Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEMILIK

AKUN INSTAGRAM YANG MENGANDUNG KONTEN PORNOGRAFI


BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008
TENTANG PORNOGRAFI

Oleh: Desvi Christina Simamora


Pembimbing 1: Dr. Erdianto, SH., M.Hum
Pembimbing 2: Ledy Diana, SH., MH
Alamat: Jln.Sidorukun prum. Grand No.7D Pekanbaru
Email: desvichrstina94@gmail.com
Telepon: 0852-1148-6095

ABSTRACT

The development of science and technology sangantlah rapidly in people's lives


and nation. As one example of the development of science and technology in the field of
multimedia telekomonikasi is instagram account. Namely, as the account serves as a
medium for memermudah someone to create a picture / video and send in time epat, but
the benefits of information and communication technology is widely used by people who
are not responsible for committing new crimes (cybercrime) in the form of information
dissemination in the form of pornographic content. Though the impact of pornography
increasingly clear is the effect of which is often the case of adultery, rape, and even
murder and abortion. With the misuse of technology in social media, it has caused a
crime called Cyberporn. Based on this understanding, the writing of this formulation
formulated two issues namely; The first, How criminal liability against the owner of the
account instgram containing pornographic content based on Law Number 44 Year 2008
on pornography. Second, how the implementation of criminal liability against the owner
instagram account that contain pornographic content based on Law Number 44 Year
2008 on pornography .
This types of research can be classified in normative research, because this
research was conducted by examining secondary data as well as the approach of the
legislation, normative research examines the legal principles contained in Law No. 44
Year 2008 on Pornography. Specifically regarding criminal responsibility. The data
sources used, the primary data, secondary data, the data tertiary data collection
techniques in this study is normative, the data used is the study of literature. After the
data collected then analyzed qualitatively, then draw conclusions with a method of
thinking deduktitf is to analyze the problems of the general form into special shapes
From the research, there are two basic problems that can be inferred, first,
Criminal Liability Against Own Instagram account Containing Pornography Content
Based on Law No. 44 Year 2008 on Pornography. Second, implementation of Criminal
Liability Against Own Instagram accounts that contain pornographic content based on
Law Number 44 Year 2008 on pornography.

Keywords: Criminal Liability - Crime - Pornography

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 1


PENDAHULUAN suatu yang bersifat asusila atau
menyerang rasa kesusilaan
A. Latar Belakang Masalah masyarakat.2
Dewasa ini ilmu pengetahuan Sebelum dikeluarkannya
dan teknologi sangatlah pesat dan Undang-Undang Pornografi, tindak
banyak menimbulkan problema baru pidana yang melanggar kesusilaan
terhadap kehidupan masyarakat, diatur dalam Pasal 282 Kitab
berbangsa, dan bernegara. Salah satu Undang-Undang Hukum Pidana.
perkembangan ilmu teknologi di Didalam Pasal 282 ayat (1) dan ayat
bidang telekomunikasi multimedia (2) memiliki perbedaan unsur
adalah akun instagram.Perbuatan kesalahannya. Ayat (1) menurut
melawan hukum di dunia maya unsur dolus (sengaja) dan pada ayat
sangatlah mengkhawatirkan. Dibalik (2) memuat unsur kelalaian.
kemudahan yang dimiliki akun Pandangan dan pembatasan serta
instagram, dampak negatifnya sering definisi mengenai pornografi dari
sekali disalahgunakan oleh orang- pasal-pasal yang ada dalam Kitab
orang yang tidak bertanggungjawab. Undang-Undang Hukum Pidana
Penyalahgunaan dari akun instagram Indonesia tidak tercantum dengan
tersebut salah satunya yaitu jelas sehingga belum cukup untuk
penyebaran informasi berupa konten dijadikan dasar atau landasan hukum
pornografi. bagi para penegak hukum untuk
Dengan adanya penyalahgunaan mengambil tindakan hukum.3
teknologi pada media sosial ini, Berdasarkan uraian diatas, jika
maka telah menimbulkan suatu hanya situs pornografi yang
kejahatan yang di sebut cyberporn. dilakukan hanya pemblokiran saja,
Cyberporn adalah konten pornografi itu sepertinya tidak efektif karena
yang dimuat secara digital, salah masih banyaknya media yang
satunya melalui jaringan internet.1 menawarkan pengaskesan pornografi
Secara etimologi pornografi berasal secara mudah dan cepat contohnya
dari dua suku kata, yakni pornos dan pada akun instagram yang sering kali
grafi. Pornos artinya suatu perbuatan banyaknya pemalsuan identitas si
yang asusila (dalam hal yang pemilik akun tersebut, dan hal ini
berhubungan dengan seksual), atau tidak mampu mencegah bahkan
perbuatan yang bersifat tidak mengurangi penyebaran konten
senonoh atau cabul, sedangkan grafi pornografi pada masyarakat
adalah gambar atau tulisan, yang khususnya pengguna internet,
dalam arti luas termaksuk benda – apalagi pengguna dominan instagram
benda patung yang isi atau artinya adalah remaja. Di dalam sistem
menunjukan atau menggambarkan
2
Adami Chazawi, Tindak Pidana
1
Ibnu Ricki Rezky, Mengenai Kesopanan, PT Grafindo Persada,
“Pertanggungjawaban Piana Terhadap Jakarta, 2005, hlm. 22.
3
Pemilik Dominan Cyberporn Berdasarkan Pertanggungjawaban Piana Terhadap
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Pemilik Dominan Cyberporn Berdasarkan
Tentang pornografi”, Skripsi, Program Pasa Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008
Sarjana Universitas Riau, Pekanbaru, 2014, Tentang pornografi”, Skripsi, Program Pasa
hlm. 3. Sarjana Universitas Riau, pekanbaru

