Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN DALAM

KEPEMIMPINAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN


ILMU POLITIK MUHAMMADIYAH RAPPANG KABUPATEN
SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kamaruddin Sellang*)
Muh. Darman*)

Abstract: The main study in this research is the application of management principles in
leadership at the College of Social and Political Science Muhammadiyah Rappang. The
population is taken from the element of permanent lecturer and educational staff with a
population of 38 people, determined a sample of 38 people with saturated sample technique.
Type of research is descriptive quantitative. Data were collected through observation
techniques, literature, and questionnaires. Data processing is measured using five Likert
scale according to Sugiyono which has been modified by the author. The result of the
research shows that the Leadership of Muhammadiyah Rappang School of Social and
Political Science has applied to fourteen management principles according to Henry Fayol.
The average of each indicator is included in the "Applied" criteria. Three indicators are;
unity of direction, fair compensation, and the spirit of unity is included in the criterion
"highly applied", while eleven other indicators are included in the "applied" criterion.
Leadership at the Collaborative College of Social and Political Science Muhammadiyah
Rappang has greatly built the spirit of unity of direction, paying close attention to the easy,
effective and efficient salary payment system, on time, and compensating fairly. This is
according to the attitude of respondents who rate 85% "applied".

Keywords: Principles of Management, Leadership

PENDAHULUAN tugas. Dan prinsip lain yang melibatkan


Untuk menjamin keberhasilan sebuah hubungan diantara para karyawan dan
usaha, maka manajemen haruslah dilaksanakan pimpinan perusahaan, hubungan ini
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen. perlu dibuat seirama. Hendaklah ada
Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar- usaha untuk mengharmoniskan hubungan ini
dasar dan nilai yang menjadi inti dari antar karyawan dan pimpinan.
keberhasilan sebuah manajemen. Agar Konsep kerjasama ini perlu untuk
proses manajemen berjalan sesuai dengan membagi tugas sesuai kegiatan masing-
definisinya, dibutuhkan prinsip-prinsip masing. Manajemen pun harus menyusun
dasar yang harus dianut oleh para pelaku perencanaan, dan pelaksananya adalah
manajemen, bukan hanya manajernya karyawan. Setiap karyawan dapat menghasilkan
saja. Prinsip-prinsip dalam manajemen produk semaksimal mungkin, dan karyawan
bersifat lentur dalam arti bahwa perlu harus berkembang supaya memanfaatkan
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi- potensi mereka secara optimal.
kondisi khusus dan situasi-situasi yang Tujuan manajemen adalah sesuatu
berubah. yang ingin dicapai oleh organisasi untuk
Prinsip manajemen secara ilmiah memenuhi kebijakan lingkungan, sedangkan
antara lain prinsip ilmu pengetahuan sasaran lingkungan merupakan rincian
menggantikan prinsip lama dalam hal ini hal-hal yang ingin dicapai dalam tujuan
Taylor mengamati bahwa banyak kali lingkungan. Sasaran sedapat mungkin
para karyawan tidak punya prosedur harus dapat terukur (measurable), dapat
yang harus diikuti dalam melaksanakan dilaksanakan (workable) dan dapat dicapai

