Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2.

Juni 2014

THE EFFECT OF WORK STRESSOR ON THE MIDWIFE PERFORMANCE


IN RSKIA SADEWA YOGYAKARTA

Wulan Rahmadhani1 Elsye Maria Rosa, Sri Handari W


1JurusanKebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong

ABSTRACT
Midwife is one resource that has an important role in the hospital.
Midwife is very important because the job involves the safety of the
mother and child during birthing. In performing its duties, midwife
potentially experience of work stress are affected by the stressors of work
consisting of the physical environment, individual, group and
organizational. RSKIA Sadewa is one hospital that specialized in
providing services for maternal and child health that attracted many
people that have a lot of patients every month. A large number of patients
who were not matched with adequate work environment will impact on
job stress experienced by the midwives.
The research was a descriptive analytic study. The populations of
the study are all midwives working in Yogyakarta Sadewa RSKIA as many
as 36 people. The sampling technique in this research is total sampling
with amount of sample as many as 36 people. The data collect using
questionnaires. Analysis data using multiple regression analysis.
Physical environmental stressors have a significant effect on the
performance of midwives. Individual stressors have a significant effect on
the performance of midwives. Stressor groups significantly influence the
performance of midwives. Organizational stressors have a significant
effect on the performance of midwives.Work stressors consisting of the
physical environment, individual, groups and organizations to
simultaneously have a significant effect on the performance of midwives
in RSKIA Sadewa Yogyakarta.

Keywords: Job stressors, physical environment, midwifery performance,

PENDAHULUAN memberikan pelayanan obstetri


Bidan merupakan salah dan neonatal.1Dalam
satu sumber daya yang menjalankan tugasnya, bidan
mempunyai peran penting di sangat rentang mengalami stress
rumah sakit. Bidan bertugas kerja. Stres kerja adalah situasi
memberikan asuhan kebidanan. faktor yang terkait dengan
Tugas bidan sangat penting pekerjaan, berinteraksi dengan
karena menyangkut keselamatan faktor dari dalam diri individu
ibu dan anak yaitu pada saat dan mengubah kondisi fisiologi
membantu persalinan. Bidan dan psikologi sehingga
harus mampu melaksanakan keadaannya menyimpang dari
tugasnya sesuai dengan standar normal. 2 Stres kerja tersebut
Pelayanan Kebidanan (SPK) dapat disebabkan oleh beban
sebagai acuan standar yang kerja yang berat, tekanan dan
harus digunakan dalam tuntutan untuk melaksanakan

