Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGARUH PENGGUNAAN AFO FLEKSIBEL DAN AFO JOINTED PLANTAR

FLEKSI STOP TERHADAP KECEPATAN BERJALAN PASIEN DENGAN


HEMIPARETIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT ( CVA )

Agus Setyo Nugroho, M.Syafi’i, Sri Surini Pudjiastuti


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Ortotik Prostetik

Abstract : Drop Foot, AFO Fleksibel, AFO Jointed Plantar Stop, Walking Speed,
CVA. Research Objectives To determine whether there is a difference in the use of AFO
Flexible and AFO Jointed Plantar Stop against the walking speed of someone who has
drop foot because of CVA. The experimental quasy research method used two group pre
and post test design approach. The study population was patients who had drop foot
because of CVA. Statistical test result with paired t test at Flexible AFO user group
walking speed shows p value 0,000 <0,05 so there is Flexible AFO effect to different
speed of walking in drop foot sufferer. Result of statistical test with paired t test at walk
time of user group of AFO Jointed Plantar Stop shows p value 0,000 <0,05 so there is
influence of AFO Jointed Plantar Stop to difference of walking time in patient of drop
foot. Statistical test results with paired t test at the walking speed of AFO Jointed
Plantar Stop user group showed p value 0,000 <0,05 so that there is influence of AFO
Jointed Plantar Stop to difference of walking speed in drop foot sufferer. The result of
statistical test with paired t test at walk time of AFO Flexible user group with AFO
Jointed Plantar Stop shows p value 0,013 <0,05 so there is time difference walking
using AFO Flexible with AFO Jointed Plantar Stop on walking time in drop foot
sufferer. The result of statistical test with paired t test at Flexible AFO user group speed
with AFO Jointed Plantar Stop shows p value 0,012 <0,05 so there is difference of
walking speed using AFO Flexible with AFO Jointed Plantar Stop to walking speed at
patient of foot foot.Dengan Conclusion The use of AFO Flexible has a better walk-
speed effect compared to the use of AFO Jointed plantar stop with an average
difference of 0.010

Keywords: Drop Foot, AFO Fleksibel, AFO Jointed Plantar Stop, Walking Speed,
CVA

Abstrak : Drop Foot, AFO Fleksibel, AFO Jointed Plantar Stop, Kecepatan
berjalan, CVA. Tujuan Penelitian Mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam
penggunaan AFO Fleksibel dan AFO Jointed Plantar Stop terhadap kecepatan berjalan
pada seseorang yang mengalami drop foot oleh karena CVA. Dengan Metode Penelitian
quasy eksperimental menggunakan pendekatan rancangan two group pre and post test
design. Populasi penelitian adalah pasien yang mengalami drop foot oleh karena CVA.
Hasil uji Statistik dengan t test berpasangan pada kecepatan berjalan kelompok
pengguna AFO Fleksibel menunjukkan p value 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh
AFO Fleksibel terhadap perbedaan kecepatan berjalan pada penderita drop foot. Hasil
uji statistik dengan t test berpasangan pada waktu berjalan kelompok pengguna AFO
Jointed Plantar Stop menunjukkan p value 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh

145
146 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

AFO Jointed Plantar Stop terhadap perbedaan waktu berjalan pada penderita drop foot.
Hasil uji Statistik dengan t test berpasangan pada kecepatan berjalan kelompok
pengguna AFO Jointed Plantar Stop menunjukkan p value 0,000 < 0,05 sehingga
terdapat pengaruh AFO Jointed Plantar Stop terhadap perbedaan kecepatan berjalan
pada penderita drop foot. Hasil uji statistik dengan t test berpasangan pada waktu
berjalan kelompok pengguna AFO Fleksibel dengan AFO Jointed Plantar Stop
menunjukkan p value 0,013 < 0,05 sehingga terdapat perbedaan waktu berjalan
menggunakan AFO Fleksibel dengan AFO Jointed Plantar Stop terhadap waktu berjalan
pada penderita drop foot. Hasil uji statistik dengan t test berpasangan pada kecepatan
berjalan kelompok pengguna AFO Fleksibel dengan AFO Jointed Plantar Stop
menunjukkan p value 0,012 < 0,05 sehingga terdapat perbedaan kecepatan berjalan
menggunakan AFO Fleksibel dengan AFO Jointed Plantar Stop terhadap kecepatan
berjalan pada penderita drop foot. Dengan Kesimpulan penggunaan AFO Fleksibel
memiliki pengaruh kecepatan berjalan lebih bagus dibandingkan dengan penggunaan
AFO Jointed plantar stop dengan perbedaan rata-rata kecepan sebesar 0,010

Kata Kunci : Drop Foot, AFO Fleksibel, AFO Jointed Plantar Stop, Kecepatan
Berjalan, CVA

PENDAHULUAN hemoragik. Stroke dapat didahului oleh


Stroke adalah masalah neurlogik beberapa faktor pencetus dan sering kali
primer di Amerika Serikat dan di Dunia. yang berhubungan dengan penyakit kronis
Meskipun upaya pencegahan telah yang menyebabkan misalnya penyakit
menimbulkan penuwalkan pada kejadian vaskular termasuk penyakit jantung,
beberapa tahun terakhir, Stroke peringkat hipertensi, diabetes, obesitas, kolesterol,
ketiga penyebab kematian, dengan laju merokok, stress, dan gaya hidup
mortalitas 18% sampai 37% untuk stroke (Muttaqin, 2008).
pertama dan sebesar 62% untuk stroke World Health Organisation
selanjutnya. Terdapat kira-kira 2 juta (WHO) menyatakan bahwa sekitar 5, 5
orang pertahan hidup dari stroke yang juta orang di dunia meninggal akibat
mempunyai beberapa kecacatan dari stroke pada tahun 2002 (Juniarti, 2008).
angka 40% memerlukan bantuan dalam Konferensi Stroke Internasional tahun
aktifitas sehari-hari (Bwalkener & 2008 yang diadakan di Wina, Austria,
Suddarth, 2002). Stroke merupakan mengungkapkan bahwa jumlah kasus
penyakit sistem persarafan yang paling stroke di kawasan Asia terus meningkat
sering di jumpai kira-kira 200.000 (Jurnal Stroke, 2010). Projodisastro
kematian dan 200.000 orang dengan (2009) dalam Juniarti (2008)
gejala sisa akibat stroke pada setiap umur, memperkirakan penyakit jantung dan
tetapi yang paling sering pada usia 75-85 stroke akan menjadi penyebab utama
tahun. Pada setiap bagian ini terminologi kematian di dunia pada tahun 2020. Selain
CVA akan dipakai sebagai istilah umum. itu, WHO (2004) dalam Aziz et al (2008)
Banyak ahli saraf dan bedah saraf memprediksi bahwa jumlah kasus stroke
menyatakan penyebab CVA paling sering akan meningkat sehubungan dengan
adalah Trombosis, emboli, dan peningkatan trend dalam populasi lanjut
Agus Setyo Nugroho, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel Dan Afo 147

