Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi dan Tradisi Volume 05 No.

01 Juni 2019
Website Journal: http://blasemarang.kemenag.go.id/journal/index.php/smart
DOI: https://doi.org/10.18784/smart.v5i1.761

KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KEAGAMAAN


OLEH DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT
(DITJEN BIMAS) BUDDHA
PUBLIC SATISFACTION ON RELIGIOUS SERVICES
BY DIRECTORATE GENERAL OF BUDDHIST COMMUNITY GUIDANCE
(DITJEN BIMAS BUDDHA)
Dian Hafit Syaifullah
Puslitbang Lektur, Khazanah ABSTRACT
Keagamaan, Dan Manajemen
Organisasi, The Directorate General of Buddhist Community Guidance (Ditjen Bimas Buddha) is a work
Badan Litbang Dan Diklat unit within the Ministry of Religious Affairs which has the duty to service Buddhists. This
Kementerian Agama religious service has been held by this directorate since 2007. This study is intended to look at
Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta whether the religious services carried out by the Ditjen Bimas Buddha meet the community
Pusat, DKI Jakarta
satisfaction that use service. This study aims at knowing: 1) the level of community satisfaction
Email: dianhafitsyaifullah@gmail.
com on the religious services of Directorate General of Buddhist Community Guidance of Ministry
of Religious Affairs during 2018, and 2) service elements that need to be prioritized for
Artikel diterima : 29 Januari 2019 improvement in 2019. This research is quantitative and data were collected through online
Artikel direvisi : 8 s.d. 13 April survey (e-questionnaire) to respondents in 34 provinces. The analysis used was the servqual
2019
method which is in accordance with the Decree of the Minister of Administrative Reform and
Artikel disetujui : 24 Juni 2019
Bureaucracy (Permenpan) No. 14 of 2017 concerning the Guidelines for the Preparation of
Community Satisfaction Survey. The findings are: 1) the level of community satisfaction on
religious services of the Directorate General of Buddhist Community Guidance of Ministry of
Religious Affairs in 2018 is 3.0045 on a scale of 4 (category C with poor quality, 2) service
elements that need improvement priority in 2019 is elements of facilities and infrastructure,
especially space capacity, completeness, service accuracy and acceleration.
Keywords: Management; Community Satisfaction; Religious Services; servqual;
Integrity Zone

ABSTRAK
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha merupakan satuan
kerja di lingkungan Kementerian Agama yang memiliki tugas melakukan pelayanan
terhadap umat agama Buddha. Layanan keagamaan ini telah diselenggarakan oleh
Ditjen Bimas Buddha sejak tahun 2007. Penelitian ini hendak melihat apakah pelayanan
keagamaan yang dilakukan Ditjen Bimas Buddha ini memenuhi kepuasan masyarakat
pengguna layanan yang sebagian berkultur desa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan keagamaan Ditjen
Bimas Buddha Kementerian Agama pada tahun layanan 2018, dan 2) unsur pelayanan
yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan di tahun 2019. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan tehnik pengumpulan data melalui survey secara online berupa
e-questionair kepada responden di 34 provinsi. Analisisnya menggunakan metode servqual
yang bersesuaian dengan Permenpan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei
Kepuasan Masyarakat. Temuan penelitian ini adalah: 1) tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan keagamaan Ditjen Bimas Buddha Kemenag pada tahun layanan 2018
adalah sebesar 3,0045 pada skala 4 kategori “C” dengan mutu “Kurang Baik”, 2) unsur
pelayanan yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan di tahun 2019 adalah unsur
sarana dan prasarana khususnya pada kapasitas ruang pelayanan, kelengkapan sarana
dan prasarana, unsur waktu pelayanan khususnya ketepatan waktu penyerahan produk
pelayanan, dan percepatan penyerahan produk pelayanan
Kata kunci: Manajemen; Kepuasan Masyarakat; Layanan Keagamaan; servqual; Zona
Integritas

73
Jurnal SMaRT Volume 05 Nomor 01 Juni 2019

Pendahuluan terhadap penganut agama Buddha, faktor-faktor


yang mempengaruhi kualitas pelayanan, dan
Capaian akhir dari proses reformasi birokrasi
tanggapan tokoh agama dan tokoh masyarakat
yang diselenggarakan oleh Kementerian/Lembaga
terhadap pelayanan yang diberikan kepada
Negara adalah terbentuknya Wilayah Bebas
penganut Buddha. Penelitian kedua juga
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
dilakukan oleh peneliti Balai Litbang Makassar di
Melayani dalam kalimat ini utamanya adalah
tahun 2014 (Kadir, 2014: 57). Tujuan penelitian
melayani masyarakat serta internal pegawainya
ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peran
sendiri. Reformasi Birokrasi menajamkan tujuan
Kementerian Agama Kota Jayapura dalam
aparatur sipil negara sebagai pelayan negara dan
melakukan pelayanan terhadap penganut agama
pelayan masyarakat. Kementerian Agama yang
Buddha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dicitakan adalah Kementerian Agama yang dapat
Kementerian Agama Kota Jayapura melakukan
memuaskan masyarakat dalam pelayanannya.
pelayanan terhadap penganut agama Buddha
Menteri Agama telah diberi mandat
dalam bentuk bantuan pembangunan dan
konstitusional untuk melaksanakan
renovasi rumah ibadah; pelaksanaan pendidikan;
pembangunan bidang agama. Pembangunan
dan penyiaran agama.
tersebut termasuk di dalamnya penyediaan
Berbeda dari dua penelitian tersebut,
fasilitas dan pelayanan sebagai pemenuhan hak
penelitian Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas
beragama warga negara. Fasilitas dan pelayanan
Layanan Keagamaan Yang Diselenggarakan
itu dapat berupa regulasi, kebijakan dan program
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
pembangunan bidang agama. Agama Buddha
(Ditjen Bimas) Buddha Tahun Layanan 2018
telah diampu oleh Kementerian Agama dalam
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan
satu satuan kerja tersendiri yaitu Direktorat
masyarakat Buddha terhadap pelayanan
Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas)
keagamaan yang diberikan Ditjen Bimas Buddha
Buddha. Penganut agama Buddha lebih leluasa
pada tahun layanan 2018 serta unsur pelayanan
untuk meminta pelayanan pada Ditjen Bimas
yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan di
Buddha tersebut.
tahun 2019.
Terkait dengan hal tersebut diperlukan
penelitian tentang tingkat kepuasan masyarakat Kerangka Teori
Buddha terhadap pelayanan keagamaan yang
Pelayanan Publik
diberikan oleh Ditjen Bimas Buddha Kementerian
Agama. Manfaat penelitian ini sebagai suatu alat Pelayanan publik atau pelayanan umum
evaluasi berkala terhadap kinerja pelayanan merupakan segala bentuk jasa pelayanan,
keagamaan yang dilaksanakan oleh Ditjen Bimas baik berbentuk barang maupun jasa publik.
Buddha. Pelayanan publik ini pada dasarnya merupakan
tanggungjawab dan dilaksanakan oleh instansi
Penelitian terkait pelayanan keagamaan
pemerintah, baik pusat dan daerah, sebagai upaya
bagi umat Buddha sebelumnya berdasarkan
memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan
Portal Garuda Ristekdikti baru ada 2 penelitian
ketentuan peraturan perundang-undangan. Di
di antara 47 entri kata kunci “Budha” dan 85
Indonesia pelayanan publik sering juga diartikan
entri kata kunci “Buddha”. Penelitian pertama
sebagai public service (Kadir, 2014: 58).
dilakukan oleh Balai Litbang Agama Makassar
(Kawu, 2013: 253). Penelitian ini menelusuri Penyelenggara Pelayanan Publik adalah
pelayanan Kementerian Agama kepada penganut setiap institusi penyelenggara negara, korporasi,
agama Buddha di Kota Perepare, Sulawesi lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
Selatan. Fokus penelitian ini pada tiga masalah Undang-undang untuk kegiatan pelayanan
yaitu; bagaimana pelayanan kementerian agama publik, dan badan hukum lain yang dibentuk

