Professional Documents
Culture Documents
2483 4954 1 SM PDF
2483 4954 1 SM PDF
Abstract–This research aimed to analyze the influence of light and temperature on morphology growth, to analyze
protein profiles, and to determine the right condition of flowering acceleration of trasgenic Phalaenopsisamabilis
withdeterminant gene of flowering time, Ubipro::PaFT, inserted. The method used was transgenic plants carrying
the Ubipro::PaFT gene aged of 18 months after sowing. Plants were grown in incubators with certain lighting
conditions using white LED light and combination of white and blue LED lights with an intensity mean of 1780
lm, photoperiod of 8-hour light phase and 16-hour dark phase, and temperature of 25ºC (light phase) and 20ºC
(dark phase) for 20 weeks. After 20 weeks of plant growth, protein profiles of transgenic plants were analyzed
by SDS-PAGE method to determine protein product in each of observed growth phase.The results showed that
a combination of white and blue light increases the number of leaves by 60.00% and leaf length by 70.58%,
respectively, but there was no significant effect on the increase of number of roots, and appearances of inflorescence
observed. Analysis resultson protein profiles suggestedthe establishment of proteins with sizes of108.57; 71.30;
56.16; 40.85; 26.79; 13.27;and 13.12 kDa in transgenic plants. The presence of 19,65-kDa proteinmatched to the
molecular weight of PaFT protein was not detected, while protein with a molecular weight approximately 56,16
kDa suited to POH1 (Phalaenopsis Orchid Homeobox1) protein was found. It could be explained that the POH1
vegetative gene can be inhibit the activation of PaFT gene in P. amabilis transgenic plants age of 20 weeks, until
the plant are still in juvenile phase and can’t be inducible to flowering activities.
Abstrak–Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi yang tepat dalam percepatan pembungaan
tanaman Phalaenopsis amabilis transgenik yang telah disisipi gen penentu waktu pembungaan
Ubipro::PaFT. Metode penelitian ini menggunakan tanaman transgenik pembawa gen Ubipro::PaFT
umur 18 bulan setelah penanaman. Tanaman ditumbuhkan pada inkubator dengan pencahayaan
menggunakan lampu LED putih dan kombinasi LED putih biru, dengan fotoperiodisitas 8 jam terang
16 jam gelap, suhu 25ºC pada fase terang dan 20ºC pada fase gelap selama 20 minggu. Setelah 20 minggu
pertumbuhan tanaman, dilakukan analisis profil protein dengan metode SDS-PAGE untuk mengetahui
protein yang diproduksi pada setiap fase pertumbuhan yang diamati.Hasil penelitian menunjukkan
kombinasi cahaya LED putih dan biru meningkatkan pembentukan daun sebesar 60%, panjang
daun 70,58%, tetapi belum diperoleh kemunculan infloresen. Analisis profil protein menunjukkan
terbentuknya protein dengan ukuran 108,57; 71,30; 56,16; 40,85; 26,79; 13,27; dan 13,12 kilodalton pada
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
80 ISSN 2460-1365
tanaman transgenik, tetapi tidak terdeteksi protein dengan ukuran 19,65 kDa yang sesuai dengan
berat molekul protein PaFT, sementara protein dengan ukuran sekitar 56,16 kDa sesuai dengan berat
molekul protein POH1(Phalaenopsis Orchid Homeobox1). Hal ini menunjukkan bahwa gen vegetatif
POH1 mampu menghambat aktivasi gen PaFT pada tanaman P. amabilis transgenik umur 20 minggu,
sehingga tanaman masih dalam fase juvenil dan belum mampu diinduksi untuk berbunga.
