Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Volume 6 No.

1 Tahun 2019
ISSN 25031546

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI


KEUANGAN (PSAK) NO. 44 TERHADAP PENGEMBANGAN REAL ESTAT
PT. BUANA CIPTA PROPERTINDO

Yentina Siregar¹), Nurul Anugrah Lestari²)


Fakulas Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan, Indonesia¹)
yentinasiregar@gmail.com
Fakulas Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan, Indonesia²)
nurul05anug@gmail.com
ABSTRACT

The purpose of this study is to find out whether the Application of Real Estate
Accounting PT. Buana Cipta Propertindo is in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standards (PSAK) No. 44. Development of real estate projects
that can be seen from the recognition of income and costs. From this research, it is
expected to be able to find out directly on the field practice about the application of
PSAK No. 44 to real estate development activities.The results of the analysis show
that PT. Buana Cipta Propertindo is a real estate company that uses the full accrual
method as a method of recognizing income, on the borrowing costs PT. Buana Cipta
Propertindo includes these costs into the internal receivable account that should be
included in the activity costs real estate development. The commission and
maturation fees of the company do not group into land acquisition costs because the
land used is not owned by the developer and so far PT. Buana Cipta Propertindo has
developed real estate projects from vacant or new land. PT. Buana Cipta Propertindo
includes the cost of public infrastructure buildings that are only in the form of public
roads, roads and markets where in PSAK No. 44 there must also be schools and
places of worship. For the cost of constructing public facilities that can be
commercially implemented, real estate development activities carried out by PT.
Buana Cipta Propertindo have inequality with the implementation described in PSAK
No. 44, because there has never been a general sale of sales advice on the project.
Keywords: PSAK NO. 44, Revenue Recognition, and Cost.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah Penerapan Akuntansi Real
Estat PT. Buana Cipta Propertindo telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 44. Pengembangan proyek real estat yang dapat dilihat dari
pengakuan pendapatan dan biaya. Dari penelitian ini diharapkan bisa mengetahui
langsung praktek lapangan tentang penerapan PSAK No. 44 terhadap aktivitas
pengembangan real estat.Hasil analisis menunjukan bahwa PT. Buana Cipta
Propertindo adalah perusahaan real estat yang menggunakan metode akrual penuh
(full acrual Method) sebagai metode pengakuan pendapatan, pada biaya pinjaman PT.
Buana Cipta Propertindo memasukan biaya tersebut kedalam akun piutang internal
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

yang seharusnya akun tersebut masuk ke dalam biaya aktivitas pengembangan real
estat. Pada biaya komisi dan pematangan tanah perusahaan tidak mengelompokan
kedalam biaya perolehan tanah karena tanah yang dipakai bukan merupakan milik
developer dan selama ini PT. Buana Cipta Propertindo mengembangan proyek real
estat dari lahan kosong atau baru. PT. Buana Cipta Propertindo memasukan biaya
bangunan infrastruktur umum yang hanya berupa jalan umum, jalan dan pasar dimana
dalam PSAK No. 44 didalamnya haru juga ada sekolah, dan tempat ibadah. Untuk
biaya pembangunan sarana umum yang dapat di komersilkan penerapan aktivitas
pengembangan real estat yang dilakukan oleh PT. Buana Cipta Propertindo terdapat
ketidaksamaan dengan penerapan yang dijelaskan di PSAK No. 44 hal ini disebabkan
belum pernah adanya transaksi penjualan saran umum yang ada pada proyek tersebut.

Kata Kunci : PSAK NO. 44, Pengakuan Pendapatan, dan Biaya.

Menyajikan laporan keuangan yang


PENDAHULUAN
sesuai dengan prinsip akuntansi secara
Bagi manusia, rumah adalah umum. Data informasi akuntansi yang tepat
kebutuhan primer yang termasuk ke dalam digunakan untuk mengetahui pendapatan,
kebutuhan akan sandang. Rumah bukan biaya-biaya, laba rugi, dan harga pokok
hanya digunakan untuk berlindung dari penjualan dari suatu proyek dan lainnya.
panas dan hujan maupun untuk beristirahat, PT. Buana Cipta Propertindo
rumah merupakan tempat untuk melepaskan merupakan salah satu cabang dari Perusahan
rasa suka maupun duka bersama keluarga developer dan Kontraktor Cipta Group yang
yang menjadi tempat pertama terbentukya berkembang di Batam. PT. Buana Cipta
sebuah interaksi dalam keluarga. Propertindo yang bergerak dibidang
Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat developer, yang menggunakan sistem
pesat pada saat sekarang ini berbanding standar akuntansi. Dalam menjalankan
lurus dengan kebutuhan akan perumahan, bisnis ini perusahaan real estat bekerja sama
apartemen dan lainnya. dengan perusahaan pengembang.
Salah satu bentuk organisasi yang PT. Buana Cipta Propertindo,
dapat memanfaatkan peluang ini adalah perusahaan ini membangun dan menjual
perusahaan real estat. Perusahaan real estat rumah tipe 32, 36, 45, 128. Pendapatan
atau perusahaan yang bergerak di bidang utama dari perusahaan ini adalah pendapatan
perumahan sangat memerlukan suatu sistem dari hasil penjualan rumah berdasarkan jenis
informasi, yang berguna untuk tipe rumah yang dibangunan. Akan tetapi
kelangsungan usaha yang dijalankannya cicilan uang muka yang disetor pembeli
agar memperoleh pendapatan yang besar. akan diakui sebagai hutang uang muka,
Peranan utama dari akuntansi keuangan sedangkan pendapatan akan diakui setelah
adalah untuk menyajikan laporan keuangan, pembeli selesai melakukan proses jual beli.
dimana laporan keuangan tersebut terdapat Karena pendapatan diperoleh lebih
informasi yang berguna untuk pihak internal dari satu periode akuntansi PT. Buana Cipta
maupun terhadap pihak eksternal. Propertindo tidak mengakui pendapatan di
Data-data akuntansi memberikan masa depan apabila proses penjualan belum
bantuan khususnya pihak internal, untuk selesai. Pendapatan masa depan yang akan
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

