Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru Pekerja

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Kalistra, NB. Dkk.

Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru…

PERBEDAAN KAPASITAS FUNGSI PARU PEKERJA


TAMBANG BATUBARA ANTARA SHIFT SIANG DAN MALAM

(Studi Observasional Pekerja Tambang Batubara Bagian Produksi


di PT. Hasnur Riung Sinergi Rantau, Kalimantan Selatan)

Nadia Bunga Kalistra1, Qomariyatus Sholihah2, Nurul Hidayah3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin.
2
Bagian Fisiologi Paru Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin.
3
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin.

Email korespondensi: nadiabungakalistra@gmail.com

ABSTRACT: The capacity of lung function (FEV1%) is the volume of air expelled
in the first second. Impairment of lung function capacity coal miners can be caused by
shift work. The study aimed to determine the difference in lung function capacity of coal
miners between day shift and night shift. Research method used analytic observational
cross-sectional approach. The sample was selected using purposive sampling technique
based on the criteria of the Gay and Diehl. A total of 60 samples based on inclusion
criteria consisted of 30 people day shift and 30 people night shift. Samples were asked to
fill out a questionnaire and pulmonary function tests by means of spirometry BLT-08.
Results showed that the capacity of normal lung function 15 (50%) of workers and
abnormal lung function capacity 15 (50%) of coal miners afternoon shift. The capacity of
normal lung function 6 (20%) of workers and abnormal lung function capacity 24 (80%)
of coal miners night shift. Data were analyzed by Chi-square test with p = 0.015 (p <0.05)
showed that there was difference in lung function capacity of coal miners between day
shift and night shift at PT. Hasnur Riung Synergy Rantau Period July 2014.

Keywords: lung function capacity, work shift, day shift, night shift, coal miner

ABSTRAK: Kapasitas fungsi paru adalah besarnya volume udara yang dikeluarkan
dalam satu detik pertama. Penurunan nilai kapasitas fungsi paru pekerja tambang
batubara dapat disebabkan oleh perbedaan shift kerja. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui perbedaan kapasitas fungsi paru pekerja tambang batubara antara shift siang
dan malam. Metode penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling.
Sebanyak 60 responden kemudian diminta untuk mengisi kuesioner dan mengikuti tes
fungsi paru, hasilnya kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian
dapat disimpulkan kapasitas fungsi paru normal 15 (50%) pekerja dan kapasitas fungsi
paru tidak normal 15 (50%) pekerja tambang batubara shift siang. Kapasitas fungsi paru
normal 6 (20%) pekerja dan kapasitas fungsi paru tidak normal 24 (80%) pekerja
tambang batubara shift malam. Analisis statistik data menggunakan uji Chi-square
dengan nilai p = 0,015 (p < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan kapasitas fungsi paru
pekerja tambang batubara antara shift siang dan shift malam di PT. Hasnur Riung Sinergi
Rantau Periode Juli 2014.

63
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 63-70

Kata-kata kunci: kapasitas fungsi paru, shift kerja, shift siang, shift malam, tambang
batubara

