Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kabupaten Lampung Barat

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.

1, Januari 2015

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI


DAERAH (PAD) DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT
1
Hasanusi
1
Universitas Jaya Baya Jakarta, Ekonomi Perusahaan
e-mail: drshasanusi@yahoo.co.id

ABSTRACT

The reception area is a source of income that must be managed properly which is useful
for supporting development in the area. The strategy that has been done by PPKAD
agency to increase local generated revenue can be seen in the vision and mission agency
PPKAD in Strategic Management aspects. Since the last five years, the contribution of
local revenue (PAD) to the local government budget (APBD) on average each year is still
below 4%, and the contribution of local taxes to PAD average of 17.5% annually. This is
due not optimal the efforts intensification and extension undertaken West Lampung
district government in increasing local tax revenue. This research will formulate a
strategy to increase local taxes in West Lampung. The method used in this research is
descriptive, with a qualitative approach. Descriptive method is to make the
description / picture / painting in a systematic, factual and accurate information on the
facts, as well as the properties and relationships between phenomena. The direct
approach is used as a basis for the formulation of a problem. While the data analysis
using the SWOT analysis and Litmus test. Strategic factors that can increase local tax
revenues, namely: data collection on taxpayers, cooperation with the private sector /
NGOs in the management and collection of local taxes, revamping of the management of
local taxes, give the sanctions for violations of local taxes, expanding tax-base of the area
taxes, re-identification of the mission and mandate of the organization, Applying
computerized reception area at the Department PPKAD.

Keywords: pajak daerah, kontribusi, PAD, Managemen Strategi, Intensifikasi dan


ekstensifikasi

ABSTRAK

Pendapatan daerah merupakan sumber penerimaan yang harus dikelola dengan baik yang
berguna untuk menunjang pembangunan di daerah tersebut. Strategi yang telah dilakukan
Dinas PPKAD untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dapat dilihat dari visi dan misi
dalam aspek Manajemen Strategis. Sejak lima tahun terakhir ini, sumbangan pendapatan
asli daerah (PAD) terhadap anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) rata-rata tiap
tahunnya masih dibawah 4%, dan sumbangan pajak daerah terhadap PAD rata-rata 17,5%
setiap tahun. Hal ini disebabkan belum optimalnya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi
yang dilakukan pemerintah kabupaten Lampung Barat dalam meningkatkan penerimaan
pajak daerah. Penelitian ini akan merumuskan strategi terhadap meningkatan pajak daerah
di Kabupaten Lampung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah membuat
deskripsi/gambaran/lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
serta sifat-sifat dan hubungan antar fenomena. Pendekatan langsung digunakan sebagai
dasar perumusan masalah. Sedangkan analisis data menggunakan analisa SWOT dan
Litmus test. Faktor-faktor strategis yang mampu meningkatkan pendapatan pajak daerah,

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 1


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

yaitu: pendataan ulang terhadap wajib pajak, melakukan kerjasama dengan pihak
swasta/LSM dalam pengelolaan maupun pemungutan pajak daerah, pembenahan
manajemen pengelolaan pajak daerah, sangsi bagi pelanggaran pajak daerah, memperluas
tax-base pajak daerah, re-identifikasi misi dan mandat organisasi, Menerapkan
komputerisasi penerimaan daerah di Dinas PPKAD.

Kata kunci: pajak daerah, kontribusi, PAD, Managemen Strategi, Intensifikasi dan
ekstensifikasi

I. PENDAHULUAN bahwa otonomi daerah memacu daerah


untuk berupaya menggali potensi sumber-
Pendapatan daerah merupakan sumber
sumber keuangan asli daerah karena
penerimaan yang harus dikelola dengan
kebijakan otonomi daerah itu sendiri
baik, untuk menunjang pembangunan
sebenarnya tersentral kepada kemandirian
didaerah tersebut. Dengan penerapan
daerah, baik dalam hal keuangan maupun
otonomi daerah dalam sistem
kegiatan-kegiatan pembangunan dalam
pemerintahan daerah di Indonesia,
upaya memajukan daerahnya sendiri.
peletakan titik berat otonomi pada
Kabupaten Lampung Barat salah satu
Kabupaten/Kota sebagaimana yang diatur
Kabupaten yang ada di Provinsi lampung
dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
dan dibentuk berdasarkan Undang –
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
undang Nomor 6 Tahun 1991 dan
Daerah diberikan hak untuk
diundangkan pada tanggal 16 Juli 1991,
mendapatkan sumber keuangan yang
belum dapat menjalankan otonomi
antara lain berupa : kepastian tersedianya
daerahnya dengan mandiri. hal ini di
pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan
karenakan kontribusi PAD terhadap
urusan pemerintah yang diserahkan;
APBD selama lima tahun masih
kewenangan memungut dan
dibawah 4%.
mendayagunakan pajak dan retribusi
Sejak digabungnya Dinas Pendapatan
daerah dan hak untuk mendapatkan bagi
Daerah Kabupaten lampung Barat dengan
hasil dari sumber-sumber daya nasional
Bagian Keuangan dan Bagian Umum dan
yang berada di daerah dan dana
Barang menjadi Dinas Pendapatan,
perimbangan lainnya; hak untuk
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
mengelola kekayaan Daerah dan
(DPPKAD) pada tahun 2008, fungsi
mendapatkan sumber-sumber pendapatan
sebagai koordinator dan pengelola
lain yang sah serta sumber- sumber
pendapatan daerah menjadi tumpang
pembiayaan.
tindih antara petugas pendaftaran dan
Dari pernyataan di atas mempertegas
pendataan, penetapan, pembukuan dan

