Professional Documents
Culture Documents
Fenomena Korupsi Di Tubuh Kementrian Agama Dan Pimpinan Partai Islam
Fenomena Korupsi Di Tubuh Kementrian Agama Dan Pimpinan Partai Islam
Fenomena Korupsi Di Tubuh Kementrian Agama Dan Pimpinan Partai Islam
ISLAM
FENOMENA KORUPSI DI TUBUH KEMENTRIAN AGAMA DAN PIMPINAN PARTAI
ISLAM:
STUDI KASUS KORUPSI SURYADHARMA ALI
Disusun Oleh:
Muh. Dzatul Kahfi
ABSTRACT
The revitalization of religion function —that some people think— is an effective instrument
to fight the cancer of corruption and also the implementation of democratization and liberalization
of the market. Value systems, moral teachings and spirituality in religion are considered to be
opposite of the corruption characters growing in the contemporary society. The more religiosity of a
society leads to the expectation for the lower corruption. However, according to the Corruption
Perception Index (CPI) data, we will exactly find a tendency of paradoxical phenomena. For
example, in the context of Islamic countries, the high of influence for the Muslims belief to their
religion is not directly proportional to the commitment of the corruption eradication in the Muslim
populized countries mostly. This phenomenon deserves to be shared reflection, to find the answers
of classic questions; why does corruption tend becoming habit of Muslim community who are
uphold moral principles and integrity in social life and state? Even that happened precisely this
corruption virus infect even institutions of the Ministry of Religious affairs and the Islamic party
should be a fortress of the prevention of corruption. This is compounded with the helm in the
institutions of the Ministry of Corruption suspect, as happened in the case of corruption
Suryadharma Ali wrote at the time of becoming suspects of corruption, as Minister of Religion and
Chairman of an Islamic Party.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam pengertian sehari-hari, kita biasanya menghubungkan pengertian korupsi dengan
keterlibatan para pejabat dalam menerima uang suap. Korupsi berarti bila seorang pegawai negeri
menyalahgunakan wewenang yang ada padanya untuk memperoleh penghasilan tambahan bagi
dirinya dari masyarakat.” Sebenarnya istilah korupsi di sini mencakup pula pengertian memberi
suap kepada orang-orang bukan pegawai negeri, seperti misalnya kepada para pemimpin politik,
pada pemimpin serikat buruh, wartawan, pemilih dalam pemilihan umum, dan ini yang terpenting
pada karyawan-karyawan industri atau perusahaan swasta.[1] Kegiatan seperti ini sudah dianggap
hal yang lumrah ditengah-tengah kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Kasus korupsi yang kini
banyak terjadi di Indonesia menimbulkan pertanyaan yang sangat kontradiktif. Dimana peran
agama Islam sebagai agama mayoritas Indonesia yang ajarannya menentang untuk melakukan hal-
hal yang negatif?
Revitalisasi fungsi agama dianggap sebagai instrumen efektif untuk melawan korupsi. Sistem
nilai, ajaran moral, dan spiritualitas dalam agama dianggap menjadi antitesa bagi watak korup yang
berkembang di tengah masyarakat kontemporer. Semakin tinggi tingkat religiusitas suatu
masyarakat, level korupsi diharapkan semakin rendah. Mengaca kepada data Corruption Perception
Index (CPI/IPK), kita justru akan menemukan kecenderungan fenomena yang berbeda. Tingginya
pengaruh kepercayaan umat Muslim terhadap agama yang diimaninya ternyata tidak berbanding
lurus dengan komitmen pemberantasan korupsi. Fenomena ini patut dijadikan refleksi bersama,
mengapa praktik korupsi cenderung lumrah dalam tradisi masyarakat Muslim yang dianggap
memegang teguh prinsip moral dan integritas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara?
Inilah sebuah fenomena yang nampak saat ini, bahkan telah menjangkiti lembaga kementrian agama
dan partai Islam yang harusnya menjadi benteng pencegahan korupsi.[2]
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana korupsi dalam persprktim umum?
b. Bagaimana korupsi dalam persprktim Islam?
c. Bagaimana korupsi di Kementrian Agama?
d. Bagaimana Korupsi dalam partai Islam?
e. Bagaimana kasus korupsi Suryadharma Ali?
f. Bagainama dampak korupsi dan solusi penanggulangannya?
