Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 147
> 9900000000000 0000000000000000 2 > For Private Use Only Mold Basic Design Textbook Prepared by Indonesia Mold & Dies Industry Association (IMDIA) Supported by Mr. Makoto Nakazawa HIDA - The Overseas Human Resources and Industry Development Association Mold & dies indus Assodation Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design mes Bab I. Apa yang dimaksud dengan Moldidie? 1. Macam-macam moldidie Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis cotakan dan metode proses kerjanya secera umum, ‘Yang dimaksud dengan cetakan adalah cetakan yang dibuat dari metal yang bisa fa] (1) Setting lembaran material @ Penyedotan udara {@) Dilakukan peniupan untuk mengeluarkan produk, selesai Step up ‘Tahapan detaiinya seperti berikut TTahapan proses Dengan heater, lembaran material thermoplastk dipanaskan dan dibuat menjadi lunak. Udara dalam mold cisedot melalui ubang pembuangan udara dan cibuat hampa udara (vacuum), Usdara cisedot sekali leg dan produk terbentuk sesual dengan bentuk mal. Karakteristik Karena tekanannya rendah (kg/cm), maka material moki bisa menggunakan bahan dari batu (gypsum), kayu maupun thermosetting plastik. Biaya tooling murah selain itu bisa digunakan untuk membuat produk ukuran besar, Jarang digunzakan untuk bentuk produk yang rum (complicated). = RIM (Reaction injection Molding) 2 jonis material atau lebih cimasukkan ke dalam mold, pembentukan produk berdasarkan reaksi perutahen eR (1) Material dlunalekan Q) Materia diairkan —_@) Pembukaan cetakan, selesai eed Step up Tahapan detailnya sepert berkut. Tahepan proses Material dlunakkan dengan cara dimasukkan ke dalam ruang heater. Cairan materal lunek dimasukkan ke dalam mold dengan menggunakan tekanan, Pengerasan terhadap material cai. Mold dibuke dan produk cikeluarkan, : Kerakteristic ‘Tahapannya mirip dengan proses injeksi, pada transfer process, untuk mendapatkan plastistas dan supaya material mencair maka material dimasukkan ke ruang heater. Material yang sering digunakan adalch thermosetting plastic. Pada compress forming sudah terdapat pengembangan untuk produk yang sult ciproduks, sebalknya pada transfer process saat ini penggunaannya untuk produ tertantu sala, Cocok untuk bentuk yang rumit dan produk yang tebal. Kekurangan Biaya pembuaten mold menjadi mahal. 2, Proses injeks! (Injection process) Dalam bab ini akan dibahas mengenai urutan proses, karakteristik, kekurangan dan operasionalnya secara mondetail, Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonests Mold & Dies inde Assocation Proses Injeksi merupakan mefode umum yang digunekan dalam pengolahan plastk, Produknya bias murah, kualias tinggi dan bias cikesjakan secara massel menyebabkan sering Gigunaka untuk membvat suatu produk, ‘Material dimasukkan ke dalam mold, selanjutnya adalah proses pembentukan produk. ao a | Pye (1) Material dicaitkan (2) Material ialkan ke delam mold (3) Setelah didinginkan didalam slinder produk dikeluarkan Tahapen proses aw material dipanaskan dan dilembutkan di dalam siinder panas hingga memliki sifat plastisitas dan borubah bentuk menjadi caran plastk, {Dalam buku ini, material sebelum dipanasken disebut raw material, Material yang sudah memik plaststas disebut dengan cairan plastik). Dari slider panas, calran plastic dinjoks’ ke datam mold dengan tekanan tinggi Dengan pendinginan, cairan plastic mengeres. Produk dikeluarkan dengan alt ejector, Kerakteristi Kebanyakan material enis thermo plastic dan sebagian material jens thermosetting plastic bias digunakan. Bisa untuk membuat produk dengan kualifas, herga rendah dan proses cepat secara bersemaan. . Kerena urutan proses (cycle) bias dibuat olomatis, maka produksi massal bisa meningkat. Kekurangan Dengan banyaknya verian raw material, tanpa salting sesuai dengan detail persyaratan sering tmbul ‘masalah produksi (NG). Produk utama Berang keperiuan sehar-hari, produk plastic umum lainnya untuk elektronik, mobil, dsb. ‘Mari kta bahas sedikit lebih mendetall lagi untuk pergerakan injeksi dan fungsinya serta perangkat screw pada mesin injeksi. * Closing dan clamping mold Dengan tekanan rendah awal penutupen mold dimulzi, tepat sebelum mold menutup maka langsung ‘menggunakan tekanan tinggi sehingga mold menutup dengan kuat. Stepup : Kalau mold menutup dengan tibe-tbe, meka dkawatrkan akan tefjadi Kerusakanvkelainan pada mold. Untuk ity pergerakan penulupan mold ted dari 2 step. Selan itu, kadang di dalam mold terdapat sisa-sisa sampah. Apabila penutupan diakukan dengan sekaligus tekanan tinggi, dkawalrkan mold akan luka dan rusak. Untuk menghindar tu, maka pergerakan penutupan clibuat2 step. - Instalas injeksi Mold « Nozzle touch dan injection Setelah clamping, mka instalas|njoksi bergerak maju dan nozzle menempel((ouch) pada sprue bush mokd Selenjuinya material cai dinjeksikan ke dalam mold (di dalam instaastineks', raw material dibuat menjadi plastistas dan dalam kondisi mencai). Step up ‘Tekanan injeksi yang digunakan untuk memasukkan material air ke dalam mold disebut dengan tekanan ke. crate Prastik car <— Mold Instalastinjaks! * Holding, Cooling dan Plasticity ‘Sesudah injeksi dan material plastic sudah memenuhi mold, sambil ciberi tekenan dan ditehan (Holding Pressure) lalu ilakuken pendinginan. ‘Sementara material cair didinginkan dan dikeraskan, instelasiinjeksi melakukan pastistas raw material untuk produksi berikutnya. ‘Yakni proses pencampuran (mixing) oleh sorew di mana panas tergantung dar band heater yang dipasang di luar slinder dan membuat material memil sifat plastsitas dan mencair. Step up Pressure holding disebut juga dengan tekanan ke-2. Pada waktu pendinginan maka produk akan susut (shrink), untuk itu maka pert dlakukan pressure holding untuk menambah bagian yang susut dan untuk menghindart terjadnya cekungan (shrink mark). Plastik cai BS vt — im Hi Sean Band Fate, Sind Moi Insttas injeksi Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design ffl Indonesia Hak es indt Assocaton » Pelepasan nozzle, pembukaan mold dan pengeluaran produk ‘Setelah pencairan raw material dan proses pendinginan selesai, maka instalasi injeksi akan menjauh dari mold dan terjadi pembukaan mold, Sesudah mold terbuka seluruhnya, maka ejector ‘pin akan mengeluarkan dan mengambil produk. Dengan demikian 1 cycle telah selesal. 