Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GARIS BILANGAN

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA


SDN 2 LANCIRANG KECAMATAN PITU RIAWA
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

JUSMADIL YAHYA

ABSTRACT: The research aimed to discover the description of mathematics learning result of
class IV students at SDN 2 Lancirang in Pitu Riawa Sub-district of Sidenreng Rappang District
before and after implementing Number Line learning media. The research was quantitative
which employed True Experimental Design with Pretest Posttest Control Group Design. The
experiment and control classes were chosen randomly based on the score category in students’
education report books. The independent variable of the research was usingis Number Line
learning media and the dependent variable was learning result. To discover the result of the
resarch, the researcher employed data collecting instrument in a form of learning result test with
17 essay equation. The data of the research were analyzed by using descriptive and inferential
analysis with independent t test with SPSS version 21. 0 for Windows. The result of the research
showed that the use Number Line learning media in mathematics learning in Integers Addition
and Subtraction material was implemented fairly well. The students’ leraning result in
mathematics learning before using Number Line learning media was in low category in general.
Thus, the use of Number Line learning media had positive influence on learning result fo the
students in class IV at SDN 2 Lancirang in Pitu Riawa Sub-district of Sidenreng Rappang
District because the students’ mathematics learning result who were taught by using Number
Line learning media was better than the students taught without using Number Line learning
media.
Key Words: number line media, learning result, and mathematics learning
Pendidikan adalah usaha sadar dan mengajar. Sedangkan sebagai penyedia
terencana untuk mewujudkan suasana lingkungan, guru berupaya menciptakan
belajar dan proses pembelajaran agar peserta lingkungan belajar yang menantang bagi
didik secara aktif mengembangkan potensi siswa agar mereka melakukan kegiatan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual belajar dengan bersemangat. Dan menurut
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, Dirjen Dikdasmen (1996: 5) bahwa peran
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan guru sebagai pengajar diantaranya adalah
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa menyiapkan alat peraga yang dapat
dan negara (Undang-Undang Republik membantu terlaksananya kegiatan belajar
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang mengajar yang efektif.
Sistem Pendidikan Nasional). Di Sekolah Dasar Negeri 2 Lancirang
Dalam rangka mewujudkan suasana tempat penelitian dilakukan, berdasarkan
belajar dan proses pembelajaran agar siswa observasi bahwa proses belajar mengajar
terlibat secara aktif maka peranan guru pada mata pelajaran matematika di kelas IV
sangat penting. Menurut Suyanto & Asep masih didominasi penjelasan guru. Guru
(2013: 2) diantara peranan guru dalam masih mengandalkan pembelajaran seperti
proses pembelajaran yaitu sebagai fasilitator yang ada di buku pelajaran. Guru
dan penyedia lingkungan. Sebagai beranggapan dengan adanya buku pelajaran
fasilitator, guru menyediakan kemudahan- yang dimiliki setiap siswa, maka siswa
kemudahan bagi siswa dalam proses belaja mudah memahami pelajarnnya. Dengan
buku, siswa dapat belajar sendiri bertanya: “kenapa bisa hasilnya -1 atau 1?”.
menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Ini merupakan hal yang baru bagi siswa
Sehingga penggunaan media pembelajaran kelas IV. Karena pada kelas I s.d III, materi
dalam proses belajar mengajar pada mata penjumlahan dan pengurangan hanya untuk
pelajaran matematika jarang dilakukan. bilangan asli dan bilangan cacah. Oleh
Begitu pula pernyataan dari guru kelas karena itu, “pada materi penjumlahan dan
III yang sebelumnya mengajar di kelas IV. pengurangan bilangan bulat dibutuhkan
Berdasarkan hasil wawancara, ia lebih benda konkret untuk mempermudah
sering menjelaskan pelajaran tanpa pemahaman siswa tentang konsep
menggunakan media pembelajaran karena penjumlahan dan pengurangan bilangan
setiap murid memiliki buku pelajaran. bulat, benda konkret yang dimaksud adalah
Menurutnya dalam buku itu sudah cukup alat peraga garis bilangan” (Diana, 2014:3).