48
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

tugas dengan baik, waktu kerja kenormalan aktivitas kerja,


yang harus siap setiap saat, dan menurunkan tingkat
berbagai permasalahan produktivitas dan kinerja.3
komplikasi persalinan yang Kinerja yang baik dapat
sering dialami pasien. Tugas tercapai apabila bidan tidak
bidan yang menanggung mengalami stress kerja. Apabila
keselamatan ibu dan janin pada kinerja bidan sebagai
saat persalinan akan semakin pelaksanaan dari standar
menambah potensi terjadinya pelayanan kebidanan pada
stres kerja. pelayanan antenatal tidak
Stres kerja adalah suatu dilaksanakan dengan baik akan
tanggapan penyesuaian, berdampak negatif, misalnya ibu
diperentarai oleh perbedaan- bersalin yang berisiko tinggi
perbedaan individu dan atau tidak terdeteksi secara dini
proses psikologis yang sehingga dapat berakibat fatal
merupakan suatu konsekuensi pada ibu hamil dan janin yang
dari setiap tindakan dari luar, dikandung yang dapat
situasi atau peristiwa yang membahayakan keselamatan ibu
menetapkan permintaan dan janin.4
psikologis dan atau fisik Berdasarkan hasil
berlebihan kepada seseorang. wawancara dengan tenaga bidan
Stres kerja dipengaruhi oleh yang ada di RSKIA Sadewa
stressor pekerjaan yang terdiri Yogyakarta diketahui, ada
dari lingkungan fisik, individu, beberapa yang merasakan beban
kelompok dan kerja yang berat karena
organisasional.Konsekuensi stres banyaknya pasien di RSKIA
mencangkup empat macam yaitu Sadewa Yogyakarta. Selain itu
penyakit fisik yang di timbulkan bidan harus mengerjakan
oleh stres, kecelakaan kerja sesuatu pekerjaan secara terus
terutama pada pekerja dengan menerus dan monoton sehingga
tuntutan kinerja yang tinggi dan terkadang seorang perawat juga
perhatian yang kurang, sulit mengalami stres kerja. Hal ini
menyesuaikan diri dengan akan menyebabkan kinerja
pekerjaanya sebagai akibat stres bidan menjadi menurun.
pekerjaan, lesu kerja (burn-out) Permasalahan yang
terjadi bila individu kehabisan dikemukakan di atas menjadi
motivasi dalam upaya sering dialami oleh bidan dalam
meneruskan suatu kinerja yang melaksanakan tugasnya.
tinggi. Dampak negatif yang Berdasarkan pada permasalahan
dapat di timbulkan oleh stres yang ada, menarik untuk
kerja dapat diantaranya dilakukan penelitian lebih lanjut
terjadinya kekacauan hambatan tentang pengaruh stressor
baik dalam manajemen maupun pekerjaan terhadap kinerja bidan
operasional kerja, mengganggu di RSKIA Sadewa Yogyakarta.

METODE PENELITIAN rancangan penelitian cross


Penelitian ini Jenis sectional. Rancangan penelitian
penelitian yang digunakan cross sectional, yaitu suatu
adalah deskriptif analitis dengan penelitian yang mempelajari

49
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

hubungan antara variabel bebas data yang digunakan data


dan variabel terikat dengan primer dan sekunder. Analisisi
melakukan pengukuran sesaat data dilakukan dengan analisis
dan bersamaan.5 Penelitian ini regresi linier berganda.
bertujuan untuk mengetahui
pengaruh stressor pekerjaan HASIL DAN BAHASAN
terhadap kinerja bidan di RSKIA KATEGORISASI DATA
Sadewa Yogyakarta. STRESSOR PEKERJAAN
Obyek penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian
adalah RSKIA Sadewa didapatkan data tenntang
Yogyakarta. Subjek penelitian ini kategorisasi Stressor Pekerjaan
adalah tenaga bidan yang dan data kinerja bidan yang
bekerja di RSKIA Sadewa bekerja di RSKIA Sadewa
Yogyakarta RSKIA Sadewa Yogyakarta RSKIA Sadewa
Yogyakarta. Pengambilan data Yogyakarta
menggunakan kuesioner. Jenis

Tabel 1. Kategorisasi Data Stressor Pekerjaan


Kategori
Total
Stressor Tinggi Sedang Rendah
f % f % f % f %
Lingkungan fisik 0 0,0 14 38,9 22 61,1 36 100,0
Individual 0 0,0 12 33,3 24 66,7 36 100,0
Kelompok 0 0,0 7 19,4 29 80,6 36 100,0
Organisasional 0 0,0 22 61,1 14 38,9 36 100,0
Sumber: Data primer diolah 2012
Hasil kategorisasi data rendah. Stressor kelompok
stressor lingkungan fisik diketahui sebagian besar (80,6%)
diketahui sebagian besar (61,1%) responden menyatakan dalam
responden menyatakan kategori rendah. Stressor
lingkungan fisik pekerjaan organisasional diketahui
dalam kategori rendah. Stressor sebagian besar (61,1%)
individual diketahui sebagian responden menyatakan dalam
besar (66,7%) responden kategori sedang.
menyatakan dalam kategori

Tabel 2. Kategorisasi Data Kinerja


Kategori Frekuensi Persentase (%)
Baik 28 77,8
Cukup 8 22,2
Kurang 0 0,0
36 100,0

