Professional Documents
Culture Documents
Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner Di Desa Kalimanggis Dan Madiasari Kabupaten Tasikmalaya
Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner Di Desa Kalimanggis Dan Madiasari Kabupaten Tasikmalaya
45
Lina, dan Saraswati - Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner ...
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian dimulai dengan
melaksanakan pembahasan rencana kegiatan
pengabdian masyarakat yang dihadiri pengurus
PKK desa Kalimanggis dan desa Madiasari. Hasil
dari kegiatan ini adalah adanya kesepakatan
waktu pelaksanaan pengabdian masyarakat
yang dimulai pada tanggal 22 Juni 2019 di Balai
Desa Kalimanggis dan tanggal 29 Juni 2019 di Gambar 1 Pemeriksaan Tekanan Darah
Balai Desa Madiasari. Selanjutnya dilakukan
permohonan perijinan di Desa Kalimanggis
dan Desa Madiasari, Kecamatan Manonjaya dan
Kecamatan Cineam, Puskesmas Manonjaya dan
Puskesmas Cineam. Detail pelaksanan kegiatan
IbBM yang dilakukan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan tekanan darah
Kegiatan pemeriksaan tekanan darah
bertempat dilakukan oleh tim pengabdian
masyarakat dengan menggunakan
tensimeter digital merek Omron dan
diikuti oleh 59 orang. Hasiil pemeriksaan
tensi didapatkan bahwa sebanyak 17 Gambar 2. Penyuluhan Risiko Penyakit Jantung
48 Warta LPM, Vol. 23, No. 1, Maret 2020
Lina, dan Saraswati - Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner ...
Penyuluhan risiko penyakit jantung pada tekanan darah sistole dan diastole disebut
penderita hipertensi dilakukan di Balai hipertensi. Sedikit mitra tidak mengetahui
Desa Madiasari dihadiri oleh ketua tim (18.6%) bahwa hipertensi dapat berisiko
penggerak PKK yang juga merupakan terkena penyakit jantung koroner.
bidan yang bertugas di Puskesmas Cineam Penyuluhan deteksi dini penyakit jantung
Kabupaten Tasikmalaya.Tim melakukan pre mampu meningkatkan pengetahuan
test dan post test untuk mengetahui tingkat sebagian besar responden tentang penyakit
pemahaman mitra tentang penyakit jantung jantung, tugas jantung, gejala penyakit
koroner.Pre test dan post test dilakukan jantung, faktor pemicu, mengetahui
cara pencegahan hipertensi dan dapat
secara tertulis karena seluruh responden
menjelaskan batas tekanan darah disebut
masih mampu membaca dan menulis. hipertensi. Hal yang masih kurang
Hasilnya terlihat dalam tabel 1. dipahami oleh peserta adalah terkait
Berdasar tabel 1, mitra sudah pernah bagaimana mekanismenya hipertensi
mendengar bahwa penyakit jantung dalam menyebabkan penyakit jantung.
merupakan pembunuh nomor satu di Mitra mampu melakukan pemeriksaan
dunia. Sebagian besar responden sudah tekanan darah dengan tensimeter
mengetahui bahwa fungsi jantung adalah dan mengetahui indikator menderita
hipertensi jika tekanan darah sistol lebih
memompa darah. Hanya sedikit mitra
dari atau sama dengan 140/90 mmHg.
yang mengetahui gejala penyakit jantung Mitra mendengarkan, menyimak, dan
sebelum penyuluhan (39%), setelah menanggapi materi tentang penyakit
penyuluhan 91.5% mitra mengetahui gejala hipertensi dan risikonya menderita
penyakit jantung. Kurang dari setengah penyakit jantung. Terbukti dengan
responden yang mengetahui bahwa banyaknya pertanyaan yang muncul antara
faktor risiko terjadinya penyakit jantung lain makanan apa yang dapat mencegah
adalah konsumsi lemak, kurang olahraga hipertensi, apa yang harus dilakukan jika
menderita hipertensi, apa bedanya nyeri
dan hipertensi. Belum semua mintra
dada karena penyakit jantung dan nyeri
mengetahui bahwa Penyakit jantung dapat dada karena penyakit lain serta berbagai
terjadi jika tekanan darah tinggi.Hanya pertanyaan lainnya.
