Perancangan Alat Inducsion Heating Pada 1c4b720f

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)

PERANCANGAN ALAT INDUCSION HEATING PADA


PENGOLAHAN TEH SANGRAI DENGAN
TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN (SOLAR CELL)

Evrita Lusiana Utari

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Respati Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto Km 6,3 Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
E-mail : evrita_lusiana@yahoo.com1

ABSTRACT

Indonesia receives solar energy whose average daily energy radiation per unit area per unit time is
about 4.8 kilowatts / m2. Solar energy is one of the most abundant, pollution-free, and optimally explored
renewable energy sources. Indonesia located in the tropics is very suitable and has the potential to
develop solar energy. In the utilization of solar energy, it is necessary to develop a technology capable of
converting solar energy into the desired energy of electrical energy. The supply of electric energy during
the day can still be controlled by solar cell, while at night controlled by Aki.
This technology is known as solar cells or internationally known as solar cell or photovoltaic.
Induction heating is the onset of heat on the metal exposed to the induction of the magnetic field, this is
because the metal arising Eddy current or navel currents in a circular direction surrounding the
magnetic field occurrence of the navel due to the magnetic induction that cause magnetic flux that
penetrates the metal, causing heat metal.
Designing Induction Heating Tool is a combination of solar cell technology with induction heating
which benefits to the processing of tea production. This tool is able to induce the specimen so that the
specimen becomes hot until it reaches the dry point reaches 100ºC. Power required to supply 300 Watt
heater.

Keywords : Solar Cell, Inductin Heating, Photovoltaic.

1. PENDAHULUAN maka sudah saatnya untuk menggalakkan


Energi merupakan aspek kehidupan pengembangan dan pemanfaatan energi
yang kini menjadi sorotan manusia di terbarukan yang dimiliki. Indonesia
seluruh dunia. Semakin menipisnya memiliki potensi dan cadangan energi
cadangan minyak bumi sebagai bahan bakar terbarukan yang besar, seperti tenaga
utama menyadarkan manusia untuk segera matahari, panas bumi, dan air, termasuk
mencari alternatif pengganti yang bersifat lautan.
terbarukan dan juga lebih ramah lingkungan. Pada pengembangan energi terbarukan
Salah satu sumber energi terbarukan yang di Indonesia untuk menggantikan energi
belum dimanfaatkan dengan optimal adalah konvensional ditandai dengan banyak
cahaya matahari. Indonesia yang terletak di pengembangan energi alternatif untuk
khatulistiwa memiliki potensi penyinaran menggantikan energi konvensional, seperti:
matahari yang luar biasa besar. Matahari pembangunan PLTU, PLTS, dan PLTA
bersinar selama 12 jam setiap hari, yang menggantikan pembangkit listrik
sepanjang tahun, dengan intensitas yang berasal dari bahan bakar minyak dan batu
tinggi 4,8 kWH/m2/hari. bara. Indonesia mengoptimalkan
Menipisnya cadangan energi fosil di pengembangan sumber energi alternatif
Indonesia dan kenyataan yang harus kita supaya mengurangi ketergantungan terhadap
terima bahwa pemakaian energi berbahan sumber energi yang tak dapat diperbaharui
dasar dari fosil telah menjadi salah satu (fosil).
penyebab terjadinya kelangkaan energi,