Berdasarkan Tabel 2, baik, dan tidak ada kinerja


diketahui sebagian besar (77,8%) kategori kurang.
kinerja bidan dalam kategori

50
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Pengujian Asumsi
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov
Data variabel penelitian p Keterangan
-Smirnov Z
Stressor Lingkungan fisik 0,966 0,309 Normal
Stressor Individual 1,264 0,082 Normal
Stressor Kelompok 0,933 0,349 Normal
Stressor Organisasional 0,687 0,733 Normal
Kinerja 1,098 0,179 Normal

Oleh karena semua dapat dinyatakan bahwa semua


variabel penelitian mempunyai variabel yang digunakan dalam
nilai signifikansi yang lebih penelitian ini berdistribusi
besar dari 0,05 (p>0,05), maka normal
Tabel 4. Hasil Uji Linieritas
Hubungan F hitung p Keterangan
X1 → Y 1,191 0,346 Linier
X2 → Y 1,693 0,138 Linier
X3 → Y 1,010 0,480 Linier
X4 → Y 2,005 0,078 Linier
Sumber: Data primer diolah 2012
Oleh karena nilai dinyatakan bahwa hubungan
signifikansi lebih besar dari 0,05 antara variabel bebas dengan
(p>0,05), maka dapat kinerja adalah linier.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas
Lingkung Individu Kelompo Organisasio
Variabel
an fisik al k nal
Lingkungan fisik - 0,642 0,545 0,675
Individual 0,642 - 0,583 0,521
Kelompok 0,545 0,583 - 0,660
Organisasional 0,675 0,521 0,660 -
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel 5, 0,80), maka dapat dinyatakan
terlihat bahwa korelasi antara bahwa model regresi ini adalah
variabel bebas dalam penelitian kolinier dan tidak terjadi
ini berada di bawah 0,80 (r < multikolinearitas.

51
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 72.229 2.343 30.828 .000
Lingkungan fisik -.357 .156 -.277 -2.289 .029
Individual -.272 .123 -.245 -2.213 .034
Kelompok -.267 .116 -.261 -2.302 .028
Organisasional -.233 .099 -.286 -2.345 .026
a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data primer diolah 2012


Berdasarkan hasil analisis stressor pekerjaan mempunyai
regresi tersebut, maka pengaruh yang negatif terhadap
didapatkan persamaan regresi kinerja bidan. Artinya semakin
sebagai berikut: rendah stressor pekerjaan maka
Y = - 0,277 X1 - 0,245 X2 - 0,261 akan semakin baik kinerja
X3 - 0,286 X4 + e. Berdasarkan bidan. Apabila stressor
persamaan tersebut di atas pekerjaan semakin tinggi maka
maka dapat dijelaskan bahwa kinerja akan semakin menurun.

Uji t (secara parsial) individual terhadap kinerja


a. Lingkungan Kerja bidan di RSKIA Sadewa
Hasil statistik uji t pada Yogyakarta.
variabel stressor c. Stressor Kelompok
lingkungan fisik diperoleh Hasil statistik uji t pada
nilai t hitung sebesar - variabel stressor kelompok
2,289 dengan tingkat diperoleh nilai t hitung
signifikansi 0,029, karena sebesar -2,302 dengan
signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,028,
0,05 (p<0,05). Hasil ini karena signifikansi lebih
menunjukkan bahwa ada kecil dari 0,05 (p<0,05).
pengaruh negatif signifikan Hasil ini menunjukkan
stressor lingkungan fisik bahwa ada pengaruh
terhadap kinerja bidan di negatif signifikan stressor
RSKIA Sadewa Yogyakarta. kelompok terhadap kinerja
di RSKIA Sadewa
b. Stressor Individual Yogyakarta.
Hasil statistik uji t pada d. Stressor Organisasi
variabel stressor individual Hasil statistik uji t pada
diperoleh nilai t hitung variabel stressor organisasi
sebesar -2,213 dengan diperoleh nilai t hitung
tingkat signifikansi 0,034, sebesar -2,345 dengan
karena signifikansi lebih tingkat signifikansi 0,026,
kecil dari 0,05 (p<0,05). karena signifikansi lebih
Hasil ini menunjukkan kecil dari 0,05 (p<0,05).
bahwa ada pengaruh Hasil ini menunjukkan
negatif signifikan stressor bahwa ada pengaruh

