Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

GAMBARAN KARIES GIGI SULUNG DAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA

TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK PRA


SEKOLAH DI TK SILA CHANDRA III BATUBULAN TAHUN 2017
GA Ayu Candra Dew 1, I Nyoman Wirata 2
1
Mhs Jurusan Keperawatan Gigi
2
Dosen Jurusan Keparawatan Gigi Poltekkes Denpasar

ABSTRACT

Dental caries is a dental tissue disease marked by tissue damage, starting from tooth
surface spread towards the pulp. The prevalence of caries in children aged 1 until 4
years in Indonesia by 10.4%. Knowledge of parents is very important to underlying the
formation of behaviors that support or do not support oral hygiene of children. This
study aims to obtain a description of dental caries and the level of parents knowledge of
dental and oral health care in preschool children at kindergarten Sila Chandra III
Batubulan in 2017. This study uses descriptive research with survei. Performed on
children and parents in kindergarten Sila Chandra III Batubulan 2017 which amounted
to 60 people. Results of the research on caries deciduous teeth obtained 51 children
(85%) suffered dental caries, the mean caries of deciduous teeth is 4.9 and belong to
high category. Parents knowledge of the preservation dental and oral health
preschoolers with very good category as 24 people (40%), and with the failure
category as two people (3.33%). Children of suffering caries deciduous teethbased on the
level of knowledge parents obtained results that is 19 children(79%) suffering caries
deciduous teeth with the level of knowledge is very good.It is expected to increase
promotive efforts that are counseling on how to maintain oral hygiene, dental caries
and others in children and the elderly in TK Sila Chandra III Batubulan Year 2017.

Keyword: caries deciduous teeth, level of parents knowledge, Maintenance of dental


health.

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 22


Pendahuluan gigi susu sebesar 5,2.

Penyelenggaraan upaya kesehatan Perawatan gigi sejak dini sangat


gigi dan mulut ditujukan kepada golongan penting untuk menghindari proses
rawan terhadap gangguan kesehatan gigi kerusakan gigi (7). Salah satu tindakan
yaitu ibu hamil, ibu menyusui, balita, pencegahan yang mudah dan banyak
anak usia prasekolah dan anak usia dilakukan adalah tindakan menyikat gigi
sekolah (1) Kelompok anak usia pra anak setiap hari dengan menggunakan
sekolah salah satu bagian dari kelompok pasta gigi yang mengandung fluoride,
rawan terhadap penyakit gigi dan mulut, dengan tujuan menjaga kebersihan gigi
karena pada umumnya anak prasekolah dan mulutnya sehingga dapat terhindar
masih mempunyai kebiasaan dan perilaku dari karies gigi (8) (Nurlia, 2011). Peran
yang kurang mendukung terhadap aktif orang tua terhadap perkembangan
kesehatan gigi dan mulut (1) anak sangat diperlukan pada saat mereka
masih berada dibawah usia lima tahun.
Masalah karies gigi masih harus Peran aktif orang tua yang dimaksud
mendapat perhatian serius karena sampai adalah membimbing, memberikan
sekarang karies gigi masih menduduki pengertian, mengingatkan dan
urutan ke enam yang dikeluhkan (9)
menyediakan fasilitas kepada anak
masyarakat Indonesia dan menempati
Pengetahuan orang tua sangat
urutan ke empat penyakit termahal dalam penting dalam mendasari terbentuknya
pengobatan terutama pada anak usia perilaku yang mendukung atau tidak
prasekolah (2). Kejadian karies pada anak mendukung kebersihan gigi dan mulut
usia pra sekolah yaitu usia 4 - 5 tahun anak. Pengetahuan tersebut dapat
sebesar 90,5% terdapat di perkotaan dan diperoleh secara alami maupun secara
95,9% di pedesaan (3) terencana yaitu melalui proses
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan pendidikan. Orang tua dengan
Dasar (Riskesdas, 2013) prevalensi pengetahuan rendah mengenai kesehatan
karies pada anak umur 1 - 4 tahun di gigi dan mulut merupakan faktor
Indonesia sebesar 10,4%, sedangkan pada predisposisi dari perilaku yang tidak
anak umur 5 - 9 tahun sebesar 28,9%. (4). mendukung kesehatan gigi dan mulut
Karies gigi pada balita tertinggi terdapat anak (10)
pada balita perempuan (58,2%), dan Seorang anak harus
karies gigi menurut kelompok usia; usia mendapatkan perhatian serius dari orang
tiga tahun (60%), usia empat tahun tua walaupun masih memiliki gigi
(85%), dan usia lima tahun (86,4%) (5). sulung. Kondisi gigi sulung akan
Hasil penelitian Sudarmini (2015) (6), menentukan pertumbuhan gigi permanen
tentang Gambaran Karies Gigi Susu Pada anak. Banyak orang tua yang
Anak-anak TK Widya Dharma Santhi beranggapan bahwa gigi sulung hanya
Cabang Bitera Kabupaten Gianyar, sementara dan akan diganti oleh gigi
didapatkan hasi bahwa rata-rata karies permanen sehingga para orang tua sering