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 2


hukum Indonesia terdapat asas Indonesia maka sudah seharusnya
“GenStraf Zonder Shuld” yaitu tiada aparat penegak hukum menuntut
pidana tanpa kesalahan sebagi dasar pertanggungjawaban terhadap
untuk meminta pertanggungjawaban pemilik akun tersebut agar dapat
seseorang atau suatu badan hukum. menimbulkan efek jera bagi
Disamping itu, kita juga mengetahi sipemilik akun yang menyebarkan
bahwa dalam KUHP menganut asas konten pornografi pada instagaram
pertanggungjawaban individual atau tersebut. Dengan kata lain, masalah
pribadi. Dimana dalam asas ini mendasar dalam hukum pidana
menekankan bahwa : “siapa yang berhubungan dengan persoalan
berbuat, maka dia yang harus tindak pidana, pertanggungjawaban
bertanggungjawab”. Dengan pidana dan pemidanaan.4
demikian, asas hukum pidana Berdasarkan uraian di atas dapat
mengenai pertanggungjawaban dilihat bahwa pertanggungjawaban
secara langsung yang tidak dapat pidana dalam penjatuhan sanksi
dialihkan kepada siapapun juga. terhadap pemilik akun instagram
Terkait dalam meminta adalah hal yang sangat penting dan
pertanggungjawaban pidana ada dua harus dilaksanakan. Karena
syarat yang harus dipenuhi untuk permasalahan yang terkait dengan
seseorang dapat dipidana, yaitu ada pornografi ini sangatlah
perbuatan lahiriah yang terlarang mempengaruhi kehidupan
(atus reus) dan adanya sikap batin masyarakat, sehingga permasalahan
jahat/tercela (mens rea). Dalam hal ini harus ditindak secara serius dan
ini penuntutan pertanggungjawaban konsisten .karena semakin maraknya
pidana terhadap pemilik akun media yang menawarkan penyebaran
instagarm dapat terlaksana, karena pornografi dengan mudah. Maka dari
adanya kesalahan yang dilanggar dan itu penulis menarik untuk meneliti
bentuk penjatuhan sanksi pidana masalah ini dan menuangkan dalam
sebagai mana yang diatur dalam proposal ini dengan judul : “Analisis
Pasal 30 Undang-Undang Nomor 44 Pertanggungjawaban Pidana
Tahun 2008 Tentang Pornografi Terhadap Pemilik Akun Instagram
yang menerangkan bahwa : Yang Mengandung Konten
“Setiap orang yang Pornografi Berdasarkan Undang-
menyediakan jasa pornografi sebagai Undang Nomor 44 Tahun 2008
mana dimaksud dalam Pasal 4 ayat Tentang Pornografi. “
(2) di pidana penjara paling singkat 6
(enam) bulan dan paling lama 6 B. Rumusan Masalah
(enam) tahun dan /atau pidana denda 1. Bagaimanakah pertanggungjawaban
paling sedikit Rp. 250.000.000,00 pidana terhadap pemilik akun
(dua ratus lima puluh juta) dan instagram yang mengandung konten
paling banyak Rp. 3.000.000.000.00 pornografi berdasarkan Undang-
( tiga miliar rupiah ).”
Berdasarkan unsur pidana yang 4
Chairul Huda, “Dari Tiada Pidana
dilakukan oleh pemilik akun Tanpa Kesalahan’ Menuju Kepada “Tiada
tersebut, dan dikaitkan dengan Pertanggungjawaban Pidana Tanpa
konsep pertanggungjawaban pidan di Kesalahan”, Fajar Interprstsms Offset,
Jakarta: 2008, hlm. 7.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 3


Undang Nomor 44 Tahun 2008 memberikan pedoman dalam
tentang pornografi ? langkah – langkah untuk
2. Bagaimana implementasi memberikan
Pertanggungjawaban Pidana pertanggungjawaban pidana
terhadap pemilik akun Instagram pada pelaku tindak pidana
yang mengandung konten pornografi penyebar konten pornografi .
berdasarkan Undang-Undang Nomor
44 Tahun 2008 tentang pornografi ? D. Kerangka Teori
1. Teori Tindak Pidana
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Didalam sistem hukum di
1. Tujuan penelitian Indonesia kita menggunakan
a. Untuk mengetahui sistem istilah “straffbarfeith” atau
pertanggungjawaban pidana “delict” yang berasal dari bahasa
terhadap pemilik akun Belanda yang artinya
instagram yang mengandung adalah tindak pidana. Tindak
konten pornografi berdasarkan pidana adalah prilaku yang
Undang-Undang Nomor 44 melanggar kententuan pidana
Tahun 2008 tentang pornografi yang berlaku ketika perilaku itu
b. Untuk mengetahi implementasi dilakukan, baik perilaku tersebut
pertanggungjawaban pidana berupa melakukan perbuatan
terhadap pemilik akun tertentu yang dilarang oleh
Instagram yang mengandung ketentuan pidana maupun tidak
konten pornografi berdasarkan melakukan perbuatan tertentu
Undang-Undang Nomor 44 yang diwajibkan oleh ketentuan
Tahun 2008 tentang pornografi pidana.5 Beberapa ahli yang
2. Kegunaan Penelitian memberikan definisi tindak
a. Penelitian ini dilakukan untuk pidana yaitu :
menambah pemahaman dan a. R. Soesilo, tindak pidana
pengetahuan penulis khususnya adalah suatu perbuatan yang
mengenai tema yang diteliti. dilarang atau diwajibkan undang
b. Penelitian ini diharapkan undang yang apabila dilakukan
bermanfaat bagi akademisi atau diabaikan, maka orang
hukum pidana dan dapat yang melakuakannya dan
memberi sumbangan pemikiran menggabaikannya itu dianam
dalam pengembangan ilmu pidana
pengetahuan hukum pidana, b. Simson, tindak pidana
khususnya mengenai adalah suatu tindakan melanggar
pertanggungjawaban pelaku hukum yang dengan sengaja
tindak pidana penyebar konten telah dilakukan oleh seseorang
pornografi dalam media sosial yang dapat
instagaram. dipertanggungjawabkan atas
c. Penelitian ini dapat menjadi
sumber masukan yang
bermanfaat kepada pemerintah 5
Sultan Remy Sjahdeini,
serta peraktis hukum dalam Pertanggungjawaban Pidana Korporasi,
menentukan kebijakan dan Pustaka Utama Grafitri, Jakarta, 2011, hlm.
27.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 4