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 2


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

pelaporan dan petugas penagihan dan tertentu dengan memperhatikan kondisi


monitoring. Seluruh kegiatan ditangani internal maupun eksternal yang dihadapi
seksi Pendapatan Asli Daerah (PAD). organisasi tersebut.
Sesuai dengan data wajib pajak Strategi yang telah dilakukan Dinas
kabupaten Lampung Barat yang terlampir PPKAD, khususnya bidang Pendapatan,
WP Rumah makan/Restoran berjumlah Seksi pendapatan asli daerah dilihat dari
103 WP, Penginapan/Hotel berjumlah 12 aspek Manajemen Strategis, Telah
WP, dan Reklame berjumlah 59 WP. menyusun Visi dan Misi Dinas PPKAD.
Data-data yang ada masih sangat jauh Dari aspek ekstensifikasi peningkatan
dari data riil Wp yang ada di Kabupaten pajak daerah ; Telah melakukan
Lampung Barat. pemungutan pajak daerah sebanyak 8
Didalam upaya meningkatkan jenis dari 10 jenis yang ada, Telah
pendapatan asli daerah harus dilakukan melakukan pendaftaran dan pendataan
dengan strategi. Strategi adalah pola wajib pajak daerah,telah melakukan
tindakan terpilih untuk mencapai tujuan pendataan ulang terakhir pada tahun
tertentu. 2009.
Menurut Sofyan Assauri dalam bukunya Dari uraian strategi yang telah
Startegic Management Sustainable dilaksanakan di atas penulis akan
Vompetitive Advantages (2011:3) : menganalisa lebih mendalam, apakah
Strategi dirumuskan sebagai suatu tujuan strategi yang dilaksanakan sudah optimal,
yang ingin dicapai, upaya untuk maka melalui penelitian ini penulis
mengkomunikasikan apa saja yang akan memberi judul: ”Analisis Strategi
dikerjakan, oleh siapa mengerjakan, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
bagaimana mengerjakannya, serta kepada di Kabupaten Lampung Barat”.
siapa saja hal-hal tersebut pula
dikomunikasikan, dan juga perlu II. LANDASAN TEORI
dipahami mengapa hasil kinerja tersebut
A. Administrasi Publik dan Kebijakan
perlu dinilai.
Publik
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
Administrasi Publik Dalam arti luas
bahwa strategi adalah pola atau upaya
Administrasi publik menurut Nicholas
suatu organisasi untuk merumuskan visi
Henry (adm publik, 2009) adalah suatu
dan tindakan tertentu dalam rangka
kombinasi teori dan praktek. Kebijakan
memecahkan masalah yang dihadapi
dan manajemen merupakan aspek/dimensi
suatu organisasi untuk mencapai tujuan

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 3


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

strategis dalam administrasi public. dan kewajiban yang dapat dimulai


Dimensi manajemen berkenaan dengan dengan uang, demikian pula segala
bagaimana menerapkan prinsip-prinsip sesuatu baik berupa uang maupun barang
manajemen untuk mengimplementasikan yang dapat dijadikan kekayaan daerah
kebijakan publik (Keban, 2004:83). sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh
negara atau daerah yang lebih tinggi serta
B. Manajemen Strategi
pihak-pihak lain sesuai
Syofian Assauri (2011:9)
ketentuan/peraturan.
mendefinisikan manajemen strategis
merupakan proses penetapan Misi, visi
III. METODE PENELTIAN
dan tujuan organisasi,serta
pengembangan kebijakan dan program Jenis Penelitian
pelaksanaan untuk mencapainya. Husein Penelitian kualitatif lebih menekan pada
Umar,( 2002:13) Pada dasarnya persoalan kedalaman (kualitas) data
”manajemen strategis sama saja dengan bukan banyaknya (kuantitas) data.
manajemen lainnya. Ia berfungsi untuk (Kriyantono, 2009:56). Metode
merencanakan, mengorganisasikan, deskriptif adalah metode dalam
melaksanakan, dan mengendalikan hal- meneliti suatu kelompok manusia
hal strategis”. suatu obyek suatu kondisi suatu sistem
Dari beberapa pendapat di atas dapat pemikiran atau pun suatu kelas
disimpulkan bahwa manajemen Strategi peristiwa sekarang. Sebagai dasar
dapat didefinisikan sebagai suatu seni perumusan menggunakan pendekatan
dalam merencanakan, langsung (direct approach), meliputi
mengorganisasikan, melaksanakan, dan jalan lurus dari ulasan terhadap mandat,
mengendalikan hal-hal strategis dengan misi dan SWOT hingga identifikasi isu-
menggunakan kecakapan dan sumber isu strategis.
daya suatu organisasi untuk mencapai
Jenis dan Sumber Data
suatu sasaran melalui hubungannya yang
Sumber data utama dalam penelitian
efektif dengan lingkungan dalam kondisi
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,
yang paling menguntungkan.
selebihnya adalah data tambahan seperti
Keuangan Daerah dokumen misalnya foto dan data
Menurut Mamesah (1995:45), statistik. Hal ini sebagaimana
”keuangan daerah adalah semua hak dikemukakan oleh Bogdan, Robert,C. and