jelas menjelaskan setiap materi pokok yang Dengan media pembelajaran garis
diajarkan. bilangan, setidaknya dapat mengkonkretkan
Kenyataan lain yang ada di kelas IV penyelesaian soal-soal penjumlahan dan
terlihat dari hasil perolehan nilai daya serap pengurangan bilangan bulat seperti contoh di
mata pelajaran matematika tahun pelajaran atas. Media pembelajaran garis bilangan
2014/2015 tergolong rendah karena berada bagi guru membantu menjelaskan materi
di bawah nilai KKM yaitu 70. Pada semester pelajaran dan bagi siswa memudahkan
1 (satu) daya serap hanya mencapai nilai 67 memahami materi pelajaran penjumlahan
dan semester 2 (dua) dengan nilai 68. Pada dan pengurangan bilangan bulat. Dengan
Ulangan Tengah Semester (UTS) tahun demikian diharapkan hasil belajar siswa
pelajaran 2015/2016 semester ganjil untuk akan lebih baik dibandingkan mengajar
kelas IV A dengan daya serap 66,7 dan kelas tanpa menggunakan media pembelajaran.
IV B 65. Ketuntasan belajar dalam Berdasarkan latar belakang di atas
Kurikulum Tingkat Satuan maka rumusan masalah dalam penelitian
Pendidikan/KTSP adalah tingkat ini adalah sebagai berikut:
ketercapaian kompetensi setelah siswa 1. Bagaimana gambaran penggunaan media
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pembelajaran garis bilangan pada siswa
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal SDN 2 Lancirang Kecamatan Pitu Riawa
(KKM) (Depdiknas, 2006:19). Perolehan Kabupaten Sidenreng Rappang?
nilai daya serap di bawah nilai KKM 2. Bagaimana tingkat hasil belajar
menggambarkan bahwa ketuntasan dan hasil matematika siswa SDN 2 Lancirang
belajar siswa pada umumnya masih rendah. Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten
Bertolak dari kenyataan rendahnya Sidenreng Rappang sebelum dan setelah
nilai matematika pada siswa, sebagai guru penggunaan media pembelajaran garis
peneliti berusaha untuk meningkatkan hasil bilangan?
belajar mereka dengan menggunakan media 3. Apakah penggunaan media pembelajaran
pembelajaran dalam proses belajar mengajar garis bilangan berpengaruh terhadap hasil
pada mata pelajaran matematika untuk belajar matematika siswa SDN 2
standar kompetensi 5 yaitu menjumlahkan Lancirang Kecamatan Pitu Riawa
dan mengurangkan bilangan bulat sesuai Kabupaten Sidenreng Rappang?
model silabus kelas IV. Pada materi ini Hasil dari penelitian ini diharapkan
terdapat penjumlahan dan pengurangan dapat memberikan manfaat sebagai berikut
bilangan negatif, misalnya 2 + (-3) = -1 atau yaitu: Bagi akademisi, sebagai bahan
-2 – (-3) = 1 dan sebagainya, siswa akan informasi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang dua kelompok yang dipilih secara random,
pendidikan dasar. Sebagai referensi bagi kemudian diberi pretest untuk mengetahui
peneliti lain yang menaruh perhatian pada keadaan awal adakah perbedaan antara
masalah yang sama. Bagi siswa, diharapkan kelompok eksperimen dan kelompok
dapat menggunakan media pembelajaran kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai
garis bilangan untuk menyelesaikan soal- kelompok eksprimen tidak berbeda secara
soal penjumlahan dan pengurangan bilangan signifikan.
bulat. Bagi guru, diharapkan dapat Pada penelitian ini terdapat dua
meningkatkan pengetahuan dan wawasan variabel yaitu variabel bebas (independent
tentang penggunaan media pembelajaran variabel) dan variabel terikat (dependent
garis bilangan dalam mata pelajaran variabel). Variabel bebasnya adalah
matematika di SD. Bagi sekolah, diharapkan penggunaan media pembelajaran garis
pelaksanaan penelitian ini dijadikan sebagai bilangan, sedangakan variabel terikatnya
tolak ukur untuk memperbaiki proses adalah hasil belajar matematika.