64
Kalistra, NB. Dkk. Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru…

PENDAHULUAN ritme sirkadian yang dialami pekerja


shift memiliki konsekuensi patologis
Polusi udara di lingkungan berupa peningkatan kadar sitokin
kerja batubara memberikan proinflamasi dalam darah karena
kontribusi besar dampak buruk bagi penurunan sistem kekebalan dan
lingkungan dan kesehatan 1. Masalah antioksidan dalam tubuh 7.
8
yang cukup mengemuka sementara Penelitian Sholihah
ini terutama berkenaan dengan debu melakukan percobaan pada hewan
batubara yang beterbangan 2. tikus yang dipaparkan dengan debu
Konsekuensi sistemik dari debu batubara. Hasilnya adalah paparan
batubara yang terhisap adalah debu batubara tersebut membuat
terjadinya reaksi inflamasi pada penebalan dinding alveolus lebih
paru-paru 3. Debu batubara yang besar pada shift malam dibandingkan
mengandung bahan kimiawi dapat shift siang 8. Penelitian Hendryx
mengakibatkan terjadinya penyakit menyatakan bahwa tinggi risiko yang
pernapasan 2. Penyakit pernapasan diderita pekerja tambang batubara
yang disebabkan oleh menghirup zat terhadap terjadinya inflamasi telah
berbahaya di lingkungan merupakan dilaporkan pada berbagai penelitian
masalah yang serius 4. yang dilakukan diberbagai negara 3.
Menurut International Labor Studi di Virginia Barat menunjukan
Organization 5 setiap tahun terjadi bahwa produksi batubara dalam
1,1 juta kematian disebabkan oleh kapasitas besar berhubungan dengan
penyakit yang disebabkan oleh risiko gangguan fungsi paru 3.
pekerjaan. Diantara penyakit akibat Penelitian dilaksanakan di
kerja, 10% sampai 30% adalah PT. Hasnur Riung Sinergi yang
penyakit paru. Di Amerika Serikat merupakan perusahaan tambang
diperkirakan 2,4 juta yang terkena batubara. Batubara yang diproduksi
debu batubara dan silika kristal adalah batubara sub-bituminus.
dibidang pertambangan, dan 5% Bagian lapangan adalah bagian yang
menderita penyakit pernapasan atau berisiko tinggi terhadap pajanan debu
sekitar 100.000 pekerja. Di Indonesia batubara karena pada bagian tersebut
angka kesakitan mencapai 70% dari mencakup kegiatan seperti
pekerja yang terpapar debu. Sebagian pengerukan batubara, pengangkutan
besar penyakit paru akibat kerja yaitu batubara, penempatan batubara, dan
terjadinya penurunan kapasitas pemuatan batubara. Hasil survei
fungsi paru dengan gejala utama pendahuluan diketahui bahwa
sesak nafas 5. banyak yang mengalami sesak nafas,
Pekerja tambang batubara common cold, batuk, dan infeksi
mempunyai waktu shift siang (pagi, saluran pernapasan. Angka kejadian
siang, sore) dan shift malam. tersebut lebih banyak saat shift
Permasalahan lebih banyak terjadi malam. Berdasarkan uraian tersebut,
pada pekerja shift malam karena perlu dilakukan penelitian tentang
ritme faal tubuh manusia yang tidak kapasitas fungsi paru pekerja
dapat menyesuaikan kerja malam dan tambang batubara antara shift siang
tidur 6. Kerja shift malam merupakan dan malam pada pekerja lapangan
sistem yang berlawanan dengan bagian produksi di PT. Hasnur Riung
ritme sirkadian. Kelainan pola tidur Sinergi Rantau.
sebagai salah satu bentuk gangguan

65
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 63-70

METODE PENELITIAN adalah uji alternatifnya, yaitu uji


Fisher untuk data dengan tabel 2x2.
Penelitian ini adalah
penelitian observasional analitik HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan pendekatan cross-sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah Penelitan mengenai
seluruh pekerja tambang batubara perbedaan kapasitas fungsi paru
bagian produksi di PT. Hasnur Riung pekerja tambang batubara di PT.
Sinergi Rantau. Sampel diambil Hasnur Riung Sinergi Rantau
dengan cara purposive sampling, dilaksanakan pada Juli 2014.
dengan jumlah sampel Gay and Didapatkan subjek penelitian
Diehl untuk penelitian perbandingan sebanyak 60 orang, terdiri pekerja
yaitu minimal sampel berjumlah 30 tambang batubara shift siang
subjek per masing kelompok 9. sebanyak 30 orang (50%) dan
Instrumen penelitian yang pekerja tambang batubara shift
digunakan pada penelitian ini berupa malam sebanyak 30 orang (50%).
kuesioner dan hasil tes fungsi paru. Subjek penelitian diambil secara
Kuesioner yang digunakan adalah: purposive sampling sesuai dengan
lembar informed consent, dan lembar kriteria inklusi.
isian data dasar. Data yang dikumpulkan
Variabel bebas dalam adalah data dari pengisian lembar
penelitian ini adalah shift pekerja isian responden dan data hasil
tambang batubara. Variabel terikat spirometer. Seluruh data akan di
pada penelitian ini adalah kapasitas masukkan ke dalam tabel hasil
fungsi paru. Variabel pengganggu pengumpulan data. Pada penelitian
dalam penelitian adalah kebiasaan ini diperlukan identitas pasien, dan
merokok yang tidak dapat hasil spirometer.
dikendalikan. Data yang sudah
Prosedur penelitian ini dikumpulkan dari pekerja tambang
adalah: permohonan ijin penelitian, batubara shift siang di PT. Hasnur
survei pendahuluan, pemberian Riung Sinergi periode Juli 2014,
informed consent, pengisian terdapat 30 orang dengan
kuesioner, pengukuran berat badan pembagiannya berdasarkan kapasitas
dan tinggi badan, dan pengukuran fungsi paru normal dan tidak normal.
test fungsi paru. Data yang diperoleh Data tersebut menunjukkan bahwa
ditabulasi kemudian, untuk menilai dari 30 pekerja tambang batubara
perbedaan kapasitas fungsi paru shift siang terdapat 15 (50%) orang
pekerja tambang batubara shift siang kapasitas fungsi paru normal dan 15
dan malam di PT. Hasnur Riung (50%) orang kapasitas fungsi paru
Sinergi Rantau dapat diketahui tidak normal. Hasil penelitian ini
dengan melakukan analisis uji didapatkan bahwa kapasitas fungsi
hubungan Chi-square dengan tingkat paru pekerja tambang batubara shift
kepercayaan 95%. Namun, jika hasil siang ada yang mengalami
statistik tidak memenuhi syarat untuk penurunan kapasitas fungsi paru di
dilakukan analisis dengan uji Chi- bawah nilai normal yaitu FEV1 80%.
square, yakni sel yang nilai expected Penelitian SHD Mumuya et al pada
count yang , 5 ada lebih dari 20% 2006 membuktikan terhadap 299
jumlah sel. Uji yang digunakan laki-laki pekerja tambang batubara

