Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

MAKALAH

Teknologi Pendidikan

Disusun oleh:

Tazkiya Salsabila 1916040003


Anisya Rahmaniah Nasra 1916041013
Aswir 1916041015
Hardianti S 1916042003
A. Masrurah Aswidyaningrat 1916042013
Kurniasih Utami Abu 1916042015

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, dengan rahmat dan hidayah-Nya pula penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tujuan penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas tambahan yang diberikan kepada penulis oleh dosen matakuliah
“Profesi Keguruan”.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen
matakuliah Profesi Keguruan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah
ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
dalam menambah wawasan khususnya bagi penulis makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, penulis selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR··········································································i
DAFTAR ISI····················································································ii
BAB I······························································································1
PENDAHULUAN··············································································1
A. Latar Belakang···············································································1
B. Rumusan Masalah············································································2
C. Tujuan Penulisan·············································································3
D. Kegunaan Penulisan·········································································3
E.   Metode Penulisan···········································································3
BAB II····························································································4
PEMBAHASAN················································································4
A. Pengertian Teknologi········································································4
B. Pengertian Teknologi Pendidikan··························································5
C. Pengertian Domain atau wilayah teknologi pendidikan································7
D. Makna dan Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan····································8
1. Makna Kawasan Teknologi Pendidikan···············································8
2. Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan················································9
E. Definisi Teknologi Instruksional···························································9
F. Pengertian Desain Teknologi Pembelajaran············································10
G. TahapanPerkembangan Teknologi pendidikan·········································11
H. Perkembangan Teknologi Pendidikan···················································13
I. Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai disiplin keilmuan····················14
J. Penerapan Teknologi Pendidikan dalam Sistem Pembelajaran·······················16
BAB III··························································································18
PENUTUP······················································································18
A. Kesimpulan··················································································18
B. Saran··························································································18
Daftar Pustaka················································································19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi adalah perkembangan alat bantu untuk


memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi juga sebagai alat
untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Teknologi pun memasuki berbagai bidang dalam kehidupan
manusia untuk meningkatkan efektifitas suatu produksi ataupun
kegiatan untuk penggunanya. Dunia pendidikan pun tidak luput
dari integrasi teknologi dalam rangka efektifitas dan efisiensi
pembelajaran. Teknologi dalam bidang pendidikan juga harus
dapat dikembangkan dengan baik demi terwujudnya kehidupan
bangsa yang cerdas yang tertuang dalam UUD 1945.
Bangsa yang cerdas berarti mengarah pada sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang
berkualitas berakar pada kualitas pendidikan yang juga
berkualitas. Karena hakikatnya untuk mengembangkan diri
manusis membutuhkan pendidikan agar dapat menjadi manusia
yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat bangsa dan
negara.
Manusia dapat mengembangkan diri melalui pendidikan
karena manusia menyadari hakikat siapa sebenarnya dirinya.
Salah satu pengenalan manusia terhadap dirinya sendirian diri
ádalah dengan aspek-aspek berikut:
1.      Kemampuan Menyadari Diri 
2.      Kemampuan Bereksistensi
3.      Kata hati
4.      Moral 

1
5.      Tanggung Jawab
6.      Rasa Kebebasan 
7.      Kewajiban dan Hak 
8.      Kemampuan Menghayati Kebahagian
Aspek-aspek tersebut dalam rangka meningkatkan
pengembangan dirinya dan kualitas hidup manusia jalan utama
adalah melalui pendidikan. Dalam, mendidik atau bertugas
sebagai pendidik sangat penting mengetahui aspek-aspek
hakekat manusia tersebut agar menjadi arah sesungguhnya
atau tujuan paling utama meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pendidikan memiliki konsep dan pengertian yang luas dan
batasan-batasan untuk dikaji lebih dalam.Salah satu tugas
penting para pendidik adalah mengetahui, memahami dan dapat
mengaplikasikan serta menerapkan kajian ilmu tentang konsep
pendidikan.
Teknologi merupakan salah satu pemecahan masalah
dalam dunia pendidikan, karena dapat menembus batas ruang
dan waktu. Integrasinya pun makin kuat pada masa globalisasi
teknologi dapat menjadi sarana penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia yang sangat memiliki berbagai pulau yang berjauhans
dan terpisah-pisah serta ragam budaya. Pemecahan masalah
tersebut merupakan salah satu kepentingan dari teknologi
pendidikan.
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan,
tapi dikarenakan kekayaan Indonesia yang memiliki berbagai
daerah hal tersebut membuat masih adanya daerah-daerah
yang belum tersentuh pendidikan. Sangat diperlukan
pembentukan sumber-sumber belajar agar masyarakat
Indonesia yang belum terjangkau pendidikan merasakan
bagaimana pembelajaran. Disinilah peran penting Teknologi

