Professional Documents
Culture Documents
Kadek Amerta Sabhuana (1881811015) 30.04.2020
Kadek Amerta Sabhuana (1881811015) 30.04.2020
Kadek Amerta Sabhuana (1881811015) 30.04.2020
Abstract
An area will experience significant development if it is influenced by a catalyst as a trigger for the
growth of the region. The catalyst is identified as a building that triggers the development of
buildings around it and becomes a supporting function of a catalyst. Based on the theory of urban
development, colleges or universities are one of the catalysts that have a strong influence on the
surrounding land use. Dhyana Pura University is the main attraction to trigger developments in the
surrounding area. Urban Catalysts can incorporate the function or quality of space in certain
locations that are expected to significantly improve the quality of space and social and have wider
implications to the surrounding area. the purpose of this study is to prove the radius of development
of residential areas that occur due to the presence of Dhyana Pura University. The method used to
obtain research objectives is in the form of analysis of land cover change, analysis of geographic
information systems (GIS), Figure Ground Analysis and analysis of evidence of influence. Based
on the analysis conducted, it can be concluded that the presence of Dhyana Pura University has
significantly influenced (by 70%) the occurrence of changes in land cover in the surrounding area
as evidenced by the radius of influence of the campus presence, the pattern of regional
development that tends to cluster around a linear environmental path and most of the surrounding
land use is used to support the activities of Dhyana Pura University.
Keyword : Urban Catalyst, Triggers the development, University
Abstrak
Sebuah kawasan akan mengalami perkembangan secara signifikan jika dipengaruhi oleh sebuah
katalis sebagai pemicu pertumbuhan kawasan tersebut. Katalis tersebut teridentifikasi sebagai
sebuah bangunan yang memicu perkembangan bangunan disekitarnya dan menjadi fungsi
penunjang sebuah katalis. Berdasarkan teori perkembangan kota, perguruan tinggi atau Universitas
merupakan salah satu katalisator yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemanfaatan lahan
disekitarnya. Universitas Dhyana Pura menjadi tarikan utama untuk memicu perkembangan di
kawasan sekitarnya. Urban Katalis dapat memasukkan fungsi atau kualitas ruang di lokasi-lokasi
tertentu yang secara signifikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas ruang dan sosialnya serta
mempunyai implikasi yang lebih meluas ke daerah sekitarnya. tujuan dari penelitian ini adalah
untuk pembuktian radius perkembangan kawasan permukiman yang terjadi akibat keberadaan
Universitas Dhyana Pura. Metode yang dilakukan untuk memperoleh tujuan penelitian adalah
berupa analisis tata guna lahan, analisis sistem informasi geografis (SIG), Analisis keterkaitan
sistem kegiatan dan Analisis Figure Ground. Berdasakan analisis yang dilakukan, diperoleh
kesimpulan bahwa keberadaan Universitas Dhyana Pura telah mempengaruhi secara signifikan
(sebesar 70%) terhadap terjadinya perubahan tutupan lahan di kawasan sekitarnya yang dibuktikan
dengan radius pengaruh keberadaan kampus, pola perkembangan kawasan yang cenderung
mengelompok disekitar jalan lingkungan yang berbentuk linier serta sebagian besar pemanfaatan
lahan disekitarnya dipergunakan sebagai pendukung aktivitas Universitas Dhyana Pura.
Keyword : Urban Katalis, Perkembangan Lahan Terbangun, Universitas
Kadek Amerta Sabhuana ISSN: 2355-570X
1. Pendahuluan
Perguruan tinggi merupakan sarana yang menyediakan jasa pendidikan bagi
masyarakat. Perguruan tinggi sebagai wadah bagi masyarakat dalam memperoleh
pendidikan tingkat lanjut dapat menjadi pusat pertumbuhan baru yang menyebabkan
perubahan terhadap kawasan sekitarnya. Keberadaan perguruan tinggi secara tidak
langsung dapat mempengaruhi perkembangan suatu kawasan yang ditandai dengan
perkembangan kawasan permukiman.
(Wahyuni, 2002) menyatakan bahwa sebagai sebuah institusi pendidikan, kampus
merupakan suatu komunitas masyarakat besar yang mempunyai kebutuhan akan barang
dan jasa untuk menunjang segala aktivitasnya. Penelitian tersebut mennunjakkan bahwa
perkembangan terjadi akibat munculnya multiplier effect dari keberadaan perguruan tinggi
dimana selalu didukung oleh keberadaan fasilitas barang dan jasa untuk menunjang segala
bentuk kegiatan pendidikan tersebut. Sehingga, kawasan disekitar perguruan tinggi
tersebut juga akan ikut berkembang. Adanya perkembangan kawasan permukiman juga
dapat disebabkan oleh adanya pemusatan aktivitas masyarakat pada suatu kawasan.