5 \ Install pongaluarar (eect LP Mold Instalasiinjeks! ‘Step up ‘Waktu ingin memperpendek cycle, banyak yang memperpendek jeda waktu nozzle touch dan pelepasannya. Bab. 2 Karakteristik proses injeksi plastik Dalam bab ini kan djelaskan mengeneijenisjenis plastk yakni; Karakterstik dan perbedaan masing-masing thermoplastics and thermoseting plastics maupun perbedaan antara crystal plastic dan non-crystal plastic. © Thermoplastic ielau thomoplestic dipanaskan, maka akan menjactlunak dan mencair. Dalam kKoncisi seperti dlinjeksikan ke dalam cavity dan diakukan pembentukan produk, Selanjutnya dilakukan penurunan temperalur dan dkeraskan. Plastik yang sudah mengeras bisa dilakukan pelunakan lagi dengan cara ipanaskan. Terdepat 2 jens thermoplastic yekni crystal plastic dan non-crystal plastic, yang sangat sesusl untuk proses injoksi plastik. Cycle imeny lebih pendek eibandingkan dengan thermosetting plastic. Daftar berikut adalah produk-produk yang menggunakan material thermoplastic. {Contch penggunaan thermoplastic] [Nene a | [Press rent] Pessina) | i rovetnvene pe) | Pertanssmstann,rinaen, at | Kantng esi ' 2) | Fimcove Pastksarpsh | | Cave cover Wwasan setun Barer ess shah Pease { Ppa ges | Eterornterior mobi Perbungius maken | Exterioiterior moti Polypropylene (PP) | Perbungias makanan “Tampa! abun pada mesin cucu Container tal pahaian tol, gelasiing plastic (Keras} Poyiny chose ervey | psurucpererien Saran a tk ‘Ataturk pekejaan konstks funakd Lanta, deding “Ternpat kane Vane | sen Tempat makenan varsparan (HPS) Poysyrene(Ps) | Parts uk besar TV, Kukas, M.cucl, AC, dsb Produktahan panas Container Housing korauter, ptr, mesin fax, HP, dsb Peingan CD, DVD, ds Polycarbonate PC) |. Lensa headlamp, meteran mctil ata vans bangunn,gereng past, ‘peredam suara ruang " see Acre sade) Housoa api, pres Syrene sing alas, AC. mesh peryodtsampah 85) | Partum game machine, sports pherpea dsb oyarise amu | Paryarg bereak (et, gear. can cryion (PA) Festner, bald: * : [Material plastik yang digunakan untuk Komponen mobi, dsb] 40 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Sg sores Wald & Des induste Assocation Carry box (ABS) Roof rel (PC) Spoiler (ABS) Burmper (PP) ‘Over vendor (PP) [Materiel plastic yang digunakan untuk komponen bagian dalam mobil, dsb] Installment panel (ABS) Door trim (PP) _-” Break pedal (PA) Console box (PP) © Thermosetting plastic Kalau thermosetting plastic dipanaskan maka akan menjadi lunak (yang benar adalah tidek mencalr. ‘Dalam koncisi sepert ini dinjeksixan ke dalam cavity dan dlakukan permbentukan produk. Selanjutnya dilakukan penurunen temperatur dan cikerasken dengan cara persenyawaan kimia. Sekall mengeres, meskipun Gipanasken tidak akan menjadi lunak lal. Seurubnya adalah berjeris non-crysal plastic, dan banyak yang tidak sesuai untuk proses injoks!plastik. Cycle timenye conderung parjang. Kelau dlakukan pemanasan di atas temperatur stander (Tgp), Luna ™2k@ themosetng paste ekan meluna Unk rmengeraskannya maka kalau tidak di bawah temperatur persenyawaan kimia (Tg™), meskipun tejadi reaksi Kimia, totapi plastic tidak mengeres. Waktu pengerasan| i Mechanical(Sifat_ mekarik) ‘Adela jonis plastk yang memilki perubahan mekankkal yang mana kalau ciberixen tenaga (beban), ‘meka plastik akan berubeh bentuk maupun hancur. Wektu yang dipertukan untuk perubahan temperatur maupun besaran tenage (beban) berbeda-beda tergantung dari beban yang citerimenya, Waktu digunakan diluar ruangan, Kualiles material menurun karena sinar ultraviolet > Themal(Siat_panas) ‘Merupekan karakter plastk untuk mengantisipasi terhadap perubahan panas seperti heating, buming, dsb. Dibandingkan dengan metal, secara umum koefisiensi pengembangan panas (coefiient of thermal expansion) dan sift bakar (flammability thermo plastic lebih besar. Sementara konduiktvtas panas (thermal conductivity) dan kapasitas panas (heat capacty)nya lebih kecil, Kemungkinennya Kecll untuk digunekan pada temperatur sangat tinggi. » Chemical(Sifat Kiiawi) Karakter plastk yang digunakan untuk menganisipasi penubahan ingkungan, seperti produt-produk ‘yang berhubungan dengan bahan kimi, obal-obatan dan untuk menghinderi stress crack, penggunaan produk diluar ruangan, dsb, Apabila bahan kimia bersentuhan langsung dengan plastk, pati akan {erjadi perubahan, Data ii (data Karakteristik perlawanan bahan kimia) tanpa ada tegangan (stress) ‘maka dalam 1 minggu akan timbul perubahan permukaan, kualtes, ukuran, dsb plastk yang bersentuhan langsung dengan bahan Kia > Eloctical(Sifat elektrix) DDisebut juga dengan electromagnetic, Yakni sifat isolas, nduksiistrk, dsb. Karena plastik memilik sift isolas list balk, maka sering digunatan untuk bideng kerja elektronik. Kelemahannya adalah bisa menghentarkan anus Iistrk bla bersentuhan dengan electromagnetic (electricity). > Physical(Sifat fiska) ‘Adalah beratjenis, optics, higroskopis, dsb, Berat jenisnya keci, dan akan tesa perubahan bil dlakukan heat treatment, tekanan, dsb. © Karakteristik proses material ‘Akan dijelaskan mengenai keraktesistk dan penggunaan materia, itereitem yang perlu diperhatikan, persyeratan produks|, sfat benda, dsb. (untuk thermosetting plastk akan