469
(achievable), serta sedapat mungkin selalu merupakan salah satu perguruan tinggi
menggunakan pendekatan pencegahan Muhammadiyah di Indonesia Timur
(prevention). yang sangat representatif, karena dalam
Penetapan tujuan dan sasaran usianya yang tergolong masih muda
lingkungan harus melibatkan personil yaitu berusia 16 tahun, sudah mampu
dan bagian/unit kerja yang terkait dalam mengelola program studi, baik di program
organisasi. Personil tersebut harus memiliki sarjana dengan program studi ilmu
kewenangan untuk menetapkan, merencanakan, administrasi negara dan ilmu pemerintahan,
dan mencapai tujuan tersebut. Melibatkan maupun program magister dengan
personil sangat membantu dalam program studi administrasi publik, dan
membangun komitmen. dalam usia tersebut, sudah tiga kali
Prinsip-prinsip manajemen modern terjadi pergantian kepemimpinan, dan
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pimpinan (ketua) yang menjabat saat ini
pelaksanaan dan pengawasan telah yaitu Bapak DR. H. Jamaluddin Ahmad,
diadopsi dan digunakan dalam praktek S.Sos, M.Si. berhasil membawa
penyelenggaraan pendidikan. Aspek- perguruan tinggi tersebut maju lebih
aspek tersebut merupakan satu kesatuan baik (from small to great), pada tahun
proses dan prosedur yang harus dilalui 2016 dapat bersaing di tingkat nasional
dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan, khususnya dibidang pengelolaan perguruan
sehingga tidak boleh mengesampingkan tinggi, dengan posisi peringkat 283 dari
salah satunya dan mengutamakan yang 3.320 Perguruan Tinggi di Indonesia
lain, kesemuanya harus mendapat (sumber: http://ristekdikti.go.id/wp-
perhatian yang serius sesuai dengan content/uploads/2016/02/klasifikasi2015
kapasitas dan proporsinya. 1.pdf), dan berhasil meningkatkan dan
Kepemimpinan menempati posisi mempertahankan nilai akreditasi ke nilai
strategis sebagai inti dari manajemen B (Terakreditasi Baik Sekali) di setiap
karena menjadi motor penggerak bagi program studinya, baik program sarjana,
berbagai sumber daya (manusia dan maupun program magister.
lainnya) yang tersedia dalam organisasi
untuk mencapai tujuan (Siagian, 2003). LANDASAN TEORI
Terry (2003:152) bahwa keberadaan
kepemimpinan dalam manajemen sebagai suatu Prinsip-Prinsip Manajemen Dan
yang alami dalam usaha mencapai Kepemimpinan
tujuan organisasi. Beberapa dari anggota Istilah manajemen berasal dari
kelompok akan memimpin dan sebagian kata ‘management’, turunan kata “to
besar yang lain akan mengikuti. Kondisi manage” yang artinya mengurus atau
ini dilakukan pada kenyataan bahwa tata laksana atau ketatalaksanaan.
kebanyakan bawahan/staf menginginkan Sehingga manajemen dapat diartikan
adanya orang lain yang menentukan, bagaimana cara manajer (orangnya)
mengarahkan, memotivasi, membimbing mengatur, membimbing dan memimpin
dan mengawasi berbagai aktivitas yang semua orang yang menjadi pembantunya
perlu mereka kerjakan dan cara agar usaha yang sedang digarap dapat
mengerjakannya. Oleh karena itu sukses mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dan tidaknya suatu organisasi mencapai sebelumnya (Daryanto, dkk, 2013:2)
tujuan sebagian besar ditentukan kualitas Lebih lanjut Daryanto mengemukakan
kepemimpinan seseorang yang diserahi bahwa banyak ahli yang memberikan
tugas memimpin organisasi itu sendiri. definisi tentang manejemen, diantaranya:
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan 1. Harold Koontz & O’Donnel dalam
Ilmu Politik Muhammadiyah Rappang, bukunya yang berjudul “Principles