74
Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Keagamaan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha
Dian Hafit Syaifullah, halaman 73-84

semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik Umat Buddha berdasarkan sensus BPS (Na’im,
(PP Pelayanan Publik, 2012). Dalam tataran 2010: 42) pada tahun 2010 berjumlah 1.703.254
Kementerian Agama pelayanan publik tersebut orang. Sedangkan distribusi kitab suci pada
diselenggarakan oleh Menteri Agama yang untuk tahun 2018 sudah tidak ada lagi semenjak kasus
selanjutnya mendelegasikannya kepada satuan korupsi pengadaan buku/kitab suci pada tahun
kerja di Kementerian Agama. 2012 (Rahman, 2016).

Pelayanan Publik Pada Ditjen Bimas Tingkat Kepuasan Masyarakat


Buddha Parasuraman et al dalam Suska et al (2013:
Pelayanan publik yang diselenggarakan 38) mengajukan pengukuran kualitas pelayanan
oleh Kementerian Agama yang dicantumkan dengan model servqual yang meliputi lima (5)
dalam KMA Indikator Kinerja Utama, (2017: 4) dimensi yaitu:
adalah pelayanan dalam bidang keagamaan yang 1. Tangibles, atau bukti fisik. Secara singkat
dinyatakan dengan istilah “layanan keagamaan”. dapat diartikan sebagai penampilan fasilitas
Layanan keagamaan tersebut memiliki empat fisik, peralatan, personil, dan materi
variabel penyusun (komposit) yaitu: 1) sarana komunikasi.
prasarana ibadah, 2) penyuluh agama, 3) kitab 2. Reliability, atau keandalan. Secara singkat
suci, dan 4) lembaga sosial keagamaan. dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
Layanan sarana dan prasarana ibadah yang memberikan layanan yang dijanjikan secara
dilayani oleh Ditjen Bimas Buddha utamanya akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya.
adalah Pelayanan Tanda Daftar Rumah Ibadah 3. Responsiveness, atau ketanggapan. Secara
(KEP Dirjen Bimas Buddha Tanda Daftar Rumah singkat dapat diartikan sebagai kemauan
Ibadah Agama Buddha, 2017). Layanan lembaga untuk membantu pelanggan dengan
sosial keagamaan yang diselenggarakan dikenal memberikan layanan yang baik dan cepat.
dengan nama Layanan Tanda Daftar Organisasi
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian.
Keagamaan Buddha (Dirjen Bimas Buddha, 2017:
Secara singkat dapat diartikan sebagai
1) Sampai dengan 31 Oktober 2018 berdasarkan
pengetahuan dan keramahtamahan personil
keterangan dari Sekretariat Ditjen Bimas Buddha
dan kemampuan personil untuk dapat
Surat Tanda Daftar Organisasi Keagamaan Buddha
dipercaya dan diyakini.
dan Rumah Ibadah Agama Buddha yang diterbitkan
di tahun 2018 berjumlah 143 Surat Tanda Daftar. 5. Empathy. Secara singkat dapat diartikan
Layanan penyuluh agama dan kitab suci sebagai usaha untuk mengetahui dan
untuk tahun 2018 belum dapat diwujudkan mengerti kebutuhan pelanggan secara
sesuai dengan kriteria “pemenuhan kebutuhan individual
pelayanan” (UU Pelayanan Publik, 2009) karena Kemenpan RB (2017: 8) mengadaptasi kelima
pemenuhannya yang masih bersifat sepihak dimensi servqual tersebut ke dalam sembilan
dan tidak berdasarkan atas pemenuhan atas unsur-unsur pelayanan minimal yang harus
permintaan pelayanan dari masyarakat sesuai diukur dalam pengukuran Tingkat Kepuasan
dengan regulasi yang berlaku (Menpan RB, Masyarakat atas pelayanan publik. Unsur-
2014: 1). Hal tersebut disebabkan masih belum unsur pelayanan dalam Kemenpan RB 14/2017
berimbangnya rasio antara penyuluh agama adalah: 1) persyaratan, 2) sistem, mekanisme,
Buddha dengan umat. Jumlah penyuluh agama dan prosedur, 3) waktu penyelesaian, 4) biaya/
Buddha PNS sebesar 45 orang (Ropeg, 2019), tarif, 5) produk spesifikasi jenis pelayanan, 6)
sedangkan yang Non PNS justru jauh lebih besar kompetensi pelaksana, 7) perilaku pelaksana, 8)
yaitu 1.647 orang (Dharmadjie, 2018). Penyuluh penanganan pengaduan, saran, dan masukan, 9)
agama Buddha PNS ini tidak berimbang dengan sarana dan prasarana.

