Optimalisasi Anggaran Biaya Proyek Pembangunan Vil PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)

Vol. 02, Nomor 01, Maret 2019

Optimalisasi Anggaran Biaya Proyek Pembangunan Villa Grand


Sinensis Menggunakan Metode Value Engineering

Markus T. N. Koilmo1), Kusnul Yakin2), Maulidya Octaviani Bustamin3)


1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo
Jl. Semolowaru 84 Surabaya, 60118
Email: martonkoilmo@gmail.com
2)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo
Jl. Semolowaru 84 Surabaya, 60118
Email: kusnul.yakin@gmail.com
3)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo
Jl. Semolowaru 84 Surabaya, 60118
Email: lidyaocta@unitomo.ac.id

Abstract
Along with the time, the rise of development in various cities in Indonesia is also increasing. This phenomenon leads to the
increase of development demands in all fields, especially in developing cities. One specific place in Malang City that is under
the elite settlements construction is the one that located in Tegal Rejo Street 22, Ketindang, Lawang. Based on the previous
description, it is very important to implement value engineering in the construction project of Grand Sinensis Villa which is
expected to bring alternatives to replace old work items as recommendations for the relevant parties, which provides benefits
in the form of cost savings. In the process of budget analysis using the value engineering method, there are 4 stages that will
be analyzed, namely: Information Phase, Creative Phase, Analysis Phase and Recommendation Phase. From the results of
analysis using Value Engineering method, there are obtained several alternatives that can be proposed, namely: work of
concrete items using floordeck with cost savings of: 30,910,797 rupiahs and the installation of water heather using GAS with
cost savings of 3.230.000 rupiahs.

Keywords: Budget; Optimization; Value Engineering

Abstrak
Seiring perkembangan zaman, maraknya pembangunan di berbagai kota di Indonesia semakin meningkat. Sehingga tuntutan
pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di kota-kota yang sedang berkembang. Salah satunya dikota
Malang terdapat pembangunan permukiman Elite yang berlokasi di Jl. Tegal Rejo No.22 Ketindang Lawang Malang.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penting sekali untuk melakukan penerapan Value Engineering pada proyek pembangunan
Villa Grand Sinensis yang diharapkan dapat memunculkan alternatif-alternatif pengganti item pekerjaan lama sebagai
rekomendasi bagi pihak pihak yang terkait, yang memberikan keuntungan berupa penghematan biaya (cost saving). pada
proses analisa anggaran biaya menggunakan metode value enginering, terdapat 4 Tahapan yang akan dianalisa yaitu : Tahap
Informasi, Tahap Kreatif, Tahap Analisa dan Tahap Rekomendasi. Dari hasil analisis menggunakan metode Value
Engineering tersebut, didapat beberapa alternatif-alternatif yang bisa diusulkan yaitu : item pekerjaan dak beton
menggunakan plat bondek dengan cost saving sebesar : Rp 30.910.797, pemasangan wather heather menggunakan GAS
dengan cost saving sebesar : Rp 3.230.000 (136 kata)

Kata kunci: Anggaran Biaya; Optimalisasi; Value Engineering

Berkaca dari peristiwa tersebut, maka value


PENDAHULUAN engineering sangat diperlukan untuk dapat menghilangkan
Rekayasa nilai atau value engineering adalah sebuah biaya yang tidak diperlukan sekaligus melakukan
teknik dalam manajemen menggunakan pendekatan penghematan biaya namun tetap dapat memenuhi
sistematis untuk mencari keseimbangan fungsi terbaik kebutuhan atau fungsi yang disyaratkan dalam
antara biaya, keandalan dan kinerja dari sebuah proyek. perencanaan yang dibuat. Metode ini juga mampu
Value engineering juga diartikan sebagai sebuah digunakan untuk menghemat biaya produksi tanpa
pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis untuk mengesampingkan persyaratan yang telah ditetapkan, baik
mengurangi atau menghilangkan biaya yang tidak secara fungsi, mutu, maupun keandalan sementara yang
diperlukan. Hal tersebut muncul karena seringkali biaya menjadi permanen.
yang tidak diperlukan terjadi dalam perencanaan proyek. Berdasarkan uraian tersebut, maka penting sekali untuk
Fakta tersebut juga didukung dengan pernyataan beberapa melakukan penerapan value engineering pada proyek
studi yang telah dilakukan para ahli, bahwa setiap pembangunan Villa Grand Sinensis yang diharapkan dapat
perencanaan proyek pasti memiliki potensi biaya yang memunculkan alternatif-alternatif pengganti item
tidak diperlukan meski sehebat apapun tim perencanaan pekerjaan lama sebagai rekomendasi bagi pihak pihak
tersebut.