211
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222

Indonesia menerima energi surya yang mendeteksi adanya tegangan yang


radiasi energi harian rata - rata per satuan dihasilkan solar cell dalam pengkonversian
luas per satuan waktu sebesar kira - kira 4,8 energi. Besar tegangan tersebut digunakan
kilowatt/m2. Energi surya adalah salah satu sebagai acuan untuk menyalakan atau
sumber energi terbarukan yang melimpah, mematikan lampu secara otomatis. Timer
bebas polusi dan dapat dieksplorasi secara hanya bekerja ketika sensor cahaya (solar
optimal. Indonesia yang terletak didaerah cell) terjadi gangguan dengan waktu selama
tropis sangat cocok dan berpotensi dalam 1 jam, selebihnya sensor cahaya yang
mengembangkan energi surya. Dalam bekerja untuk mengotomatisasi lampu.
pemanfaatan energi surya, perlu Unjuk kerja dari alat, ketika malam hari
dikembangkan suatu teknologi yang mampu semua beban pada alat dalam kondisi aktif
mengubah energi matahari menjadi energi (ON), sehingga arus yang mengalir sekitar
yang diinginkan yakni energi listrik. 270 mA. Suplai energi listrik saat siang hari
Teknologi ini dikenal dengan istilah sel masih dapat dikontrol oleh solar cell,
surya atau dalam dunia internasional lebih sedangkan dimalam hari dikontrol oleh
dikenal dengan solar cell atau photovoltaic. baterai Li-Po 3600 mAH. Baterai tersebut
Sel surya adalah piranti untuk dapat bertahan untuk suplai energi listrik
mengubah energi matahari menjadi energi pada malam hari, yaitu sekitar 14 jam,
listrik. Energi listrik tersebut diperoleh dari namun yang dibutuhkan hanya 12 jam maka
sel surya yang menerima cahaya langsung dapat dikatakan cukup untuk menyuplai
dari matahari dan memunculkan efek energi pada alat.
fotovoltaik. Efek fotovoltaik pertama kali Berdasarkan penelitian (Faslucky,
ditemukan oleh Edmond Becquerel pada 2012), optimalisasi tegangan keluaran dari
tahun 1839. Pada tahun 1912 Einstein solar cell menggunakan lensa pemfokus
menjelaskan secara teori mekanisme cahaya matahari studi optimalisasi tegangan
fenomena tersebut namun hanya sebatas keluaran dari solar cell menggunakan lensa
eksperimen dilaboratorium. Teknologi sel pemfokus cahaya matahari (lensa
surya telah mengubah cara pandang manusia konvergen) bertujuan untuk mengetahui
terhadap energi dan memberi solusi baru sebarapa besar pengaruh penggunaan lensa
bagi manusia untuk memperoleh energi terhadap peningkatan nilai intensitas cahaya
listrik tanpa perlu membakar bahan bakar dan tegangan yang dihasilkan oleh solar
fosil sebagaimana pada minyak bumi, gas cell, solar cell merupakan converter energi
alam, dan batu bara serta tidak pula dengan cahaya menjadi energi listrik. Solar cell
menempuh jalan reaksi fisi nuklir. yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Berkembangnya teknologi sel surya ini tidak solar cell jenis policrystal dan amorphous.
terlepas dari kemajuan teknologi Metode penelitian dilakukan dengan cara
semikonduktor. mengukur nilai intensitas, voltase dan arus
listrik dari solar cell, kemudian menghitung
2. TINJAUAN PUSTAKA nilai daya dan efisiensi dari solar cell dan
Berdasarkan penelitian yang berjudul membandingkan nilainya antara solar cell
prototype pemanfaatan solar cell sebagai yang menggunakan lensa konvergen dan
sumber energi pada sistem otomatisasi yang tidak menggunakan lensa konvergen.
lampu penerangan taman oleh (W. Yossie, Berdasarkan hasil data penelitian, lensa
2013). Perancangan dan pembuatan lampu konvergen mempengaruhi besarnya daya
penerangan taman otomatis terdiri dari dari cahaya yang digunakan, sehingga
beberapa komponen penting antara lain catu intensitas dan energi cahaya meningkat dan
daya, solar cell, sistem minimum, lampu mempengaruhi nilai voltase dan arus listrik
dan LCD. Prinsip kerja dari lampu dari solar cell. Untuk solar cell jenis
penerangan taman otomatis adalah policrystal efisiensi dapat ditingkatkan