djelaskan sifat bendanya saja). Banyak terjadi perubahan material plastik oleh banyak faktor yang menyeriainya. Akan dijelaskan secara. mum karakterstik, penagunaan, ha-hal yang peru diperhatikan dan syarat-syarat produksi. > Polyamide atzu nylon (PA) Karakteristk Cocok untuk antisipasiterhadap kejutan (Impact resistance) dan bahan kimia, sesuai pula untuk elektrorika. Meskipun delam temperatur tendah, tetapifiskplastk tidak rusak. ‘Tiik caimya tinggi dan memilk Ketahanan terhadap panas, Krena memiliki sfat pelumasen sendir, sering digunakan pada shaft holder Komponen mesin. Penggunaan Banyak digunakan untuk Komponen bergerak mesin (shaft holder, gear, cam, dsb), bot, dsb. Habhal yang herus diperhatiken Karena mengandung air (Jembab), kalau tidak dliakukan proses pengeringan sebelumnya, tidak ‘sken mendapatkan hasil yang dinglnken. Kepresisian ukuran akan menjadi buruk dan terjadinya perubehan kualitas material Karena kekentelan cairannya rendah, mudah tmbul fash, : Persyaratan produksi Biasanya temperaturplastk disating agak tina 7 Dilakukan pengontrolan pada temperatur mold, dan pendinginan dilakukan secara seragam, [Sit rowat ting aan a) egca | | oe ee o | 1 Gatien) | Name | Grade | Mat p- sib asin aa | mw [ear | zso~as0 | zo~80 | t000~t500 ‘Sfat2(resio pengetbangan- beetjris) | Nera '| rade | Met pe- fsental sin | comin [tes | Set x wee | me a ime ont 1 | tame) | |Povaride] None | - |PAG| 25~220 | as~is | e~ier | 70 | yense > patel sowam foowso ) ear foemir ure | iat (kelasian takan kekuatan kejtanfmpack) (Sa ham = ai = ea a Camas | Gane iat nae poesia eg | seat | stengh jae [oF aren | teeny” apenay | ater) (boymato) Nine | ~ [Pas |eo-ec | ow | ~ta0 fio~z00 [ Grade (nfeel Vnjenes | pabe) ewan | ceo | own [tone » Polypropylene (PP) Karakieristk ‘Secara umum, ciantara plastik yang ada, plastk ini memilki beratjenis paling ringan. Alrannyapun sengat bagus. Bisa digunakan untuk bermacam-macam gate; pin polnt gate, drect gate, gate khusus, dsb, Karena tidak mengandung air (lembab), sebelum proses injeks tidak peru adanya proses pengeringan, Perubshan rasio penyusutan injeksitergantung dari temperature mold . ‘Ani ausnya bagus. Kekuatan pelengkungan produk juga bagus. Kekuatan terikannya ting Penggunzan ‘Sering digunakan untuk produk ukuran sangat beser dan produk sangat tipi. - Karena ulet, sering digunakan sabagal engselhinge (area yeng terus-terusan ditekuk-tekuk), Halal yang herus dipethatixen Karena penyusutannya besar, maka Kelau pendinginannya Kurang akan timbul tegangan (stain) ‘Untuk mendapatkan kepresisian produk yang dinginkan, peru cllakukan penyesuaian “4 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonesia Mold & Dies indus Assocation temperature, Karena mudah timbui cekungan (curve) maupun gelembung (bubble), tekanan injokst pertu diseting Persyaratan produksi(Molding condition) Biasanya temperature mold berkisar 40 —60°C. ‘Standar tekanan injoksi adalah 800 — 1200kgtfcm?, Kalau tidak timbul fash, lebih tinggl tekanan lebih bagus. ‘Temperatur slider datam area 200 - 300°C. Bila memungkinkan sedikt dibuat lebih tinggi. ‘Sift temperatur kerng-tekenan ink) i | From [mu [age bead oo Teg caee Tae a ot wage int | | al | ee | oe how} |) (|: -fetem2) z | I ees ano. | [emo v0 | | [rasa ‘Sifet.2resio pengembangan-beratjeris) Nama [rade | wat e- mba Set Crue [Heat [a | = hewaws, | se | jen [om pe Seen Pajgeo- | Sater | = | PP | n-e00.| 10-25 | as-is | 109-190 090-081 | pene. are Gata | wc: eet ob | on Vantaa | r10-ye1 | 122-128 | Sie (ecetentarkan-Kelustn keaninpect) ama [Grade | Nak po Bimbal! Kekoion | Sonase [Cone “pack | jsian | tarikan strength | strength ‘strength pas | [s gion) een) | Papo. | Staner | [sg-100 | pyre: faecal fe (ans woe ar-ae | 400 Pec > Polyethylene (PE) Karakterstic PE dlbagi menjadi 2 yakni low precision PE dan high precision PE. Low precision PE lebih lunak dlzandingkan high precision PE, dan bagus untuk proses injeksl. High precision PE memilki keuletan dan ketahanan yang kuet. ‘Sesual untuk bahen kimia, Karena tidak mengandung air (embab), sebelum proses injeks| idak perlu adanya proses pengeringen. Penggunean Low precision PE banyak ciguntakan untuk produ luna, produk dengan bentuk rum, plastk bbahan pembungkus. Karena low precision PE bagus dalam alran material, maka sering digunakan untuk proses injeksi High precision PE digunakan untuk produk ukuran besar, produk berbentuk bulat, container, dsb. # Ha-hal yang herus diperhatikan Kalau temperature cibuat tinggi, maka cycle time menjadi lama, Kelau keuletan diturunkan, penyusutan merjadi besar dan beret jenisnyapun menjadi berat. Kalau temperatur mold cturunkan, peimnukaan produk akan terkelupas dan timbui perubahan bentuk. ‘Apabila temperatur mold dineikkan akan membuet permukaan produk semakin mengiap, dan petmukaan semakin bagus. “Tekanan injoksi dinaikkan, temperaturcairan plastk dalam mold menjadi seragam, kepresisian dan kekuatan produk semakin balk. Setelah pengjsian cairan plasti, lebih baik kalau dlekukan low holding pressure. [sta temperate ken: -tokenan | il | — Me eae ©. | ween seo~atto | toweo | see~at10 to~ao | eo0~1410 Tghian | Saninoe | Heo srt | See | Cae | ae | teen | temp) [eowtoo [sre~ae2 Jere [arma | ar~ra7 joe [ries | sae~e [aosi~oons Tee | siorath | srergh | seth (helen) | glen) | Gena) [Povetene| wicae [ —~ | i 7 = [rove | ate~any | e0~200 | » Acryonitile Butadiene Styrene (ABS) Karakteristk ‘Memmi elastistas dan sult retak. erena merupakan non-material plastic, merupakan plastic tahan bocor. Memitk stabiltas ukuran dan balance, Relative mudah delam proses tahap ke-s (plating, painting, dsb). Penggunaan Banyek digunakan untuk produk elektronika dan interior. Ha-hal yang hatus diperhatikan Karena mengandung air (lembab), kalau tidak dlakukan proses pengeringan sebelumnnya, aken ‘memudehkan tmbulnya gelembung (bubble) pada pernukaan, retak (crack), dsb. Dalam proses pembuatan design, dlusahaken untuk menghindari bentuk produk tpis yang sult diakukannya pengisien cairan plastk. PPersyaratan produksi(Molding condition). ‘Membuat temperatur mold stabil dengan setting 60° — 80°C, cenderung pada temperatur tinggi. 