Kata kunci:Phalaenopsis amabilis, cahaya dan temperatur, PaFT, POH1, profil protein
et al., (2014) pada tanaman anggrek P. yang digunakan adalah medium ½ NP,
amabilis non-transgenik ingin dibuktikan yaitu medium NP dengan kandungan N
juga pada tanaman anggrek P. amabilis konsentrasi rendah (1/2 dari konsentrasi
transgenik pembawa gen Ubipro::PaFT N pada medium NP).
dengan pemberian perlakuan lainnya, Tanaman anggrek transgenik
yaitu dengan perlakuan warna cahaya pembawa gen Ubipro::PaFT dan
dan temperatur terkontrol secara terus non-transgenik diinkubasi sesuai
menerus. Warna cahaya yang digunakan dengan variasi perlakuan pada
dalam penelitian ini antara lain cahaya Tabel 1. Fotoperiodisasi pada cahaya
putih dan kombinasi cahaya putih dan menggunakan sistem Short-day plant,
cahaya biru dengan jenis lampu light- dengan panjang periode terang selama 8
emitting diodes (LED). Penggunaan sistem jam dan periode gelap selama 16 jam.
pencahayaan LED pada penelitian ini Analisis molekular meliputi analisis
karena didasarkan berbagai faktor, yaitu DNA dan analisis profil protein. Isolasi
menghasilkan spektrum cahaya yang DNA genom menggunakan metode
spesifik, massa dan volume yang kecil, CTAB 3% berdasarkan metode Doyle
daya tahan yang relatif lama, lifetime and Doyle (1987; 1990) yang telah
operasi yang relatif panjang, kekhususan domodifikasi (Paquet et al., 2005). Deteksi
panjang gelombang, suhu pancaran keberadaan T-DNA pembawa transgen di
permukaan relatif dingin, pemanasan dalam genom tanaman dilakukan dengan
minimum, dan output foton yang linier metode Polymerase Chain Reaction (PCR)
dengan arus input listrik (Lin et al., 2013; menggunakan primer spesifik untuk gen
Johkan et al. 2010; Hew and Yong, 2004). PaFT dengan kombinasi sebagai berikut:
Sedangkan temperatur yang digunakan DegPaFT F1 (5’-GAK ATG AAT AGA
dalam penelitian ini meliputi 25ºC secara GAG ASR GAC-3’) dan Tnos-R yang
terus menerus dan 20ºC (fase gelap), 25ºC menghasilkan fragmen DNA sepanjang
(fase terang). 1030 bp, dan kombinasi primer DegPaFT
Tujuan penelitian adalah menganalisis F1 (5’-GAK ATG AAT AGA GAG ASR
pengaruh cahaya dan temperatur GAC-3’) dan DegPaFT R1 (5’-TCA
terhadap pertumbuhan morfologi dan ATC YTG CAT YCT TCT TCC-3’) yang
profil protein yang terbentuk pada menghasilkan fragmen DNA sepanjang
tanaman anggrek P. amabilis non- 531 bp. Reaksi PCR yang berlangsung
transforman dan transforman yang terdiri dari 30 siklus.
membawa gen Ubipro::PaFT. Analisis profil protein didahului
dengan isolasi protein dari sampel
METODE PENELITIAN daun tanaman anggrek, kemudian
Bahan utama yang digunakan dalam pada tahapan berikutnya sampel siap di
penelitian ini adalah tanaman anggrek elektroforesis dengan SDS-PAGE.
P. amabilis transgenik pembawa gen Penelitian ini dilaksanakan di
Ubipro::PaFT dan non-transgenik umur laboratorium Bioteknologi Fakultas
18 bulan. Tanaman anggrek diperoleh Biologi Universitas Gadjah Mada pada
dari hasil penelitian sebelumnya yang bulan Mei 2014 sampai dengan Januari
ditanam pada medium NP + 150 mL.L-1 air 2015.