pembelajaran matematika di sekolah. Untuk memperoleh kesamaan persepsi
Bagi kepala sekolah, diharapkan hasil dan menghindari perbedaan penafsiran
penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan
pengambilan kebijakan dalam upaya mengenai istilah yang digunakan dalam
meningkatkan kompetensi siswa. penelitian ini: Penggunaan media
pembelajaran garis bilangan adalah
menggunakan sebuah garis bilangan yang
METODE dibuat di atas gabus dan menggunakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam orang-orangan (si Alif) sebagai alat bantu
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif melakukan penjumlahan dan pengurangan
dengan menggunakan metode True bilangan bulat. Media ini digunakan pada
Experimental Design. Dikatakan true tahap pelaksanaan/penyajian dengan
experimental (eksperimen yang betul-betul) memperhatikan langkah-langkah
karena dalam penelitian ini, peneliti dapat penggunaannya. Hasil belajar adalah nilai
mengontrol semua variabel luar yang tes mata pelajaran matematika yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. diperoleh siswa.
Dengan demikian validitas internal (kualitas Populasi dalam penelitian ini adalah
pelaksanaan rancangan penelitian) dapat siswa SD Negeri 2 Lancirang tahun
menjadi tinggi. Ciri utama dari true pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 149
experimental adalah bahwa, sampel yang orang. Jumlah ini menyebar pada setiap
digunakan untuk eksperimen maupun kelas.
sebagai kelompok kontrol diambil secara Sampel dalam penelitian adalah siswa
random dari populasi tertentu. Jadi cirinya kelas IV A dan kelas IV B yang berjumlah
adalah adanya kelompok kontrol dan sampel 32 orang. Sampel kelas dipilih dengan cara:
yang dipilih secara random. Jenis penelitian 1) Purposive sampling dengan alasan siswa
ini digunakan karena ingin mengetahui yang mempelajari matematika dengan
pengaruh perlakuan/treatmen tertentu materi pelajaran penjumlahan dan
terhadap yang lain. pengurangan bilangan bulat dimulai pada
Pada penelitian ini, peneliti kelas IV dan menggunakan media
menggunakan diantara bentuk design true pembelajaran garis bilangan berdasarkan
eksperiment, yaitu Pretest-Posttest Control kurikulum KTSP, dan 2) Setelah ditetapkan
Group Design. Dalam desain ini terdapat kelas IV A dan IV B sebagai kelas terpilih,
maka dilakukan acakan untuk menentukan materi melalui gambaran karasteristik
siswa yang menjadi anggota kelas distribusi nilai pencapain hasil belajar siswa
eksperimen dan kelas kontrol. Pengacakan dengan pembelajaran sesudah
ini dilakukan berdasarkan sarana belajar menggunakan media pembelajaran garis
siswa pada umumnya sama yaitu buku bilangan.
pelajaran dari sekolah dan nilai rapor Analisis data statistik inferensial
matematika. Sehingga diperoleh secara dalam penelitian ini menggunakan program
merata masing-masing 16 orang pada kelas SPSS versi 21.0.for windows. Analisis ini
eksperimen dan kelas kontrol. meliputi prasyarat yaitu uji normalitas data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dan uji homogenitas data kemudian uji
adalah menggunakan teknik tes. Teknik ini hipotesis.
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tentang nilai siswa dalam mata pelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
matematika khususnya pada materi Hasil pengamatan selama proses
penjumlahan dan pengurangan bilangan kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 2
bulat, baik yang berada dalam kelas Lancirang pada kelas eksperimen terlihat
eksperimen maupun kelas kontrol. siswa aktif dan lebih fokus. Penggunaan
Instrumen Penelitian Menurut media pemebelajaran garis bilangan pada
Arikunto (2005 :149) Instrumen adalah alat mata pelajaran matematika membuat siswa
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti lebih tertarik dan bersemangat dalam
dalam mengumpulkan data agar belajar, karena media tersebut dibuat di atas
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya gabus berwarna-warni, menggunakan orang-
lebih cermat sehingga lebih mudah diolah. orangan (si Alif), dapat digunakan
Oleh karena itu instrumen yang digunakan menjawab untuk semua soal, dan media
berupa tes. pembelajaran baru bagi siswa.
