Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Vol. 10, No. 2, Juli, Thn 2013, Hal.

152-159
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/smo

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTI DAN KUALITAS LAYANAN


PERIPHERAL TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Undip Semarang)

Fitria Puspitasari
Suryono Budi Santoso 1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro


Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851

ABSTRACT

This study aims to determine how big the influence of core service quality and peripheral
service quality to consumer satisfaction on BNI Undip Semarang. The problem that facing by BNI
Undip Semarang is consumer’s satisfaction which decreasing, as seen from a lot of complains
received from consumer. And this research also aims to analyze the most dominant factors that
influence on consumer satisfaction of BNI Undip Semarang.
Population of this research are consumers of BNI Undip Semarang. Samples were taken of
100 respondents by using non-probability sampling technique with accidental sampling approach.
Data was collected by using a survery method through quetionnaires which were filled out by
consumers. Then, the obtained data were analyzed using multiple regression analysis. This analysis
includes: validity test,reliability test, classic assumption test, multiple regression analysis, hypothesis
testing through the t test and F test, and coefficient of determination analysis (R²).
From the analysis result, the indicators in this study are valid and reliables. The most
dominant factor that influence on consumer satisfaction is peripheral service quality follow by the
core service quality. Then though the F Test can be seen that the independent variables feasible to test
the dependent variable. The result of Adjusted R Square is 36,2%, it means that independent variable
can explain about 36,2% of dependent variable.

Key word : core service quality, peripheral service quality, and consumer satisfaction

1
Penulis penanggung jawab
152
JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Vol. 10, No. 2, Juli, Thn 2013, Hal. 152-159
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/smo

PENDAHULUAN kepuasan nasabah. Tidak hanya bank-bank


Seiring dengan perkembangan asing, bank0bank BUMN pun berlomba-lomba
zaman, pertumbuhan ekonomi juga kemajuan. menciptakan program peningkatan kepuasan
Hal ini juga terjadi di Indonesia yang secara nasabah. Dalam rangka membangun kepuasan
tidak langsung mendorong pembangunan dan nasabah, kualitas pelayanan merupakan salah
pengembangan masanyarakat secara satu faktor kunci keberhasilan bank sebagai
menyeluruh. Peningkatan pertumbuhan perusahaan jasa. BNI sebagai salah satu bank
ekonomi di Indonesia mendorong masyarakat konvesional terbesar di Indonesia dan sebagai
untuk menempatkan dana yang mereka miliki the bank of choice yang memberikan kualitas
ke bank. layanan terbaik, serta menjadi dominant player
Persaingan perusahaan perbankan dalam menyajikan produk atau jasa bernilai
semakin meningkat tiap tahun. Bank-bank di tinggi di segmen pasar yang dilayani.
Indonesia sudah sangat sadar akan pentingnya

Tabel 1
Jumlah Keluhan Nasabah BNI Cabang Undip Semarang tahun 2012

No. Bulan Jumlah


1. Januari 2
2. Februari 2
3. Maret 3
4. April 0
5. Mei 1
6. Juni 6
7. Juli 10
8. Agustus 5
9. September 1
10. Oktober 1
11. November 0
12. Desember 2
Total 33
Sumber: Data Primer diolah,2013

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS


dilihat bahwa adanya keluhan dari nsabah BNI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Cabang Undip Semarang. Dengan diperoleh Menurut Kotler (2000) yang
data tersebut menunjukan bahwa BNI Undip menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan
Semarang harus bisa memberikan pelayanan senang atau kecewa seseorang yang muncul
yang lebih baik lagi dan mengubah startegi- setelah membandingkan kinerja (hasil) produk
strategi yang telah digunakan untuk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang
menciptakan kepuasan nasabah di BNI Undip diharapkan. Bagi perusahaan yang berfokus
Semarang itu sendiri. Hal ini dilakukan agar pada konsumen, kepuasan konsumen adalah
nasabah memiliki rasa percaya terhadap BNI sasaran dan sekaligus alat pemasaran.
Undip Semarang yang pada akhirnya akan Sedangkan Mowen dan Minor (2002)
menghasilkan kepuasan nasabah. Berdasarkan mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai
paparan diatas maka dapat dirumuskan keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen
masalah yang akan diteliti sebagai berikut (1) atas barang atau jasa setelah mereka
Apakah pengaruh kualitas layanan inti memperoleh dan menggunakannya.
terhadap kepuasan nasabah BNI Undip? (2) Tingkat kepuasan antara konsumen
Apakah pengaruh kualitas layanan peripheral yang satu dengan yang lain memang
terhadap kepuasan nasabah BNI Undip? cenderung berbeda Hal ini terjadi karena
adanya beberapa faktor seperti umur,
pekerjaan, pendapatan, pendidikan, jenis