didapat PT. Buana Cipta Propertindo adalah atas transaksi harian dan menyiapkan
pada saat proses penjualan sudah melakukan laporan keuangan.
akad kredit di bank / juga sudah melakukan c. Akuntansi biaya (cost accounting);
tandatangan kedua belah pihak pada AJB menentukan serta menyiapkan
(Akta Jual Beli). laporan harga pokok produksi.
Pendapatan lainnya yang d. Sistem informasi akuntansi
dipengaruhi akibat kelebihan tanah dari tipe (accounting information system);
rumah tersebut yang harga permeternya merancang sistem pemrosesan data
disesuaikan dengan harga jual yang akuntansi.
ditetapkan perusahaan. Pada perusahaan e. Akuntansi pajak (tax accounting);
yang bergerak dalam bidang real estat siklus menyiapkan dan melaporkan
operasi normal perusahaan tersebut pada perhitungan pajak penghasilan serta
umumnya lebih dari satu tahun dan melakukan perencanaan pajak.
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah f. Pemeriksaan internal (internal
satunya oleh faktor ketidak pastian yang auditing); auditor internal
sangat tinggi. Selain itu, penentuan siklus mengevaluasi efisiensi dan
operasi normal perusahaan pengembang efektifitas kinerja unit atau devisi
sering kali merupakan proses yang sangat maupun perusahaan secara
rumit. keseluruhan serta memastikan bahwa
seluruh kegiatan operasional
Pengertian Akuntansi perusahaan telah berjalan sesuai
Menurut Rudianto (2009) akuntansi prosedur dan kebijakan yang telah
adalah aktivitas mengumpulkan, ditetapkan manajemen.
menganalisis, menyajikan dalam bentuk
angka, mengklasifikasikan, mencatat, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
meringkas, dan melaporkan (PSAK) No. 44
aktivitas/transaksi perusahaan dalam bentuk Pengertian istilah yang digunakan
informasi keuangan. Menurut Smith dan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015:
Skousen (2002) akuntansi adalah suatu 44.1) adalah :
aktivitas jasa, fungsinya adalah 1. Aktivitas pengembang real estat
menyediakan informasi yang bersifat adalah kegiatan perolehan tanah
keuangan satuan-satuan ekonomi yang dapat untuk kemudian dibangun
bermanfaat dalam pengambilan keputusan perumahan dan atau bangunan
ekonomi dalam menetapkan pilihan-pilihan komersial dan atau bangunan
yang logis diantara berbagai tindakan industri.
alternatif. Menurut Hery (2015: 8) Berbagai 2. Perusahaan pengembang adalah
macam jenis atau profesi yang ada dalam perusahaan yang melakukan aktivitas
bidang akuntansi adalah pengembangan real estat.
a. Pemeriksaan eksternal (external 3. Unit bangunan adalah unit properti
auiditng); dilakukan oleh akuntan perumahan dan atau komersial atau
publik atau auditor eksternal, yang industri beserta kavling tanahnya.
memberikan opini mengenai 4. Proyek adalah semua unit bangunan
kewajaran laporan keuangan klien. yang dibangun pada suatu area
b. Akuntansi umum (genera geografis, termasuk kavling tanah
accounting); melakukan pencatatan kosong untuk dijual.
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