tindakannya, yang dinyatakan untuk memilih antara melakukan
sebagai dapat di hukum. 6 atau tidak melakukan tindakan
Menurut Moeljatno, unsur – unsur tertentu. Kesadaran manusia
tindak pidana sebagai berikut :7 semacam itu didalam hukum
a. Perbuatan itu harus merupakan menimbulkan pengertian tentang
perbuatan manusia; kesalahan.9
b. Perbuatan Itu harus dilarang dan Yang dimaksud dengan suatu
diancam dengan hukuman oleh tindakan adalah sesuatu yang dapat
undang-undang; dihindari sebagai mana yang
c. Perbuatan itu bertentangan dikehendaki oleh seseorang artinya
dengan hukum; orang tersebut dapat menentukan
d. Harus dilakukan oleh seorang pilihan melakukan atau tidak
yang dapat dipertanggung melakukan sesuatu. Dalam hal
jawabkan; demikian, tindakan orang itu dapat di
e. Perbuatan itu harus dapat pertanggungjawabkan, oleh karena
dipersalahkam kepada sipembuat. itulah pengertian tanggungjawab dan
Secara umum ada beberapa kesalahan mempunyai tempat dalam
faktor yang menyebabkan terjadinya ilmu hukum.10
suatu kesalahan. Pertama adalah Pendirian KUHP yang
faktor yang berasal atau terdapat berpendapat bahwa hanya manusia
dalam diri si pelaku. Faktor kedua yang dapat dibebani dengan
adalah faktor yang berasal atau pertanggungjawaban pidana adalah
terdapat diluar diri pribadi si pelaku.8 berdasarkan adagium atau maxim,
yang sudahlama sekali dianut secara
2. Teori universal dalam undang-undang
Pertanggungjawaban Pidana pidana, yang berbunyi actus non
Konsep liability atau facit reum, nisi mens sit rea. Hal ini
“Pertanggungjawaban” dalam hukum dikenal pula sebagai nulla poena sine
pidana merupakan konsep sentral culpa, dalam bahasa Indonesia
yang dikenal dengan ajaran adagium tersebut dikenal sebagai
kesalahan. Dalam bahasa latin ajaran “Tiada Pidana Tanpa Kesalahan”.
kesalahan tersebut dikenal dengan Culpa dalam ungkapan ini adalah
sebutan mens rea. Suatu perbuatan dalam artinya yang luas, bukan
tidak mengakibatkan seorang terbatas kepada kealpaan saja, tetapi
bersalah kecuali jika pikiran orang juga termasuk kesengajan.11
itu jahat. Tindakan manusia baik Didalam Kitab Undang-
berupa perbuatan maupun Undang Hukum Pidana Bab III
pengabdian (omission/nalaten) menentukan tujuh dasar yang
didasarkan atas kesadaran manusia menyebabkan tidak dapat dipidana,
tujuh dasar tersebut dibedakan dan
6
Adami Chawawi, Pelajaran Hukum
9
Pidana Bagian I, PT Rajagrafindo Persada, Peter Mahmud Marzuki, Pengantar
Jakarta, 2002, hlm. 75. Ilmu Hukum, Perdana Media Group, Jakarta,
7
Erdianto Effendi, Op,Cit. hlm. 98. 2008, hlm. 256.
8 10
Andi Hamah, Hukum Pidana dan Aara Ibid. hlm. 258.
11
Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986, Sultan Remy Sjahdeini, Op.Cit, hlm.
hlm. 64. 32.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 5


dikelompokan menjadi dua dasar nilai-nilai moral, seperti keadilan dan
yaitu :12 kebenaran.Nilai-nilai tersebut harus
a. Dasar pemaaf yakni: mampu di wujudkan dalam realita
1) Ketidakmampuan nyata.14 Penegakan hukum menurut
bertanggungjawab Hardjasoemantri adalah kewajiban
2) Pembelaan terpaksa yang dari seluruh anggota masyarakat
mempunyai batas; dan sehingga untuk itu, pemahaman
3) Hal menjalankan perintah jabatan tentang hak dan kewajiban menjadi
yang tidak sah dengan itikad baik. syarat mutlak.15
b. Dasar pembenar: Dalam arti sempit tegaknya
1) Adanya daya paksa; hukum identik dengan tegaknya
2) Adanya pembelaan terpaksa; undang-undang. Sedangkan dalam
3) Sebab menjalankan undang- arti luas, tegaknya hukum adalah
undang; untuk menjamin tegaknya hukum
4) Sebab menjalankan perintah dan nilai keadilan damam
jabatan yang sah. masyarakat (penegakan hukum).16
Berbicara tentang seseorang Tiga hal yang harus di perhatikan
yang tidak dapat dalam menegakan hukum, yaitu17:
dipertanggungjawabkan, tentu tidak a. Kepastian Hukum
dapat terlepas dari seseorang yang Pada setiap peristiwa, hukum
dapat dipertanggungjawabkan. harus dilaksanakan dan
Syarat-syarat seorang dapat ditegakan sehingga tidak
dipertanggungjawabkan menutut terdapat penyimpangan.Inilah
Prof. Mr. G.A Van Hamel adalah yang disebut dengan kepastian
sebagai berikut :13 hukum.Dengan terapainya
a. Jiwa orang harus sedemikaian kepastian hukum maka
rupa sehingga ia mengerti atau ketertiban dalam masyarakat
menginsafi nilai dari dapat terapai.
perbuatannya. b. Kemanfaatan
b. Orang harus menginsafi bahwa Pelaksanaan dan penegakan
perbuatannya menurut tata cara hukum harus memperhatikan
kemasyarakatan adalah kemanfaatannya dan
dilarang.
c. Orang harus dapat menentukan 14
Muhammad Afdhol, “Pelaksanaan
kehendaknya terhadap Penagakan Hukum Terhadap Tindak Pidana
perbuatannya. Penggelapan CPO (arude Palm Oil) di
Wilayah Hukum Kota Dumai”, Skripsi,
Program Sarjana Hukum Universitas Riau,
3. Teori Penegakan Hukum Pekanbaru,2014, hlm. 12.
Penegakan hukum merupakan 15
R.M.Gatot. P. Soemar no, Mengenal
rangkaian proses untuk menjabarkan Hukum LIngkungan Indonesia, Sinar
nilai, ide, cita yang cukup abstrak Grafika, Jakarta: 1991, hlm. 68.
16
yang menjadi tujuan hukum. Tujuan Jimmy Asshiddiqie, Agenda
Pembangunan Hukum Nasional Di Abad
hukum atau cita-cita hukum memuat Globalisasi, Balai Pustaka, Bandung, 1998,
hlm. 93.
17
Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu
12
Ibnu Ricki Rezky, Op.cit, hlm. 15. Hukum, Prestasi Pustakaraya, Jakarta, 2006,
13
Leden Marpaung, Op,cit. hlm. 51. hlm. 227-231