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 4


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

Steven J.Taylor (1993) bahwa sumber dan ditelaah, dilakukan langkah


data dari penelitian kualitatif berupa berikutnya: (1) Reduksi Data; (2)
kata-kata tertulis atau lisan dari orang- Pemrosesan satuan; dan (3). Kategorisasi
orang dan prilaku yang diamati.
Teknik analisa SWOT
Teknik Analisis Data Setelah melalui tahap-tahap analisis data,
Mengutip Schatznab dan Straus ( dalam maka langkah berikutnya dalam
Neuman, 2000:418), ”Qualitative analysts memetakan isu atau faktor strategis
do not often enjoy the operational yang ada digunakan alat analisis SWOT
advantages of their own analytic (Strenght, Weekness, Opportunity,
processes; consequently, they cannot Treath Analysis), sehingga dapat
refine and order their raw data by diketahui struktur serta tingkat strategis
operations built initially into the design of dari faktor-faktor tersebut. Teknik
research”. analisis matrik SWOT merupakan tahap
Analisis data merupakan bagian yang awal dalam menemukan isu strategis
amat penting dalam metode ilmiah yang nantinya digunakan bagi penemuan
karena dengan analisis, data tersebut strategi pengembangan peningkatan
dapat diberi arti dan makna yang pendapatan daerah di Kabupaten
berguna dalam memecahkan masalah Lampung Barat. Diagram matrik SWOT
penelitian. Mengingat data tersebut cukup dapat dilihat pada bagan Tabel 1.
banyak, maka setelah dibaca, dipelajari,

Tabel 1. Diagram Matrik SWOT

Internal Factor KEKUATAN ( S ) KELEMAHAN ( W )


Identifikasi Kekuatan Identifikasi Kelemahan
External Factor

PELUANG ( O ) STRATEGI ( SO ) STRATEGI ( WO )


Identifikasi Kesempatan Menggunakan Kekuatan Mengatasi Kelemahan
untuk Menangkap dengan Mengambil
Peluang Kesempatan

ANCAMAN ( T ) STRATEGI ( ST ) STRATEGI ( SO )


Identifikasi Ancaman Menggunakan Kekuatan Meminimalkan
untuk Menghindari Kelemahan dengan
Ancaman Menghindari Ancaman

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 5


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

Beberapa alternative strategi yang 1. Memprakarsai dan menyepakati


suatu proses perencanaan strategis.
dihasilkan dari matrik SWOT ini
Hasil penelitian di lapangan diperoleh
adalah sebagai berikut:
informasi bahwa langkah ini telah
1) Strategi SO (Strenght Oppurtunity
berjalan karena dalam proses
Strategy), yaitu strategi yang
perencanaan strategis yang berlaku di
digunakan untuk mendapat
instansi pemerintah proses penyusunan
keuntungan dari peluang yang ada
rencana strategis juga telah dilalui
di lingkungan eksternal.
sesuai tata cara yang berlaku di
2) Strategi WO (Weekness
lingkungan organisasi pemerintah, yaitu
Oppurtunity Strategy), yaitu
dengan mekanisme dua arah, yaitu
strategi untuk memperbaiki
Bottom Up dan Top Down. Dari bawah
kelemahan internal dengan
(bottom up) dimaksudkan untuk
memanfaatkan peluang dari
menampung kebutuhan dari bawah
lingkungan luar.
sesuai dengan kondisi dan potensi yang
3) Strategi ST (Strenght Treath
ada.
Strategy), yaitu strategi yang
menggunakan kekuatan yang 2. Mengidentifikasi mandat organisasi.
dimiliki untuk menghindari Mandat formal dan informal yang
ancaman yang datang dari ditempatkan pada organisasi adalah
lingkungan luar. “keharusan” yang dihadapi organisasi.
4) Strategi WT (Weekness Threat Analisis yang penulis gambarkan
Strategy), yaitu strategi yang menerapkan sisdur pendapatan
digunakan dengan memperkecil administrasi daerah sesuai dengan
kelemahan internal dan menghindari undang-undang dan peraturan yang
ancaman yang datang dari berlaku. Disamping itu membenah
lingkungan luar. struktur organisasi Dinas PPKAD,
khususnya di Bidang Pendapatan, Seksi
IV. ANALISIS DAN PAD.
PEMBAHASAN
3. Memperjelas misi dan nilai-nilai
Analisis Data
organisasi.
Langkah-langkah analisis sesuai Misi organisasi berkaitan erat dengan
perencanaan strategis tersebut adalah mandatnya, menyediakan raison de^etre-
sebagai berikut: nya, pembenaran sosial bagi
keberadaannya. Misi menjelaskan tujuan

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 6


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

organisasi atau mengapa organisasi 6. Sistem pembayaran tidak self-


assessment
harus melakukan apa yang dilakukannya
Sesuai dengan Keputusan Menteri
(Bryson, 1995:67). Wawancara dengan
Dalam Negeri No.170 Tahun 1997 dan
para informan diperoleh keterangan
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
bahwa 67% menyatakan kurang jelas.
43 Tahun 1999 “Tentang Sistem Dan
Sejak lima tahun terakhir misi yang
Prosedur Administrasi Pajak Daerah.” ,
konkrit berkaitan dengan upaya
system pendaftaran dan pendataan
peningkatan pajak daerah belum ada,
dengan self-assessment ,yaitu wajib
tetapi hanya tersirat dalam misi
pajak membayar sendiri objek pajaknya
peningkatan PAD Kabupaten Lampung
di Bendahara Khusus Penerima (BKP),
Barat.
Dinas PPKAD atau di Kas daerah yang
telah ditunjuk.
4. Menilai lingkungan eksternal:
peluang dan ancaman.
Mengeksplorasi lingkungan di luar 7. Data potensi pajak daerah yang
kurang akurat dan lengkap
organisasi untuk mengidentifikasi
Berdasarkan data yang peneliti peroleh,
peluang dan ancaman yang dihadapi
data riil pajak daerah Kabupaten
organisasi. Berdasarkan penelitian yang
Lampung Barat tidak terdaftar dan
dilakukan sebagian besar informan
terdata,yang ada hanya data wajib pajak
(67%) menyatakan paham dengan faktor
Hotel, Restoran dan Reklame Bila kita
ekternal yang bisa menjadi peluang
telusuri setiap hotel dan restoran serta
maupun ancaman dalam upaya
took-toko baik di pasar maupun
peningkatan pendapatan pajak daerah.
dipinggir jalan memiliki papan
nama(Reklame) tetapi semuanya tidak
5. Menilai lingkungan internal:
kekuatan dan kelemahan. terdata. Inilah manfaatnya
Untuk mengenali kekuatan dan
komputerisasi pendapatan Asli daerah
kelemahan internal, organisasi dapat
(KOMPATDA), keakurasian dan
memantau sumber daya (inputs), strategi
kelengkapan data akan terjamin
sekarang (process), dan kinerja
disamping sangat efektif cukup dengan
(outputs). Hasil wawancara dengan para
mengetik NPWPD data WPD akan
informan, diperoleh hasil bahwa 78%
terkafer dengan jelas.
informan menyatakan kurang
mengetahui faktor-faktor internal yang
dapat menghambat/mendorong upaya
peningkatan pendapatan pajak daerah.