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 23


menganggap bahwa kerusakan pada gigi Hasil Penelitian
sulung bukan merupakan suatu masalah a. Frekuensi anak-anak yang menderita
(11)
karies gigi sulung di TK Sila
Berdasarkan hasil wawancara Chandra III Batubulan tahun2017.
dengan kepala sekolah, menyatakan
bahwa TK Sila Chandra III Batubulan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Anak yang
belum pernah mendapat pembinaan dan Menderita Karies Gigi Sulung di TK
Sila Chandra III Batubulan Tahun
pendidikan tentang kesehatan gigi dan
2017
mulut. Sampai saat ini Puskesmas II No Keadaan Jumlah Persentase
Sukawati dengan TK Sila Chandra III 1 Gigi
Sehat 9 Ana (%)
15
Batubulan sudah memberikan pelayanan k
2 Karies 51 85
kesehatan berupa, pemantauan tumbuh Jumlah 60 100
kembang anak (menimbang berat badan, Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 60
mengukur tinggi badan, mengukur anak yang diperiksa sebagian besar anak
lingkar kepala) yaitu setiap enam bulan menderita karies gigi yaitu sebanyak 51
sekali. Berdasarkan wawancara dengan anak dengan persentase sebesar 85%.
beberapa orang tua peserta didik ternyata
mereka tidak mengetahui cara b. Rata-rata karies gigi sulung pada
memelihara kesehatan gigi dan mulut anak-anak TK Sila Chandra III
pada anak. Tujuan umum penelitian ini Batubulan Tahun2017.
adalah untuk mengetahui gambaran
karies gigi sulung dan tingkat Tabel 2 Distribusi Rata-rata Karies Gigi
pengetahuan orang tua terhadap Sulung pada Anak TK Sila Chandra III
Batubulan Tahun 2017
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Rata- Kategori
pada anak pra sekolah di TK Sila No Jumlah Frekuesi rata Karies
Anak karies karies
Chandra III Batubulan tahun 2017.
Metode 1 60 294 4,9 Tinggi

Penelitian yang dilakukan adalah Jumlah 60 294 4,9 Tinggi


penelitian deskriptif yang dilaksanakan di
TK Sila Chandra III Batubulan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata
bulan Juni 2017. Populasi yang menjadi karies gigi sulung pada anak TK Sila
obyek dalam peneltian iniadalah seluruh Chandra III Batubulan tahun 2017
anak- anak TK Sila Chandra III yaitu sebesar 4,9 yang artinya setiap
Batubulan yang berjumlah 134 orang anak memiliki empat sampai lima gigi
namun dalam penelitian ini diambil yang terkena karies dengan kategori
sampel sebanyak 60 orang di TK Sila kariesTinggi.
Chandra III Batubulan, cara pengambilan
sampel menggunakan Stratified
Propotional Random Sampling .