5. Unit real estat mencakup (a) unit pokok penjualan real estat (cost of
properti perumahan atau komersial sales) tersebut.
atau industri beserta kavling
tanahnya, dan (b) kavling tanah Akuntansi Aktivitas
tanpa bangunan. Akuntansi aktivitas pengembangan
6. Harga jual relatif adalah real estat menurut Ikatan Akuntan Indonesia
perbandingan antara harga jual dari (2015: 44.1) adalah kegiatan perolehan
setiap jenis unit real estat dengan tanah untuk kemudian dibangun perumahan
jumlah harga jual semua jenis real dan atau bangunan komersial dan atau
estat yang dibangun pada suatu industri. Bangunan tersebut dimaksudkan
proyek pengembangan real estat. untuk dijual atau disewakan sebagai satu
Harga jual yang dimaksud adalah kesatuan atau secara eceran. Aktivitas
harga jual estimasian kini. pengembangan real estat juga mencakup
7. Pengikatan jual beli adalah perolehan kavling tanah untuk dijual tanpa
kesempatan antara pihak pembeli bangunan. Di Indonesia, berbagai hal yang
dan pihak penjual untuk mengadakan membutuhkan perlakuan khusus diatur
perjanjian jual beli atau lebih unit dalam pernyataan standar akuntansi
real estat pada periode mendatang. keuangan selanjutnya biasa disebut PSAK
Sejak tanggal ditandatangani, kedua yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntnsi
belah pihak telah terikat oleh Indonesia (IAI). Menurut Ikatan Akuntan
kesepakatan tersebut sesuai dengan Indonesia (2015) PSAK adalah standar yang
hak dan kewajiban masing-masing digunakan untuk pelaporan keuangan di
pihak. Indonesia. PSAK 44 adalah akuntansi
8. Perjanjian jual beli adalah perjanjian aktivitas pengembangan real estat ini
antara pihak pembeli dan pihak bertujuan mengatur perlakuan akuntansi
penjual yang mencakup hak dan untuk transaksi-transaksi yang secara
kewajiban masing-masing pihak khusus, berkaitan dengan aktivitas
yang berkaitan dengan satu atau pengembangan real estat (real estate
lebih unit real estat. Sejak tanggal developmment).
ditandatangani, perjanjian tersebut
berkekuatan hukum, serta Pengakuan Pendapatan
pelaksanaan hak dan kewajiban Untuk mengetahui pengertian yang
tersebut dapat dipaksakan secara jelas tentang pendapatan, berikut ini dikutip
hukum. beberapa defenisi dari beberapa ahli. Ikatan
9. Pendapatan adalah arus masuk bruto Akuntan Indonesia (2015: 44.2)
dari manfaat ekonomi yang timbul mengemukakan sebagai berikut :
dari aktivitas normal entitas selama “Pendapatan adalah arus masuk kas
suatu periode jika arus masuk bruto dari manfaat ekonomis yang timbul
tersebut mengakibatkan kenaikan dari aktivitas normal perusahaan selama
ekuitas yang tidak berasal dari suatu periode apabila arus kas masuk
kontribusi penanaman modal. tersebut mengakibatkan kenaikan jumlah
10. Laba adalah pendapatan dari ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penjualan unit bangunan atau penanam modal.” Menurut Ikatan
penjualan kavling tanah tanpa Akuntansi Indonesia (2015: 44.5)
bangunan dikurangi dengan beban penyelesaian suatu aktifitas pengembangan
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

real estat mungkin mencangkup lebih dari d) Penjual telah mengendalikan


satu periode akuntansi. Dalam kondisi resiko dan manfaat kepemilikan
tersebut, metode akuntansi yang digunakan unit bangunan kepada pembeli
untuk aktivitas pengembangan real estat melalui suatu transaksi yang
adalah persentase penyelesaian secara subtansi adalah penjualan
(persentage of completion method). Dengan dan penjual tidak lagi
metode persentase penyelesaian, jumlah berkewajiban atau terlibat secara
signifikan dengan unit banguna
pendapatan, beban, dan pendapatan yang
tersebut.
diakui pada setiap periode akuntansi
2. Metode Deposit (Deposit Method)
ditentukan sesuai dengan tingkat Penggunaan metode deposit (deposit
(persentase) penyelesaian dari unit method) dalam pengakuan laba bila
bangunan. Pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full accrual
dasar persentase penyelesaian memberikan method) tidak tepenuhi menurut IAI
informasi yang berguna bagi pemakai (2015: 44.3) apabila suatu transaksi
laporan keuangan karena jumlah real estat tidak memenuhi kriteria
pendapatan diakui secara proposional pengakuan laba dengan metode
dengan jumlah beban untuk menghasilkan akrual penuh, pengakuan penjualan
pendapatan tersebut. Atau dengan kata ditangguhkan dan transaksi tersebut
lain, penggunaan metode persentase diakui dengan metode deposit
penyelesaian menyebabkan perusahaan (deposit method) sampai seluruh
dapat menandingkan dengan lebih akurat kriteria penggunaan metode akrual
pendapatan dengan beban untuk penuh terpenuhi.
Penerapan metode deposit adalah
menghasilkan pendapatan tersebut.
Pengkuan pendapatan untuk sebagai berikut :
a) Penjual tidak mengakui
penjualan real estat pada PSAK No. 44
pendapatan atas transaksi
dikelompokkan ke dalam 2 metode yaitu,
penjualan unti real
metode akrual penuh (Full Accrual Method),
estat, penerimaan pembayaran
metode deposit (deposite method).
1. Metode Akrual penuh (Full Accrual oleh pembeli dibukukan sebagai
uang muka.
Method).
b) Piutang dari transaksi penjualan
Penggunaan metode akrual penuh
unit real estat tidak diakui.
(full accrual method) adalah
c) Unit real estat tersebut telah tetap
pengakuan pendapatan untuk
penjualan bangunan rumah, ruko, dicatat sebagai aktiva penjualan,
demikian juga dengan kewajiban
dan banguna sejenis lainnya beserta
yang berkaitan dengan unit real
kavling tanahnya menurut IAI (2015:
estat tersebut.
44.2):
d) Khusus untuk unit real estat,
a) Proses penjualan telah selesai.
b) Harga jual akan tertagih. penyusutan atas unit real estat
tersebut tetap diakui oleh
c) Tagihan penjualan tidak akan
penjual.
bersifat subordinasi di masa yang
akan datang terhadap pinjaman Biaya Pengembangan Real Estat
lain yang akan diperoleh Menurut Kuswandi (2007: 276)
pembeli.
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