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 6


kegunaanya bagi Faktor penegakan hukum yang
masyarakat.Sebab, hukum dimaksud disisni adalah pihak-
dibuat demi kepentingan pihak yang membentuk maupun
masyarakat. Oleh karena itu, menerapkan hukum. Misalnya,
pelaksanaan dan penegakan pihak kepolisian, penyidik,
hukum tidak boleh pemasyarakatan dalam
menyebabkan kerugian bagi penyelesaian masalah tindak
masyarakat yang dapat pidana pornografi.
menimbulkan keresahan. c) Faktor Sarana atau Fasilitas
c. Keadilan Faktor sarana atau fasilitas yang
Terhadap prinsip di dalam mendukung penegakan hukum.
konteks keadilan itu sendiri, Artinya tanpa adanya sarana atau
antara lain: fasilitas tertentu, maka tidak
1) Perinsip kesamaan, yaitu mungkin penegakan hukum akan
adanya pembagian yang berlangsung dengan lanar. Sarana
sama rata atau proposional. atau fasilitas tersebut, antara lain ,
Dengan kata lain, semua penyelidik yang harusnya di beri
mendapat untung yang pemahaman tentang ilmu
sama sehingga dapat teknologi, ( karna kurang
dikatakan adil. pandainya atau kurangnya ilmu
2) Perinsip ketidaksamaan, teknologi yang di ketahu penyidik
yaitu situasi dimana serta para aparat polisian lainya) ,
terdapat ketidaksamaan serta peralatan yang memadai.
demi menguntungkan d) Faktor Masyarakat
golongan yang lemah. Yang dimaksud dengan
Menurut Soerjano Soekanto masyarakat disini adalah
ada beberapa faktor yang lingkungan dimana hukum
mempengaruhi penegakan hukum tersebut berlaku atau diterapkan .
yaitu :18 yaitu mengenai partisipasi atau
a) Faktor Hukumnya Sendiri peranan baik oleh masyarakat itu
Yang dimaksud dalam hal ini sendiri dan juga organisasi.
adalah dari segi peraturan e) Faktor Kebudayaan
perundang-undangannya, Yakni sebagai hasil karta, cipta
artinya peraturan perundang- dan rasa yang didasarkan pada
undngan yang tidak jelas, manusia dalam pergaulan hidup.
kurang lengkap, maka akan Aratinya kebudayan hukum yang
kesulitan dalam menari pada dasarnay menakup nilai-nilai
pedoman dan dasar peraturan yang mendasar dari pada hukum
perundang-undangan dalam yang berlaku, yaitu berupa apa
menyelesaikan masalah yang yang dianggap baik (sehingga
terdapat dalam masyarakat. dianut) dan apa yang dianggap
b) Faktor Penegakan Hukum buruk (sehingga dihindari).

18
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor E. Kerangka Konseptual
yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, 1. Pertanggungjawaban Pidana
Raja Grafindo Persada, Jakarta: 1993, hlm. adalah penilaian keadaan dan
8.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 7


