Professional Documents
Culture Documents
FARHATUN HAYATI-FKIK-dikonversi
FARHATUN HAYATI-FKIK-dikonversi
FARHATUN HAYATI-FKIK-dikonversi
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH
FARHATUN HAYATI
1113104000030
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING SCIENCE
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA
Undergraduate Thesis, July 2017
ABSTRACT
Menopause is the time in most woman’s lives when the period stops permanently.
It usually occurs naturally after the age 45 years. When menopause happens,
women will experience various changes. Changes are both in terms of physical
and psychological like anxiety could disrupt the women’s daily life so that it can
cause anxiety for women in dealing with menopause. One of the way to reduce the
anxiety during menopause is using distraction techniques "classical music
therapy". This quantitative study aimed to determine the effect of classical music
therapy on anxiety levels in postmenopausal women in the Region Pisangan, East
Ciputat, South Tangerang. The research method used pre-experimental method
with One Group Pre-Post Test Design. Sampling technique used is purposive
sampling with 22 respondents. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)
instrument was employed to assess the anxiety. The data were analyzed
statistically using Wilcoxon test. The result indicates that there is an influence of
classical music therapy on anxiety level of menopausal women with values (p =
0.000). The result of this study are expected to be considered for the nurse to
make the therapy as one of the independent nursing interventions to help out
anxiety in menopausal women who experience anxiety.
Referencens: 57 (2003-2016)
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2017
ABSTRAK
Menopause merupakan suatu waktu dalam kehidupan seorang wanita ketika
berhenti haid atau menstruasi. Menopause terjadi secara alami setelah usia 45
tahun. Saat menopause, seorang wanita akan mengalami berbagai macam
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan yang muncul, baik dari segi fisik
maupun psikologis seperti kecemasan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari
seorang wanita sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan bagi wanita
dalam menghadapi menopause. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan
adalah menggunakan teknik distraksi “terapi musik klasik”. Penelitian kuantitatif
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat
kecemasan pada wanita menopause di Wilayah Pisangan, Ciputat Timur,
Tangerang Selatan. Metode penelitian menggunakan metode pra-eksperiment
dengan One Group Pre-Post Test Design. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dengan 22 responden. Instrumen yang digunakan
untuk menilai kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data
hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian
ini menunjukkan terdapat pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap
tingkat kecemasan wanita menopause dengan nilai (p=0,000). Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perawat untuk menjadikan terapi
tersebut sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam membantu
meringankan kecemasan pada wanita menopause yang mengalami kecemasan.
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
v
LEMBAR PENGESAHAN
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
E-mail :
PENDIDIKAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya pene
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mengalami kesulitan dan tantangan,
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Hidayatullah Jakarta.
Hidayatullah Jakarta.
4. Kedua orang tua saya, Drs. H. Hawasi, M.Pd.I dan Munyati, S.Pd.I yang telah
ix
5. Ns. Fuad Almubarok, M.Kep, Sp.K.M.B selaku dosen pembimbing 1 saya
d selaku dosen pembimbing 2 saya yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan masukan kepada saya dala
ogram Studi Ilmu Keperawatan.
Nabilah, Sari, Lisnani, Hanna) yang selalu memberikan dukungan hingga saat
ini.
11. Sahabat-sahabat semasa SMA selama di MAN 1 Garut dan MAN 2 Bogor
skripsi ini.
Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga Allah
SWT senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca. Semoga kita semua
senantiasa diberikan petunjuk, rahmat, dan hidayah yang tak terhingga oleh Allah
SWT.
x
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Farhatun Hayati
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi
LEMBAR PENGESAHANvii
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xvii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xviii
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian............................................................................................9
xii
1. Tujuan Umum............................................................................................9
2. Tujuan Khusus.........................................................................................10
B. Kecemasan....................................................................................................25
1. Pengertian................................................................................................25
2. Teori Kecemasan.....................................................................................26
5. Tingkat Kecemasan..................................................................................35
6. Terapi Kecemasan....................................................................................38
C. Terapi Musik.................................................................................................40
xiii
1. Pengertian................................................................................................40
C. Definisi Operasional.....................................................................................56
A. Desain Penelitian..........................................................................................57
1. Lokasi Penelitian......................................................................................58
2. Waktu Penelitian......................................................................................58
1. Populasi Penelitian...................................................................................58
xiv
3. Sampel Penelitian....................................................................................60
D. Instrumen Penelitian.....................................................................................60
B. Analisis Bivariat...........................................................................................71
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................74
A. Pembahasan Hasil.........................................................................................74
Responden.................................................................................................74
xv
2. Tingkat Kecemasan Sesudah Diberikan Terapi Musik Klasik terhadap
Responden................................................................................................77
xvi
DAFTAR SINGKATAN
LH = Luteinizing Hormone
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.4 Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Wanita Menopause pada
xviii
DAFTAR BAGAN
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A.