biaya merupakan pengeluaran yang membiayai atau memperoleh


dilakukan oleh suatu perusahaan dalam penandaan yang mendadak.
rangka menciptakan dan memperoleh b) Biaya perolehan tanah
pendapatan. Maksud dari biaya tersebut Biaya perolehan tanah mencakup
adalah biaya yang secara langsung atau tidak biaya pembelian area tanah,
langsung telah dimanfaatkan untuk termasuk semua biaya yang secara
menciptakan pendapatan dalam suatu langsung mengakibatkan tanah
periode tertentu. tersebut siap digunakan sesuai
Sedangkan menurut Kuswadi (2005: dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2) biaya adalah uang kas atau setara kas Biaya perolehan tanah mencakup,
untuk mendapatkan barang atau jasa yang tetapi tidak terbatas pada komponen
akan dijual dan diharapkan akan biaya sebagai berikut :
memberikan keuntungan atau laba. Definisi 1. Biaya perolehan tanah, termasuk
biaya menurut Masiyah dan Yuningsih biaya perolehan bangunan (yang
(2004) adalah pengorbanan sumber daya tidak akan digunakan sebagai
atau nilai equivalent kas yang dikorbankan bangunan), tanaman, dan lain-
untuk mendapatkan barang dan jasa yang lain yang berada di atas tanah
diharapakan dapat memberi manfaat tersebut.
sekarang atau dimasa yang akan datang bagi 2. Biaya gambar topografi.
organisasi. Menurut IAI (2015: 44.7) unsur- 3. Biaya pembuatan cetak biru
unsur biaya pengembangan proyek real estat (master plan).
adalah biaya yang berhubungan langsung 4. Biaya pengurusan dokumen
dengan aktivitas pengembangan real estat hukum.
dan biaya proyek tidak langsung yang 5. Bea balik nama.
berhubungan dengan beberapa proyek real c) Biaya yang secara langsung
estat dialokasi dan dikapitalisasi ke proyek berhubungan dengan proyek
pengembangan real estat. Biaya yang secara langsung
Berikut ini adalah biaya aktivitas berhubungan dengan proyek
pengembang real estat yang dikapitalisasi ke mencakup, tetapi tidak terbatas pada
proyek pengembangan real estat : komponen biaya sebagai berikut :
a) Biaya praperolehan tanah 1. Gaji pekerja lapangan, termasuk
(preacquisition cost) gaji supervisor.
Biaya praperolehan tanah 2. Biaya bahan yang digunakan
dikapitalisasi ke proyek pengembang dalam proyek.
real estat apabila kriteria berikut ini 3. Penyusutan sarana dan peralatan
terpenuhi : yang digunakan dalam proyek.
1. Biaya tersebut teridentifikasi 4. Biaya pemindahan sarana,
secara langsung dengan proyek peralatan dan bahan dari dan ke
tertentu. lokasi perlaksanaan proyek.
2. Biaya tersebut akan dikapitalisasi 5. Biaya penyewaan sarana dan
ke proyek pengembang real estat peralatan.
apabila tanah telah diperoleh. 6. Biaya perancangan dan bantuan
3. Perusahaan pengembang harus teknis (technical assistance)
secara aktif mengusahakan yang secara langsung
perolehan tanah dan mampu berhubungan dengan proyek.
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