212
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)

sampai 35.08%. Kemudian untuk solar cell atau mengkonversi radiasi matahari menjadi
jenis amorphous dapat ditingkatkan sampai energi listrik secara langsung. PV biasanya
31.77%. dikemas dalam sebuah unit yang disebut
Menurut (Noviansyah,2013), yang modul. Dalam sebuah modul surya terdiri
mengambil penelitian tentang pemanas dari banyak sel surya yang bisa disusun
induksi kapasitas 200 Watt yang disebabkan secara seri maupun paralel. Sedangkan yang
karena pada logam timbul arus eddy yang dimaksud dengan surya adalah sebuah
arahnya melingkar melingkupi medan elemen semikonduktor yang dapat
magnet terjadinya arus pusar akibat dari mengkonversi energi surya menjadi energi
induksi magnet yang menimbulkan fluks listrik atas efek photovoltaic.Solar cell dapat
magnetik yang menembus logam, sehingga dilihat pada gambar 1.
menyebabkan panas pada logam. Untuk
membuat pemanas induksi diperlukan suatu 2.2. Prinsip Dasar Teknologi Solar Cell
alat yang mampu menghasilkan energi (Photovoltaic) Dari Bahan Silokon
listrik yang besar. Alat ini mampu Solar cell merupakan suatu perangkat
menginduksi specimen tersebut sehingga semi konduktor yang dapat menghasilkan
specimen menjadi panas hingga mencapai listrik jika diberikan sejumlah energi
titik cairnya. Titik cair dari specimen ini cahaya. Proses penghasilan energi listrik
bernilai ± 660 ºC. terjadi jika pemutusan ikatan elektron pada
atom-atom yang tersusun dalam Kristal
2.1. Solar Cell semikonduktor ketika diberikan sejumlah
Solar cell atau Panel Surya adalah alat energi. Salah satu bahan semikonduktor
untuk mengkonversikan tenaga matahari yang biasa digunakan sebagai sel surya
menjadi energi listrik. Photovoltaic adalah adalah kristal silikon.
teknologi yang berfungsi untuk mengubah

Gambar 1. Skema Solar Cell.


(Sumber: http://trebuchet-magazine.com/wp-content/uploads/2013/02/solar-cells.jpg)

Gambar 2. Cara Kerja Solar Cell.


(Sumber : http://energisurya.files.wordpress.com/2007/solar-cell.jpg)

213
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222

2.3. Semikonduktor Tipe P dan Tipe N dari tipe-p menuju tipe-n dan difusi elektron
Ketika suatu Kristal silikon dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut
ditambahkan dengan unsur golongan kelima, akan meninggalkan daerah yang lebih positif
misalnya arsen, maka atom - atom arsen itu pada batas tipe-n dan daerah lebih negatif
akan menempati ruang diantara atom - atom pada batas tipe-p. Adanya perbedaan muatan
silicon yang mengakibatkan munculnya pada sambungan p-n disebut dengan daerah
elektron bebas pada material campuran depresi akan mengakibatkan munculnya
tersebut. Elektron bebas tersebut berasal dari medan listrik yang mampu menghentikan
kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen laju difusi selanjutnya. Medan listrik
terhadap linkungan sekitarnya, dalam hal ini tersebut mengakibatkan munculnya arus
adalah silicon. Semikonduktor jenis ini drift. Arus drift yaitu arus yang dihasilkan
kemudian diberi nama semikonduktor tipe- karena kemunculan medan listrik. Namun
n. Hal yang sebaliknya terjadi jika Kristal arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga
silicon ditambahkan oleh unsur golongan secara keseluruhan tidak ada arus listrik
ketiga, misalnya boron, maka kurangnya yang mengalir pada semikonduktor
elektron valensi boron dibandingkan dengan sambungan p-n tersebut. Sebagaimana yang
silicon mengakibatkan munculnya hole yang kita ketahui bersama, elektron adalah
bermuatan positif pada semikonduktor partikel bermuatan yang mampu
tersebut. Semikonduktor ini dinamakan dipengaruhi oleh medan listrik. Kehadiran
semikonduktor tipe-p. Adanya tambahan medan listrik pada elektron dapat
pembawa muatan tersebut mengakibatkan mengakibatkan elektron bergerak. Hal inilah
semikonduktor ini akan lebih banyak yang dilakukan pada solar cell sambungan
menghasilkan pembawa muatan ketika p-n, yaitu dengan menghasilkan medan
diberikan sejumlah energi tertentu, baik listrik pada sambungan p-n agar elektron
pada semikonduktor tipe-n maupun tipe-p. dapat mengalir akibat kehadiran medan
listrik tersebut. (Sumber :
2.4. Sambungan P-N http://energisurya.files.wordpress.com).
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n
disambungkan maka akan terjadi difusi hole

Gambar 3. Semikonduktor Tipe-P (Kiri) dan Tipe-N (Kanan).