sedikit mitra (3.4%) mengetahui batas
Mitra mendapatkan informasi dengan Tabel 2 Penghitungan Statistik Nilai Pretes dan
menyimak materi yang disampaikan dan Postes
terjadi peningkatan pengetahuan tentang ẋ ±SD
PJK sebesar 41,70% yaitu dari 51.52% Nilai P Value
(min-max)
menjadi 93,22% ngabdian masyarakat
Pretes 51.5±13.5 0.00
juga dilakukan dengan kampanye makan
buah dan mendemonstrasikannya kepada (30-80)
mitra yaitu makan buah pisang bersama. Postes 93.2±8.8
Harapannya masyarakat terutama yang (60-100)
menderita hipertensi selalu menyediakan
sayur dan buah buahan lokal seperti pisang
Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan
yang banyak tersedia dan murah.
nilai p value 0.00 yang artinya ada
Melalui tahapan-tahapan tersebut perbedaan yang signifikan antara nilai
diharapkan proses transfer pengetahuan rata rata tes pengetahuan sebelum dan
yang diberikan dapat berkelanjutan, sesudah pemberian penyuluhan risiko
menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh menderita penyakit jantung pada penderita
mitra dan mitra dapat membagikan hipertensi. Ada peningkatan nilai rata rata
kemampuan yang dimiliki kepada ibu- post test sebesar 41,7% dari nilai rata
ibu lain yang menderita hipertensi. Untuk rata pretes 51,5% meningkat menjadi
mengevaluasi bahwa mitra mengetahui 93,2%. Peningkatan ini menunjukkan
hipertensi berisiko menderita penyakit bahwa pengetahuan mitra meningkat ke
jantung diketahui dengan memberikan soal arah positif, artinya mitra berpersepsi ke
post test. Soal tes yang diberikan berisikan arah lebih baik dalam mengetahui risiko
10 pertanyaan mengenai penyakit menderita penyakit jantung pada penderita
jantung sebagai pembunuh nomor satu, hipertensi.
pengetahuan mengenai tugas jantung
Ibu-ibu mengetahui bahwa penyakit
bagi manusia, pengetahuan mengenai
jantung adalah pembunuh nomor satu di
gejala gejala menderita penyakit jantung,
dunia sehingga diharapkan nantinya ibu
pengetahuan mengenai faktor pemicu
mempunyai kesadaran untuk melakukan
terjadinya serangan jantung, penyakit yang
upaya pencegahan penyakit jantung. Ibu
dapat terjadi jika tekanan darah tinggi, Cara
mengetahui bahwa tugas jantung sangat
mencegah hipertensi, lama aktivitas fisik
penting sebagai alat untuk memompa
minimal per hari untuk menjaga kesehatan
darah sehingga diharapkan ibu-ibu akan
jantung, batas normal tekanan darah sistole
selalu menjaga kesehatan jantung. Ibu-
dan diastole, serta bagaimana penyakit
ibu juga mengetahui gejala penyakit
hipertensi dapat menyebabkan penyakit
jantung, sehingga diharapkan apabila
jantung.
merasakan nyeri dada atau melihat ada
Keberhasilan mitra diketahui dari hasil anggota keluarganya yang merasakan nyeri
perbandingan antara nilai tes pengetahuan dada, sesak nafas, mudah lelah, pusing
mitra sebelum dan sesudah menerima dan pingsan, segera berobat ke fasilitas
kegiatan sosialisasi risiko menderita pelayanan kesehatan.
penyakit jantung pada penderita hipertensi.