7. Imbalan jasa profesional, seperti devisi accounting yang bertugas unuk


ahli pertamanan, ahli lingkungan mencatat pemasukan dan pengeluaran di
hidup, arsitek, dan ahli kontruksi. masing- masing proyek yang di pegang.
8. Biaya pengurusan pengikatan
jual beli.
9. Biaya pengurusan perjanjian jual Teknik Penentuan Informan
beli. Penentuan informan dalam penelitian
d) Biaya yang dapat diatribusikan pada ini adalah dengan memilih orang-orang yang
aktivitas pengembang real estat menggeluti dan terbiasa dalam bidang
mencakup, tetapi tifak terbatas pada pengembangan real estat dan laporan
komponen berikut ini : keuangan.
1. Asuransi.
Jenis Data
2. Biaya perancangan dan bahan Berdasarkan sumbernya data dikelompokan
teknik (technical assistance)
mejadi 2 jenis yaitu:
yang tidak secara langsung a. Data primer, yaitu data yang di ambil
berhubungan dengan proyek langsung dan diolah dari objek
tertentu.
penelitian yang belum mengalami
3. Biaya overhead kontruksi. pengolahan lebih lanjut dan
4. Biaya pembangunan infrastruktur
dikembangkan dengan pemahaman
umum, seperti tempat ibadah sendiri oleh penulis, misalnya hasil
umum, taman umum, jalan
wawancara dengan bagian
umum, pasar sekolah, kantor
accounting serta karyawan lainnya
polisi rumah sakit atau poliklinik,
yang dianggap dapat memberikan
tempat pemakaman, dan lain-
informasi atau masukan data yang
lain.
diperlukan dalam penulisan sikripsi
5. Imbalan jasa profesional dan ini.
perencanaan seluruh proyek.
b. Data sekunder, yaitu data yang
6. Biaya pinjaman. diperoleh dari perusahaan sebagai
objek penelitian yang sudah diolah dan
METODOLOGI terdokumentasi di perusahaan,
Objek penelitian yang di survei misalnya struktur organisasi, laporan
secara langsung untuk memperoleh data dan keuangan.
informasi perusahaan adalah PT. Buana
Cipta Propertindo yang terletak di Jalan Teknik Pengumpulan Data
Permata Puri Ruko Cipta Griya No. 1-5, 1. Wawancara
Batam. Dalam pengumpulan data penelitian
ini menggunakan metode
Fokus Penelitian wawancara. Metode wawancara
Dalam penelitian ini penulis sebagai tenik pengumpulan data
memfokuskan untuk melihat sejauh mana untuk mendaPT.akan informasi
PT. Buana Cipta Propertindo menerapkan secara langsung dengan mengajukan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan pertanyaan kepada devisi
(PSAK) No. 44 dimana objek penelitiannya accounting.
adalah PT. Buana Cipta Propertindo 2. Dokumentasi
sedangkan sampel yang terpilih adalah
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

Teknik pengumpulan data dengan PSAK 44 paragraf 8 dimana aturan


dokumentasi untuk pengambilan data ini juta diterapkan pada aktivitas
yang diperoleh melalui data yang pengembangan Real Esta di PT.
berbentuk dokumen-dokumen. Pada Buana Cipta Propertindo. Pada PT.
pelaksanaannya data dokumentasi Buana Cipta Propertindo Proses
memberi peluang kepada peneliti penjualan dianggap telah selesai jika
untuk mengetahui hal-hal yang si pembeli telah melakukan akad
pernah terjadi untuk penguat data kredit dan melakukan tanda tangan
wawancara dalam memeriksa AJB (Akta Jual Beli) atas rumah
keabsahan data, membuat yang sudah dibelinya.
interprestasi dan penarikan b. Harga jual dianggap akan tertagih
kesimpulan. apabila jumlah pembayaran oleh
pembeli telah memadai yaitu
Teknik Analisis Data setidaknya telah mencapai 20% dari
Tahap-tahap analisis real estat harga jual yang disepakati yang
terhadap PSAK No. 44 dalam penelitian merupakan salah satu syarat dari
adalah sebagai berikut : metode akrual penuh tetapi jika
1. Mencatat semua data dan hasil yang perusahaan tersebut menggunakan
ditemukan di lapangan yang metode deposit maka harga jual akan
dilakukan dengan cara wawancara tetap tertagih walaupu angsuran
dan dokumentasi. Mengidentifikasi belum mencapai 20%. Pada PT.
masalah untuk selanjutnya diteliti. Buana Cipta Propertindo metode
2. Setelah mendapatkan data yang yang digunakan adalah metode
dibutuhkan lalu melakukan analisis akrual penuh, dimana jika si pembeli
data. Menggambarkan proses sudah melunasi harga jual mencapai
pencatatan laporan keuangan yang 30%, maka harga jual tersebut
dilakukan oleh PT. Buana Cipta dianggap sudah tertagih. Dari
Propertindo. Lalu menyesuaikan pernyataan tersebut terdapat
dengan komposisi standar akuntansi kesamaan dengan pernyataan PSAK
dalam penyusunan laporan keuangan No. 44 paragraf 9. Aturan ini
real estat yang dilakukan diterapkan oleh PT. Buana Cipta
dibandingkan dengan dengan PSAK Propertindo guna untuk menghindari
No. 44. penolakan yang terjadi oleh bank
3. Setelah data didapatkan dan telah pada saat pengumpulan berkas akad
dilakukan analisis lalu dilakukan kredit.
penarikan kesimpulan untuk c. Dalam PSAK No. 44 paragraf 11
mendapatkan hasil penelitian. menyatakan bahwa penjual dianggap
. telah mengalihkan kepada pembeli
PEMBAHASAN seluruh resiko dan manfaat bangunan
Pengakuan Pendapatan apabila penjual tidak lagi terlibat
Untuk hasil pembahasan dari data dengan bangunan yang dijual. Yang
penelitian dijabarkan sebagai berikut: jika dibandingkan dengan perlakuan
a. Proses penjualan dianggap selesai yang terdapat pada aktivitas
apabila pengikatan atau perjanjian pengembangan real estat di PT.
tersebut telah di tanda tangani oleh Buana Cipta Propertindo memiliki
kedua belah pihak yang ditulis dalam
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

