Balance Beam Balance Board: Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan Dengan DAN Pada Stabilitas Postural Anak Autis

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan dengan Balance Beam dan Balance Board pada Stabilitas Postural Anak

Autis

PERBEDAAN PEMBERIAN LATIHAN KESEIMBANGAN DENGAN


BALANCE BEAM DAN BALANCE BOARD PADA STABILITAS POSTURAL
ANAK AUTIS
Melati Andayani1, Maidi Samekto2
1
Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta
2
Praktisi Fisioterapi Anak, Jakarta
Jalan Arjuna Utara Mo. 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
melaandayani93@gmail.com

Abstract
Determine differences bertween balance beam and balane board Exercises effect on
postural stability autistic children. Method: Study is an experimental to determine
intervention effect to research object. samples consisted of 16 children with autism in
Klinik Permataku and Bhakti luhur School. Examined using, clinical test sensory interaction
and balance, and Bruinskey-oseretssky test of motor proficiency. samples classified into 2
groups. Eight children in group I had balance beam exercises and group II with 8 children
had balance board exercises for 4 weeks with frequency 2 times a week and duration for
30 minutes. Result: Shapiro Wilk normality test showed data are normally with average
value 0.85 and a standard deviation 0.207. homogeneity test showed data are
homogeneous. Hypothesis I using paired sample t-test p = 0.02 means balance beam
exercises improved postural stability in autistic children. Hypothesis II using same test
showed p = 0:03 means balance board exercise improved postural stability autistic
children. hypothesis III using Mann-Whitney U test p = 0.66, there’s no improvement
differences of balance beam and balance board exercise on postural stability Autistic
Children. Conclusion: there’s no difference between training with balance beam and the
balance board to postural stability of children with autism.

Keywords : postural stability, autism, balance

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui perbedaan pemberian latihan
keseimbangan menggunakan balance beam dengan latihan keseimbangan menggunakan
balance board terhadap stabilitas postural pada anak autis. Sampel : sampel terdiri dari 16
anak dengan autisme, 8 anak di berikan latihan keseimbangan dengan menggunakan
balance beam dan 8 anak di berikan latihan keseimbangan dengan balance board. Metode
: Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental, yaitu untuk mengetahui
adakah perbedaan stabilitas postural pada anak yang di berikan latihan keseimbangan
dengan balance beam dan latihan keseimbangan dengan balance board, dimana stabilitas
postural di ukur dengan menggunakan Clinical Test of sensory interaction and balance
(CTSIB). Untuk uji normalitas menggunakan analisa statistik Shapiro Wilk Test. Hasil : Dari
pengukuran stabilitas postural didapatkan mean±SD clinical test sensory interaction and
balance kelompok 1 0,85±0,21 sedangkan kelompok 2 0,82±0,13. Hasil uji normalitas
dengan Shapiro wilk test didapatkan data atensi anak tidak terdistribusi normal kemudian
homogenitas diuji dengan levene’s test. Hasil uji hipotesis dengan Mann-whitney u
test.menunjukkan nilai p=0.066 (p>0.05) yang berarti Ho diterima sehingga tidak ada
perbedaan peningkatan stabilitas postural antara latihan keseimbangan dengan balance
beam dan latihan keseimbangan dengan balance board, pada anak Autis.

Kata Kunci : Stabilitas postural, keseimbangan, autis

Pendahuluan Terdapat bermacam macam masalah tumbuh


Gangguan tumbuh kembang pada anak kembang anak yang terjadi di masyarakat.
merupakan salah satu masalah kesehatan yang Salah satunya adalah Autisme. Autism spectrum
banyak terjadi di kehidupan masyarakat. disorder (ASD) yang lebih sering di kenal oleh
Jurnal Fisioterapi Volume 17 Nomor 2, Oktober 2017 84
Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan dengan Balance Beam dan Balance Board pada Stabilitas Postural Anak
Autis