on estrogen dan progesteron dengan tetap terjadinya peningkatan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Horm
mencapai 645 juta orang, pada tahun 2010 mencapai 894 juta orang dan
diperkirakan pada tahun 2030 mendatang akan mencapai 1,2 milyar orang.
Artinya, sebanyak 1,2 milyar perempuan akan memasuki usia 50 tahun dan
angka tersebut merupakan tiga kali lipat dari angka sensus tahun 1990
(Mulyani, 2013).
tahun 2025 akan mencapai 373 juta jiwa. Data yang diperoleh Kementerian
1
2
mencapai 20,24 juta jiwa atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia.
, 2016).
geing), dimana 10 % penduduk pada tahun 2020 akan berusia 60 tahun ke atas dan akan terus meningkat hingga mencapai
tanda dan gejala, seperti tanda gejala vasomotor yaitu rasa panas (hot flushes)
lain seperti psikologis, faktor sosiologis dan gaya hidup yang mempengaruhi bagaimana wanita memandang menopause m
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung
oleh situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut
mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi. Tidak ada obyek
memiliki efek pada regulasi suasana hati (mood) dan regulasi emosi di otak.
kesemuanya memiliki peran dalam regulasi emosi dan suasana hati (North
dilakukan dengan berbagai cara, namun dengan tujuan yang sama, yaitu
perawat, contoh seperti teknik relaksasi dan distraksi. Salah satu teknik
5
gembira, dan membantu serta melepaskan rasa sakit atau nyeri. Musik yang didengarkan secara intensif dapat memberika
Vivaldi’s Four Seasons, musik klasik yang diputar bersamaan dengan suara
alam (suara laut, hujan, dan suara air) serta musik klasik lain yang telah
banyak diteliti oleh para peneliti (Analia & Moekroni, 2016; Heijden, Araghi,
Dijk, Jeekel & Hunink, 2015; Mohammadi, Ajorpaz, Torabi, Mirsane &
jenis musik klasik. Telah terbukti bahwa musik yang disusun oleh Bach,
ety level of hemodialysis patients at the PKU Muhammadiyah Hospital of Surakarta”, menunjukkan adanya pengaruh pemb
otak kanan dan otak kiri yang akan memberikan dampak berupa kenyamanan
musik klasik dapat menjangkau wilayah kiri korteks serebri (Mindlin, 2009).
7
merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar,
nin menjadi hormon melatonin memiliki efek regulasi terhadap relaksasi tubuh sehingga dapat memperbaiki suasana hati (
dokter maupun ilmuwan dibandingkan dengan komposer
yang dilakukan oleh Dastgheib dkk (2014) yang berjudul “The effects of
mendengarkan musik klasik karya Mozart khususnya sonata for Two Pianos
menderita epilepsy.
Tangerang Selatan didapatkan populasi pra lansia (45-59 tahun) sebesar 147
ringan, tiga orang wanita mengalami kecemasan sedang dan satu orang
n tidak melakukan aktifitas apapun. Dari itulah peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik t
B.
dan normal yang terjadi pada setiap perempuan. Tanda dan gejala yang muncul saat menopause dipengaruhi oleh berba
up. Perubahan hormon yang berupa
perubahan yang muncul, baik dari segi fisik maupun emosi (psikologis) dapat
diperlukan mekanisme koping yang baik agar tidak berdampak lebih buruk
bagi kesehatan. Salah satu teknik koping yang selama ini terbukti efektif
Dalam berbagai penelitian terkait dengan terapi musik, salah satu jenis musik
dengan tidak melakukan aktifitas apapun. Dari itulah peneliti tertarik untuk
Tangerang Selatan”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Diketahui tingkat kecemasan wanita menopause sebelum diberikan terapi musik klasik.