usia di seluruh dunia. memiliki kelemahan pada otot sisi


Data stroke yang dikeluarkan oleh proksimal, adanya oedema. AFO Jointed
Yayasan Stroke Indonesia menyatakan Plantar Fleksi Stop Memiliki kelebihan
bahwa penderita stroke di Indonesia berupa dapat memungkinkan tibia lebih
jumlahnya terus meningkat dari tahun kedepan pada saat berdiri serta
ke tahun (Jurnal Stroke, 2010). menghilangkan hrperextensi moment dari
Berdasarkan penelitian Riset Kesehatan rigid AFO.
Dasar tahun 2007 di 33 provinsi dan
440 kabupaten di Indonesia diperoleh METODE PENELITIAN
hasil bahwa penyakit stroke merupakan Metode Penelitian ini
pembunuh utama di kalangan penduduk menggunakan quasy eksperimental
perkotaan (Riskesdas, 2007). Secara dengan pendekatan rancangan two group
kasar, setiap hari ada dua orang pre and post test design. Populasi
Indonesia mengalami serangan stroke. penelitian adalah pasien yang mengalami
Gejala stroke dapat bersifat drop foot oleh karena CVA. Hasil uji
fisik, psikologis dan perilaku. Gejala Statistik dengan t test berpasangan pada
fisik yang paling khas adalah paralisis, kecepatan berjalan kelompok pengguna
kelemahan, hilangnya sensasi diwajah, AFO Fleksibel menunjukkan p value
lengan atau tungkai disalah satu sisi 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh
tubuh, kesulitan berbicara, kesulitan AFO Fleksibel terhadap perbedaan
menelan dan hilangnya sebagian kecepatan berjalan pada penderita drop
penglihatan disatu sisi. Seorang dikatakan foot.
terkena stroke jika salah satu atau
kombinasi apapun dari gejala diatas HASIL PENELITIAN
berlangsung selama 24 jam atau lebih Hasil uji normalitas dengan
(Feigin, 2007). kolmogorove smirnove diketahui bahwa
Dalam beberapa pembelajaran nilai Asymp sig kesemuanya > 0,05 dari
mengenai Ankle Foor Orthosis ( AFO ) varibael waktu dan kecepatan pengguna
menunjukan bahwa AFO Fleksibel AFO Fleksibel sehingga data terdistribusi
mempunya indikasi digunakan untuk drop normal. Begitu pula pada kelompok AFO
foot dengan spasticity sedang, serta kontra Jointed plantar stop diketahui bahwa nilai
indikasi berupa medio-lateral insstability, Asymp sig kesemuanya > 0,05 dari
odema, serta knee hyperextensi. AFO varibael waktu dan kecepatan pengguna
Fleksibel mempunyai keuntungan berupa AFO Jointed plantar stop sehingga data
pergerakan pada ankle masih terdistribusi normal.karena data terbukti
memungkinkan terjadi, Praktis untuk terdistribusi normal maka dapat
dipakai, kosmetiknya bagus serta sesuai dilanjutkan uji komparasi dengan
dengan sepatu yang akan digunakan. AFO menggunakan uji t test perpasangan.
Jointer Platar Fleksi Stop mempunyai
indikasi digunakan pada drop foot, knee
hyperekstensi pada saat stance serta kontra
indikasi berupa pola berjalan fleksi, ketika
dorsi fleksi dapat menimbulakn Subtalar
joint dan midfoot Collapse, pasien
148 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

Tabel 1 Tabel 2
Pengaruh AFO Fleksibel Terhadap Pengaruh AFO Jointed Plantar Stop
Waktu Dan Kecepatan Berjalan Pada Terhadap Waktu Dan Kecepatan
Penderita Drop Foot Berjalan Penderita Drop Foot
Variabel Perlaku Mean t p Variabel Perlaku Mean t p
an valu an valu
e e
Time Pretest 79,303 13,43 0,00 Time Pretest 79,303 11,80 0,00
Postest 73,400 9 0 Postest 75,270 2 0