masyarakat sebagai autis merupakan masalah normal, dan pada penelitian lain yang di
tumbuh kembang yang justru meningkat seiring lakukan pada 51 anak dengan autism dengan
dengan kemajuan jaman. Kasus autis posturography menunjukkan bahwa anak
merupakan salah satu gangguan tumbuh dengan autism memiliki masalah pada stabilitas
kembang yang banyak terjadi dan tiap anak posturalnya. Stabilitas postural (postural
memiliki gejala atau kondisi yang berbeda stability) adalah kemampuan untuk mem-
beda. pertahankan atau mengontrol pusat masa
Autism Spectrum Disorder didefinisikan tubuh (center of mass/COG) berhubungan
sebagai diagnosa primer pada individu yang dengan base of support (BOS) untuk mencegah
mempresentasikan adanya defisit komunikasi jatuh, menjaga posisi tubuh dari gangguan
sosial dan juga disertai adanya pola perilaku, yang berasal dari internal maupun eksternal,
ketertarikan dan aktifitas yang terbatas dan serta menjaga tubuh dalam menyelesaikan
berulang ulang. Autis adalah gangguan gerakan yang diinginkan. Hal ini yang
perkembangan seumur hidup yang mem- menyebabkan gerakan pada anak dengan
pengaruhi kemampuan individu di bidang kasus autisme tidak terkontrol dengan baik dan
komunikasi dan interaksi sosial. Autis terlihat clumsy Pada umumnya masalah
merupakan salah satu diagnosa dari Autism stabilitas postur berkaitan dengan gangguan
Spectrum disorder atau Pervasive sensoris pada saraf, sehingga menyebabkan
Developmental Disorder, bersama dengan individu dengan gangguan stabilitas postur
beberapa diagnosa lain seperti asperger mengalami resiko jatuh yang besar. Stabilitas
disorder, rett’s diosder, childhood disintegrative postural merupakan komponen yang mem-
disordr, dan pervasive developmental disorder- pengaruhi kesimbangan baik keseimbangan
not ortherwise specified (PDD-NOS). statis maupun dinamis, sehingga tubuh dapat
Secara fisik anak anak dengan autisme bergerak, berpindah dari satu posisi ke posisi
tidak memiliki ciri khusus tidak seperti anak lain dengan baik. Pada stabilitas postural
dengan cerebral palsy atau down syndrome, terdapat komponen komponen seperti visual,
sehingga sangat terlihat seperti anak normal vesttibular dan proprioseptif atau body sense.
pada umumnya. Gerakan stereotype, kontak Keseimbangan yang baik mempermudah anak
mata yang kurang dan gangguan bersosialisasi untuk bergerak dan mengeksplorasi lingkungan,
merupakan ciri utama dari anak autis. Pola sehingga berfungsi untuk memberikan stimulasi
perkembangan pada anak autis sama seperti dalam bermain dan bergerak dalam
anak normal pada umumnya, namun beberapa lingkungannya.
akan mengalami keterlambatan atau melewati Anak autis memiliki masalah dalam
salah satu fase perkembangan. Beberapa sistem somatosensori dan mengintegrasikan
penelitian menunjukkan bahwa masalah pada input sensoris yang masuk ke dalam tubuh.
anak autis tidak hanya terbatas terhadap Beberapa anak autism spectrum disorder
masalah sosial dan perilaku. Kasus autis juga dengan high function seperti asperger akan
memiliki masalah pada pola gerak dan menampilkan gerakan “clumsy” hal ini karena
kemampuan fisiknya, seperti masalah pada adanya pola gerakan yang menyimpang karena
koordinasi, keseimbangan, stabilitas postural abnormalitas dari sistem proprioseptif yang
dan postural kontrol menyebabkan terganggunya stabilitas postural
Penelitian yang di lakukan Molloy pada pada anak. Vestibular, somatosensori
tahun 2003 menunjukkan bahwa ada (termasuk proprioseptif dan input dari kutan)
perbedaan antara stabilitas postural antara serta visual merupakan afferen yang terlibat
kelompok anak dengan Autism dan anak dalam menjaga stabilitas postral dari manusia.