52
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

negatif signifikan stressor Sadewa Yogyakarta.


organisasi terhadap kinerja Variabel yang paling
bidan di RSKIA Sadewa dominan dari stressor
Yogyakarta. pekerjaan tersebut adalah
Berdasarkan hasil analisis organisasi yang
tersebut di atas dapat ditunjukkan dari nilai t
disimpulkan stressor hitung yang paling besar
pekerjaan yang terdiri dari yaitu -2,345 lebih besar
stressor lingkungan fisik, dibandingkan dengan
individual, kelompok dan lingkungan fisik sebesar -
organisasi, secara parsial 2,289, individual sebesar -
berpengaruh negatif 2,213, dan kelompok
singnifikan terhadap sebesar -2,302.
kinerja bidan di RSKIA

Uji F
Tabel 7. Hasil Uji F
Model Sum of df Mean F Sig
Square square
REGRESSION 887.084 4 221.771 32138 0.00
RESIDUAL 213.916 31 6.901
Total 1101.000 35
a. Predictors (constant), organisasional, kelompol,
lingkungan fisik
b. Dependent variable kinerja

Hasil analisis diperoleh hipotesis diterima. Hal ini berarti


nilai F hitung sebesar 32,138 bahwa stress kerja yang
dengan signifikansi sebesar disebabkan oleh stressor
0,000. Oleh karena nilai pekerjaan berpengaruh
signifikansi tersebut lebih kecil signifikan terhadap kinerja bidan
dari 0,05 (p<0,05), maka di RSKIA Sadewa Yogyakarta.

Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 8. Nilai Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjust R Std Error
square the
Estimate
0.898 0.806 0.781 2.62688
c. Predictors (constant), organisasional, kelompol,
lingkungan fisik
Hasil analisis diperoleh faktor lain yang tidak diteliti
nilai Adjusted R2 sebesar 0,781. dalam penelitian ini.
Hal ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian
kinerja bidan dipengaruhi menunjukkan stressor
stressor pekerjaan sebesar lingkungan fisik berpengaruh
78,1%, sedangkan sisanya signifikan terhadap bidan di
sebesar 21,9% dipengaruhi oleh RSKIA Sadewa Yogyakarta.

53
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Dibuktikan dari hasil analisis sebesar -2,213 dengan tingkat


