Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION

TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA


TENTANG PENATALAKSANAAN
PASCA STROKE DI RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
HANUGRAH ABADI
201310201162

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015
PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION
TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA
TENTANG PENATALAKSANAAN
PASCA STROKE DI RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melangkapi Gelar Sarjana Keperawatan pada


Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun Oleh :
HANUGRAH ABADI
201310201162

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015
i
HALAMAN PENGESAHAN
1
PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION
TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA
TENTANG PENATALAKSANAAN
PASCASTROKE DI RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA1
Hanugrah Abadi2, Wantonoro3
STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email : hanugrah86@gmail.com

Abstract : This research aims at determining the effect of health education on family
knowledge in about stroke carein post-inpatient in PKU Muhammadiyah hospital of
Yogyakarta. This study used a pre-experimental method with one group pretest-
posttest design. The samples were 30 families of stroke patients in
PKUMuhammadiyah Hospital of Yogyakarta which were taken by incidental
sampling method.. In order to analyze the relationship of 2 used variables, thus
Wilcoxon Match pairs Test is used in the research. According to the research result, it
is obtained that statistic test is p, 0,000 which is smaller than 0,05 (0,000<0,05).
Based on the research result, it can be concluded that the influence of health
education to the family knowledge managing stroke after hospitalitation. It is
expected that patients and families understand about post-hospitalization treatment of
stroke, such as ROM, diet, prevention dikubitus and the risk of falling. in
Muhammadiyah hospital of Yogyakarta.

Keyword : Health Education, family knowladge, Stroke

Abstrak : Mengetahui pengaruh pemberian health education terhadap pengetahuan


keluarga dalam penatalaksanaan stroke pasca hospitalisasi di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian pre-experiment
design dengan rancangan pre test dan post test. Sampel peneltian ini adalah 30
responden yang memenuhi kriteria inklusi. Untuk menganalisis hubungan dua
variable digunakan uji Wilcoxon Match pairs Test. Hasil penelitian diketahui bahwa
didapatkan hasil uji statistik nilai p, 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (0,000<0,05).
Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh health education terhadap pengetahuan
keluarga dalam pinatalaksanaan stroke pasca hospitalisasi di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta..

Kata Kunci : Health Education, pengetahuan keluarga, Stroke.


1
: Judul Skripsi
2
: Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
: Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

iii
1

PENDAHULUAN diperoleh tanggal 6 September


Stroke adalah terjadinya 2014).
gangguan fungsional otak fokal Stroke menyebabkan
maupun global secara mendadak berbagai defisit neorologik,
dan akut, berlangsung lebih dari 24 bergantung pada lokasi lesi
jam yang diakibatkan oleh (pembuluh darah mana yang
gangguan aliran darah. Penyebab tersumbat), ukuran, area yang
dari stroke bisa diakibatkan karena perfusinya tidak adekuat, dan
penyumbatan pada arteri yang jumlah aliran darah kolateral
disebabkan oleh adanya thrombus (sekunder atau aksesori).
dan embolus (Mansjoer, 2000). Manifestasi klinis dari stroke di
Penderita stroke di seluruh antaranya adalah kehilangan
dunia per 2000 penduduk motorik, kehilangan komunikasi,
diperkirakan mencapai 171 juta gangguan persepsi, kerusakan
jiwa, dan akan mengalami fungsi kognitif dan efek
peningkatan menjadi 366 juta jiwa psikologik, disfungsi kandung
pada tahun 2030 (Aman, 2009, 2, kemih. Penderita stroke pada awal
http://www.fajar.co.id, diperoleh terkena stroke perlu penanganan
tanggal 17 September 2014). secara cepat dan tepat agar tidak
Diperkirakan 500.000 penduduk menyebabkan keadaan yang lebih
terkena stroke setiap tahunnya, parah atau bahkan kematian. Pada
sekitar 2.5% atau 125.000 orang fase lanjutan atau perawatan
meninggal, dan sisanya cacat lanjutan, diperlukan penanganan
ringan, hampir setiap hari atau yang tepat karena dapat
minimal rata-rata 3 hari sekali ada menimbulkan komplikasi-
seorang penduduk Indonesia, baik komplikasi.
tua maupun muda meninggal dunia Pasien pasca stroke masih
karena serangan stroke (Suyono, mengalami gejala sisa, misalnya
2005). dengan keadaan : kehilangan
Angka kejadian penderita motorik (hemiplegi) atau ada juga
stroke di Indonesia berdasarkan pasien yang pulang dengan
perkiraan (WHO) pada tahun 2000 keadaan bedrest total, kehilangan
sebesar 8,4 juta (1,9%) penderita komunikasi atau kesulitan
Stroke tahun 2003 sebanyak 12,9 berbicara, gangguan persepsi,
juta dan pada tahun 2006 sekitar 14 kerusakan fungsi kognitif dan
juta orang. dan angka ini akan efek psikologik, disfungsi kandung
terus meningkat di mana tahun kemih, pemasangan alat Naso
2030 diperkirakan mencapai 21,3 Gastric Tube (NGT), sehingga
juta (2,8%) menderita stroke. Dari perawatan yang diberikan harus
data Departemen Kesehatan, secara terus menerus dilakukan
jumlah pasien stroke rawat inap agar kondisi klien membaik,
maupun rawat jalan di rumah sakit penyakitnya terkontrol, risiko
menempati urutan pertama dari serangan stroke ulang menurun,
seluruh penyakit (Soegondo, 2007, tidak terjadi komplikasi atau
¶ 2, http://www.kapanlagi.com, kematian mendadak. Untuk itu
2