Diketahui tingkat kecemasan wanita menopause setelah diberikan terapi musik klasik.
Diketahui pengaruh pemberian terapi musik klasik dalam menurunkan
faat Penelitian D.
menjadi pedoman bagi masyarakat untuk dapat mengurangi rasa cemas saat
baik. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi evidence based practice dalam upaya menurunkan rasa cemas pada
TINJAUAN PUSTAKA
A.
mbarkan berhentinya haid (Andira, 2010). Dalam pandangan medis, menopause adalah suatu waktu dalam kehidupan seora
(FSH) dan Luteinizing Hormon (LH). Saat perempuan berada pada masa
Jafari dkk, 2014). Masa menopause ini tidak bisa serta merta diketahui,
12
13
(Andira, 2010).
2.Fase Klimakterium
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Bagian klimakterium sebelum menopau
ukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal (Sastrawinata, 2004). Menurut Prawirohardjo (
Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, memanjang
2004).
FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi
a >38 hari, dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita siklus haidnya anovulatorik. Pada sebagian wanita telah muncul keluh
biasanya tinggi. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan
dijumpai kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml,
(Sastrawinata, 2004).
d. Pascamenopause
sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar estradiol yang rendah (<30
a, 2004). Namun, pada wanita yang gemuk masih dapat ditemukan kadar estradiol yang tinggi. Hampir semua wanita pasca
inata, 2004).
opause dibedakan menjadi menopause alamiah (natural) dan buatan (artifisial). Menopause alami umumnya terjadi pada u
erapa tahun. Sedangkan menopause
(Sastrawinata, 2008).
a. Menopause prematur
(Sastrawinata, 2008).
beberapa tanda dan gejala, seperti tanda gejala vasomotor yaitu rasa
panas (hot flushes) dan berkeringat di malam hari (night sweats), tanda
kelelahan, sakit kepala, nyeri pada tulang dan berat badan berlebih.
anyak faktor lain seperti psikologis, faktor sosiologis dan gaya hidup yang mempengaruhi bagaimana wanita memandang m
), perempuan yang akan memasuki masa menopause akan mengalami beberapa perubahan dalam dirinya, diantaranya yait
kemih dan organ genital (urogenital)
atas sistem saluran kemih dan organ genital dalam tubuh, dan ketika kadar estrogen mulai turun yang mengarah pada
hatikan. Estrogen dibutuhkan oleh kulit
wanita) agar tetap kuat dan elastis. Ketika hanya terdapat sedikit
estrogen, area kulit di daerah tersebut menjadi tipis dan vulva dapat
kehilangan keelastisitasannya.
). Turunnya kadar estrogen juga dapat melemahkan otot dasar panggul (pelvic floor), yang menopang kandung kemih dan u
b. Perubahan hormon
c. Perubahan vasomotorik
2007).
malam hari atau menjelang pagi dan lambat laun akan dirasakan
d. Perubahan emosi
ngan rasa tegang akibat berkeringat malam hari atau terbangun di tengah malam karena perlu pergi ke kamar mandi sehing
a. Usia menarche
usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa
g menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, timbulnya perub
2010).
2003).
a mulai memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ
wanita tersebut memakai kontrasepsi jenis hormonal. Perdarahan terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil kont
si harus
f. Merokok
a. Menjaga pola makan yang teratur dengan gizi yang seimbang dan
tidak berlebihan.
ang sesuai kebutuhan. Terapi hormon yang paling sering digunakan untuk menghilangkan gejala-gejala menopause dan me
B. Kecemasan
1. Pengertian
tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
26
tidak berdaya dan keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik
2. Teori Kecemasan
Menurut Stuart & Sundeen (2007), ada beberapa teori yang telah
a. Faktor Predisposisi
adalah:
1) Teori Psikoanalitik
danya penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisah
3) Teori Perilaku
4) Teori Keluarga
Reseptor ini mungkin membantu mengatur kecemasan. Penghambat asam aminobutirik-gamma neroregulator (GABA) dan
kehilangan serta perubahan status atau peran. Ancaman ini terdiri dari dua sumber, yaitu eksternal dan internal. Sumber ek
a. Usia
uhi cara pemikiran seseorang. Religiusitas yang tinggi menjadikan seseorang berpandangan positif atas masalah yang dihada
ndividu akan menyebabkan orang tersebut mudah mengalami kecemasan. Tingkat pendidikan individu akan berpengaruh
kin mudah berfikir rasional dan
yang baru.
d. Keadaan fisik
badan, operasi, cacat badan lebih mudah mengalami stress. Selain itu
mengalami stress.
