dalam
dilakukan oleh Margaretha dan keadaan stabil.
Argoeby, (2009), Steven dan Lina, Berdasarkan pokok
(2011) serta penelitian Susanto (2011) permasalahan tersebut maka muncul
dengan tujuan untuk membuktikan gap pertanyaan penelitian yang dapat
yang muncul. Berbeda dengan digunakan sebagai pendukung untuk
penelitian sebelumnya, penelitian ini memperoleh data yang diinginkan
dilakukan untuk menguji pengaruh yaitu apakah struktur aktiva,
struktur aktiva, profitabilitas, ukuran profitabilitas, ukuran perusahaan, set
perusahaan, set kesempatan investasi kesempatan investasi (IOS),
(IOS), pertumbuhan perusahaan dan pertumbuhan perusahaan dan lama
lama perusahaan terhadap kebijakan perusahaan berpengaruh terhadap
hutang, hal ini berdasarkan kebijakan hutang ?
ketidakkonsistenan hasil penelitian,
perlu dilakukan pengujian lebih lanjut TINJAUAN PUSTAKA
untuk mengetahui konsistensi hasil Pengaruh Struktur aktiva terhadap
jika diterapkan pada sampel yang Kebijakan hutang
berbeda. Dalam penelitian ini Struktur aktiva adalah penentuan
mengambil sampel pada perusahaan berapa besar alokasi untuk masing –
manufaktur yang tercatat pada Bursa masing komponen aktiva, baik dalam
Efek Indonesia (BEI) karena aktiva lancar maupun dalam aktiva

perusahaan-perusahaan manufaktur tetap. Perusahaan dengan aset yang

merupakan perusahaan dalam taraf dapat digunakan untuk jaminan akan

perusahaan besar yang menyokong lebih memilih untuk menggunakan

4
penggunaan hutangnya lebih banyak. hipotesis yang dapat dirumuskan
Perusahaan yang memiliki aktiva tetap adalah:
dalam jumlah besar dapat menggunakan H1 : Struktur aktiva berpengaruh
hutang dalam jumlah besar karena aktiva positif terhadap kebijakan hutang
tersebut dapat digunakan sebagai Pengaruh Profitabilitas terhadap
jaminan pinjaman (Mamduh, 2004). Kebijakan hutang
Junaidi (2006) menyatakan Ukago (2005) menyatakan
struktur aktiva berhubungan dengan profitabilitas adalah tingkat
kekayaan perusahaan yang dapat keuntungan bersih yang berhasil
dijadikan jaminan yang lebih fleksibel diperoleh perusahaan dalam
akan cenderung menggunakan hutang menjalankan operasionalnya dalam
lebih besar daripada perusahaan yang suatu periode. Profitabilitas juga
struktur aktivanya tidak fleksibel. mencerminkan tingkat efektifitas yang
Perusahaan yang aktivanya sesuai dicapai oleh suatu operasional
untuk dijadikan jaminan kredit akan perusahaan. Dasar pemikiran bahwa
lebih banyak menggunakan hutang tingkat keuntungan dipakai sebagai
karena investor akan selalu suatu cara untuk menilai keberhasilan
memberikan pinjaman apabila efektifitas perusahaan tentu saja
mempunyai jaminan. Struktur aset berkaitan dengan hasil akhir dari
perusahaan memiliki pengaruh positif berbagai kebijakan dan keputusan
terhadap kebijakan hutang perusahaan perusahaan yang telah dijalankan
terutama bagi perusahaan yang dalam periode berjalan. Profitabilitas
memiliki aktiva tetap dalam jumlah dapat diukur dengan Return on Assets
yang besar. Aktiva tetap tersebut dapat (ROA), yakni perbandingan antara laba
dijadikan sebagai jaminan oleh bersih sebelum bunga dan pajak
manajer kepada kreditor sehingga dengan total aktiva.
manajer dapat memperoleh pinjaman Mamduh, (2004) menyatakan
dengan mudah. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki
profitabilitas tinggi cenderung