41
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 02, Nomor 01, Maret 2019

yang terkait, yang memberikan keuntungan berupa Value engineering memusatkat analisis pada masalah
penghematan biaya (cost saving). nilai terhadap fungsinya, bukan sekedar analisis biaya.
Suatu pembangunan dikatakan efisien jika dapat Disini dicari biaya terendah yang dapat memenuhi
fungsinya.
mengoptimalisasikan sumber daya yang ada seperti waktu
Pengertian Value engineering menurut parah ahli
dan biaya, serta meminimalkan kendala-kendala yang 1. Value engineering adalah usaha yang terorganisir
mungkin terjadi dalam suatu pembangunan. Salah satu secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik
cara untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan yang telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasikan
menggunakan metode value engineering (VE) fungsi produk atau jasa yang bertujuan memenuhi
Penelitian perencanaan ini dilakukan dengan maksud fungsi yang diperlukan dengan harga yang terendah
untuk mencari estimasi biaya proyek dengan menggunakan (paling ekonomis). (imam soeharto, 1995 yang
dikutip dari society of American value engineers).
metode value engineering (VE)
2. Value engineering adalah sebuah teknik dalam
Value engineering adalah usaha yang terorganisasi manajemen menggunakan pendekatan sistematis
secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang untuk mencari keseimbangan fungsi terbaik antara
telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasi fungsi produk biaya, keandalan dan kinerja sebuah proyek. (
atau jasa yang bertujuan memenuhi fungsi yang diperlukan dell’isola)
dengan harga yang terendah (paling ekonomis). Dengan 3. Value engineering adalah sebuah pendekatan yang
kata lain value engineering bermaksud memberikan bersifat kreatif dan sistematis dengan tujuan untuk
sesuatu yang optimal bagi sejumlah uang yang dikeluarkan mengurangi/menghilangkan biaya-biaya yang tidak
dengan memakai teknik yang sistematis untuk diperlukan. (Zimmerman dan hart, 1982)
menganalisis dan mengendalikan total biaya produk. Value 4. Value Engineering adalah suatu pendekatan yang
engineering akan membantu membedakan dan terorganisir dan kreatif yang bertujuan untuk
memisahkan antara yang diperlukan dan yang tidak mengadakan pengidentifikasian biaya yang tidak
diperlukan, dimana dapat dikembangkan alternatif yang perlu. Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang
memenuhi keperluan (dan meninggalkan yang tidak perlu) tidak memberikan kualitas, kegunaan, sesuatu yang
dengan biaya terendah. menghidupkan penampilan yang baik ataupun sifat
yang diinginkan oleh konsumen. (Miles 1971 dalam
Pengertian kunci dari definisi diatas adalah sebagai barrie dan poulson 1984)
berikut: 5. Value Engineering adalah suatu metode evaluasi
1. Usaha yang terorganisir. Value engineering yang menganalisa teknik dan nilai dari suatu proyek
mengunakan pendekatan tim yang terorganisir. Tim atau produk yang melibatkan pemilik, perencana dan
ini terdiri dari mereka yang mewakili disiplin ilmu para ahli yang berpengalaman dibidangnya masing-
yang diperlukan untuk memformulasikan persoalan masing dengan pendekatan sistematis dan kreatif
secara tuntas dan mampu membuahkan suatu usulan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu dan biaya
penggunaan biaya yang paling efektif. serendah-rendahnya, yaitu dengan batasan fungsional
2. Biaya terendah dengan kinerja yang sama. Ini adalah dan tahapan rencana tugas yang dapat
tujuan utama dari value engineering, Karen bila mengidentifikasi dan menghilangkan biaya-biaya dan
prosesnya dilakukan dengan tidak benar, misalnya usaha-usaha yang tidak diperlukan atau tidak
dengan mengurangi harga yang berdampak turunnya mendukung (donomartono 1999)
kualitas an reabilitas, maka hal demikian bukan
maksud dan tujuan value engineering. Harus
Penerapan konsep value engineering perlu dan penting
dimengerti sungguh-sungguh bahwa yang diusahakan
untuk diterapkan dalam suatu proyek konstruksi antara
diturunkan hanyalah harga dari produk dan bukan
lain:
mutu atau kinerja yang bersangkutan.
1. Keterbatasan Anggaran Proyek
3. Menganalisis untuk mencapai fungsi yang diinginkan.
Masalah keterbatasan anggaran proyek menjadi unsur
Value engineering melakukan usaha-usaha yang
yang dapat beresiko terhadap kelangsungan
sistematis dan metodelogi guna mengidentifikasi
pelaksanaan suatu proyek. Dengan kendala
fungsi yang dapat memenuhi keinginan. Ini berupa
keterbatasan biaya yang paling sering ditemukan
langkah-langka yang berurutan dalam menganalisis
dalam proyek maka konsep value engineering dapat
persoalan dengan cara kreatif dan berdasarkan
menjadi salah satu solusi yang efektif yang efisien
efektifitas biaya, namun tetap berpegang pada
untuk diterapkan sehingga dapat berpotensi dalam
terpenuhinya fungsi produk atau sistem. Jadi di sini
mereduksi biaya yang tidak perlu.
melibatkan disiplin engineering pada aspek
2. Harga Sumber Daya Proyek yang Terus
pemasaran.
Meningkat
4. Karakteristik yang penting. Dalam rangka memenuhi
Dimaksudkan yaitu sumber daya berupa material,
fungsi pokok produk perlu diperhatikan pula
peralatan, gaji pekerja dan metode kerja yang
karakteristik yang penting, seperti rehabilitas dan
realitanya cenderung mengalami peningkatan dari
masalah-masalah pemilihan produk.
tahun ke tahun. Melihat permasalahan ini maka
penerapan konsep value engineering dapat