31
e. Respon koping
sebagai sumber koping, dimana kehadiran orang lain dapat membantu seseorang mengurangi kecemasan dan lingkungan m
ntu terdapat jumlah dan intensitas stressor yang berbeda sehingga resiko terjadinya stress pada tiap perkembangan berbe
tasi yang semakin baik terhadap
stressor.
i. Pengetahuan
2008).
a. Respon fisiologis
tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat,
b. Respon perilaku
c. Respon kognitif
aspada, kengerian, kekhawatiran, kecemasan, mati rasa, rasa bersalah dan malu.
dapat menjadi hal yang positif dan membantu individu beradaptasi dan
berurutan dari kepala sampai jari kaki, dan pernafasan yang lambat dan
sakit kepala akibat ketegangan, sindrom nyeri, dan respons terkait stres
beck (2008), ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan panik yaitu:
sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu mem
berpikir, bertindak, merasakan, dan
1Tabel 2.1
Respon Kecemasan Ringan
b. Kecemasan Sedang
c. Kecemasan Berat
Pada tingkat ini, ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
Tabel 2.3
Respon Kecemasan Berat
Tabel 2.3
Respon Panik
6.Terapi Kecemasan
farmakologi, yaitu:
a. Terapi Farmakologi
b. Terapi Nonfarmakologi
1) Distraksi
a pasien akan lupa terhadap cemas yang dialami. Stimulus sensori yang menyenangkan menyebabkan pelepasan endorphin
mengatasi kecemasan yaitu teknik distraksi dan
sakit.
2) Relaksasi
C.
kan kata “musik” dalam “terapi musik” digunakan untuk menjelaskan media yang digunakan secara khusus dalam rangkaian
adalah penggunaan musik dalam lingkup pendidikan dan sosial bagi klien
diatas, dapat disimpulkan bahwa terapi musik adalah bentuk terapi yang
terapi dalam membantu kliennya. Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk mengembara, baik untuk mengena
setiap orang. Ada klien yang lebih sesuai menggunakan model terapi
musik tertentu, ada pula yang terbantu dengan model yang lain. Setiap
terapi musik juga akan berbeda maknanya untuk orang yang berbeda.
dan meringankan rasa sakit atau nyeri (Djohan, 2006). Musik juga
erapa jenis musik yang dapat diterapkan sebagai intervensi untuk mengurangi kecemasan, antara lain MusiCure, musik klas
(Analia & Moekroni, 2016; Heijden dkk, 2015; Mohammadi dkk, 2014;
Trappe, 2012).
dasar. Kemudian vibrasi musik yang terkait erat dengan frekuensi dasar
tubuh atau pola getar dasar memiliki efek penyembuhan yang sangat
hebat pada seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa manusia yang menimbulkan
perubahan emosi, organ, hormon, enzim, sel-sel dan atom (Kozier, Erb,
Berman, & Snyder, 2010). Frekuensi mengacu pada tinggi dan rendahnya
nada serta tinggi rendahnya kualitas suara yang diukur dalam Hertz, yaitu
batasan untuk tinggi rendahnya frekuensi yang bisa diterima oleh korteks
2009).
jenis musik klasik. Telah terbukti bahwa musik yang disusun oleh Bach,
klasik adalah usaha untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
menit. Getaran musik klasik senada dengan getaran saraf otak, sehingga
Salah satu musik klasik yang bermakna medis yaitu musik karya
saja, jaraknya sekitar setengah meter (50 cm) dari tape dapat juga
diganti untuk mencegah penularan bakteri dari telinga pasien yang satu
untuk memberikan efek terapi, musik dapat diberikan selama 30 menit. Musik harus didengarkan minimal 15 menit supaya
karena dapat mengaktifkan sel-sel pada sistem limbik dan saraf otonom
terbagi ke dalam dua hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan kiri. Hemisfer
ga dalam serta menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklea untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju otak dan me
saraf tersebut mempunyai dua sistem saraf, yaitu saraf simpatis dan para
D. Penelitian Terkait
kecemasan ringan. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon sign rank test
pre operasi di ruang rawat bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
tahun 2015.