75
Jurnal SMaRT Volume 05 Nomor 01 Juni 2019

Hubungan antara servqual dan unsur Tabel 2.Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap
pelayanan dalam Kemenpan RB tersebut Layanan Keagamaan Ditjen Bimas Buddha Tahun
diilustrasikan dalam matrik berikut: Layanan 2018

Tabel 1. Hubungan Dimensi Servqual dengan Unsur Jumlah Nilai Rata-


Unsur Pelayanan Nilai Total rata
Pelayanan Kemenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 No. Responden
(1) (2)
(3) (2/3)

Dimensi 1 Persyaratan 96 32 3,0000


Unsur Pelayanan (Kemenpan RB
No (Parasuraman Sistem, Mekanisme,
14/2017) 2 96 32 3,0000
et al) Dan Prosedur

3 Waktu Penyelesaian 90 32 2,8125


1 Tangibles Sarana dan prasarana
Kompetensi Pelak-
Produk spesifikasi jenis pelayanan 4 103 32 3,2188
2 Reliability sana
Waktu penyelesaian
5 Perilaku Pelaksana 99 32 3,0938
Biaya/tarif Penanganan Pen-
3 Responsiveness Kompetensi pelaksana 6 gaduan, Saran, Dan 102 32 3,1875
Perilaku pelaksana Masukan
Biaya/tarif Sarana Dan Prasa-
7 87 32 2,7188
4 Assurance Kompetensi pelaksana rana
Perilaku pelaksana Tingkat Kepuasan
673 224 3,0045
Masyarakat
Penanganan pengaduan, saran, dan ma-
5 Empathy
sukan sumber: data diolah 2018
sumber: diolah dari Suska et al, 2013 dan Menpan, 2017 Pada Tabel 2 nampak bahwa tingkat kepuasan
Tingkat kepuasan masyarakat dihasilkan masyarakat atas layanan yang diselenggarakan
dari hasil pengukuran kesembilan unsur oleh Ditjen Bimas Buddha adalah 3,0045.
pelayanan tersebut dengan menggunakan rata- Kontribusi tertinggi bagi kepuasan masyarakat
rata tertimbang (Menpan RB, 2017: 9). disumbangkan oleh unsur pelayanan nomor 5
yaitu Kompetensi Pelaksana. Unsur pelayanan
Metode Penelitian Kompetensi Pelaksana menyumbang nilai
Penelitian ini merupakan penelitian survei rata-rata 3,2188. Unsur pelayanan berikut
dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan yang menjadi kontributor nilai terbesar adalah
Nopember 2019 dengan target responden di Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan
34 provinsi. Penentuan sampel menggunakan dengan nilai rata-rata 3,1875. Unsur pelayanan
purposive sampling kepada responden yang selanjutnya yang menjadi kontributor nilai
memiliki akses terhadap internet. Jumlah terbesar adalah Perilaku Pelaksana 3,0938.
sampel yang diambil berdasarkan jumlah sampel Unsur pelayanan yang menjadi kontributor
minimal yaitu 30 sampel (Sekaram, 2006: nilai terbesar keempat terdiri dari dua unsur
160). Pengumpulan data dilakukan dengan cara pelayanan yang memiliki nilai rata-rata yang
penyebaran instrumen survei secara online sama yaitu 3,000. Kedua unsur pelayanan yang
berupa e-questionnaire kepada responden yang memiliki kontribusi sama tersebut adalah unsur
disebarkan melalui Pembimas Buddha. Metode pelayanan Persyaratan dan unsur pelayanan
analisis menggunakan analisa deskriptif atas data Sistem, Mekanisme, dan Prosedur. Waktu
berupa angka dan narasi yang didapatkan dari penyelesaian merupakan unsur pelayanan
survei ditambah wawancara dengan pihak Ditjen sebagai kontributor keenam dengan nilai rata-
Bimas Buddha. rata 2,8125. Kontributor terendah diperoleh
dari Sarana dan Prasarana dengan nilai rata-
Hasil Pembahasan rata 2,7188.
Data yang diolah berdasarkan formula nilai Unsur pelayanan Biaya/tarif dan unsur
rata-rata (NRR) yang ditetapkan Kemenpan RB, pelayanan Produk spesifikasi jenis pelayanan
didapatkan tabel sebagai berikut: tidak dimasukkan dalam perhitungan pada

76
Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Keagamaan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha
Dian Hafit Syaifullah, halaman 73-84

tabel 2.Unsur pelayanan biaya/tarif tidak diukur Unsur Pelayanan Persyaratan


karena seluruh pelayanan keagamaan di Ditjen Tabel 4. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat
Bimas Buddha diselenggarakan secara gratis. Kemudahan Dalam Memenuhi Unsur Pelayanan Per-
Unsur Produk spesifikasi jenis pelayanan juga syaratan
tidak diukur karena produk yang dikeluarkan
Tingkat Bobot Frekuensi Persentase
berupa surat tanda daftar/rekomendasi yang Kemudahan
dimensinya, bentuknya, dan tata desainnya Sangat Mudah 4 7 21,9
sudah standar. Mudah 3 18 56,3