66
Kalistra, NB. Dkk. Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru…

shift siang di Tanzania dengan nilai p kapasitas fungsi paru normal dan
= 0,04 (p < 0,05) menunjukan bahwa tidak normal. Data yang ada
risiko bekerja di daerah menunjukkan bahwa dari 30 pekerja
pertambangan batubara dapat tambang batubara shift malam
menurunkan nilai FEV1% 80. terdapat 6 (20%) orang kapasitas
Penurunan nilai FEV1% disebabkan fungsi paru normal dan 24 (80%)
partikel debu batubara yang orang kapasitas fungsi paru tidak
berukuran 1-2,5 mikron yang akan normal. Penurunan kapasitas fungsi
berhenti di alveoli 10. Hal ini sesuai paru dapat disebabkan kondisi fisik
dengan penelitian Hendryx et al pada individu pekerja yang meliputi
2008 membuktikan bahwa risiko mekanisme pertahanan paru, anatomi
tinggi pekerja tambang batubara dan fisiologi saluran pernafasan serta
terhadap terjadinya inflamasi yang faktor imunologis 12.
menyebabkan risiko gangguan fungsi Perbedaan kapasitas fungsi
paru 3. Hasil penelitian Raju et al paru pekerja tambang batubara antara
pada 2014 juga membuktikan bahwa shift siang dan shift malam dapat
terdapat penurunan FEV1% yang diketahui dengan uji statistik berupa
signifikan pada pekerja tambang uji Chi-square. Data dianalisis
batubara di India akibat paparan menggunakan sebuah software
debu batubara 11. komputer SPSS 16.0 . Hasil analisis
Data yang dikumpulkan dari data ditampilkan pada Tabel 1.
pekerja tambang batubara shift
malam di PT. Hasnur Riung Sinergi
periode Juli 2014, terdapat 30 orang
dengan pembagiannya berdasarkan

Tabel 1 Frekuensi Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Tambang Batubara


Antara Shift Siang dan Shift Malam di PT. Hasnur Riung Sinergi Periode
Juli 2014 Berdasarkan Uji Chi-square p < 0,05

Shift Kerja Kapasitas Fungsi Paru Total P


Normal (%) Tidak Normal
(%)
Shift Siang 15 (71,42) 15 (38,46) 30 (50)
Shift Malam 6 (28,58) 24 (61,54) 30 (50) 0,015
Total 21 (100) 39 (100) 60 (100)

Hasil uji komparasi yang capacity (VC) lebih banyak pada


dilakukan diperoleh nilai p = 0,015 pekerja tambang batubara shift
dimana nilai p < 0,05 bermakna. malam dibandingkan dengan shift
Secara statistik disimpulkan bahwa siang, karena terjadi perubahan
terdapat perbedaan kapasitas fungsi ventilasi yang disebabkan oleh
paru pekerja tambang batubara antara kekurangan waktu tidur. Kekurangan
shift siang dan shift malam. waktu tidur ini menyebabkan
Hal ini sesuai dengan penurunan udara pada paru dan
penelitian penelitian Manyike et al menyebabkan penurunan fungsi otot
pada 2014 juga membuktikan terjadi pernapasan 13.
penurunan FEV1% dan Volume