Jurnal Fisioterapi Volume 17 Nomor 2, Oktober 2017 85


Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan dengan Balance Beam dan Balance Board pada Stabilitas Postural Anak
Autis

Latihan keseimbangan adalah salah satu 2σ2


bentuk latihan yang dapat meningkatkan 𝑛= x 𝑓(α. β)
(μ1 − μ2)2
stabilitas postural. Pada anak dengan kasus
autis bentuk latihan yang sering di berikan
Dari hasil perhitungan didapatkan
adalah latihan dengan balance beam dan
sampel sejumlah 6orang anak perkelompok.
balance board. Latihan balance beam Peneliti menambahkan 25% dari jumlah sampel
merupakan latihan yang umum di berikan pada
yang didapat, sehingga sampel menjadi 8
anak autis karena mudah di lakukan dan
orang perkelompok untuk menghindari sampel
menyenangkan. Menggunakan papan statis
drop out.
yang di berikan penyangga di bawahnya dan
anak dapat bergerak dinamis di atas papan
Hasil dan Pembahasan
seperti berjalan. Sedangkan latihan dengan
Deskripsi Data
balance board memiliki kesulitan yang lebih Pengambilan sampel dilakukan secara
tinggi yang sering diberikan pada anak autis.
acak dengan menyesuaikan kriteria inklusi dan
latihan dengan balance board menggunakan
ekslusi. Kemudian di lakukan pengukuran
papan dinamis dan anak harus memposisikan
menggunakan clinical test of sensory
diri dalam posisi statis di atasnya. Kedua bentuk
interaction and balance dan pengukuran
latihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan
Bruinink-oseretsky Test of Motor Proficiency
keseimbangan, tapi belum di temukan
sebagai pengukuan pembanding. Secara
perbedaannya dan apakah ada perbedaan dari
keseluruhan sampel didapat berjumlah 16 anak
diantara kedua bentuk latihan ini terhadap
yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 8 orang
stabilitas postural pada anak autis.
anak. Berdasarkan jenis kelamin, kelompok 1
dan 2 sampel berjenis kelamin perempuan
Metode Penelitian
berjumlah 1 orang anak (13%) dan sampel
Penelirian ini di lakukan di Klinik
berjenis kelamin laki-laki 4 orang (87%).
Permataku Bintaro dan Sekolah Bhakti Luhur.
Berdasarkan usia, pada kelompok Pada
Penelitian di lakukan pada bulan Feburari 2016
kelompok I dan kelompok II pembagian usia
sampai dengan 7 April 2016. Penelitian ini
memiliki jumlah yang usia 7-11 tahun 5 anak
dilakukan dimulai dengan pengukuran awal
(62%) dan usia >11 tahun adalah 3 anak
sebelum di berikan intervensi, pemberian
(38%).
intervensi beberapa kali pada waktu tertentu
Alat ukur yang di gunakan dalam
dan kemudian di lakukan pengukuran setelah
hipotesis perbandingan adalah menggunakan
intervensi. Besar sampel ditentukan
clinical test sensory interaction and balance.
berdasarkan penelitian terdahulu yang meneliti 1
stabilitas postural pada anak Autism Spectrum 0.8
Disorder (ASD), dilakukan oleh Molloy et al Kelompok
0.6
pada tahun 2003 yang meneliti postural perlakuan I
0.4
stability pada anak dengan autis dan non autis. Kelompok
standar deviasi (σ ) 0,1, μ1 = 0,7, μ2 = 0,54. 0.2
Perlakuan II
Jumlah sample akan dihitung dengan 0
menggunakan rumus Pocock (2008) dengan Sebelum Sesudah

nilai f(a.b) : 7.9 Perbandingan nilai CTSIB sebelum dan


sesudah latihan pada Kelompok Perlakuan I dan
Kelompok Perlakuan II

Pengujian Hipotesis
Jurnal Fisioterapi Volume 17 Nomor 2, Oktober 2017 86
Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan dengan Balance Beam dan Balance Board pada Stabilitas Postural Anak
Autis

Diketahui bahwa data terdistribusi balance board meningkatkan stabilitas postural