5
menggunakan hutang relatif kecil modal. Dengan kemudahan tersebut,
karena keuntungan atau laba yang maka perusahaan memiliki fleksibilitas
diperoleh perusahaan tidak semua dan kemampuan untuk mendapatkan
dibayarkan pada investor dalam bentuk dana. Semakin besar perusahaan
dividen tetapi juga disimpan dalam tersebut, maka semakin banyak dana
bentuk laba ditahan yang merupakan yang digunakan untuk menjalankan
sumber pendanaan internal bagi operasional perusahaan, salah satu
perusahaan. Hal ini sesuai dengan sumber dananya adalah berhutang.
Pecking Order Theory yang Ukuran perusahaan menjadi faktor
menetapkan suatu urutan keputusan yang perlu dipertimbangkan dalam
pendanaan dimana para manager menentukan tingkat hutang
pertama kali akan memilih untuk perusahaan. Perusahaan besar
menggunakan laba ditahan, hutang dan cenderung lebih mudah memperoleh
penerbitan saham sebagai pilihan pinajaman dari pihak ketiga, karena
terakhir. Berdasarkan uraian tersebut, kemampuan mengakses ke pihak lain
maka dapat dibuat hipotesis sebagai atau jaminan yang dimiliki berupa
berikut : aktiva bernilai lebih besar
H2 : Profitabilitas berpengaruh dibandingkan perusahaan kecil
negatif terhadap kebijakan hutang (Susanto, 2011). Hasil penelitian
Pengaruh Ukuran perusahaan Wiliandri (2011) dan Susanto (2011)
Terhadap Kebijakan hutang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
Dalam pecking order theory, berpengaruh positif terhadap kebijakan
perusahaan lebih memprioritaskan hutang. Berdasarkan uraian tersebut,
sumber pendanaan dari dalam (laba maka dapat dibuat hipotesis sebagai
ditahan), namun apabila masih kurang, berikut :
maka perusahaan akan melakukan H3 : Ukuran perusahaan
hutang, dengan salah satunya melalui berpengaruh positif terhadap
pasar modal. Perusahaan besar lebih kebijakan hutang
mudah memperoleh akses di pasar

6
Pengaruh Set Kesempatan Investasi Penelitian Vogt (1997) menunjukkan
(IOS) Terhadap Kebijakan hutang bahwa perusahaan yang sedang
Peluang pertumbuhan terlihat mengalami pertumbuhan akan
pada peluang investasi yang direspon positif oleh pasar. Peluang
diproksikan dengan bermacam pertumbuhan perusahaan terlihat pada
kombinasi nilai set peluang investasi peluang investasi yang diproksikan
(IOS: Investment Opportunity Set) dengan kombinasi IOS. Berdasarkan
(Smith dan Watts 1992). Implikasi hasil penelitian sebelumnya, maka
teori IOS berkaitan dengan keputusan hipotesis yang diajukan adalah:
pendanaan yang telah dilakukan H4: Set kesempatan investasi (IOS)
perusahaan terdiri dari keputusan berpengaruh positif terhadap
pendanaan jangka pendek, menengah kebijakan hutang
dan jangka panjang. Smith dan Watts Pengaruh pertumbuhan perusahaan
(1992) menemukan adanya bukti terhadap kebijakan hutang
empiris bahwa pada perusahaan yang Surya dan Rahayuningsih (2012)
mempunyai peluang untuk bertumbuh menyatakan pertumbuhan perusahaan
lebih besar mempunyai rasio debt to menunjukan bahwa perusahaan
equity yang lebih rendah dalam tersebut sedang melakukan perluasan
keputusan struktur modalnya. usaha sehingga dapat dipastikan
Pendanaan modal sendiri (equity perusahaan tersebut membutuhkan
financing) cenderung untuk dana untuk mendukung perluasan
mengurangi masalahmasalah usahanya tersebut. Menurut Yeniatie
keagenan, karena keberadaan hutang dan Destriana (2010) suatu perusahaan
berisiko dalam struktur modalnya. yang sedang berada pada tahap
Prospek perusahaan yang bertumbuh pertumbuhan akan membutuhkan dana
bagi investor merupakan hal yang yang besar sehingga cenderung untuk
menguntungkan karena investasi yang menekan sebagian besar
ditanamkan diharapkan bias pendapatannya. Semakin besar
memberikan return yang tinggi. pendapatan ditahan dalam perusahaan