perawat perlu mengkaji kebutuhan prima (Basuki, 1999, cit. Haryono,


pasien dalam perawatan di rumah, 2008).
sehingga setelah pasien kembali ke Salah satu peran perawat
rumah perawatan dapat dilakukan adalah sebagai Educator, yaitu
oleh keluarga pasien maupun orang yang memberikan informasi
pasien itu sendiri secara terus kesehatan. Health Education
menerus sampai optimal dan adalah proses pemberian informasi
mencapai keadaan fisik maksimal. antisipasi dan perencanaan yang
Adapun kebutuhan pasien pasca dibutuhkan pasien dan keluarga
rawat dapat meliputi kebutuhan setelah kembali ke rumah, yang
fisiologis, psikologis, sosial dan merupakan bagian penting dalam
spiritual. perawatan kesehatan secara
Salah satu pilar utama komprehensif dan harus dilakukan
pengelolaan stroke adalah pada setiap perencanaan perawatan
penyuluhan atau edukasi. Untuk pasien (Kozier et al., 1995). Di
lebih mempertajam arah kegiatan Indonesia semua pelayanan
edukasi dan memperoleh hasil keperawatan di Rumah Sakit, telah
yang maksimal, telah didirikan merancang berbagai bentuk format
perhimpunan para edukator di discharge planning, namun
bidang stroke yaitu Stroke Care discharge planning kebanyakan
Association. Perhimpunan ini dipakai hanya dalam bentuk
menghimpun semua orang yang pendokumentasian resume pasien
melaksanakan edukasi, seperti pulang, berupa informasi yang
dokter umum, dokter spesialis, harus disampaikan pada pasien
perawat, ahli gizi dan tenaga yang akan pulang seperti intervensi
kesehatan lainnya yang medis dan non medis yang sudah
berkecimpung dalam bidang diberikan, jadwal kontrol, gizi
edukasi di Indonesia (Damayantie, yang harus dipenuhi setelah di
2011). rumah. Cara ini merupakan
Menurut Yayasan Stroke pemberian informasi yang
Indonesia mencatat bahwa 50 – sasarannya ke pasien dan keluarga
80% pasien stroke memiliki hanya untuk sekedar tahu dan
pengetahuan dan ketrampilan yang mengingatkan, namun tidak ada
kurang dalam mengelola yang bisa menjamin apakah pasien
penyakitnya dan kontrol terhadap dan keluarga mengetahui faktor
dietnya (Haryono, 2008). Untuk risiko apa yang dapat membuat
itu, diperlukan penyuluhan bagi penyakitnya kambuh.
pasien stroke dalam mengelola Dengan adanya health
penyakitnya. Pasien yang education diharapkan komplikasi
mempunyai pengetahuan yang seperti Hemiparesis, Hemiplegia,
cukup tentang pengelolaan stroke, Apraksia, Apasia, maupun
kemudian mengubah perilakunya, serangan stroke berulang tidak
akan dapat mengendalikan terjadi. pasien juga dapat
penyakitnya sehingga ia dapat penanganan segera jika terjadi
hidup lebih lama dengan kualitas kegawat daruratan terhadap
3