1
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 2

kelamin, kedudukan sosial, tingkat ekonomi, konsumen, maka dapat dirumuskan hipotesis
budaya, sikap mental dan kepribadian. Jadi sebagai berikut:
tingkat kepuasan merupakan fungsi dari H1 : Semakin tinggi kualitas layanan inti,
perbedaan antara kinerja yang dirasakan maka akan semakin meningkatkan kepuasan
dengan harapan. konsumen.
Kualitas Layanan Peripheral dan
Kualitas Layanan Inti dan Hubungan
Hubungan kualitas layanan peripheral
Kualitas Layanan Inti dengan Kepuasan
dengan kepuasan konsumen
Konsumen
Layanan peripheral merupakan
Kualitas layanan sering diartikan layanan pendukung yang juga menjadi
sebagai perbandingan antara layanan yang pertimbangan konsumen dalam memilih jasa
diharapkan dengan layanan yang diterima yang akan digunakannya yang meliputi
secara nyata oleh konsumen. Tjiptono (2005) fasilitas dan lokasi.
menjelaskan kualitas layanan sebagai upaya Didukung dari penelitian
pemenuhan kebutuhan dan keinginan Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1996)
pelanggan serta ketepatan penyampaiannya menunjukkan bahwa kualitas layanan
untuk mengimbangi harapan peripheral berpengaruh positif terhadap
pelanggan.Layanan inti merupakan layanan kepuasan konsumen, maka dapat dirumuskan
yang berhubungan langsung dengan jasa yang hipotesis sebagai berikut:
diberikan perusahaan. Kualitas layanan inti H2 : Semakin tinggi kualitas layanan
menjadi pertimbangan dalam memilih jasa peripheral maka akan semakin
yang akan digunakannya. meningkatkan kepuasan konsumen.
Didukung dari penelitian
Berdasarkan hipotesis dan penelitian
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1996)
terdahulu, maka dapat disusun kerangka
menunjukkan bahwa kualitas layanan inti
pemikiran teoritis sebagai berikut:
berpengaruh positif terhadap kepuasan

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

KUALITAS
LAYANAN
INTI
(X1) H1

KEPUASAN
NASABAH
KUALITAS (Y)
LAYANAN
PERIPHERAL H2
(X2)

Sumber : konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini, 2013

METODE PENELITIAN Variabel independen dalam penelitian ini


Variabel Penelitian adalah kualitas layanan inti (X1) dan kualitas
Variabel independen yaitu variabel layanan peripheral (X2). Variabel dependen
yang mempengaruhi variabel dependen, baik yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian
yang pengaruhnya positif maupun yang utama peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam
pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006).
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 2

penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kepuasan nasabah (Y).

Tabel 2
Variabel dan Indikator
Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator
Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai 1. Rasa puas
tingkat perasaan seseorang setelah 2. Kesediaan
membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia konsumenuntuk
rasakan dibandingkan dengan harapannya. merekomendasikan
pada orang lain
3. Konfirmasi harapan.
Kualitas Layanan Inti Penilaian konsumen terhadap kualitas 1. Tangible (bukti fisik)
layanan yang telahdiberikan oleh suatu 2. Reliability
perusahaan jasa (BNI Undip Semarang) dan (kehandalan)
menjadi ciri barang atau jasa yang 3. Responsiveness (daya
berhubungan langsung dengan barang atau tanggap)
jasa yang akan digunakan dalam suatu 4. Assurance (jaminan)
bentuk yang nyata. 5. Emphaty (empati)
Kualitas Layanan Kualitas layanan peripheral merupakan
Peripheral kualitas dari layanan pendukung yang 1. Kenyamanan gedung
diberikan BNI kepada nasabah. 2. Sarana tempat parker
3. Lokasi strategis
4. Fasilitas memadai

Sumber : Penelitian yang dikembangkan untuk penelitian ini (2013)

Penentuan Populasi dan Sampel analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.


