Professional Documents
Culture Documents
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada 1c4b720f
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada 1c4b720f
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada 1c4b720f
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Respati Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto Km 6,3 Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
E-mail : evrita_lusiana@yahoo.com1
ABSTRACT
Indonesia receives solar energy whose average daily energy radiation per unit area per unit time is
about 4.8 kilowatts / m2. Solar energy is one of the most abundant, pollution-free, and optimally explored
renewable energy sources. Indonesia located in the tropics is very suitable and has the potential to
develop solar energy. In the utilization of solar energy, it is necessary to develop a technology capable of
converting solar energy into the desired energy of electrical energy. The supply of electric energy during
the day can still be controlled by solar cell, while at night controlled by Aki.
This technology is known as solar cells or internationally known as solar cell or photovoltaic.
Induction heating is the onset of heat on the metal exposed to the induction of the magnetic field, this is
because the metal arising Eddy current or navel currents in a circular direction surrounding the
magnetic field occurrence of the navel due to the magnetic induction that cause magnetic flux that
penetrates the metal, causing heat metal.
Designing Induction Heating Tool is a combination of solar cell technology with induction heating
which benefits to the processing of tea production. This tool is able to induce the specimen so that the
specimen becomes hot until it reaches the dry point reaches 100ºC. Power required to supply 300 Watt
heater.
211
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222
212
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)
sampai 35.08%. Kemudian untuk solar cell atau mengkonversi radiasi matahari menjadi
jenis amorphous dapat ditingkatkan sampai energi listrik secara langsung. PV biasanya
31.77%. dikemas dalam sebuah unit yang disebut
Menurut (Noviansyah,2013), yang modul. Dalam sebuah modul surya terdiri
mengambil penelitian tentang pemanas dari banyak sel surya yang bisa disusun
induksi kapasitas 200 Watt yang disebabkan secara seri maupun paralel. Sedangkan yang
karena pada logam timbul arus eddy yang dimaksud dengan surya adalah sebuah
arahnya melingkar melingkupi medan elemen semikonduktor yang dapat
magnet terjadinya arus pusar akibat dari mengkonversi energi surya menjadi energi
induksi magnet yang menimbulkan fluks listrik atas efek photovoltaic.Solar cell dapat
magnetik yang menembus logam, sehingga dilihat pada gambar 1.
menyebabkan panas pada logam. Untuk
membuat pemanas induksi diperlukan suatu 2.2. Prinsip Dasar Teknologi Solar Cell
alat yang mampu menghasilkan energi (Photovoltaic) Dari Bahan Silokon
listrik yang besar. Alat ini mampu Solar cell merupakan suatu perangkat
menginduksi specimen tersebut sehingga semi konduktor yang dapat menghasilkan
specimen menjadi panas hingga mencapai listrik jika diberikan sejumlah energi
titik cairnya. Titik cair dari specimen ini cahaya. Proses penghasilan energi listrik
bernilai ± 660 ºC. terjadi jika pemutusan ikatan elektron pada
atom-atom yang tersusun dalam Kristal
2.1. Solar Cell semikonduktor ketika diberikan sejumlah
Solar cell atau Panel Surya adalah alat energi. Salah satu bahan semikonduktor
untuk mengkonversikan tenaga matahari yang biasa digunakan sebagai sel surya
menjadi energi listrik. Photovoltaic adalah adalah kristal silikon.