diperoleh nilai t hitung sebesar - signifikansi 0,034, karena
2,289 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05
signifikansi 0,029 (p<0,05). (p<0,05). Dapat diartikan bahwa
Dapat diartikan semakin rendah semakin rendah stressor
stressor lingkungan fisik maka individual maka semakin baik
semakin baik kinerja yang kinerja yang dicapai.
dicapai. Hasil penelitian ini
Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian
mendukung penelitian yang terdahulu dengan hasil dietahui
telah dilakukan sebelumnya oleh konflik peran ganda pekerjaan
yang menyimpulkan lingkungan dan keluarga berpegaruh
fisik yang kondusif mempunyai signifikan terhadap terjadinya
hubungan signifikan terhadap stress kerja perawat wanita
kinerja karyawan. 6 Dapat rumah sakit.7 Ketidakmampuan
disimpulkan, lingkungan kerja seseorang dalam menghadapi
merupakan salah satu faktor konflik peran, beban pekerjaan
tercapainya kinerja. Karyawan dan tanggung jawab pekerjaan
akan merasa senang dan akan berdampak terhadap
nyaman untuk melaksanakan timbulnya stress. Keadaan
tugas pekerjaan apabila berada tersebut akan mempengaruhi
di lingkungan kerja yang kemampuan keryawan dalam
kondusif dan mendukung untuk melaksanakan tugas pekerjaan
melaksanakan tugas dan akan berdampak pada hasil
pekerjaannya. kerja yang dicapai.
Lingkungan fisik di RSKIA Kondisi individual yang
Sadewa bukan menjadi faktor mendukung merupakan modal
yang menyebabkan stress kerja. awal bagi seorang bidan dalam
Lingkungan yang ada telah melaksanakan tugasnya dan
memadai dan dapat mendukung mencapai kinerja yang
bidan dalam melaksanakan maksimal. Bidan yang mampu
tugasnya. Lingkungan kerja yang membedakan fungsi dan
kondusif dapat memperlancar perannya dengan baik ketika di
pelaksanaan tugas bidan tempat kerja didukung dengan
sehingga pekerjaan dapat kompetensi diri maka akan
diselesaikan dengan cepat, tepat mempermudah untuk
dan mencapai kinerja yang melaksanakan tugas dengan
maksimal. Hasil penelitian ini maksimal. Kondisi ini akan
menunjukkan adanya pengaruh mendukung bidan untuk bekerja
yang signifikan lingkungan lebih berkonsentrasi,
pekerjaan terhadap kinerja. bertanggung jawab, teliti dan
Hasil penelitian ini cekatan sehingga kinerja yang
menunjukkan stressor individual diharapkan akan mudah untuk
berpengaruh signifikan terhadap dicapai. Pekerja dengan
kinerja di RSKIA Sadewa kecakapan pribadi yang tinggi
Yogyakarta, sehingga cenderung untuk tetap tenang
mendukung hipotesis penelitian. jika dihadapkan dengan situasi
Didukung dengan hasil uji yang penuh tekanan. Kurangnya
statistik diperoleh nilai t hitung kecakapan akan menumbuhkan

54
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

tekanan kerja yang dapat kelompok. Keharmonisan


menjadi sumber stres.8 hubungan antar rekan kerja
Hasil penelitian dapat mendukung tercapainya
menunjukkan stressor kelompok kinerja yang maksimal.
berpengaruh signifikan terhadap Hasil penelitian
kinerja di RSKIA Sadewa menunjukkan stressor
Yogyakarta, sehingga organisasi berpengaruh
mendukung hipotesis penelitian. signifikan terhadap kinerja di
Hal ini didukung dengan hasil RSKIA Sadewa Yogyakarta,
analisis diperoleh nilai t hitung sehingga mendukung hipotesis
sebesar -2,302 dengan tingkat penelitian. Didukung hasil
signifikansi 0,028 (p<0,05). analisis diperoleh nilai t hitung
Dapat diartikan semakin rendah sebesar -2,345 dengan tingkat
stressor kelompok maka signifikansi 0,026 (p<0,05).
semakin baik kinerja yang Hasil ini dapat diartikan
dicapai. semakin rendah stressor
Hasil penelitian ini organisasi maka semakin baik
didukung penelitian terdahulu kinerja yang dicapai.
dengan hasil konflik pekerjaan Hasil penelitian ini
berpegaruh signifikan terhadap mendukung penelitian terdahulu
terjadinya stress kerja perawat dengan hasil menunjukkan ada
wanita rumah sakit7. Kelompok pengaruh yang signifikan
atau rekan kerja dapat menjadi organisasi dan gaya
stressor pekerjaan apabila kepemimpinan terhadap
terjadi hubungan kerja yang kinerja perawat di Rumah Sakit
jelek termasuk kepercayaan yang Jiwa Prof. Dr.
rendah, dukungan rendah serta Soeroyo Magelang.6 Kondisi
ketidakmampuan dalam organisasi yang tidak kondusif
mengatasi dan memecahkan dapat menjadi stressor yang
masalah yang terjadi antar rekan akan menurunkan semangat
kerja. kerja dan berdampak pada
Keharmonisan yang kinerja yang kurang maksimal.
tercipta antar rekan kerja dalam Seseorang karyawan cenderung
kelompok akan menimbulkan bekerja dengan penuh semangat
kenyamanan dan kompakan apabila karyawan merasa puas
sehingga akan tercipta iklim dan nyaman dengan sistem
kerja yang kondusif. Kondisi ini organisasi perusahaann yang
akan mendukung tercapainya diwujudkan melalui kebijakan-
kinerja bidan, karena setiap kebijakan yang menguntungkan
anggota kelompok dalam kedua belah pihak baik
organisasi mampu bekerjasama organisasi maupun bagi
dengan baik dalam karyawan.
melaksanakan tugas pekerjaan. Struktur organisasi yang
Tekanan kelompok sumber stres jelas dan di dalamnya terdapat
disebabkan karena kurangnya budaya organisasi yang sehat
kekompakan kelompok, dapat mendorong sikap
kurangnya dukungan antar keterbukaan, baik dari pihak
anggota kelompok dan adanya perusahaan maupun pihak
konflik antar individu dalam karyawan sehingga mampu