Validasi adalah suatu ukuran yang Pembelajaran matematika dengan
menunjukkan kesahihan suatu instrumen. menggunakan media pembelajaran garis
Suatu instrumen dikatakan valid apabila bilangan di kelas IV SDN 2 Lancirang
mampu mengukur apa yang mau diukur atau dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan
diinginkan dan dapat mengungkap data dari dengan dua kompetensi dasar yaitu
variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menjumlahkan bilangan bulat dan
mengetahui atau menguji kevalidan mengurangkan bilangan bulat. Setiap
instrumen dapat dilakukan dengan dua kompetensi dasar dilaksanakan sebanyak 2
macam cara, yaitu cara keputusan ahli dan kali pertemuan. Untuk kompetensi dasar
pengujian empirik. menjumlahkan bilangan bulat terdapat
Analisis reliabilitas tes hasil belajar empat indikator yang ingin dicapai yaitu
dilakukan dengan maksud untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dan
memperoleh gambaran bahwa instrumen positif, bilangan bulat positif dan negatif,
cukup dapat dipercaya untuk digunakan bilangan bulat negatif dan positif serta
sebagai alat pengumpul data dan dapat bilangan bulat negatif dan negatif. Pada
digunakan beberapa kali di tempat yang kompetensi dasar mengurangkan bilangan
berbeda dengan hasil yang relatif sama bulat juga terdapat empat indikator yang
karena instrumen tersebut sudah baik. ingin dicapai yaitu mengurangkan bilangan
Analisis deskriptif bertujuan untuk bulat positif dan positif, bilangan bulat
mengetahui gambaran hasil belajar siswa positif dan negatif, bilangan bulat negatif
melalui format dan tingkat penguasaan
dan positif serta bilangan bulat negatif dan Berdasarkan analisis dari hasil
negatif. penelitian terdapat pengaruh yang lebih baik
Pada kelas eksperimen dan kelas pada hasil belajar matematik siswa kelas IV
kontrol sebelum dilakukan pembelajaran SDN 2 Lancirang Kecamatan Pitu Riawa
dengan menggunakan media pembelajaran, Kabupaten Sidenreng Rappang pada materi
terlebih dahulu dilkukan pretest (tes awal). pokok operasi hitung bilangan bulat yang
Tujuannya adalah untuk mengetahui diajarkan dengan menggunakan media
kemampuan awal siswa tanpa dipengaruhi pembelajaran garis bilangan dengan hasil
pembelajaran dengan media yang belajar matematika siswa yang diajar tanpa
digunakan. menggunakan media pembelajaran garis
Hasil belajar matematika siswa bilangan seperti yang dipakai dalam
sebelum diajarkan dengan menggunakan penelitian ini. Menurut Diana (2014:3) pada
media pembelajaran garis bilangan dan materi penjumlahan dan pengurangan
tanpa menggunakan media seperti dalam bilangan bulat dibutuhkan benda konkret
penelitian ini tercermin dari skor yang untuk mempermudah pemahaman siswa
diperoleh siswa dalam menjawab soal-soal tentang konsep penjumlahan dan
yang diberikan. Analisis deskriftif hasil pengurangan bilangan bulat, benda konkret
belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 yang dimaksud adalah alat peraga garis
Lancirang Kecamatan Pitu Riawa bilangan.
Kabupaten Sidenreng Rappang pada kelas Dengan media pembelajaran tersebut
eksperimen dan kelas kontrol yaitu dari hasil siswa terlibat secara aktif dalam proses
pemberian pretest diperoleh nilai rata-rata belajar mengajar Sejalan dengan pernyataan
pretest kelas eksperimen adalah 35,4374, Silberman (2007: 2) tentang belajar aktif,
sedangkan nilai rata-rata pretest siswa kelas mengemukakan apa yang saya dengar, lihat,
kontrol adalah 31,3125. diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh
Uji hipotesis diuji dalam Independen pengetahuan dan keterampilan. Siswa
Sampel T Test untuk mengetahui pengaruh sekolah dasar yang usianya tergolong anak-
penggunaan media pembelajaran garis anak sangat tertarik terhadap sesuatu hal
bilangan terhadap hasil belajar matematika yang dilihat, didengar dan melakukannya
siswa kelas IV SDN 2 Lancirang Kecamatan atau mengalaminya sendiri secara langsung.