Pengategorian nilai rata-rata seluruh unsur Cukup Mudah 2 7 21,9


Tidak Mudah 1 0 0,0
layanan yang dicapai diperlukan standar ukuran.
Jumlah 32 100,0
Standar ukuran yang dijadikan patokan dalam
penelitian ini adalah Permenpan 14 tahun sumber: data diolah 2018
2017 dengan tabel kategorisasi sebagai berikut Unsur pelayanan Persyaratan memiliki nilai
(Menpan, 2017: 19): rata-rata 3,000. Berdasarkan standar Menpan
Tabel 3. Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu RB nilai ini berada pada kategori “Kurang Baik”.
Pelayanan, Kinerja Unit Pelayanan Masih belum tercapainya Kategori “B”dalam
unsur pelayanan Persyaratan karena masih
Nilai Mutu Kinerja
Per- Nilai Interval
Nilai Interval
Pela­ Unit Pelay- ada keluhan masyarakat tentang persyaratan
Konversi
sepsi yanan anan yang terangkum sebagai berikut: 1) dokumen
1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik
kelengkapan persyaratan kurang disosialisasikan
1
ke pengurus ibadah dan lembaga keagamaan,
2 2,600 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
2) template dokumen untuk kelengkapan
3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik persyaratan kurang dapat diakses, 3) belum
3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik
adanya advokasi dari Ditjen Bimas Buddha
4
dalam memenuhi Surat Pernyataan Tidak Dalam
sumber: (Menpan, 2017: 19) Sengketa. Potensi sengketa yang memerlukan
Pada tabel 3, nilai rata-rata semua unsur advokasi Ditjen Bimas Buddha adalah tempat
pelayanan sebesar 3,0117 berada pada nilai ibadah aliran Tridharma yang memiliki basis
persepsi 2 yaitu berada pada interval 2,600 – ajaran Taoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme.
3,064. Dalam skala 100 nilai rata-rata semua Menurut Alpizar dan Khotimah (2014: 143)
unsur pelayanan yang diperoleh berada pada nilai dari konsep ajarannya, Tridharma termasuk
interval konversi 65,00 – 76,60. Berdasarkan aliran agama Buddha, namun dominasi ajaran
Mutu Pelayanan nilai ini terletak pada “C” Kunghuchu lebih terlihat. Berkenaan dengan
dengan Kinerja Unit Pelayanan “Kurang Baik”. mulai dilayaninya umat Konghuchu oleh Negara,
Dengan demikian, tingkat kepuasan maka tempat ibadah yang beraliran Tridharma
masyarakat atas layanan keagamaan yang berpotensi menjadi sengketa di antara pengurus
diselenggarakan Ditjen Bimas Buddha berada yang ingin tetap berafiliasi dengan Buddha
pada kategori “C” dengan nilai kinerja unit dengan yang ingin berafiliasi ke Konghuchu.
pelayanan “Kurang Baik”. Berdasarkan hal itu Masyarakat pengguna mengharapkan
masih banyak hal yang harus dilakukan oleh agar persyaratan dan template/form standar
Ditjen Bimas Buddha untuk meningkatkan diberikan dalam bentuk online sehingga
tingkat kepuasan masyarakat di tahun 2019 akan lebih memudahkan masyarakat dalam
agar bergerak dari “C” ke “B”. Analisis lebih mengaksesnya dan lebih ajeg bahasanya.
spesifik tentang tingkat kepuasan masyarakat Persyaratan dalam bentuk online akan lebih cepat
pengguna per unsur pelayanan tersaji di bawah diakses masyarakat sehingga masyarakat tidak
ini. perlu menunggu jam operasional kantor untuk

77
Jurnal SMaRT Volume 05 Nomor 01 Juni 2019

menanyakan persyaratan. Masyarakat bahkan sistem online relatif siapapun yang mengakses
sudah bisa mulai memenuhi persyaratannya dan membacanya akan sama kapanpun waktu
sejak dari rumahnya. Bila sudah dilakukan secara mengakses dan membacanya. Sistem online juga
online masyarakat tidak perlu berkali-kali ke dipercaya masyarakat akan mengurangi waktu
kantor hanya untuk berkonsultasi persyaratan. meninggalkan aktivitas utama demi mengurus
Informasi yang disajikan secara online layanan.
diharapkan bukan saja jenis dokumennya tetapi Unsur Pelayanan Waktu Penyelesaian
juga form standar tentang dokumen tersebut Tabel 6. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Ke-
yang dibuat dalam bentuk MS-Word sehingga cepatan Unsur Pelayanan Waktu Penyelesaian
memudahkan masyarakat untuk melakukan copy
paste dalam memenuhi bentuk standar tersebut. Tingkat Kecepatan Bobot Frekuensi Persentase

Di antara template form standar yang diperlukan Sangat Cepat 4 5 15,6


masyarakat adalah: Surat Permohonan dari Cepat 3 17 53,1

Badan Penyelenggara, Surat pernyataan tidak Cukup Cepat 2 9 28,1

dalam sengketa, dan Diskripsi rumah ibadah. Tidak Cepat 1 1 3,1


Jumlah 32 100,0
Unsur Pelayanan Sistem, Mekanisme,
sumber: data diolah 2018
Dan Prosedur
Unsur pelayanan Sistem, Mekanisme,
Tabel 5. Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Ke-
dan Prosedur memiliki nilai rata-rata 2,8125.
mudahan Unsur Pelayanan Sistem, Mekanisme, Dan
Prosedur Berdasarkan standar Menpan RB nilai ini berada
pada kategori “Kurang Baik”. Keluhan yang
Tingkat Kemudahan Bobot Frekuensi Persentase disampaikan masyarakat adalah waktu penyelesaian
Sangat Mudah 4 4 12,5 tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Kualitas
Mudah 3 24 75,0 kecepatan penyelesaian yang mereka harapkan
Cukup Mudah 2 4 12,5
adalah “harus express” dan “selalu tepat waktu”.
Tidak Mudah 1 0 0,0
Jumlah 32 100,0 Masyarakat menganggap kurang
sumber: data diolah 2018 terpuaskannya waktu penyelesaian disebabkan
oleh faktor kuantitas petugas dan sarana
Unsur pelayanan Sistem, Mekanisme,
prasarana. Kurangnya kuantitas personil yang
Dan Prosedur memiliki nilai rata-rata 3,000.
menangani menyebabkan masyarakat harus
Berdasarkan standar Menpan RB nilai ini berada
menunggu antrian karena petugas pelaksana
pada kategori “Kurang Baik”. 87,5% masyarakat
layanan keagamaan Buddha tersebut adalah
masih belum terpuaskan untuk menjawab “Sangat
petugas satu-satunya yang melayani seluruh
Mudah” karena terdapat beberapa keluhan
urusan keagamaan maupun kependidikan
dalam Sistem, Mekanisme, dan Prosedur yaitu:
Buddha di Kantor Wilayah Kementerian Agama
1)masih belum konsisten dalam penyampaian
setempat. Sarana dan prasarana yang terbatas
sistem, mekanisme, dan prosedur yang berlaku,
(tua dan rusak) membuat waktu penyelesaian
2) sistem, mekanisme, dan prosedur belum
menjadi lebih lambat daripada seharusnya.
online sehingga masyarakat harus meninggalkan
aktivitas utamanya. Unsur Pelayanan Kompetensi
Untuk menjaga konsistensi informasi Pelaksana
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur masyarakat Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Unsur
mengharapkan Sistem, Mekanisme, dan Pelayanan Kompetensi Pelaksana
Prosedur dilakukan secara online. Mekanisme
online diyakini masyarakat akan menjadikan Tingkat Kompetensi Bobot Frekuensi Persentase

informasi yang mereka terima ajeg karena Sangat Kompeten 4 7 21,9

78
Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Keagamaan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha
Dian Hafit Syaifullah, halaman 73-84