kondisi penyakitnya, untuk itu yaitu suatu rancangan yang diukur atau
pelaksanaan discharge planning di diobservasi sebelum eksperimen (O1)
rumah sakit apalagi dengan dan sesudah eksperimen (O2).
penyakit kronis seperti stroke, (Arikunto, 2013). Rancangan
diabetes mellitus, penyakit jantung penelitian ini tidak menggunakan
dan lain-lain yang memiliki resiko kelompok pembanding, tetapi paling
tinggi untuk kambuh dan tidak sudah dilakukan observasi
berulangnya kondisi kegawatan pertama (Pretest) yang memungkinkan
sangat penting dimana akan penelitian dapat menguji perubahan-
memberikan proses deep-learning perubahan yang terjadi setelah
pada pasien hingga terjadinya eksperimen (Notoatmodjo, 2005).
perubahan perilaku pasien dan Berdasarkan studi pendahuluan
keluarganya dalam memaknai pada bulan November 2014 populasi
kondisi kesehatannya, berdasarkan dalam penelitian ini adalah keluarga
pentingnya penatalaksanaan pasien pasien yang mengalami stroke di RS
stroke, maka diperlukan adanya PKU Muhammadiyah Yogyakarta
health education sebagai tindakan yang berjumlah 36 orang. Sampel
mempersiapkan pasien dan dalam penelitian ini adalah semua
keluarga kembali ke rumah. keluarga pasien yang mengalami
Berdasarkan studi stroke di RS PKU Muhammadiyah
pendahuluan dengan melihat data Yogyakarta yang ditemui peneliti yang
rekam medis penyakit stroke di RS berjumlah 30 orang.
PKU Muhammadiyah Yogyakarta Alat yang digunakan untuk
diketahui jumlah pasien stroke mengukur pengetahuan keluarga
rawat inap pada tahun 2013 adalah dalam penatalaksanaan stroke adalah
sebanyak 321 pasien, sedangkan kuesioner yang berisi tentang ROM,
untuk data tahun 2014 bulan pencegahan ekubitus, Diet, mencegah
November sebanyak 36 pasien. resiko jatuh, komplikasi, yang
Dari data rekam medis tersebut berjumlah 24 butir soal, jika jawaban
diketahui jumlah pasien Stroke benar diberi nilai 1 dan jawaban salah
rawat inap rata – rata per bulan diberi nilai 0.
sebanyak 30 pasien. Adapun cara pengumpulan data
Dengan melihat pentingnya yaitu dengan mengambil data primer
health education pada pasien dengan membagikan kuesioner.
Stroke, maka penulis tertarik untuk Sebelum diberikan health education
melakukan penelitian tentang dilakukan pre test pengetahuan
”Pengaruh pemberian health keluarga dalam penatalaksanaan stroke
education terhadap pengetahuan dengan cara membagikan kuesioner
keluarga dalam penatalaksanaan kepada responden, pengukuran
stroke di RS PKU Muhammadiyah pengetahuan dilakukan pada saat
Yogyakarta.” sebelum pemberian health education
METODE PENELITIAN kemudian setelah melakukan pre test,
Jenis penelitian ini adalah jenis peneliti memberikan health education
penelitiaan pre-eksperiment design dengan menggunakan booklet.
dengan rancangan pre test dan post test Kemudian dilakukan post test.
4