Populasi dari penelitian ini adalah Analisis deskriptif digunakan untuk
seluruh nasabah BNI Undip Semarang. mendapatkan suatu gambaran mengenai
Populasi dalam penelitian ini jumlahnya tidak responden dalam penelitian ini. Pada analisis
diketahui. Sedangkan metode pengambilan kuantitatif ini, digunakan uji asumsi klasik, uji
sampel menggunakan metode non probability statistic dengan analisis regresi liner berganda,
sampling, yaitu metode sampling yang tidak dan uji Goodness of fit dari model yang
memberi peluang yang sama bagi setiap unsur digunakan.
atau populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sedangkan jenis yang digunakan adalah
HASIL PENELITIAN DAN
accidental sampling, karena dalam
PEMBAHASAN
menentukan sampel tidak ada pertimbangan
Deskripsi Variabel Penelitian
kriteria tertentu.
Analisis ini dilakukan untuk
Metode pengumpulan data yang
mendapatkan gambaran deskriptif mengenai
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
responden penelitian ini, khususnya mengenai
melakukan wawancara langsung dengan
variabel-variabel penelitian yang digunakan.
pimpinan cabang BNI Undip Semarang untuk
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan
mendapatkan informasi mengenai data-data
teknik analisis indeks, untuk menggambarkan
penunjang penelitian, seperti data jumlah
persepsi responden atas item-item pertanyaan
nasabah, data jumlah keluhan nasabah serta
yang diajukan. Peneliti menentukan indeks
gambaran umum perusahaan. Selain itu juga
persepsi responden terhadap variabel-variabel
menggunakan kuesioner yang disebar kepada
yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk
para nasabah BNI Undip Semarang untuk
tujuan ini indeks kemampuan dapat
mendapatkan jawaban atas pernyataan-
dikembangkan dengan menggunakan rumus
pernyataan yang mewakili pendapat
sebagai berikut :
responden.
Nilai indeks = ((% F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3
Analisis data yang digunakan dalam
x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x 5) + (%F6 x 6) +
penelitian ini dilakukan dengan metode
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 2

(%F7 x 7) + (%F8 x 8) + (%F9 x 9) + (%F10 x untuk mendiagnosa adanya multicollinearity


10)) / 10. adalah dengan menganalisis nilai tolerance
Dimana : dan lawannya variance inflation factor (VIF).
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab Tolerance mengukur variabilitas variabel
1 independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab oleh variabel independen lainnya. Hasil
2 pengujian menunjukkan bahwa tidak ada
Dan seterusnya sampai F10 untuk responden variabel independen yang memiliki nilai
yang menjawab 10 dari skor yang digunakan tolerance kurang dari 10%. Perhitungan nilai
dalam daftar pertanyaan. VIF juga menunjukkan tidak ada variabel
Variabel kualitas layanan inti independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
memiliki nilai indeks rata-rata sebesar 70,42% 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dan termasuk kategori baik, kondisi ini variabel independen yang digunakan dalam
menunjukan bahwa kualitas layanan inti yang penelitian ini tidak menunjukkan adanya
ditawarkan BNI Undip Semarang dinilai sudah gejala multikolinearitas.
baik. Variabel kualitas layanan peripheral
Uji Heteroskedastisitas
memiliki nilai indeks rata-rata sebesar 61,89%
Uji Heteroskedastisitas dilakukan
dan termasuk kategori sedang, kondisi ini
untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat
menunjukan bahwa kualitas layanan peripheral
dilakukan dengan melihat grafik plot antara
yang diberikan kepada nasabah BNI Undip
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
Semarang dalam kategori yang cukup baik.
residualnya (SRESID). Jika dalam model
regresi tidak terdapat heteroskedastisitas, maka
Uji Validitas
harus memenuhi syarat data terpencar disekitar
Suatu kuesioner dikatakan valid jika
titik nol jika tidak ada pola yang ada, serta
pertanyaan dan kuesioner mampu untuk
titik-titik menyebar diatas dengan dibawah
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh
angka 0 pada suatu Y, maka tidak terjadi
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006).
heteroskedasitas. Berdasarkan grafik plot
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
antara nilai prediksi variabel dependen dengan
dapat disimpulkan bahwa semua item
residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola
indikator dinyatakan valid karena nilai r hitung
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
lebih besar daripada nilai r tabel yaitu lebih
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini
besar dari 0,197. Dengan demikian item-item
menunjukkan bahwa model regresi tidak
pada masing-masing konsep variabel tersebut
memiliki gejala adanya heteroskedastisitas.
layak digunakan sebagai alat ukur.
Sehingga model regresi layak dipakai untuk
Uji Reliabilitas memprediksi kepuasan konsumen (Y)
Reliabilitas adalah data untuk berdasarkan variabel independen yaitu
mengukur suatu kuesioner yang merupakan Kualitas Layanan Inti (X1) dan Kualitas
indikator dari variabel atau konstruk. Dari Layanan peripheral (X2).
hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengam
Uji Normalitas
program SPSS, kuesioner dikatakan reliable
Uji Normalitas bertujuan untuk
jika memberikan nilai Cronbanch Alpha >0,60
menguji apakah dalam model regresi, variabel
(Ghozali, 2006). Hasil uji reliabilitas
terikat dengan variabel bebas keduanya
menunjukkan bahwa variabel kualitas layanan
mempunyai hubungan distribusi normal atau
inti, kualitas layanan peripheral dan lokasi
tidak dengan melihat bentuk grafik normality
mempunyai Cronbach Alpha lebih besar dari
P-Plot. Model regresi yang baik adalah
0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan
memiliki distribusi data normal atau
bahwa semua konsep pengukur masing-
mendekati normal. Dengan melihat tampilan
masing variabel dari kuesioner adalah reliabel.
grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar
Uji Multikolonieritas disekitar diagonal, serta penyebarannya
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengikuti garis diagonal. Kedua grafik
membuktikan atau menguji ada tidaknya menunjukkan bahwa model regresi layak
hubungan yang linear antara variabel dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
independen satu dengan variabel independen
lainnya (Ghozali, 2006). Salah satu metode
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 3