67
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 63-70

Penelitian Zheng pada 2009 mengurangi risiko debu batubara


bahwa kerja shift malam merupakan masuk ke paru-paru sehingga dapat
sistem yang berlawanan dengan mengurangi risiko inflamasi agar
irama sirkadian. Kelainan pola tidur tidak terjadi penurunan fungsi paru.
sebagai salah satu bentuk gangguan Pekerja shift malam lebih baik
irama sirkadian yang dialami pekerja mengkonsumsi antioksidan eksogen
shift memiliki konsekuensi patologis untuk mengurangi ketebalan dinding
berupa peningkatan kadar sitokin paru akibat penurunan sistem
proinflamasi dalam darah karena kekebalan dan antioksidan dalam
penurunan sistem kekebalan dan tubuh yang akhirnya meningkatkan
antioksidan dalam tubuh 7. Hal ini risiko inflamasi. Hasil penelitian
didukung oleh penelitian Sholihah Holguin pada 2005 membuktikan
pada 2012 membuktikan bahwa bahwa pemberian antioksidan
dinding alveoli tikus wistar yang (vitamin E dan C) dapat
dikondisikan shift malam yaitu mamperbaiki respon klinis,
sebesar 43,47% mengalami peningkatan PaO2, dan mengurangi
produksi sputum pada pasien radang
penebalan lebih signifikan paru 16. Penelitian Sholihah pada
dibandingkan shift siang, yaitu 2012 juga membuktikan rerata
sebesar 37,48% 8. Penelitian Siyoum penebalan dinding paru tikus wistar
et al pada 2014 di Etiopia dengan shift malam yaitu 43,57, setelah
nilai p = 0,001 menjelaskan bahwa diberikan antioksidan eksogen
gejala gangguan fungsi paru terjadi (melatonin) menunjukkan penurunan
lebih banyak pada pekerja shift rerata ketebalan dinding alveoli
malam dibandingkan dengan shift menjadi 21,14 8.
lainnya 14. Pada penelitian ini terdapat
Menurut penelitian Fell et al keterbatasan. Keterbatasannya adalah
pada 2011 di Norwegian pada waktu yang singkat dalam
pekerja semen menyebutkan untuk melakukan penelitian karena
terjadinya gangguan fungsi paru dilakukan saat pekerja beristirahat,
dapat dipengaruhi oleh beberapa sehingga dalam sehari hanya
faktor. Pekerja yang mengalami dilakukan selama 1 jam saja. Sampel
gangguan fungsi paru dapat di penelitian yang minimal karena pada
pengaruhi oleh besar konsentrasi waktu penelitian dilakukan pada
debu ruangan yang berbeda-beda bulan puasa minggu terakhir,
pada setiap lokasi dimana pekerja sehingga sebagian pekerja banyak
tesebut melakukan aktifitas yang mengambil cuti.
pekerjaan. Hal ini sesuai dengan teori
yang menyebutkan bahwa partikel PENUTUP
yang berukuran ≤ 2 mikron akan
berhenti di alveoli. Partikel yang Berdasarkan penelitian yang
berukuran ≤ 0,5 mikron akan di telah dilakukan dapat disimpulkan
keluarkan lagi mengikuti gerak bahwa. Kapasitas fungsi paru normal
brown dan tidak sampai mengendap 15 (50%) pekerja dan kapasitas
ke alveoli 15. fungsi paru tidak normal 15 (50%)
Oleh karena itu, pekerja pekerja dari 30 sampel pekerja
tambang batubara harus tambang batubara shift siang di PT.
menggunakan APD untuk Hasnur Riung Sinergi Rantau periode