HASIL PENELITIAN DAN merupakan bangsal yang menampung


PEMBAHASAN pasien golongan umum dan pasien
Rumah Sakit PKU dengan asuransi kesehatan keluarga
Muhammadiyah Yogyakarta awalnya miskin.
di dirikan berupa klinik dan poliklinik Karakteristik Responden
pada tanggal 15 februari 1923 lokasi Tabel 4.1 Karakteristik responden
pertam di Jagang Notoprajan No. 72 berdasarkan umur, pendidikan,
Yogyakarta, awalnya bernama PKO pekerjaan, jenis kelamin
(Penolong Kesengsaraan Oemoem) Umur F %
dengan maksud menyediakan 17-25 tahun (Remaja
pelayanan kesehatan bagi kaum 1 3,3
Akhir)
dhuafa’. Didirikan atas inisiatif H.M 26 - 35 tahun (Dewasa
Sudjak yang didukung sepenuhnya 9 30
Awal)
oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring 36 - 45 tahun (Dewasa
waktu, nama PKO berubah menjadi 11 36,7
Akhir)
PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). 46 - 55 tahun (Lansia
Sebagai tempat pelayanan 9 30
Awal)
kesehatan, RS PKU Muhammadiyah Total 30 100
Yogyakarta melayani pasien untuk Pendidikan F %
rawat inap dan rawat jalan serta SD 1 3,3
menyediakan pelayanan penunjang SLTP 1 3,3
lainnya seperti ruang operasi, unit SLTA 20 66,7
hemodialisa, fisioterapi, farmasi, D3 4 13,3
laboratorium, radiologi ruang bersalin S1 4 13,3
dan lain-lain. RS PKU Total 30 100
Muhammadiyah Yogyakarta memiliki Pekerjaan F %
empat kelas perawatan yang meliputi Buruh 8 26.7
VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. IRT 5 16.7
VIP terdiri dari bangsal Marwah, Sofa, Wiraswasta 9 30.0
Zam-zam, Ibnu Sina dan Sakinah; Karyawan 8 26.7
kelas I terdiri dari bangsal Ibnu Sina Total 30 100.0
Sakinah dan Muzdalifah; kelas II Jenis Kelamin F %
terdiri dari bangsal Raudhah, Laki-laki 13 43.3
Multazam, Ibnu Sina dan Sakinah; Perempuan 17 56.7
sedangkan kelas III terdiri dari bangsal Total 30 100.0
Arofah, Marwah dan Ibnu Sina. Selain
digunakan sebagai pusat pelayanan Berdasarkan tabel di atas dapat
kesehatan,. dilihat karakteristik responden pada
Penelitian ini dilakukan di umur dewasa akhir sebanyak 11
bangsal kelas I, II dan III yaitu di responden (36,7%), sedangkan paling
bangsal Ibnu Sina, Sakinah, sedikit remaja akhir sebanyak 1
Muzdalifah, Raudhah, Arofah, Zaitun, responden (3,3%). Dilihat karakteristik
Ar-Royan RS PKU Muhammadiyah responden pada pendidikan paling
Yogyakarta. Bangsal Raudhah, banyak berpendidikan SLTA sebanyak
Arofah, Zaitun, Ar-Royan dan Na’im
5

20 respoden (66,7%) sedangkan paling Berdasarkan tabel di atas dapat


sedikit berpendidikan SD dan SLTP dilihat paling banyak pengetahuan
yang masing – masing sebanyak 1 keluarga dalam penatalaksanaan stroke
responden (3,3%). Dilihat karakteristik paska Hospitalisasi Di RS PKU
responden pada pekerjaan paling Muhammadiyah Yogyakarta setelah
banyak bekerja sebagai wiraswasta diberikan health education pada
sebanyak 9 responden (30%) dan kategori sedang sebanyak 17
paling sedikit bekerja sebagai IRT responden (56,7%) sedangkan paling
sebanyak 5 repsonden (16,7%). Dilihat sedikit pada kategori pengetahuan
karakteristik responden pada jenis tinggi sebanyak 13 responden (43,3%).
kelamin paling banyak berjenis Tabel 4.4 Pemahaman Keluarga
kelamin perempuan sebanyak 17 Pada Penatalaksanaan Pasien Stroke
responden (56,7%), sedangkan paling Setelah Diberikan Health Education.
sedikit berjenis kelamin laki-laki Perbedaan Sebelum Sesudah
sebanyak 13 responden (43,3%). Mean 11,9 16.3
Tabel 4.2 Pemahaman Keluarga Minimum 8 12
Pada Penatalaksanaan Pasien Stroke Maximum 14 22
Sebelum Diberikan Health Sum 356 490
Education. Total 30 100
Setelah F % (Sumber :Primer, 2015)
Pengetahuan Rendah 12 40 Berdasarkan analisis statistika
Pengetahuan Sedang 18 60 sederhana diketahui bahwa sebelum
Pengetahuan Tinggi 0 0 diberikan Health Education para
Total 30 100 responden memiliki nilai skor rata-
(Sumber :Primer, 2015) rata sebesar 11,9 sedangkan sesudah
Berdasarkan tabel di atas dapat diberikan Health Education memiliki
dilihat paling banyak pemahaman nilai skor rata-rata sebesar 16,3.
keluarga pada penatalaksanaan pasien Dilihat pada skor terendah
stroke sebelum diberikan health yang diperoleh sebelum diberikan
education pada kategori sedang Health Education skor terendah
sebanyak 18 responden (60%) sebesar 8 setelah diberikan Health
sedangkan paling sedikit pada kategori Education skor terendah sebesar 12.
pengetahuan rendah sebanyak 12 Pada skor tertinggi sebelum diberikan
responden (40%). Health Education. Sebesar 14, skor
Tabel 4.3 Pemahaman Keluarga tertinggi setelah diberikan Health
Pada Penatalaksanaan Pasien Stroke Education. Sebesar 22.
Setelah Diberikan Health Education Dilihat dari jumlah skor
Setelah F % yang diperoleh msaing –masing skor
Pengetahuan Rendah 0 0 sebelum diberikan Health Education
Pengetahuan Sedang 17 56,7 sebesar 356 dan sesudah diberikan
Pengetahuan Tinggi 13 43,3 Health Educatio nnaik menjadi sebesar
Total 30 100 490.
(Sumber :Primer, 2015) Tabel 4.5 Korelasi wilcoxon
padaperbedaan pengetahuan
6