42
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Vol. 02, Nomor 01, Maret 2019

menjadi suatu pilihan dalam memecahkan Selain itu Tahap ini bertujuan menganalisa alternatif-
permasalahan tersebut. alternatif yang telah ditentukan pada tahap kreatif untuk
3. Tingkat Inflasi dan Suku Bunga yang Terus kemudian dipilih salah satu alternatif terbaik sebagai
Meningkat desain usulan pada tahap rekomendasi.
Hal ini juga dapat menjadi suatu hambatan proyek  Analisis Keuntungan dan Kerugian
konstruksi dikarenakan tingkat inflasi yang terus Membuat analisa keuntungan dan kerugian
meningkat dapat berpotensi dalam meningkatkan dengan memberi bobot berdasarkan bobot
anggaran suatu proyek dari tahun ketahun baik nilai tersebut, alternatif-alternatif yang
untuk proyek swasta maupun pemerintah yang kemudian dirangking ada berapa kriteria
tentunya juga berbanding lurus terhadap untuk menilai alternatif itu. Dalam memilih
peningkatan nilai suku bunga. jenis pekerjaan berdasarkan pertimbangan
ekonomis, perlu dilakukan evaluasi
Dalam langkah-langkah proses rencana kerja value keuntungan dan kerugian antara desain awal
engineering terdapat beberapa tahap yang perlu di ketahui, dengan ide–ide kreatif yang di usulkan
yaitu tahap informasi, tahap spekulasi, tahap analisis, tahap masing-masing dipisahkan antara keuntungan
perencanaan/pengembangun dan tahap penyajian dan dan kerugian dalam suatu tabel untuk
tindak lanjut. Berikut adalah diagram rencana kerja value memudahkan analisa.
engineering:
 Analisa fungsi dari kata kerja dan kata benda
Tahap informasi dari proses value enginering meliputi  Perhitungan estimasi biaya item pekerjaan
mengumpulkan fakta, mengenal obyek (produk) dengan Pada tahapan ini di hitung estimasi anggaran
mengkaji fungsi, dan mencatat biaya. biaya pada alternatif-alternatif pekerjaan yang
a. Mengumpulkan Informasi dan Fakta di usulkan.
Mengumpulkan infomasi dan merumuskan jawaban  Analisa life cyrcle cost
atas pertanyaan yang berhubungan dengan kegunaan, Life cyrcle cost merupakan teknik manajemen
biaya, harga dan fungsi dari obyek yang diselidiki. yang digunakan untuk mengientifikasi dan
Data dan informasi yang dikumpulkan mencangkup memonitoring biaya produk selama siklus
latar belakang alasan pemilihan yang telah dilakukan. hidupnnya. Perhitungan life cyrcle cost
Berikut adalah informasi-informasi yang perlu diperlukan untuk melakukan penyaringan
dikumpulkan antara lain: pada alternatif terpilih yang sudah terseleksi
 Sejarah proyek dari analisa keuntungan dan kerugian beserta
 Kendala proyek desain originalnya.
 Kondisi lapangan Perhitungan life cyrcle cost (LCC) meliputi
 Kriteria perencanaan perhitungan biaya: initial cost (biaya
 Elemen perencanaan konstruksi), replacement cost (biaya
 Peraturan yang harus dipenuhi penggantian rutin atau berkala), salvage cost
 Perhitungan perencanaan (nilai sisa dari desain di akhir masa investasi),
 Analisa biaya operasional and maintenance cost (biaya
 Utilitas yang tersedia operasional dan perawatan rutin atau berkala).
b. Teknik mengidentifikasi jenis pekerjaan pada tahap Seluruh perhitungan Net Present value (NPV).
informasi Seluruh biaya yang ijadikan sebagai biaya
 Cost model (bagan biaya) awal investasi.
 Rangking cost model
 Hokum distribusi pareto  Analytical Hierarchy Process (AHP)
 Breakdown cost model Metode untuk memecahkan suatu situasi yang
kompleks tidak terstruktur kedalam beberapa
 Informasi item pekerjaan yang di analisis
komponen dalam susunan yang hirarki,
dengan memberi nilai subjektif tentang
Pada tahap kreatif kemungkinan lain dianalisis dengan
pentingnya setiap variabel secara relative, dan
menanyakan apakah ada alternatif lain yang dapat
menetapkan variabel mana yang memiliki
memenuhi fungsi atau kegunaan yang sama. Alternatif
prioritas paling tinggi guna mempengaruhi
yang diusulkan mungkin didapat dari pengurangan
hasil pada situasi tersebut.
komponen, penyederhanaan, ataupun modifikasi dengan
Dalam proses hirarki analisis, secara garis
tetap mempertahankan fungsi utama dari proyek. Pada
besar pemecahan masalah dilakssanaakn
tahap inilah diperlukan kreatifitas.
dalam tahapan sebagai berikut:
 Menyusun Hirarki Permasalahan
Pada tahap analisis, ide-ide yang dimunculkan pada
 Buat matriks perbandingan dari
tahap sebelumnya dianalisis dan dikritik. Pada tahap ini
semua kriteria
dilkukan penyaringan dan kombinasi antara keperluan
 Analisa nilai alternatif menurut bobot
proses produksi, pemasaran dan fungsi yang mengalami
kriteria
kristalisasi, artinya yang pada tahap terdahulu baru berupa
 Analisa Sintesa
ide kemudian ditingkatkan ke pemecahan secara konkrit.
43
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 02, Nomor 01, Maret 2019