Kompeten 3 25 78,1 sehingga masyarakat pun sampai menyatakan


Kurang Kompeten 2 0 0,0 “Butuh konsistensi dalam penyampaian info
Tidak Kompeten 1 0 0,0 biar lebih efektif”.
Jumlah 32 100.0
Unsur Pelayanan Perilaku Pelaksana
sumber: data diolah 2018 Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Unsur Pe-
Unsur pelayanan Kompetensi Pelaksana layanan Perilaku Pelaksana
memiliki nilai rata-rata 3,2188. Berdasarkan
Tingkat Perilaku Bobot Frekuensi Persentase
standar Menpan RB nilai ini berada pada
kategori “Baik”. Nilai rata-rata unsur pelayanan Sangat Sopan, Sangat Ramah 4 4 12,5

Kompetensi Pelaksana ini adalah nilai rata-rata Sopan, Ramah 3 27 84,4

tertinggi di antara seluruh unsur pelayanan Kurang Sopan, Kurang Ramah 2 1 3,1
Tidak Sopan, Tidak Ramah 1 0 0,0
lainnya. Sebagai perbandingan kategori ini juga
Jumlah 32 100,0
sama dengan nilai rata-rata unsur pelayanan
kompetensi pelaksana Layanan Haji (Abidin. sumber: data diolah 2018
2017: 11). Unsur pelayanan Perilaku Pelaksana
Keluhan masyarakat terhadap kompetensi memiliki nilai rata-rata 3,0938. Berdasarkan
pelaksana adalah tidak seragamnya standar Menpan RB nilai ini berada pada kategori
pengetahuan di antara pegawai yang satu “Baik”. Walau sudah dipersepsi baik namun baru
dengan yang lain. Hal ini menyebabkan 12,5% perilaku pelaksana layanan keagamaan
terjadinya inkonsistensi informasi yang Ditjen Bimas Buddha yang dipersepsi masyarakat
diperoleh masyarakat dari pelaksana yang memiliki kualitas tertinggi.
berbeda. Untuk itu diperlukan koordinasi Fakta bahwa unsur pelayanan Perilaku
dan kerjasama antar pelaksana layanan agar Pelaksana berada pada urutan ketiga dalam nilai
pengetahuan mereka seragam dan informasi rata-rata setelah unsur pelayanan Kompetensi
yang disampaikan menjadi konsisten. Pelaksana dan unsur pelayanan Penanganan
Pelaksana yang kurang kompeten dalam Pengaduan, Saran, dan Masukan perilaku ini
suatu layanan yang bersifat offline dan tidak sejalan dengan hasil penelitian studi kasus
adanya sarana informasi dari media lain di Universitas Diponegoro (Wahyudin et al,
sehubungan dengan layanan tersebut merupakan 2018: 1) yang menyatakan bahwa Dimensi
pemicu dari rendahnya persepsi masyarakat Konsekuensional (pengamalan) dalam
pada unsur pelayanan lainnya. Pelaksana terminologi Glock& Stark berpengaruh secara
yang kurang kompeten akan menyebabkan signifikan terhadap organizational citizenship
masyarakat yang bertanya kebingungan behavior (OCB). Istilah OCB diartikan sebagai
terhadap unsur pelayanan Persyaratan kesediaan pegawai untuk melakukan pekerjaan
sehingga terjadi komentar “dipermudah lagi secara sukarela terhadap hal-hal yang sebetulnya
dari persyaratan awal”. Persyaratan yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Dimensi
sangat sederhana namun disampaikan oleh konsekuensional adalah sejauh mana seseorang
pelaksana layanan yang kompetensinya rendah itu mau berkomitmen dengan ajaran agamanya
akan menyebabkan mislead kepada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya;
sehingga persyaratan yang sederhana tersebut menolong orang lain, bersikap jujur, mau berbagi,
nampak sangat berat. Begitu juga Kompetensi tidak mencuri yaitu segala sesuatu yang dekat
Pelaksana yang rendah akan berdampak pada dengan aspek sosial.
kesan Sistem, Mekanisma, dan Prosedur yang Keluhan yang disampaikan sebagian
ditetapkan untuk memperoleh layanan tersebut masyarakat adalah masih kurangnya
menjadi tidak konsisten/berubah-ubah keramahan. Di komentar masyarakat tentang