B. METODOLOGI
1. Metode
Metode penelitian ini bersifat kualitatif yang memerlukan data berupa tulisan dan paparan
untuk dapat dianlisis. Untuk mendapatkan hal itu. Penulis menggunakan metode deskriptif-analitik.
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu
keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhaap objek yang diteliti.
2. Sumber Data
Sumber data dari penulisan ini merupakan data yang didapatkan dari berbagai buku, artikel,
koran, baik majalah yang berupa dokumen offline maupun online.
D. KESIMPULAN
1. Istilah korupsi berasal dari bahasa Inggris yaitu Corrupt yang secara harfiah berarti disuap,
jahat, buruk, curang, atau merusak. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, korupsi adalah
perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan lain sebagainya. Dalam
terminologi Islam, korupsi disebut sebagai Risywah yang artinya suap-menyuap antara seseorang
dengan orang lain dengan imbalan tertentu guna memperoleh pekerjaan atau jabatan.
2. Secara teoritis, kedudukan korupsi dalam hukum Islam merupakan tindakan kriminal yang
dalam istilah Islam disebut dengan Jinayah atau Jarimah. Asas legalitas hukum Islam tentang
korupsi sangatlah jelas dan tegas. Ia merupakan suatu tindakan pencurian dan karenanya pelaku
korupsi haruslah dihukum.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus memburu para koruptor. Selain menindak,
KPK juga mencoba masuk ke lembaga yang terindikasi melakukan korupsi untuk melakukan
pembenahan. Salah satu contohnya Kementerian Agama
4. Kasus korupsi juga berisiko membuat semua partai Islam terimbas, padahal mereka sendiri
sudah kesulitan mendapatkan suara. Para ahli mengatakan sebab-sebab penurunan itu ada pada
pengorganisasian yang buruk, konflik internal dan skandal-skandal korupsi, serta pemikiran
bahkan di kalangan Muslim konservatif bahwa tidak ada lagi kewajiban untuk memberi suara
pada sebuah partai yang menggambarkan dirinya “Islamis.”
5. Kasus korupsi yang memalukan adalah tatkala menteri agama yang juga ketua umum partai
Islam PPP, Suryadharma Ali didakwa melakukan 4 perbuatan korupsi, yakni penunjukan petugas
haji 2010-2013, pengguanaan dana opersiaonal haji 2011-2014, penyewaan perumahan ibadah
haji tahun 2010 dan 2012, serta pemanfaatan sisa kuota hgaji nasional 2010-2012. Akibatnya,
negara dirugikan Rp 27,28 miliar dan 17,96 juta Riayal Saudi. Suryadharma Ali didakwa
melanggar pasal 2 atau pasal 3 UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor jo pasal 55
ayat 1 ke-1 jo pasal 65 ayat 1 KUHP.
6. Memberantas korupsi bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi di bumi Indonesia tercinta ini,
sebab peraktek korupsi sudah menjadi semacam wahab penyakit yang senantiasa menggerogoti
tubuh manusia dan terjadi pada semua lini dan sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk
mencegah dan memberantasnyapun bukanlah merupakan pekerjaan mudah bagaikan membalik
telapak tangan, akan tetapi diperlukan keseriusan, keterpaduan dan komitmen dari pemerintah
dan aparat penegak hukum dan bila perlu bangsa Indonesia harus menyatakan perang terhadap
korupsi, sebab tanpa ini maka mustahil korupsi dapat dibasmi di bumi Nusantara.
E. DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Eko. 2013. Pendidikan Antikorupsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Hasbullah,Moeflich. 2012. Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Bandung : Pustaka
Setia.
Lubis, Mochtar dan James C.Scott. 1977. Etika Pegawai negeri. Jakarta : Penerbit Obor.
Mahmud, Amir. 03 Desember 2012. http://google.com// Korupsi dan Pandangan Al-Qur’an dan
Hadits. diakses pada tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
Supardi, Hasibuan Ahmad. 22 Juni 2013 http://www.google.com// Korupsi dan Pencegahannya
Dalam Perspektif Hukum Islam. diakses tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
Suterja, Hardiansyah, dkk. 2010. Koruptor itu Kafir: Telaah Fiqih Korupsi Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama. Bandung: Mizan.
