Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 5

1

ANALISIS VIBRASI PADA GENERATOR SINKRON


(STUDI KASUS PADA PLTU KALTIM 2 x 110 MW)

Suratno,ST,MT,MasagusMochYusuf,ST, Mkom2, Irianto3, Ardilo4


Politeknik Negeri Samarinda, Email : suratnopolnes @ gmail.com
Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang, Email : masagus68 @ gmail.com
Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang, Email : iriantosmart @ gmail.com

ABSTRACT
The use of synchronous generators in the world, especially in power plants can not be
separated from problems that can cause damage. Losses incurred not only in small
quantities, but can lead to significant losses in the production process. Maintaining an
electrical machine that is always in ideal conditions, resulting in the maximum power
output is the hope of electricity company. The ideal machine is seen from the vibration
angle, is a machine that does not produce vibration at all. But it seems impossible to get
because the case is very difficult to get a machine fabricating without the remaining
defect or the machine spins without the friction of one part into another part.
Therefore, the measurement method of vibration control and case control is due to
vibration which occurs on the device. In connection with the above, the author attempts
to analyze the vibrations so as to minimize the losses incurred in the case of vibration
exceeding the normal threshold. Predictive maintenance is expected to occur due to
vibration disturbance in the generator. Research carried out in PLTU Kaltim Teluk
Balikpapan 2 x 110 MW. The analytical method followed is a monitoring method
condition, which monitors the state of the engine through the data captured, compared
with the previous data in order to see the changes occurring in the device, and then
analyze vibration categories based on ISO standard vibration (ISO 7919). From the
operating data, alteration the generator load will affect the temperature and vibration of
the alternator. The higher the load, the greater the vibration and temperature of the rotary
generator. By displaying the higher-direction vibration data of 131.7 μm with a load of
59.6 MW and a temperature of 64.6 ° C. Synchronous generators undergo reversible
thermal sensitivity symptoms, due to the uneven distribution of temperature along the
rotor.
Key Word : Generator, PLTU, Reversible Thermal Sensitivity, Vibration.

I. Pendahuluan yang tidak mengalami vibrasi sama


sekali. Namun kelihatannya kondisi
Getaran merupakan fenomena yang tersebut mustahil diperoleh karena
banyak terjadi pada mesin berputar yang sangat sulit mendapatkan fabrikasi mesin
menunjukkan pergerakan keluar dari tanpa sisa ketidakseimbangan atau mesin
titik netralnya. Getaran dan generator yang bergerak berputar tanpa
tidak dapat dipisahkan karena generator menimbulkan gesekan satu bagian
mempunyai dimensi kecepatan yang dengan bagian lainnya
berporos. Suatu mesin yang ideal jika
dipandang dari sudut vibrasi yaitu mesin
2

Oleh karena itu dibutuhkan suatu analisa Kurva perpindahan (displacement)


vibrasi guna memonitor kondisi vibrasi getaran dapat digambarkan sebagai
yang terjadi pada generator. Penulis akan berikut
melakukan penelitian di PLTU Kaltim
dan menganalisa keterkaitan antara
terjadinya vibrasi terhadap parameter
kelistrikan dan pengaruhnya terhadap
kinerja generator listrik di PLTU Kaltim
tersebut . Dari hasil penelitian dan
analisa tersebut diharapkan dapat
menjadi acuan dalam pencegahan dan
pemeliharaan mesin generator sinkron
yang lebih baik. sehingga dalam Gambar 4.2 Grafik respon getaran
pemanfatannya dapat lebih optimal dan bearing 5
akan mempunyai keandalan yang tinggi
sehingga dapat meningkatkan SAIDI dan Seperti yang terlihat pada Tabel 4.2 ,
SAIFI dari pelayanannya. pada pengamatan respon getaran
untuk pengukuran perpindahan
II. Data Percobaan getaran diketahui bahwa titik
Data Umum Generator tertinggi terdapat pada pengukuran
Berikut adalah spesifikasi generator yang arah sumbu x (horizontal) sebesar
digunakan : 131,7 μm sedangkan paling rendah
Generator Model :WX21Z-066LLT
Unit : GT 1
terdapat pada sumbu z (aksial) yaitu
Rating Generator : 129.4 MVA / 110 MW sebesar 16,1 μm.
Rating Arus : 13.8 kV Pada bearing 6 ,hasil pengukuran
Rating Kecepatan : 3000 r/min respon getaran pada generator dapat
Frekuensi : 50 Hz dilihat pada table 4.2
Faktor Daya : 0.85
Jumlah Kutub :2 Tabel 4.2 Hasil trending data vibrasi
Rating Teganggan eksitasi: 204.3 V di bearing 6 yaitu :
Rating arus eksitasi: 1321 A
Sistem Pendinginan : Udara
Sistem eksitasi :Self-Shunt
Excitation