kemampuan seseorang yang undang- undang. Penelitian
diduga melakukan tindak pidana normatif ini mengkaji mengenai
apakah ia dapat diminta asas-asas hukum yang terdapat
pertanggungjawaban atau tidak.19 dalam Undang-Undang Nomor 44
2. Tindak pidana adalah suatu Tahun 2008 Tentang Pornografi.
perbuatan yang dilakukan manusia Khususnya mengenai
yang dapat bertanggungjawab pertanggungjawaban pidana.
yang mana perbuatan tersebut Berdasarkan sifatnya maka
dilarang atau diperintahkan atau penelitian ini bersifat deskriptif,
diperbolehkan oleh undang- yaitu bermaksud untuk
undang yang diberi sanksi berupa memberikan gambaran secara
pidana.20 jelas dan terperinci mengenai
3. Instagram adalah sebuah aplikasi tinjauan penegakan hukum
berbagi foto yang memungkinkan terhadap analisis
pengguna mengambil foto, pertanggungjawaban pidana
menerapkan filter digital, dan pemilik akun insntagram yang
membagikannya ke berbagai mengandung konten pornografi
layanan jejaring sosial, termaksuk menurut Undang Undang Nomor
milik instagram sendiri.21 44 Tahun 2008 Tentang
4. Pornografi adalah gambar, sketsa, Pornografi.
ilustrasi, foto, tulisan, suara, 2. Sumber Data
bunyi, gambar bergerak, animasi, Dalam penelitian hukum
kartun, perakapan, gerak tubuh, normatif bahan pustaka
atau bentuk pesan lainnya melalui merupakan dasar yang dalam
berbagai bentuk media (ilmu) penelitian digolngkan
komunikasi atau pertunjukan sebagain data sekunder.
dimuka umum, yang membuat Data skunder dalam penelitian ini
kecabulan atau eksploitasi seksual dapat dibedakan menjadi 3:
yang melanggar norma kesusialan a. Bahan hukum primer
dalam masyarakat.22 Bahan hukum primer didalam
penelitian ini adalah bahan
F. Metode Penelitian hukum yang kekuatannya
1. Jenis Penelitian mengikat, yakni Kitab
Jika dilihat dari jenisnya maka Undang-Undang Hukum
penelitian ini tergolong penelitian Pidana (KUHP), Undang-
normatif. Penelitian yang Undang Nomor 11 tahun
dilakukan dengan cara meneliti 2008 Tentang Informasi dan
data sekunder serta Pendekatan Transaksi Elektronik,
Undang-Undang Nomor 44
Tahun 2008 Tentang
19
Erdianto Effendi, Op.cit, hlm. 109. Pornografi.
20
Erdianto, Pokok-Pokok Hukum b. Bahan Hukum Skunder
Pidana, Alaf Riau, Pekanbaru: 2010, hlm.
56. Merupakan bahan yang
21
http://beritateknologi.com, diaskes, memberikan penjelasan
tanggal, 28 maret 2016 mengenai bahan hukum
22
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 44 primer, seperti rancangan
Tahun 2008 tentang pornografi.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 8


Undang-Undang, hasil berfikir dedukatif yaitu cara
penelitian, pendapat para berfikir yang menarik kesimpulan
pakar Hukum, serta buku- dari suatu pernyataan atau dalil
buku yang berkaitan dengan yang bersifat umum menjadi suatu
pornografi dan literatur pernyataan yang bersifat khusus.
lainnya yang berkaitan
dengan penelitian ini. HASIL PENELITIAN DAN
c. Bahan Hukum Tersier PEMBAHASAN
Merupakan bahan yang
memberikan penjelasan A. Pertanggungjawaban Pidana
mengenai bahan hukum Terhadap Pemilik Akun
primer dan bahan hukum Instagram Yang Mengandung
skunder, seperti kamus, Konten Pornografi Berdasarkan
ensiklopedia, serta artikel Undang-Undang Nomor 44 Tahun
dari internet. 2008 Tentang Pornografi
3. Teknik Pengumpulan Data Pornografi di Indonesia
Sehubungan dengan jenis memang telah tumbuh pesat terutama
penelitian yang digunakan adalah setelah dimulainya masa reformasi.
yuridis normatif, maka dalam Pornografi di Indonesia merupakan
metode pengumpulan data yang masalah serius bagi pemerintah, di
digunakan adalah studi mana Ketua Associated Press pernah
kepustakaan.Studi kepustakaan menyatakan bahwa ”Indonesia akan
adalah teknik pengumpulan data menjadi surga pornografi berikutnya,
dengan mengadakan studi The Next Heaven of Pornography
penelaan terhadap buku, setelah Rusia dan Swedia.”24
literature-literatur, catatan dan Modus kejahatan pornografi
laporan yang berhubungan dengan pada sekarang ini sangat beragam di
masalah yang dipecahkan.23 antaranya yaitu dengan
memperjualbelikan vidio compact
4. Analisa Data dist di tengah-tengah masyarakat
Dalam penelitian ini analisi penjualan kaset-kaset porno di
data yang digunakan adalah pinggir jalan, peredaran video porno
analisis secara kualitatif yaitu melalui handphone maupun internet
uraian yang dilakukan peneliti serta pertunjukan nyanyian yang
terhadap data yang terkumpul nyanyiannya bergoyang pinggul
tidak menggunakan statistik atau dengan gerakan seolah-olah
matematika ataupun sejenisnya, bersenggama. Semua itu merupakan
tetapi berupa uraian –uraian sebuah kenyataan yang dapat kita
kalaimat yang tersusun secara lihat bersama di lingkungan
sistematis sesuai dengan masyarakat dan sangat bertentangan
permasalahan yang dibahas. dengan norma kesusilaan.25
Dalam menarik kesimpulan
penulis menggunakan metode 24
Associated Press, Pornografi dalam
Media Massa, 2004 hlm 2.
25
Ira Rahayu,Penegakan Hukum
23
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Terhadap Tindak Pidana Memperjualbelikan
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2011, hlm 111. Video Disc Porno Berdasarkan Pasal 29