470
of Management” mengemukakan, 4. Kesatuan Komando (Unity of Cummand),
“manajemen adalah berhubungan yaitu berdasarkan Prinsip Kesatuan
dengan pencapaian sesuatu tujuan Komando, Karyawan seharusnya
yang dilakukan melalui dan dengan hanya menerima perintah dari seorang
orang-orang lain”. atasan saja dan juga bertanggung
2. George R. Terry dalam bukunya yang jawab kepada satu atasan saja. Jika
berjudul “Principles of Management” terlalu banyak atasan yang memberikan
memberikan definisi; “Manajemen perintah, karyawan yang bersangkutan akan
adalah suatu proses yang membedakan atas sulit untuk membedakan prioritasnya. Hal ini
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan juga akan menimbulkan kebingungan dan
pelaksanaan dan pengawasan, dengan tidak fokus pada tugas yang diberikannya
memanfaatkan baik ilmu maupun 5. Kesatuan Arah (Unity of Direction),
seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang karyawan yang bekerja dalam suatu
telah ditetapkan sebelumnya. organisasi harus memiliki tujuan dan
Menurut Henry Fayol dalam Daryanto, arah yang sama dan bekerja berdasarkan
dkk, (2013:3-4), mengemukakan prinsip-prinsip rencana yang sama
manajemen terdiri dari empat belas 6. Mengutamakan Kepentingan Organisasi
macam, yaitu : diatas Kepentingan Individu (Subordination
1. Pembagian Kerja (Division of Work), of Individual Interests to the General
yaitu pekerjaan harus dibagi menjadi Interest), yaitu kepentingan organisasi harus
unsur-unsur yang lebih kecil atau di- didahulukan dari kepentingan
spesialisasi, sehingga output (hasil individu seorang karyawan termasuk
kerja) karyawan dan efektifitas akan kepentingan individu manager itu
meningkat seiring dengan peningkatan sendiri.
kemampuan dan keahlian pada tugas 7. Kompensasi yang Adil (Remuneration), yaitu
yang diembannya, salah satu faktor yang mempengaruhi
2. Keseimbangan Wewenang dan kepuasan kerja karyawan adalah
Tanggung Jawab (Authority and upah atau gaji yang didasarkan pada
Responsibility), yaitu para Manager tugas yang dibebankannya. Kompensasi
memiliki wewenang dalam yang dimaksud ini dapat berupa
memerintahkan bawahan melakukan finansial maupun non finansial.
atau tidak melakukan sesuatu. Setiap 8. Sentralisasi (Centralization), yaitu
Karyawan diberikan wewenang seorang pemimpin atau manajer harus
untuk melakukan suatu pekerjaan. mengadopsi prinsip sentralisasi yang
Tetapi suatu hal yang perlu diingat, seimbang (bukan sentralisasi penuh
Wewenang tersebut berasal dari ataupun desentralisasi penuh). Hal
suatu Tanggung Jawab. Oleh karena ini dikarenakan sentralisasi penuh
itu, Wewenang dan Tanggung Jawab (complete centralization) akan mengurangi
harus seimbang, makin besar peranan bawahan dalam suatu
wewenangnya makin besar pula organisasi, sedangkan disentralisasi
pertanggungjawabannya akan menimbulkan kesimpangsiuran
3. Disiplin (Discipline), yaitu disiplin dalam pengambilan keputusan. Wewenang
harus ditegakkan dalam suatu tertenu harus didelegasikan sebanding dengan
organisasi, namun setiap organisasi tanggung jawab yang diberikan.
memiliki cara yang berbeda-beda 9. Rantai Skalar (Scalar Chain), yaitu
dalam menegakkan kedisiplinannya. rantai skalar adalah garis wewenang
Kedisiplinan merupakan dasar dari dari atas sampai ke bawah. Setiap
keberhasilan suatu organisasi dalam karyawan harus menyadari posisi
mencapai tujuan organisasinya mereka di dalam hirarki organisasi.