Tahap rekomendasi alternatif-alternatif pekerjaan yang


didapat dari hasil analisa ketiga tahapan sebelumnya di ANALISA DAN PEMBAHASAN
atas, kemudian dirangkum dan di usukan sebagai item Rencana Anggaran Biaya
pekerjaan yang terbaik yang di ukur bedasarkan krteria- Rencana anggaran biaya direncanakan berdasarkan
kriteria yang ada. volume pekerjaan yang akan dikerjakan. Daftar analisa
harga dan bahan pekerjaan disesuaikan dengan kondisi dan
METODE PENELITIAN standar harga di daerah lokasi proyek. Tiap pekerjaan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dibagi menjadi beberapa biaya per pos pekerjaan dan
sekunder yaitu Data yang diperoleh dari konsultan untuk memudahkan pembagian biaya dalam hal
perencana dan kontraktor, berupa gambar desain, rencana pelaksanaan pekerjaan nantinya. Rencana Anggaran Biaya
kerja syarat (RKS), dan rencana anggaran biaya (RAB) ini nantinya akan menjadi acuan untuk memonitoring
besarnya saving cost yang di dapat dari analisis
menggunakan metode Value Engineering dan untuk lebih
Tahapan akan dilakukan alam penelitian ini disajikan jelasnya rencana anggaran biaya bisa dilihat dalam
pada gambar 1 lampiran. Berikut adalah rencana anggaran biaya secara
global pembangunan Villa Grand Sinensis.

Tabel 1. RAB secara global Villa Grand Sinensis

Gambar 1. Diagram Tahapan Penelitian


Sumber: Hasil pengolahan data, 2018

Dalam perhitungan rencana anggaran biaya (RAB)


sangat diperlukan sebuah ketelitian dan perhitungan
Sumber: Hasil survey data sekunder, 2018
volume, upah kerja dan analisis harga satuan hingga
menjadi sebuah rekapitulasi yang akan diajukan ke pemilik
Rencana anggaran biaya secara global dibuat
proyek.
berdasarkan pada rencana anggaran biaya (RAB) yang ada
diproyek. RAB secara global ini dibuat dengan tujuan agar
Dari rekapitulasi rencana anggaran biaya RAB mempermudah dalam menganalisa item pekerjaan yang
dijadikan ke distribusi pareto dan mencari kegiatan yang memiliki bobot pekerjaan mulai dari yang terbesar hingga
akan di analisis menggunakan velue engineering dari yang terkecil.
rencana anggaran biaya tersebut. Nilai pekerjaan yang Tahapan-tahapan dalam mengidentifikasi jenis
terbesar akan menjadi bahan untuk kegiatan analisa value pekerjaan, yaitu dengan menggunakan metode cost model,
rangking cost model, distribusi hukum pareto, dan
engineering yang akan mencarikan alternatif lain yang
breakdown cost model.
lebih ekonomis dan praktis tanpa mengurangi kekuatan
dan kualitas dari pekerjaan tersebut Cost Model (bagan biaya)
Cost model dilakukan dengan membuat bagan
Dalam melakukan analisa value engineering ada pekerjaan yang dikelompokan menurut elemen
beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu: Tahap pekerjaannya masing-masing. Cost model ini dibuat untuk
Informasi, Tahap Kreatif, Tahap Analisis, dan Tahap
Rekomendasi.
44
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Vol. 02, Nomor 01, Maret 2019

memilih pekerjaan mana yang akan di VE dengan melihat Tabel 2. Rangking cost model
alur bagan pekerjaan.

Setelah semua jenis item pekerjaan telah di rangking


dan diurutkan mulai yg terbesar hingga terkecil,
selanjudnya dicari jenis pekerjaan yang akan di analisis
menggunakan diagram pareto.