III. Hasil PengukuranVibrasi Kurva perpindahan getaran dapat


Hasil pengukuran kondisi vibrasi dilihat sebagai berikut :
pada generator pada bearing 5
berdasarkan trending data dapat
dilihat pada table 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Trending data vibrasi
bearing 5 pada generator sinkron
3

Gambar 4.3 Grafik respon getaran pengaruh vibrasi terhadap berbagai


bearing 6. parameter kelistrikan sebagai berikut :
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.2,
pada pengamatan respon getaran
pada bearing 7 untuk pengukuran
respon getaran diketahui bahwa titik
tertinggi terdapat pada pengukuran
arah sumbu x (horizontal) sebesar Tabel 4.3 Pengaruh vibrasi terhadap
77,5 μm sedangkan paling rendah daya output (Pout), daya reaktif, arus
terdapat pada sumbu z yaitusebesar eksitasi, tegangan eksitasi, dan
8,2 μm temperatur bearing rotor.
Jika membandingkan vibrasi yang
terjadi pada kedua bearing maka Dari trending data operasional yang
diperoleh perbandingan kurva yang terlihat diatas bahwa potensi kenaikan
terlihat pada gambar dibawah beban terhadap vibrasi . Oleh karena itu
sebagai berikut dilakukan sebuah pengujian pengaruh
sensivitas termal terhadap vibrasi yang
terjadi . Pengujian ini dilakukan dengan
cara :
• Pembebanan dilakukan setahap
demi setahap hingga 60% pembebanan,
kemudian dicatat vibrasi yang terjadi

Dari tabel diatas, maka pengaruh


Gambar 4.4 Kurva perbandingan kenaikan beban terhadap vibrasi dapat
vibrasi bearing 5 & 6 diperlihatkan seperti gambar berikut

Vibrasi terjadi paling tinggi berada


pada arah horizontal bearing 5 yaitu
131,7 μm. Jika keadaan ini berlanjut
secara terus menerus maka akan
membahayakan pengoperasian
generator sehingga perlu melakukan
suatu analisa terhadap kenaikan
vibrasi yang terjadi.

IV. Analisa SensitifitasTermal


Gambar 4.5 Kurva perbandingan Vibrasi
Berdasarkan data operasional dari dengan MW
tanggal 01 Oktober 2017 – 28 Februari
2018, pukul 10:30 saat dilakukannya
pengukuran vibrasi menunjukkan
4

Beban (MW) dijaga dalam keadaan Untuk mengetahui tingkat kelayakan


konstan sementara arus medan akan naik pengoperasian mesin berputar seperti
perlahan-lahan diikuti dengan MVAR generator maka diperlukan perbandingan
dengan standar vibrasi ISO 7919 yang
diperlihatkan seperti tabel berikut :

Berikut adalah zona evaluasi yang


diizinkan untuk vibrasi rotor mesin yang
menyediakan petunjuk untuk melakukan
tindakan preventif selanjutnya.
Zona A :
Vibrasi pada mesin yang berada dalam
Gambar 4.6 Kurva perbandingan Vibrasi tahap commisioning.
dengan Arus Medan Zona B :
Mesin dengan vibrasi pada zona ini
adalah dalam keadaan normal dan dapat
diterima untuk operasi jangka panjang.