(Sumber : Ady Iswanto, Staf Divisi Riset 102FM ITB, 2008)

Gambar 4. Diagram Energi Sambungan P-N Munculnya Daerah Deplesi.


(Sumber : Ady Iswanto, Staf Divisi Riset 102FM ITB, 2008)

214
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)

2.5. Prinsip Dasar Solar Cell Karena adanya perbedaan potensial akhinya
(Photovoltaic) Dari Bahan Tembaga akan menimbulkan arus.
Photovoltaic berdasarkan bentuk dibagi
dua, yaitu photovoltaic padat dan 2.6. Instalasi Solar Cell Dengan Sistem
photovoltaic cair. Photovoltaic cair prinsip Seri Solar Cell
kerjanya hampir sama dengan prinsip Hubungan seri suatu sel surya didapat
elektrovolt, namun perbedaanya tidak apabila bagian depan (+) sel surya utama
adanya reaksi oksidasi dan reduksi secara dihubungkan dengan bagian belakang (-) sel
bersamaan (redoks) yang terjadi melainkan surya kedua (Owen Bishop, 2004).
terjadinya pelepasan elektron saat terjadi Hubungan seri dari sel surya dapat dilihat
penyinaran oleh cahaya matahari dari pita pada gambar 6. Tegangan sel surya
valensi (keadaan dasar) ke pita konduksi dijumlahkan apabila dihubungkan seri satu
(keadaan elektron bebas) yang sama lain.
mengakibatkan terjadinya perbedaan
potensial dan akhirnya menimbulkan total = U1= U2= U3= Un.......................(1)
arus.Pada solarcell cair dari bahan tembaga
terdapat dua buah tembaga yaitu tembaga Arus yang timbul dari hubungan ini
konduktor dan tembaga semikonduktor. langsung dijumlahkan.
Tembaga semikonduktor akan menghasilkan
muatan elektron negatif jika terkena cahaya Itotal = I1= I2= I3= In...............................(2)
matahari, sedangkan tembaga konduktor
akan menghasilkan muatan elektron positif.

Gambar 5. Struktur Solar Cell Silikon p-n Junction.


(Sumber : http://solarcell.com.jpg)

Gambar 6. Hubungan Seri.


(Sumber : http://elektronikadasar.wordpress.com.jpg)

215
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222

2.7. Instalasi Solar Cell Dengan Sistem fotovoltaik yang dihubungkan secara seri
Pararel Solar Cell dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk
Rangkaian parallel solar cell didapat membuat modul sel surya sebesar 30% dari
apabila terminal kutub positif dan negatif biaya total. Lima hal utama yang
solar cell dihubungkan satu sama lain mempengaruhi performasi dari modul
(Owen Bishop, 2004). Hubungan parallel fotovoltaik :
dari solar cell dapat dilihat pada gambar 7.
Tegangan solarcell yang dihubungkan 1. Bahan pembuatan Photovoltaic.
parallel sama dengan satu solar cell. 2. Resistansi beban.
3. Intensitas cahaya matahari.
total = U1=U2=U3=Un..........................(3) 4. Suhu / temperatur Modul Photovoltaic.
5. Bayangan.
Arus yang timbul dari hubungan ini
langsung dijumlahkan. 2.9. Solar Charger Controller (PWM)
Solar Charger Controller adalah
Itotal= I1+ I2+ I3+ In................................(4) peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus searah yang diisi ke baterai
2.8. Modul Surya / Photovoltaik (Pv) dan diambil dari baterai ke beban. Solar
Modul sel surya photovoltaik merubah Charger Controller mengatur kelebihan
energi surya menjadi arus listrik DC. Arus pengisihan karena baterai sudah penuh.
listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan Solar Charger Controller menerapkan
melalui Solar Charger Controler (PWM). teknologi Pulse Width Modulation (PWM)
Komponen utama sistem surya fotovoltaik untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan
adalah modul yang merupakan unit rakitan pembebasan arus dari baterai ke beban.
beberpa sel surya fotovoltaik. Modul
fotovoltaik tersusun dari beberpa sel

Gambar 7. Hubungan Parallel.