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 7


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

8. Manajemen yang kurang baik dilapangan. Disamping itu tidak


Perencanaan, aspek kelembagaan, didukung oleh sumber daya yang ada
sudah ditertibkan melalui Perda dan dengan mendapat pelatihan manual
Perbup Lampung Barat yang pendapatan Asli Daerah. Dari hal
menerangkan tugas pokok dan fungsi tersebut akan muncul tindakan-tindakan
dari SKPD tersebut, namun visi misi yang tidak semestinya dalam
SKPD belum tersusun. Padahal visi dan menjalankan pekerjaannya
misi dikatakan penting karena melalui (penyelewengan, diskriminasi, kolusi
visi dan misi ini sebuah organisasi dan lain berkaiatan dengan pemungutan
memiliki kejelasanan arah dan tujuan pajak daerah ).
jelas yang ingin dicapai. Jadi tiadanya Pengawasan, pengawasan Internal
visi dan misi ini berarti SKPD bekerja dilakukan pejabat berwenang di
tanpa target dan cita-cita yang jelas. lingkungan SKPD Dinas Pendapatan,
Target mereka hanyalah bisa tercapai Pengelolaan Keuangan dan Aset
penerimaan setiap tahunnya. Hal ini Daerah. Lemahnya pengawasan
tidak akan memberi pengaruh positif sebagaimana bukti-bukti yang
bagi kinerja SKPD tersebut didalam diuraikan diatas, berdampak pada
upaya meningkatkan pendapatan daerah penerimaan pajak yang riil, dimana
secara maksimal.. potensi pajak yang ada tidak direspon
dengan baik, menyalahkan prosedur
Pelaksanaan, dalam pelaksanaan
pemungutan, kolusi dan nepotisme.
kegiatan pengelolaan pajak diketahui
banyak terjadi tumpang tindih didalam 9. Terbatasnya dana biaya Monev
dan penyuluhan pajak.
melaksanakan tugas,ini disebabkan
Dengan luasnya wilayah Kabupaten
terbatasnya tenaga dan struktur
Lampung Barat yang terdiri dari 15
organisasi khususnya di Bidang
Kecamatan dan 136 Pekon/desa dan
Pendapatan yang tidak sesuai dengan
kelurahan, pelaksanaan monev dan
fungsi dan tugas dari Seksi Pendapatan
penyuluhan tidaklah optimal
Asli Daerah, sehingga Seksi PAD
dilaksanakan. Ini didukung dengan
menjalankan seluruh kegiatan; seperti,
terbatasnya dana biaya monev dan
Proses Pendaftaran dan Pendataan,
penyuluhan pajak daerah dan hasil
Penetapan, Penerimaan Penyetoran,
wawancara dengan informan .
Pembukuan, Penagihan, Monev dan
penyuluhan serta pemungutan pajak

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 8


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

10. Kurang perhatian terhadap pajak membayar pajak.


daerah
Sampai saat ini peluang untuk
Mengidentifikasi isu strategis yang
meningkatkan PAD, Kabupaten
dihadapi organisasi.
Lampung Barat masih sangat besar,
Setelah dilakukan analisis data di
karena berdasarkan data wajib pajak
atas, maka langkah berikutnya dalam
yang ada hanya sebagian kecil didaftar
memetakan isu atau faktor strategis
dan didata. Jenis pajak parkirpun
yang ada digunakan alat analisis SWOT
sampai saat ini belum dikelola dan
( Strenght, Weekness, Opportunity,
dipungut. Namun demikian perhatian
Treath Analysis), sehingga dapat
pemerintah didalam mengoptimalkan
diketahui struktur serta tingkat strategis
pendapatan dari pajak daerah masih
dari faktor- faktor tersebut. Dengan
kurang.
matrik SWOT ini dapat diketahui isu
atau faktor-faktor strategis yang perlu
11. Belum mampu menetapkan sanksi
dikembangkan dimasa yang akan
Sampai saat ini belum ada tindakan
datang dalam pengembangan/
yang dilakukan oleh pemerintah
peningkatan pendapatan pajak
kabupaten Lampung Barat untuk
daerah. Teknik analisis matrik
menindak tegas bagi petugas yang telah
SWOT merupakan tahap awal yang
menyalahi uang pajak, dan bagi wajib
dapat dilihat pada Tabel 2.
pajak yang menunggak atau tidak mau