kelapa (Islam et al., 1998). Medium dasar
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
82 ISSN 2460-1365
Keterangan: T1 (Cahaya LED Putih dengan fase terang: 8 jam pada temperatur 25oC dan fase gelap:
16 jam pada temperatur 20oC); T2 (Cahaya kombinasi LED Putih + LED Biru dengan fase
terang: 8 jam pada temperatur 25oC dan fase gelap: 16 jam pada temperatur 20oC); T3
(Cahaya LED Putih dengan fase terang 8 jam dan fase gelap 16 jam pada temperatur
25oC secara terus menerus); T4 (Cahaya kombinasi LED Putih dan LED Biru dengan fase
terang 8 jam dan fase gelap 16 jam pada temperatur 25oC secara terus menerus). Standar
deviasi tanaman transgenik dan non-transgenik masing-masing dihitung dari 5 sampel
dan 2 sampel
kultur dengan cahaya biru. Dengan muncul bunga pada umur 130 minggu
demikian, dapat diambil kesimpulan setelah tanam.
sementara bahwa cahaya biru
menginisiasi pembelahan sel pada 2. Analisis DNA Tanaman Anggrek
daerah meristem, yang selanjutnya Pembawa Gen Ubipro::PaFT
menginisiasi pembentukan primordia Analisis DNA pada penelitian
daun baru. ini dilakukan untuk mengkonfirmasi
Peningkatan jumlah daun adalah apakah transgen Ubipro::PaFT telah
salah satu indikator tanaman mencapai terintegrasi ke dalam genom tanaman
tahap dewasa. Dalam pendewasaan anggrek P. amabilis transgenik.
tanaman, faktor umur merupakan Amplifikasi fragmen DNA dan
salah satu faktor yang memengaruhi plasmid yang membawa gen
transisi tanaman menuju tahap Ubipro::PaFT dengan menggunakan
reproduktif secara umum, selain primer DegPaFT F1R1 menghasilkan
kesehatan tanaman. Dengan fragmen DNA berukuran 531 base
meningkatkan jumlah daun, tanaman pair (bp)(Gambar 1a) sesuai dengan
mampu melakukan fotosintesis ukuran gen PaFT yang disisipkan.
secara maksimal untuk mendukung Keberadaan fragmen DNA
proses transisinya menuju fase berukuran 531 bp dari hasil
reproduktif (Glover, 2007), dan amplifikasi dengan primer DegPaFT
peningkatan nilai bersih fotosintesis F1R1 (Gambar 1b) tersebut
bergantung pada kandungan klorofil menunjukkan stabilitas integrasi
yang terdapat pada daun (Xiaoying transgen PaFT di dalam genom
et al., 2012). Penambahan cahaya biru tanaman selama pertumbuhan dan
dapat meningkatkan hasil bersih perkembangan tanaman transgenik.
fotosintesis melalui peningkatan Tanaman-tanaman transgenik yang
kandungan klorofil a, dikarenakan digunakan dalam penelitian ini telah
klorofil a terlibat langsung dalam dinyatakan positif sebagai transgen
penentuan aktivitas fotosintesis. Hasil pada penelitian Mercuriani (2014)
penelitian ini menunjukkan bahwa sebelumnya pada medium seleksi
tanaman anggrek P. amabilis pembawa antibiotik Hygromisin.
gen Ubipro::PaFT telah mencapai Munculnya fragmen DNA
umur 23 bulan/92 minggu dan telah berukuran 700 bp pada genom
mencapai tahap dewasa/berbunga. tanaman anggrek P. amabilis (Gambar
Namun, secara morfologis belum 1b) baik transgenik maupun non-
terlihat adanya indikator terjadinya transgenik hasil amplifikasi dengan
transisi dari fase vegetatif ke fase menggunakan primer DegPaFT F1R1
pembungaan, seperti munculnya disebabkan beberapa kemungkinan,
infloresens, walaupun telah diinduksi antara lain adanya gen homolog pada
dengan perlakuan cahaya biru. Hal genom anggrek P. amabilis Indonesia
yang sama juga ditunjukkan oleh yang berukuran 700 bp terhadap
Semiarti et al. (2007), bahwa anggrek PaFT pada anggrek P. amabilis Taiwan
P. amabilis memasuki fase reproduktif asal transgen tersebut diisolasi,
pada umur 53 minggu setelah dengan ukuran 531 bp. Pembuatan
penanaman yang ditandai dengan primer DegPaFT F1R1 didasarkan
munculnya infloresens, kemudian pada sekuen gen FT-Like tanaman
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
ISSN 2460-1365 85
Gambar 1. Pertumbuhan tanaman P. amabilis transgenik dimulai pada umur 18 bulan pada semua
perlakuan (Bar = 1cm).