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 9


Salah satu upaya dari di pidana. Mengenai
pemerintah agar tidak terjadi aksi pertanggungjawaban pidana terhadap
pornografi yang bisa mengancam pemilik akun Instagram yang
kelangsungan generasi bangsa maka mengandung muatan pornografi,
diundangkannya undang-undang sehingga terhadapnya dapat
Pornografi yaitu Undang-undang dipidana, maka pelakunya haruslah
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun memenuhi unsur-unsur dari
2008, yang diharapkan dengan pertanggungjawaban pidana, yaitu :
undang-undang tersebut, 1) Melakukan perbuatan
penanggulangan pornografi dapat pidana/tindak pidana;
ditanggulangi secara efektif dan yang 2) mampu bertanggung jawab;
paling penting bahwa Undang- 3) adanya kesalahan;
Undang. 4) tidak adanya alasan pemaaf.
Dalam objek pornografi
mengandung tiga sifat, yaitu (1) Sementara pertanggungjawaban
isinya mengandung kecabulan, (2) yang dilakukan oleh pembajak atau
eksploitasi seksual dan (3) hacker, disebutkan dlam Undang-
melanggar norma kesusilaan. Undang Informasi dan Transaksi
Asas yang terpenting dalam Elektronik (ITE) Nomor 11 Tahun
hukum pidana yaitu asas culpabilitas 2008. Pasal yang dikenakan Pasal
atau dikenaldengan asas tiada pidana 30Ayat (1) Setiap Orang dengan
tanpa kesalahan (geen straf zonder sengaja dan tanpa hak atau melawan
sculd) yang artinya bahwa seorang hukum mengakses Komputer
pelaku dijatuhi pidana apabila tindak dan/atau Sistem Elektronik milik
pidana yang dilakukan dapat Orang lain dengan cara apa pun.
dipersalahkankepadanya. Ayat (2) Setiap Orang dengan
Pertanggungjawaban pidana pada sengaja dan tanpa hak atau melawan
hakikatnya mengandung makna hukum mengakses Komputer
pencelaan pembuat (subjek hukum) dan/atau Sistem Elektronik dengan
atas tindak pidana yang telah cara apa pun dengan tujuan untuk
dilakukannya. Oleh karena itu, memperoleh Informasi Elektronik
pertanggungjawaban pidana dan/atau Dokumen Elektronik. Ayat
mengandung di dalamnya pencelaan (3) Setiap Orang dengan sengaja dan
objektif dan pencelaansubjektif. tanpa hak atau melawan hukum
Artinya, secara objektif si pembuat mengakses Komputer dan/atau
telah melakukan tindak pidana Sistem Elektronik dengan cara apa
(perbuatan terlarang/melawan hukum pun dengan melanggar, menerobos,
dan diancam pidana menurut hukum melampaui, atau menjebol sistem
yang berlaku) dan secara subjektif si pengamanan.
pembuat patut dicela atau Dan hukumannya dapa dilihat
dipersalahkan/dipertanggungjawabka pada pasal Pasal 46 Ayat (1) Setiap
n atas tindak pidana yang Orang yang memenuhi unsur
dilakukkannya itu sehingga ia patut sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat(1) dipidana dengan pidana
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 penjara paling lama 6 (enam) tahun
Tentang Pornografi,JOM Fakultas Hukum dan/atau denda paling banyak
Volume II Nomor 2 Oktober 2015. hlm. 2

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 10


Rp600.000.000,00 (enam ratus juta menyewakan,atau menyediakan
rupiah). Ayat (2) . Setiap Orang yang pornografi yang secara eksplisit
memenuhi unsur sebagaimana memuat: persenggamaan, termasuk
dimaksud dalam Pasal 30 ayat(2) persenggamaan yang menyimpang;
dipidana dengan pidana penjara kekerasan seksual; masturbasi atau
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau onani; ketelanjangan atau tampilan
denda paling banyak yang mengesankan ketelanjangan;
Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta alat kelamin; ataupornografi anak”.
rupiah). Ayat (3).Setiap Orang yang Ancaman pidana bagi
memenuhi unsur sebagaimana pelanggaran terhadap ketentuan
dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) Pasal 4 ayat (1)tersebut tidaklah bisa
dipidana dengan pidana penjara disebut ringan, sesuai dengan Pasal
paling lama 8 (delapan) tahun 29 UU Pornografi, dan akandihukum
dan/atau denda paling banyak dengan pidana penjara paling singkat
Rp800.000.000,00 (delapan ratus 6 (enam) bulan dan paling lama 12
juta rupiah). (duabelas) tahun dan/atau pidana
Sementara itu mengenai denda paling sedikit Rp
pertanggungjawaban pemilik akun 250.000.000,00 (dua ratus limapuluh
apabila akunnya dibajak, pemilik juta rupiah) dan paling banyak Rp
akun dapat melakukan tindakan 6.000.000.000,00 (enam miliar
hukum yaitu melaporkan kepada rupiah).
pihak kepolisian apabila si pemilik Sedangkan dalam UU ITE
akun merasa dirugikan baik materil yang merupakan lex specilis dalam
maupun inmateril. Atau menutup tindak pidana cybersex, terhadap
akun yg dimilikinya. Hal ini pemilik akun Instagram yang
dikarenakan sulitnya mengembalikan mengandung muatan pornografi
akun yang sudah di bajak seperti dapat dikenakan Pasal 27 ayat (1)
semula. yang menyatakan :
Bagi orang yang memiliki “Setiap Orang dengan sengaja dan
website yang menyajikan cerita tanpahak mendistribusikan dan/atau
porno, foto bugil, filmporno, dan mentransmisikan dan/atau membuat
berbagai informasi lainnya yang dapat diaksesnyaInformasi
bermuatan pornografi pelakunya Elektronik dan/atau Dokumen
dapat dikenakan Elektronik yang memiliki muatan
pertanggungjawaban pidana berupa yangmelanggar kesusilaan”.
pidana penjara dan/atau pidana
denda berdasarkan UU Pornografi B. Implementasi
dan UU ITE. pertanggungjawaban pidana
Pasal 4 ayat (1) UU Pornografi terhadap pemilik akun Instagram
menyatakan : yang mengandung konten
“Setiap orang dilarang memproduksi, pornografi berdasarkan Undang-
membuat, memperbanyak, Undang Nomor 44 Tahun 2008
menggandakan, menyebarluaskan, tentang pornografi
menyiarkan, mengimpor, Jenis tindak pidana cyber
mengekspor, menawarkan, crime jika dipandang secara umum
memperjualbelikan, dapat digolongkan dalam dua bagian