79
Jurnal SMaRT Volume 05 Nomor 01 Juni 2019

peningkatan perilaku pelaksana adalah untuk 3,1875. Berdasarkan standar Menpan RB nilai ini
“Tingkatkan pelayanan dengan senyum, sapa, berada pada kategori “Baik”.
dan salam”. Masyarakat yang baru berhubungan Penanganan Pengaduan, Saran, dan
dengan pelaksana layanan menyatakan Masukan idealnya mengacu pada Menpan,
menginginkan persamaan perilaku ramah 2014. Regulasi tersebut mengatur bahwa
kepada “semua tamu baik sudah kenal atau mempermudah penanganan pengaduan, perlu
tidak dan menghargai orang yang lebih tua”. dibuatkan prosedur pengelolaan pengaduan
Masyarakat pengguna layanan senang dengan dengan menginformasikan secara jelas nama
perilaku “ketulusan dalam pelayanan” sehingga petugas, nomor telepon, alamat email, dan
akan tercipta citra “petugas lebih ramah dan alamat kantor yang dapat dihubungi. Bentuk
sabar”. pengelolaan umum dalam pengaduan adalah
Kultur masyarakat pengguna layanan penyediaan kotak saran, sms, portal pengaduan,
keagamaan dekat dengan laku keagamaan dan petugas penerima pengaduan. Hal tersebut
(meditatif dalam agama Buddha) sehingga secara tersembunyi mengandung arti bahwa
berbagai kekurangan petugas maupun ada petugas khusus yang berfungsi sebagai
mekanisme dan fasilitas kantor akan terhapus pengelola pengaduan masyarakat atas layanan
oleh sikap sopan dan ramah yang ditampakkan yang diberikan bila layanan tersebut tidak sesuai
pelaksana. Masyarakat yang tulus menginginkan dengan harapan. Dikarenakan tidak dinyatakan
lebih kepada ketulusan dan kesabaran pelaksana secara eksplisit tentang petugas tersendiri maka
dalam pelayanannya. Pelayanan yang sudah adanya kenyataan tentang petugas lain atau atasan
prima pun akan dianggap buruk kualitasnya langsung pelaksana yang bersangkutan yang
bila masyarakat pengguna layanan diperlakukan menerima pengaduan langsung bisa dianggap
dengan cara yang kurang dalam sambutannya. Hal sebagai petugas penerima pengaduan. Hal
ini akan tambah bermasalah jika senyum, sapa, terpenting yang harus dicapai dari penanganan
dan salam hanya diberikan pada yang dikenal pengaduan ini adalah terselesaikannya hajat
saja maka akan menimbulkan “kecurigaan liar” masyarakat pengguna layanan keagamaan secara
terhadap diskriminasi tersebut walaupun sang memuaskan.
pelaksana memperlakukan segala sesuatunya Peristiwa yang secara umum terjadi di
sesuai dengan aturan. lapangan adalah layanan di tingkat Kantor
Penanganan Pengaduan, Saran, Dan Wilayah Kementerian Agama dilaksanakan
Masukan oleh Pembimbing Masyarakat (Pembimas)
Buddha yang memiliki staf sangat terbatas.
Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Unsur Pe-
Seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama
layanan Penanganan Pengaduan, Saran, Dan Masukan
se-Indonesia memiliki Pejabat eselon III dan
Tingkat Kualitas Bobot Frekuensi Persentase IV urusan agama Buddha berjumlah 33 orang
yang dibantu oleh 59 Jabatan Pelaksana/
Layanan pengaduan dikelola 4 18 56,3
dengan baik JFU (Simpeg, 2019). Kekuatan personil yang
Layanan pengaduan fung- 3 7 21,9 terbatas tersebut akan menjadi tulang punggung
sinya kurang maksimal
pelayanan bila masyarakat merasakan adanya
Ada tim pengaduan layanan 2 2 6,3
tapi tidak berfungsi ketidaknyamanan dalam pelayanan. Masyarakat
Tidak ada tim yang menan- 1 5 15,6 tidak sungkan-sungkan akan berusaha
gani pengaduan
menghubungi atasan langsung Jabatan
Jumlah 32 100,0
Pelaksana/JFU yang bersangkutan. Sejauh
sumber: data diolah 2018 ini berdasarkan nilai rata-rata yang termasuk
Unsur pelayanan Penanganan Pengaduan, dalam kategori “Baik” pola ini dapat dikatakan
Saran, dan Masukan memiliki nilai rata-rata efektif.

80
Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Keagamaan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha
Dian Hafit Syaifullah, halaman 73-84

Unsur Pelayanan Sarana Dan Unsur Pelayanan yang


Prasarana Mendapatkan Prioritas
Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Unsur Pe- Perbaikan di Tahun 2019
layanan Sarana Dan Prasarana Terdapat beberapa kriteria dalam penentuan
unsur pelayanan yang mendapatkan prioritas
Tingkat Penanganan Bobot Frekuensi Persentase perbaikan di tahun 2019. Prioritas perbaikan
menurut Menpan (2017: 21) “dalam peningkatan
Sangat Baik 4 3 9,4
kualitas pelayanan diprioritaskan kepada unsur
Baik 3 17 53,1
pelayanan apa saja yang mempunyai nilai paling
Cukup 2 12 37,5
rendah untuk lebih dahulu diperbaiki. Sedangkan
Buruk 1 0 0,0 unsur pelayanan yang mempunyai nilai yang tinggi
Jumlah 32 100,0 minimal harus tetap dipertahankan”. Pengertian
sumber: data diolah 2018 yang timbul dari narasi ini adalah membuat list/
Unsur pelayanan Sarana Dan Prasarana daftar unsur pelayanan mulai dari yang terendah
memiliki nilai rata-rata 2,7188. Berdasarkan hingga yang tertinggi. Dari list/daftar tersebut
standar Menpan RB nilai ini berada pada maka akan tampak grafik unsur pelayanan yang
kategori “Kurang Baik”. Keluhan masyarakat mendapatkan prioritas sebagai berikut:
terhadap sarana dan prasarana ini adalah: Bagan 1
Unsur Pelayanan Prioritas
1) ruang pelayanan yang sempit, 2) sarana
prasarana sudah tua banyak kendala dalam
pengoperasiannya, 3) sarana prasarananya yang
ada kurang lengkap.
Masyarakat menginginkan agar sarana
dan prasarana “mesti disesuaikan dengan
jaman now dimana segala sesuatunya bisa
berjalan sesuai yg di kehendaki”. Berdasarkan
konfirmasi dengan Aris Budiyanto (2018), PNS
pada Ditjen Bimas Buddha keluhan tentang sumber: data diolah 2018
sarana dan prasarana tersebut diakui mereka. Berdasarkan urutan nilai rata-rata terendah
Kesan yang tampak dari sarana dan prasarana maka terdapat 2 kelompok besar nilai rata-rata
pada Pembimas Buddha di daerah yang pertama yaitu unsur pelayanan yang nilai rata-ratanya
adalah ruang yang sempit sehingga bila ada satu termasuk dalam kategori “Kurang Baik” dan
tamu yang masuk maka yang lainnya terpaksa unsur pelayanan yang nilai rata-ratanya termasuk
harus menunggu di luar ruangan. Demikian dalam kategori “Kurang Baik”. Unsur pelayanan
juga kelengkapan sarana dan prasarana yang nilai rata-ratanya termasuk dalam kategori
yang ada adalah pengadaan lama sehingga “Kurang Baik” berdasarkan urutan terendah
berfungsi kurang baik. Kelengkapan sarana adalah sebagai berikut:
dan prasarana seperti tinta atau tonernya juga 1. Unsur Pelayanan Sarana dan Prasarana
kurang memadai. Segala keterbatasan sumber dengan nilai rata-rata 2,7188
daya yang nampak saat masyarakat mengurus 2. Unsur Pelayanan Waktu Pelayanan dengan
layanan tersebut berkontribusi pada unsur nilai rata-rata 2,8125
kualitas pelayanan Sarana dan Prasarana yang 3. Unsur Pelayanan Persyaratandengan nilai
menjadi unsur yang paling rendah kualitasnya rata-rata 3,0000
dalam persepsi masyarakat pengguna layanan 4. Unsur Pelayanan Sistem, Mekanisme, dan
keagamaan. Prosedur 3,0000