7
berarti makin rendah dividen yang Surya dan Rahayuningsih (2012) yang
dibayarkan kepada para pemegang menyatakan bahwa pertumbuhan
saham. Tingkat pertumbuhan yang perusahaan tidak memiliki pengaruh
semakin cepat mengidentifikasikan terhadap kebijakan hutang. Dari hasil
bahwa perusahaan sedang mengadakan penemuan-penemuan tersebut maka
ekspansi. Hal ini menyebabkan hipotesis yang diajukan adalah sebagai
timbulnya kebutuhan dana yang besar. berikut:
Untuk itu, perusahaan menggunakan H5 : Pertumbuhan perusahaan
berbagai cara untuk memenuhi berpengaruh positif signifikan
kebutuhan dana tersebut termasuk terhadap kebijakan hutang
dengan menggunakan hutang. Pengaruh lama perusahaan
Yeniatie dan Destriana (2010) terhadap kebijakan hutang
menjelaskan pertumbuhan perusahaan Ardiansyah (2004) menyatakan
yang besar mempunyai pengaruh umur perusahaan menunjukan
positif terhadap hutang perusahaan, kemampuan perusahaan dapat
karena suatu perusahaan yang sedang bertahan hidup dan banyaknya
berada pada tahap pertumbuhan akan informasi yang dapat diserap publik.
membutuhkan dana yang besar untuk Umur perusahaan juga menunjukan
melakukan ekspansi. Hal ini akan kemampuan perusahaan tetap dapat
mendorong manajer untuk eksis, mampu bersaing dan
menggunakan hutang dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis
membiayai kebutuhan dana tersebut. yang ada dalam persaingan di dunia
Penelitian Yeniatie dan Destriana bisnis yang semakin ketat. Perusahaan
(2010), Hardiningsih, dan Octaviani yang telah lama berdiri akan
(2012) dan Milanto (2012) mempunyai publikasi perusahaan yang
menyatakan bahwa pertumbuhan lebih banyak dibandingkan dengan
perusahaan berpengaruh terhadap perusahaan yang masih baru. Menurut
kebijakan hutang. Hal ini bertentangan Margaretha dan Argoeby (2009) lama
dengan penelitian Susanto (2011), perusahaan (Firm age) adalah seberapa

8
lama perusahaan beroperasi sejak Kerangka Penelitian
perusahaan tersebut berdiri. Semakin Keputusan pendanaan
lama berdirinya suatu perusahaan, merupakan pembiayaan operasional
maka semakin mampu untuk perusahaan mengenai keputusan
mengakumulasikan dananya dan seberapa besar penggunaan utang
semakin sedikit melakukan pinjaman dibandingkan modal, sedangkan
baik jangka panjang ataupun jangka menurut Riyanto (2009:10) keputusan
pendek. Perusahaan yang lebih tua pendanaan adalah keputusan yang
cenderung memiliki kumpulan dana menentukan perimbangan
dari internal, dan jarang mengandalkan pembelanjaan yang terbaik atau
pinjaman dana dari luar perusahaan. penentuan sumber modal optimal.
Penelitian Margaretha dan Argoeby Manajer keuangan harus
(2009) yang menyatakan bahwa lama mengusahakan agar perusahaan dapat
perusahaan tidak memiliki pengaruh memperoleh dana yang diperlukan
terhadap kebijakan hutang. dengan biaya yang minimal dan
Berdasarkan hal tersebut, maka syarat-syarat yang menguntungkan
hipotesis yang diajukan adalah sebagai serta harus mempertimbangkan sifat
berikut : dan biaya dari masing-masing sumber
H6: Lama perusahaan berpengaruh dana yang akan dipilih karena masing-
negatif signifikan terhadap masing sumber dana memiliki
kebijakan hutang konsekuensi yang berbeda. Dari hal
H7: Struktur aktiva, profitabilitas, tersebut, maka dapat disimpulkan
ukuran perusahaan, set pemilihan keputusan pendanaan yang
kesempatan investasi (IOS), tepat kembali pada kondisi perusahaan
pertumbuhan perusahaan itu sendiri, sehingga manajer mampu
dan lama perusahaan berpe memilih keputusan pendanaan yang
ngaruh negatif signifikan tepat bagi perusahaan. Berdasarkan
terhadap kebijakan hutang dari pengembangan hipotesis di atas,
maka pengaruh struktur aktiva,

9
profitabilitas, ukuran perusahaan, set dilakukan pengujian hipotesa dengan
kesempatan investasi (IOS), menggunakan bantuan SPSS. Alat
pertumbuhan perusahaan dan lama analisis yang digunakan adalah regresi
perusahaan terhadap kebijakan hutang berganda, uji t dan Uji F.
dapat digambarkan kerangka
penelitian sebagai berikut : HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif Variabel
Penelitian