(Sumber : http://elektronikadasar.wordpress.com.jpg)

Gambar 8. Solar Charger Controller.

216
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)

2.10. Baterai / Aki 2.12. Pemanas, Kabel dan


Baterai / Aki yaitu alat penyimpan Penggorengan
energi listrik, dapat menyimpan energi Pemanas, Kabel, dan Penggorengan
listrik dalam satuan WattJam. Aki yang adalah beberapa komponen pendukung yang
digunakan untuk penyimpan daya / sumber dibutuhkan untuk aplikasi perancangan
daya dengan spesifikasi aki kering merk solar cell untuk penerangan. Lampu dab
panasonic dengan keluaran 12 Volt 100 Ah. kabel merupakan beban yang memiliki
Ukuran atau dimensi 407 x 173 x 236 mm besaran tergantung dengan besar daya dan
dengan berat 31 kg. Sebuah aki dengan panjang kabel yang dibutuhkan. Tiang
kapasitas 12 Volt, 7,2 Ampere, berarti aki berguna sebagai penyangga pada panel
tersebut memiliki kapasitas 12 x 7,2 = 86,4 modul Solar Cell.
WattJam, artinya apabila kita menggunakan
beban pemanas sebesar 300 Watt, 3. METODELOGI PENELITIAN
membutuhkan jumlah aki yang sebanyak 8 3.1. Pemilihan Data Komponen dan Alat
buah dengan kapasitas 12 Volt, 7,2 Ampere. Pemilihan data komponen berdasarkan
Dengan pemasangan aki diparalel maka tingkat kebutuhan rancangan pada alat
kapasitas daya menjadi 691,2 Watt. Aki di induction heating dan alat solar cell sesuai
bagi dalam 2 jenis yaitu aki basah dan aki dengan kebutuhan. Komponen-komponen
kering. yang dibutuhkan meliputi komponen dasar,
komponen utama, dan komponen
2.11. Induction Heating pendukung.
Pemanas induksi adalah timbulnya
panas pada logam yang terkena induksi A. Komponen Dasar
medan magnet, hal ini disebabkan karena Komponen - komponen dasar meliputi
pada logam timbul arus eddy atau arus pusar resistor, kapasitor, dioda, LED, dan
yang arahnya melingkar melingkupi medan LCD.
magnet terjadinya arus pusar akibat dari B. Komponen Utama
induksi magnet yang menimbulkan fluks Komponen utama meliputi sensor suhu,
magnetik yang menembus logam, sehingga mikrokontroler Arduino Uno, sensor
menyebabkan panas pada logam. Induksi suhu dan modul solar cell meliputi
magnet adalah kuat medan magnet akibat papan solar cell, baterai penyimpanan
adanya arus listrik yang mengalir dalam berupa aki dan konverter sebagai
konduktor. perubahan tegangan.
Pemanasan Induksi juga disebut sebagai C. Komponen Pendukung
proses pemanasan non kontak yang Komponen pendukung komponen
menggunakan listrik frekuensi tinggi untuk meliputi indikator tampilan dan
menghasilkan panas yang konduktif secara indikator suara. Sedangkan komponen
elektrik. Karena non kontak, proses pendukung alat adalah tiang penyangga
pemanasan tidak mencemari bahan yang untuk instalasi solar cell.
sedang dipanaskan. Hal ini juga sangat
efisien karena panas yang sebenarnya 3.2. Jalannya / Alur Pikir Penelitian
dihasilkan didalam benda kerja. Sehingga Adapun tahapan dalam penelitian ini
emanas induksi cocok untuk beberapa diilustrasikan pada gambar 10.
aplikasi yang unik dalam industri.