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 11


yaitu kejahatan yang Perbedaan jarak yang panjang dan
mempergunakan teknologi informasi landasan berfikir dari pembentuknya
sebagai sarana dan kejahatan yang dengan keadaan yang berkembang
menggunakan teknologi sebagai pada saatini menimbulkan kesulitan-
tujuan dari kejahatan tersebut salah kesulitan dalam penerapan KUHP
satunya adalah sosial media terhadap persoalancyberporn.26
Instagram. Pemerintah mengesahkan
Dalam Undang – Undang No Undang-Undang Nomor 11 Tahun
44 Tahun 2008 Tentang Pornografi 2008 Tentang Informasi dan
pengaturan mengenai tindak pidana Transaksi Elektronik (Selanjutnya
pornografi diatur mulai pasal 4 sampi ditulis UU ITE) padaApril 2008 lalu,
14 Bab II dan mengenai sanksi disitu dijelaskan tentang tindakan
pidananya diatur dalam pasal 29 pidana yang berkaitan dengan
sampai pasal 41 Bab VII. pornografi. Pasal 27 ayat (1) UU ITE
Dalam Pasal 4 ayat 1 menyebutkan bahwa perbuatan yang
disebutkan bahwa setiap orang dilarang adalah dengan sengaja dan
dilarang memproduksi, membuat, tanpa hak mendistribusikan dan/atau
memperbanyak, menggandakan, mentransmisikan dan/atau membuat
menyebarluaskan, menyiarkan, dapat diaksesnya Informasi
mengimpor, mengekspor, Elektronikdan/atau Dokumen
menawarkan, memperjualbelikan, Elektronik yang memiliki muatan
menyewakan, atau menyediakan yang melanggar kesusilaan.
pornografi yang secara eksplisit Pemerintah kemudian juga
memuat: persenggamaan, termasuk mengatur masalah cyberporn lebih
persenggamaan yang menyimpang; khusus didalam Undang-Undang No.
kekerasan seksual; masturbasi atau 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi
onani; ketelanjangan atau tampilan (Selanjutnya disebut UU Pornografi)
yang mengesankan ketelanjangan; Pasal 4 Ayat (2) dimana disitu
alat kelamin; atau pornografi anak. disebutkan bahwa setiap orang
Berdasarkan penjelasan pasal dilarang menyediakan jasa
diatas dapat terlihat jelas bahwa pornografi. Jasa pornografi adalah
konten pornografi sangat jelas segala jenislayanan pornografi yang
dilarang dimuat atau diproduksi disediakan oleh orang perorangan
termasuk pada sosial media seperti atau kooporasi melalui pertunjukkan
Instagram. langsung, televisi kabel, televisi
Hukum pidana Indonesia teresterial, radio, telepon,
yang bersumber pada KUHP internet,dan komunikasi elektronik
sebenarnya telahmengatur persoalan lainnya serta surat kabar, majalah,
pornografi dalam Pasal 282 dan 283. dan barang cetakan lainnya.
Dari segi historis terlihat bahwa Penerapan Sanksi Pidana bagi
KUHP kita dirancang bukan untuk Pelaku Cyberporn dalam Undang-
mengantisipasi perkembangan Undang Nomor 44 Tahun 2008
internet seperti sekarang ini. KUHP
dibuat jauh sebelum internet mulai 26
Agus Raharjo, 2009. Aspek Hukum
dikembangkan pada akhir tahun Pidana Pornografi di Internet,
1950-an dan awal 1960-an. Pencegahannya dan
Penanggulangannya. www.unsoed.ac.id.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 12


Tentang Pornografi : Tindak Pidana elektornik yang diminta oleh
menyebarluaskan materi pornografi Penyidik.
dalam dunia maya/Internet sama
dengan kegiatan meng-Upload file
materi pornografi dari jaringan PENUTUP
komputer yang satu ke komputer lain
melalui perantara Internet, A. Kesimpulan
Menurut Pasal 29 Undang 1. Dalam mempertanggungjawabkan
undang Nomor 44 tahun 2008 perbuatan yang dilakukan oleh
berbunyi : pemilik akun Instagram yang
“Setiap orang yang memuat konten pornografi , dapat
memproduksi,membuat, dilihat berdasarkan perbuatan
memperbanyak, menggandakan, pormografi yang dilanggar.
menyebar-luaskan, Tindak pidana pornografi dimuat
menyiarkan,mengimpor, dalam Pasal 29 sampai Pasal 38
mengekspor, menawarkan, Undang-Undang Nomor 44
memperjualbelikan, Tahun 2008 tentang Pornografi.
menyewakan,atau menyediakan Tindak pidana pornografi dalam
pornografi sebagaimana dimaksud sepuluh pasal tersebut sebagai
dalam Pasal 4 ayat (1)dipidana berikut : Tindak pidana pornografi
dengan pidana penjara paling singkat memproduksi, membuat, dan
6 (enam) bulan dan palinglama 12 lainnya pornografi Pasal 29.
(dua belas) tahun dan/atau pidana Tindak pidana menyediakan jasa
denda paling pornografi Pasal 30. Tindak
sedikitRp250.000.000,00 (dua ratus pidana meminjamkan atau
lima puluh juta rupiah) dan paling mengunduh produk pornografi
banyakRp6.000.000.000,00 (enam Pasal 31. Tindak pidana
miliar rupiah)”. memperdengarkan,
mempertontonkan dan lainnya
Untuk melaksanakan produk pornografi Pasal 32.
Undang-Undang Pornografi, Aparat Tindak pidana mendanai atau
Penegak Hukum memiliki memfasilitasi perbuatan
kewenangan untuk mencegah dan memproduksi, membuat, dan
memberantas penyebaran produk lainnya pornografi Pasal 33.
pornografi. Kewenangan Aparat Tindak pidana sengaja menjadi
tersebut dipertegas dalam Pasal 25 objek atau model yang
Undang-Undang Pornografi tentang mengandung muatan pornografi
penyidikan bahwa penyidik Pasal 34. Tindak pidana
berwenang membuka akses, menjadikan orang lain sebagai
memeriksa file komputer, jaringan objek atau model yang
internet, media optik, serta bentuk mengandung muatan pornografi
penyimpanan data elektronik Pasal 35. Tindak pidana
lainnya. Pemilik data atau mempertontonkan diri atau orang
penyimpan data atau penyedia jasa lain dalam pertunjukan atau di
layanan elektronik wajib muka umum Pasal 36. Tindak
menyerahkan atau membuka data pidana melibatkan anak dalam