2
Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah antara lain :


1. Apa yang dimaksud dengan pengertian Teknologi ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian Teknologi Pendidikan ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengertian Domain atau wilayah teknologi
pendidikan ?
4. Bagaimana Makna dan Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan ?
5. Bagaimana Definisi Teknologi Instruksional ?
6. Apa yang dimaksud dengan pengertian Desain Teknologi Pembelajaran ?
7. Bagaimana tahapan Perkembangan Teknologi pendidikan ?
8. Bagaimana perkembangan Teknologi Pendidikan ?
9. Bagaimana perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai disiplin keilmuan ?
10. Bagaimana penerapan Teknologi Pendidikan dalam Sistem Pembelajaran ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Teknologi


2. Untuk mengetahui pengertian Teknologi Pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian Domain atau wilayah teknologi
pendidikan
4. Untuk mengetahui Makna dan Fungsi Kawasan Teknologi
Pendidikan
5. Untuk mengetahui Definisi Teknologi Instruksional
6. Untuk mengetahui pengertian Desain Teknologi
Pembelajaran
7. Untuk mengetahui tahapan Perkembangan Teknologi
pendidikan
8. Untuk mengetahui perkembangan Teknologi Pendidikan
9. Untuk mengetahui perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai
disiplin keilmuan

3
10. Untuk mengetahui penerapan Teknologi Pendidikan dalam Sistem
Pembelajaran

D. Kegunaan Penulisan

       Makalah yang berjudul teknologi pendidikan yang

membahas berbagai masalah yang berhubungan dengan

teknologi pendidikan.

E.   Metode Penulisan

      Adapun metode penulisan makalah yang digunakan adalah

dengan cara study pustaka yaitu mempelajari buku-buku yang

dijadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang

ada kaitannya dengan masalah yang akan di bahas 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi

Terminologi teknologi berasal dari kata “textere” (bahasa


Latin) yang artinya “to weave or construct”, menenun atau
membangun. Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata
“Technologia” yang menurut Webster Dictionary berarti
systematetic treatment atau penanganan sesuatu secara
sistematis. Arti lain dari Teknologi diambil dari kata Techne
sebagai dasar yaitu art, skill dan science yang berarti keahlian,
keterampilan, dan ilmu.
Teknologi dapat dijadikan alat untuk pemanfaatan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Salisbury (2002:7)

4
mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau
pengetahuan yang terorganisir secara sistematis untuk
penyelesaian tugas-tugas secara praktis. Praktik penggunaan
teknologi akan meningkatkan nilai tambah terhadap produk ilmu
pengetahuan.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Secara umum, teknologi dapat
didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran
untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi
merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah
yang mencakup banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat
sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin
yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat
partikel.
Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi
virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga
termasuk ke dalam definisi teknologi ini. dan Teknologi juga
dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau
mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan
matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan
seperti yang dikenal saat ini.