sebelum dan setelah diberikan pendidikan formal, dimana diharapkan


discharge planning dengan pendidikan tinggi maka akan
Korelasi Wilcoxon semakin luas pula pengetahuannya.
Z 3.852 Akan tetapi bukan berarti orang yang
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 berpendidikan rendah pasti
(Sumber: Primer, 2014) berpengetahuan rendah pula..
Berdasarkan hasil penelitian Pemahaman keluarga pada
ini menggunakan tarif signifikan penatalaksanaan pasien stroke
sebesar 0,05. Nilai P hitung lebih kecil dikatakan cukup berarti sebagian
dari nilai taraf signifikan (0,000 <0,05) responden sudah memahami
maka Ha diterima dan Ho ditolak. pengertian stroke kemudian gejala
Artinya ada pengaruh pemberian ketika stroke. Dari hasil wawancara
Health Education terhadap perubahan sebelum diberi health education
pengetahuan keluarga pasien pasca mereka menyatakan hanya mengetahui
stroke di PKU Muhamadiyah pengertian dan tanda-tanda stroke,
Yogyakarta. selanjutnya mereka menyerahkan
Tingkat pengetahuan sebelum seluruh perawatan pasien kepada
diberikan Health Education ahlinya. Walaupun demikian para
Hasil penelitian pemahaman responden tersebut mendapatkan
keluarga pada penatalaksanaan pasien informasi dari para Educator Perawat.
stroke sebelum diberikan health Banyak faktor lainyang dapat
education paling banyak pada kategori mempengaruhi pengetahuan
sedang sebanyak 18 responden (60%) seseorang, antara lain pengalaman dan
sedangkan paling sedikit pada kategori kondisi individu seperti intelegensia,
pengetahuan rendah sebanyak 12 daya tangkap, daya ingat, motivasi,
responden (40%). dansebagainyayang tidak selalu sejalan
Hal ini terjadi karena beberapa dengan usia seseorang. Namun, faktor-
faktor yaitu pendidikan, umur dan faktor ini tidak turut diperhitungkan
pekerjaan. Pada hasil karakteristik dalam penelitian ini.
responden didapat mayoritas Tingkat pengetahuan setelah
responden berpendidikan SLTA atau diberikan discharge planning
sekolah tingkat menengah. pengetahuan keluarga dalam
Sesuai dengan teori penatalaksanaan stroke paska
Notoadmojo (2003) bahwa Pendidikan Hospitalisasi Di RS PKU
dapat mempengaruhi seseorang Muhammadiyah Yogyakarta setelah
termasuk juga perilaku seseorang akan diberikan health education pada
pola hidup terutama dalam memotivasi kategori sedang sebanyak 17
untuk sikap berperan serta dalam responden (56,7%) sedangkan paling
pembangunan. Pada umumnya makin sedikit pada kategori pengetahuan
tinggi pendidikan seseorang makin tinggi sebanyak 13 responden (43,3%).
mudah menerima informasi. Pada hasil Hasil penelitian ini mengalami
penelitian didapat pendidikan perubahan yang signifikan dari
responden dapat dikatakan cukup. pengetahuan rendah menjadi tidak ada
Pengetahuan dipengaruhi oleh sesudah diberikan health education.
7