http://www.kompasiana.com/jack_soetopo/ini-beberapa-fakta-kasus-korupsi-di-departemen-
agama_54f73654a3331152748b4768 diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul
16.20 WIB.
http://nasional.tempo.co/read/news/2014/04/10/063569710/korupsi-al-quran-jauhari-divonis-8-
tahun-penjara diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
http://www.merdeka.com/peristiwa/kpk-kementerian-agama-tak-berhenti-korupsi.html diakses pada
tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB
http://news.liputan6.com/read/103696/indikasi-korupsi-said-agil-dibeberkan diakses pada tanggal
27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
http://www.indosiar.com/fokus/mantan-menag-said-agil-jadi-tersangka-korupsi-dana-
haji_39746.html diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul WIB.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/02/mhl41g-partai-islam-korupsi-publik-
akan-menghakimi-dengan-kejam diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20
WIB.
http://www.suara-islam.com/read/index/6496/Kini-Namanya-Partai-Korupsi-Sapi--PKS- diakses
pada tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
http://www.voaindonesia.com/content/skandal-rusak-citra-partai-islam-di-indonesia/1811018.html
diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140522_menteri_agama_tersangka_korup
si diakses pada tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB
http://www.rappler.com/indonesia/104327-dugaan-korupsi-dana-haji-suryadharma-ali diakses pada
tanggal 27 September 2015 pada pukul 16.20 WIB
[1] Mochtar Lubis dan James C.Scott, Etika Pegawai negeri. (Jakarta : Penerbit Obor, 1977), hlm. 12-13.
[2] Ibid., hlm. 12.
[3] Ahmad Supardi Hasibuan. http://www.google.com/Korupsi-dan-Pencegahannya-Dalam Perspektif Hukum
Islam. diakses tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[4] Eko Handoyo, Pendidikan Antikorupsi, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), hlm. 49.
[5] Hardiansyah Suterja, dkk., Koruptor itu kafir: telaah fiqih Korupsi Muhammadiyah dan nahdlatul ulama, (Bandung:
Mizan, 2010), hlm. 70.
[6] Hasibuan Ahmad Supardi, http://www.google.com/Korupsi-dan-Pencegahannya-Dalam Perspektif Hukum
Islam. diakses tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[7] Ibid.
[8] Moeflich Hasbullah, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, (Bandung : Pustaka Setia, 2012) hlm. 305
[9] Ibid.
[10] Ahmad Supardi Hasibuan. http://www.google.com// Korupsi dan Pencegahannya Dalam Perspektif Hukum
Islam. 22 Juni 2013 [online] diakses : 25 September 2014
[11] Moeflich Hasbullah, Op. Cit., hlm. 308.
[12] Amir Mahmud, http://google.com// Korupsi dan Pandangan Al-Qur’an dan Hadits . diakses pada tanggal 25
September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[13] Ibid.
[14]http://www.merdeka.com/peristiwa/kpk-kementerian-agama-tak-berhenti-korupsi.html diakses tanggal 25 September
2015 pada pukul 16.20 WIB.
[15] http://nasional.tempo.co/read/news/2014/04/10/063569710/korupsi-al-quran-jauhari-divonis-8-tahun-penjara diakses
tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[16] http://news.liputan6.com/read/103696/indikasi-korupsi-said-agil-dibeberkan diakses tanggal 25 September 2015 pada
pukul 16.20 WIB.
[17]http://www.indosiar.com/fokus/mantan-menag-said-agil-jadi-tersangka-korupsi-dana-haji_39746.htmldiakses tanggal
25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[18] http://www.kompasiana.com/jack_soetopo/ini-beberapa-fakta-kasus-korupsi-di-departemen-
agama_54f73654a3331152748b4768 diakses tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[19] http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/02/02/mhl41g-partai-islam-korupsi-publik-akan-menghakimi-
dengan-kejam diakses tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[20]http://www.suara-islam.com/read/index/6496/Kini-Namanya-Partai-Korupsi-Sapi-PKS- diakses tanggal 25 September
2015 pada pukul 16.20 WIB.
[21]http://www.voaindonesia.com/content/skandal-rusak-citra-partai-islam-di-indonesia/1811018 -.htmldiakses tanggal
25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[22]http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140522_menteri_agama_tersangka_ korupsidiakses tanggal
25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.
[23]http://www.rappler.com/indonesia/104327-dugaan-korupsi-dana-haji-suryadharma-ali diakses tanggal 25 September
2015 pada pukul 16.20 WIB.
[24] Ahmad Supardi Hasibuan, http://www.google.com//Korupsi-dan-Pencegahannya-Dalam Perspektif Hukum
Islam. diakses tanggal 25 September 2015 pada pukul 16.20 WIB.