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 13


kegiatan atau sebagai objek dalam DAFTAR PUSTAKA
tindak pidana pornografi Pasal 37.
Tindak pidana mengajak, A. Buku
membujuk, dan lainnya anak Arif, Nawawi, Barda, 2014,
dalam menggunakan produk atau Perbandingan Hukum
jasa pornografi Pasal 38. Pidana, PT Raja Grafindo,
2. Pertanggungjawaban pelaku Jakarta.
cyberporn di dalam Undang- Chazawi, Adami, 2002, Pelajaran
Undang Nomor 44 tahun 2004 Hukum Pidana Bagian I,
tentang Pornografi didasarkan Rajagrafindo, Jakarta.
pada kesalahan (liability based Chazawi, Adami dan Ardi Ferdian,
on fault) atau Asas culpabilitas 2011, Tindak Pidana
artinya bahwa seorang pelaku Informasi&Transaksi
dijatuhi pidana apabila tindak Elektronik Penyerangan
pidana yang dilakukan dapat Terhadap Kepentingan
dipersalahkan kepadanya. Sistem Hukum Pemanfaatan
pidana dan pemidanaannya Teknologi Informasidan
menggunakan sistem alternatif, Transaksi Elektonik,
system perumusan lamanya Banyumedia Publishing,
pidana menggunakan sistem Malang.
minimim khusus dan maksimum Effendi, Erdianto, 2011, Hukum
khusus. Jenis-jenis sanksi pidana Pidana Indonesia
terdiri dari pidana penjara, denda SuatuPengantar,
dan pidana tambahan atau pidana RefikaAditama, Bandung.
administratif yang disesuaikan Erdianto, 2010, Pokok-Pokok Hukum
dengan pelakunya, Pidana, Alfa Riau,
orang/korporasi. Pekanbaru.
B. Saran Huda, Chairul, 2008, Dari Tiada
1. Pemerintah sebaiknya melakukan Pidana Tanpa Kesalahan’
sosialisasi Undang-Undang Menuju Kepada “Tiada
Nomor 44 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban
Pornografi kepada masyarakat, Pidana Tanpa Kesalahan”,
agar masyarakat mengerti tentang Fajar Interpistsms Offset,
tindakan apa saja yang dapat Jakarta.
diancam dengan pidana Marpaung, laden, 2005, Asas-Teori-
pornografi. Peraktik Hukum Pidana,
2. Penanggulangan cyberporn harus Sinar Gafika, Jakarta.
melibatkan berbagai pihak yang Muhammad, Abdulkadir, 2006,
berkompeten, tidak hanya Etika Profesi Hukum, PT
pemerintah dan aparat penegak Citra Aditya Bakti,
hukum, tapi juga pakar internet Bandung.
dan telematika, operator Sjahdeini, Remy,Sultan, 2011,
telekomunikasi, dan penyedia jasa Pertanggungjawaban
internet, dan kerjasama regional Pidana Korporasi, Pustaka
dan internasional. Utama Grafitri, Jakarta.

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 14


Soekanto, Soerjono, 1993, Faktor- Tahun 2009 Tentang
Faktor Yang Mempengaruhi Pornografi, JOM Fakultas
Penegakan Hukum, PT Raja Hukum Volume II Nomor 2
Grafindo Persada, Jakarta. Oktober.
Tutik, Triwulan, Titik, 2006,
Pengantar Ilmu Hukum, B. PengaturanPerundang-Undangan
Prefasi Pustakarya, Jakarta.
Undang-UndangNomor 11 Tahun
A. Jurnal / Skripsi/ Kamus / Makalah 2008
tentangInformasidanTransa
IbnuRickiRezky, 2014, ksiElektronik (UU ITE).
“Pertanggungjawaban Lembar Negara Republik
Piana Terhadap Pemilik Indonesia Tahun 2008
Dominan Cyberporn Nomor 58
Berdasarkan Undang- Undang-UndangNomor 44 Tahun
Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.
2008 Tentang pornografi”, Lembaran Negara Republik
Skripsi, Program Indonesia Tahun 2008
PascaSarjana Universitas Nomor 181 Tambahan
Riau, pekanbaru. Lembar Negara Republik
Muhammad Afdhol, 2014, Indonesia Nomor 4928
“Pelaksanaan Penagakan
Hukum Terhadap Tindak C. Wibesite
Pidana Penggelapan CPO http//m.hukumonline.com/klinik/deta
(arude Palm Oil) di il/lt540b73ac32707/sangsi-bagi-
Wilayah Hukum Kota pembuat-danpenyebar-konten-
Dumai”, Skripsi, Program pornografi, diaskes, tanggal, 22
Sarjana Hukum Universitas maret 2016.
Riau, Pekanbaru.
Rahayu, Ira, 2015, Penegakan www.unsoed.ac.id Aspek Hukum
Hukum Terhadap Tindak Pidana Pornografi di Internet,
Pidana Memperjualbelikan Pencegahannya dan
Video Disc Porno Penanggulangannya, diaskes,
Berdasarkan Pasal 29 tanggal 3 Agustus 2016
Undang-Undang Nomor 44

JOM Fakultas Hukum Volume IV Nomor 1, Februari 2017 15

You might also like