< 0.05, maka terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok
Muhammadiyah Surakarta.
52
E. Kerangka Teori
ng mempengaruhi kecemasan:
aya dan spiritual, pendidikan, keadaan fisik, respon koping, dukungan sosial, tahap perkembangan, pengalaman masa lalu dan pengeta
hormon estrogen
Perubahan pada(North American
serotonin, Menopausaldopamine
norepinephrine, Society, 2016; Sastrawinata,
dan melatonin 2008)
(North American Menopausal
RentangSociety,
Respon 2016)
Kecemasan:
Kecemasan
Kekhawatiran/ Kecemasan (North American Menopausal ringan
Society, 2016)
Kecemasan sedang
Kecemasan berat
Panik
(Videbeck, 2008)
Distraksi Relaksasi
Hipokampus
A.
at dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti ma
53
54
Keterangan:
Variabel independen
Variabel dependen
B. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis. Hupo
berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proporsi.
C. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1. Variabel Pemberian intervensi terapi MP3 dengan Observasi/ pengamatan Semua responden -
independen: Terapi musik klasik melalui earphone yang dilakukan peneliti mendengarkan terapi musik
musik klasik earphone kepada wanita klasik Mozart
Mozart jenis sonata menopause yang mengalami
for Two Pianos in kecemasan dengan
D Major, K. 448 memperdengarkan musik
klasik karya Mozart yang
telah ditentukan peneliti
sebagai musik untuk terapi,
yang ada di dalam MP3
peneliti. Waktu untuk
mendengarkan musik selama
15 menit.
2. Variabel dependen: Perasaan takut yang tidak Kuesioner Pre- Pengisian kuesioner 1. Skor < 14 = tidak ada Interval
Tingkat kecemasan jelas, terbagi dalam beberapa post test Hamilton Anxiety Rating kecemasan
tingkatan yang masing-masing Scale (HARS), yang 2. Skor 14-20 =
tingkatan menunjukkan gejala terdiri atas 14 kelompok kecemasan ringan
yang berbeda-beda. gejala, masing-masing 3. Skor 21-27 =
kelompok gejala diberi kecemasan sedang
penilaian antara 0-4 4. Skor 28-41 =
(Videbeck, 2008). kecemasan berat
5. Skor 42-56 = panik
(Videbeck, 2008)
Cat: yang diambil sebagai
responden hanya skor
kecemasan ringan dan skor
kecemasan sedang.
5Tabel 3.1 Definisi Operasional
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A.
eriment merupakan desain penelitian yang tidak memiliki kelompok pembanding (kontrol) namun sudah dilakukan observa
Keterangan:
57
58
1. Lokasi Penelitian
C.
k tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang sudah
Dharma 2011):
(𝜇1 − 𝜇2)2
59
Keterangan:
n : Jumlah sampel
𝑧1 − 𝛽 : Kekuatan uji
sebelumnya
sebelumnya
ada penelitian yang dilakukan oleh Çiftçi & Öztunç (2015) tentang
he effect of music on comfort, anxiety and pain in the intensive care unit: A case in Turkey. Dari penelitian ini didapatka
Deviasi 8,6, hasil penurunan rata-rata sebelum intervensi (µ1 = 43,6) dan
kekuatan uji 90% (𝑧1 − 𝛽) sebesar 1,282, maka besar sampe minimal
menjadi 20, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 sampel.
60
sebesar 10%. Sehingga total sampel pada penelitian ini adalah 22 sampel.
tuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Hal ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didas
D. Instrumen Penelitian
atau angket dan satu jenis musik klasik karya Mozart. Jenis musik klasik
61
karya Mozart yang digunakan yaitu sonata for Two Pianos in D Major, K.
yaitu alat ukur Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS) merupakan salah satu dari skala penilaian yang pertama
kali diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar
terdiri atas 14 item penilaian, antara lain yaitu: suasana hati, ketegangan,
Nilai 1 = gejala ringan (hanya satu dari gejala yang muncul), Nilai 2 = gejala sedang (sebagian gejala yang muncu
Nilai 3 = gejala berat/ lebih dari ½ gejala yang muncul, dan Nilai 4 = seluruh gejala muncul
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dari item 1-14 dengan hasil:
Skor <14= tidak ada kecemasan
(2008) juga telah melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner HARS.