Variabel Perlaku Mean T p Variabel Perlaku Mean T p


an valu an valu
e e
Kecepata Pretest 0,380 - Kecepata Pretest 0,380 11,19 0,00
0,00
n Postest 13,17 n Postest 0,401 8 0
0,411 0
1 a. Pengaruh AFO Jointed plantar stop
a. Pengaruh AFO Fleksibel terhadap terhadap waktu berjalan penderita
waktu berjalan penderita drop foot drop foot
Hasil penelitian menunjukkan rata- Hasil penelitian menunjukkan rata-
rata pretest waktu berjalan penderita drop rata pretest waktu berjalan penderita drop
foot (79,330) sedangkan rata-rata postest foot (79,330) sedangkan rata-rata postest
(73,400). Hasil uji statistik dengan t tes (75,270). Hasil uji statistik dengan t tes
perpasangan menunjukkan (p= 0,000) perpasangan menunjukkan (p= 0,000)
sehingga terdapat pengaruh atau sehingga terdapat pengaruh atau
perbedaan waktu sebelum menggunakan perbedaan waktu sebelum menggunakan
AFO Fleksibel dengan setalah AFO Jointed plantar stop dengan setalah
menggunakan AFO Fleksibel. menggunakan AFO Jointed Plantar Stop.
b. Pengaruh AFO Fleksibel terhadap b. Pengaruh penggunaan AFO Jointed
kecepatan berjalan penderita drop Plantar Stop terhadap kecepatan
foot berjalan penderita drop foot
Hasil penelitian menunjukkan rata- Hasil penelitian menunjukkan rata-
rata pretest kecepatan berjalan penderita rata pretest kecepatan berjalan penderita
drop foot (0,380) sedangkan rata-rata drop foot (0,380) sedangkan rata-rata
postest (0,411). Hasil uji statistik dengan t postest (0,401). Hasil uji statistik dengan t
tes perpasangan menunjukkan (p= 0,000) tes perpasangan menunjukkan (p= 0,000)
sehingga terdapat pengaruh atau sehingga terdapat pengaruh atau
perbedaan kecepatan sebelum perbedaan kecepatan sebelum
menggunakan AFO Fleksibel dengan menggunakan AFO Jointed Plantar Stop
setalah menggunakan AFO Fleksibel. dengan setalah menggunakan AFO
Jointed Plantar stop.
Agus Setyo Nugroho, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel Dan Afo 149

Tabel 3 stop terhadap kecepatan berjalan


Perbandingan Afo Fleksibel Denagn Afo penderita drop foot
Jointed Plantar Stop Terhadap Waktu Hasil penelitian menunjukkan rata-
Dan Kecepatan Berjalan Penderita rata kecepatan berjalan dengan
Drop Foot menggunakan AFO Fleksibel postest
Variabel Perlaku Mean t p (0,411). Sedangakan rata – rata kecepatan
an valu berjalan menggunakan AFO Jointed
e
plantar stop post test (0,401 ) Hasil uji
Time
Post 73,400 statistik dengan t tes perpasangan
AFO Postest menunjukkan (p= 0,012) sehingga
Fleksibel - 0,01 terdapat pengaruh atau perbedaan
2,587 3 kecepatan menggunakan AFO Fleksibel
Time
dengan setalah menggunakan AFO
Post
AFO Postest Jointed plantar stop.
75.270
Jointed
Plantar PEMBAHASAN
stop a. Pengaruh penggunaan AFO Fleksibel
Kecepata dan AFO Jointed plantar Stop terhadap
n Post 0,411
AFO Postest kecepatan berjalan pada pasien drop
Fleksibel foot karena CVA
Hasil penelitian menunjukkan
Kecepata 0,01 bahwa terdapat pengaruh AFO fleksibel
2,899
n Post Postest 2 maupun AFO Jointed plantar stop
0.401
AFO
Jointed terhadap kecepatan berjalan pada
Plantar penderita drop foot oleh karena CVA
Stop dengan p value 0,000 < 0,05. Hal ini
diperkuat dari rata-rata pretest kecepatan
a. Perbandingan penggunaan AFO berjalan penderita drop foot (0,380)
Fleksibel dan AFO Jointed plantar sedangkan rata-rata postest (0,411) pada
stop terhadap waktu berjalan penggunaan AFO fleksibel. Sedangkan
penderita drop foot rata-rata pretest kecepatan berjalan
Hasil penelitian menunjukkan rata- penderita drop foot (0,380) sedangkan
rata postest waktu berjalan menggunakan rata-rata postest (0,401) pada penggunaan
AFO Fleksibel (73,400) sedangkan rata- AFO Jointed Plantar stop.
rata posttest menggunakan AFO Jointed Hasil penelitian ini juga
plantar Stop (75,270). Hasil uji statistik menunjukan bahwa penggunaan AFO
dengan t tes perpasangan menunjukkan Fleksibel memiliki hasil kecepatan gerak
(p= 0,013) sehingga terdapat pengaruh yang lebih bagus bila dibandingkan
atau perbedaan waktu menggunakan AFO dengan penggunaan AFO Jointed Plantar
Fleksibel dengan menggunakan AFO Stop pada pasien yang mengalami drop
Jointed Plantar Stop. foot oleh karena CVA. Hal ini dapat
dilihat dari hasil perbedaan postes antara
b. Perbandingan penggunaan AFO AFO Fleksibel dengan AFO Jointed
Fleksibel dan AFO Jointed plantar
150 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