471
Garis wewenang ini akan menunjukkan apa dapat dianalogikan dengan sistem
yang menjadi wewenang dan jantung dan urat nadi yang menyalurkan
tanggungjawabnya. darah keseluruh tubuh termasuk ke
10. Tata Tertib (Order), yaitu tata tertib organ-organnya agar dapat bergerak dan
memegang peranan yang penting berfungsi
dalam bekerja karena pada dasarnya Veithzal, dkk. (2014:18) mengemukakan
semua orang tidak dapat bekerja beberapa perbedaan antara manajer
dengan baik dalam kondisi yang dengan pemimpin yaitu: 1) pemimpin
kacau dan tegang. Selain itu, untuk memikirkan organisasinya dalam jangka
meningkatkan efisien dalam bekerja, panjang, 2) Pemimpin memikirkan organisasi
fasilitas dan perlengkapan kerja harus secara lebih luas baik menyangkut kondisi
disusun dengan rapi dan bersih. internal, eksternal, maupun kondisi
11. Keadilan (Eguity), yaitu manager global, 3) Pemimpin memengaruhi pengikutnya
harus bertindak secara adil terhadap sampai diluar batas kekuasaannya, 4)
semua karyawan. Peraturan dan memimpin menekankan pada visi dan
perjanjian yang telah ditetapkan harus nilai-nilai yang tidak tampak, memengaruhi
ditegakkan secara adil sehingga moral pengikutnya secara tidak rasional, dan
karyawan dapat terjaga dengan baik. elemen-elemen tak sadar lainnya dalam
12. of Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability hubungannya antara pemimpin dan
Tenure of Personnel), yaitu mempertahankan pengikut, 5) pemimpin memiliki keterampilan
karyawan yang produktif merupakan politik untuk mengatasi konflik yang
prioritas yang penting dalam terjadi diantara pengikutnya, dan 6)
manajemen. Manager harus berusaha pemimpin berpikir dalam upaya
untuk mendorong dan menciptakan memperbaiki organisasinya. Lebih lanjut
loyalitas karyawan terhadap organisasi. Veithzal, dkk yang membedakan pemimpin
13. Inisiatif (Initiative), yaitu karyawan dengan manajer adalah; 1) Pemimpin
harus diberikan kebebasan untuk tidak selalu berada dalam sebuah
berinisiatif dalam membuat dan organisasi, sedangkan manajer selalu
menjalankan perencanaan, tentunya dalam organisasi tertentu baik formal
harus dengan batas-batas wewenang maupun non formal, 2) Pemimpin bisa
dan tanggung jawab yang diberikan. ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya,
14. Semangat Kesatuan (Esprits de sedangkan manajer selalu ditunjuk, 3)
Corps), dalam prinsip ‘esprits de Pengaruh yang dimiliki pemimpin,
corps’ ini, manajemen harus selalu karena memiliki kemampuan pribadi
berusaha untuk mengembangkan dan yang lebih dibandingkan dengan yang
meningkatkan semangat kesatuan tim lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki
T. Keban (2008:91) mengemukakan manajer karena dimilikinya otoritas
bahwa dimensi manajemen berkenaan formal, 4) Pemimpin memikirkan organisasi
dengan bagaimana menerapkan prinsip- secara lebih luas dan jangka panjang,
prinsip manajemen untuk mengimplementasikan sedangkan manajer berpikir jangka
kebijakan publik. Dimensi ini memusatkan pendek dan sebatas tugas dan tanggungjawabnya,
perhatian pada bagaimana melaksanakan 5) Pemimpin memiliki keterampilan
apa yang telah diputuskan melalui prinsip- politik dalam menyelesaikan konflik,
prinsip tertentu. Dimensi manajemen sementara manajer menggunakan pendekatan
menyangkut proses bagaimana kegiatan- formal legal, 6) Pemimpin berpikir untuk
kegiatan yang telah dirancang dapat kemajuan dan perbaikan organisasi
diimplementasikan (digerakkan, diorganisir dan secara luas, sementara manajer berpikir
dikontrol) untuk mencapai tujuan organisasi untuk kepentingan diri dan kelompoknya secara
melalui prinsip-prinsip manajemen. Ini sempit. Pemimpin memiliki kekuasaan