16 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Karena agak sult unt pergaannya, maka setingtkanen ines! buat ak tn Sift (temperauyr ketng-teenan inet Fad te vers | Gade | MeO Sint plastic | rgisian a) r / nes| 7000 sete ro | oS | jatadiene = - I Ht Sym” | resist | JABS] 70~80 | ae | rw gee | | SSESBE -08 | vo~e Sonn [Conte | Het ' ‘Sibal estes | Seti : ngs rai slestk rose th mre | emt | | ge~i0e | 1.02~107 perfect Sasser es~ize | 1.00~1.08 ‘rene as) f BARE 9 as~ao | amar | onto | ea~tte | 120~1 88 Polycarbonate (PC) Karakteristix “Titk peleburennya ting, Kekentalan cairan juga tina. RRasio penyusutan relat kel yakni 0.5% -0.8%, dak menimbulkan perubehan posis gate, Di bawah 150°C material tidak menjadi lunak. ‘Tahan terhadap kejutan (Impact). Rasio penyusutan keol, dan ukurannya stabi. Penggunaen Digunakan untuk produk yang memertukan Kekuatan maupun area produk yang mendapatcan, tekanan berat. Halal yang harus diperhatican arena mengandung air (embab), kelau tidak dilekukan proses pengeringan sebelumnya, sangat berpengauh pada kualitas permukaan produk. kalau temperatur mold cibuat tings, maka eycie ime menjadi tama, kKalau temperatur mold cfbuat rendah, maka akan mudah timbul tegangan (strain. Kalau tekanan injeks eral tinggl,ekan timbul tegangan di begian dalam produk dan procuk muah retak (creck). 1-40 | ekwiin | Comprss {Cine [pack crate | MABE Sirbol eee” | SU | srg ten ee eer Gena) | oarera | tena) | afer al wer~ere | 7e~100 | 6~a87 | goa, ea | ES yo aintee | | [0s | ese soe~7o2 | 708~1080 | 108254 jas re ee | | ~ | RRR laa | s70~740 sao~1850| 1120~1800 sata I ‘Temperatur mold berkisar 85° — 110°C. Kalau dlbuat tinggi maka alran material menjadi bagus, kllauan permukean menjadi bagus dan bisa mendapatkan produk dengan tegangan (strain) sedi, Setting tekenan injeksicibuat tinggl ‘Tomperatur slinder berkisar 260° — 300°C. Set (emperat Kring tkanan| ints) | I : ' rial | (bation) rr T00~1500 Polycar- " See |= [> [ge jas eq Lt Fiber glass | - | BE c80~2610 | | | Sifet-2 (rasio pengembangan - beret jenis) ape aa Grade | ngisian jenis a | Taeze = eee A ~ [Aiea ec | aco ormon | tos neuise) tase EEE a an kejutanimpack) ‘Koiwatan” | Compress. {~~ Cane impack jmibol arian | strat | strength | strangth Qegilem2) | Gea) | egtema) | ogiema) | ee | 6 [osmras) ew | emo | eb~100 1 Polycar [ r | A TF eects fear [| fees | 5g | | (PC) i — | Ty Tre Tr | | = FREER [ro earn aveten| war | > Polystyrene (PS) Karakteristk Penyusutannya kecl dan tidak lembab, ‘Sabiltas panasnya bagus, sehingga walaupun teriperaturslinder tertalu tinggi tidak teqjad perubehan kualias akibat panes yang diterimanya. Sanget bagus untuk electric insulating dan bahan kimi. i Hathal yang harus diperhetikan Kalau salah dalam persyaratan produksi, tegangan (strain) membekas pada bagian datamn produk ‘dan waktu release, produk akan retak (crack). Apabila tekanan injeks! terelu tinggi, menyebabkan release menjadi buruk dan timbul fash. Persyeratan produksi(Mokiing condlion) 18 Mold Dies indus Assocation Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design fA Indonesls ‘Secara umum, sebaiknya temperatur mold di bawah 40°C, Tetapi kalau ingin memperbaiti Klauan permukaan sebalknya temperatur mold berkisar 60° 70°C. ‘Silt temoeratrkerngtokanen nek) Nama fe | Mate [dase | SP | in| Si 120~810 190~269 190200 Fiver gas 10%. 3 |sstax2 esio pangembangen- beratenis) wee | can | te loro alae a — ier | mt ‘m9. €) Scarf eee tee [ores | emf oe eee | I rewio4 | 1ao~t08 | | Pete = oe=c8 rio | 120-190, i ia - Sift 3 (kelwetan| taken -kelvetan kojtenfimpack) ‘une [ impack Nara Maxpe- Simtel eter | stenath Grade pe Simtel) aon | tena | seengh | stengh pisete aise eens | afer | Ueafendy | agen) [apps | aa0~e40 [ooo~1120) sso~soo0 | 1.1~22 [es | ora | ee fo [oe Fiber dass | ~ | ames anve | PS au~eaq [26~200 | sow) eg0~10n0 |940~1270| 7a8~1410 | 14~22 t » Polyvinyl chloride or vinyl (PVC) Karakteristic Kekentalan cairen material tnggl Alan cairen plastik buruk, ‘Sesual untuk bahan kimia seperti acid, alkaline, dsb. Tidak tahan cuaca, lemah dalam perbedaan temperatur. Bisa digunakan untuk material bahan pelekat (adhesive). Halal yang harus diperhatikan ‘Kaleu tidak dlakukan pengontrolan temperalur dengan balk, akan menyebekan ‘kebakaran’ (ouming) yang diseabkan oleh panas dan juga menyebabkan keeusan mold, ‘Untuk melancarkan tekanan injeksi, eprue, runner, gate dibuat besar dan pendek. Sebisa ‘mungkin ketebelan produk cibuat tebal. \Kaleuinjeksitealu cepat, menyebabkan keausan gate karena gesekan panas dan juga menyebabkan ‘kebakeran’ (burning). Porsyaratan produksi ‘Tekenan injeksi berkisar 800 —1200kat/omt, cisettng sedikitlebh tinggi. Setting temperatur slinder dat rendah, uamurya ela 180° — ‘exo. Mod! | Pressure Tors. | ivecion ©, | baer 7 ~e0 | 562~1760 ‘chord so~e0 _|se2~1780 ‘acVint eve) Sine] PS ieee ean ‘Ste tompers arg aren ks shine | “Gentine Set | ao | heaves, mo [| tem tome | ions Waka Campane tomer | stein Leena) | ease | ‘oro [er cee [sae | OM Met. pe- k ngs i 1 \ (pew as| © Gl | w Sitet.2 reso pengorbangan- el Patie [eparia ‘Natna Maps 1 Sat fs =-e-+F eee «| amas [vormo | | xen & [re| @ pom [ro] roe [oe [Sol |e ivan [mia | wee [ommian 20 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Sy snocese evocation Phenol-Formeldehyde (PF) | Stet corporat levng ekanan iets) me ee eta eitainpeck) a Gee [eee