Professional Documents
Culture Documents
Trauma Thoraks PDF
Trauma Thoraks PDF
Objektif
• Anatomi dada
• Penyebab utama cedera pada dada
• Tanda dan gejala Cedera pada Dada
• Berbagai jenis Cedera pada dada
• Penatalaksanaan Cedera pada dada
Anatomi dada
Rongga Perikardium
Rongga Pleura
Anatomi dada
Fisiologi Pernafasan
• Perubahan tekanan membantu:
• Pengembalian darah/Venous return ke jantung
• Memompakan darah ke sirkulasi sistemik
• Inhalasi
• Diaphragm a berkontraksi dan mendatar
• Intercostal berkontraksi dan memperluas rongga dada
• Volume Thorax meningkat
• Tekanan internal lebih rendah dari atmosfer
• Udara masuk ke paru-paru
• Exhalasi
• Relaksasi otot
• Diaphragma dan intercostal kembali normal
• Tekanan internal lebih besar dari atmosfer
• Udara keluar dari paru-paru
Penyebab utama trauma dada
• Trauma tumpul- kekuatan tumpul pada dada.
Trauma.org
Patofisiologi Trauma Thoraks
• Penetrating Injuries (cont.)
• Shotgun
• Injury severity based upon the distance between the victim and
shotgun & caliber of shot
• Type I: >7 meters from the weapon
• Soft tissue injury
• Type II: 3-7 meters from weapon
• Penetration into deep fascia and some internal organs
• Type III: <3 meters from weapon
• Massive tissue destruction
Patofisiologi Trauma Thoraks
Chest Wall Injuries
• Contusion
• Most Common result of blunt injury
• Signs & Symptoms
• Erythema
• Ecchymosis
• DYSPNEA
• PAIN on breathing
• Limited breath sounds
• HYPOVENTILATION
• BIGGEST CONCERN = “HURTS TO BREATHE”
• Crepitus
• Paradoxical chest wall motion
Cedera pada dada
• Pneumothorax • Cardiac Tamponade
Simple/tertutup • Ruptur Aorta Traumatik
• Pneumothorax terbuka • Asfiksia Traumatic
• Tension Pneumothorax • Ruptur Diafragma
• Flail Chest
Assessment of the Thoracic Trauma
Patient
• Scene Size-up
• Initial Assessment
• Rapid Trauma Assessment
• Observe
• JVD, SQ Emphysema, Expansion of chest
• Question
• Palpate
• Auscultate
• Percuss
• Blunt Trauma Assessment
• Penetrating Trauma Assessment
• Ongoing Assessment
Management of the Chest Injury Patient
General Management
• Ensure ABC’s
• High flow O2 via NRB
• Intubate if indicated
• Consider RSI
• Consider overdrive ventilation
• If tidal volume less than 6,000 mL
• BVM at a rate of 12-16
• May be beneficial for chest contusion and rib fractures
• Promotes oxygen perfusion of alveoli and prevents atelectasis
• Anticipate Myocardial Compromise
• Shock Management
• Consider PASG
• Only in blunt chest trauma with SP <60 mm Hg
• Fluid Bolus: 20 mL/kg
• AUSCULTATE! AUSCULATE! AUSCULATE!