persamaan dalam perlakuan pembeli ingin mengajukan


pengembangan real estat dengan pembatalan atas rumah yang
aturan yang dinyatakan dalam PSAK dibeli, pembatalan tersebut
No. 44 tersebut. PT. Buana Cipta dinamakan batal 2 pihak. Maka
Propertindo menyatakan bahwa pengembalian uang muka
diperbolehkan mengalihkan seluruh pembatalan akan di akui sebagai
resiko dan manfaat bangunan ke beban pembatalan, dan selisihnya
pembeli, apabila konsumen sudah akan diaku sebagai pendapatan
melakukan serah terima pengembalian uang muka.
kunci/bangunan yang akan 2. Kedua apabila si pembeli tidak
ditempatinya seluruh resiko terhadap melakukan pembayaran hingga
bangunan sudah menjadi tanggung dikenakan SP3 dan SP
jawab pihak pembeli. Pembatalan, dinamakan batal
d. Tanggapan pernyataan pada aktivitas satu pihak. Dan uang muka yang
pengembangan real estat yang sudah diterima akan dialihkan
tercantum dalam PSAK No. 44 pada dari hutang uang muka menjadi
paragraf 12 menyatakan bahwa pendapatan penjualan.
Pembeli dimungkikan diberi Hal ini dianggap sesuai dengan
kesempatan tanpa bunga apabila PSAK No. 44 karena memiliki
masa cicilan lebih dari 12 bulan kesamaan pada perlakuan aktivitas
dimana pernyataan ini juta diteapkan pengembangan real estat.
pada aturan yang ada di PT. Buana f. Aktivitas pengembangan real estat
Cipta Propertindo. PT. Buana Cipta yang terdapat dalam PSAK No. 44
Propertindo menerapkan pembayaran paragraf 21 yang menyatakan bahwa
tanpa bunga jika si pembeli Penjualan diakui denga metode
melakukan AJB Cash dengan cicilan accrual penuh hanya apabila seluruh
60 kali. Berarti terdapat persamaan biaya, termasuk biaya fasilitas yang
perlakuan pada PSAK No. 44 dengan dijanjikan, ataupun yang diwajibkan
perlakuan yang dilakuka PT. Buana dan menjadi beban penjual walaupun
Cipta Propertindo untuk aktivitas belum dibangun atau belum
pengembangan real estat. diselesaikan sedangkan pada PT.
e. Aktivitas pengembangan real estat Buana Cipta Propertindo seluruh
yang diterangkan dalam PSAK No. bangunan yang masih tahap awal
44 paragraf 16 tentang apabila jual pengembangan atau pembangunan
beli dibatalkan tanpa adanya masih tanggung jawab pidah
keharusan pembayaran kembali uang penjual/developer, untuk fasilitas
muka yang telah diterima oleh yang dijanjikan kembali lagi ke
penjual, maka uang muka tersebut tahap perjanjian yang sudah
diakui sebagai pendapatan penjualan. disepakati oleh penjual dan pembeli.
Pada kasus pembatalan PT. Buana Hal ini berati perlakuan yang
Cipta Propertindo menerapkan 2 diterapkan untuk aktivitas
perlakua yaitu : pengembangan real estat pada PT.
1. Pertama apabila si pembeli sudah Buana Cipta Propertindo telah sesua
melakukan transaksi pembayaran dengan PSAK No. 44 tentang
dan di tengah cicilannnya si metode sistem penjualan. Penjualan
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