B. Pengertian Teknologi Pendidikan

Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan


terlepas dari konteks dimana konsep itu akan tumbuh. Setiap
konsep tentu memerlukan ’istilah’ atau ’nama’ yang diciptakan
sebagai lambang untuk mengidentifikasikan konsep yang

5
dimaksud dan untuk mengkomunikasikan gagasan yang ada
didalamnya.
Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian ilmiah
senantiansa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi yang mendukung dan mempengaruhinya. Hakekat
teknologi pendidikan dapat dijelaskan melalui beberapa
definisnya.
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk
membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan
membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber
teknologi yang memadai, istilah teknologi pendidikan sering
dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran, seperti:
Menurut pendapat Cutchal 1999, (dalam Abdul Katar Al-
Ghazali : 2) definisi teknologi pendidikan atau pembelajaran
merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar
dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan
analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan
pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu
memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya
adalah pemanfaatan teknologi (soft-technology maupun hard-
technology) untuk membantu memecahkan masalah belajar dan
kinerja manusia.
Sementara menurut Comission on Instructional
Technology, 1970: adalah: Suatu cara yang sistematis dalam
mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan
pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori
belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan
kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-
manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.

6
Sedangkan AECT (1972), berpendapat bahwa : Teknologi
pendidikan adalah satu bidang/disiplin ilmu dalam memfasilitasi
belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan,
pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh
sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
Teknologi Pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang
memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar pada
manusia. Jadi obyek formal teknologi pendidikan menurut
pengertian ini adalah bagaimana memfasilitasi belajar dengan
cara melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan
pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar.
Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat
terhadap proses secara sistematis pada seluruh sumber belajar.
Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara-cara yang
sistemik dan sistematik dalam memecahkan masalah
pembelajaran secara efektif dan efisien, di dalam definisi ini ada
beberapa pengertian:
a. Teknologi Pendidikan  menawarkan berbagai cara, bukan
satu cara.
b. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik
(bersistem) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif
dengan melibatkan semua komponen pembelajaran. Seperti
uraian Suparman (2004) “bahwa suatu sistem lebih sekedar
gabungan dari bagian-bagian; ia harus mempunyai tujuan
tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau
beberapa bagian darinya.”
c. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau
sistematik, tidak acak-acakan.
d. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif

7
dan efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum
digunakan dalam skala nasional.
e. Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara
peserta didik dengan sumber belajar dalam skala luas,
termasuk pengajar dan berbagai media sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan
masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar tadi.
Sehingga muncullah Teknologi Pendidikan  ini sebagai sang
Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri
kearah yang lebih baik.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam
memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar
yang sangat indah. Sehingga munculah Teknologi Pendidikan  ini
sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu
sendiri kearah yang lebih baik.

C. Pengertian Domain atau wilayah teknologi pendidikan

Secara etimologis, domain berarti wilayah/ daerah


kekuasaan atau bidang kajian/ kegiatan/ garapan yang lebih
kecil, terinci dan spesifik dari lahan/ lapangan/ cakupan suatu
ilmu. Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik
secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari upaya
pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem
pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi pendidikan
pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan akademik
perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan sebagai Suatu proses komplex yang
terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua

8
aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai, dan
mengelola pemecahan masalah itu.
Teknologi Pendidikan dapat pula dirumuskan sebagai
suatu bidang yang memiliki unsur-unsur nya adalah sebagai
berikut : Suatu bidang yang berkepentingan dengan kegiatan
belajar manusia. Kegiatan itu dilaksanakan secara sistematis,
mencakup: identifikasi pengembangan, pengorganisasian dan
penggunaan segala macam sumber belajar. Ada beberapa
prinsip penerapan Teknologi Pendidikan yaitu:
1. Penerapan kawasan pemanfaatan ini disebut pemanfaatan
kontekstual. Artinya pemecahan permasalahan belajar pada
bidang PLB, ditelaah dengan kerangka teoretik TEP.
2. Penerapan kawasan TEP pada bidang PLB terkait erat dengan
konsep PLB, istilah PLB diadopsi dari special education.
Subjekmbelajar mencakup individu dengan berbagai ragam
kekhususan,yang memiliki karakteristik individual. Usia
subjek sasaran, mencakup intervensi anak usia dini, anak 
usia sekolah, anak usia remaja, dan anak usia pasca remaja
3. Dari segi subjek garapan bidang PLB menangani intervensi
kepada semua individual with special needs. Subjek garapan
ini mencakup visual impairment, speech and language
disorders, communication disordes, hearing impairment,
developmental disabilities, motor impairment, health
disorders, emotional disabilities, autism and multiple
impairment.
4. Bidang PLB mengkaji secara konseptual dan praktis
pendidikan bagi individu with special needs pada seluruh
jenjang dan jenis pendidikan. Wilayah layanan pembelajaran,
mencakup layanan pembelajaran di lembaga sekolah, serta
layanan pada masyarakat, dan lembaga kerja untuk anak.