Diagram pareto

Gambar 2. Cost model (bagan biaya)


Sumber: Hasil pengolahan data RAB, 2018

Gambar 3. Diagram Pareto


Sumber : Hasil pengolahan data, 2018
Rangking Cost Model
Rangking cost model dibuat dengan tujuan mencari Dari grafik pareto diatas item perkerjaan yang masuk
bobot kumulatif dari masing-masing item pekerjaan, 80% dari biaya total secara normal adalah pekerjaan 1
sehingga nantinya dipakai untuk membuat diagram pareto. sampai 5, yaitu: pekerjaan beton, pekerjaan penutup
dinding, pekerjan jendela dan pintu, sanitasi dan instalasi
air, pekerjaan pondasi. Dan yang masuk 20% item
pekerjaan adalah pekerjaan 1, 2, dan 3. Sehingga item
pekerjaan 1, 2, dan 3 dipakai dalam perhitungan
selanjudnya karena masuk persyaratan 80% dari biaya
total dan 20% dari item pekerjaan.

45
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 02, Nomor 01, Maret 2019

Breakdown Cost Model pekerjaan dengan ratio cost/worth lebih besar sama dengan
Analisa breakdown cost model dilakukan dengan satu, maka dilakukan analisa pada tahap-tahap selanjutnya.
mengidentifikasi item pekerjaan yang akan di Velue
Engineering pada proyek pembangunan villa grand Tabel 4. Informasi pekerjaan cor dak beton
sinensis. Dari RAB dapat dilihat bahwa ketiga pekerjaan Uraian Data teknis proyek
struktur diatas yang terpilih ini memiliki anggaran biaya Kriteria desain Struktur
yang besar dibandingkan pekerjaan lainnya, maka - Mutu Beton K225
breakdown akan dilakukan pada pekerjaan tersebut. Untuk - Mutu Besi beton 240
melihat item pekerjaan yang akan di VE, biaya dari item Unsur desain Mpa
pekerjaan tersebut dibandingkan dengan biaya total Dak beton
keseluruhan proyek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat - Tebal : 0,12 m
pada tabel 3.. - Dimensi :
D1 = 2,5 x 2
Tabel 3. Breakdown Cost Model D2 = 3,5 x 3
D3 = 1,5 x 2
D4 = 3 x 3
Perkiraan biaya Rp.62.150.000
Sumber :Hasil survey data sekunder, 2018

Desain awal mengunakan metode konfensional


Metode konfensionlal adalah metode pekerjaan yang
Seluruh struktur plat lantai dikerjakan di tempat, bekisting
menggunakan playwood dengan perancah scafolding.
Metode ini merupakan cara lama yang paling banyak
digunakan
Mutu beton K-225 : Rp. 17.735.237
Besi tulangan : Rp. 18.611.609
Bekisting : Rp. 19.779.803
Perancah : Rp. 6.023.352
Rp. 62.150.000
 Pekerjaan Dinding
Tabel 5. Informasi pekerjaan dinding
Uraian Data teknis proyek
Kriteria desain Struktur
- Batu bata ringan
Pasang batu alam
Unsur desain - Tebal spesi: 10 mm
- Tebal batu ringan:
10 x 20 x 60 cm
Perkiraan biaya Rp. 89.250.000
Sumber :Hasil survey data sekunder, 2018
Desain awal mengunakan bata ringan
Pada desain awal menggunakan bata ringan sebagai
Sumber: Hasil pengolahan data, 2018 penutup dinding khususnya untuk perumahan/villa
modern. Pemasangan bata ringan menghabiskan
Tahap Informasi biaya yang cukup besar, yaitu dengan rincian sebagai
berikut :
 Pekerjaan cor dak beton
Bata ringan : Rp 61.200.000
Tahap informasi adalah tahapan pertama yang
Semen perekat 40 kg : Rp.16.065.000
digunakan pada proses analisa value engineering. Tahap
Upah : Rp.11.985.000
informasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan
Rp. 89.250.000
pengetahuan desain yang ada diproyek yang bersifat fakta.
Langkah yang paling penting dari tahap informasi ini  Pekerjaan Sanitasi dan instalasi air
adalah memberikan penjelasan tentang item biaya tertinggi Tabel 5. Informasi pekerjaan sanitasi dan instalasi air
dengan menggunakan metode breakdown cost dan grafik Uraian Data teknis proyek
pareto. Kemudian menentukan fungsi primer dan sekunder Kriteria desain Finising
dari jenis item pekerjaan untuk menghubungkan dengan Unsur desain Pasang water heater
harga yang dibayarkan (cost) dan biaya terendah untuk Perkiraan biaya Rp. 40.920.000
menampilkan fungsi yang diperlukan (worth) pada item Sumber :Hasil survey data sekunder, 2018

46
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Vol. 02, Nomor 01, Maret 2019