ini termasuk untuk bangunan rumah, biaya pengembang. Misalnya, lahan


ruko, dan bangunan sejenis lainnya tersebut ada melakukan pembayaran
beserta kavling tanahnya. pajak retribusi itu akan termasuk
g. Pendapatan masa depan hanya boleh biaya pengembang jika lahan tidak
diakui apabila pendapatan tersebut berhasil diperoleh. Perlakuan yang
telah terealisasi. PT. Buana Cipta dilakukan oleh PT. Buana Cipta
Propertindo pada perusahaan real Propertindo terhadap aktivitas
estat dimana pendapatan yang pengembangan real estat untuk biaya
didapatkan lebih dari masa satu praperolehan tanah memiliki
periode akuntansi. Hal ini membuat kesamaa dengan perlakuan yang
PT. Buana Cipta Propertindo tidak diterangkan dalam
mengakui pendapatan masa depan b. Pembangian biaya aktivitas dalam
dan tidak diperbolehkan mengakui PSAK No. 44 dibagi menjadi : biaya
pendapatan apabila belum praperolehan tanah, biaya perolehan
teralisasikan aturan ini diterapkan tanah, biaya yang secara langsung
karena, apabila perusahaan mengakui berhubungan dengan proyek, biaya
pendapatan yang belum teralisasi yang dapat diatribusikan pada
bisa mengakibatkan kemungkina aktivitas pengembangan real estat,
kredit macet. Hal ini sesuai dengan biaya pinjaman. Pada pembagiaan
penerapan perlakuan aktivitas biaya aktivitas yang terdapat di PT.
pengembangan real estat dalam Buana Cipta Propertindo ada
PSAK No. 44 paragraf 22 yang beberapa perlakuan yang tidak sama
menyatakan bahwa pendapatan masa jika dibandingkan dengan perlakuan
depan hanya boleh diakui apabila yang ada di PSAK No. 44 dimana
pendapatan tersebut telah teralisasi. ketidaksamaan itu terdapat pada
biaya pinjaman, karena biaya
Biaya Pengembangan Real Estat pinjaman tidak termasuk dalam akun
Untuk hasil pembahasan dari data aktivitas pengembangan melainkan
penelitian dijabarkan sebagai berikut: dimasukan ke akun piutang internal.
a. Pada pernyataan PSAK No. 44 c. Komponen biaya perolehan tanah
pragraf 41 menyatakan bahwa Biaya pada PSAK No. 44 mencakup biaya
praperolehan tanah di pindahkan ke perolehan tanah, termasuk biaya
biaya proyek pengembang apabila perolehan bangunan, tanaman dan
besar kemungkinan tanah tidak akan lain-lain yang berada diatas tanah
berhasil diperoleh. Pada PT. Buana tersebut, biaya gambar topografi,
Cipta Propertindo perlakuan atas biaya pembuatan cetak biru, biaya
aktivitas pengembangan real estat pengurusan dokumen hukum, biaya
dilakukan dengan cara jika besar balik nama, komisi untuk perantara,
kemungkinan lahan yang akan imbalan jasa professional seperti ahli
dikembangkan tidak mendapatkan lingkungan hidup, ahli pertanahan,
izin atau tidak berhasil diperoleh, ahli hokum dan ahli
biaya-biaya yang sudah dikeluarkan kontruksi.terdapat beberapa
akan diakui sebagai biaya komponen biaya yang tidak sesuai
pengembang. Hal ini diKarenakan, dengan PSAK No. 44 yang
lahan tersebut tidak bisa digunakan, diterapkan di PT. Buana Cipta
jadi biaya tersebut diakui sebagai
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

Propertindo. Ketidakssamaan itu e. Pada biaya yang dapat diatribusikan


terdapat pada biaya-biaya komisi pada aktivitas pengembangan real
tidak termasuk biaya perolehan estat yang dijelaskan dalam PSAK
tanah, karena lahan yang No. 44 paragraf 44 mencakup
dikembangkan bukan milik sebagai berikut asuransi, biaya
developer sendiri melainkan PT. perancangan dan bantuan teknis yang
Buana Cipta Propertindo bekerja tidak secara langsung berhubungan
sama dengan pemilik lahan (pihak dengan proyek tertentu, biaya
satu). Biaya pematangan tanah overhead kontruksi, biaya
termasuk biaya peruntuhan bangunan pembangunan infrastruktur umum
tidak termasuk biaya perolehan tanah seperti tempat ibadah umum, jalan
karena selama ini PT. Buana Cipta umum, pasar, sekolah, Imbalan jasa
Propertindo mengola atau membuka profesional dan perencanaan seluruh
lahan kosong/baru untuk proyek, biaya pinjaman. Terdapat
dikembangkan menjad bangunan rela beberapa ketidaksamaan terhadap
estat. penerapan dari biaya yang dapat
d. Komponen-komponen yang terdapat diatribusikan tersebut di PT. Buna
dalam biaya secara langsung Cipta Propertindo dimana
berhubungan dengan proyek yang ketidaksamaan tersebut terdapat pada
dijelaskan dengan PSAK NO. 44 biaya bangunan infrastruktur umum
adalah sebagai berikut Gaji pekerja PT. Buana Cipta Propertindo hanya
lapangan, termasuk gaji supervisor, membangun seperti jalan umum,
Biaya bahan yang digunakan proyek, taman, dan pasar.
Penyusutan sarana dan peralatan f. Biaya pembangunan sarana umum
yang digunakan di proyek (Masuk yang dapat dikomersialkan sesuai
amortisasi), Biaya pemindahan rencana manajemen menurut PSAK
sarana, peralatan, dan bahan dari dan No. 44 adalah sebagai berikut
ke lokasi pelaksanaan proyek (biaya apabila sarana tersebut akan dijual
sewa), Biaya penyewaan sarana dan atau dialihkan sehubungan dengan
peralatan (biaya sewa), Biaya penjualan unit yang ada, maka biaya
perancangan dan bantuan teknis yang yang melebihi hasil yang
secara langsung berhubungan dengan diperkirakan akan diperoleh
proyek, Imbalan jasa professional dialokasihkan sebagai beban proyek.
seperti ahli lingkungan hidup, ahli Dan apabila sarana tersebut akan
pertanahan, ahli hokum dan ahli dijual sendiri atau akan dimiliki oleh
kontruksi, Biaya pengurusan pengembang, kelebihan biaya dari
pengikatan jual beli, Biaya taksiran nilai wajar pada saat sarana
pengurusan perjanjian jual beli. tersebut secara subtansial selesai
Komponen-komponen tersebut juga secara fisik dialokasikan sebagai
diterapkan di PT. Buana Cipta beban proyek. Dalam pernyataan ini
Propetindo yang semuanya sama terdapat ketidaksamaan yang
seperti yang dijelaskan didalam diterapkan oleh PT. Buana Cipta
penerapan aktivitas pengembangan Propertindo dimana PT. Buana Cipta
real estat oleh PSAK No. 44 paragraf Propertindo belum pernah
43. melakukan transaksi penjualan
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