Analisis Regresi Berganda independen : Kualitas Layanan Inti (X1) dan


Menurut Ghozali (2006) analisis Kualitas Layanan Peripheral (X2) terhadap
regresi linear berganda ini digunakan untuk variabel dependen yaitu Kepuasan Nasabah (Y
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

Tabel 3
Analisis Regresi Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) .07
4.213 2.299 1.832
0
TOT.X1 .00
.201 .060 .286 3.362 .891 1.122
1
TOT.X2 .00
.393 .132 .456 5.361 .891 1.122
0
Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Dari hasil tersebut apabila ditulis memiliki pengaruh positif yang signifikan
persamaan regresi dalam bentuk standardized terhadap Kepuasan nasabah dapat diterima.
coefficient sebagai berikut : Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas
Y = 0,286 X1 + layanan inti yang baik yang terdapat dalam
0,456 X2 pelayanan jasa perbankan yang diberikan akan
Hasil persamaan regresi berganda tersebut, memberikan kepuasan kepada nasabah bank
dijelaskan sebagai berikut : tersebut.
1. Variabel Kualitas Layanan Inti (X1) 2. Pengaruh Kualitas Layanan Peripheral
mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kepuasan Konsumen
terhadap Kepuasan Nasabah (Y) Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung
sebesar 0,286. untuk variabel Kualitas Peripheral terhadap
2. Variabel Kualitas Layanan Peripheral Kepuasan menunjukkan nilai t hitung = 5,361
(X2) mempunyai pengaruh yang dengan signifikansi 0,000. Dengan
positif terhadap Kepuasan Nasabah menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai
(Y) sebesar 0,456. signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.
Dengan arah koefisien positif, dengan
Uji t demikian diperoleh bahwa hipotesis yang
Uji t yaitu suatu uji untuk menyatakan bahwa Kualitas layanan
mengetahui signifikansi pengaruh variabel peripheral memiliki pengaruh positif yang
independen secara parsial atau individual signifikan terhadap Kepuasan nasabah dapat
menerangkan variabel dependen (Ghozali, diterima.
2006). Hasil analisis uji t adalah sebagai Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas
berikut : layanan peripheral yang menunjang pelayanan
1. Pengaruh Kualitas Layanan Inti produk jasa perbankan BNI yang baik akan
terhadap Kepuasan Konsumen memberikan kepuasan yang lebih besar.
Hasil pengujian diperoleh nilai t hitung
untuk variabel Kualitas Layanan Inti terhadap Uji F
Kepuasan nasabah menunjukkan nilai t hitung Pengujian pengaruh variabel bebas
= 3,362 dengan signifikansi 0,001. Dengan secara bersama-sama terhadap variabel
menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai terikatnya dilakukan menggunakan uji F. Uji F
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. yaitu pada dasarnya menunjukan apakah
Dengan arah koefisien positif, dengan semua variabel independen (X) secara bersama
demikian diperoleh bahwa hipotesis yang – sama dapat berpengaruh terhadap variabel
menyatakan bahwa Kualitas layanan inti dependen (Y) (Ghozali,2006). Berdasarkan
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 2