Setelah diberikan health Perbedaan Pengetahuan


education didapat pada pengetahuan Sebelum dan Setelah Diberikan Health
nyeri menjadi 50%, dan juga Education. Berdasarkan analisis
mengalami peningkatan pengetahuan statistika sederhana diketahui bahwa
pada penanganan pasca stroke dan sebelum diberikan Health Education
aktifitas. Pada sesi ini responden para responden memiliki nilai skor
banyak responden bertambah pada rata- rata sebesar 11,9 sedangkan
pengetahuan tentang diet, tirah baring, sesudah diberikan Health Education
dikubitus dan rehabilitasi stroke. memiliki nilai skor rata-rata sebesar
Sesuai dengan teori menurut 16,3, dapat disimpulkan pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2014) dengan Health Education mengalami
menyatakan bahwa Pendidikan peningkatan sebesar 4,4. Begitu juga
Kesehatan adalah suatu proses dapat diilihat dari jumlah skor yang
perubahan pada diri seseorang yang diperoleh msaing –masing skor
dihubungkan dengan pencapaian sebelum diberikan Health Education
tujuan kesehatan individu dan sebesar 356 dan sesudah diberikan
masyarakat. Pendidikan kesehatan Health Education naik menjadi 490,
tidak dapat diberikan pada diri dapat disimpulkan pengetahuan
seseorang oleh orang lain, bukan dengan Health Education mengalami
seperangkat prosedur yang harus peningkatan skor sebesar 134.
dilaksanakan atau suatu produk yang Pengetahuan yang paling
harus dicapai, tetapi sesungguhnya banyak diketahui setelah health
merupakan suatu proses education yaitu pada pengertian stroke
perkembangan yang berubah secara dan dekubitus, setelah diberi health
dinamis, yang didalamnya menerima education didapat prosentase
atau menolak informasi, sikap, meningkat pada resiko jatuh diet dan
maupun praktek baru yang tirah baring. Pada sesi ini masih ada
berhubungan dengan tujuan hidup yang belum memahami betul tentang
sehat. Pendidikan kesehatan adalah nyeri, penanganan pasca stroke, tanda
penambahan pengetahuan dan gejala maupun rehabilitasi stroke.
kemampuan seseorang melalui praktik Selain dillihat dari distribusi
belajar atau instruksi, dengan tujuan frekuensi hasil penelitian didapatkan
untuk mengingat fakta atau kondisi Nilai P hitung lebih kecil dari nilai
nyata, dengan cara memberi taraf signifikan (0,000 <0,05) maka Ha
dorongan terhadap pengarahan diri diterima dan Ho ditolak. Artinya ada
(self direction), aktif memberikan pengaruh pemberian health education
informasi-informasi atau ide baru terhadap perubahan pengetahuan
(Suliha, 2013). keluarga pasien pasca stroke di PKU
Muhamadiyah Yogyakarta.
Pengaruh Pemberian Health Menurut Notoaatmodjo (2003)
Education Terhadap Pengetahuan prinsip pokok pendidikan kesehatan
Keluarga Dalam Penatalaksanaan adalah proses belajar. Proses adalah
Stroke Paska Hospitalisasi Di RS mekanisme dan interaksi terjadinya
PKU Muhammadiyah Yogyakarta perubahan kemampuan atau perilaku
8