Ibu-ibu juga mengetahui bahwa faktor
Hasil uji normalitas Kolmogorof Smirnov
yang memicu terjadinya penyakit
menunjukkan nilai p value hasil pre test
jantung adalah tekanan darah tinggi atau
0.11 artinya data berdistribusi normal dan
hipertensi sehingga diharapkan melakukan
nilai postes mempunyai p value 0.00 artinya
pengukuran tekanan darah untuk
data berdistribusi tidak normal sehingga uji
mengetahui menderita hipertensi atau tidak.
statistik yang digunakan untuk mengetahui
Ibu-ibu juga meningkat pengetahuannya
berbedaan nilai rata rata pretes dan postes
mengenai cara mencegah hipertensi salah
adalah uji statistik wilcoxon.
satunya dengan mengkonsumsi sayur dan
buah buahan minimal 5 porsi per hari penyebab paling penting yang dapat
serta melakukan aktifitas fisik minimal 30 dicegah dari penyakit. Jika dibiarkan tidak
menit per hariatau 150 menit per minggu terkendali hipertensi dapat menyebabkan
untuk mencegah terjadinya hipertensi dan serangan jantung, pembesaran jantung dan
penyakit jantung (Kemenkes, 2015). akhirnya gagal jantung. Pembuluh darah
Konsumsi buah dan sayur >400 gr/hari dapat mengembang membentuk tonjolan
dapat menurunkan risiko hipertensi. (aneurisma) dan cenderung tersumbat
Rekomendasi yang cukup untuk dan pecah. Konsekuensi kesehatan dari
mengonsumsi buah dan sayur yaitu hipertensi dapat diperparah oleh faktor-
sebanyak 400 gram atau 3-5 porsi sehari. faktor lain yang meningkatkan kemungkinan
Hal ini tidak saja disebabkan oleh aktivitas serangan jantung. Penderita hipertensi
antioksidan dalam buah dan sayur, dapat mengalami krisis hipertensi. Krisis
tetapi juga karena adanya komponen hipertensi adalah sebuah sindroma klinis
lain seperti serat, mineral Kalium, dan yang ditandai dengan peningkatan tekanan
Magnesium. Konsumsi sayur dan buah akan darah mendadak pada pendertia hipertensi
mempercepat rasa kenyang. Keadaan ini jika tekanan darah sistolik (TDS) > 180
menguntungkan karena dapat mengurangi mmHg dan tekanan darah diastolik (TDD)
pemasukan energi dan obesitas, selain itu > 120 mmHg. Krisis Hipertensi biasanya
kandungan serat dalam buah dan sayur terjadi jika lama menderita hipertensi
akan menurunkan risiko hipertensi (WHO, antara 1-5 tahun (Sri W, 2018).
2014). Konsumsi sayur dan buah lokal sangat
Aktivitas fisik dapat mempengaruhi diutamakan, tidak perlu membeli namun
tekanan darah, karena seseorang yang dapat memetik dari pekarangan, atau
memiliki aktivitas fisik yang rendah kebun sendiri. Pangan lokal sesuai dengan
cenderung memiliki tekanan darah tinggi. kebiasaan dan sosial budaya setempat, tanpa
Kriteria aktivitas fisik aktif yaitu ketika perlu biaya yang mahal namun memiliki
seseorang melakukan aktivitas fisik berat kandungan gizi yang tinggi. Di samping itu,
atau sedang atau keduanya. Sedangkan dapat melanjutkan konsumsi pangan lokal
kriteria kurang aktif ketika individu tidak secara mandiri (Lilik Hidayanti, 2019).
melakukan aktivitas fisik sedang maupun Gejala penyakit jantung koroner termasuk
berat. Perilaku sedentari seperti duduk nyeri dada dan kesulitan bernapas,
atau berbaring baik di tempat kerja terutama dengan aktivitas. Namun,
(kerja di depan komputer, membaca), di beberapa orang yang memiliki penyakit
rumah (menonton TV, bermain game), jantung tidak memiliki gejala sehingga
di perjalanan/transportasi, tetapi tidak pengetahuan tentang faktor risiko penyakit
termasuk waktu tidur (Khairani, , 2018). jantung sangat penting sebagai upaya
Ibu-ibu juga mengetahui bahwa hipertensi pencegahan. Secara umum, orang yang
jika tekanan darah sistolik lebih dari atau berisiko lebih tinggi karena menderita
sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah hipertensi mendapat manfaat lebih karena
distolik lebih dari atau sama dengan 90 mengetahui bahwa menderita hipertensi
mmHg. Harapannya ibu-ibu akan menyadari sehingga diharapkan pengetahuan
menderita hipertensi jika tekanan darahnya tersebut mendorong terjadinya perubahan
lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg perilaku hidup sehat dan rajin melakukan
sehingga akan melakukan pengobatan di pengontrolan terhadap tekanan darah.