9
5. Bentuk layanan PLB tidak terbatas pada lembaga pendidikan
formal, tetapi juga lembaga layanan non-formal. Lembaga
PLB menangani pendidikan inklusi, inovasi PLB, layanan
masyarakat tentang anak, layanan orangtua dari anak,
pengembangan pendekatan pembelajaran sesuai ragam
kekhususan dan pendidikan vokasional.
6. Materi intervensi mencakup pembelajaran vokasional,
pembelajaran bidang studi (untuk ABK dengan kecerdasan
normal), pembelajaran program khusus, serta ketrampilan
domestik dan kompetensi adaptif.
7. Sumber/alat pembelajaran mencakup pemanfaatan peralatan
pembelajaran khusus, adaptasi peralatan pembelajaran anak
normal, serta pemanfaatan sumber belajar lingkungan nyata
sesuai ragam kekhususan, dan pemanfaatan bengkel kerja
anak.

D. Makna dan Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan

1. Makna Kawasan Teknologi Pendidikan


Secara etimologis, domain atau kawasan berarti wilayah
daerah kekuasaan atau bidang kajian, kegiatan, garapan yang
lebih kecil, terperinci dan spesifik dari lahan lapangan cakupan
suatu ilmu. Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan
praktik secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari
upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada
sistem pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi
pendidikan, pembelajaran terutama yang memperoleh
pendidikan akademik perlu menguasai beberapa kawasan
teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan sebagai suatu proses
kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide,
peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang

10
menyangkut semua aspek belajar, serta merancang,
melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah itu.
2. Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan
Mengetengahkan sifat taksonomi dari struktur kawasan.
Tujuan utama dalam membuat suatu taksonomi adalah untuk
mempermudah komunikasi. (Bloom, 1956 : 10-11). Pesatnya
perubahan dan penyesuaian teknologi menuntut terjadinya alih
pengetahuan dari teknologi yang satu kepada yang lain. Tanpa
“kemungkinan dapat ditransfer” ini landasan penelitian harus
diciptakan kembali untuk setiap teknologi yang baru. Dengan
mengidentifikasi lingkup taksonomi, kaum akademisi dan para
praktisi  dapat memecahkan permasalahan penelitian, dan para
praktisi bersama dengan para teoritisi dapat mengidentifikasi
kelemahan teori dalam menunjang dan meramalkan aplikasi
Teknologi Pembelajaran.

E. Definisi Teknologi Instruksional

Teknologi instruksional sebagai bagian teknologi


pendidikan merupakan cara yang sistematik dalam merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan khusus yang didasarkan pada
penelitian terhadap belajar dan komunikasi pada manusia serta
dengan menggunakan kombinasi, sumber belajar insani dan
non-insani, agar menghasilkan pembelajaran yang efektif.
Teknologi instruksional adalah bagian dari teknologi pendidikan
berdasar atas konsep bahwa pembelajaran (instruction adalah
bagian dari pendidikan). Teknologi instruksional adalah proses
yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur,
ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan

11
mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu
berupa komponen system instruksional yang telah disusun
dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan, serta
dikombinasikan sehingga menjadi system instruksional yang
lengkap.