Tabel 2. Bagan Matriks Swot untuk Mengidentifikasi Isu-isu Strategis


LINGKUNGAN STRENGHTS (S) WEAKNESSES (W)
INTERNAL 1.1 Tersedianya sumber daya 2.1 Belum optimalnya jumlah dan
manusia. kualitas pegawai.
1.2 Tersedianya anggaran 2.2 Belum memadainya sarana dan
kesejahteraan pegawai. prasarana
1.3 Adanya Perda yang mengatur. 2.3 Misi dan mandat organisasi yang
1.4 Sistem penarikan pajak cukup belum terperinci secara jelas
jelas. 2.4 Sikap mental, disiplin, motivasi
1.5 Produktivitas organisasi yang kerja, dan pemahaman terhadap
cukup baik tupoksi yang masih rendah.
2.5 Pembagian tugas belum jelas
2.6 sistem pembayaran tidak Self
Assesment ,tetapi jemput bola
2.7 Data potensi pajak kurang akurat
dan lengkap.
2.8 Manajemen kurang Baik
LINGKUNGAN 2.9 Terbatasnya biaya monev .
EKSTERNAL 2.10 Kurang perhatian terhadap pajak
daerah
2.11 Belum mampu menetapkan sanksi

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 9


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO


a.1 Adanya kesadaran 1. Memperluas tax-base 3.Melakukan re-identifikasi misi
membayar pajak pajak daerah (a.1 dan a.2 dan mandat organisasi (a.3 vs
daerah vs 1.1, 1.2,1.3 dan 1.4) 2.3,2.4,2.5)
a.2 Masih ada obyek 2. Melakukan kerjasama 4. Pengadaan sarana dan prasarana
pajakyang belum dengan pihak swasta /LSM yang dapat menunjang upaya
tergali. dalam pengelolaan pajak peningkatan pajak daerah (a.4 vs
a.3 Kesempatan daerah pemungutan (a.5 vs 2.2, 2.6, 2.7)
mengikuti pendidi 1.3,1.4) 5 Melakukan pembinaan sikap
kan teknis/kursus mental, disiplin, motivasi kerja,
bagi pega wai dan pemahaman para pegawai
a.4 Kemajuan ilmu dan terhadap tupoksi (a.2 vs 2.4, 2.9)
teknologi 6. Pembenahan manajemen
a.5 Kerjasama dengan pengelolaan pajak daerah (a.1 Vs
Pihak swasta /LSM 2.1, 2.5, 2.6, 2.7)
dalam pengelolaan
pajak daerah.
LINGKUNGAN STRENGHTS (S) WEAKNESSES (W)
INTERNAL 1.6 Tersedianya sumber daya 2.12 Belum optimalnya jumlah dan
manusia. kualitas pegawai.
1.7 Tersedianya anggaran 2.13 Belum memadainya sarana dan
kesejahteraan pegawai. prasarana
1.8 Adanya Perda yang 2.14 Misi dan mandat organisasi
mengatur. yang belum terperinci secara
1.9 Sistem penarikan pajak jelas
cukup jelas. 2.15 Sikap mental, disiplin, motivasi
1.10 Produktivitas kerja, dan pemahaman terhadap
organisasi yang cukup baik tupoksi yang masih rendah.
2.16 Pembagian tugas belum jelas
2.17 sistem pembayaran tidak Self
Assesment ,tetapi jemput bola
2.18 Data potensi pajak kurang
akurat dan lengkap.
LINGKUNGAN 2.19 Manajemen kurang Baik
EKSTERNAL 2.20 Terbatasnya biaya monev .
2.21 Kurang perhatian terhadap
pajak daerah
2.22 Belum mampu menetapkan
sanksi
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 10


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

a.1 Adanya kesadaran 1. Memperluas tax-base 3.Melakukan re-identifikasi misi


membayar pajak pajak daerah (a.1 dan a.2 dan mandat organisasi (a.3 vs
daerah vs 1.1, 1.2,1.3 dan 1.4) 2.3,2.4,2.5)
a.2 Masih ada obyek 2. Melakukan kerjasama 4. Pengadaan sarana dan prasarana
pajakyang belum dengan pihak swasta /LSM yang dapat menunjang upaya
tergali. dalam pengelolaan pajak peningkatan pajak daerah (a.4 vs
a.3 Kesempatan daerah pemungutan (a.5 vs 2.2, 2.6, 2.7)
mengikuti pendidi 1.3,1.4) 5 Melakukan pembinaan sikap
kan teknis/kursus mental, disiplin, motivasi kerja,
bagi pega wai dan pemahaman para pegawai
a.4 Kemajuan ilmu dan terhadap tupoksi (a.2 vs 2.4, 2.9)
teknologi 6. Pembenahan manajemen
a.5 Kerjasama dengan pengelolaan pajak daerah (a.1 Vs
Pihak swasta /LSM 2.1, 2.5, 2.6, 2.7)
dalam pengelolaan
pajak daerah.

OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO


a.1 Adanya kesadaran 1. Memperluas tax-base 3.Melakukan re-identifikasi misi
membayar pajak pajak daerah (a.1 dan a.2 dan mandat organisasi (a.3 vs
daerah vs 1.1, 1.2,1.3 dan 1.4) 2.3,2.4,2.5)
a.2 Masih ada obyek 2. Melakukan kerjasama 4. Pengadaan sarana dan prasarana
pajakyang belum dengan pihak swasta /LSM yang dapat menunjang upaya
tergali. dalam pengelolaan pajak peningkatan pajak daerah (a.4 vs
a.3 Kesempatan daerah pemungutan (a.5 vs 2.2, 2.6, 2.7)
mengikuti pendidi 1.3,1.4) 5 Melakukan pembinaan sikap
kan teknis/kursus mental, disiplin, motivasi kerja,
bagi pega wai dan pemahaman para pegawai
a.4 Kemajuan ilmu dan terhadap tupoksi (a.2 vs 2.4, 2.9)
teknologi 6. Pembenahan manajemen
a.5 Kerjasama dengan pengelolaan pajak daerah (a.1 Vs
Pihak swasta /LSM 2.1, 2.5, 2.6, 2.7)
dalam pengelolaan
pajak daerah.
THREATS (T) Strategi ST Strategi WT
b.1 Kolusi dalam 7. Mengintensifkan monev 10. Menyeimbangkan anggaran
penetapan dan terhadap petugas dan monev dan penyuluhan dengan
pemungutan. besarny objek pajak yang pendapatan pajak daerah. (b.1, b.3
b.2 Krisis kepercayaan riil. (b.1 ,b2 dan b.4 vs 1.3, dan b4 vs 2.6,2.8)
terhadap pemerintah 1.4) 11. Penegasan saksi bagi pelanggaran
b.3. Keberatan terhadap 8.Melaksanakan pendaftaran pajak daerah ( b.1, b.4 vs 2.11)
penetapan pajak dan pendataan pajak (b.5 vs
b.4 Penghindaran 1.1,1.2,1.3 dan 1.4)
pembayaran pajak 9. Melaksanakan pengadaan
daerah komputerisasi pendapatan
b.5 Tidak melakukan daerah. (b.1 , b.3 vs 1.1, 1.5)
pendaftaran dan
pendataan pajak
sejak lima tahun
terakhir