Hasil analisis statistik deskriptif


METODE PENELITIAN terhadap kebijakan hutang,
Populasi penelitian ini adalah menunjukkan bahwa rata-rata sebesar
seluruh perusahaan manufaktur sektor 1,5030, nilai minimum sebesar 0,03,
makanan dan minuman yang terdaftar nilai maksimum sebesar 11,32 dan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama standar deviasi sebesar 1,99564
periode 2010 – 2015. Sampel yang dengan jumlah observasi (n) sebesar
diambil dalam penelitian ini yaitu 104.
sebanyak 104 data pengamatan yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan Analisis Data
sampel penelitian. Metode Analisis Regresi Linier Berganda
pengumpulan data yang diperlukan Analisis regresi dilakukan untuk
adalah metode dokumentasi. Dalam mengetahui seberapa besar pengaruh
penelitian analisis data kuantitatif variabel independen (struktur aktiva,
digunakan untuk mengolah data dan profitabilitas, ukuran perusahaan, set

10
kesempatan investasi (IOS), hutang. Hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan perusahaan dan lama nilai t-hitung (-2,131) < t-tabel
perusahaan) terhadap variabel (1,660) atau sig t 0,036 < 0,05,
independen (kebijakan hutang). dengan demikian H2 diterima.
3. Pengujian Hipotesis (H3)
Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan hutang. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
(1,422) < t-tabel (1,660) atau sig t
1,422 > 0,05, dengan demikian H3
Berdasarkan tabel di atas maka
ditolak.
dapat dijelaskan persamaan regresi
4. Pengujian Hipotesis (H4)
linier berganda sebagai berikut :
Kesempatan investasi (IOS) tidak
Y=-2,464+2,968X1-0,049X2+0,398X3
berpengaruh signifikan terhadap
+0,099X4+0,739X5+0,060X6+ e
kebijakan hutang. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
Uji Hipotesis (Uji t)
(0,228) < t-tabel (1,660) atau sig t
1. Pengujian Hipotesis (H1)
0,228 > 0,05, dengan demikian H4
Struktur aktiva berpengaruh
ditolak.
positif signifikan terhadap
5. Pengujian Hipotesis (H5)
kebijakan hutang. Hal ini
Pertumbuhan perusahaan tidak
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
berpengaruh signifikan terhadap
(3,142) > t-tabel (1,660) atau sig t
kebijakan hutang. Hal ini
0,002 < 0,05, dengan demikian H1
ditunjukkan dengan nilai t-hitung
diterima.
(0,593) < t-tabel (1,660) atau sig t
2. Pengujian Hipotesis (H2)
0,555 > 0,05, dengan demikian H5
Profitabilitas berpengaruh negatif
ditolak.
signifikan terhadap kebijakan

11
6. Pengujian Hipotesis (H6) Besarnya adjusted R2 adalah
Lama perusahaan berpengaruh 0,183, hal ini berarti 18,3 persen yang
terhadap kebijakan hutang. Hal ini artinya 18,3% variasi perubahan dari
ditunjukkan dengan nilai t-hitung kebijakan hutang dapat dijelaskan oleh
(2,284) > t-tabel (1,660) atau sig t variabel-variabel independent yaitu
0,025 < 0,05, dengan demikian H6 struktur aktiva, profitabilitas, ukuran
diterima. perusahaan, set kesempatan investasi
(IOS), pertumbuhan perusahaan dan
Hasil Uji F
lama perusahaan. Sedangkan sisanya
sebesar 81,7 persen dijelaskan oleh
faktor-faktor diluar model misalnya
kepemilikan manajerial.

Pembahasan
Dari hasil perhitungan F-hitung
Pengaruh struktur aktiva
(4,836) > F-tabel (2,194) atau sig F
terhadap kebijakan hutang
(0,000) < 0,05, dengan demikian ada
Struktur aktiva berpengaruh
pengaruh positif signifikan struktur
positif signifikan terhadap kebijakan
aktiva, profitabilitas, ukuran
hutang. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan, set kesempatan investasi
semakin tinggi nilai aktiva tetap suatu
(IOS), pertumbuhan perusahaan dan
perusahaan maka semakin tinggi
lama perusahaan secara bersama-sama
jumlah hutang yang dimiliki
terhadap kebijakan hutang.
perusahaan. Supriyanto dan Falikha
Koefisien Determinasi
tun (2008) menyatakan besarnya
aktiva tetap dapat digunakan sebagai
jaminan atau kolateral hutang
perusahaan. Hal ini juga sebagai
proteksi terhadap pemberi pinjaman
dari masalah risiko moral yang