plantar stop yaitu sebesar 0,411- 4. Bagi masyarakat khususnya penderita


0,401=0,010 drop foot dan orang di sekitarnya
Hasil penelitian ini mendukung perlunya meningkatan pemahaman
penelitian dari Sarah F.Tyson (2013) yang tentang upaya penanganan kondisi kaki
menyatakan bahwa penggunaan Ankle drop foot yang baik dan benar dalam
Foot Orthosis (AFO), dapat meningkatkan pandangan medis sehingga dapat
kemampuan berjalan dan keseimbangan mencegah kecacatan lebih lanjut
yang di tunjukan dengan hasil berupa efek dengan konsultasi kepada ahli terapis.
AFO pada aktifitas berjalan (P=0.000- 5. Bagi Institusi pendidikan hendaknya
0.001) dan keseimbangan (distribusi berperan untuk memberikan edukasi
berat) (P=0.003) yang diartikan terdapat dan meningkatkan pengetahuan
pengaruh penggunaan AFO terhadap masyarakat tentang peran dan manfaat
aktifitas berjalan dan keseimbangan secara ortotik prostetik perlu terus
signifikan dan menguntungkan. ditingkatkan melalui pemberian
Penggunaan Ankle Foot Orthosis pada konsultasi ataupun mengadakan
kasus drop foot untuk mencegah seminar kesehatan.
terjadinya drop pada kaki, sehingga 6. Bagi Praktisi Ortotis Prostetis,
apabila para penderita drop foot berjalan hendaknya terus mengadakan inovasi
menggunakan Ankle Foot Orthosis maka dengan melakukan penelitian tentang
terjadinya drop pada kaki dapat terkoreksi manfaat, kelebihan dan kekurangan
dan dapat mencegah terjadinya dari bahan-bahan yang dipilih untuk
penyimpangan pola berjalan yang dapat mengembangkan pengetahuan ortotik
berpengaruh terhadap kemampuan prostetik dan pelayanan ortotik
aktifitas berjalan dan keseimbangan. prostetik di masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


1. Ada pengaruh AFO Fleksibel terhadap Agustina L.2011. Hubungan antara kadar
kecepatan berjalan penderita drop foot Low Density Lippoprotein-
oleh karena CVA dengan p value Cholesterol (LDL-C) dengan
0,000 < 0,05. kejadian gangguan kognitif pada
2. Ada pengaruh AFO Jointed plantar penderita pasca stroke iskemik.
stop terhadap kecepatan berjalan Tesis.Semarang. Universitas
penderita drop foot oleh karena CVA Diponegoro.
dengan p value 0,000 < 0,05. Ambrose TL, Eng JJ. 2015. Exercise
3. Ada perbedaan pengaruh penggunaan Training and Recreational
AFO Fleksibel dengan AFO Jointed Activities to Promote Executive
Plantar Stop terhadap kecepatan Functions in Chronic Stroke : A
berjalan penderita drop foot oleh Proof of Concept Study . J Stroke
karena CVA dengan selisih 0,010, yang Cerebrovasc Dis. 24 I1):130-7.
dapat di artikan penggunaan AFO Andaka D. 2013. Lesi Hemisfer Kiri
fleksibel lebih baik dapat memberikan Berkorelasi Positif dengan
efek kecepatan berjalan penderita drop Disfungsi Ereksi pada pasien
foot oleh karena CVA Pasca Stroke. Tesis. Denpasar.
Universitas Udayana.
Agus Setyo Nugroho, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel Dan Afo 151