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 11


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

Berdasarkan penggabungan antara daerah yang ada selalu data yang


faktor kekuatan (STRENGHTS (S)), terbaru. Adapun langkah-langkah yang
kelemahan (WEAKNESSES (W)), harus ditempuh yaitu; a).Mendata wajib
peluang (OPPORTUNITIES (O) ), dan pajak yang sudah terdaftar secara
ancaman (THREATS (T)) yang serempak diseluruh kabupaten
dihadapi oleh organisasi dapat peneliti Lampung Barat; dan b). Mendata
identifikasi bahwa isu- isu strategis secara continue melalui petugas
yang perlu dikembangkan dan dicermati pemungut dengan memonitoring objek
oleh Pemerintah Kabupaten Lampung pajak yang belum terdata.
Barat dalam rangka meningkatkan
2. Strategi adanya kerjasama dengan
pajak daerah.
pihak swasta/LSM dalam pengelolaan
Pembahasan maupun pemungutan pajak daerah,
Hasil Penelitian Pada pembahasan Pajak daerah merupakan salah satu
analisis di atas yang mendasarkanpada sumber penerimaan pendapatan asli
proses manajemen strategis menurut daerah, kabupaten Lampung Barat,
Bryson dan Roring, maka dapat tetapi untuk mengoptimalkan
dirumuskan strategi-strategi dalam penerimaan pajak daerah haruslah
rangka meningkatkan pendapatan pajak terkoordinir dengan baik mengingat
daerah di Kabupaten Lampung Barat. sangat kompleksnya jenis pajak daerah
Untuk itu perlu penulis uraiakan dan luasnya cakupan wajib pajak dan
mengenai strategi- strategi tersebut objek pajak yang tersebar di 15
disertai dengan langkah-langkah untuk kecamatan.
melaksanakannya.
3. Strategi pembenahan manajemen
1. Strategi pendataan ulang terhadap pengelolaan pajak daerah,
wajib pajak, dalam rangka Berkaitan dengan tugas pokok dan
meningkatkan pendapatan pajak fungsi Bidang Pendapatan, Pengelolaan
daerah pajak daerah sebagaimana tercantum
Salah satu strategi dalam rangka dalam Perda Kabupaten Lampung
peningkatan pajak daerah melalui Barat Nomor 7 Tahun 2013 tentang
ekstensifikasi, adalah pendataan “Struktur Organisasi Dinas
kembali wajib pajak daerah yang telah Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
ada, sehingga data tentang potensi pajak dan Aset Daerah”, Kabupaten

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 12


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

Lampung Barta. Sedangkan realita pajak daerah maupun di lapangan


yang ada,kegiatan perencanaan, sebagai sarana pendukung dan
pelaksanaan, pengendalian dan penunjang pekerjaan sehingga
pengawasan dalam implementasinya memperoleh motivasi dalam
belum berjalan secara optimal. Oleh menyelesaikan tugas-tugas secara
karena itu menurut peneliti pembenahan mudah, tepat waktu dan tepat
manajemen perlu dilakukan, melalui sasaran, seperti sistem
hal-hal sebagai berikut: komputerisasi on-line, kendaraan
1). Menerapkan sistem prosedur roda dua, k.arena Bidang
perpajakan dengan baik, dari mulai pendapatan bertanggung jawab
pendaftaran dan pendataan, dalam pencapaian pendapatan asli
penetapan, penyetoran, daerah dari pajak daerah.
pembukuan dan penagihan. 5). Senantiasa melakukan pembinaan
2). Melakukan pendataan potensi pajak dan memberi arahan kepada
daerah secara terpadu dengan pegawai dalam melaksanakan tugas
melibatkan aparatur bidang dan tanggung jawabnya sesuai
pendapatan yang bertanggung jawab peraturan yang berlaku.
dalam pemungutan pajak daerah, 6). Senantiasa mendorong dan memberi
sehingga akan diperoleh data yang kesempatan kepada pegawai untuk
lebih akurat. meningkatkan kualitas dan
3). Menerapkan secara konsisten kemampuannya guna menunjang
kebutuhan sumber daya manusi pelaksanaan pekerjaannya, seperti
(pegawai) yang disesuaikan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang
beban kerja yang harus lebih tinggi, mengikuti bimbingan
dilaksanakan oleh Bidang teknis/kursus/pelatihan teknis.
pendapatan, baik yang menyangkut 7). Melakukan penegasan sanksi yang
kebutuhan yang bersifat kuantitas bersifat teguran, tertulis, maupun
maupun kualitas yang dibutuhkan tindakan kepada pegawai maupun
demi lancarnya pelaksanaan tugas kepada wajib pajak yang melakukan
dan tanggung jawabnya. pelanggaran dan penyelewengan
4). Menyediakan sarana parasarana agar peraturan benar- benar dapat
yang benar-benar dibutuhkan oleh ditegakkan sebagaimana mestinya.
pegawai yang ada di Bidang
Pendapatan didalam pengelolaan