472
secara lebih luas, sedangkan manajer 6. Pimpinan harus memiliki figur
hanya memiliki wewenang saja. panutan dan terbuka bagi kontrol,
Ordway Tead (1935) dalam Pimpinan harus memiliki aset
Sutarto (2006) bahwa “Leadership is the dalam hal pemantapan organisasi baik
activity of influencing people to struktur (konstan maupun disipatif),
cooperate toward some goal which come personel, mekanisme kerja, kaderisasi,
to find desirable”. (Kepemimpinan jangkauan ke depan maupun kebijakan
adalah aktivitas mempengaruhi orang- pengambilan keputusan, pelimpahan
orang agar mau bekerjasama untuk kewenangan, pengawasan timbal balik
mencapai tujuan yang mereka inginkan). dan sebagainya, tumbuhnya rasa percaya
Sedangkan Terry (1977) dalam Wuradji diri, kejujuran dan sikap loyal, berpikir
(2008) kepemimpinan adalah hubungan kritis, tidak memihak, bertanggung jawab, peka
antar orang, dimana pemimpin mempengaruhi terhadap berbagai kemungkinan bakal
orang lain kearah kemauan bersama terjadi dan akan terjadi berbagai hambatan,
dalam hubungannya dengan tugas-tugas sekaligus mencari dan menemukan
untuk memperoleh sesuatu yang terobosan baru, peluang-peluang guna
diinginkan pemimpin. meningkatkan pengembangan institusi
Kepemimpinan sebagai unsur dan seterusnya.
pengendali, pengarah, pembimbing, malah
sebagai penentu corak dalam human relations METODE PENELITIAN
harus didasarkan pada landasan-landasan etika, Metode penelitian yang digunakan
sehingga keteraturan dalam kepemimpinan dalam penelitian ini adalah deskriptif
adalah tepat jika dirumuskan dalam kuantitatif. Untuk mengumpulkan data
keetikaan kepemimpinan. Pemimpin penulis menggunakan metode melalui
yang beretika adalah pemimpin yang observasi, dokumentasi, dan kuisioner.
tahu membedakan mana yang benar, Setelah data terkumpul, dilakukan analisis data
mana yang tidak benar/salah, mana yang dengan kegiatan mengelompokkan data
baik dan mana yang tidak baik. Dan berdasarkan variabel dan jenis responden,
dengan pengetahuannya itu membentuk mentabulasi, data berdasarkan variabel
kesadarannya atas perlunya hidup yang dari seluruh responden, menyajikan data
beretika. Hidup yang beretika adalah tiap variabel yang diteliti, melakukan
hidup yang teratur. Mengapa kepemimpinan perhitungan untuk menjawab rumusan
harus demikian, menurut Faried Ali masalah. Instrumen penelitian yang
(2011), hal ini karena mengacu kepada digunakan adalah skala likert yang
persyaratan yang mencakup; dimodifikasi oleh peneliti. Skala likert
1. Pimpinan harus menyadari tentang ini digunakan untuk mengukur sikap
dimensi etis, responden terhadap penerapan prinsip-
2. Pimpinan harus memahami bagaimana prinsip manajemen di Sekolah Tinggi
mengadakan pertimbangan yang baik, etis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah
maupun terkesan bermakna dan mendalam, Rappang. Langkah terakhir adalah
3. Pimpinan harus mampu memberikan mendiskripsikan hasil analisis data
pertimbangan etis di dalam menentukan sehingga pada akhirnya dapat ditarik
kebijakan yang ditempuh, sebuah kesimpulan.
4. Pimpinan harus mengandalkan good
leadership is reliable ethics, HASIL PENELITIAN DAN
5. Pimpinan harus memiliki sikap etis PEMBAHASAN
yang merupakan tuntutan moral dan Untuk memperjelas hasil penelitian tentang
tuntutan efisiensi, penerapan keempat belas prinsip-prinsip
manajemen menurut Henry Fayol di