pada diri subjek belajar tersebut. Di penatalaksanaan stroke paska. Hal ini
dalam proses ini terjadi pengaruh dapat terjadi karena beberapa manfaat
timbal balik antara berbagai faktor, yang didapat dari pemberian health
antara lain : Subjek belajar, pengajar education.
atau pendidik, metode dan tehnik Manfaat health education Pada
belajar, alat bantu atau media belajar responden ini seperti mengetahui
dan materi atau bahan yang dipelajari, tentang pengertian stroke, tanda gejala
sedangkan output adalah merupakan stroke, tidak hanya itu para responden
hasil belajar itu sendiri, yaitu juga mengetahui gambaran rehabilitasi
berupa kemampuan atau perubahan stroke, bagaimana hasil rehabilitasi
perilaku dari subjek belajar. Pada baik yang berhasil maupun yang gagal,
penelitian ini proses belajar health selain itu responden juga mengetahui
education merupakan langkah untuk tentang luka dikubitus, bagian mana
mendapatkan sebuah pengetahun baru yang sering terkena luka dikubitus, dan
yang nantinya akan merubah perilaku bagaimana pencegahan luka dikubitus.
responden. Pemberian health education ini juga
Dampak dari pelaksanaan dapat memberikan pengetahuan
Health Education menurut teori tentang pencegahan resiko jatuh pada
Doengoes (2007) yaitu menurunkan pasien stroke.
jumlah kekambuhan, penurunan Pengetahuan tambahan lainnya
perawatan kembali di rumah sakit, pada pemberian health education
dan kunjungan ke ruangan kedaruratan seperti mengetahui tentang bagaimana
yang tidak perlu kecuali untuk diet untuk pasien stroke. Pengetahuan
beberapa diagnosa, membantu klien tentang tirah baringpun bertambah
untuk memahami kebutuhan setelah untuk mengetahui kerugian dan
perawatan dan biaya pengobatan, bagaimana mencegah pasien untuk
bahan pendokumentasian keperawatan. tirah baring, pernambahan
Meskipun pasien telah dipulangkan, pengetahuan tentang nyeri pada pasien
penting bagi pasien dan keluarga stroke sekaligus cara mengatasi.
mengetahui apa yang telah Hidup Pasien Stroke Iskemik
dilaksanakan dan bagaimana mereka Di RSUD AL-IHSAN DAN RS AL-
dapat meneruskan untuk ISLAM derajat kesehatan Bertujuan
meningkatkan status kesehatan membandingkan pengaruh pemberian
pasien. Selain itu, ringkasan pulang Health Education terstruktur di RS
tersebut dapat disampaikan oleh Al-Islam dengan Health Education
perawat praktisi/perawat home care rutin di RS Al-Ihsan Bandung
dan mungkin dikirim ke dokter yang terhadap kualitas hidup pasien
terlibat untuk dimasukkan dalam stroke iskemik. Hasil uji statistic
catatan institusi untuk meningkatkan health education terstruktur
kesinambungan perawatan dengan berpengaruh secara bermakna
kerja yang kontinu ke arah tujuan dan terhadap kualitas hidup pasien
pemantauan kebutuhan yang berubah stroke iskemik setelah
.Hasil penelitian menunjukkan adanya mempertimbangkan umur, jenis
pengaruh terhadap pengetahuan kelamin, tingkat yang menunjukkan
keluarga pasien dalam
9

pasien stroke iskemik yang pasien dan keluarga Meningkatkan


dilakukan Health Education terstruktur pemahaman pasien dan keluarga dalam
memiliki peluang 20 kali lebih penatalaksanaan stroke di rumah,
besar untuk memiliki perubahan sehingga dapat melakukan
kearah kualitas hidup yang lebih baik penatalaksanaan pasca Stroke seperti
dibandingkan tanpa dilakukan health ROM, pencegahan dikubitus, diet, dan
education. mencegah resiko jatuh dengan baik,
SIMPULAN DAN SARAN sehingga mencegah timbulnya
Simpulan komplikasi dan meningkatkan
Pemahaman keluarga pada kesejahteraan pasien. Institusi Rumah
penatalaksanaan Pasien stroke di RS Sakit Hasil penelitian ini dapat
PKU Muhammadiyah Yogyakarta memberikan motivasi bagi perawat
sebelum diberikan health education untuk meningkatkan kinerja dalam
paling banyak pada kategori sedang memberikan health education
sebanyak 18 responden (60%) khususnya pada pasien stroke dan
sedangkan paling sedikit pada kategori dapat menjadi bahan masukan bagi
pengetahuan rendah sebanyak 12 perawat rumah sakit dalam melakukan
responden (40%). pada kategori evaluasi pelaksanaan health education.
sedang sebanyak 17 responden Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan
(56,7%) sedangkan paling sedikit pada menjadi salah satu tambahan sumber
kategori pengetahuan tinggi sebanyak pustaka baru dan menambah koleksi
13 responden (43,3%). sesudah buku baru di perpustakaan. Bagi para
diberikan Health Education memiliki peneliti yang berminat dan tertarik
nilai skor rata-rata sebesar 16,3. melanjutkan penelitian ini agar
Dilihat dari jumlah skor yang membedakan jenis stroke, lamanya
diperoleh masing –masing skor menderita semua aspek yang ada di
sebelum diberikan health education dalam standart penanganan pasca
sebesar 356 dan sesudah diberikan stroke.
health education naik menjadi 490. DAFTAR RUJUKAN
Terdapat pengaruh pemberian Health Aman M. (2009). Stroke,
Education terhadap tingkat (http://www.fajar.co.id/ind
pengetahuan keluarga tentang ex=news&id=3652),
penatalaksanaan pasca stroke di RS diakses tanggal 17
PKU Muhammadiyah Yogyakarta November 2014
dengan nilai signifikan sebesar 0.000 Andrian, J. Goldszmidt. (2013) Stroke
(p<0,05). Esensialkomplikasi dan
tatalaksana stroke,Pt
Saran indeks; Jakarta
Dari hasil penelitian diketahui Anonim. (2005). Jumlah Stroke
bahwa pemberian discharge planning Indonesia Ranking ke-4 Di
ternyata efektif terhadap peningkatan Dunia,
pengetahuan keluarga tentang (http://m.depkes.go.id/inde
pentalaksanaan pasca stroke. Untuk itu x.php?option=news&task=
kepada pihak – pihak yang berkaitan viewarticle&sid=1183&Ite
dengan hal tersebut disarankan : Bagi
10