F. Pengertian Desain Teknologi Pembelajaran

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar


dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk.
Teknologi adalah penerapan secara sistematik dan sistematik
konsep-konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik serta
pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah.
Teknologi pembelajaran, adalah penerapan secara
sistematik dan sistematik strategi dan teknik yang diambil dari
konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik serta
pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah
pembelajaran.
Teknologi pembelajaran merupakan penggabungan antara
teknologi pembelajaran,teknologi belajar, teknologi
perkembangan, teknologi pengelolaan, dan teknologi lain seperti
yang diterapkan untuk keperluan pemecahan masalah
pendidikan.
Teknologi pembelajaran pada dasarnya dipopulerkan
dengan nama alat pandang-dengar (audiovisual aids_disingkat
dengan AV aids). Secara umum AV aids terdiri dari dua
komponen yang saling terkait yaitu perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software). Pengertian hardware adalah
yang berhubungan dengan peralatan sesungguhnya, seperti

12
overhead projector (OHP) slide projector, tape recorder, perekam
kaset video, monitor TV, mikro computer, projector film dan
projector film strip. Software adalah yang berkenaan dengan
benda yang dipakai sehubungan dengan adanya hardware
tersebut.Benda tersebut antara lain adalah transparansi,
program slide, kaset audio, rekaman video, dan program
computer.
Jadi, Desain teknologi pembelajaran adalah praktek
penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk
membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara
efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan
status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan
pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-media
untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar
pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara
pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh
guru, atau dalam latar berbasis komunitas.

G. TahapanPerkembangan Teknologi pendidikan

Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang


lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal
perkembangan Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan
perkembangan manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak
dahulu Tahapan perkembangan teknologi pendidikan ini ditinjau
dari perjalanan sejarah telah mengalami empat tahap
perubahan atau perkembangan, hal ini dilihat dari penyajian
pendidikan itu sendiri.
Pertama adalah dalam masyarakat tumbuh suatu profesi
baru dalam dunia pendidikan yang disebut “guru” yang diberi
tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan mewakili orang

13
tua. Dan guru inilah yang pada mulanya menerapkan teknologi
pendidikan dari perangkat softwarenya yang pada masa ini
masih tradisional dan sederhana. Dari peranan guru ini sehingga
peranan pendidikan bergeser dari pendidikan rumah menjadi
pendidikan sekolah secara formal.
Perkembangan kedua dimulai dengan dipergunakannya
bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam penyajian
pendidikan. Pada perkembangan ini teknologi pendidikan mulai
menggunakan perangkat hardwarenya meskipun masih sangat
sederhana seperti alat tulis.
Perkembangan yang ketiga terjadi dengan ditemukanya
teknik percetakan yang memungkinkan diperbanyaknya bahan-
bahan bacaan dalam bentuk buku-buku teks sebagai materi
pendidikan, dan saat inilah teknologi pendidikan mulai
dipergunakan dari segi software beserta hardwarenya semakin
konkrit dan teratur.
Perkembangan yang keempat terjadi dengan
ditemukannya teknologi berikut produknya yang menghasilkan
alat-alat mekanis,optis maupun elektronis sehingga teknologi
pendidikan sudah memakai perangkat software dan hardware
secara sempurna dan modern yang sesuai dengan kemampuan
pendidik sehingga proses pendidikan semakin maju pesat seiring
dengan perkembangan zaman.
Tahapan perkembangan ini tidak memilih dari segi
teknologi pendidikan software atau dari perangkat yang lain
tetapi sudah memadukannya dengan sangat baik.
Adapun tahapan perkembangan berikut ini banyak
membahas perkembangan teknologi pendidikan dari segi
hardwarenya. Akan tetapi ini semua tergantung pada kita dalam
mengambil pengertian perkembangan yang luas dari uraian

