Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 86

Trauma Thoraks

Objektif
• Anatomi dada
• Penyebab utama cedera pada dada
• Tanda dan gejala Cedera pada Dada
• Berbagai jenis Cedera pada dada
• Penatalaksanaan Cedera pada dada
Anatomi dada

Paru-paru (kanan dan kiri)


Jantung
Diafragma
Anatomi dada

Rongga Perikardium

Rongga Pleura
Anatomi dada
Fisiologi Pernafasan
• Perubahan tekanan membantu:
• Pengembalian darah/Venous return ke jantung
• Memompakan darah ke sirkulasi sistemik
• Inhalasi
• Diaphragm a berkontraksi dan mendatar
• Intercostal berkontraksi dan memperluas rongga dada
• Volume Thorax meningkat
• Tekanan internal lebih rendah dari atmosfer
• Udara masuk ke paru-paru
• Exhalasi
• Relaksasi otot
• Diaphragma dan intercostal kembali normal
• Tekanan internal lebih besar dari atmosfer
• Udara keluar dari paru-paru
Penyebab utama trauma dada
• Trauma tumpul- kekuatan tumpul pada dada.

• Trauma tembus- benda tajam yang menembus dada


mengakibatkan lubang kecil atau besar.

• Cedera Kompresi- Dada terjepit diantara dua benda


dan dada tertekan.
Patofisiologi Trauma Thoraks
• Trauma Tumpul
• Subdivision Mechanisms
• Blast
• Pressure wave causes tissue disruption
• Tear blood vessels & disrupt alveolar tissue
• Disruption of tracheobronchial tree
• Traumatic diaphragm rupture
• Crush (Compression)
• Body is compressed between an object and a hard surface
• Direct injury of chest wall and internal structures
• Deceleration
• Body in motion strikes a fixed object
• Blunt trauma to chest wall
• Internal structures continue in motion
• Ligamentum Arteriosum shears aorta
• Age Factors
• Pediatric Thorax: More cartilage = Absorbs forces
• Geriatric Thorax: Calcification & osteoporosis = More fractures
Patofisiologi Trauma Thoraks
• Penetrating Trauma
• Low Energy
• Arrows, knives, handguns
• Injury caused by direct contact and
cavitation
• High Energy
• Military, hunting rifles & high
powered hand guns
• Extensive injury due to high
pressure cavitation