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 24


c. Frekuensi tingkat pengetahuan orang tua Tabel 4. Distribusi Frekuensi Anak yang Menderita Karies
Gigi Sulung Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi Orang Tua Terhadap Pemeliharaan Kesehatan
dan mulut pada anak-anak TK Sila Gigi dan Mulut pada Anak Prasekolah Tahun
2017
Chandra III Batubulan tahun2017.
Kriteria Keadaan Gigi Anak
Tingkat
No Pengetahun Jumlah
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan sampel
Orang Tua Sehat Karies
Orang Tua Terhadap Pemeliharaan Kesehatan
Gigi dan Mulut pada Anak-anak TK Sila f f % f %
Chandra III Batubulan Tahun 2017 1 Sangat Baik 24 5 21 19 79
Kriteria Frekuensi Persentase 2 Baik 17 2 12 15 88
No Tingkat Orang Tua (%)
3 Cukup 8 1 13 7 88
Pengetahuan
4 Kurang 9 1 11 8 89
1 Sangat 24 40,00
5 Gagal 2 0 0 2 100
2 Baik 17 28.33
Jumlah 60 9 15 51 85
3 Cukup 8 13.33
1 00
4 Kurang 9 15,00 0
5 Gagal 2 3.33
Jumlah 60 100 Tabel 4 menunjukkan bahwa anak yang
Tabel 3 di atas menunjukkan mengalami karies gigi terbanyak adalah 19
bahwa frekuensi tingkat pengetahuan anak (79%) ditemukan pada responden
orang tua terhadap pemeliharaan dengan tingkat pengetahuan orang tua
kesehatan gigi dan mulut pada anak sangat baik. Terendah adalah dua anak
terbanyak adalah tingkat pengetahuan (100%) terdapat pada responden dengan
dengan kategori sangat baik yaitu 24 tingkat pengetahuan orang tua gagal.
orang (40%), dan sebanyak dua orang
Pembahasan Hasil Penelitan
(3,33%) yang memiliki kategori tingkat
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengetahuan gagal.
gambaran karies gigi sulung pada anak
d. Frekuensi anak yang menderita karies prasekolah di TK Sila Chandra III Batubulan
gigi sulung berdasarkan tingkat Tahun 2017, diketahui bahwa dari 60 anak
pengetahuan orang tua terhadap yang diteliti sebanyak 51 anak (85%) yang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menderita karies gigi dan hanya 9 anak
pada anak prrasekolah di TK Sila (15%) yang giginya sehat. Hal ini
Chandra III Batubulan tahun2017. kemungkinan disebabkan oleh perilaku anak
yang sering mengkonsumsi makanan manis
dan melekat, yang menempel di permukaan
gigi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suwelo
(1992), yang berpendapat bahwa faktor yang
mempengaruhi terjadinya karies yaitu
substrat, kesadaran, sikap dan perilaku
individu terhadap kesehatan gigi (12). Rata-
rata karies gigi sulung pada anak-anak di TK
Sila Chandra III Batubulan yaitu 4,9 yang
artinya setiap anak memiliki karies sebanyak

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 25


empat sampai lima gigi, hal ini termasuk selain itu, informasi mengenai kesehatan
dalam kategori tinggi (12). Rata-rata karies juga dapat diperoleh dari televisi, koran
gigi sulung anak-anak di TK Sila Chandra atau media sosial (internet) yang saat
III Batubulan sebesar 4,9 yang berarti lebih ini berkembang pesat. Hal ini yang
tinggi dari target nasional. Menurut menjadi kemungkinan tingkat pengetahuan
Kemenkes RI., (2012) target nasional derajat orang tua tentang cara memelihara
kesehatan gigi untuk karies gigi adalah rata- kesehatan gigi dan mulut anak-anak TK
rata satu (4). Hal ini kemungkinan tersebut menjadi sangat baik.
disebabkan karena kelompok anak usia Berdasarkan hasil penelitian anak
prasekolah merupakan salah satu bagian dari yang mengalami karies gigi terbanyak
kelompok rentan terhadap penyakit gigi dan yaitu 19 anak (79%) terdapat pada
mulut, karena pada umumnya anak responden dengan tingkat pengetahuan
prasekolah masih mempunyai kebiasaan dan orang tua sangat baik. Hasil tersebut
perilaku yang kurang mendukung terhadap menunjukkan bahwa orang tua dengan
kesehatan gigi dan mulut (1). Hal ini pengetahuan sangat baik belum tentu
kemungkinan juga disebabkan oleh program mempunyai anak dengan kesehatan gigi
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dari dan mulut yang baik. Hal ini kemungkinan
Puskesmas belum berjalan dengan optimal, disebabkan oleh sikap atau perilaku yang
selain itu seringnya mengonsumsi makanan kurang mendukung dari orang tua anak,
yang manis dan melekat serta kebiasaan sehingga banyak anak yang mengalami
menyikat gigi yang buruk menyebabkan karies gigi. Hal tersebut juga
angka karies di TK tersebut tinggi. kemungkinan disebabkan oleh orang tua
Frekuensi tingkat pengetahuan orang tua yang hanya sekedar mengetahui kesehatan
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan gigi dan mulut anak, tetapi orang tua
mulut pada anak prasekolah terbanyak tersebut tidak mengaplikasikan hal yang
dengan kategori sangat baik sebanyak 24 telah diketahui tersebut kepada anaknya.
orang (40%), dan sebanyak dua orang Menurut Eriska (2005) menyatakan bahwa
(3,33%) yang memiliki kategori tingkat pengetahuan orang tua sangat penting
pengetahuan gagal. Hal ini sesuai dengan dalam mendasari terbentuknya perilaku
pendapat Notoatmodjo (2010), yang yang mendukung atau tidak mendukung
menyatakan bahwa seseorang yang kebersihan gigi dan mulut anak (10).
berpendidikan tinggi mempunyai
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan Simpulan
dengan orang yang memiliki pendidikan
menengah atau rendah (13). Hal ini Disimpulkan bahwa sebagian besar
kemungkinan juga disebabkan oleh anak-anak di TK Sila Chandra III
pengalaman orang tua anak dalam Batubulan menderita karies gigi sulung.
memperoleh kebenaran pengetahuan, Rata-rata karies gigi sulung pada anak-
dengan pengalaman yang lebih banyak anak tk Sila Chandra III Batubulan yaitu
maka pengetahuannya akan lebih luas, sebesar 4,9. Sebagian besar orang tua