12
disebabkan oleh konflik yang mungkin perusahaan menghasilkan laba yang
terjadi diantara kreditur maupun rendah, cenderung menggunakan
investor. hutang sebagai mekanisme transfer
Pengaruh profitabilitas terhadap kekayaan dari kreditur ke perusahaan.
kebijakan hutang Pengaruh ukuran perusahaan
Profitabilitas berpengaruh posiif terhadap kebijakan hutang
terhadap kebijakan hutang. Hal ini Ukuran perusahaan tidak
sejalan dengan penelitian Margaretha berpengaruh terhadap kebijakan
dan Argoeby (2009), Yeniatie dan hutang. Ukuran perusahaan bukanlah
Destriana (2010), Susanto (2011), penentu sumber pendanaan yang
Hardiningsih, dan Octaviani (2012), dipilih oleh perusahaan, sebab yang
Narita (2012), Surya dan dipikirkan perusahaan adalah
Rahayuningsih (2012) menyatakan bagaimana memperoleh dana atau
bahwa profitabilitas berpengaruh modal yang mempunyai borrowing
terhadap kebijakan hutang. Adanya cost sekecil mungkin. Baik perusahaan
pengaruh menunjukkan bahwa besar maupun kecil pasti mempunyai
profitabilitas merefleksikan earnings hutang dan jumlahnya tidak selalu
untuk pendanaan investasi atau diperngaruhi oleh ukuran perusahaan
semakin tinggi profitabilitas tersebut. Sehingga ukuran perusahaan
perusahaan maka akan semakin rendah tidak mempengaruhi kebijakan hutang
hutang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan secara langsung.
pendanaan. Penelitian yang dilakukan
Susanto (2011) menjelaskan Susanto (2011), Milanto (2012) Surya
perusahaan yang mampu dan Rahayuningsih (2012)
menghasilkan laba maka untuk menunjukkan hasil yang kontrakdiftif
memenuhi sumber pendanaan lebih dimana ukuran perusahaan
cenderung menggunakan laba ditahan berpengaruh positif signifikan
untuk menghindari risiko dibanding terhadap tingkat hutang perusahaan.
menggunakan hutang. Pada saat Penelitian ini sejalan dengan penelitian

13
Margaretha dan Argoeby (2009), memilih sumber pendanaan yang
Narita (2012) Hastalona, (2012) yang mempunyai borrowing cost yang lebih
menyatakan bahwa ukuran perusahaan murah dan lebih mengandalkan dana
tidak memiliki pengaruh terhadap internal. Apabila pertumbuhan yang
kebijakan hutang. dialami perusahaan tersebut
Pengaruh set kesempatan investasi menyebabkan perusahaan tersebut
(IOS) terhadap kebijakan hutang membutuhkan dana lebih, maka
Set kesempatan investasi (IOS) kemungkinan mereka akan
tidak berpengaruh terhadap kebijakan menerbitkan saham untuk
hutang, hal ini dikarenakan masalah mengumpulkan dana yang mempunyai
muncul ketika perusahaan mengalami borrowing cost lebih rendah daripada
underinvestment problem, dimana hutang. Hal ini menunjukkan bahwa
invetasi yang dilakukan perusahaan perusahaan yang memiliki tingkat
tidak mampu terealisasikan maka pertumbuhan yang tinggi belum tentu
perusahaan mengahadapi masalah membutuhkan dana dari pihak
mengenai pendanaan terhadap invetasi eksternal yang lebih besar.
tersebut. Manajemen dihadapkan pada Penelitian ini tidak sejalan
pilihan untuk menggunakan dana dengan Yeniatie dan Destriana (2010),
internal dari laba ditahan atau Hardiningsih, dan Octaviani (2012)
menggunakan dana eksternal dari dan Milanto (2012) menyatakan bahwa
utang. pertumbuhan perusahaan berpengaruh
Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang. Hal ini
terhadap kebijakan hutang sejalan dengan penelitian Susanto
Pertumbuhan perusahaan tidak (2011), Surya dan Rahayuningsih
berpengaruh terhadap kebijakan (2012) yang menyatakan bahwa
hutang. Tidak semua perusahaan yang pertumbuhan perusahaan tidak
mempunyai tingkat pertumbuhan yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan
tinggi memilih hutang sebagai sumber hutang.
pendanaannya. Perusahaan akan tetap