Nat 20 mol tae | Steg | sans | seis aislan (| ere) | tegtemay | eatomay | ugtem)— Bab 3. Mekanisme Mold 4. Konstruksi mold Dalam bab ini akan djlaskan mengenei 2 plate, 3 plate dan runneriess motd Bentuk dasar konstruks! mold dtentukan setelah pertmbangan teknis metput! bontuk produ, jumiah produks, ualitas produ, posisi gate dsb. Mold dibagi menjadi; 2 plate (2 komposs’, 3 plate (3 komposisi),runnerless (hot runner) dan mold yang dirancang Khusus di mana masing-masing meriki karakteristktersendir, © 2 plate (2 komposisi) PL (Parting Line) mold hanya ada 1 saja den mold terbagi menjadi 2 bagian saja yakni cavity dan core. Kerakterstk Dibandingkan dengan 3 plate dan runnertess mold, konstruksi2 plate lebih sederhane/simple, Biaya pembuatannya mureh. Model gate; side gate, drect gate, sub marine gate, ésb. Yang sering dipakel adalah side gate dan direct gate ‘Apabila menggunakan sub marine gate, maka secare ofomatis produk dan runner (termasuk sprue dan cate) keluarterpisah-pisah tidak memeriukan penanganen lebih lrjut.(secara komplit masalah PPenanganan runner akan dijelaskan pada ‘tunnersysten) Kelemahan Penggunaan side gate dan direct gate memerlukan penanganan lanjutan untuk runnemya, sehingga tidak ‘cocok untuk otomatisas dan penghematan tenaga kerja. 1 Core plete Produk i Movable side ‘Stop up ‘Hubungan antara sprue, runner dan gate ‘Sepert tampak cl bawah, terdapat penyebutan yang berbeda-beda; sprue, runner dan gate. Tetapi kalau kita Serica efang peranganan tfhadap une arty amasuk ga ponanganen ahadep sprue den ga. ‘Secara Komplit akan dijelaskan pada ‘unner system’. Penanganan runner Runner p~Serve ‘Sprue: pintu masuk bagi cairen material dar instalast Gate injeksi ke dalam mold. PSS Runner: saluran yang digunakan untuk mendistribusikan eek Pal 22 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonesia Mold & Dies Indust Assocation cairan material ke dalam masing-masing area produk. Gate: Pint masuk bagi material cair dar runner ke area produk. + 3 plate (3 komposisi) TTerdapat2 PL, yakni PL. untuk mengeluarkan runner den PL untuk mengeluarkan produk. Mold initerbagi menjadi cavity, ore dan runner stipper plat. Karakterstic Karena secara otomatis memisahkan antara produk dan runner, maka sesuai untuk ofomatisasi DDigunaken untuk produksi dengan volume besar. Kelemahen DDibandingkan dengan 2 plate, konstruksinya lebih rumit. Baya pembuatannya mahal, = =H Runner stppor plate s | rh L / t EPL untuk mengekarkan yA BL tuner Purr Runner Gate (PHL No PL unk merge I Wuarcan pod mp Core plate Spiue Runner stipper toate rae site IS TN ron rere eed . Movable side Runnerless mold Pada 2 plate dan 3 plate terdapat produk dan runes, tetapi pada runnetless mold hanya produk saja, Dalam runnerless mold terdapat hot runner mold, insulation mold, hot spring pool mold, dsb. Saat ini kelau menyebust runneriess mold dlertican sebagai hot runner mold. Hot runner mold Karakteristic ‘Sama sekall tidak imbul runner dan yang dlkeluarkan hanyalah produk sofa, untuk tu tidak pertu alat untuk ‘menangani runner. {ntinya, sprue maupun runner lebur oleh pemanas (heater) yang memudahkan dalam memesukkan material cairke dalam mold. easy eck (Cocok untuk otomatisasi dan memilki eo T= Ik ‘keuntungan lebih’ dalam memprodukst barang ee oe dengan jumlah besar. a AT Ar cent I Kelemahan I fe Konstruksinya rumit, Biaya pembuetannya cukup mahal. Penggantian raw material memertukan waktu yang lama. encairan raw material ilakukan ci dalam injection silinder. Pada runnerfess mold, pencairan dlakukan ‘dengan intemal sprue, runner dan heater dalam sistem pencairan perangkat hot runner . r Ree V Locate Ring i Mold & Dies indust Assocation Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design fn Indonesia ‘Untuk memperlahanken posisi supaya tepat antara nozale dan sprue bush, atau antara lubang fixed plate dengan sprue bush, maka di bagian paling depan mold dipasang part berbentuk ting. ‘Telapl ada juga mesin injeksi, dimana tall alialur (gutter) pada fixed plate mold bisa langsung diseting bertemu dengan nozzle, Pada umumnya menggunakan locate rng, ‘Sprue bush Locatering — Sprue bush ee A Te Konstruksi standar _Sprue bush sekaligus sebagai penahan V Guide pin dan guide bush Pin berbentuk bulat yang berfungsi sebagai guide dalam menentukan posisi core dan cavity, igunaken sebagal guide pertemuan antara core dan cavity. Biasanya dipasang 4 buah, dengan material metal sangat keras (hardening) di alas HR 055 untuk menatian Canty pate . Guide bush [| — cide pin Petting ine =} Core plate V Insert agian pembentuketak pada mold. Partini berbentuk persegi maupun bulat yang telah dibentuk sebelurnya dan ditanar pada mold. Pada waktu proses pekerjaan berlangsung, insert bersentuhenvbergesekan langsung dengan alran Plastik cair yang panas. Untuk menahan supaya tidak cepat aus, maka untuk material insert saja, banyak yang menggunakan material kuaizs tinggi. Untuk bentuk produk yang rumit atau untuk produk dengan bantuk yang sama berderet, pengerjaan lebih mudah dengan menggunakan mold atau insert ukuran kool J i | sot Insert yang cipasang pada cavity disebut cavity insert, sementara yang dipasang di core dinamakan core insert. Penggunaannya berdasarkan dari bentuk maupun Kualitas produk yang dlkerjakan. = Cavity insert Iyi— Produk Core insert v Ejector Plate Disobut juga dengan papan pengeluaran produk. Adelah papan yang menahan dan menggerakkan «ejector pin maupun retum pin dalam mengeluarkan produk dari mo. Dalam instalasi pengeluaran produk yang terdapat pada mesininjeks, pada waktu tefadi mold camping (menutup}, yung retum pin menyentuh strper plate yang menyebabkan ejector plate kemball ke posist semula, Insert Pot. produk Fixed plate Runner striper plate Canty plate. Guide bush