217
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222

4. HASIL DAN PEMBAHASAN penampil sebagai Indikator tingkat panas


4.1. Perancangan Rangkaian Heater yang dibutuhkan. Dengan keluaran panas
Dalam perancangan rangkaian heater mencapai 80oC – 100oC.
sebagai pemanas dengan menggunakan jenis
Tubuler Heater. Jenis heating berbentuk 4.3 Perancangan Alat Solar Cell
tabung digunakan untuk aplikasi pengolahan Perancangan alat solar cell dengan
oven pengering. Untuk bentuk tekukan dan membuat rangkaian penyimpan Daya sesuai
daya disesuaikan dengan kebutuhan. dengan kapasistas yang dibutuhkan dalam
proses Induction Heating. Dengan
4.2 Perancangan Alat Induction Heating spesifikasi dibutuhkan 2 papan solar cell
Pemanas induksi atau yang bisa disebut (200 W untuk tiap papannya), Sebagai
juga induction heating adalah sebuah alat penyimpan dayanya menggunakan Aki 100
atau rangkaian yang mampu menghasilkan A, 12 V.
panas dan memanaskan benda dengan
sistem induksi. Benda yang dipanaskan 4.4. Analisis Hasil Perancangan Alat
tersebut mendapatkan sumber panas dari Untuk mendapatkan hasil penelitian
induksi medan magnet yang sangat cepat, yang dapat dipertanggung jawabkan, maka
panas bukan berasal dari sebuah elemen analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan
pemanas yang panas ketika diberikan menghitung nilai daya yang dibutuhkan
sumber tegangan. (Purnomo & Hari 2014). untuk menghidupkan pemanas selama
Perancangan Alat induction heating rentan waktu yang dibutuhkan. Semakin
dengan menentukan rangkaian - rangkaian lama waktu pemanasan dibutuhkan daya
yang nantinya akan dibutuhkan dalam yang lebih besar yang dapat ditampung oleh
proses induction heating meliputi yaitu : baterai atau aki. Estimasi perhitungan
rangkaian pemanas / heater, rangkaian perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.
pembagi tegangan, rangkaian penguat,
rangkaian power Suppy dan rangkaian

Mulai

Pengambilan Data di

Pemilihan Data

Perancangan Alat Induction Heating

Perancangan Alat Solar Cell

Pengambilan Data Hasil

Analisa Hasil Pengambilan Data

Selesai

Gambar 10. Bagan Alur Penelitian.

218
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)

Tabel 1. Analisa Hasil Perancangan Alat


Estimasi
V Daya Keluaran Solar max
Jml Aki Arus
No Baterai/Aki Aki Panel pemakaian
(A)
(Volt) (WH) (W) waktu
(Jam)

1 12 8 7,2 691,2 250 3


2 12 12 7.2 1036,8 500 5

Gambar 11. Tubuler Heater.

J1
AC SOURCE

R7 U1 R4 R6
1 6
T
Pulse
2
1

10k 330R 68R

Heater
2 4
R5 U2
MOC3021 10k
Q5008L4 C4
10n PACKAGE=CAP110M

OV1
OVEN

Gambar 12. Rangkaian Heater.

219
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222

4.5. Perancangan Alat Keseluruhan

Solar Cell Paralel Wajan Pemanas

PWM Control
B a te ra i Pa r a le l

Solar Cell
12

Gambar 13. Gambaran Perancangan Alat.

4.6. Pengolahan Data a. Menghitung Efiesiensi Panel Surya


Pengolah data dilakukan dengan Efisiensi dari panel dihitung adalah
pengambilan data uji setiap rangkaian yang dengan membagi output daya sel (dalam
digunakan dalam perancangan induction watt) pada maksimum powerpoint (Pm) oleh
heating dan pada modul perancangan solar cahaya masukan (E, dalam W / m2) dan luas
cell. permukaan sel surya (Ac di m2).

4.7. Analisis Pengolahan Data η = Pm / (E x Ac)......................................(5)


Analisa data yang dilakukan adalah
dengan menghitung tingkat kebutuhan daya, Perhitungan efisiensi dalam suatu sistem
nilai efisiensi dan jumlah muatan panas yang dirancang untuk menyerap energi
yang dihasilkan oleh induction heating. sebesar 200 W dengan menggunakan area
1,5 m2.