14
Pengaruh lama perusahaan 2. Terdapat pengaruh negatif
terhadap kebijakan hutang signifikan profitabilitas terhadap
Lama perusahaan berpengaruh kebijakan hutang, hal ini
terhadap kebijakan hutang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan yang profitabilitas perusahaan maka akan
berukuran besar akan relatif lebih semakin rendah hutang yang
mudah dalam memenuhi kebutuhan digunakan untuk kegiatan
dananya melalui utang, karena tingkat pendanaan
kepercayaan pihak kreditur lebih besar 3. Tidak terdapat pengaruh ukuran
terhadap perusahaan yang berukuran perusahaan terhadap kebijakan
besar dibandingkan dengan perusahaan hutang karena semakin besar
yang berukuran kecil. Perusahaan yang ukuran suatu perusahaan, maka
lama selalu membutuhkan dana dari belum tentu untuk menggunakan
pihak eksternal yang besar pula selain dana eksternal juga akan semakin
itu perusahaan selalu memaksimalkan besar.
penggunaan dana internal perusahaan. 4. Tidak terdapat pengaruh set
Semakin lama umur perusahaan maka kesempatan investasi terhadap
semakin banyak informasi yang telah kebijakan hutang hal ini
diperoleh masyarakat tentang menunjukan tidak semua
perusahaan tersebut. perusahaan yang mempunyai
PENUTUP tingkat pertumbuhan yang tinggi

Simpulan memilih hutang sebagai sumber

1. Terdapat pengaruh positif stuktur pendanaannya.

aktiva terhadap kebijakan hutang 5. Tidak terdapat pengaruh

karena semakin besar stuktur pertumbuhan perusahaan terhadap

aktiva, maka stuktur aktiva tersebut kebijakan hutang hal ini

dapat dijadikan jaminan dalam menunjukan tidak semua

memperoleh hutang. perusahaan yang mempunyai 71


tingkat pertumbuhan yang tinggi

15
memilih hutang sebagai sumber mampu melunasi. Manager lebih
pendanaannya. senang menggunakan sumber dana
6. Terdapat pengaruh lama perusahaan dari laba ditahan dan modal saham,
terhadap kebijakan hutang, artinya karena memiliki risiko yang kecil.
perusahaan yang berukuran besar Perusahaan yang menghasilkan laba
akan relatif lebih mudah dalam yang besar akan menggunakan laba
memenuhi kebutuhan dananya tersebut sebagai sumber pendanaan
melalui utang, karena tingkat dan menarik investor dengan
kepercayaan pihak kreditur lebih membagikan dividen kas.
besar terhadap perusahaan yang 2. Bagi Investor, sebelum membeli
berukuran besar dibandingkan saham perusahaan, investor akan
dengan perusahaan yang berukuran melihat bagaimana sumber
kecil. pendanaan perusahaan apakah lebih
Saran cenderung menggunakan hutang
1. Penelitian ini dapat memberikan atau modal saham. Investor lebih
masukan bagi para manager cenderung membeli saham pada
keuangan dalam pengambilan perusahaan yang menghasilkan
keputusan pendanaan. Manager laba, karena perusahaan akan
yang memiliki saham pada cenderung menggunakan dana dari
perusahaannya cenderung laba ditahan dan modal saham serta
menggunakan dana berasal dari memiliki risiko yang kecil akan
laba ditahan dan modal saham kebangkrutan. Selain itu Investor
sehingga mereka akan membagikan perlu memperhatikan nilai struktur
dividen kas untuk menarik pihak pendanaan perusahaan dengan tetap
investor membeli saham mempertimbangkan dampak positif
perusahaan. Sumber dana yang maupun negatifnya. Dalam hal ini
berasal dari hutang memberikan investor nampaknya perlu
risiko bagi perusahaan apabila saat mencermati dari struktur hutang
jatuh tempo perusahaan tidak yang dimiliki perusahaan serta

16
pemanfaatannya agar hutang yang yaitu hanya 6 tahun, dalam hal ini
dimiliki perusahaan dapat memiliki dapat mempengaruhi estimasi
komposisi yang ideal dengan pengukuran
kemampuan dan tingkat 3. Penelitian ini memiliki beberapa
pertumbuhan perusahaan. keterbatasan yaitu Jumlah sampel
3. Untuk pihak lain, dengan adanya pengamatan relatif terbatas, hanya
penelitian ini dapat lebih banyak 104 data perusahaan karena
memahami mengenai terdapat pengurangan data yang
perkembangan teori manajemen disebabkan oleh adanya informasi
khususnya yang berkaitan dengan yang tidak disajikan oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan baik dalam financial
kebijakan hutang. report maupun annual report.