473
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Rappang, diperoleh data bahwa rata-rata
Politik Muhammadiyah Rappang, setiap indikator tersebut termasuk dalam
berikut rekapan hasil persentase masing- kriteria “Diterapkan”. Tiga indikator
masing indikator sebagai berikut : yaitu; kesatuan arah, kompensasi yang
adil, dan semangat kesatuan termasuk
Tabel 1. Rekapitulasi Penerapan Prinsip- dalam kriteria “sangat diterapkan”,
Prinsip Manajemen sedangkan sebelas indikator lainnya
di STISIP Muhammadiyah Rappang termasuk dalam kriteria “diterapkan”.
Hasil tersebut di atas sejalan
Rata-
Rata
dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu
No Indikator Kriteria dalam Skripsi Salmei A.Dukalang, dkk.
Persen
tase 2015. Penerapan prinsip-prinsip manajemen
1 Pembagian Kerja 77 % Diterapkan mutu pendidikan keseluruhannya sudah
(Division of Work) diterapkan dan dijalankan dengan
2 Keseimbangan 77 % Diterapkan persentase 84,03 % berada pada kategori
Wewenang dan
Tanggungjawab baik, prinsip - prinsip manajemen mutu
(Authority and pendidikan keseluruhannya sudah di
Responsibility) terapkan dan sudah terlaksana berdasarkan fokus
3 Disiplin (Dicipline) 73 % Diterapkan penelitian dari empat belas prinsip yaitu
4 Kesatuan Komando 72 % Diterapkan dua belas prinsip berada pada kategori
(Unity of Cummand)
5 Kesatuan Arah (Unity 82 % Sangat
baik dan dua prinsip berada pada
of Direction) diterapkan kategori sangat baik, Manfaat penerapan
6 Mengutamakan 77 % Diterapkan prinsip-prinsip manajemen mutu pendidikan
Kepentingan adalah meningkatnya kedisiplinan dan
Organisasi diatas meningkatnya mutu dan dapat menjadi
Kepentingan Individu
salah satu contoh yang baik terhadap
(Subordination of
individual interests to sekolah lain yang ada di Provinsi
the general interest) Gorontalo, Kendala-kendala terhadap
7 Kompensasi yang 85 % Sangat penerapan prinsip-prinsip manajemen
Adil (Remuneration) diterapkan mutu pendidikan yaitu kurangnya
8 Sentralisasi 75 % Diterapkan apresiasi warga sekolah terhadap
(Centralization)
9 Rantai Skalar (Scalar 75 % Diterapkan
kualitas dan produktivitas manajemen
Chain) mutu. Kepala sekolah berupaya membuat
10 Tata Tertib (order) 74 % Diterapkan strategi untuk mendorong setiap guru
11 Keadilan (Eguity) 74 % Diterapkan berpartisipasi menjadi satu tim agar
12 Stabilitas Kondisi 80 % Diterapkan dapat membuat tranformasi/perubahan
Karyawan (Stability kearah yang lebih baik terhadap
of Tenure of Personel)
13 Inisiatif (initiative) 77 % Diterapkan
stakeholder untuk membudayakan mutu
14 Semagat Kesatuan 86 % Sangat di sekolah dan membuat perubahan
(Esprits de corps) diterapkan terhadap penerapan prinsip-prinsip
Sumber : Olahan data rekapan kuisioner, manajemen mutu pendidikan yang bisa
Nopember 2016 membawah nama baik sekolah
kejenjang lebih baik untuk peningkatan
Berdasarkan rekapitulasi data hasil mutu di sekolah. (http://eprints.ung.ac.id/9357)
penelitian pada tabel 1 diatas, dari keempat belas update 6 Februari 2017.
indikator penerapan prinsip-prinsip Kendala-kendala terhadap penerapan
manajemen menurut Henry Fayol yang prinsip-prinsip manajemen di Sekolah
diukur atau diteliti di Sekolah Tinggi Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah Muhammadiyah Rappang antara lain :