Pitu Riawa Kabupaten Sidenreng Rappang. Sehingga dengan demikian akan
Ho = Tidak terdapat perbedaan pengaruh memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang signifikan pada hasil belajar yang sangat bermakna baginya. Kenyataan
siswa kelas eksperimen dan hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
belajar siswa kelas kontrol. penggunaan media pembelajaran akan
H1 = Terdapat perbedaan pengaruh yang memberikan hasil belajar yang lebih baik
signifikan pada hasil belajar siswa dari pada hasil belajar siswa yang diajar
kelas eksperimen dan hasil belajar tanpa menggunakan media pembelajaran.
kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Pengambilan keputusan didasarkan dengan menggunakan uji Independen
pada hasil uji t yang diperoleh, yaitu jika Sampel T Test, disimpulkan bahwa terdapat
sig.< 0,05 maka H1 diterima dan Ho ditolak. perbedaan yang tinggi terhadap hasil belajar
Jika sig.˃ 0,05 maka Ho diterima dan H1 kelas yang diajar dengan menggunakan
ditolak. Pengambilan keputusan dan media pembelajaran garis bilangan dengan
penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis hasil belajar kelas yang diajar tanpa
dilakukan pada taraf signifikansi 5% (0,05). menggunakan media pembelajaran garis
bilangan seperti yang digunakan peneliti. SDN 2 Lancirang Kecamatan Pitu Riawa
Hipotesis H1 dinyatakan diterima, Kabupaten Sidenreng Rappang, hal ini
penggunaan media pembelajaran garis ditunjukkan karena rata-rata hasil belajar
bilangan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada siswa yang diajar
matematika siswa kelas IV SDN 2 dengan menggunakan media pembelajara
Lancirang Kecamatan Pitu Riawa garis bilangan lebih tinggi daripada yang
Kabupaten Sidenreng Rappang. diajar tanpa media pembelajaran garis
bilangan.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1992. Guru dalam Proses
SIMPULAN Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Berdasarkan hasil dan pembahasan Baru.
penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, Ariani, Yuti. 2008. Bilangan. Jakarta: CV
maka dapat dirumuskan beberapa Sahabat.
kesimpulan sebagai berikut: Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi
1. Penggunaan media pembelajaran garis Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
bilangan dalam pembelajaran matematika . 2012. Dasar-Dasar Evaluasi
dengan materi pelajaran penjumlahan dan Pendidikan. Cetakan 2. Jakarta:
pengurangan bilangan bulat dengan Bumi Aksara.
tahapan pembelajaran berupa tahap Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran.
pelaksanaan/penyajian yang terdiri dari Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
kegiatan awal, kegiatan inti, dan tahap Bungin, Burhan. 2005. Metodologi
aktivitas lanjutan, kemudian tindak Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
lanjut/evaluasi berada pada kegiatan akhir Kencana.
berlangsung dengan cukup baik. Siswa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
terlihat bersemangat, aktif, dan fokus 1996. Buku Seri Peningkatan Mutu
dalam belajar. Pendidikan di Sekolah Dasar.
2. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar.
matematika sebelum menggunakan media Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
pembelajaran garis bilangan pada Kurikulum Tingkat Satuan
umumnya berada pada kategori sangat Pandidikan Sekolah Dasar: Model
rendah, baik pada kelas eksperimen Silabus Kelas IV. Jakarta: Badan
maupun pada kelas kontrol. Setelah Standar Nasional Pendidikan.
menggunakan media pembelajaran garis . 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
bilangan pada kelas eksperimen hasil Pandidikan. Jakarta: Depdiknas.