Keterbatasan Penelitian Agenda Penelitian yang Akan


1. Pada penelitian ini r square dari Datang
variabel dependen kebijakan hutang 1. Penelitian ke depan perlu dengan
yang didapat adalah sebesar 0,183, menambah variabel lain berupa
yang berarti 18,3% yang variabel fundamental yang dapat
menunjukkan variabel independen berpengaruh terhadap kebijakan
yang diteliti tidak dapat hutang sehingga nilai koefisien
menjelaskan variabel kebijakan determinasinya dapat ditingkatkan,
hutang secara penuh. sehingga permodelan menjadi lebih
2. Sampel yang digunakan perusahaan baik.
manufaktur sektor makanan dan 2. Penelitian selanjutnya dapat
minuman yang Terdaftar di Bursa menggunakan seluruh jenis industri
Efek Indonesia, sehingga hasil baik industri manufaktur sektor
penelitian tidak bisa digenaralisasi. makanan dan minuman, keuangan,
Selain itu sampel yang digunakan maupun non keuangan lainnya
dalam penelitian ini relatif sedikit sebagai obyek penelitian sehingga

17
hasil yang diperoleh bisa lebih Brigham, Eugene.F dan Houston,
Joel.F. 2009. Dasar-Dasar
umum Sehingga hasil penelitian
Manajemen Keuangan. Jakarta :
menjadi lebih baik karena unsur Salemba Empat
keterwakilan data yang lebih tinggi
Hardiningsih, Pancawati dan
dibandingkan pengambilan sampel Octaviani, Rachmawati Meita,
2012, Determinan Kebijakan
yang lebih sedikit.
Hutang (Dalam Agency Theory
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dan Pecking Order Theory),
Dinamika Akuntansi, Keuangan
menambah jumlah periode tahun
dan Perbankan, Mei 2012, Hal: 11
pengamatan, sehingga hasil - 24 Vol. 1, No. 1
penelitian dapat menentukan tingkat
Harwira, Wanda. 2009. Pengaruh
kebijakan hutang dalam jangka Kebijakan Dividen, Kepemilikan
Manajerian, dan Kepemilikan
yang panjang.
Institusional terhadap Kebijakan
4. Penambahan variabel corporate Hutang : Sebuah Perspektif Teori
Agensi. Skripsi Fakultas Ekonomi
governance lain seperti peluang
Universitas Riau
bertumbuh dan struktur
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data
kepemilikan
Penelitian Dengan Statistik.
Jakarta: Bumi Aksara
DAFTAR PUSTAKA
Hastalona, Dina, 2013, Analisis
Anggraeni, Rimbun, 2011, Pengaruh Faktor-Faktor Yang
size, net profit margin, current Mempengaruhi Kebijakan Utang,
ratio dan tangibility of assets Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol.
terhadap debt ratio perusahaan 5, No. 1, Maret 2013
manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode Husnan, Suad. 2002. Manajemen
2005-2009, Skripsi, Fakultas Keuangan: Teori dan Penerapan.
Ekonomi Unversitas Sebelas Maret Yogyakarta : BPFE
Surakarta.
Indahningrum, R. Putri dan
Boatong, A. 2004. Determinant of Handayani, Ratih. 2009. Pengaruh
Capital Structure: Evidence from Kepemilikan Manajerial,
International Joint Ve ntures in Kepemilikan Institusional,
Ghana. International Journal of Dividen, Pertumbuhan
Social Economic , 56-66 Perusahaan, Free Cash Flow dan
Profitabilitas terhadap Kebijakan