81
Jurnal SMaRT Volume 05 Nomor 01 Juni 2019

Unsur pelayanan dengan nilai rata-rata terhadap jawaban terbuka responden yang tersaji
tersebut terutama Sarana dan Prasarana perlu sebagai berikut:
mendapatkan prioritas utama dalam perbaikan Tabel 13. Coding Keluhan Responden Terhadap Wak-
di tahun 2019. Sedangkan tiga unsur pelayanan tu Pelayanan
lainnya yang telah mencapai kategori “Baik” No Coding Jawaban terbuka responden
harus dipertahankan adalah: Era digital semua layanan harus
express. Contoh kementerian perda-
1. Unsur Pelayanan Perilaku Pelaksana dengan 1
Percepatan penyele­
gangan lebih cepat, PTSP, KPP, dll. Ke-
saian dengan online
nilai rata-rata 3,0938 menterian Agama ketinggalan prestasi
administrasinya.
2. Unsur Pelayanan Penanganan Pengaduan 2
Percepatan penyerahan Kami mengharapkan untuk pelayanan
produk lebih cepat lebih baik
Saran dan Masukandengan nilai rata-rata Percepatan penyerahan
4 Lebih cepat lagi
3,1875 produk

3. Unsur Pelayanan Kompetensi Pelaksana Ketepatan waktu penye­ Butuh konsistensi dalam penyampaian
5
rahan produk info biar lebih efektif.
dengan nilai rata-rata 3,2188 Ketepatan waktu penye­
6 Selalu tepat waktu
rahan produk
Perbaikan pada dua unsur pelayanan
terendah tersebut agar lebih berdaya guna, sumber: data diolah 2018

maka kedua unsur pelayanan tersebut harus Berdasarkan coding terhadap jawaban
mengarah kepada permasalahan mendasar yang terbuka responden atas unsur pelayanan Waktu
dikeluhkan oleh masyarakat pengguna layanan. Pelayanan maka perbaikan Waktu Pelayanan
Untuk mengidentifikasi hal tersebut maka harus menyelesaikan 3 hal berikut:
dilakukan tabulasi dan coding atas jawaban 1. Ketepatan waktu penyerahan produk
terbuka responden. 2. Percepatan penyerahan produk
Tabel 12. Coding Keluhan Responden Terhadap Sa- 3. Percepatan penyelesaian dengan online
rana dan Prasarana
Hal tersebut menunjukkan tabulasi
No Coding Jawaban terbuka responden
coding antara dua unsur pelayanan Sarana
1 Kapasitas Tempat perlu ditingkatkan
dan Prasarana serta Waktu Penyelesaian yang
Ruang pelayanan
2 Kapasitas Ruangan terlalu sepit dijadikan prioritas dalam perbaikan untuk tahun
Ruang pelayanan 2019 terdapat satu kata kunci yang mencakup
3 Layanan online Untuk sarpras mesti disesuaikan dg jaman semua perbaikan yang dibutuhkan yaitu: online.
now dimana segala sesuatunya bisa berjalan
sesuai yg di kehendaki. CEPAT, SINGKAT, Menjadikan layanan keagamaan dalam platform
TEPAT. online di masa disrupsi saat ini adalah sebuah
4 Kelengkapan Lebih diperhatikan lagi untuk kelengkapan
sarana dan prasana keniscayaan.
Sarpras
5 Kelengkapan Sarana prasarana Penutup
Sarpras Secara umum temuan penelitian
sumber: data diolah 2018 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
Berdasarkan coding terhadap jawaban masyarakat atas pelayanan keagamaan yang
terbuka responden atas unsur pelayanan Sarana diselenggarakan Ditjen Bimas Buddha pada
dan Prasarana maka perbaikan Sarana dan tahun layanan 2018 berada pada kategori
Prasarana harus menyelesaikan 3 hal berikut: “Kurang Baik”. Nilai kepuasan tersebut adalah
1. Kapasitas ruang pelayanan sebesar 3,0045 dalam skala 4. Dalam terminologi
mutu pelayanan Kemenpan RB, nilai tersebut
2. Meng-online-kan layanan
berada pada “mutu pelayanan C”.
3. Kelengkapan sarana dan prasarana
Walaupun secara umum berada pada
Pengidentifikasian perbaikan waktu nilai “Kurang Baik” namun beberapa unsur
pelayanan dilakukan dengan proses coding pelayanan tertentu dianggap masyarakat telah

82
Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Keagamaan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha
Dian Hafit Syaifullah, halaman 73-84