14
berikut ini!
Kalau kita lihat perkembangannya pada mulanya media
hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (tesching
aids) saja.
Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual dan alat
lainnya yang dapat memberi pengalaman konkret dalam
pendidikan, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan
reteusi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu
memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya
orangkurang memperhatikan aspek desain, pengembangan
pembelajaran produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya
teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke 20 alat visual
untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan
digunakannya alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio
visual atau audio visual aids (AVA).
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai
mempengaruhi penggunaan alat bantu media juga berfungsi
sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu
alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu
guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau
media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk
kegiatan program-program pendidikan, sayang sampai saat itu
pengaruhnya masih terbatas pada pemilihan media saja. Faktor
siswa yang menjadi komponen utama dalam proses belajar
belum mendapat perhatian.
Baru pada tahun 1960-1965 orang mulai memperhatikan
siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar
mengajar. Pada saat itu teori tingkah laku (behaviorism theori)
ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media
dalam kegiatan pembelajaran. Dan pada tahun 1965-1970

15
pendekatan sistem (system appoach) yang berkembang saat itu
mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan
dan kegiatan pembelajaran.Demikian tahapan perkembangan
teknologi pendidikan yang dapat penulis uraikan.

H. Perkembangan Teknologi Pendidikan

Perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung


dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian
sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi
Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan
manusia.
Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa
sebenarnyateknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu
memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan
galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi,
yaitu teknologi sederhana. Sebagai salah satu disiplin ilmu,
teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan
(perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang
menyempurnakan teknologi pendidikan setaraf dengan disiplin
ilmu lainnya, yaitu dengan adanya prinsip relevansi terhadap
perkembangan dan perubahan. Sebuah penelitian tentang
persepsi para pakar teknologi pendidikan tentang teknologi
pendidikan dilaksanakan pada tahun 2005 silam.
Hasil dari penelitian “Perceptions and Opinions of Educational
Technologists Related to Educational Technology”. (Persepsi dan Pendapat
teknologi Pendidikan Terkait dengan Teknologi Pendidikan). mengungkapkan
bahwa teknologi pendidikan telah mengalami perubahan sejak disiplin ilmu ini
lahir. Perubahan ini secara general ditandai dengan berubahnya konsep teknologi
pendidikan sebanyak dua kali dari sejak tahun 1977 (definisi AECT). Konsep
tersbut dapat dipaparkan sebagai berikut:

16
“Teknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia”.  (AECT,
1977)
“Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber belajar”. 
(AECT, 1994)
“Teknologi pendidikan adalah teori dan praktek ilmiah dalam memfasilitasi atau
memudahkan belajar dan meningkatkan hasil dengan cara membuat,
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat) (AECT,
2004/2008)
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan perubahan konsep
teknologi pendidikan telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh
teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi
pendidikan terhadap perkembangan manusia.

I. Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai disiplin keilmuan

Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia


berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk
belajar. Belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat
dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dan ada
yang ditemukan dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi pendidikan
sangat pesat akhir-akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula
tidak terbayangkan, telah membalik cara berpikir kita dengan  “bagaimana
mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar”.
Teknologi pendidikan mewadahi semua disiplin ilmu yang akan
diselenggarakan dalam rangka pendidikan dan pembelajaran. Dalam kata lain,
semua kegiatan pendidikan dan pembelajaran dapat mengintegrasikan teknologi
pendidikan didalam proses penyampaiannya. Karena itu teknologi pendidikan
memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam pengembangan keilmuannya.