A Striper plate Guide bush 8 Core plate. Guide pin ‘Support plate Support pin Spacerblack © Retum pin Ejector pin Ejector plate (atas) Ejector plate (nawah): Movable plate Disebut juga dengan pin untuk mengeluarkan. Adaiah pin yang dipasang pada mold berfungsi untuk ‘mengeluarkan produk dari mold. Karena dipertukan material metal khusus yang Produk rmemiiki Ketahanan terhadap aus (resistance = abrasiveness) dan euletan (tenacity) tinggi, maka [_erectorpin cigunekan material HRC 55 ke atas, MH Uniuk menghinderi feradinya perubehen bentuk [> Eeestor plate produk, sebaiknya tik area pengeluaran dbuat sebesar (selebar) mungkin. Telapi_ dibandingken ‘dengan memperbesar tik area pengeluaran di 1 tempat saja, akan lebin balk ketau jumlah ejector pin iporbanyak. Selain beban akan merata, akan memudahkan dalam pengeluaran produk. Fungsilainnya ‘adalah sebagai komonen pembuangan udara/gas yang tersisa di dalam mold ke luar mold metal celah lubang pin, dan juga untuk memudahkan pengisian material fling) ke dalam mold, 28 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonesia Mold & Dies Indust Association v Retum Pin ——————— ‘Waktu mold closing (penutupan), retum pin mengenai cavily plate tepatnya pada erea PL, dan - mendorong ejector plate ke belakang serla mengembalikan ejector pin ke posisi semula, Artinya bahwa return pin ini melindungl mold dati Kerusakan. Untuk melakukan pergerakan sliding, dibutuhkan material metal yang telah cihardening di atas HRC 50. Clamping Parting line Retum pin Ejection Ejector cin Ejector plate Core plate Cavity plate ‘* Mekanisme pengeluaran produk (ejection) Disini kon djtaskan mengenal nama dan fungsi perangkat pengeluaran produk secara umum. Biasanya mold menggunekan retum pin dan col spring, tetapi mold ukuran besar ada juga yang menggunakan relum pin den gas spring. Gambar di bawah adalah mold ukuran besar. — i B Bley AT 7 a Dy ctor stopper I Se ea {Dignatan uu bese Ercirpite Spon ao ing tke asbewah —— eectorros | (Oigunalon ute uk besar) ecto ie pin ¥ Stop Pin ‘Stopper yang dipesang agar posisl Ejector plate tatap datar dan untuk menghindari adanya sampah alau pecahan produk yang dapat menghambat gerakkan ejactor plate pada celahigap yang teradi Karena getekan ejector plate Ejector sbiper Ejector <4 plete i Ejector rod Stop pin Movable plate V Ejector Rod Untuk mempersingkat wakdu ejection! pengelueran produk, maka dipasang ejector rod (shaft). | Ejector plate Movable plate Bjectorfod f=} ejector tar v Ejector Guide Pin Ejector Guide Bush Ejector guide pin disebut juga dengan guide pin untuk papan pengeluaran produk, yakri pin yang berfungsi sebagai pembimbing (guide) gerakan ejector plate, Untuk sliding, maka materia! ejector guide bush hetus keras. Ejector guide bush disebut juga dengan guide bush untuk papan pengeluaran produk, yekni part berbentuk bulat yang melekat pada ejector uide pin berfungst untuk menentukan posis (positioning) Ejector guide pin co] (S— creer guide tush AL — senorntate 30 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design fa rune we v Gas Spring Gas Spring Holder Gas spring Gas spring holder ‘Adalah spring yang memaksa ejector plate kembal ke tempat semua, Kekuatan spring bisa disesuaikan (@djustment) dengan tekanan pengisian (fing pressure). Untuk menggunakan gas spring maka harus menghindan temperatur finggl. (Karena gas spring akan mengembang (swell) dan kemungkinan funast ‘gas spring tidak tepatfokurat). PPerhitungan tekanan pengisian (fling pressure) Penentuan tekanen pengisien atau fling pressure (P) dari beban awal alau intial load (Woy. P=100XWo!G (C= Constant) Penentuan konstan spring _(K) dat filing pressure (P) dan Konstan gas spring (G): K=PX 6/100 Penentuan tenaga (W) tethadap perpindahan volume atau displacement (x) pada top death point piston rod: W= P(Gx+C) 3Slehkan menggunakan referensi dari Katalog dari _masing-masing maker untuk konstan/constant (C) dan konstan gas spring (G). ‘Gas spring holder merupakan block yang digunakan untuk mengiket (ixed) gas spring pada ejector plate. Slain itu juga berfungsl sebagai ejector rod, cilakukan proses pembuatan lubang untuk pemasangan bautnya. eer ser 4 Gas spring Ejector plate —t =) TT Tl aspire att ce ectorted Sip pin Morte gta W Ejector Stoper (Stroke End Pin)] Block yang berfungsi menghentkan langkah maju ejector plate dan dsebut juga dengan stop pin. lLn For Stopper [tee i | Fe Ejector plate V Sprue Lock Pin “Terdapat under cut peda ujung pin. Pada waktu opening mold, produk tertark ke luar dan pin in berfungs! untuk menarik sprue dari sprue bush, ‘Sesudah mold terbuka, pin ini berfungsi sebagai ejector pin yang mengeluarkan sprue, Selain itu juga berfungs’ untuk mengeluarkan gas yang terdapat pada cairan plastik. Locate ring = sare bush i i Spnue LL spre opin fo eet | | Beer => = - it » Mold-base Berikuinya ekan dijelaskan secara uum nama-nama parts dan fungsinya yang digunakan pada mold base. —t Support plate = ‘Spacer block | Ejector plate (atas) Ejector plate (vawah) ; Movable plate 32. Indonesto Mold & Dies Indust ‘Associations Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Movable Plate, Fixed Plate Movable plate adalah plete yang bergerak waktu pembukaan-penuitupan mold. Merupakan plate yang dipasang pada mesininjeksi. Selain memungkinkan untuk dipasang auto connector dan auto metal ullet, juga dliakukan pelubangan (chamfering) untuk lubang perawatan dengan pergerakan miring, Tubang untuk eye bol, lubang untuk mengeluarkan dari mesininjeks! juga fubeng untuk conveyor. Fixed plate adalah plate yang tidak bergerak waktu pembukaan-penutupan mokd, Merupakan plate yang cipasang pada mesin injeksi. Selain memungkinkan untuk dipasang auto connector, auto metal ‘outlet dan hook, juga cilakukan pelubangan (chamifering) untuk lubang locate ring, alur (gutter) untuk rmenyesuelkan tk tengah mesin njeksi (centering) serta lubang untuk eye bolt Insert Fot.produk Foved plate Runner sbier plate Cavity plate Sines plate Guide bush A, Guide bush 8 Core plate Guide pin Support plate ‘Support pin Spacer biock Retumn pin Ejector plate (ates) Ejector plate (bawah}: Movable plate ——> V Core Plate, Cavity Plate Benda yang terbuat dari metal yang digunakan untuk membentuk material dengan bentuk sama tetap (fixed). Plate yang bergerak waktu pembukean-penutupan mold disebut dengan cavity plate, sementara ‘yang idak bergerak dinameken dengan core plate. Biasanya permukaan produk dihasikan oleh cavity plate dan bagian belakang produk cleh core plate. Dikarenakan terdapat ejector pin pada core cavity, maka akan tersisa bekasnya pada produk. ‘Terdapat sprue bush pada cavity plate yang berfungsi sebagai pintu masuk cairan plastic, Insert Pot. prodk Fixed plate Runner ster plate —] ee tert ‘Guide bush A fi Sviper plete Guide bush B Core plate | Guide gin ‘Suppor pate Suppor pin Spacer bck Return pin Ejector plate (atas) Ejector plate (bawah Movable plate Support Plate Merupakan salah salu plate parts delam konstruksi mold yang dipaseng di bagien belakang (bawah) core plate. Berfungsi sebagai tempat untuk pemasangan guide pin, guide bush, dsb secara tetap (fixed) pada cavity maupun core. Insert Pot. produk Fixed plate Runner striper plate Cavity plate Striper plate Guide bush A Guide bush B Core plate Guide pin Support plate ———+} Support pin Spacer block Return pin Ejector plate (atas) Ejector plate (bawah Movable plate Spacer Block Dipasang Giantara core plate dan movable plate yang berfungsi untuk membuat ruang Kosong (space) dalam pemasengan instalasi ejection seperti ejector plate, dsb. Insert Pot. produk Fixed plate Runner striper plate Cavity plate Striper plate ‘Guide bush A Guide bush B Core plate Guide pin Support plate Support pin — ‘Spacer block Return pin Ejector plete (ates) Ejector plete (bawah): Movable plate Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design fn * Slide core Disini akan djelaskan mengenai name dan fungsi parts yang diguneken pada slide core secara umum, Slide core V Locking Block Locking black WY) Core push back spring Core stop block ‘Block yang digunekan untuk menahan slide core yang cidorong mundur oleh tekanan injeksi ‘Mengenel sudut kemiringan angular pin dan locking block; ‘Sudut kemiringan angular pin: a Kemiringan permukaan locking block: B (1) Apabila a>B ‘Apabila sudut kemiringan angular pin lebih besar cibandingkan kemiringan permukaan locking block, maka akan terjadi benturan antara permukaan miring slide core dan permukaan ming locking block. Dikhawatirkan hal ini akan menyebabkan kerusakan pada mold, Angular pin Loc king block, Slide core " # (2) Apabilaa=6 i Kelau sudut kemiringan angular pin dan sudut kemiringan locking block sama besar, waktu side core terorong maju oleh spring dan area clearance lubang miring slide core saling beriumpu, mengakibatkan locking blodvlangular pin tidak bisa turun. Angular pin Q Locking block Pembukaan ‘mol Slide core 9] Core push back spring ‘@ Area clearance Saling bertumpu (3) Apabila a

Slitle core Dari (1), (2) dan (3) datas, dsimpulkan bahwa sudut angular pin harus lebih kect deripeda sudut keriringan parmukaan rising, Prinsionya, stander sudut kemiringan angular pin adalah 12 20°, ssementara area pertemuan (miing) dibuat lebih besar. Core Push Back Spring Part yang diguniakan untuk mendorong slide core pada waktu mold delam Kandi tertutup. Kelau tidak ada part ini, maka dikhawatitkan slide core akan melenceng dan pada waktu penututan mold, ~anguler pin tidak bisa masuk ke lubang miring. Core push back spring pm Lubang untuk angular pin Core Slide core ‘Akan terjadi perubahan gerak spring pada masing-masing arah sliding. Baik arah ke atas, ke samping ‘maupun ke bawah, Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design A: = jold Des ndustr Resociation Arah olde ko atas, maka bberat slide core 2 x lipat ‘rah slide ke samping make | berat elle core 1.5 xlipat Slide core Arab slide ke bawah, maka borat slide core 05 x pat V Core Stop Block Part yang berfungs! menentukan posisi batas mundur slide core pada waktu pembukaan mold. ‘Setain part ini, bisa menggunakan bell plunger, spring back, stop pin, dsb. Slide core Angular pin Locking block 4 | \ Mm u Ce block 1 stop block : ore stop bloc a ya Core push back spring « Bagian slide miring Di sini akan djelaskan secara umum mengerai nema dan fungsi parts yang diguneken pada bagian slide ring, ‘Sepert tampak di bawah, terdapat 2 model pada Konstruksi pengeluaran yakni slide rod bergerak miring 2 arah (2 dimens’) dan slide bergerak miring 3 arah (3 dimensi. pieg Bagian slide miring © Kalau slide rod bergerak miring 2 arah Karena mudah dalem pembuatan lubang © Kalau slide rod bergerak miring 3 arah ‘Karena sult dalam pembuatan lubang funcur Juncur untuk slide rod secara presisi, maka untuk slide tod secara presisi, maka bush cibuat alur untuk pemasangan bush, holder dibuat secara terpisah dengen mold. langsung pada mold. = }— slide miring Side rod Bush holder I~ Bush stopper Side unit ‘ide unk. ae cai 1 ‘ : Dithat dari alas, maka tampak Dithat dari tee, tidak tampake sejajr dongan gumbu Xéan Y ss dngan abu sa Y 2anensi Simensi V Loose Gore Loose core Slide rod Menangani under cut yang berada di dalam produk, ‘Tergabung menjadi satu dengan ejector plate, waktu naik maka loose core mengangkat produk naik dan ‘sekeligus menghindar masuk ke bagian dalam. Loose core farus cigerakkan sampal pada posis! benar-benar lepas dri produk. Tetapi Kelau melebihi ‘core pate, maka gerekannya kemungkinan tidak akan lancar, ‘Selain itu kalau