Gambar 2. Elektroforegram hasil re-konfirmasi keberadaan transgen PaFT pada tanaman anggrek
P. amabilis transgenik. (a) Konstruksi fragmen Ubipro::PaFT. (b) Hasil amplifikasi DNA
menggunakan primer DegPaFT F1R1. M: Marka 1 kb DNA Ladder, lajur 1 – 5: Tanaman
transgenik, lajur 6: Tanaman non-transgenik.
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
86 ISSN 2460-1365
Gambar 3. Profil protein tanaman P. amabilis umur 23 bulan setelah 20 minggu perlakuan. A, C:
tanaman transforman; dan B: tanaman non-transforman, dengan perlakuan T1. D, F:
tanaman transforman; dan E: tanaman non-transforman, dengan perlakuan T2. G: kontrol/
tanaman anggrek yang telah berbunga. H, J: tanaman transforman; dan I: tanaman non-
transforman, dengan perlakuan T3. K, M: tanaman transforman; dan L: tanaman non-
transforman, dengan perlakuan T4.
Jumani, M. 2010. Minat Anggrek Semakin Semiarti, E., Indrianto, A., Purwantoro,
Tinggi. (http://indonesianorchids. A., Isminingsih, S., Suseno,
wordpress.com/2010/10/03/ N., Ishikawa, T., Yushioka, Y.,
minat-anggrek-semakin-tinggi/). Machida, Y., and Machida, C.
Diakses tanggal 10 Juli 2014. 2007. Agrobacterium-Mediated
Lin, K-Hung., Huang, M-Yuan., Huang, Transformation of The Wild
W-Dar., Hsu, M-Huang., Yang, Orchid Species Phalaenopsis
Z-Wei., and Yang, C-Ming. 2013. amabilis. Plant Biotechnology, 24:
The Effect pf Red, Blue, and 265-272.
White Light-Emitting Diodes on Sulistianingsih, R., Mangoendidjojo, W.,
The Growth, Development, and Purwantoro, A., dan Semiarti, E.
Edible Quality of Hydroponically 2006. Pengaruh Irradiasi Sinar
Grown Lettuce(Lactuca sativa L. Gamma pada Pertumbuhan
var. capitata). Scientia Horticulturae, Plantlet Anggrek Bulan
150: 86 – 91. Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. Risalah
Mercuriani, I., S., Slamet, A., Utami, B. S., Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop dan
Sasongko, A. B., Purwantoro, A., Radiasi. pp: 121 – 125.
Moeljopawiro, S., dan Semiarti, Xiaoying, L., Shirong, G., Taotao, C.,
E. 2014. Induksi Pembungaan In Zhigang, X., and Tezuka, T. 2012.
Vitro pada Tanaman Anggrek Regulation of The Growth and
Bulan Phalaenopsis amabilis (L.) Photosynthesis of Cherry Tomato
Blume Asli Indonesia. Jurnal Seedlings by Different Light
Agros, 16(2): 273 – 277. Irradiations of Light Emitting
Muleo, R., Morini, S., and Casano, S. Diodes (LED). African Journal of
2001. Photoregulation of Growth Biotechnology, Vol. 11(22), pp.
and Branching of Plum Shoots: 6169-6177.
Physiological Action of Two Zeevaart, J.A.D. 2008. Leaf-Produced
Photosystems. In Vitro Cell. Dev. Floral Signals. Current Opinion in
Bio. – Plant, 37:609 – 617. Plant Biology, 11: 541 – 547.
Paquet, N., Bernadet, M., Morin, H.,
Traas, J., Dron, M., and Charon,
C. 2005. Expression Patterns of
TEL Genes in Poaceae Suggest
a Conserved Association with
Cell Differentiation. Journal
Experimental Botany, 56(416): 1605
– 1614.