17
Bersamaan dengan perubahan konsep teknologi pendidikan berdasarkan
AECT yang dikemukakan pada BAB II, dalam penelitian ini juga didapat
kesimpulan bahwa telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh
teknologi pendidikan. Paradigma tersebut merupakan cara pandang teknologi
pendidikan terhadap perkembangan manusia. Perubahan paradigma tersebut
digambarkan pada gamabar berikut ini:
Pada awal lahirnya teknologi pendidikan, disiplin ilmu ini hanya menitik
beratkan pada pemanfaatan alat-alat (teknologi dalam hal mesin) untuk kegiatan
belajar mengajar, contohnya seperti radio dan televisi. Seiring kebutuhan manusia
yang semakin kompleks, teknologi pendidikan tidak hanya sebagai pemanfaatan
alat (mesin) untuk belajar, pendekatan sistem mulai masuk dalam disiplin ilmu
ini. Pendekatan sistem inilah yang memberikan pengaruh amat besar bagi
perkembangan keilmuan teknologi pendidikan.
Dengan pendekatan sistem ini, teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu
untuk pengembangan desain sistem pembelajaran, tentunya didukung juga
dengan disiplin ilmu lainnya (psikologi, filsafat, komunikasi, dll). Dan pada
paradigma terakhir (abad 21), teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu tentang
merancang aktifitas dan lingkungan belajar.
Kompetensi lulusan teknologi pendidikan sudah seharusnya diarahkan
pada paradigma yang terakhir ini dan trend masa kini, yaitu paradigma
merancang aktifitas dan lingkungan belajar juga trend “The Digital Era”.
Kompetensi lulusan teknologi pendidikan jangan sampai diarahkan pada tataran
sumber daya “teknisi” saja, tetapi juga akan lebih sempurna jika diarahkan pada
tataran sumber daya seorang “teknolog”. Kompetensi seorang “teknolog” akan
menyirikan bahwa kompetensi lulusan ini berdaya saing global, hingga mampu
berkompetisi dengan bidang lainnya yang sejalur.
Dengan paradigma dan trend seperti ini, sudah sepantasnya sumber daya
teknologi pendidikan menjadi prioritas dalam pengembangan pembelajaran di
lembaga atau instansi manapun yang mengadakan kegiatan pembelajaran dan
para sumber daya teknologi pendidikan akan memiliki potensi berkarya yang
tidak terbatas, baik pada institusi formal (lembaga pendidikan) maupun di

18
lembaga lainnya.
Tentunya pemerintah dan pihak-pihak yang lain sudah waktunya melirik
teknologi pendidikan sebagai faktor yang potensial, dimana ketika ingin
memperbaiki kualitas manusia melalui pembelajaran, maka teknologi pendidikan
merupakan solusi paling tepat.

J. Penerapan Teknologi Pendidikan dalam Sistem Pembelajaran

Sejak manusia mengenal sistem pendidikan, teknologi pendidikan telah


menjadi fondasi bagi jalannya sistem pendidikan yang ada, dan itu telah ada
beberapa abad sebelum adanya sebuah sistem yang sistematis seperti halnya yang
ada dalam madrasah-madrasah yang ada di dunia Islam, seperti di Madrasah
Nizamiyah di Bagdad pada abad pertengahan saat Islam mengalami masa
keemasan.
Pada masa Aristoteles misalnya, melalui Lyceum-nya atau Akademia,
teknologi pendidikan meski dalam bentuk yang sederhana telah mulai menjadi
bagain integral dari sistem pembelajaran yang ada. Kemudian, era Scolatic di
Barat yang terkenal dengan sekolah-sekolah bagi biarawan dan biarawatinya juga
tidak lepas dengan teknologi pendidikannya.
Sedangkan di Madrasah Nizamiyah sendiri, sistematisasi metode
pengajaran nampak dengan adanya pembagaian ilmu-ilmu fikih yang diajarkan
dengan mengajarkan ajaran empat madzab fikih, ditunjang dengan berbagai
keilmuan lainnya dengan di dukung misalnya perpustakaan yang memadai,
laboratorium kimia maupun laboratorium langit, serta asrama bagi para siswanya.
Semua elemen itu tersususun sebagai sebuah teknologi pendidikan yang berhasil
membawa Islam menuju puncak keemasan.
Teknologi pendidikan jelas memiliki arti yang begitu penting, apalagi
untuk manusia modern dan manusia postmodern saat ini. Dengan masalah hidup
yang semakin kompleks dan berbagai tantangan hidup yang begitu banyak, dunia
pendidikan sebagai salah satu tempat yang paling efektif membentuk pribadi dan
kematangan manusia tentu semakin memerlukan sebuah metode atau tehnik yang
compatible dengan zamannya.