68
Kalistra, NB. Dkk. Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru…

Juli 2014. Kapasitas fungsi paru indicators and residential


normal 6 (20%) pekerja dan proximity to coal mining in
kapasitas fungsi paru tidak normal 24 West Virginia: American
(80%) pekerja dari 30 sampel pekerja Journal of Public Health 2008
tambang batubara shift malam di PT. Jan 7; 98(4):668-671.
Hasnur Riung Sinergi Rantau periode
Juli 2014. Hasil analisis menunjukan 4. Palmer KT, Macneill LR, Poole
terdapat perbedaan kapasitas fungsi JR, et al. Inflammatory
paru pekerja tambang batubara shift responses to the occupational
siang dan malam di PT. Hasnur inhalation of metal fume. Eur
Riung Sinergi Rantau (p = 0,015). Respir J 2006 Feb 12; 27:366-
Diharapkan dapat dilakukan 373.
penelitian lanjutan tentang
perbedaan nilai kapasitas fungsi paru 5. Anhar AS, Yuliani S, & Daru L.
pekerja tambang batubara shift siang Hubungan paparan debu
dan malam serta dapat gamping dengan kapasitas vital
menggolongkan gangguan fungsi paksa paru pada pekerja batu
parunya dan lebih banyak sampel gamping di UD. Usaha maju,
yang didapat sehingga penelitian Kalasan Yogyakarta. Jurnal
menjadi lebih baik. Bagi pekerja Kesehatan Masyarakat 2005 Apr
tambang batubara diharapkan untuk 24; 4(1):17-22.
menggunakan APD sehingga
mengurangi risiko inflamasi oleh 6. Peate I. Strategies for coping
debu partikulat. Bagi perusahaan with shift work. Tar Heel Nurse
dapat dijadikan masukan untuk 2007 Nov 21; 22 (4):42-45.
menyediakan antioksidan eksogen
(buah atau suplemen) sebagai upaya 7. Zheng H, Milan P, Katarzyna H,
peningkatan kesehatan, khususnya et al. Association of extended
pekerja shift malam. shift work, vascular fuction and
inflammatory markers in internal
DAFTAR PUSTAKA medicine resident: a randomized
control trial. JAMA 2006 Des 6;
1. Kuur S, Gill MS, Gipta K, et al. 296(9):1049-1054.
Effect of occupation on lipid
peroxidation and antioxidant 8. Sholihah Q. Melatonin lowers
status in coal fired thermal plant levels of SOD and number of
workers. Int Jappl Basic Med inflammatory cells BAL wistar
Res 2013 Jun 3; 3(2):93-97. strain mice wearing mask PPE,
sub acute exposed by coal dust
2. Masdjidi D. Problematika day and night. J Appl Environ
tambang batubara di Kalsel. Info Biol Sci 2012 Oct 27; 2(12):652-
pertambangan Indonesia. 2006 657.
(http://www.pertambangan
indonesia-info.html, diakses 9. Uma S. Metode Penelitian.
tanggal 1 Mei 2014). Jakarta: Salemba Empat, 2006.

3. Hendryx M & Melissa M. 10. Mumuya SHD, Bratveit M,


Relations between health Mashala Y, et al. Airflow

69
Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 63-70

limitation among workers in a


labour-intensive coal mine in 16. Holguin F, Khatri S & Guidot
Tanzania. Journal of DM. Antioxidant treatment for
Occupational Medicine 2007 lung diseases. Pulmonary,
Des 5; 36(2):299-306. Allergy, and Critical Care
Medicine 2005 Dec;
15(12):1711-1725.
11. Raju AE, Hansi K, Sayaad R, et
al. A Study on pulmonary
function tests in coal mine
workers in Khammam district
India. Int J Physioter Res 2014
Mar 20; 2(3):502-506.

12. Utomo B. Faktor-Faktor Resiko


Penurunan Kapasitas Fungsi
Paru Pekerja Tambang Batu
Kapur. Laporan Penelitian.
Jakarta: Universitas
Pembangunan Nasional, 2011.

13. Manyike AP, Girdler B &


Classen N. A descriptive study
to determine the prevelance of
obstructive airways disease in
trackless mine. Beyond dust and
noise SAOIH conference. South
Africa, 2014.

14. Siyoum K, Alemu K, Kifle M, et


al. Respiratory symptoms and
associated factors among cement
workers and civil servants in
North Shoa, Oromia regional
state, North West Ethiopia:
comarative cross sectional study.
Journal Health Affairs 2014 Okt
29; 2:74-78.

15. Fell AK, Noto H, Christian NK,


et al. A cross-shift study of lung
function, exhaled nitric oxide,
and inflammatory, markers in
blood in Norwegian cement
production workers.
Departement of Occupational
and Environment Medicine
2011; 68(11):799-805.

70

You might also like