sarana yang ada pada proyek beberapa perlakuan yang tidak


tersebut. sama jika dibandingkan dengan
perlakuan yang ada di PSAK No.
KESIMPULAN 44.
PT. Buana Cipta Propertindo 2. PT. Buana Cipta Propertindo
merupakan perusahaan yang bergerak dalam terdapat beberapa komponen biaya
bidang real estat yang mempunyai kegiatan perolehan tanah yang tidak sesuai
utamanya yaitu perolehan tanah yang dengan PSAK No. 44 yang
kemudian ditindaklanjuti dengan diterapkan di PT. Buana Cipta
pembangunan perumahan untuk kemudian Propertindo. Ketidaksamaan itu
dijual kepada masyarakat. Perjalanan serta terdapat pada biaya-biaya komisi
pengembangan suatu perusahaan sangat tidak termasuk biaya perolehan
dipengaruhi oleh pendapatan yang diperoleh tanah, karena lahan yang
dalam operasi normal usaha serta daya dan dikembangkan bukan milik
upaya oleh perusahaan untuk menekan biaya developer sendiri melainkan PT.
sekecil mungkin tanpa mengganggu Buana Cipta Propertindo bekerja
kegiatan usaha perusahaan. Oleh karena sama dengan pemilik lahan (pihak
itu, pendapatan dapat dikatakan sebagai satu). Biaya pematangan tanah
alat ukur prestasi manajemen atas termasuk biaya peruntuhan
keberhasilan dan kegagalan suatu bangunan tidak termasuk biaya
perusahaan. PT. Buana Cipta Propetindo perolehan tanah karena selama ini
PT. Buana Cipta Propertindo
menggunakan metode akrual penuh (full
mengola atau membuka lahan
accrual method) sebagai metode
kosong/baru untuk dikembangkan
pengakuan pendapatan pada perusahaan
menjadi bangunan real estat.
dengan ketentuan yang harus dipenuhi 3. PT. Buana Cipta Propertindo biaya
sebagaimana yang terdapat pada PSAK No. yang dapat diatribusikan pada
44 yang dikeluarkan oleh IAI. aktivitas pengembangan real estat
1. PT. Buana Cipta Propertindo memiliki beberapa komponen yang
mengklasifikasi biaya-biaya yang tidak sesuai dengan penerapan pada
termasuk kedalam biaya aktivitas PSAK No. 44. dimana
pengembangan ialah biaya ketidaksamaan tersebut terdapat
praperolehan tanah, biaya perolehan pada biaya bangunan infrastruktur
tanah, biaya yang secara langsung umum PT. Buana Cipta
berhubungan dengan proyek, biaya Propertindo hanya membangun
yang dapat diatribusikan pada seperti jalan umum, taman, dan
aktivitas pengembangan real estat. pasar.
Sedangkan penerapan PT. Bunana 4. PT. Buana Cipta Propertindo pada
Cipta Propertindo pada biaya biaya pembangunan sarana umum
pijaman tidak termasuk biaya yang dapat dikomersilkan tidak
aktivitas pengembangan, karena sesuai dengan penerapan PSAK No.
biaya pinjaman termasuk ke akun 44. Karena dalam pernyataan ini
piutang internal. Pada pembagiaan terdapat ketidaksamaan yang
biaya aktivitas yang terdapat di PT. diterapkan oleh PT. Buana Cipta
Buana Cipta Propertindo ada Propertindo, dimana PT. Buana
Volume 6 No.1 Tahun 2019
ISSN 25031546

Cipta Propertindo belum pernah


melakukan transaksi penjualan
sarana yang ada pada proyek
tersebut.

REFERENSI

Hery (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:


PT. Gracinda.

Ikatan Akuntan Indonesia (2015). Standar


Akuntansi Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.

Kholun, Masiyah dan Yuningsih (2004).


Akuntansi Biaya. Malang: Universitas
Muhammadiyah.

Kuswadi (2005). Meningkatkan Laba


Melalui Pendekatan Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Biaya.
Jakarta: Penerbit PT. Elex Media
Komputindo.

Kuswandi, Daniel S. (2007). Akuntansi


Perbankan. Jakarta: Intitut Bankir
Indonesia.

Rudianto (2009). Pengantar Akuntansi.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

Smith, Jay M dan K Fred Skousen (2002).


Akuntansi Intermedite Volum
Komprehensif. Terjemahan Nugroho
Widjajanto. Jilid I Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.

You might also like