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 13


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

4. Strategi memperluas tax -base 3) Memberi masukan kepada pihak


pajak daerah legislatif mengenai pembaharuan
Secara garis besar upaya peningkatan perda pajak daerah yang
pajak daerah dapat dibedakan menjadi disesuaikan dengan kondisi sosial-
upaya ekstensifikasi dan intensifikasi. ekonomi masyarakat yang ada
Selanjutnya Soemitro (1988:384) dan penekanan kepada obyek
menjelaskan upaya ekstensifikasi pajak daerah yang belum digali
pajak/retribusi sebagai perluasan oleh pemerintah daerah, seperti
pemungutan pajak/retribusi dalam arti: Pajak parkir dan pemungutan pajak
1) Penambahan pajak/retribusi baru menggunakan benda berharga
dengan menemukan wajib objek (BB).
pajak/retribusi baru; dan 2)
5. Strategi diperlakukannya re-
Menciptakan pajak-pajak/retribusi baru,
identifikasi misi dan mandat
atau memperluas ruang lingkup
organisasi.
pajak/retribusi yang ada.
Misi dan mandat merupakan hal
Berdasarkan pendapat di atas dan
pokok dalam suatu organisasi untuk
berdasarkan penelitian di lapangan
mencapai keberhasilan. Mandat
terdapat beberapa usulan yang dapat
dipaksakan dari luar dan boleh jadi
peneliti ajukan kepada Dinas PPKAD
dipandang sebagai keharusan sehingga
Kabupaten Lampung Barat khususnya
organisasi diharapkan
Bidang Pendapatan dalam rangka
melaksanakannya. Sedangkan misi
peningkatan pajak daerah, yaitu:
lebih banyak dikembangkan dari dalam
1) Pendaftaran wajib pajak baru di
dan mengidentifikasi tujuan yang
kecamatan yang belum pernah
hendak dikejar oleh organisasi.
terdaftar seperti selama ini yang
terdaftar hanya di Kecamatan
6. Strategi diselenggarakannya
Balik Bukit,Way Tenong, Sumber
komputerisasi penerimaan
Jaya, Sekincau, Batu Ketulis,
daerah
Sukau, danBatu Brak. Sedangkan
Aplikasi KOMPATDA, sudah terkafer
sisanya dari lima belas kecamatan
dengan jelas menu input dan output
belum didaftar.
sesuai dengan Keputusan Menteri
2) Melakukan pendataan secara
Dalam Negeri No.170 Tahun 1997 dan
intensif tentang subjek dan objek
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
pajak daerah yang baru.

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 14


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

43 Tahun 1999 “Tentang Sistem Dan 3. Strategi pembenahan manajemen


Prosedur Administrasi Pajak Daerah.” pengelolaan pajak daerah, karena
Dengan komputerisasi pendapatan asli Belum optimalnya melakukan
daerah tugas Dinas PPKAD akan pembenahan manajemen
menjadi ringan, pelayanan kepada WP pengelolaan pajak daerah,
akan lebih cepat dan keakuratan data 4. Strategi memberi sangsi bagi
akan lebih terjamin. Adapun langka- pelanggaran pajak daerah, karena
langkah yang harus dilakukan; 1). belum melakukan pemberian sangsi
Mengadakan Komputerisasi pendapatan bagi pelanggaran pajak daerah, baik
asli daerah, 2). Melatih Pengelola Data bagi petugas maupun wajib pajak
Elekronik (PDE); 3). Melatih operator daerah.
untuk mengoperasikan menu-menu 5. Strategi memperluas tax -base pajak
tampilan, sesuai dengan tugas dan daerah, karena belum mendaftar dan
fungsinya. mendata wajib pajak daerah
dikecamatan-kecamatan yang
V. Simpulan Dan Saran selama ini belum pernah didaftar
dan didata.
5.1. Simpulan
6. Strategi diperlakukannya re-
1. Strategi pendataan ulang terhadap
identifikasi misi dan mandat
wajib pajak, dalam rangka
organisasi. Strategi
meningkatkan pendapatan pajak
diselenggarakannya komputerisasi
daerah, karena belum melakukan
penerimaan daerah, karen belum
pendataan ulang terhadap wajib
melakukan komputerisasi
pajak, sejak lima tahun terakhir.
penerimaan pendapatan daerah .
2. Strategi adanya kerjasama dengan
pihak swasta/LSM dalam 5.2. Saran
pengelolaan maupun pemungutan 1). Melakukan pendataan ulang
pajak daerah, karena jumlah objek terhadap wajib pajak, Melakuklan
pajak rumah makan dan pajak pendataan terhadap wajib pajak
reklame masih banyak belum lama, ini maksudnya untuk
didaftar dan dipungut sehingga mendapatkan data yang terbaru
sangat potensil digali dengan sejak lima tahun terakhir didata.
kerjasama dengan pihak Besar kemungkinan ada objek
swasta/LSM. pajak yang tidak ada lagi atau