teknologi yang berfungsi untuk mengubah
213
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222
2.3. Semikonduktor Tipe P dan Tipe N dari tipe-p menuju tipe-n dan difusi elektron
Ketika suatu Kristal silikon dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut
ditambahkan dengan unsur golongan kelima, akan meninggalkan daerah yang lebih positif
misalnya arsen, maka atom - atom arsen itu pada batas tipe-n dan daerah lebih negatif
akan menempati ruang diantara atom - atom pada batas tipe-p. Adanya perbedaan muatan
silicon yang mengakibatkan munculnya pada sambungan p-n disebut dengan daerah
elektron bebas pada material campuran depresi akan mengakibatkan munculnya
tersebut. Elektron bebas tersebut berasal dari medan listrik yang mampu menghentikan
kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen laju difusi selanjutnya. Medan listrik
terhadap linkungan sekitarnya, dalam hal ini tersebut mengakibatkan munculnya arus
adalah silicon. Semikonduktor jenis ini drift. Arus drift yaitu arus yang dihasilkan
kemudian diberi nama semikonduktor tipe- karena kemunculan medan listrik. Namun
n. Hal yang sebaliknya terjadi jika Kristal arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga
silicon ditambahkan oleh unsur golongan secara keseluruhan tidak ada arus listrik
ketiga, misalnya boron, maka kurangnya yang mengalir pada semikonduktor
elektron valensi boron dibandingkan dengan sambungan p-n tersebut. Sebagaimana yang
silicon mengakibatkan munculnya hole yang kita ketahui bersama, elektron adalah
bermuatan positif pada semikonduktor partikel bermuatan yang mampu
tersebut. Semikonduktor ini dinamakan dipengaruhi oleh medan listrik. Kehadiran
semikonduktor tipe-p. Adanya tambahan medan listrik pada elektron dapat
pembawa muatan tersebut mengakibatkan mengakibatkan elektron bergerak. Hal inilah
semikonduktor ini akan lebih banyak yang dilakukan pada solar cell sambungan
menghasilkan pembawa muatan ketika p-n, yaitu dengan menghasilkan medan
diberikan sejumlah energi tertentu, baik listrik pada sambungan p-n agar elektron
pada semikonduktor tipe-n maupun tipe-p. dapat mengalir akibat kehadiran medan
listrik tersebut. (Sumber :
2.4. Sambungan P-N http://energisurya.files.wordpress.com).
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n
disambungkan maka akan terjadi difusi hole
214
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)
2.5. Prinsip Dasar Solar Cell Karena adanya perbedaan potensial akhinya
(Photovoltaic) Dari Bahan Tembaga akan menimbulkan arus.
Photovoltaic berdasarkan bentuk dibagi
dua, yaitu photovoltaic padat dan 2.6. Instalasi Solar Cell Dengan Sistem
photovoltaic cair. Photovoltaic cair prinsip Seri Solar Cell
kerjanya hampir sama dengan prinsip Hubungan seri suatu sel surya didapat
elektrovolt, namun perbedaanya tidak apabila bagian depan (+) sel surya utama
adanya reaksi oksidasi dan reduksi secara dihubungkan dengan bagian belakang (-) sel
bersamaan (redoks) yang terjadi melainkan surya kedua (Owen Bishop, 2004).
terjadinya pelepasan elektron saat terjadi Hubungan seri dari sel surya dapat dilihat
penyinaran oleh cahaya matahari dari pita pada gambar 6. Tegangan sel surya
valensi (keadaan dasar) ke pita konduksi dijumlahkan apabila dihubungkan seri satu
(keadaan elektron bebas) yang sama lain.
mengakibatkan terjadinya perbedaan
potensial dan akhirnya menimbulkan total = U1= U2= U3= Un.......................(1)
arus.Pada solarcell cair dari bahan tembaga
terdapat dua buah tembaga yaitu tembaga Arus yang timbul dari hubungan ini
konduktor dan tembaga semikonduktor. langsung dijumlahkan.
Tembaga semikonduktor akan menghasilkan
muatan elektron negatif jika terkena cahaya Itotal = I1= I2= I3= In...............................(2)
matahari, sedangkan tembaga konduktor
akan menghasilkan muatan elektron positif.
215
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222
2.7. Instalasi Solar Cell Dengan Sistem fotovoltaik yang dihubungkan secara seri
Pararel Solar Cell dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk
Rangkaian parallel solar cell didapat membuat modul sel surya sebesar 30% dari
apabila terminal kutub positif dan negatif biaya total. Lima hal utama yang
solar cell dihubungkan satu sama lain mempengaruhi performasi dari modul
(Owen Bishop, 2004). Hubungan parallel fotovoltaik :
dari solar cell dapat dilihat pada gambar 7.
Tegangan solarcell yang dihubungkan 1. Bahan pembuatan Photovoltaic.
parallel sama dengan satu solar cell. 2. Resistansi beban.