Axanditya B. 2014. Hubungan Faktor Muttaqin Arif 2008. Buku Ajar Asuhan
Resiko Stroke Non Hemoragic Keperawatan Klien Dengan
dengan Fungsi Motorik. Skripsi. Gangguan Sistem Persyarafan.
Semarang .Universitas Diponegoro Jakarta : Salemba Medica
Balitbang Kemenkes RI.2013. Riset Price S.A dan Wilson Lorriane M.C.
Kesehatan Dasar ; RISKESDAS. (2006). Patofisologi Clinical
Jakarta : Balitbang Kemenkes RI. Concepsts of Desiase Process.
CSPO Lecturers (2010); Lower Extremity Edisi 6 Vol 2 Alih bahasa Brahm.
Orthotics Manual; Foot/Ankle U. EGC.Jakarta
Orthotics (FO/AFO), Cambodian Smeltzer C. Suzanne, Brenner &
School of Prosthetics&Orthorics Suddarth. 2002. Buku Ajar
Phnom Penh, Cambodia. Keperawatan Medical Bedah.
Danovska M, Stamenov B, Alexandrova EGC.Jakarta
M, Peychinska D. 2012. Post – Smeltzer C. Suzanne.dkk.2001. Buku Ajar
Stroke Cognitive Impairment – Keperawatan Medical Bedah
Phenomenology and Prognostic (Edisi 8 ). Jakarta : EGC
Factors. J of IMAB.18 Suyono, A., 1992; Gangguan Sensori
De Quervain, et al. Gait Pattern in the Motor pada Penderita Hemiplegi
Early Recovery Period after Pasca Stroke. WorkshopFisioterapi
Stroke. The Journal of Bone& pada Stroke, IKAFI Jakarta.
Joint Surgery. 1996; 78:1506-14 Von Schroeder, et al. Gait parameters
Feigin V (2007). Stroke. Panduan following stroke : A practical
Bergmabar Tentang Pencegahan assessment. Journal of
& Pemulihan Stroke. Jakarta. PT. Rehabilitation Research and Development
Bhuana Ilmu Populer pp 9 – 20 Vol . 32 No . 1, February 1995.
Hedna VS, Bodhit AN, Ansari S, Yavuzer, Melek Gunes. 2006. Walking
Falchook AD, Stead LG, Bidari S, After Stroke: Interventions to
et al.2013. Admission Motor restore normal gait pattern.
Strength Grade Predicts Motality Ankara, Turkey: Pelikan
in Patients with Acute Ischemic Publications
Stroke Undergoing Mechanical Yuniarti T.2008. Ensiklopedia Tanaman
Thrombectomy. Neurosci Med. 4 : Obat Tradisional. Cetakan
1-6 pertama.Yogyakarta.medpress.
Kulshreshtha A, Anderson LM, Ghoyal A,
Keenan NL.2012. Stroke In South
Asia : A Systemic Review of
Ephidemiologic Literature from
1980 to 2010. Neuroepidemiology.
38 (3):123-9
Lisnaini. 2012. Senam Vitalisasi Otak
Dapat Meningkatkan Fungsi
Kognitif Usia Dewasa Muda.
Jakarta : Universitas Kristen
Indonesia

You might also like