memenuhi kepuasan dengan tingkat “Baik”. Fakhriati serta JPT Sekretariat Balitbang Diklat
Unsur pelayanan yang dipersepsi masyarakat yaitu: Harriyah dan Rini yang telah membantu
telah memenuhi tingkat “Baik” adalah: 1) unsur hingga terwujudnya tulisan ini.
pelayanan perilaku pelaksana 2) unsur pelayanan
penanganan pengaduan saran dan masukan Daftar Pustaka
serta, 3) unsur pelayanan kompetensi pelaksana. Abidin, Zaenal et al. 2017. Laporan Ringkas
Hasil Survei Kepuasan Pelayanan
Temuan penelitian juga menunjukkan
Haji di Indonesia Tahun 2017. Jakarta:
terdapat empat unsur pelayanan yang Puslitbang Bimas Agama dan Layanan
memerlukan prioritas perbaikan. Empat Keagamaan.
unsur pelayanan tersebut tingkat kepuasan
Alpizar et al. 2014. “Civil Religion (Fenomena
masyarakatnya berada pada tingkat “Kurang
Ajaran Tridharma Di Riau)”. TOLERANSI:
Baik”. Unsur pelayanan yang paling memerlukan Media Komunikasi Umat Beragama.
prioritas perbaikan adalah sarana dan prasarana Volume 6 Nomor 1, Januari – Juni 2014.
karena nilai rata-ratanya terendah dari yang lain Hlm. 133 – 152
yaitu 2,7188. Unsur pelayanan yang menjadi Dharmadjie, Miguel. 2018. “Tim Monev Ditjen
prioritas kedua untuk diperbaiki adalah waktu Bimas Buddha Evaluasi Kinerja Penyuluh
pelayanan yang nilai rata-ratanya sebesar 2,8125. Agama Buddha Non PNS Sulsel”. http://
Sedangkan unsur pelayanan persyaratan dan makassar.tribunnews.com/2018/12/10/
unsur pelayanan sistem, mekanisme dan prosedur tim-monev-ditjen-bimas-buddha-
keduanya memiliki nilai tingkat kepuasan yang evaluasi-kinerja-penyuluh-agama-
buddha-non-pns-sulsel diakses 28
sama sehingga berada pada urutan prioritas
Januari 2019 pukul 17.16 WIB
perbaikan yang setara urgensinya.
Dirjen Bimas Buddha. 2017. Keputusan Direktur
Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi
Jenderal Agama Buddha Nomor 322
sebagai berikut: 1) Ditjen Bimas Buddha perlu Tahun 2017 Tentang Tanda Daftar Rumah
memprioritaskan pengalokasikan sumber Ibadah Agama Buddha.
daya finansial dan sumber daya manusianya
Dirjen Bimas Buddha. 2017. Keputusan Direktur
untuk meningkatkan kepuasan masyarakat atas Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha
Layanan Keagamaan untuk Tahun Layanan Nomor 323 Tahun 2017 Tentang Tanda
2019 agar mutu pelayanan meningkat menjadi Daftar Organisasi Keagamaan Buddha.
“Baik”. 2) Ditjen Bimas Buddha perlu menggali Kadir R, Abd. 2014. “Umat Minoritas Dalam
cara-cara baru dalam bentuk pemanfaatan Pelayanan Kementerian Agama:
teknologi informasi yakni berupa layanan online Menyasar Penganut Agama Budha di
sehingga dengan input sumber daya finansial Kota Jayapura Provinsi Papua”. Jurnal
maupun sumber daya manusia yang sama akan “Al-Qalam”. Volume 20 Nomor 1, Juni
menghasilkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. 2014 . Hlm. 57-64

Ucapan Terima Kasih Kawu, Abd. Shadiq. 2013. “Pelayanan


Kementerian Agama Terhadap Penganut
Penulis secara khusus mengucapkan terima Agama Buddha Di Kota Parepare Sulawesi
kasih kepada Kapuslitbang LKKMO, Sekretaris Selatan”. Jurnal “Al-Qalam”. Volume 19
Ditjen Bimas Buddha, Kabid Manajemen dan Nomor 2, Desember 2013. Hlm. 253-264
Organisasi LKKMO, Kabag OKH Sekretariat Menpan RB. 2014. Permenpan RB Nomor 15
Ditjen Bimas Buddha, Kasubbag Ortala Tahun 2014 tentang Pedoman Standar
Sekretariat Ditjen Bimas Buddha, Pelaksana Pelayanan.
pada Ditjen Bimas Buddha Aris Budiyanto juga Menpan RB. 2014. Permenpan RB Nomor 15
para peneliti senior Puslitbang LKKMO yaitu: Tahun 2014 tentang Pedoman Standar
Choirul Fuad Yusuf, M. Kasim, Retno, Jerry, Pelayanan.

83
Jurnal SMaRT Volume 05 Nomor 01 Juni 2019

Menteri Agama. 2017. Keputusan Menteri Agama kemenag.go.id/app/rep_stat_agama.as


Nomor 656 Tahun 2017 Tentang Indikator px?uid=201000564&sk=0200000000
Kinerja Utama Kementerian Agama. 0000&lvl=216 diakses 28 Januari 2018
pukul 17.44 WIB
Menteri PAN RB. 2017. Permenpan RB Nomor
14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Survei Ropeg, Kemenag. 2019 “Statistik Pegawai Negeri
Kepuasan Masyarakat. Sipil Berdasarkan Unit Kerja dan Agama
(Jabatan Fungsional Umum)”http://
Na’im, Akhsan dan Syaputra, Hendry. 2011.
simpeg.kemenag.go.id/app/rep_stat_
Kewarganegaraan, Suku Bangsa,
agama.aspx?uid=201000564&sk=02000
Agama, Dan Bahasa Sehari-hari
000000000&lvl=101 diakses 26 Januari
Penduduk Indonesia: Hasil Sensus
2019 pukul 17.29 WIB
Penduduk 2010. Jakarta. Badan Pusat
Statistik. Sekaram, Uma. 2006. Metodologi Penelitian
untuk Bisnis Edisi 4 Buku 2: Research
Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan
Methods for Business, 4th Ed. Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Penerbit Salemba Empat.
96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Suska, I Made et al. 2013. “Analisis Kualitas
Tentang Pelayanan Publik. Pelayanan Pas Bandara Internasional
Ngurah Rai Dengan Menggunakan Model
Rahman, Ainur. 2016. "Tersangka Terakhir
Servqual”. Jurnal Spektran.Volume 1 No
Korupsi Pengadaan Buku Agama Budha".
1, Januari 2013. Hlm. 35-42
http://www.gresnews.com/berita/
hukum/108005-tersangka-terakhir- Wahyudin et al. 2018. “Dimensi Religiusitas Dan
korupsi-pengadaan-buku-agama-budha/ Pengaruhnya Terhadap Organizational
diakses 21 Januari 2019 pada pukul 14.10 Citizenship Behaviour (Studi Pada
WIB Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto)”Jurnal Ekonomi, Bisnis,
Ropeg, Kemenag. 2019 “Statistik Pegawai Negeri
dan Akuntansi (JEBA).Volume 20 Nomor
Sipil Berdasarkan Unit Kerja dan Agama
03, Tahun 2018. Hlm. 1-14.
(Penyuluh Agama)”.http://simpeg.

84

You might also like