474
kemampuan sumber daya aparatur dalam sertifikasi dosen, (d) Meningkatkan
meningkatkan kualitas maupun kuantitas, kemampuan dosen dalam menguasai dan
sehingga Ketua (Pimpinan) selalu menciptakan mengoperasikan teknologi, melalui
inovasi, strategi, ide, ataupun terobosan pelatihan Information and Teknologi
baru dan mendorong setiap dosen, tenaga (IT) bagi dosen, metode mengajar dosen
kependidikan untuk dapat membuat menggunakan media pembelajaran
tranformasi/perubahan kearah yang lebih seperti Laptop, Power Poin, dan aplikasi
baik dan membuat perubahan terhadap teknologi Ficetime (sistem perkuliahan
penerapan prinsip-prinsip manajemen di online), pembuatan soal ujian mid
sekolah tinggi tersebut yang telah semester dan final semester melalui
membawa nama baik Sekolah Tinggi sistem ujian berbasis online, (e)
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah Memberikan pelatihan Pekerti kepada
Rappang tahun 2016 dapat bersaing di semua dosen setiap tahunnya, agar
tingkat nasional dibidang pengelolaan dosen mampu membuat Garis-Garis
manajemen perguruan tinggi, dengan Besar Program Pengajaran, Rencana
posisi peringkat 283 dari 3.320 Perguruan Tinggi Pembelajaran Semester, dan Penyusunan
di Indonesia, dan berhasil meningkatkan Satuan Acara Perkuliahan sebelum
dan mempertahankan nilai akreditasi ke mengajar, (f) Memaksimalkan penelitian
nilai B (Terakreditasi Baik Sekali) di dosen untuk lolos dalam penelitian
setiap program studinya, baik program dosen pemula, hibah bersaing, hibah
sarjana, maupun program magister. doktor, dan hasil penelitian diterbitkan
Beberapa metode Ketua (Pimpinan) pada Jurnal Internasional, dan jurnal
dalam meningkatkan mutu Dosen, nasional terakreditasi, Prosiding Nasional dan
tenaga kependidikan, mahasiswa dan Internasional, serta sebagai bahan ajar
mutu lulusan di Sekolah Tinggi Ilmu dengan menerbitkan hasil penelitian
Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah dalam bentuk buku ajar atau buku
Rappang sesuai dengan visinya yaitu referensi, (g) Memaksimalkan pengabdian dosen
Menjadi Sekolah Tinggi yang Unggul, melalui kerjasama dengan pemerintah
Profesional Islami, dan mampu berperan daerah, baik di dalam maupun diluar
aktif dalam pembangunan bangsa Kabupaten Sidenreng Rappang, dan
melalui proses pendidikan, penelitian, dengan Desa binaan Sekolah Tinggi Ilmu
dan pengabdian masyarakat tahun 2025, Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah
antara lain : 1) Bagi Dsoen ; (a) Mendorong Rappang, (h) Mengikutkan dosen dalam
semua dosen agar lanjut studi ke jenjang study banding / benchmarking ke negara
yang lebih tinggi (jenjang Doktor), baik Malaysia, Singapura dan Tailand, dan (i)
di wilayah Sulawesi seperti Universitas Memaksimalkan program Kemuhammadiyahan
Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, melalui matakuliah Al Islam dan
Universitas Muslim Indonesia, maupun Kemuhammadiyahan di setiap semester,
di pulau Jawa seperti di Universitas baik di program sarjana maupun program
Padjadjaran, dan Universitas Muhammadiyah magister, mengadakan pengajian rutin
Jogyakarta, (b) Mengirim dosen untuk setiap bulan di Masjid dalam Kampus
magang di Perguruan Tinggi Negeri dihadiri semua dosen, tenaga kependidikan,
seperti Universitas Padjajaran, Universitas Air mahasiswa, dan alumni dengan kajian
Langga dan Universitas Muhammadiyah Al Islam dan Kemuhammadiayahan
Jogyakarta, (c) Mendorong semua dosen seperti; kajian aqidah, tauhid, akhlak,
untuk naik pangkat akademik, dari ibadah, tuntunan sholat sesuai keputusan
Asisten Ahli ke Lektor, Lektor ke Lektor tarjih Muhammadiyah, 2) Bagi Tenaga
Kepala, Lektor Kepala ke Guru Besar, Kependidikan ; (a) Mendorong semua
dan mendorong setiap tahun untuk staf agar lanjut studi dari program