Trauma.org
Patofisiologi Trauma Thoraks
• Penetrating Injuries (cont.)
• Shotgun
• Injury severity based upon the distance between the victim and
shotgun & caliber of shot
• Type I: >7 meters from the weapon
• Soft tissue injury
• Type II: 3-7 meters from weapon
• Penetration into deep fascia and some internal organs
• Type III: <3 meters from weapon
• Massive tissue destruction
Patofisiologi Trauma Thoraks
Chest Wall Injuries
• Contusion
• Most Common result of blunt injury
• Signs & Symptoms
• Erythema
• Ecchymosis
• DYSPNEA
• PAIN on breathing
• Limited breath sounds
• HYPOVENTILATION
• BIGGEST CONCERN = “HURTS TO BREATHE”
• Crepitus
• Paradoxical chest wall motion
Cedera pada dada
• Pneumothorax • Cardiac Tamponade
Simple/tertutup • Ruptur Aorta Traumatik
• Pneumothorax terbuka • Asfiksia Traumatic
• Tension Pneumothorax • Ruptur Diafragma
• Flail Chest
Assessment of the Thoracic Trauma
Patient
• Scene Size-up
• Initial Assessment
• Rapid Trauma Assessment
• Observe
• JVD, SQ Emphysema, Expansion of chest
• Question
• Palpate
• Auscultate
• Percuss
• Blunt Trauma Assessment
• Penetrating Trauma Assessment
• Ongoing Assessment
Management of the Chest Injury Patient
General Management
• Ensure ABC’s
• High flow O2 via NRB
• Intubate if indicated
• Consider RSI
• Consider overdrive ventilation
• If tidal volume less than 6,000 mL
• BVM at a rate of 12-16
• May be beneficial for chest contusion and rib fractures
• Promotes oxygen perfusion of alveoli and prevents atelectasis
• Anticipate Myocardial Compromise
• Shock Management
• Consider PASG
• Only in blunt chest trauma with SP <60 mm Hg
• Fluid Bolus: 20 mL/kg
• AUSCULTATE! AUSCULATE! AUSCULATE!
Pneumothorax Simple/Tertutup
• Terbukanya jaringan
paru-paru sehingga
menyebabkan kebocoran
udara ke rongga dada
• Trauma tumpul
merupakan penyebab
tersering
• Dapat terjadi secara
spontan
• Biasanya sembuh sendiri
T&G Pneumothorax Simple/Tertutup
• Nyeri dada
• Dyspnea
• Tachypnea
• Penurunan suara paru pada sisi yang terkena
Penatalaksanaan Pneumothorax
Simple/Tertutup
• ABC dengan control C-spine
• Bantuan jalan nafas sesuai kebutuhan
• Jika tidak dikontraindikasikan, transportasikan dalam
pisisi setengah duduk
• Berikan perawatan suportif
• Kontak RS secepat mungkin
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Akses IV dan pengambilan sampel darah
• Berikan manajemen jalan nafas yang memungkinkan
intubasi
• Monitor terjadinya Tension Pneumothorax
Pneumothorax terbuka
• Terbukanya rongga
dada sehingga udara
masuk ke rongga
pleura
• Menyebabkan kolaps
paru-paru karena
peningkatan tekanan
di rongga pleura
• Dapat mengancam
kehidupan dan
memburuk secara
cepat
Pneumothorax Terbuka
Pneumothorax Terbuka
Inhale
Pneumothorax Terbuka
Exhale
Pneumothorax Terbuka
Inhale
Pneumothorax Terbuka
Exhale
Pneumothorax Terbuka
Inhale
Pneumothorax Terbuka
Inhale
T&G Pneumothorax Terbuka
• Dyspnea
• Nyeri tajam tiba-tiba
• Emphysema Subkutan
• Penurunan suara paru pada sisi yang terkena
• Gelembung berwarna merah keluar dari luka pada saat
ekshalasi
Emphysema Subkutan
• Udara terkumpul di lemak subkutan karena adanya
tekanan udara di rongga pleura
• Teraba seperti rice crispies atau bubble wrap
• Dapat dilihat mulai dari leher sampai area pangkal paha
Luka dada menghisap/
Sucking Chest Wound
Penatalaksanaan Pneumothorax Terbuka
• ABC dengan kontrol c-spine jika diindikasikan
• Oksigen aliran tinggi
• Dengarkan penurunan suara nafas pada sisi yang terkena
• Pasangkan occlusive dressing pada luka
• Beritahukan RS segera
Occlusive Dressing
Occlusive Dressing
• Asherman Chest
Seal
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasang akses IV Access dan ambil contoh darah
• Kontrol jalan nafas yang memungkinkan untuk intubasi
• Monitor terjadinya Tension Pneumothorax
Tension Pneumothorax
• Udara terkumpul di rongga pleura tanpa ada jalan keluar
• Menyebabkan paru-paru menjadi kolaps pada sisi yang
terkena dan memberikan tekanan pada mediastinum, sisi
paru-paru yang lain dan pembuluh darah besar
Tension Pneumothorax
Each time we inhale,
the lung collapses further. There
is no place for the air to
escape..
Tension Pneumothorax
Each time we inhale,
the lung collapses further. There
is no place for the air to
escape..
Tension Pneumothorax
The trachea is
pushed to
the good side