fasilitas pelayanan kesehatan dan mengikuti Hipertensi meningkatkan beban kerja
kegiatan posbindu (pos pembinaan terpadu) jantung, menyebabkan otot jantung menebal
penyakit tidak menular (Kemenkes, 2015). dan menjadi lebih kaku. Pengerasan otot
Semakin tinggi tekanan darah, semakin jantung ini tidak normal dan menyebabkan
tinggi risiko kerusakan jantung dan jantung berfungsi tidak normal. Ketika
pembuluh darah. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi terjadi bersamaan
dengan obesitas, merokok, kadar kolesterol tekanan darah tinggi, salah satunya dengan
darah tinggi atau diabetes, risiko serangan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
jantung semakin meningkat (https://www. mencegah hipertensi.
heart.org/en/healthtopics/heart-attack/ d. Kegiatan Pemberdayaan
understand-your-risks-to-prevent-a-heart-
Kegiatan pemberdayaan bertujuan agar
attack)
peserta pelatihan bersedia melanjutkan
c. Pelatihan pemeriksaan tekanan darah kegiatan pengabdian masyarakat yaitu
dengan menggunakan tensi meter. melakukan pemeriksaan tensi secara
Pelatihan ini dilakukan terhadap 11 orang teratur minimal 1 bulan sekali dengan
ibu yang menderita hipertensi berdasar menggunakan alat tensimeter yang ada
hasil pemeriksaan tekanan darah yang telah di ketua tim penggerak PKK desa dan
dilakukan sebelumnya. Pelatihan bertujuan mencatat hasil pemeriksaan tensi di buku
untuk memastikan mitra bahwa mampu hasil pemeriksaan tensi.
menggunakan alat pengukur tensi secara Mitra mengadopsi perilaku kesadaran
mandiri. Pelatihan dilaksanakan setelah risiko menderita penyakit jantung pada
pelaksanaan sosialisasi risiko menderita hipertensi dilakukan dengan cara :
penyakit jantung pada penderita hipertensi.
1) Melakukan monitoring untuk
Pada saat pelatihan tim pelaksana terlebih melakukan pengecekan apakah
dahulu membagikan leaflet yang berisi penderita hipertensi yang sudah
tentang materi penyakit jantung dan dilatih melakukan pemeriksaan
hipertensi lalu kemudian melakukan tekanan darah setelah satu bulan
demonstrasi cara pengukuran tensi. Dalam
2) Perubahan tekanan darah mitra setelah
kegiatan pelatihan juga dilakukan sesi tanya
satu bulan.
jawab dengan peserta pelatihan. Beberapa
pertanyaan yang ditanyakan adalah pada
saat mengukur tensi dapat dilakukan Tabel 3. Perubahan Tekanan darah dalam
sendiri atau harus dibantu orang lain, pada Kegiatan Monitoring Setelah Satu Bulan
saat diukur tensi boleh berbicara atau tidak. Tekanan darah Jumlah %
Selanjutnya peserta pelatihan berlatih Tetap 4 36,4
menggunakan alat tensi. Tim pengabdian Menurun 7 63,6
juga menitipkan tensimeter pada ketua tim Total 11 100
penggerak PKK dan meminta agar penderita
hipertensi yang melakukan pemeriksaan
tensi pada saat dilakukan kegiatan PKK Hasil kegiatan monitoring didapatkan pada
pada bulan Juli tahun 2019. bulan Agustus 2019 sebanyak 11 orang
dari 17 orang yang menderita Hipertensi
Sedangkan untuk mengevaluasi bahwa
didapatkan sebanyak 7 orang dari 11
mitra mampu menggunakan alat
orang yang periksa (63,6%) mengalami
pengukur tensi, meminta 2 orang peserta
penurunan tekanan darah.