Pneumothorax Simple/Tertutup
• Terbukanya jaringan
paru-paru sehingga
menyebabkan kebocoran
udara ke rongga dada
• Trauma tumpul
merupakan penyebab
tersering
• Dapat terjadi secara
spontan
• Biasanya sembuh sendiri
T&G Pneumothorax Simple/Tertutup
• Nyeri dada
• Dyspnea
• Tachypnea
• Penurunan suara paru pada sisi yang terkena
Penatalaksanaan Pneumothorax
Simple/Tertutup
• ABC dengan control C-spine
• Bantuan jalan nafas sesuai kebutuhan
• Jika tidak dikontraindikasikan, transportasikan dalam
pisisi setengah duduk
• Berikan perawatan suportif
• Kontak RS secepat mungkin
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Akses IV dan pengambilan sampel darah
• Berikan manajemen jalan nafas yang memungkinkan
intubasi
• Monitor terjadinya Tension Pneumothorax
Pneumothorax terbuka
• Terbukanya rongga
dada sehingga udara
masuk ke rongga
pleura
• Menyebabkan kolaps
paru-paru karena
peningkatan tekanan
di rongga pleura
• Dapat mengancam
kehidupan dan
memburuk secara
cepat
Pneumothorax Terbuka
Pneumothorax Terbuka
Inhale
Pneumothorax Terbuka
Exhale
Pneumothorax Terbuka
Inhale
Pneumothorax Terbuka
Exhale
Pneumothorax Terbuka
Inhale
Pneumothorax Terbuka
Inhale
T&G Pneumothorax Terbuka
• Dyspnea
• Nyeri tajam tiba-tiba
• Emphysema Subkutan
• Penurunan suara paru pada sisi yang terkena
• Gelembung berwarna merah keluar dari luka pada saat
ekshalasi
Emphysema Subkutan
• Udara terkumpul di lemak subkutan karena adanya
tekanan udara di rongga pleura
• Teraba seperti rice crispies atau bubble wrap
• Dapat dilihat mulai dari leher sampai area pangkal paha
Luka dada menghisap/
Sucking Chest Wound
Penatalaksanaan Pneumothorax Terbuka
• ABC dengan kontrol c-spine jika diindikasikan
• Oksigen aliran tinggi
• Dengarkan penurunan suara nafas pada sisi yang terkena
• Pasangkan occlusive dressing pada luka
• Beritahukan RS segera
Occlusive Dressing
Occlusive Dressing
• Asherman Chest
Seal
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasang akses IV Access dan ambil contoh darah
• Kontrol jalan nafas yang memungkinkan untuk intubasi
• Monitor terjadinya Tension Pneumothorax
Tension Pneumothorax
• Udara terkumpul di rongga pleura tanpa ada jalan keluar
• Menyebabkan paru-paru menjadi kolaps pada sisi yang
terkena dan memberikan tekanan pada mediastinum, sisi
paru-paru yang lain dan pembuluh darah besar
Tension Pneumothorax
Each time we inhale,
the lung collapses further. There
is no place for the air to
escape..
Tension Pneumothorax
Each time we inhale,
the lung collapses further. There
is no place for the air to
escape..
Tension Pneumothorax
The trachea is
pushed to
the good side
Heart is being
compressed
T&G Tension Pneumothorax
• Kecemasan/gelisah • Penggunaan ototbantu
• Dispnea berat pernafasan
• Suara nafas tidak ada • Distensi vena jugularis
pada sisi yang terkena • Pulse Pressures
• Tachypnea menyempit
• Tachycardia • Hypotension
• Pucat • Deviation trakhea
(late if seen at all)
Penatalaksanaan Tension
Pneumothorax
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi termasuk BVM
• Tangani T&G syok
• Beritahukan RS segera
• Jika terdapat Pneumothorax terbuka dan tersedia
occlusive dressing, dapat dipasangkan
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasang akses IV dan ambil contoh darah
• Kontrol jalan nafas termasuk intubasi
• Needle Decompression pada sisi yang terkena
Needle Decompression
• Locate 2-3 Intercostal space midclavicular line
• Cleanse area using aseptic technique
• Insert catheter ( 14g or larger) at least 3” in length
over the top of the 3rd rib( nerve, artery, vein lie
along bottom of rib)
• Remove Stylette and listen for rush of air
• Place Flutter valve over catheter
• Reassess for Improvement
Needle Decompression
Flutter Valve
• Asherman Chest
Seal makes good
Flutter Valve.