Zona C:
Mesin dengan vibrasi pada zona ini
dianggap tidak bekerja dengan baik
untuk operasi jangka panjang dan
merupakan zona ALARM.

Zona D :
Vibrasi pada zona ini dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin dan
Gambar 4.7 Kurva perbandingan Vibrasi harus lakukan perbaikan mesin.
dengan MVAR
Terlihat dari grafik diatas, peningkatan Dari data operasi yang diperoleh, tingkat
arus eksitasi di rotor generator vibrasi yang terjadi pada generator
meningkatkan terjadinya vibrasi . Ini PLTU Kaltim Teluk Balikpapan masih
dikarenakan peningkatan temperatur dalam zona B artinya pengoperasian
metal dan temperatur belitan rotor yang masih dalam keadaan aman. Oleh karena
tidak merata. Keadaan ini menyatakan itu walaupun generator mengalami
bahwa vibrasi yang terjadi pada rotor vibrasi akibat keadaan sensitivitas termal
bisa disebabkan oleh sensitivitas termal dengan tipe reversible tetapi besar
reversible. vibrasi berdasarkan standar ISO 7919
5

masih bisa diizinkan daan tidak Sigma Epsilon ISSN 0853-9103Vol.14


membahayakan pengoperasian mesin. No. 3 Agustus 2010

Kesimpulan [3]“ ANALISIS KERUSAKAN POROS


GENERATOR PEMBANGKIT
1.dari data operasi, perubahan beban LISTRIK DAMAGE ANALYSIS
yang dilayani generator akan OF A POWER GENERATOR SHAFT”
mempengaruhi perubahan temperatur Pusat Teknologi Reaktor dan
dan vibrasi dari rotor generator. Semakin Keselamatan Nuklir – BATAN Kawasan
besar beban yang dilayani maka PUSPIPTEK Gd. 80 Serpong,
temperatur dan vibrasi pada rotor Tangerang 15314Tanggal persetujuan
generator akan bertambah tinggi. cetak : 08/10/2014.
Dengan melihat trendingtrending data
vibrasi tertinggi sebesar 131.7 um [4]. Ennopati Pane. (2009). Studi Sistem
dengan beban 59,6 MW dan temperatur Eksitasi Dengan Menggunakan
64,6oC. Permanent Magnet Generator.
2. Generator mengalami gejala Universitas Sumatera Utara.
sensivitivitas termal type reversible ,
yang disebabkan distribusi temperatur [5]. ISO 7919-2:2001. (2001).
yang tidak merata disepanjang rotor International Organization for
generator. Standardization (2nd ed.).
3. Dari prnrlitian ini , diketahui bahwa
tingkat vibrasi pada generator pada
generator PLTU Kaltim Teluk [6]. Mochtar Wijaya. (2001). Dasar
Balikpapan berdasarkan ISO 7919- Dasar Mesin Listrik (Vol. 1). Jakarta:
2:2001 berada pada zona B artinya Djambatan.
akibat adanya vibrasi generator masih
dapat digunakan dalam waktu yang [7]. S. Graham Kelly. (2012).
cukup lama. Mechanical Vibration Theory And
Application (1st ed.). Cengage Learning.

Referensi [8]. Seprianti. (2006). Analisis Vibrasi


Pada Generator Sinkron. Universitas
[1]“ ANALISIS GETARAN PADA Sumatera Utara.
GENERATOR MAGNET PERMANEN
1 KW HASIL RANCANG BANGUN [9]. Stephen J. Chapman. (2005).
PUSAT PENELITIAN TENAGA Electric Machinery Fundamentals (Vol.
LISTRIK DAN MEKATRONIK” 5). New York: Mc Graw Hill
Journal of Mechatronics, Electrical Companies.
Power, and Vehicular Technology Vol.
01, No. 1, 2010.

[2]“ ANALISIS EKSENTRISITAS


BANTALAN UNTUK POROS
DALAM SISTEM TURBIN GAS”

You might also like