Heart is being
compressed
T&G Tension Pneumothorax
• Kecemasan/gelisah • Penggunaan ototbantu
• Dispnea berat pernafasan
• Suara nafas tidak ada • Distensi vena jugularis
pada sisi yang terkena • Pulse Pressures
• Tachypnea menyempit
• Tachycardia • Hypotension
• Pucat • Deviation trakhea
(late if seen at all)
Penatalaksanaan Tension
Pneumothorax
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi termasuk BVM
• Tangani T&G syok
• Beritahukan RS segera
• Jika terdapat Pneumothorax terbuka dan tersedia
occlusive dressing, dapat dipasangkan
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasang akses IV dan ambil contoh darah
• Kontrol jalan nafas termasuk intubasi
• Needle Decompression pada sisi yang terkena
Needle Decompression
• Locate 2-3 Intercostal space midclavicular line
• Cleanse area using aseptic technique
• Insert catheter ( 14g or larger) at least 3” in length
over the top of the 3rd rib( nerve, artery, vein lie
along bottom of rib)
• Remove Stylette and listen for rush of air
• Place Flutter valve over catheter
• Reassess for Improvement
Needle Decompression
Flutter Valve
• Asherman Chest
Seal makes good
Flutter Valve.
• Juga dapat
digunakan jari dari
sarung tangan lateks
• Or A Condom works
also
Hemothorax
• Terjadi jika rongga pleura terisi darah
• Biasanya terjadi karena kerusakan pembuluh darah di
thoraks
• Ketika jumlah darah meningkat, hal ini memberikan
tekanan pada jantung dan pembuluh darah lainnya di
rongga dada
• Setiap paru-paru dapat menampung darah sebanyak 1.5
liter
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax

May put pressure on the heart


Hemothorax
Where does the blood come from.

Lots of blood vessels


T&G Hemothorax
• Kecemasan/gelisah
• Tachypnea
• Tanda syok
• Sputum merah, berdarah
• Penurunan suara nafas pada sisi yang terkena
• Tachycardia
• Flat Neck Veins
Penatalaksanaan Hemothorax
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Amankan jalan nafas, berikan bantuan ventilasi
jika diperlukan
• Lakukan perawatan syok umum sehubungan
dengan kehilangan darah
• Berikan posisi Left Lateral Recumbent jika tidak
dikontraindikasikan
• RAPID TRANSPORT
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasangn akses IV besar 2 buah dan ambil contoh darah
• Manajemen jalan nafas termasuk intubasi
• Rapid Transport
• Jika Hemo/Pneumothorax memburuk, lakukan needle
decompression
Flail Chest

 The breaking of 2
or more ribs in 2
or more places
Flail Chest
T&G Flail Chest
• Nafas pendek
• Pergerakan Paradoxical
• Bruising/Swelling
• Crepitus (pergesekan ujung tulang saat palpasi)
FLAIL CHEST IS A
TRUE EMERGENCY
Penatalaksanaan Flail Chest
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi termasuk BVM
• Monitor adanya gejala Pneumothorax atau Tension
Pneumothorax
• Kurangi pergerakan dengan menggunakan tangan
sebagai bidai, sampai bulky dressing terpasang
• Hubungi RS segera
Bulky Dressing untuk pembdaian
pada Flail Chest
• Use Trauma bandage
and Triangular
Bandages to splint
ribs.
• Can also place a bag
of D5W on area and
tape down. (The only
good use of D5W I
can find)
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasang akses IV
• Manajemen jalan nafas termasuk intubasi
• Observasi terjadinya Pneumothorax dan Tension
Pneumothorax
• Jika terjadi Tension, lakukan Needle
Decompression pada sisi yang terkena
• Rapid Transport! Remember a True Emergency
Pericardial Tamponade
Darah dan cairan
menumpuk di kantung
pericardial yang
mengelilingi jantung.
Saat rongga
perikardium terisi,
menyebabkan kantung
membesar sampai
batas kemampuan
Pericardial Tamponade
Saat kantung pericardial
tidak dapat mengembang
lagi, cairan mulai
memberikan tekanan pada
jantung