normal, uji hipotesis yang digunakan pada pada anak autis dan keduanya tidak memiliki
penelitian ini adalah parametrik, yaitu dilakukan perbedaan dalam peningkatannya.
uji statistic Mann-whitney u test. Dengan
pengujian hipotesa Ho diterima jika p > 0.05 Kesimpulan
dan Ho ditolak jika nilai p < 0,05 adapun Berdasarkan hasil penelitian dan
hipotesis yang tegak adalah: pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
Ho :Tidak ada perbedaan peningkatan disimpulkan sebagai berikut : Latihan
stabilitas postural pada pemberian latihan keseimbangan dengan balance beam
keseimbangan menggunakan balance beam memberikan peningkatan pada stabilitas
dan balance board. postural anak autis. Latihan keseimbangan
Ha :Ada perbedaan peningkatan stabilitas dengan balancen board memberikan
postural pada pemberian latihan keseimbangan peningkatan pada stabilitas postural pada anak
menggunakan balance beam dan balance autis. Pada latihan keseimbangan dengan
board balance beam dan balance Board tidak ada
Mann-whitney u perbedaan peningkatan stabilitas postural pada
Pengukuran test anak autis. Berdasarkan pembahasan,
P kesimpulan dan implikasi diatas maka dapat
Stabilitas 0.0666 dilakukan upaya fisioterapi dalam meningkatkan
postural stabilitas postural : Latihan keseimbangan
dengan balance beam dan balance board dapat
Berdasarkan hasil uji statistik maka di di jadikan intervensi untuk meningkatkan
dapatkan hasil P = 0,66 berarti nilai p > 0,05 stabilitas postural pada anak autis. Tidak ada
sehingga Ho gagal di tolak dan harus di terima. perbedaan peningkatan pada kedua latihan ini
Sehingga dapat di simpulkan bahwa hasil dari memungkinkan untuk terapis memilih salah
hipotesis III adalah “Tidak ada perbedaan satunya sebagai intervensi. Secara ekonomis
peningkatan stabilitas postural pada pemberian dan efisiensi waktu latihan keseimbangan
latihan keseimbangan menggunakan balance dengan balance beam lebih menguntungkan
beam dan balance board”. karena hanya menggunakan satu papan titian
Hal ini terjadi karena perlakuan yang dan dapat di pakai bersama sama. Diharapkan
diberikan kepada kelompok I dan II tidak rekan rekan fisioterapis ataupun mahasiswa
memiliki perbedaan yang sangat signifikan fisioterapi dapat mengembangkan penelitian
dalam segi tipe latihan, yang membedakan dengan metode ini lebih lanjut. Dan dapat
hanyalah alat yang di gunakan dalam latihan mengembangkan penelitian pada sampel anak
keseimbangan. Frekuensi dan internsitas latihan anak dengan kasus autisme.
yang di berikan pada kedua kelompok sama,
hanya jenis gerakan berbeda. Daftar Pustaka
Amaral, D. G., Schumann, C. M., & Nordah, C.
Teori menyatakan latihan keseimbangan
W. (2008). Neuroanatomy of autism.
dapat mempengaruhi stabilitas postural, Celpress, 137-145.
walaupun keduanya menggunakan metode
latihan yang berbeda, penelitian keduanya American Psychiatric Association. (2013).
membuktikan bahwa latihan keseimbangan Diagnostic and Statistical Manual of
meningkatkan stabilitas postural. Sehingga ini Mentar Disorder 5 Edition. Washington
mendukung hasil hipotesis bahwa latihan DC: American Psychiatric Publisher.
keseimbangan dengan balance beam dan

Jurnal Fisioterapi Volume 17 Nomor 2, Oktober 2017 87


Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan dengan Balance Beam dan Balance Board pada Stabilitas Postural Anak
Autis

Baker, A. E., Lane, A., & Angley, M. T. (2008). Intrinstic Motivation levels. Journal
The Relationship Between Sensory otrhopaedic and sport physical Therapy,
Processing Patterns and Behavioural 11-20.
Responsiveness in Autistic Disorder: A
Pilot Study. J Autism Dev Disord, 867- Gaerlan, M. G. (2010). The role of visual,
876. vestibular, and somatosensory system in
postural balance. University Nevada of
Cheldavi, H., Shakerian, S., Bosheri, S. N., & Las Vegas, 1 - 77.
Zarghami, M. (2013). The Effect of
Balance Training Intervention on Gagnon, I., Swaine, B., & Forget, r. (2006).
Postural Contrl of Children with Autism Exploring the Comparability of the
Spectrum Disorder Role of Sensory Sensory Organization Test and the
Information. Research In Autism Pediatric Clinical Test of Sensory
Spectrum Disorder, 8-14. Interaction for Balance in Children.
Physical & Occupational Therapy In
Christian, J., & Staff, A. P. (2006). Autism Pediatrics, 23-41.
Spectrum Disorder Handbook. South
Dakota: Stanford School of Medicine of Georg Palm, H., & Strobel, J. (2009). The role
The University of South Dakota. and interaction of visual and auditory
afferents in postural stability. Gait &
Cohen, H., Blatchy, C., & Gombash, L. (2003). Posture.
A study of the Clinical Test Sensory
Interaction and Balance. Journal of Greenstein, B., & Greenstein, A. (2000). Color
Physical Therapy Association, 346-351. Atlas of Neuroscience. Stuttgart: Thieme
Stuttgart.
Connolly, B., & Montgomery, P. (2005).
Therapeutic exercise in Developmental Gupta, V. B. (2004). Autism Spectrum Disorder
Disabilities. Thorofare: SLACK in Children. New York: Marcel Dekker
Incorporated. inc.