3. Intensitas cahaya matahari.
total = U1=U2=U3=Un..........................(3) 4. Suhu / temperatur Modul Photovoltaic.
5. Bayangan.
Arus yang timbul dari hubungan ini
langsung dijumlahkan. 2.9. Solar Charger Controller (PWM)
Solar Charger Controller adalah
Itotal= I1+ I2+ I3+ In................................(4) peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus searah yang diisi ke baterai
2.8. Modul Surya / Photovoltaik (Pv) dan diambil dari baterai ke beban. Solar
Modul sel surya photovoltaik merubah Charger Controller mengatur kelebihan
energi surya menjadi arus listrik DC. Arus pengisihan karena baterai sudah penuh.
listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan Solar Charger Controller menerapkan
melalui Solar Charger Controler (PWM). teknologi Pulse Width Modulation (PWM)
Komponen utama sistem surya fotovoltaik untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan
adalah modul yang merupakan unit rakitan pembebasan arus dari baterai ke beban.
beberpa sel surya fotovoltaik. Modul
fotovoltaik tersusun dari beberpa sel
216
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)
217
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222
Mulai
Pengambilan Data di
Pemilihan Data
Selesai
218
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)
J1
AC SOURCE
R7 U1 R4 R6
1 6
T
Pulse
2
1
Heater
2 4
R5 U2
MOC3021 10k
Q5008L4 C4
10n PACKAGE=CAP110M
OV1
OVEN
219
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222
PWM Control
B a te ra i Pa r a le l
Solar Cell
12
220
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)
1 W = 1/800 Kalori
Rumus Induction Heating :
Persamaan daya sebagai berikut :
..(6)
(1) Peddy total = 9,61967 x 10-4 x π3x t2xb /
ρ.Zcoil2(Watt)......................................(9)
(2) Energi yang dibutuhkan oleh pemanas
induksi selama waktu t adalah :
W = Peddy total x t (Joule)..............(10)
b. Menentukan Jumlah solar cell yang (3) Energi yang dibutuhkan oleh pemanas
digunakan induksi dari suhu T1 sampai T2 adalah :
Q = m x c . (T2 - T1) (Joule)............(11)
Jumlah solar cell panel yang (4) Kemudian besarnya efisiensi energi
dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt dapat dihitung sebagai berikut :
(perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga η = Q / Win x 100%..........................(12)
surya), tingkat kebutuhan solar cell panel
dapat dihitung = (3480 / 100 x 5) = 7 panel 5. KESIMPULAN
surya. Jumlah kebutuhan baterai 12 Volt 1. Dalam perancangan alat induction
dengan masing - masing 100 Ah. Kebutuhan heating dengan menggunakan sumber
baterai minimum (baterai hanya digunakan energi dari matahari melalui panel solar
50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik). cell. Dari panel solar cell tersebut daya
Perhitungan tingkat kebutuhan daya yaitu : disimpan dalam baterai / aki kering
melalui solar charger controller. Daya
= dikalikan 2 x lipat...................................(7) yang digunakan pemanas diambil dari
= 3480 x 2 = 6960 Watt hour. baterai / aki. Baterai atau Aki sebagai
= 6960 / 12 Volt / 100 Amp. penyimpan daya dengan kapasitas 12
= 6 baterai 100 Ah. Volt 7,2 Ah dirangkai paralel untuk
mendapatkan daya yang dibutuhkan
Kebutuhan baterai (dengan pertimbangan oleh pemanas sebesar 300 Watt. Daya
dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar dari hasil rangkaian seri aki sebesar
matahari). 691,2 Watt hour.
2. Dari hasil perancangan alat bergantung
= 3480 x 3 x 2. dengan tingkat kebutuhan daya pada
= 20880 Watt hour. pemanas untuk sangrai daun teh. Suhu
= 20880 / 12 Volt / 100 Amp. yang dibutuhkan antara 80oC sampai
= 17 baterai 100 Ah. dengan 100oC. Lama waktu pemanasan
dibutuhkan kira - kira dalam waktu 3
c. Menghitungan pemakaian daya listrik jam.
berdasarkan volume media dan jenis
media yang akan dipanaskan.
221
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222
DAFTAR PUSTAKA
222