Jantung menjadi tidak


dapat mengembang dan
tidak dapat memompa
secara efektif
Pericardial Tamponade
Karena pemompaan
yang buruk, tekanan
darah mulai turun.
Frekwensi jantung mulai
meningkat untuk
mengkompensasi tapi
tidak bisa
Tingkat kesadarana
menurun dan terjadi
henti jantung
T&G Pericardial Tamponade
• Distensi vena leher
• Peningkatan denyut jantung
• Peningkatan frekwensi nafas
• Warna kulit pucat
• Pulse Pressure menyempit
• Hipotensi
• Kematian
Penatalaksanaan
Pericardial Tamponade
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi dengan BVM
• Tangani T&G syok
• Rapid Transport
• Beritahukan RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Akses IV kanul besar
• Rapid Transport
• Lakukan pericardiocentesis jika diperlukan
Pericardiocentesis
• Using aseptic technique, Insert at least 3” needle
at the angle of the Xiphoid Cartilage at the 7th rib
• Advance needle at 45 degree towards the
clavicle while aspirating syringe till blood return is
seen
• Continue to Aspirate till syringe is full then discard
blood and attempt again till signs of no more
blood
• Closely monitor patient due to small about of
blood aspirated can cause a rapid change in
blood pressure
Pericardial Tamponade

•Is A Dire Emergency


Rupture Aorta Traumatic
Jantung menggantung pada
arkus aorta, sseperti sebuah
pendulum besar.

Jika pergerakan berlebihan


terjadi pada jantung (spt.
Deceleration akibat
kecelakaan, menghantam
suatu benda, dll) jantung
dapat terlepas dari aorta.
Rupture Aorta Traumatic
Kemungkinan bertahan
sangat sedikit dan tergantung
pada berasnya robekan.

Jika hanya robekan kecil,


pasien dapat bertahan. Jika
aorta terputus total, pasien
dapat meninggal segera
T&G Rupture Aorta Traumatic
• Rasa terbakar atau robekan pada dada atau lengan
• Penurunan tekanan darah cepat
• Nadi menignkat cepat
• Penurunan atau kehilangan denyut nadi atau tekanan
darah pada sisi kiri dibandingkan dengan sisi kanan
• Kehilangan kesadaran cepat
Penatalaksanaan
Rupture Aorta Traumatic
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi dengan BVM
• Penanganan syok
• Lakukan pemindahan pasien secara hati-hati

•RAPID TRANSPORT
• Hubungi RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama Jantung
• Akses IV kanul besar 2 buah dan ambil contoh darah
• Manajemen jalan nafas yang memungkinkan intubasi

•RAPID TRANSPORT
Asphyxia Traumatic
• Terjadi karena kompresi tiba-tiba pada rongga dada
• Dapat menyebabkan rupture massif pembuluh darah dan
organ rongga dada
T&G Asphyxia Traumatic
• Dyspnea berat
• Distensi vena leher
• Bulging, Blood shot eyes
• Lidah bengkak dan bibir sianosis
• Perubahan warna wajah dan leher menjadi merah
keunguan
• Petechiae
Penatalaksanaan Asphyxia Traumatic
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi menggunakan BVM
• Tangani syok
• Perawatan cedera terkait
• Rapid Transport
• Hubungi RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Pasang akses IV dan ambil contoh darah
• Pengaturan jalan nafas termasuk intubasi
• Rapid transport
Rupture Diaphragma
• Robekna diafragma sehingga organ abdomen masuk ke
rongga dada
• Lebih sering terjadi pada sisi kiri karena hepar membantu
melindungi sisi kanan diafragma
• Biasanya terjadi pada pasien dengan multiple injury
Rupture Diaphragma
T&G Rupture Diaphragma
• Nyeri Abdomen
• Nafas pendek
• Penurunan suara nafas pada sisi yang ruptur
• Bising usus terdengar pada rongga dada
Penatalaksanaan
Rupture Diaphragma
• ABC dengancontrol c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi menggunakan BVM
• Tangani sedera terkait
• Rapid Transport
• Hubungi RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Pasang akses IV dan ambil contoh darah
• Manajemen jalan nafas termasuk intubasi
• Observasi adanya Pneumothorax karena
kompresi paru-paru oleh organ abdomen
• Dapat dipasang NG tube untuk membantu
dekompresi lambung untuk mengurangi tekanan
• Rapid transport
SUMMARY

Chest Injuries are common and often life threatening in trauma


patients. So, Rapid identification and treatment of these patients
is paramount to patient survival. Airway management is very
important and aggressive management is sometimes needed for
proper management of most chest injuries.
The END

You might also like