Desain awal Mengunakan menggunakan pemanas N Kriteria Pek. Plat Pek.plat Pek.Plat
air/water heater listrik. Pada desain awal menggunakan o existing alternatif 1 alternatif 2
water heather yang menggunakan listrik sebagai pemanas dan an waktu 28 dan hanya
air. proses hari ( bobot tinggal
pengecoran 2) memasang
membutuhk nya (bobot
Tahap Kreatif an waktu 28 5)
Pada tahap ini dimunculkan dua alternatif sebagai hari (bobot
pembanding perencanaan awal yang sudah ada, ke dua 2)
2 Biaya Biaya bahan Biaya bahan Biaya bahan
alternatif itu adalah :
cukup cukup mahal dan
1. Existing : Menggunakan metode Konfensional murah murah biaya
2. Metode konfensional merupakan suatu cara lama karena karena tidak pelaksanaan
yang digunakan dalam peroses pengecoran suatu mudah di membutuhk tidak terlalu
pekerjaan beton, pada metode ini proses dapat dan an bekisting mahal
pengecorannya mengunakan bekisting dan materialnya dan karena
tidak terlalu materialnya adanya
penyangga untuk menopang beban dari material
mahal tidak terlalu percepatan
beton sampai meterial beton tersebut mengering. (bobot 4) mahal waktu
3. Alternatif 1 : Menggunakan metode plat Bondek (bobot 3) pelaksanaan
Pada metode ini tulangan bawah dihilangkan dan (bobot 1)
fungsinya digantikan oleh plat bondek, sehingga 3 Pelaksanaa Cukup lama cukup cepat Cepat
dengan begini diharapkan ada penghematan besi n (bobot 2) (bobot 4) (bobot 5)
tulangan dan bekisting dibawahnya
4. Alternatif 2 : Menggunakan plat Precast Alternatif yang dipilih berdasarkan bobot terbesar = 34,4
Metode ini pekerjaannya bukan langsung di % adalah alternatif 1 yaitu menggunakan metode plat
tempat melainkan di tempat lain/ pabrik Bondek
sehingga, bisa dibilang pengerjaannya cukup  Analisa raiting item pekerjaan pemasangan
cepat dinding
Dengan kriteria perbandingan yakni, biaya Tabel 7. Kriteria desain alternatif pekerjaan
pelaksanaan, waktu pelaksanaan, cara pemasangan dinding
pelaksanaan No Kriteria Pek. Pek. Pek.
exixting Alternatif 1 Alternatif 2
Tahap Analisis 1 Waktu Waktu Waktu Cukup cepat
1. Perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP) pelaksana pelaksanaaa karena
annya n nya lama, ukuranya
Cepat karena cukup besar
karena ukuran kecil dan
proses dan jumlahnya
pemasang jumlahnyab seikit
annya anyak sehingga pada
diberi sehingga proses
perekat memerlukan pemasangann
lalu waktu yg ya tidak
memasan lama (bobot lama. (bobot
gannya 1) 4)
(bobot 5)
2 Biaya Biaya Biaya Biaya
pelaksana pelaksanaan pelaksanaann
annya nya cukup ya cukup
Gambar 4. Bagan Analisis AHP murah murah mahal (bobot
Sumber: Hasil pengolahan data, 2018 (bobot 5) (bobot 4) 2)
3 Pelaksa mudah sulit (bobot Cukup mudah
naan (bobot 5) 2) (bobot 4)
 Analisa raiting item pekerjaan dak beton
Tabel 6. Kriteria desain alternatif pekerjaan dak beton Alternatif yang di pilih berdasarkan bobot terbesar =
N Kriteria Pek. Plat Pek.plat Pek.Plat 63,2 % adalah pekerjaan existing yaitu menggunakan
o existing alternatif 1 alternatif 2 metode bata ringan
1 Waktu Cukup lama Cukup lama Cepat
karena karena karena tidak
proses proses membutuhk
pembuatan pengecoran an waktu
bekisting membutuhk pengecoran

47
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 02, Nomor 01, Maret 2019

2. Analisis menggunakan Life Circle Cost (LCC) Ptotal = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5


Data analisa proyek : = 40.920.000 + 3.789.030 + 1.603.094 +1.256.244 +
a. Biaya perawatan Water Heater(6000 watt) 5 855.228 + 771.342 = Rp.49.194.938
tahun mendatang adalah 5% dari biaya
keseluruhan : Rp. 40.920.000 x 0,05 = Rp  Alternatif (water heather GAS)
2.046.000 a. Biaya pemeliharaan water heather GAS 5 tahun
b. Rencana investasi : 20 tahun mendatang adalah 5 % dari biaya keseluruhan:
c. Discount rate water heather : 5 % 37.690.600 x 0,05 = Rp. 1.884.530
b. Discont rate keramik 5%
d. Biaya pemakaian listrik : Rp. 10.050.480
c. Operasional : Rp. 6.480.000
e. Nilai akhir 30% dari biaya awal : Rp.12.276.000 d. Nilai akhir 30 % dari biaya awal : Rp. 11.307.180

Desain awal
 Existing (water heather listrik)