mempraktekkan cara mengukur tensi dan
menyebutkan berapa tekanan darah sistole
dan berapa tekanan darah diastole serta 4. SIMPULAN
menyebutkan tekanan darahnya tinggi atau Penyuluhan risiko penyakit jantung koroner
tidak. pada penderita hipertensi dapat meningkatkan
Hasi Riskesdas 2018 menunujukkan bahwa pengetahuan mitra sebesar 41,7%. Deteksi dini
terjadi peningkatan prevalensi faktor risiko penyakit jantung dapat mengetahui kejadian
penyakit jantung dari hipertensi dari 25.8 % hipertensi di masyarakat. Partisipasi masyarakat
menjadi 34.1% pada Riskesdas (Kemenkes meningkat untuk melakukan pemeriksaan
2018). Tingginya prevalensi hipertensi tekanan darah, menurunkan tekanan darah dan
di Indonesia menunjukkan pentingnya mencegah terjadinya penyakit jantung yang
masyarakat untuk selalu mewaspadai ditandai dengan hasil monitoring takanan darah
52 Warta LPM, Vol. 23, No. 1, Maret 2020
Lina, dan Saraswati - Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner ...
dimana 63,6% penderita hipertensi mengalami memberikan hibah pengabdian Ipteks bagi bina
penurunan tekanan darah. Masyarakat (IbBM), Kepala Desa Kalimanggis
Kecamatan Manonjaya dan Kepala Desa Madiasari
Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya,
5. PERSANTUNAN
PKK Desa Kalimanggis dan Desa Madiasari,
Penulis mengucapkan terima kasih Puskesmas Manonjaya dan Puskesmas Cineam,
kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian mahasiswa kesehatan masyarakat yang terlibat
masyarakat Universitas Siliwangi yang telah dalam kegiatan ini.
REFERENSI
Delima, 2009, prevalensi dan factor determinan penyakit jantung di Indonesia, Bul. Penelit. Kesehat.,
Vol. 37, No. 3,2009 : 142 - 159
Khairani, N., Effendi, S. U., & Utamy, L. W. (2018). Aktivitas Fisik Dan Kejadian Obesitas Sentral Pada
Wanita Di Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu. Chmk Nursing Scientific Journal, 2(1), 11–17.
https://Doi.Org/10.1016/B978-0-12-375073- 0.50041-5.)
Kemenkes, 2015, Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan
Ri Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Direktorat
Pengendalianpenyakit Tidak Menular
Kemenkes, 2018, Kemenkes 2018, HASIL UTAMA. RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 1. Balitbangkes, 071118.
Kumar P., 2012. Coronary Artery Disease Clinical Medicine Eight Edition, International Edition, Spain.
723-724
Ghani, Lannywati., Made Dewi Susilawati dan Harli Novriani, 2016, Faktor Risiko Dominan Penyakit
Jantung Koroner di Indonesia, Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 3, September 2016 : 153–
164.
Hidayanti, Lilik., dan Sri Maywati, 2019, Program Kemitraan: PMT Penyuluhan Pangan Lokal di Desa
Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Warta LPM, Vol 22, No. 1,
Maret 2019: 38-46.
Salam, T. , Watson KE, 2013,Predictor of cardiovascular risk in women. Womens Health 2013; 9(5): 491-
498.
Townsend,N, 2013, Medical Risk Factor Coronary Heart Statistics Acomoendium of Health Statistic.
Departement of Health. Public, University Oxford;2013.
WHO, 2013, About Cardiovascular diseases. World Health OrganizLation. Geneve. [cited 2016 Apr 26].
Available from: http://www.who. int/cardiovascular_diseases/about_cvd/en/
Wahyuningsih, S, 2018, Pengaruh Derajat Hipertensi, Lama Hipertensi dan Hiperlipidemia Dengan
Gangguan Jantung Dan Ginjal Pasien Hipertensi Di Posbindu Cisalak Pasar, Jurnal Kesmas
Indonesia, Volume 10, Nomor 1, Januari 2018, Hal. 54-67
World Health Organization. Global Status Report On Noncommunicable Diseases. Geneva: WHO, 2014.
https://www.heart.org/en/healthtopics/heart-attack/understand-your-risks-to-prevent-a-heart-
attack.