Universitas Dhyana Pura merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki bangkitan
pergerakan cukup tinggi di Kelurahan Dalung. Lokasinya yang berada pada pinggiran kota
Denpasar mengakibatkan perkembangan terhadap wilayah desa menjadi semakin padat dan
pemanfaatan lahan pada kawasan ini juga dipengaruhi oleh keberadaan kampus.
(A.Munggiarti, I.Buchori, 2015) menyatakan bahwa keberadaan perguruan tinggi
Unsoed Purwekerto telah mempengaruhi secara signifikan (lebih dari 80%) terhadap
terjadinya perubahan morfologi kawasan pada radius 500 meter di sekitar perguruan tinggi.
Berdasarkan teori perkembangan kota, perguruan tinggi atau Universitas merupakan salah
satu katalisator yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemanfaatan lahan
disekitarnya.
Urban Katalis atau disebut juga dengan Katalisator adalah sebuah kutub
perkembangan dimana fungsi bangunannya menarik fungsi bangunan lainnya untuk
mendekat, tumbuh, dan berkembang. Universitas Dhyana Pura menjadi bangkitan utama
untuk memicu perkembangan spasial di Jalan Kubu Gunung, Kelurahan Dalung. Rentetan
kemunculan katalisator ini diawali dari kepadatan permukiman yang memiliki potensi
untuk berkembangnya fungsi lahan berupa perdagangan dan jasa akibat kebutuhan sosial
yang menyertainya. Dengan adanya kebutuhan tersebut maka munculah sebuah bangkitan
awal atau katalisator utama yang memenuhi kebutuhan sosial dengan radius pelayanan
skala wilayah. Semakin potensial lahan pada sebuah kawasan maka akan memunculkan
bangkitan-bangkitan kecil dengan radius pelayanan yang lebih kecil dari katalisator utama.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka pertanyaan pada penelitian ini adalah sejauh mana
radius perkembangan kawasan permukiman yang terjadi akibat keberadaan Universitas
Dhyana Pura. Dengan perubahan yang diakibatkan oleh universitas terhadap kawasan
disekitarnya, maka sangat penting untuk melakukan penelitian ini. Dimana, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk pembuktian radius perkembangan kawasan permukiman yang
terjadi akibat keberadaan Universitas Dhyana Pura. Sasaran yang akan dicapai yaitu
pertama, menganalisis perkembangan kawasan permukiman di kawasan sekitar Universitas
3. Metodologi
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan
kuantitatif (mixed method), yaitu pendekatan penelitian yang bersumber pada fakta
empirik dan didukung teori. Dalam penelitian ini data kuantitaif dan kualitatif digunakan
sebagai bukti empiris untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun metodologi
penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung melalui kegiatan observasi di
lapangan untuk memperoleh pola penggunaan lahan.
Data Sekunder diperoleh dari telaah terhadap beberapa dokumen perencanaan,
seperti RTRW Kabupaten Badung tahun 2013-2033.
C. Teknik Sampling
Untuk mengetahui kegiatan atau jenis usaha di sekitar Universitas Dhyana Pura yaitu
dengan menggunakan purposif sampling. Adapun kriteria yang ditentukan dalam
menentukan sampel yaitu:
Usaha yang berdiri sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Usaha yang sifatnya berkumpul pada suatu tempat atau lokasi.
1. Input Data: yaitu proses mengimput data spasial dan data non-spasial kedalam
peta analog.
2. Manipulasi Data : yaitu proses filtering data dimana memilih tipe atau jenis data
yang diperlukan agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan.
3. Manajemen Data : yaitu proses pengelolaan dan pengolahan data.
4. Analisis Overlay : yaitu proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda.
5. Visualisasi : Hasil akhir yang diwujudkan kedalam peta atau grafik.
4. HASIL
4.1. Rona Wilayah Desa Dalung
A. Wilayah Administrasi
Adapun batas-batas administratif wilayah perencanaan adalah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kelurahan Abianbase
Sebelah Selatan : Desa Tibubeneng
Sebelah Timur : Kelurahan Sempidi dan Padang Sambian Kaja
Sebelah Barat : Desa Buduk
Berdasarkan analisis tata guna lahan di Desa Dalung, menunjukkan bahwa Desa
Dalung merupakan sebuah wilayah yang padat dan cepat berkembang meskipun secara
eksisting masih didominasi oleh lahan pertanian. Kepadatan ini didasari oleh rasio
perbandingan lahan terbangun dengan lahan tidak terbangunnya yang dihitung berdasarkan
luas wilayah. Adapun persentase lahan terbangun yaitu sebesar 46% dan persentase lahan
tidak terbangunnya sebesar 44%. Adapun distribusi luasan paling banyak yaitu
penggunaan lahan pertanian sebesar 298,08 Ha, diikuti dengan penggunaan lahan kawasan
permukiman yaitu sebesar 258,97 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan
peta berikut ini.
yang ada seperti sistem kegiatan bermukim, perdagangan dan jasa, rekreasi dan penunjang.