Gambar 6. Perhitungan LCC alternatif


Sumber : Hasil pengolahan data, 2018

P0 = Rp. 37.690.600
P1 = Rp 6.480.000 x (P/F, 5% , 20)
Gambar 5. Perhitungan LCC existing
=Rp. 6.480.000 x ( )
Sumber : Hasil pengolahan data, 2018
=Rp. 6.480.000 x (0,377)
P0 = Rp. 40.920.000
= Rp. 2.442.960
P1 = Rp. 10.050.480 x (P/F, 5% , 20)
P2 = 1.884.530 x (P/F, 5% , 5)
= Rp. 10.050.480 x ( )
= 1.884.530 x ( )

= Rp. 10.050.480 x (0,377)


= 1.884.530 x (0,783)
= Rp. 3.789.030
= Rp. 1.475.586,9
P2 = Rp 2.046.000 x (P/F, 5% , 5)
P3 = 1.884.530 x (P/F, 5% , 10)
= Rp. 2.046.000 x ( )
= 1.884.530 x ( )

= Rp. 2.046.000 x (0,783)


= 1.884.530 x (0,614)
= Rp. 1.603.094
= Rp. 1.157.101,4
P3 = Rp 2.046.000 x (P/F, 5% , 10)
P4 = 1.884.530 x (P/F, 5% , 15)
= Rp. 2.046.000 x ( ) = 1.884.530 x ( )

= Rp. 2.046.000 x (0,614) = 1.884.530 x (0,481)


= Rp. 1.256.244 = Rp. 906.458,9
P5 = 1.884.530 x (P/F, 5% , 20)
P4 = Rp 2.046.000 x (P/F, 5% , 15)
= 1.884.530 x ( )
= Rp. 2.046.000 x ( )

= 1.884.530x (0,377)
= Rp. 2.046.000 x (0,481)
= Rp. 710.467,8
= Rp. 855.228
Ptotal = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5
P5 = Rp 2.046.000 x (P/F, 5% , 20) = 37.690.600 + 2.442.960 + 1.475.586,9+
1.157.101,4+710.467,8 + 906.458,9
= Rp. 2.046.000 x ( ) = Rp. 44.383.173,7

= Rp. 2.046.000 x (0,377)


= Rp. 771.342

48
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Vol. 02, Nomor 01, Maret 2019

Tahap Rekomendasi a. Mudah untuk disusun dan dipasang sehingga


 Pekerjaan cor dak beton tidak memerlukan keahlian tertentu
Dari analisis ketiga tahapan velue engineering (VE) b. Mudah diangkut karena ukurannya yang kecil
c. Harganya cukup murah
diatas, maka di dapat hasil sebagai berikut :
d. Tidak memerlukan perekat khusus
Desain awal : e. Tahan panas sehingga melindungi bangunan
1. cor dak beton dengan dengan mengunakan lebih lama dari api
metode konfensional f. Biaya perencanaan sebesar Rp.70.528.035,36
2. Biaya perencanaan sebesar Rp. 62.150.000 sehingga terjadi penghematan sebesar Rp.
18.721.964,64
2. Mengunakan batako press
Desain usulan :
Dari penggunaan batako press terdapat keuntungan
1. Menggunakan metode bondek yaitu sebagai berikut:
Dari penggunan metode plat bonde terdapat a. Ukurannya lebih besar dari pada bata merah
beberapa keuntungan yaitu sebagai berikut : sehingga membutuhkan lebih sedikit batako
a. Perencanaan dan pelaksanaannya lebih dan material perekat saat pembangunan
cepat dibandingkan metode b. Ukurannya cenderung sama dan cetakannya
konfensional lebih rapi dibandingkan bata merah
c. Dengan ukuran yang lebih besar, maka akan
b. Jumlah tenaga kerja dapat
menghemat waktu dan tenaga saat melakukan
ireduksi/dikurangi pembangunan
c. Menghemat waktu pelaksanaan ( tidak d. Lebih mudah dipotong dengan rapi
memerlukan waktu untuk pembuatan e. Kedap air sehingga meminimalisir
bekisting) perembesan air hujan
d. Biaya perencanaan sebesar Rp. f. Lebih ringan dibandingkan bata merah
31.239.202,67 sehingga terjadi
Pemilihan pekerjaan alternatif yang dipakai:
penghematan sebesar Rp. 30.910.797,33
Dari perhitungan Analytical Hierarchy Process
2. Menggunakan metode precast (AHP) diatas dipilih pekerjaan existing sebagai pemilihan
Dari penggunan metode plat precast terdapat terbaik sebagai pertimbangan yakni, waktu pengerjaan,
beberapa keuntungan yaitu sebagai berikut : biaya pelaksanaan, proses pelasanaan
a. Penghematan waktu pelaksanaan yaitu
12 hari dari waktu yang ditentukan  Pekerjaan sanitasi dan instalasi listrik
b. Mutu pekerjaan terjamin karena adanya Dari analisis ketiga tahapan velue enginering (VE)
diatas, maka di dapat hasil sebagai berikut :
pengawasan yang ketat
Desain awal :
c. Jumlah tenaga kerja dapat a. Menggunakan water heather listrik
direduksi/dikurangi b. Biaya perencanaan sebesar Rp. 40.920.000
d. Pengerjaannya tidak bergantung cuaca
e. Biaya perencanaan sebesar Rp. Desain usulan :
79.920.000 . tidak terjadi penghematan Menggunakan water heather GAS
Dari penggunan water heather GAS terdapat beberapa
keuntungan yaitu sebagai berikut :
Pemilihan pekerjaan alternatif yang dipakai:
a. Air hangat yang dihasilkan bisa disebut instan
Dari kesimpulan perhitungan Analytical Hierarchy karena hanya membutuhkan 5 detik saja setelah
Process (AHP) alternatif yang terpilih adalah alternatif 1 kran dibuka
sebagai alternatif terbaik dan memiliki biaya lebih murah b. Harga unit water heather yang cukup murah bila
dari rencana biaya existing dengan dasar pertimbangan dibandingkan dengan unit lainnya
c. Biaya yang dikelurkan cukup hemat, untuk
ukuran 1300 liter air panas yang dihasilkan
 Pekerjaan dinding
membutuhkan gas elpiji 3 kg
Dari analisis ketiga tahapan value enginering (VE) d. Biaya perencanaan sebesar Rp. 37.690.600
diatas, maka di dapat hasil sebagai berikut : sehingga terjadi penghematan sebesar Rp.
Desain awal : 3.230.000
a. Menggunakan bata ringan
b. Biaya perencanaan sebesar Rp. 89.250.000 Pemilihan pekerjaan alternatif yang dipakai:
Dari perhitungan life cyrcle cost (LCC) diatas dipilih
Desain usulan : alternatif sebagai pemilihan terbaik sebagai pertimbangan
1. Menggunakan bata merah sebagai berikut, yakni cepat dalam produksi,
Dari penggunan bata merah terdapat beberapa penghematan biaya, hemat listrik
keuntungan yaitu sebagai berikut :