0,84) dan (rtabel = 0,349). Hasil koefisien dianggap reliabel jika r > 0,40. Hal
ini menujukkan bahwa kuesioner HARS cukup valid dan reliabel. Izin
63
(Outcometracker.org).
E.
menopause yang mengalami kecemasan ringan dan sedang yang diambil sebelum diberikan terapi musik klasik dan sesudah
Hidayatullah Jakarta.
oleh peneliti.
2. Prosedur Pelaksanaan
eksklusi.
alon responden dan menjelaskan tentang tujuan dan manfaat penelitian sesuai dengan etika penelitian.
ponden untuk bersedia menjadi responden.
rsedia akan diberikan surat persetujuan (informed consent) menjadi responden untuk ditanda tangani tanpa paksaan.
an terapi musik pada responden, peneliti melakukan pretest dengan memberikan lembar kuesioner kecemasan Hamilton A
diisi, peneliti akan memeriksa kembali kuesioner
h responden dan menghitung jumlah skor kecemasan responden.
musik klasik Mozart sonata for Two Pianos in D Major, K. 448 pada
B.
65
responden.
F.
ukan pengolahan data. Ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui (Hastono, 2006):
an pengecekan isian formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah: a) lengkap: semua pertanyaan su
levan: jawaban yang tertulis
2. Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saar
3. Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
nalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer. Salah satu pa
melihat apakah ada kesalahan atau tidak, jika ada maka kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini ada 2, yaitu:
1. Analisis Univariat
musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada wanita menopause sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Pada peneliti
H. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang
1. Otonom
rosedur penelitian ini dan menentukan keputusan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian. Apabila bersedia berpar
4. Nonamaleficence
5. Confidentiality
pribadi seperti nama, nomor telepon, alamat atau data lain yang diperoleh
6. Veracity
da subjek penelitian dengan cara tidak membeda-bedakan perlakuan saat prosedur penelitian berlangsung maupun pada sa
BAB V
HASIL PENELITIAN
A.
Musik Klasik
ahui bagaimana gambaran tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi musik klasik. Pengukuran tingkat kecem
7Tabel 5.1
Tingkat Kecemasan Responden Sebelum Dilakukan Terapi Musik Klasik
70
71
kat kecemasan responden setelah diberikan terapi musik klasik. Pengukuran tingkat kecemasan ini menggunakan kuesione
Tabel 5.2
Tingkat Kecemasan Responden Sesudah Dilakukan Terapi Musik Klasik
(36,4%).
B. Analisis Bivariat
data untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Saphiro Wilk, hal
72
Tabel 5.3
Uji Normalitas Shaphiro-Wilk
Saphiro-Wilk
Variabel N Statistic df Sig.
Pre test 22 ,891 22 ,020
Post test 22 ,906 22 ,040
t sebesar 0,020 dan variabel posttest sebesar 0,040 dimana nilai Sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data pre test maupu
Wilcoxon.
menggunakan uji statistik non parametrik two related sample test wilcoxon
karena data berdistribusi tidak normal (Dahlan, 2013). Hasil uji alternatif
Tabel 5.4
Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Wanita Menopause pada
Pretest dan Posttest
Std. Minimum - P
Variabel N Median Deviation Maksimum
Pre test 22 21 4,065 14 – 26 0.000
Post test 22 15,5 3,594 9 - 20
rti setelah diberikan terapi musik klasik maka tingkat kecemasan responden mengalami penurunan. Dengan demikian dapa
BAB VI
PEMBAHASA
Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil
penelitian yang telah dilakukan dengan kondisi ideal yang seharusnya dicapai.