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 26


anak-anak TK Sila Chandra III Batubulan
memiliki tingkat pengetahuan tentang cara
memelihara kesehatan gigi dan mulut anak 2. Suryanto, 2007.90 Persen Anak
Indonesia Menderita Karies
dengan kategori sangat baik yaitu
Gigi.Tersedia dalam
sebanyak 24 orang (40%). Karies gigi http://www.antaranews.com/view?1=1
sulung lebih banyak terjadi pada anak 1857940668C=teks.Diakses pada
dengan tingkat pengetahuan orang tua tanggal 31 Maret 2017.
yang memiliki kategori sangat baik.
3. Fitriani. 2007. Faktor Risiko Karies
Saran Gigi Sulung Anak. Tersedia dalam
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.p
Disarankan kepada tenaga kesehatan hp?mod=download&sub=DownloadFi
khususnya tenaga kesehatan gigi le&act=view&typ=html&id=62095&ft
diharapkan untuk meningkatkan upaya yp=potongan&potongan=S1-2013-
promotif yaitu penyuluhan tentang cara 281837-bibliography.pdf. Diakses
memelihara kesehatan gigi dan mulut, gigi pada tanggal 20 Maret 2017.
berlubang dan lain-lain pada anak dan
4. Kemenkes RI. 2013. Riset
orang tua di TK Sila Chandra III Kesehatan Dasar Tahun 2013.
Batubulan Tahun 2017. Para guru Tersedia dalam www. depkes. go.id
diharapkan juga dapat menginformasikan /resources/download/general/Hasil%2
kepada orang tua anak untuk 0Riskesdas%202013.pdf. Diakses
memperhatikan kesehatan gigi dan mulut tanggal 17 Februari 2017.
anaknya dengan mengingatkan anaknya
5. Suryawati. 2009. Prevalensi karies
untuk menyikat gigi secara teratur dengan pada anak balita. Tersedia dalam
waktu yang tepat yaitu pagi setelah http://akbaranthonie.blogspot.co.id/20
sarapan dan malam sebelum tidur. Para 12/06/gambaran-pengetahuan-ibu-
rang tua anak TK Sila Chandra III tentang-rampan.html. Diakses pada
Batubulan diharapkan lebih tanggal 31 Maret 2017.
memperhatikan kesehatan gigi anak-
6. Sudarmini, D. 2015. Gambaran Karies
anaknya, dan rutin memeriksakan keadaan
Gigi Susu Pada Anak-anak TK Widya
kesehatan gigi dan mulut anaknya serta Dharma Santhi Cabang Bitera
diri sendiri setiap minimal enam bulan Kabupaten Gianyar. Denpasar:
sekali. Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Daftar Pustaka 7. Rijal, T. 2016. Makalah Kesehatan


Gigi dan Mulut pada Anak. Tersedia
1. Depkes RI.1995.Pedoman Pelayanan dalamhttp://www.sanggarkesehatan.co
Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil, m. Diakses pada tanggal 18 Maret
Ibu Menyusui, Balita dan Anak 2016.
Prasekolah secara Terpadu di Rumah
Sakit Umum dan Puskemas.Jakarta:
Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Direktorat Kesehatan Gigi.

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 27


10 Suherman. 2000. Buku Saku
8. Nurlia, RU. 2011. Faktor Penyebab Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.
Terjadinya Karies Gigi Pada Murid
SDN 1Raha Kabupaten Muna. Jurnal 11. Eriska. 2005. Peran Orang Tua dalam
Memelihara Gigi.Tersedia dalam
9. Studi Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman. http://eprints.ums.ac.id/6427/1/J21005
Tersedia dalam http://ejournal.iain 0070.pdf, Diakses pada tanggal 31
kendari.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Maret2017
Maret 2017.

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6 No. 1 (Pebruari 2018) 28

You might also like