mid=2), diakses tanggal 19 Yogyakarta, Fakultas


Oktober 2014 Kedokteran Universitas
Arikunto, S. (2006). Prosedur Gajah Mada; Yogyakarta
Penelitian Suatu Hidayat, A, A. (2007). Riset
Pendekatan Praktik, Keperawatan dan Teknik
Rineka Cipta; Jakarta Penulisan Ilmiah, Salemba
Birroudhoh, F. (2003). Gambaran Medika; Jakarta
Pelaksanaan Discharge Hidayati, N. (2005). Pengaruh
Planning Pasien Stroke di Pemberian Discharge
Ruang Flamboyan RSUD Planning Terhadap
Swadana Jombang, Peningkatan Pengetahuan
Fakultas Kedokteran Pasien dan Keluarga
Universitas Gajah Mada Tentang Perwatan Pasca
Brunner & Suddarth. (2000). Buku Operasi Katarak di Ruang
Ajar Keperawatan Medikal Rawat Inap RSUD
– Bedah Edisi 8, Penerbit Banyumas, Fakultas
Buku Kedokteran EGC; Kedokteran Universitas
Jakarta Gajah Mada; Yogyakarta
Dash, K. (1996). Discharge Planning Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis
for the Elderly, A Guide Metodologi Riset
For Nurses.Springer Keperawatan, Sagung
Publishing Company; Seto; Jakarta
United States of America Nursalam. (2008). Konsep dan
Firman (2013). Hubungan Peran Penerapan Metodologi
Educator Perawat Dalam Penelitian Ilmu
Discharge Planning Keperawatan Pedoman
Dengan Tingkat Skripsi, Tesis, dan
Kepatuhan Pasien Rawat Instrumen Penelitian
Inap Untuk Kontrol Di Keperawatan Edisi 2,
Rumah Sakit Paru Salemba Medika; Jakarta
Kabupaten Jember. Skripsi Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Universitas Negeri Jember Fundamental Keperawatan
Hartati, J. (2013) Hubungan tingkat Konsep, Proses dan
pengetahuan dengan Praktik Volume 1 Edisi 4,
prilaku familli care giver Penerbit Buku Kedoketarn
dalam merawat penderita EGC; Jakarta
pasca stroke dirumah. Rahmi, U. (2011). Pengaruh
Skripsi Fakultas kedokteran Discharge palnning
dan Ilmu Kesehtan UIN terstruktur terhadap
Syarif Hidayatullah; Jakarta kualitas hidup pasien
Haryono & Rudi. (2008). stroke di RSUD Al-Ihsan
GambaranPelaksanaan dan RS Al-Islam
Discharge Planning pada Bandung,Fakultas
Pasien STROKE di IRNA I Kedokteran Universitas
RSUP Dr. Sardjito
11

Indonesia, Balai Penerbit


FKUI; Jakarta
Siswono. (2006). Stroke Mengintai
Anda,
(http://www.gizi.net/cgi-
bin/berita/fullnews.cgi?ne
wsid1139208289,69032),
diakses tanggal 2 Januari
2014
Sugiyono. (2012). Statistik Untuk
Penelitian. Bandung :
Alfabeta
Sujarweni, W. (2008). Belajar Mudah
SPSS Untuk Penelitian
Skripsi, Tesis, Desertasi &
Umum, Ardana Media;
Yogyakarta
Suparno. (2008). Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan
Dukungan Sosial Terhadap
Tingkat Kepatuhan pasien
Stroke dalam Menjalankan
Pengobatan di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUP
RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, Fakultas
Kedokteran Universitas
Gajah Mada
Sutantri. (2008). Hubungan Tingkat
Dukungan Keluarga
dengan Kepatuhan Pasien
Stroke dalam Menjalankan
Terapi Diet Pasca Rawat
Inap di RS PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta, Fakultas
Kedokteran Universitas
Gajah Mada

You might also like