A. Pembahasan Hasil
Responden
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahadewi &
ketika berhenti haid atau menstruasi. Hal ini biasanya terjadi secara alami
74
75
setelah usia 45 tahun (Jafari dkk, 2014). Ada juga yang menyatakan bahwa
rata-rata usia menopause adalah 51 tahun (dari 47-53 tahun) (Noroozi dkk,
Sastrawinata, 2008). Masalah- masalah yang timbul dari perubahan psikis tersebut akan menimbulkan kecemasan pada keb
kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak
peran dalam regulasi emosi dan regulasi suasana hati (mood) (North
pengetahuan (Stuart & Sundeen, 2007). Hasil penelitian Mahadewi & Purnawati (2015) mengenai hubungan antara dukunga
macam keluhan fisik yang dapat mempengaruhi suasana hati (mood) dan
emosi seseorang sehingga membuat wanita menopause menjadi merasa gelisah dan cemas.
onden
an terapi musik klasik pada wanita menopause mayoritas berada dalam tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 14 orang
(2011) dengan uji statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh hasil
pre test perlakuan > post test perlakuan, artinya terdapat adanya penurunan
pre operasi sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD
perilaku emosional serta saraf otonom klien, sistem limbik teraktivasi dan
kat kecemasan sedang. Hasil analisa uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kecemasan bermakna antara seb
kecemasan pada pasien pre operasi di ruang rawat bedah Rumah Sakit
baik untuk jangka waktu yang singkat. Salah satu teknik distraksi yang
mbut di dalam koklea untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju otak dan menciptakan imajinasi di otak kanan dan ot
yang merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah
terapi musik klasik karya Mozart jenis Sonata for Two Pianos in D Major,
K. 448. Hal ini disebabkan karena musik klasik yang mempunyai kategori
menjadi rileks dan membuat detak jantung menjadi stabil (Murtisari dkk,
cegah kecemasan, muntah dan migrain. Perubahan tingkat serotonin menjadi hormon melatonin memiliki efek regulasi ter
asan Penelitian B.
nyusunan penelitian ini, terdapat keterbatasan yang belum dapat dipenuhi dan menjadi kekurangan dalam penelitian ini. K
antara lain:
mempunyai kaca mata dan tidak membawa kaca mata, responden menjadi
pengisiannya harus dibantu oleh peneliti dan hal tersebut dianggap peneliti
A.
telah dipaparkan di dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal dari penelitian sebagai berikut
api musik klasik (pre test) pada wanita menopause di wilayah Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan adalah mengalam
api musik klasik (post
Tangerang Selatan.
B. Saran
83
84
Analia, & Moekroni, R. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam
Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan. Majority, 5.
Plus Books.
Bansal, P., Chaudhary, A., Soni, R. K., Sharma, S., Gupta, V. K., & Kaushal, P.
Prawirohardjo.
Campbell, D. (2006). Music: Physician For Times to Come (3rd ed.). Wheaton:
Quest Books.
Chiang, et all. (2012). The Effects of Music and Nature Sounds on Cancer Pain
Çiftçi, H., & Öztunç, G. (2015). The Effect of Music on Comfort , Anxiety and
Pain in the Intensive Care Unit : A Case in Turkey. International Journal of Caring Sciences, 8(3), 594–602.
Dastgheib, S. S., Layegh, P., Sadeghi, R., Foroughipur, M., Shoeibi, A., & Gorji,
013-0420-x
Djohan. (2006). Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. (L. L. Hidajat, Ed.) (1st ed.).
Yogyakarta: Galangpress.
EGC.
Harianti, A. (2012). Statistika II. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Universitas Indonesia.
Heijden, M. J. E. Van Der, Araghi, S. O., Dijk, M. Van, Jeekel, J., & Hunink, M.
http://doi.org/10.1371/journal.pone.0133608
InfoDATIN. (2016). Situasi Lanjut Usia (LANSIA). Jakarta: Pusat Data dan
Isaacs, A. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatri (3rd ed.). Jakarta: EGC.
79. http://doi.org/10.5897/IJNM2014.0134
Jafari, F., Hadizadeh, M. H., Zabihi, R., & Ganji, K. (2014). Comparison of
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2010). Fundamentals of Nursing,
15 Desemberr 2016.
Mohammadi, A., Ajorpaz, N. M., Torabi, M., Mirsane, A., & Moradi, F. (2014).
http://doi.org/10.15452/CEJNM.2014.05.0011
Murtisari, Y., Ismonah, & Supriyadi. (2014). Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Hassanzadeh, A., & Davari, S. (2013). Knowledge and attitude toward menopause phenomenon among women aged 40-45 y
Nursalam.(2008).KonsepdanPenerapanMetodologiPenelitianIlmu
Keperawatan:PedomanSkripsi,Tesis,danInstrumenPenelitian
Medika.