475
Sarjana ke program Magister, (b) Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Memberikan pelatihan Information and Muhammadiyah Rappang sudah
Teknologi (IT) kepada staf, dengan cara menerapkan ke empat belas prinsip-
mengirim tenaga kependidikan prinsip manajemen menurut Henry
mengikuti pelatihan di Perguruan Tinggi Fayol. Rata-rata setiap indikator tersebut
yang sudah terakreditasi A atau B di termasuk dalam kriteria “Diterapkan”
Pulau Jawa, (c) Memberikan pelatihan artinya bahwa ke empat belas prinsip-
kursus bahasa Inggris kepada semua prinsip manajemen sudah diterapkan di
tenaga kependidikan dengan Pengajar STISIP Muhammadiyah Rappang. Tiga
Bahasa Inggris dari Jerman, dan Tailand, indikator yaitu; kesatuan arah, kompensasi yang
dan (d) Mengikutkan tenaga kependidikan dalam adil, dan semangat kesatuan termasuk
study banding / benchmarking ke negara dalam kriteria “sangat diterapkan”,
Malaysia, Singapura dan Tailand. 3) sedangkan sebelas indikator lainnya
Bagi Mahasiswa ; (a) Tes masuk bagi termasuk dalam kriteria “diterapkan”, b)
calon mahasiswa baru jenjang sarjana Kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu
dan magister melalui tes online, untuk Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah
mengetahui lebih awal tentang Rappang Muhammadiyah Rapang yang
kemampuan akademik mahasiswa baru, kolektif kolegial, sudah sangat membangun
(b) Tes Toefl bagi mahasiswa, baik semangat kesatuan arah (unity of
mahasiswa jenjang sarjana maupun direction), sangat memperhatikan sistem
jenjang magister sebelum mengikuti pembayaran gaji yang mudah, efektif
perkuliahan, (c) Mid test dan final test dan efisien, serta tepat waktu, dan
dengan sistem online, (d) Melibatkan memberikan kompensasi dengan secara
mahasiswa dalam penelitian dosen, dan adil. Ini sesuai hasil penelitian dari sikap
(e) Mengadakan study literatur ke responden yang menilai 85% “Diterapkan”.
berbagai perguruan tinggi negeri di
Indonesia, dan mengikutkan mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
Benchmarking ke negara Malaysia,
Singapura dan Tailand. Daryanto, dkk. 2013. Pengantar Ilmu
Penekanan Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Komunikasi.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammadiyah Prestasi Pustaka; Jakarta.
Rappang kepada Dosen dan Tenaga
Kependidikan yaitu setiap dosen harus Faried Ali. 2011. Teori dan Konsep
“tahu jalan, tahu berjalan, dan tahu Administrasi Dari Pemikiran
menunjukkan jalan”. Dalam bahasa Paradigmatik Menuju Redefinisi.
daerah bugis yang menjadi filosofi Raja Grafindo Persada; Jakarta
masyakarat bugis yaitu “resopa temmanginggi
namalomo naletei pammase dewata”, Gary Yukl. 2015. Kepemimpinan dalam
dan “aja’ mujokka iyako de’ mulettu”, Organisasi. Edisi Ketujuh.
artinya bahwa kalau kita mempunyai visi, Indeks; Jakarta.
tujuan atau cita-cita, maka jangan pernah berhenti http://ristekdikti.go.id/wp-
untuk melangkah, berusaha, bekerja keras content/uploads/2016/02/klasifik
dengan sungguh-sungguh untuk mencapai visi, asi20151.pdf) di Akses 27
tujuan, atau cita-cita tersebut. Nopember 2016 Pukul 20.15
wita
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian seperti Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
diuraikan diatas, dapat disimpulkan 2001. Manajemen Sumber Daya
bahwa : a) Unsur Pimpinan Sekolah

476
Manusia Perusahaan. Refika Veithzal Rivai Zainal. Mualiaman
Aditama; Bandung. Darmansyah Hadad, H. Mansyur
Ramly. 2014. Kepemimpinan dan
Salmei A. Dukalang, dkk. 2015. Skripsi. Perilaku Organisasi. Edisi
Penerapan Prinsp-Prinsip Keempat. Rajawali Pers; Jakarta
Manajemen Mutu Pendidikan di
SMA Negeri 3 Gorontalo. Yeremias T. Keban. 2008. Enam
Universitas Negeri Gorontalo. Dimensi Strategis Administrasi
Gorontalo. Publik. Konsep, Teori dan Isu.
(http://eprints.ung.ac.id/9357) Gava Media; Yogyakarta.

Siagian, Sondang, P. 2003. Filsafat *) Penulis adalah Dosen pada Sekolah


Administrasi Edisi Revisi. Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Bumi Aksara; Jakarta. Muhammadiyah Rappang.
Email:kamaruddinsellang@yahoo.co.id
Terry, George, R. 2003. Prinsip-Prinsip
Manajemen (alih bahasa J. Smith
D. F.M). Bumi Akasara; Jakarta.

477

You might also like