Dalam hal ini, kegiatan yang muncul diatas akan diuji keterkaitannya dengan universitas,
dimana munculnya beberapa kegiatan diatas memiliki keterkaitan dengan keberadaan
universitas seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Setelah dilakukan analisis, dapat dilihat jenis kegiatan perdaganagan dan jasa
memiliki total nilai 4, kegiatan bermukim memiliki total nilai 3, kegiatan penunjang
memiliki total nilai 2 dan kegiatan rekreasi memiliki total nilai sebanyak 1. Dalam
menggunakan tabel diatas sudah dapat diketahui kegiatan manakah yang lebih banyak
terkait dengan keberadaan Universitas Dhyana Pura. Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa kegiatan perdaganagan dan jasa memiliki nilai paling tinggi diantara kegiatan
lainnya atau bisa dikatakan bahwa kegiatan yang paling banyak terkait dengan Universitas
Dhyana Pura.
4.3. Analisis Perubahan Lahan yang Terjadi Karena Munculnya Sistem Kegiatan di Sekitar
Universitas Dhyana Pura
Pola penggunaan lahan dapat berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan
kebutuhan dasar manusia. Perubahan pola pemanfaatan lahan akan menimbulkan
multiplier effect yaitu perubahan satu pemanfaatan lahan yang memicu perubahan rona
kawasan serta pertumbuhan luasan lahan terbangun. Seperti contohnya adalah,
pemanfaatan lahan yang pada awalnya memiliki fungsi pertanian pada koridor jalan
kemudian dibangun kegiatan perdagangan dan jasa. Universitas Dhyana Pura membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan tata guna lahan disekitarnya. Adapun
lahan yang semula berupa areal prsawahan secara perlahaan berubah menjadi bangunan
yang memiliki kegiatan sebagai penunjang Universitas Dhyana Pura. Berikut merupakan
perubahan lahan yang terjadi di Desa Dalung yang dianalaisis melalui ArcGIS dan
menggunakan peta basemap google tahun 2002, tahun 2010 dan tahun 2020.
Luasan peta tahun 2002, 2010, 2020 dan analisis perbandingan, rasio sedang dalam progres
5. Kesimpulan
Keberadaan Universitas Dhyana Pura membawa dampak yang cukup besar terhadap
perkembangan kawasan sekitarnya. Selain itum pertumbuhan penduduk juga menjadi salah satu
akibat dari keberadaan Universitas Dhyana Pura selain juga karena terdapat perumahan Dalung
Permai sebagai pemicu lahan potensi untuk masyarakat bermukim. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan terlihat bahwa keberadaan Universitas sangat membawa pengaruh terhadap
perkembangan lahan terbangun. Kegiatan yang mendominasi di sekitar Universitas adalah berupa
kegiatan perdagangan dan jasa yang menunjang aktivitas mahasiswa seperti kos-kosan, warung
makan, cafe, tempat print/foto copy, laundry, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi, B. 2014. Analisis Pola Morfologi dan Interaksi Spasial Perkotaan di Kota Yogyakarta
Dengan Wahana Citra Landsat. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kamil, E. 2012. Urban Catalyst. Jurnal. Univesitas Muhamaddiyah Palembang.
Munggiarti, A. 2015. Pengaruh Keberadaan Perguruan Tinggi Terhadap Perubahan Morfologi
Kawasan Sekitarnya.
Nugroho. 2010. Konsep Design Catalyst Dalam Revitalisasi Kawasan: Studi Kasus Penataan
Kawasan Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
T.Yoyok, Wahyu S. 2001. Model Pola Ruang Konsentris Untuk Restrukturisasi Daerah Pinggiran
Kota (Urban Fringe) Di Indonesia Studi Kasus: Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga
Penelitian. Universitas Gadjah Mada.
Wahyuni, N. 2002. Pengaruh Keberadaan Perguruan Tinggi Terhadap Perkembangan Struktur dan
Bentuk Kawasan Pinggiran (Studi Kasus : Kawasan Sekaran). Universitas Diponegoro.