18
Hutang Perusahaan. Jurnal Bisnis Murni, Sri dan Andriana. 2007.
dan Akuntansi vol.11. No.3: 189- Pengaruh Insider Ownership,
207. Institutional Investor, Dividen
Payments, dan Firm Growth
Joni dan Lina, 2010, Faktor-Faktor terhadap Kebijakan Hutang
Yang Mempengaruhi Struktur Peruahaan (Studi Kasus pada
Modal, Jurnal Bisnis Dan Perusahaan Manufaktur yang
Akuntansi Vol. 12, No. 2, Agustus Terdaftar di Bursa Efek Jakarta),
2010, Hlm. 81 – 96 Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.
7. No. 1, Hlm. 15-24.
Kesuma, Ali., 2009, Analisis Faktor
yang Mempengaruhi Struktur Mustafa, Abu Ziad; Mayer, Peter
Modal Serta Pengaruhnya Edward. 2012. Factor Affecting
Terhadap Harga Saham Labor Productivity in Building
Perusahaan Real Estate Yang Go Project in the Gaza Strip. Journal
Public di Bursa Efek Indonesia, of Civil Engineering and
Vol. 11, No. 1, Maret: hal 38-49. Management. Vol. 13, No. 4, hal.
245-254
Margaretha, Farah dan Argoeby,
Yolla, 2009, Faktor-Faktor Yang Narita, Rona Mersi, 2012, Analisis
Mempengaruhi Kebijakan Utang Kebijakan Hutang, Accounting
Perusahaan Publik, Jurnal Analysis Journal 1 (2) (2012)
Informasi Perpajakan, Akuntansi
dan Keuangan Publik, Vol. 4, No. Nuraina, Nur, 2012, Pengaruh
1, Januari 2009, Hal. 57 – 64 Kepemilikan Institusional Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Mas’ud, Masdar. 2008. “Analisis Kebijakan Hutang Dan Nilai
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan (Studi pada
Struktur Modal dan Hubungannya Perusahaan Manufaktur yang
terhadap Nilai Perusahaan,: Terdaftar di BEI), Jurnal Bisnis
Manajemen dan Bisnis dan Ekonomi (JBE), September
2012, Hal. 110 – 125
Milanto, Desi, 2012, Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Rahayu, Dyah Sih. 2005. Pengaruh
Kebijakan Hutang (Studi Pada Kepemilikan Saham Manajerial
Perusahaan Manufaktur Yang dan Institusional pada Struktur
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Modal Perusahaan. Jurnal
(BEI) Periode Tahun 2009-2011), Akuntansi & Auditing. Volume
Jurnal, Fakultas Ekonomi 01/No. 02/Mei 2005: 181-197
Universitas Semarang

19
Sanjaya, Riki, 2015, Variabel-Variabel Surya, Dennys dan Rahayuningsih,
Yang Mempengaruhi Kebijakan Deasy Ariyanti, 2012, Faktor-
Hutang, Jurnal Bisnis dan Faktor Yang Mempengaruhi
Akuntansi, Vol. 16, No. 1, Juni Kebijakan Hutang Perusahaan
2015, Hlm. 46 – 60 Non Keuangan Yang Terdaftar
Dalam Bursa Efek Indonesia,
Riyanto, Bambang. 2009. Dasar- Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.
Dasar Pembelanjaan Perusahaan. 14, No. 3, Desembers 2012, Hlm.
BPFE Yogyakarta 213 - 225

Saidi. 2004. Faktor-Faktor yang Susanto, Yulius Kurnia, 2011,


Mempengaruhi Struktur Modal Kepemilikan Saham, Kebijakan
pada Perusahaan Manufaktur Go Dividen, Karakteristik
Publik di BEJ Tahun 1997-2002. Perusahaan, Risiko Sistematik, Set
Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. Peluang Investasi dan Kebijakan
11, No. 1, Maret, Hlm. 44-58. Hutang, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 13, No. 3,
Sartono, Agus, 2007, Manajemen Desember 2011, Hlm. 195 - 210
Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
Windraesti, Jaladri Angleng, 2012.
Sayeed, Mohammad Abu. 2011. The Pengaruh Karakteristik
Determinants of Capital Structure Perusahaan terhadap Struktur
for Selected Bangladeshi Listed Modal : Studi Empiris di Bursa
Companies. International Review Efek Indonesia, JRAK, Volume
of Business Research Papers Vol. 8, No.2 Agustus 2012
7. No. 2. March 2011. Hal. 21-36
Yeniatie dan Destriana, Niken, 2010,
Soesetio, Yuli. 2008. Kepemilikan Faktor-Faktor Yang
Manajerial dan Institusional, mempengaruhi kebijakan Hutang
Kebijakan Dividen, Ukuran Pada Perusahaan Nonkeuangan
Perusahaan, Struktur Aktiva dan Yang Terdatar di Bursa Efek
Profitabiltas Terhadap Kebijakan Indonesia, Jurnal Bisnis dan
Hutang. Jurnal Keuangan dan Akuntansi, Vol. 12, No. 1, April
Perbankan, Vol. 12: 384–398 2010, Hlm. 1 – 16

Yuniningsih. 2003. Analisis Pengaruh


Investasi Terhadap Hutang Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Listed di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi,
April 2003, Vol. 3, No. 1, Hlm.
33-38

20

You might also like