55
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

menumbuhkan kepuasan kerja. perawat di Rumah Sakit Jiwa


Budaya organisasi yang berlaku Prof. Dr. Soeroyo Magelang6.
kuat akan mendorong perilaku Hasil penelitian mendukung juga
karyawan perusahaan untuk penelitian terdahulu dengan
mencapai tujuan, sedangkan hasil ada hubungan antara stres
budaya yang berlaku lemah kerja dengan perilaku medikasi
akan dapat menurunkan perawat di Bangsal Al- Qomar
semangat kerja karyawan. dan Asy-Syam Rumah Sakit
Organisasi menjadi fondasi yang Islam Surakarta9. Kesamaan
kuat bagi rumah sakit dalam hasil penelitian ini
memberikan kepuasan kerja menyimpulkan semakin tinggi
pada bidan. Penetapan kebijakan stress kerja maka akan semakin
kerja yang tepat dan tidak baik kinerja, dan demikian juga
merugikan salah satu pihak sebaliknya semakin rendah
akan mendukung pencapaian stress kerja maka akan semakin
kepuasan kerja yang pada baik kinerja yang dicapai.
akhirnya akan mendukung Berdasarkan hasil
tercapainya kinerja yang penelitian ini, bidan di RSKIA
maksimal. Sadewa tidak mengalami stres
Secara keseluruhan dapat kerja yang disebabkan oleh
disimpulkan bahwa secara stressor pekerjaan meliputi
simultan stressor pekerjaan yang lingkungan fisik, individual,
terdiri dari stressor lingkungan kelompok maupun organisasi di
fisik, individual, kelompok dan RSKIA Sadewa. Tercapainya
organisasi berpengaruh kondisi kerja di RSKIA Sadewa
signifikan terhadap kinerja bidan yang memadai mempermudah
di RSKIA Sadewa Yogyakarta. bidan untuk dapat
Hasil analisis diperoleh nilai F melaksanakan tugasnya secara
hitung sebesar 32,138 dengan maksimal. Hasil penelitian ini
signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa kinerja
(p<0,05). Dapat diartikan bahwa bidan dalam kategori baik
secara simultan stressor sebesar 77,8%. Hasil ini dapat
pekerjaan berpengaruh diartikan bahwa bidan telah
signifikan terhadap kinerja melaksanakan tugas
bidan. Hasil tersebut dapat pekerjaannya dengan baik sesuai
dijelaskan bahwa stressor dengan standar kerja yang ada.
pekerjaan yang terdiri dari Kinerja bidan di RSKIA
stressor lingkungan fisik, Sadewa ditunjukkan dari hasil
individual, kelompok dan pekerjaan yang dilakukannya.
organisasi berada pada kondisi Standar kerja asuhan kebidanan
yang memadai dan tidak yang diterapkan di RSKIA
menimbulkan stres pekerjaan Sadewa meliputi pengkajian,
sehingga dapat mendukung diagnosis masalah, perencanaan,
tercapainya kinerja bidan. implementasi, dokumentasi dan
Hasil penelitian ini evaluasi. RSKIA Sadewa
mendukung hasil penelitian menerapkan standar kerja
sebelumnya dengan hasil tersebut untuk dilaksanakan
penelitian terdapat pengaruh oleh bidan pada setiap
stres kerja terhadap kinerja pemberian asuhan kebidanan.