Potter, & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik
Potter, & Perry. (2010). Fundamentals of Nursing. (A. M. Nggie. Adrina F., Ed.)
Nuha Medika.
smonah, & Meikawati, W. (2012). Perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberian
urejo.
2). Pengaruh usia menarche terhadap usia menopause pada wanita menopause di Desa Jingkak Babakan Kacamatan Ajibar
Jakarta: EGC.
Satidarma, M. P. (2004). Cerdas dengan Musik (1st ed.). Jakarta: Puspa Suara.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan (1st ed.). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Shifren, J., & Schiff, I. (2007). Menopause (14th ed.). Stanford, California:
Pasien Pre Operasi di Ruang Rawat Bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth
Spencer, R. F., & Brown, P. (2007). Menopause. (R. Astikawati & A. Safitri,
Stuart, G. W., & Sundeen, S. J. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa (5th ed.).
Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (13th ed.).
Bandung: Alfabeta.
Tim MGBK. (2010). Bahan Dasar untuk Pelayanan Konseling pada Satuan
http://doi.org/10.4103/2229-5151.94893
n dengan judul penelitian “Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan pada Wanita Menopause di Wilayah
engan jujur dan apa adanya. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik untuk penelitian ini. Saya selaku
harapan saya agar ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Jika ibu
bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan
ibu.
Peneliti Responden
Kode Responden:…………..
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan pada Wanita Menopaus
Identitas Responden
A. Data Demografi
Nama (Inisial) : …………………………
Umur : …………………………
Alamat rumah : …………………………
……………………………
: …………………………
Status perkawinan
: …………………………
Jumlah anak
Lampiran Penelitian
B. Skala Kecemasan Hamilton (HARS)
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda ceklis (√) pada setiap kolom jawaban yang tersedia dibawah ini sesuai dengan gejala-gejala yang Anda
Keterangan:
: Tidak ada gejala
: Ada gejala ringan (hanya satu dari gejala yang muncul)
: Ada gejala sedang (sebagian gejala yang muncul)
: Ada gejala berat (lebih dari ½ gejala yang muncul)
: Ada gejala sangat berat (seluruh gejala muncul)
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan tentang tingkat kecemasan menggunakan Skala Kecemasan Hamilton (HA
Keterangan
No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4
Statistics
Kategoripretest
N Valid 22
Missing 0
Mean 2.5455
Median 3.0000
Mode 3.00
Std. Deviation .50965
Minimum 2.00
Maximum 3.00
Kategoripretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringa 10 45.5 45.5 45.5
n
Sedan 12 54.5 54.5 100.0
g
Total 22 100.0 100.0
Statistics
Kategoriposttest
N Valid 22
Missing 0
Mean 1.64
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .492
Minimum 1
Maximum 2
Kategoriposttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak
8 36.4 36.4 36.4
cemas
Ringan 14 63.6 63.6 100.0
Total 22 100.0 100.0
Uji Normalitas
Descriptives
Statistic Std. Error
Pretest Mean 19.64 .867
95% Confidence Interval Lower Bound 17.83
for Mean Upper Bound 21.44
5% Trimmed Mean 19.60
Median 21.00
Variance 16.528
Std. Deviation 4.065
Minimum 14
Maximum 26
Range 12
Interquartile Range 8
Skewness -.229 .491
Kurtosis -1.477 .953
Posttest Mean 14.59 .766
95% Confidence Interval Lower Bound 13.00
for Mean Upper Bound 16.18
5% Trimmed Mean 14.61
Median 15.50
Variance 12.920
Std. Deviation 3.594
Minimum 9
Maximum 20
Range 11
Interquartile Range 7
Skewness -.289 .491
Kurtosis -1.393 .953
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .177 22 .072 .891 22 .020
*
Posttest .152 22 .200 .906 22 .040
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest - Pretest Negative Ranks 22a 11.50 253.00
Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 0c
Total 22
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
Test Statisticsb
Posttest -
Pretest
Z -4.138a