• Juga dapat
digunakan jari dari
sarung tangan lateks
• Or A Condom works
also
Hemothorax
• Terjadi jika rongga pleura terisi darah
• Biasanya terjadi karena kerusakan pembuluh darah di
thoraks
• Ketika jumlah darah meningkat, hal ini memberikan
tekanan pada jantung dan pembuluh darah lainnya di
rongga dada
• Setiap paru-paru dapat menampung darah sebanyak 1.5
liter
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
Hemothorax
The breaking of 2
or more ribs in 2
or more places
Flail Chest
T&G Flail Chest
• Nafas pendek
• Pergerakan Paradoxical
• Bruising/Swelling
• Crepitus (pergesekan ujung tulang saat palpasi)
FLAIL CHEST IS A
TRUE EMERGENCY
Penatalaksanaan Flail Chest
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi termasuk BVM
• Monitor adanya gejala Pneumothorax atau Tension
Pneumothorax
• Kurangi pergerakan dengan menggunakan tangan
sebagai bidai, sampai bulky dressing terpasang
• Hubungi RS segera
Bulky Dressing untuk pembdaian
pada Flail Chest
• Use Trauma bandage
and Triangular
Bandages to splint
ribs.
• Can also place a bag
of D5W on area and
tape down. (The only
good use of D5W I
can find)
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama jantung
• Pasang akses IV
• Manajemen jalan nafas termasuk intubasi
• Observasi terjadinya Pneumothorax dan Tension
Pneumothorax
• Jika terjadi Tension, lakukan Needle
Decompression pada sisi yang terkena
• Rapid Transport! Remember a True Emergency
Pericardial Tamponade
Darah dan cairan
menumpuk di kantung
pericardial yang
mengelilingi jantung.
Saat rongga
perikardium terisi,
menyebabkan kantung
membesar sampai
batas kemampuan
Pericardial Tamponade
Saat kantung pericardial
tidak dapat mengembang
lagi, cairan mulai
memberikan tekanan pada
jantung
•RAPID TRANSPORT
• Hubungi RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor irama Jantung
• Akses IV kanul besar 2 buah dan ambil contoh darah
• Manajemen jalan nafas yang memungkinkan intubasi
•RAPID TRANSPORT
Asphyxia Traumatic
• Terjadi karena kompresi tiba-tiba pada rongga dada
• Dapat menyebabkan rupture massif pembuluh darah dan
organ rongga dada
T&G Asphyxia Traumatic
• Dyspnea berat
• Distensi vena leher
• Bulging, Blood shot eyes
• Lidah bengkak dan bibir sianosis
• Perubahan warna wajah dan leher menjadi merah
keunguan
• Petechiae
Penatalaksanaan Asphyxia Traumatic
• ABC dengan control c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi menggunakan BVM
• Tangani syok
• Perawatan cedera terkait
• Rapid Transport
• Hubungi RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Pasang akses IV dan ambil contoh darah
• Pengaturan jalan nafas termasuk intubasi
• Rapid transport
Rupture Diaphragma
• Robekna diafragma sehingga organ abdomen masuk ke
rongga dada
• Lebih sering terjadi pada sisi kiri karena hepar membantu
melindungi sisi kanan diafragma
• Biasanya terjadi pada pasien dengan multiple injury
Rupture Diaphragma
T&G Rupture Diaphragma
• Nyeri Abdomen
• Nafas pendek
• Penurunan suara nafas pada sisi yang ruptur
• Bising usus terdengar pada rongga dada
Penatalaksanaan
Rupture Diaphragma
• ABC dengancontrol c-spine sesuai indikasi
• Oksigen aliran tinggi menggunakan BVM
• Tangani sedera terkait
• Rapid Transport
• Hubungi RS segera
Penatalaksanaan Lanjutan
• Monitor jantung
• Pasang akses IV dan ambil contoh darah
• Manajemen jalan nafas termasuk intubasi
• Observasi adanya Pneumothorax karena
kompresi paru-paru oleh organ abdomen
• Dapat dipasang NG tube untuk membantu
dekompresi lambung untuk mengurangi tekanan
• Rapid transport
SUMMARY