56
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Kinerja terbentuk apabila signifikan terhadap kinerja


tercapainya hasil kerja sesuai bidan di RSKIA Sadewa
dengan standar. Kinerja menjadi Yogyakarta.
ukuran terhadap aktivitas 2. Stressor individual
karyawan yaitu output yang berpengaruh negatif dan
dihasilkan sesuai dengan signifikan terhadap kinerja
sasaran yang telah ditetapkan.10 bidan di RSKIA Sadewa
Berdasarkan hasil Yogyakarta.
penelitian ini diketahui nilai 3. Stressor kelompok
Adjusted R2 sebesar 0,781. Hal berpengaruh negatif dan
ini menunjukkan bahwa kinerja signifikan terhadap kinerja
bidan dipengaruhi stressor bidan di RSKIA Sadewa
pekerjaan sebesar 78,1%, Yogyakarta.
sedangkan sisanya sebesar 4. Stressor organisasional
21,9% dipengaruhi oleh faktor berpengaruh negatif dan
lain yang tidak diteliti dalam signifikan terhadap kinerja
penelitian ini. Kinerja bidan di bidan di RSKIA Sadewa
RSKIA Sadewa dapat dicapai Yogyakarta.
dengan baik karena adanya 5. Stressor pekerjaan yang
lingkungan kerja fisik yang terdiri dari lingkungan fisik,
mendukung, kondisi individual individual, kelompok dan
mampu menanggapi tekanan organisasi secara simultan
pekerjaan, hubungan yang baik berpengaruh signifikan
antar anggota kelompok dan terhadap kinerja bidan di
situasi organisasional seperti RSKIA Sadewa Yogyakarta.
struktur kerja maupun
kebijakan organisasi yang DAFTAR PUSTAKA
mendukung pelaksanaan tugas Depkes RI. 2007.
bidan sehingga dapat dicapai Pedoman Gerakan Sayang Ibu.
kinerja yang maksimal. Hal ini Jakarta: Kementrian Kesehatan
berimplikasi bahwa rumah sakit Indonesia Pusat.
yang mampu menciptakan Gibson, J.L., Ivancevich,
lingkungan fisik yang baik, J.M., Donnely, J.H. 2010.
mempunyai personel yang Organisasi: Perilaku struktur
berkompetensi secara individual, Proses Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
mampu membangun pola Moekijat. 1995. Tata
hubungan yang baik antar Laksana Kantor (Manajemen
anggota kelompok serta mampu Perkantoran). Bandung: Mandar
menciptakan situasi Maju.
organisasional yang baik, maka Saifudin, A. B., 2002,
akan menurunkan terjadinya Pelayanan Kesehatan Maternal
stres kerja bidan sehingga dan Neonatal, YBP Sarwono
mendukung tercapainya kinerja PrawiroHarjo: Jakarta.
bidan. Notoadmodjo, S. 2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan,
PT. Rineka Cipta: Jakarta.
SIMPULAN Wahyu Kartika. 2009.
1. Stressor lingkungan fisik Pengaruh stres kerja Terhadap
berpengaruh negatif dan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit

57
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Iswanto. 2006.


Skripsi. Yogyakarta: STIKES Hubungan Antara Stres Kerja
‘Aisyiyah. dengan Perilaku Medikasi
Indrayani, A. Pengaruh Perawat di Bangsal Al- Qomar
Konflik Peran Ganda Dan Stress dan Asy-Syam Rumah Sakit
Kerja Terhadap Kinerja Perawat Islam Surakarta. Tesis.
Wanita Rumah Sakit. Tesis. Surakarta: UMS.
Semarang: UNDIP. Raymond, A., Noe & Mc.
Muchlas, Makmuri. Leod. 2010. Manajemen Sumber
2005. Perilaku Organisasi. Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Yogyakarta: Gadjah Mada Empat.
University Press.

58

You might also like