Kepmenkes No 778 Menkes SK VIII 2008 Tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan B PDF

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 13
KOMPETENS! FISIOTERAPI Kompetensi fisioterapis seperti dirumuskan dalam = SK Menkes No. 276/Menkes/SK/IV2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi,” secara garis besar adalah sebagai berikut : SHY ope ona 10, 4: Kemampuan menganalisis ilmu sebagai dasar praktik. Kemampuan menganalisis kebutuhan pasien/klien. Kemampuan merumuskan diagnosis fisioterapi. Kemampuan merencanakan tindakan fisioterapi, Kemampuan melakukan intervenst fisioterapi. Kemampuan melakukan evaluasi dan re-evaluasi Kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi yang efisien dan efektif. Kemampuan mefakukan pendidikan (edukasi pasienvklien), Kemampuan menerapkan prinsip-prinsio rtarajemen dalam praktik fisioterapi. Kemampuan melaksanakan penelitian Kemampuan melakukan tanggung jawab dan tanggung gugat praktik fisioterapi. PERAN DAN FUNGS! FISIOTERAP! Peran dan fungsi umum fisioterapis : Seorang fisioterapis dengan berbekal kemampuan dari berbagai jenjang tingkat Kedalaman kompetensi dapat berperan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan penelit fsioterapi. 1. Peran Pelaksana Menjalankan fungsi : Asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi Diagnosa fisioterapi Perencanaan fisioterapi Intervensifisioterapi Evaluasi/te-evaluasi/re-asesmen "ep poeoge Rekam Fisioterapi Peran Pengelola. Menjalankan fungsi ‘a, Menerapkan keterampilan manajemen dalam melakukan pelayanan fisioterapi b. Menunjukkan sikap professional sebagai seorang pengelola fisioterapi. c. Berperan serta dalam merumuskan dan menetapkan kebjjakan, perancanaan dan pelaksanaan upaya kesehatan, sebagai tim tespadu sesual dengan sistem upaya kesehatan. Hal -Eedoman Polayonan Fis sarap ei Sarana Kesehatan 3. Peran Pendidik Menjatankan fungsi: a. Melakukan pendidikan kepada pasiervklien, keluarga dan masyarakat agar berperitaku hidup sehat. b. Memberikan informasi tentang fisioterapi kepada tonaga kesehatan lain. ©. Melakukan pendigikan dalam rangka pengembangan diri dan sejawat. 4, Peran Peneliti. Menjatankan fungsi: a. Merencanakan penelitian b. Melakukan penelitian c. Mepresentasikan dan sosialisasi hasil peneiitian d. Menerapkan hasil penefitian TANGGUNG JAWAB FISIOTERAPIS. Fisioterapis bertanggung jawab sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti, seperti disebut dalam peran dan fungsi di atas, sesuai jenis dan jenjang upaya fisioterapi. Seorang fisioterapis dalam melakukan interaksi profesi berdasarkan pada standar kompetensi, sumpah profesi, etika profesi, standar praktik (standar asuhan), standar pendidikan dan legislasi fisioterapi, sehingga aktifitas, kegiatan dan perilakunya dapat dipertanggung jawabkan baik secara moral, etik maupun hukum, Hat 3 ‘Pedoman Palayanan Flicterap di Sarana Kesehatan BAB ill. PENATALAKSANAAN PELAYANAN FISIOTERAP! Kebutuhan masyarakat akan pelayanan fisioterapi perlu disediakan dengan jaminan kualitas yang optimal, perlindungan keamanan bagi masyarakat pengguna, penyelenggara dan praktisi pelayanan, serta penyelenggaraan yang efektif dan efisien, Pelayanan fisioterapi harus tersedia secara berkesinambungan, dapat diterima secara wajar, mudah dicapai, mudah djangkau, dan mampu menghadapi tantangan serta pefuang globatisasi Pelayanan fisioterapi dikembangkan dengan pertimbangan sebagai berikut : A. MASUKAN. 1, Perangkat Hukum Profesi Fisioterapi a. Sesuai UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, Keputusan Menteri PAN No. KEP/04/M1.PAN/1/2004 tentang Jabatan Fungsional Fisoterapi dan Angka Kreditnya, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1363/MENKES/SK/XII/2001 tentang Registrasi dan \jin Praktik Fisioterapi, Keputusan Menteti Kesehatan RI No. 376/Menkes/Sk/II/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi, maka penyefenggaraan pelayanan fisioterapi diatur sebagai berikut 1) Untuk menujudkan derajat Kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya pelayanan fisoterapi dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan _penyakit, Penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan 2) Sebagai tenaga kesehatan, fisioterapis 2) Bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan Kesehatan ‘sesuai dengan bidang keahlian dan atau kewenangannya. ») Berhak memperoleh pertindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. ©) Dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien. 3) Fisioterapis yang melakukan kesalahan dan atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin. Ada tidaknya kesalahan atau kelalalan ditentukan oleh Majlis Disiplin Tenaga Kesehatan, Prioman PeeanenFiaerandiSwanaRascheag 4) Perindungan hukum diberikan kepada a) Fisioterapis yang melakukan upaya Kesehatan setelah memiliki izin dari Menteri Kesehatan. b) Fisioterapis yang dalam melakukan fugasnya _melaksanakan kewajiban mematuhi standar profesi ©) Fisioterapis yang dalam melakukan tugasnya _melaksanakan kewaliban (1) Menghonmati hak pasien; (2) Menjaga kerahasiaan, identitas dan data Kesehatan pribadi pasien; (9) Memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan \dakan yang dilakukan; (4) Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan; (6) Membuat dan memelihara sekam medis; (6) Melaksanakan tugas sesuei profesinya. 5) Fisioterapis yang dengan sengaja 2) Melakukan upaya kesehatan tanpa izin. b) Melakukan upaya Kesehatan tanpa adaptasi. ©) Melakukan upaya kesehatan tidak sesual standar profesi. d) Tidak metaksanakan kewajiban sebagaimana diatur huruf 4) c) butir (1) sampai dengan (6). Diancam pidana paling banyak Rp. 10.000.000,- 2, Standar Praktik Fisioterapi Standar Praktik Fisioterapi Indonesia mengacu kepada hasil konggres ke 16 World Confederation for Physical Theraphy (WCPT, 2007) memuat secara garis besar sebagai berikut : Administrasi dan manajemen. Komunikasi ‘Tanggungjawab terhadap komunitas okumentasi Perilaku etis. Informed Consent. Hukum. Manajemen pasien/klien Pengembangan personal dan professional Fo7e ange Menjaga mutu k. Tenaga penunjang _ bat oy ‘Pedoman Pelayanan Fisterai dl Serana Kesehatan 3. Ketenagaan Ketenagaan petayanan fisioterapi terdiri dari fisioterapis dan tenaga penunjang pelayanan fisioterapi a. Fisioterapis Fisioterapis terdiri dari fisioterapis lulusan pendidikan fisioterapi jenjang Diploma Ill, Diploma IV, Strata-/Profesi, Strata-2/ Spesialisasi, dan Strata-3. b. Tenaga penunjang pelayanan fisioterapi adalah tenaga administrasi dan tenaga multifungsi (care giver). 4. Pasien dan Klien Pasienvklien adalah individu dan atau populasi yang _membutuhkan untuk mengembangkan, memelinara dan memulinkan kemampuan gerak dan fungsi fisik sepanjang rentang kehidupan. Adanya fenomena transisi epidemologi, transisi demograti, emerging dan re- ‘emerging deseases, kecelakaan lalulintas dan kerja, perilaku hidup nienunjukkan peningkatan kebutuhan pelayanan fisioterapi 5. Sarana, Prasarana dan Alat Fisioterapi Kebutuhan akan sarana, prasarana dan alat dikembangkan menurut jenis dan kelas sarana Kesehatan serta kekhususan pelayanan fisioterapi dengan memperhatixan jenis, jumlah, kwalitas, keamanan dan keakuratan. Peralatan fisiotérapi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 363/Menkes/PER/IV/1998 harus dikalibrasi. Untuk menjamin kualitas, keamanan dan keakuratan peralatan fisioterapi dilakukan pemelinaraan, perbaikan dan kalibrasi secara berkala. Sarana, prasarana dan alat fisioterapi sesuai jenis, Kelas dan kekhususan pelayanan diatur tersendiri. PROSES FISIOTERAPI Fisioterapis melakukan asuhan fisioterapi dengan pendekatan penyelesaian masalah dan atau pemenuhan kebutuhan, menggunakan metode ilmiah, berpegang teguh pada Sumpah dan Kade Etik Profesi Fisioterapi, mengacu pada standar profesi serta standar pelayanan, sesuai dengan kewenangannya dalam siklus Kegiatan proses fisioterapi. 1. Rujukan Fisioterapi : Sesuai SK Menkes No. 1363/MENKES/SK/XII/2001 tentang Registrasi dan jin Praktek Fisioteapis, pasiervklien bisa mendapatkan pelayanan fisioterapi dengan rujukan dari tenaga medis dan atau tanpa nijukan. Pelayanan fisioterapi. tidak wate ‘Pedoman Pelayanan Pisaerap ai Sarana Kesehatan

You might also like