Crosetto, J., & Kartin, D. (2009). Review of the Horak, F. B. (2006). Postural orientation and
Bruininks-Oseretsky Test of Motor Equilibrium : what do we need to know
Proficiency, Second Edition (BOT-2). about neural control of ballance to
Physical & Occupational Therapy prevent fall. Age and Ageing, ii7-ii11.
Pediatrics, 87-102.
Muhammad, Irfan. (2010). Fisioterapi bagi
Dibattisto, C. (2011). Autism Spectrum insan stroke. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Disorder. Dipetik December 09, 2015,
dari MedMerits : Kuo, A. (2005). An optimal state estimation
http://www.medmerits.com/index.php/a model of sensory integration in human
rticle/autistic_disorders/P12 postural balance. JOURNAL OF NEURAL
ENGINEERING, 234-249.
Domingo, A., & Ferris, D. P. (2010). The effects
of error augmentation on learning to Lucas, J., Wilson-Wihterson, P., & Baxley, E.
walk on narrow balance beam. Exp (2003). Walking the Balance BEAM: The
Brain Res, 359 -371. Art and Science of Becoming a Succesful
clinical Teacher. FamilyMedicine, 498-
Fitzgerald, D., Trakarnratanakul, N., Smyth, B., 490.
& Caulfield, B. (2010). Effect od a
Wobble Board-Based Therapeutic Miller, L. (2012, Agustus 14). 10 Activities to
Exergaming System for Balance Training Improve Balance. Dipetik November 4,
on Dynamic Postural Stability and 2015, dari North Shore Pediatric

Jurnal Fisioterapi Volume 17 Nomor 2, Oktober 2017 88


Perbedaan Pemberian Latihan Keseimbangan dengan Balance Beam dan Balance Board pada Stabilitas Postural Anak
Autis

Therapy:
http://nspt4kids.com/therapy/10- World Health Organization. (2010).
activities-to-improve-balance/ International Statistical Classification of
Diseases and Related Health Problems
Minshew, N., Sung, K., & Jones, B. (2007). 10 edition . World Health Organization.
Underdevelopment of the postural
control system in Autism. American
Academy of Neurology, 2056-2061.

Molloy, C., Dietrich, K., & Bhattacharya, A.


(2003). Postural Stability in Children in
Autism. Jurnal of Autism Spectum
Disorders, 643-652

Mulyani, Y., & Gracinia, J. (2007).


Mengembangkan kemampuan Dasar
Balita di Rumah Keampuan Fisik, Seni
dan Manajemen dini. Jakarta: PT. Elex
Media Kumpotindo.

Piyatida, N. (2008). Comparison of Standing


and Walking Balance Between Children
with Autism and Typical Children.
Mahidol University.

Struhar, I., Sebera, M., & Dovetelova, L.


(2014). Changes in Postural Stability
after Coordination Exercise.
International Journal of Medical, Health,
Biomedical, Bioengineering and
Pharmaceutical Engineering, 334-337.

Thera-Band. (2008). Rocker and Wobble Board.


Akron.

Watts, T. J. (2008). The Pathogenesis of


Autism. Clinical Medicine: Pathology,
99–103.

Wescott, S. L., Lowes, L. P., & Richardson, P. K.


(1997). Evaluation of Postural Stability
in Children : Current Theories and
Assesment Tools. Physical Therapy
Journal, Ballance Special Series, 629-
645.

Wood, K. C., Smith, H., & Grossniklaus, D.


(2011). Piaget's Stages of Cognitive
Development. Department of
Educational Psychology and
Instructional Technology, University of
Georg.

Jurnal Fisioterapi Volume 17 Nomor 2, Oktober 2017 89

You might also like