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 15


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

adanya tambahan objek pajak baru 5). Memperluas tax-base pajak daerah
dari wajib pajak. Ini dapat dengan cara melakukan pendaftaran
dilakukan dengan menyebarkan dan pendataan terhadap wajib
formulir pendataan objek pajak pajak daerah dikecamatan yang
WP. belum pernah didaftar sebagai wajib
2). Melakukan kerjasama dengan pihak pajak daerah, dan mengajukan
swasta/LSM Melakukan kerjasama usulan dalam upaya menggali
dengan pihak swasta/LSM dapat obyek pajak-pajak daerah yang
menjadi peluang dalam potensial. .
meningkatkan efektifitas dan 6) Melakukan re-identifikasi misi dan
efisiensi. Peluang kerjasama pada mandat organisasi. Langkah-
jenis pajak daerah dapat langkah yang harus dilakukan
dilakukan sejauh memberi didalam menetapkan strategi re-
manfaat bagi masyarakat dan identifikasi misi dan mandate
pemerintah setempat. Kerjasama organisasi; a). Menyusun misi
dapat dilakukan dengan pihak organisasi yang lebih konngkrit
swasta/LSM dengan cara berkaitan dengan upaya peningkatan
memberikan sebagian tugas kepada pajak daerah.seperti meningkatkan
organisasi dengan imbalan bagi SDM, mengoptimalkan objek-objek
hasil bukan sistim kontrak. pajak yang belum tergali,
3). Melakukan pembenahanan melakukan optimalisasi pelaksanaan
manajemen pengelolaan pajak intensifikasi dan ekstensifikasi
daerah dalam rangka meningkatkan pajak daerah, meningkatkan sarana
pendapatan pajak-pajak daerah. dan prasarana kerja, menerapkan
4). Memberi sangsi bagi pelanggaran sanksi pengawasan yang lebih tegas
pajak daerah,Memberi sangsi bagi dan jelas.
pelanggaran pajak daerah harus 7). Pengadaan Komputerisasi
dilakukan oleh pemerintah daerah. pendapatan asli daerah
Ini bertujuan untuk efek jera baik (KOMPATDA) Pengadaan
terhadap petugas maupun wajib komputerisasi pendapatan asli
pajak yang melakukan daerah dapat dilakukan dengan; (1).
pelanggaran. Disamping itu untuk Mengadakan Komputerisasi
menambah wibawa pemerintah pendapatan asli daerah, termasuk
daerah. jaringan dan program aplikasi

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 16


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

KOMPATDA; (2). Melatih [7] Kuswandar, Mei & Hariani,


Pengelola Data Elekronik (PDE); Dyah, 2012. “Strategi
dan (3). Melatih operator untuk Pengembangan Kepariwisataan di
mengoperasikan menu-menu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
tampilan, sesuai dengan tugas dan Kabupeten Boyolali.
fungsinya. [8] Mahmudi, 2013, ”Manajemen
Kinerja Sektor Publik”,
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta, UPP STIM YKPN.
[9] Moeloeng, Lexy J. Cetakan ke
[1] Assauri, Sofjan, 2011. “Strategic
Delapan 1997. “ Metodologi
Management Sustainable
Penelitian Kualitatif “, Bandung,
Competitive Advantages”,
PT. Remaja Rosdakarya ,Jakarta.
Jakarta, PT Raja Grafindo
[10] Nurhayati, Siti, 2008. Meneliti
Persada.
“Pendekatan QSPM Sebagai
[2] Amir, Taufiq, Cetakan kedua
Dasar Perumusan Strategi
2012. "Manajemen Strategik
Peningkatan Pendapatan asli
Konsep dan Aplikasi”, Jakarta,
Daerah Kabupaten Batang, Jawa
PT Raja Grafindo Persada.
Timur”
[3] Agustino, Leo, Cetakan ketiga
[11] Peraturan Daerah Kabupaten
2012. ”Dasar-Dasar Kebijakan
Lampung Barat Nomor 6 Tahun
Publik”, Bandung, CV. Alfabeta.
2013 tentang Perubahan Kedua
[4] Basrowi & Suwandi, 2008. ”
Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Memahami Penelitian
Lampung Barat nomor 12 Tahun
Kualitatif”,Jakarta, PT. Rineka
2008. “Tentang Organisasi dan
Cipta
Tata Kerja Sekretariat Daerah
[5] Crown, 2001. “Manajemen
Kabupaten, sekretariat Dewan
Stratejik : Konsep, Kasus dan
Perwakilan Rakyat Daerah
Implementasi”, Jakarta,Grasindo.
Kabupaten Dan Staf Ahli
[6] Duwiri, Yacobus, 2009.
Bupati”.
meneliti” Strategi Kebijakan
[12] Peraturan Daerah Kabupaten
Dalam Upaya Meningkatkan
Lampung Barat Nomor 1 Tahun
Pendapatan Asli Daerah di
2011 tentang “Pajak Daerah
Kabupaten Merauke”
Kabupaten Lampung Barat”

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 17


Hasanusi Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015

[13] Syaharuddin H & Mappa Nasrun Retribusi Daerah”.


& Alwi, 2009. Meneliti “ [17] Undang-undang Nomor 32 Tahun
Analisis Strategi Peningkatan 2004. “tentang Pemerintahan
Pendapatan Asli Daerah Daerah 1997 Analisis Kebijakan
(PAD)Dalam Pelaksanaaerah Di Dari Formulasi Ke Implementasi
kabupaten Mamuju Provinsi Kebijakan Negara”. Edisi
Sulawesi Barat” Kedua, Jakarta, Bumi Aksara.
[14] Irma Suryani, (2009). meneliti “ [18] Umar, Husein, 2002. “Strategic
analisis Strategi peningkatan Management In Action”, Jakarta,
Pendapatan Retribusi Pasar di Gramedia.
Kabupaten Pekalongan” [19] Keputusan Menteri Dalam Negeri
[15] Torang Syamsir “Metode Riset No.170 Tahun 1997 dan
Struktur & Perilaku Organsisasi”, Keputusan Menteri Dalam Negeri
Bandung, Alfabeta. No. 43 Tahun 1999. “Tentang
[16] Undang-Undang Republik Sistem Dan Prosedur
Indonesia No. 18 Tahun 1997 Administrasi Pajak Daerah.
tentang “Pajak Daerah dan

Informatics and Businnes Institute Darmajaya 18

You might also like