220
Perancangan Alat Inducsion Heating Pada Pengolahan Teh Sangrai (Evrita Lusiana Utari)

Dalam hal ini kita akan menggunakan Q = M Cp DT kalori..................................(8)


nilai Indicent Radiation Flux sebesar 1000
W/m2 (berarti untuk setiap m2 matahari Dimana :
mampu memberikan daya sekitar 1000 Q = Jumlah Panas (kal)
Watt). Lalu perhitungannya akan menjadi M = Massa Benda (gram)
sebagai berikut : DT = Perbedaan Suhu (derajat Celcius ).
Cp = Conduktifitas thermal (Kal/Gram C).

1 W = 1/800 Kalori
Rumus Induction Heating :
Persamaan daya sebagai berikut :
..(6)
(1) Peddy total = 9,61967 x 10-4 x π3x t2xb /
ρ.Zcoil2(Watt)......................................(9)
(2) Energi yang dibutuhkan oleh pemanas
induksi selama waktu t adalah :
W = Peddy total x t (Joule)..............(10)
b. Menentukan Jumlah solar cell yang (3) Energi yang dibutuhkan oleh pemanas
digunakan induksi dari suhu T1 sampai T2 adalah :
Q = m x c . (T2 - T1) (Joule)............(11)
Jumlah solar cell panel yang (4) Kemudian besarnya efisiensi energi
dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt dapat dihitung sebagai berikut :
(perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga η = Q / Win x 100%..........................(12)
surya), tingkat kebutuhan solar cell panel
dapat dihitung = (3480 / 100 x 5) = 7 panel 5. KESIMPULAN
surya. Jumlah kebutuhan baterai 12 Volt 1. Dalam perancangan alat induction
dengan masing - masing 100 Ah. Kebutuhan heating dengan menggunakan sumber
baterai minimum (baterai hanya digunakan energi dari matahari melalui panel solar
50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik). cell. Dari panel solar cell tersebut daya
Perhitungan tingkat kebutuhan daya yaitu : disimpan dalam baterai / aki kering
melalui solar charger controller. Daya
= dikalikan 2 x lipat...................................(7) yang digunakan pemanas diambil dari
= 3480 x 2 = 6960 Watt hour. baterai / aki. Baterai atau Aki sebagai
= 6960 / 12 Volt / 100 Amp. penyimpan daya dengan kapasitas 12
= 6 baterai 100 Ah. Volt 7,2 Ah dirangkai paralel untuk
mendapatkan daya yang dibutuhkan
Kebutuhan baterai (dengan pertimbangan oleh pemanas sebesar 300 Watt. Daya
dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar dari hasil rangkaian seri aki sebesar
matahari). 691,2 Watt hour.
2. Dari hasil perancangan alat bergantung
= 3480 x 3 x 2. dengan tingkat kebutuhan daya pada
= 20880 Watt hour. pemanas untuk sangrai daun teh. Suhu
= 20880 / 12 Volt / 100 Amp. yang dibutuhkan antara 80oC sampai
= 17 baterai 100 Ah. dengan 100oC. Lama waktu pemanasan
dibutuhkan kira - kira dalam waktu 3
c. Menghitungan pemakaian daya listrik jam.
berdasarkan volume media dan jenis
media yang akan dipanaskan.

221
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 211 - 222

DAFTAR PUSTAKA

Ady Iswanto., 2008. Prinsip Dasar Solar


Cell, Staf Divisi Riset 102FM
ITB, Bandung.
Faslucky., 2012. Optimalisasi tegangan
keluaran dari Solar Cell
Menggunakan Lensa Pemfokus
Cahaya Matahari. Malang.
Novinasyah, R., 2012. Pemanas Induksi
(Induction Heating) Kapasitas 200
Watt. Jurusan Teknik Mesin
Universitas Gunadarma.
Owen Bishop, 2004. Dasar - dasar
Elektronika, Erlangga, Jakarta.
Purnomo & Hari M., 2014. Konsep Dasar
Teknik Elektronika Kelistrikan.
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Yossie,W., 2013. Prototype Pemanfaatan
Solar Cell Sebagai Sumber Energi
Pada Sistem Otomatisasi Lampu
Penerangan Taman, Universitas
Negeri Yogyakarta.

222

You might also like