hasil uji F didapatkan Fhitung sebesar 29,125 pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai nasabah. Sedangkan dari hasil uji F dapat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas layanan
disimpulkan bahwa variabel independen yang inti dan kualitas layanan peripheral secara
meliputi kualitas layanan inti dan kualitas bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
layanan peripheral secara bersama-sama kepuasan nasabah. Berdasarkan uji
berpengaruh secara nyata terhadap variabel determinasi yang telah dilakukan, dapat
kepuasan nasabah. disimpulkan bahwa kemampuan seluruh
variabel independen yang meliputi kualitas
Koefisien Determinasi layanan inti dan kualitas layanan peripheral
Koefisiensi determinasi (R2) pada untuk menjelaskan variasi pada variabel
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dependen yaitu kepuasan nasabah adalah
model dalam menerangkan variasi variabel sebesar 36,2% dan sisanya sebesar 63,8%
dependen. Nilai R2 yang kecil berarti dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
kemampuan variabel-variabel independen dijelaskan dalam penelitian ini.
dalam menjelaskan variasi variabel dependen Keterbatasan penelitian ini adalah
amat terbatas. Besarnya nilai koefisien penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian
determinasi (Adjusted R Square) yang 2 variabel independen yaitu kualitas kualitas
diperoleh sebesar 0,362. Hal ini berarti 36,2% layanan inti dan kualitas layanan peripheral
kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh maka dalam penelitian yang akan datang dapat
variabel Kualitas Layanan Inti dan Kualitas dilakukan penambahan variabel independen
Layanan Peripheral, sedangkan 63,8% atau indikator lain yang tentunya dapat
kepuasan nasabah dapat dijelaskan dari mempengaruhi variabel dependen yaitu dalam
variabel lain selain kedua variabel tersebut. hal ini kepuasan nasabah.
Berdasarkan interprestasi hasil dan
KESIMPULAN kesimpulan, maka saran yang diberikan dalam
Dari kedua variabel independen yang penelitian ini adalah dalam hal pemenuhan
paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan nasabah BNI Undip Semarang dapat
kepuasan nasabah BNI Undip Semarang memaksimalkan melalui kualitas layanan
adalah variabel kualitas layanan peripheral. peripheral seperti fasilitas yang memadai dan
Variabel berikutnya yang memiliki peran yang lokasi yang strategis. Memaksimalkan kualitas
cukup besar dalam mempengaruhi kepuasan layanan inti juga sangat penting untuk
nasabah BNI Undip Semarang yaitu variabel membentuk kepuasan nasabah. Aspek dari
kualitas layanan inti. Dari hasil uji t dapat kualitas inti dari produk jasa nampaknya
disimpulkan bahwa variabel kualitas layanan menjadi satu kesatuan aspek yang dalam
itni dan kualitas layanan peripheral memiliki pengembangannya harus diperhatikan.

REFERENSI McDougall, Gordon H.G. dan Terrence


Levesque. 2000. Customer Satisfaction
Ferdinand , Augusty. 2006. Metode Penelitian with Services: Putting Perceived Value
Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Into The Equation, Journal Of Services
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Marketing, Vol 14, No 25.
Ilmu Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Mowen, John C., & Michael Minor. 2002.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Perilaku Konsumen. Edisi 5. Jakarta:
Multivariate dengan SPSS. Semarang: Erlangga.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Tjiptono, F. dan G. Chandra, 2005. Service,


Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Quality and Satisfaction, Yogyakarta:
Edisi Milenium. Jakarta: PT Andi.
Prenhallindo. Gramedia.
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 2

Zeithaml, Valeria A., Berry, Leonard L. & Consequences of Service Quality.


Parasuraman A. 1996. The Behavioral Journal of Marketing, 60, 31-46.

You might also like