19
Teknologi pendidikan secara keseluruhan dalam sistem pendidikan adalah
miniatur cara memandang dan menyikapi manusia untuk dapat terjun hidup
sebagai anggota masyarakat. Melalui ini dalam sistem pendidikan manusia
ditempa untuk menjadi manusia yang juga dapat menyesuaiakan diri dengan baik
dalam lingkungannya.
Kemudian secara khusus pun media pendidikan juga memiliki arti penting
sama halnya teknologi pendidikan secara umum. Di era Abasiyyah di Madrasah
Nizamiyah misalnya. Kita dapat melihat bagaimana perpustakaan sebagai media
pendidikan memiliki peran penting dalam progresifitas pendidikan pada masa itu.
Tidak dipungkiri bahwa bahan bacaan adalah faktor yang menjadikan siswa
menemukan khazanah keilmuan yang dapat mengisi khazanah pengetahuan
dalam diri mereka selain dari apa yang disampaikan gurunya.
Kalau di zaman sekarang, peran penting media pendidikan dengan
menggunakan media teknologi seperti komputer, rekaman audio, atau juga film
tentu amat sangat memiliki arti penting. Apalagi jika sistem pendidikan yang
bersangkutan memiliki orientasi pada siswa untuk dicetak sebagai tenaga kerja,
akan lebih lagi nilai penting media semacam itu dalam penemuan khazanah
pengetahuan yang ingin didapat peserta didik. Meski demikian tetap saja harus
ada penyesuaian di sana-sini agar media pendidikan yang digunakan tepat guna.
Dan di sinilah software teknologi pendidikan diperlukan, bagaimana
mengupayakan agar media pendidikan dengan menggunakan media teknologi
bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada awal lahirnya teknologi pendidikan, disiplin ilmu ini hanya menitik
beratkan pada pemanfaatan alat-alat (teknologi dalam hal mesin) untuk kegiatan
belajar mengajar, contohnya seperti radio dan televisi. Seiring kebutuhan manusia

20
yang semakin kompleks, teknologi pendidikan tidak hanya sebagai pemanfaatan
alat (mesin) untuk belajar, pendekatan sistem mulai masuk dalam disiplin ilmu
ini. Pendekatan sistem inilah yang memberikan pengaruh amat besar bagi
perkembangan keilmuan teknologi pendidikan.
Dengan pendekatan sistem ini, teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu untuk
pengembangan desain sistem pembelajaran, tentunya didukung juga dengan
disiplin ilmu lainnya (psikologi, filsafat, komunikasi, dll). Dan pada paradigma
terakhir (abad 21), teknologi pendidikan menjadi disiplin ilmu tentang merancang
aktifitas dan lingkungan belajar.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih


banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Daftar Pustaka

Harjali, Teknologi Pendidikan,Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000

Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:

Kencana.2004

Bambang Warsita,Teknologi Pembelajaran dan Landasan Aplikasinya.Jakarta:

Rieneka Cipta.2008

21
Assosiation for Educational Communication and Technology,
1986, Definisi Technologi Pendidikan, Terjemahan, Jakarta: CV
Rajawali.
Artikel-artikel Teknologi, E-Majalah.com: Rancangan Bangun
Konsep Teknologi Pendidikan
Miarso,Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009).
Abdul Majid. Percenanaan Pembelajaran. (Bandung: Remaja

Rosdakarya). 2011.

Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka

Cipta), 2008.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1957051

01985031-ENDANG_RUSYANI/DESAIN_PEMBELAJARAN.pdf. 15

Oktober 2015.

Prof. Dr. S. Nasution. MA. Teknologi Pendidikan Penerbit


Temmars Bandung tahun 1982
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Yakarta: Rineka
Cipta
http://jahurilatansamashiro.blogspot.co.id/2012/10/makalah-
teknologi-pendidikan.html

22

You might also like