belajar meningkat berada pada kategori Dewi, Ike Ligasari. 2011. Penggunaan
tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol Media Garis Bilangan untuk
yang pembelajarannya tidak Meningkatkan Kemampuan
menggunakan media pembelajaran garis Berhitung Bilangan Bulat pada Kelas
bilangan seperti yang digunakan peneliti IV SDN 1 Karangduren Klaten tahun
umumnya hasil belajar siswa berada pada Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Tidak
kategori rendah. diterbitkan. Surakarta: Program PJJ
3. Penggunaan media pembelajaran garis S-1 PGSD Universitas Sebelas Maret
bilangan berpengaruh positif terhadap Surakarta.
hasil belajar matematika siswa kelas IV

76
Diana. 2014. Penerapan Model Mustaqim, Burhan & Ary Astuty. 2008. Ayo
Pembelajaran Langsung Belajar Matematika 4. Jakarta: CV.
Menggunakan Garis Bilangan untuk Buana Raya.
Meningkatkan Kemampuan Siswa Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
dalam Menyelesaikan Soal tentang Standar Isi. 2006. Jakarta:
Penjumlahan dan Pengurangan Depdiknas.
Bilangan Bulat di Kelas VII SMP Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain
Negeri 3 Banawa. Jurnal Elektronik Sistem Pambelajaran. Jakarta: PT
Pendidikan Matematika Tadulako, Dian Rakyat.
(Online), Vol. 2, No. 1 Prihandoko, Antonius Cahya. 2006.
(http://id.portalgaruda.org/, Diakses Memahami Konsep Matematika
26 Nopember 2015). Secara Benar dan Menyajikannya
Ekawati, Estina & Sumaryanto. 2011. dengan Baik. Jakarta: Depdiknas.
Pengembangan Instrumen Penilaian Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi
Pembelajaran Matematika SD/SMP. Pendidikan. Jakarta: PT Remaja
Jakarta: Kemendiknas Rosdakarya.
Fahdina, Reza. 2013. Penjumlahan dan Rahardjo & Marsudi Sumardi. 2010.
Pengurangan Bilangan Pembelajaran Penjumlahan dan
Bulat(Online) . Pengurangan Bilangan Bulat di
(https://www.youtube.com/watch? SD/MI. Jakarta: Pusat Pengembangan
v=sVmNODxkOno, Diakses 18 79 80
dan Pemberdayaan Pendidik dan
April 2015) Tenaga Kependidikan Matematika
Hamzah, Ali, H. M & Muhlisrarini. 2014. Kementerian Pendidikan Nasional.
Perencanaan dan Strategi Rasyid, Harun & Nansur. 2009. Penilaian
Pembelajaran Matematika. Jakarta: Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana
PT Raja Grafindo Persada. Prima.
Handoko, Try. 2006. Terampil Matematika Sadiman, Arief S, R. Rahardjo, Anung
4. Jakarta: Ghalia Indonesia. Haryono & Harjito. 2014. Media
Heruman. 2013. Model Pembelajaran Pendidikan: Pengertian,
Matematika di Sekolah Dasar. Pengembangan, dan
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja
Hidayat, Taofiq. 2007. Mengenal Bilangan. Grafindo Persada.
Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. Santoso, Indah Sylvia & Tjatjik Mudjiarti.
Hudojo, Herman. 1979. Pengembangan 2014. Penggunaan Media Garis
Kurikulum Matematika dan Bilangan untuk Meningkatkan Hasil
Pelaksanaannya di Depan Kelas. Belajar Operasi Penjumlahan dan
Surabaya: Usaha Nasional. Pengurangan Bilangan Bulat. Jurnal
Julie, Hongki. 2008. Pembelajaran Online Universitas Negeri Surabaya,
Bilangan Bulat (Online) . (OnlineJ, Vol. 02, No. 03,
(https://nurjaya.files.wordpress.com, (http://www.scribd.com/doc/,
Diakses 26 Nopember 2015). Diakses 26 Nopember 2015).
Musfiqon, HM. 2015. Pengembangan Saputra, Reza. 2009. Mengenal Bilangan.
Media & Sumber Pembelajaran. Bandung: Graha Bandung Kencana.
Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Silberman, Melvin L 2007. Active Learning:
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1988. Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA). Bandung: Karya.
Sugiyono . 2014. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

You might also like