49
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 02, Nomor 01, Maret 2019

Tabel 8. Rekapitulasi hasil perhitungan menggunakan  Pasang water heather menggunakan GAS : Rp.
menggunakan metode value enginering 3.230.000
Sehingga dari hasil analisa menggunakan metode
N Item Sebelum Sesudah VE Save cost
value engineering untuk 1 unit rumah sebesar Rp.
o pekerja VE
an 34.140.797,33. Jumlah unit rumah dalam proyek
1 Cor dak Menggunak Menggunak Rp pembangunan villa grand sinensis sebanyak 20 unit,
beton an : an : 30.910.797, sehingga jumlah total penghematan sebesar Rp.
Metode Metode 33 682.815.946.6
konvensia bondek Untuk item pekerjaan cor dak beton bisa di perhemat
nal dengan mengganti alternatif yang sudah direkomendasikan
 Biaya yaitu menggunakan plat bondek.
 Biaya pelaksana
Item pekerjaan dinding disarankan tetap memakai
pelaksana an :
an : Rp. bata ringan karena dari hasil analisa didapat kesimpulan
Rp. 31.239.20 bahwa bata ringanlah yang paling tepat
62.150.00 2
0 DAFTAR PUSTAKA
Suprayetno, hitapriya. (2000). Value engineering. Jurusan
2 Pasang Menggunak Menggunak - teknik sipil institute teknologi sepuluh November
dinding an : an :
Surabaya, Surabaya.
Bata Bata
ringan ringan Sugiharjo, BAE H. R. (2002), analis BOW, perhitungan
untuk menentukan rencana biaya bangunan.
 Biaya  Biaya Yogyakarta.
pelaksana pelaksana Indriani, retno. (1998), rekayasa nilai, institute teknologi
an : an : sepuluh November Surabaya, Surabaya
Rp. Rp. Ernianto. I. ulfram. (2007), cara cepat menghitung biaya
89.250.00 89.250.00
bangunan. Andi Yogyakarta, Yogyakarta
0 0
Ibrahim, B. (1994), rencana dan estimator real of cost,
Jakarta: bumiaksara
3 Pasang Menggunak Menggunak Rp.
water an : an : 3.230.000
heather Water Water
heather heather
listrik GAS

 Biaya  Biaya
pemasang pemasang
an : an :
Rp. Rp.
40.920.00 37.690.60
0 0

PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram
pareto, terdapat tiga jenis item pekerjaan yang dapat di
analisa yaitu item pekerjaan cor dak beton dengan harga :
Rp 62.150.000, pasang bata ringan : Rp 89.250.000, dan
pasang water heather : Rp 40.920.000. selanjudnya dari
ketiga item pekerjaan tersebut di munculkan beberapa
alternatif perbandingan dan di analisa menggunakan
metode analytical hyrarki proces dan metode life circle
cost (LCC), dan didapat penghematan biaya untuk masing-
masing item pekerjaan yaitu :
 Cor dak menggunakan plat bondek sebesar : Rp.
30.910.797,33
 Pasang ining menggunakan bata ringan sebesar : Rp -

50

You might also like