menggunakan loose core lebih dar 2, walt loose core nalk, maka gerakan miringnya tidak boleh saling bertabrakan, 38 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design $y inireie wosdaven Area under cut — Produk j— Loose core ae } _ Slide rod — Core “yi {— Bush holder Bush te Retaining ring Ejector plate Slide unit ¥ Slide Rod Loose core Slide rod ‘Slide rod yang digunakan untuk menghubungkan ejector plate dan Jose core, supaya bisa dilakukannya penyesusian, maka pengerjaan side rod cibuat 0:3 -0.5 mm lebih panjang. Untuk mengamankan sie stroke yang digunekan untuk menangari undercut, side rod bisa dimitingkan, Kalau kemiringannya melebiti 15%, maka perlu pemasangan alat bantu (support rod). Area undercut Produk Loose core | __ Slide rod — Core Bustrholder Bush S— Retaining ring Ejector plate Slide unit v Bush Holder ‘Menanam bush untuk loose core, dan bush in disebut juga dengan slide rod guide. Karena sult dalam pembuatan lubang luncur untuk side rod secara presi, meka bush holder buat ssecara terpisah dengan mo. Hal ini akan memudahkan dalam pembuatan mold. Sela itu perakitan bisa dllakukan dengan cepat ‘Menyesuaikan center lubang loose core rod (area pemnasangan slide rod) dan center lubang bush holder. ‘Bush holder dipasang pada posts! cimana slide rod bergerak dengan lancar (smooth). " Produk Loose core Lubang rod <— Bush holder +-—— Bush Lubang, Retaining ring Slide rod — Slide unit v Bush Membuat gerakan side rod stabil dan lancar. 7 Keren pelumas (grease) sudeh citanem di dalam dan tidak plu dipasck, menyebabkan gerakan ‘menjadi lancer. Lube ‘untae ‘etaeine tne Bush holder Bush Bush Retaining ring 40 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design a Indonesia k Dies Indust Assocation v Retaining Ring Ring yang digunakan supaya bush tidak lepas. Produk, Loose core Retaining ring. Bush holder Bush Retaining ring \—Slide rod =—— <—Slide unit V Slide unit T-shaped pieces ‘Side unit, waktu ejector plate mengeluarkan loose core maka dalam waktu bersamaan juga menggerakkan loose core, Side unit teri dar ‘Thrust plate dan T-shaped pieoo. Thrust plato merupakan ral untuk T-shaped piece, ‘Yang merupakan part terpisch adalah T-shaped piece. Dikarenakan igunakan untuk bergerak (slide), maka perlu menggunakan material yang keras, Waktu loose core bergerak, T-piece tetap bergerak data (paralel) ‘Alasan T-shaped piere dan Slide rod dbuat terisah adalah, Karena panjang side rod dibuat agak panjang, untuk melakukan penyesuaian ketinggian, maka bagian bawahnya pertu digosok (polish). Kalau T-shaped piarce dan Siide rod dalam 1 kesatuan unit, maka tidak bisa memasukkan slide rod ke dalam lubang mod. Geralen ke samring Slide rod . Ejector plate naik =p = Slide unit Nak Pee [Pee eee EEE “Movable plate Ejector plate 3, Pergerakan mold ‘Akan djelaskan secara mendetail untuk poin-poin penting masing-masing proses, fungsi parts dan penanganan under cut (side core dan loose core) ‘¢ Pembukaan (awal) ... Kondisi mold belum terbuka sepenuhnya pir EI Under cut a Side core Angular pin CCiran plasik mengalir ke dalam mold, setelah pendinginan selesal dlakukan dan produk mengeras, yang pada awalnya mold ditekan dengan kekuatan tinggi, perlahan-lahan mold terbuka. Apabila terdapat under cut pada produk, maka ditangani sekaligus pada waktu tu juga. Yang menangani hal ini adalah angular pin dan side core. Untuk ity hubungan angular pin dan slide core harus seperti di bawah ini. Kolau besar sudut kemiringan side core 8 tidak lebih besar dari sudut kemingan angular pin @ (a ~ Karena bisa menggunakan material yang berbeda dengan mold, maka akan meningkatkan Kelahenan terhadap aus (ant wear) dan juga memudahkan dalam mengontral temperatur. « Untuk produk dengan bentuk rumit atau untuk produk dengan jumiah banyak dan sama, maka akan sult ‘untuk metakukan pembentukan lansung (machining) pada mold, Lebih mudah kalau membut part secare terpisah (inser!) « Akibat pekerjaan yang dilakukan berulang-lang, untuk area yang mush tergores (scratch) bisa digent dengan material super keres, selain tu bisa menaganti bagian yang rusak (tergores) soja. Model 4 unit Model insert Cavity Produk (area cekung pada fixed plate) Saar Core (area menonjol pada moving alate) ‘insert Insert yang dipasang pada cavity disebut dengan cavity insert, sedangkan yang dipasang pada core disebut dengan core insert it Cavity =. Cavity =] A Produk insert eee ae LProduk _| Produk f= Core Core ee sen ee === inset 46 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Lael Mold & Diesindusts Assocation Penentuan insert yang dipasang pada cavity maupun core tergantung dar bentuk produk. Cavity gg eet Inset juga digunakan untuk produk berkualitas, serta untuk cavity dan core yang menggunakan material dengan kualtas khusus, © Jenis-enis insert Berkut adalajenis-enis insert. + Flange insert Kalau bentuk produk buiat, maka tidak pertu stopper di sekelling insert. Cukup memasang toplipenampang (lange) untuk menjaga supaya insert tidak mengembang ke atas. Kalau bentuk produk bul, akan mempemudah proses machining insert maupun mold Tompak stas Produk Flange insert (Gore plate — Movable plate ‘opi (lange) Tampak make Sepertitampak pada gambar, kalau H> L , maka penampang pada arah L Kalau HeL , maka penampang pada arah H. «Pocket insert Biasanya digunakan untuk bentuk produk Kotak (persegi panjang). ‘Sepert di bavah ii, pocket insert dipasang ke mokd dengan menggunakan beut. “Tampak atas Pocketinsert pioduic Lt —Core plate Movable plate TTempak nuke aut ‘® Proses machining untuk insert ‘Yang peru iperhatkan dalam proses machining untuk insert maupun mold adalah, kepresisian oetah (gap) ‘antara insert dan mold. Kalau ada maselah pada kepresisian, bisa mengakibatkan insert dak bisa dipasang pada mold Atau kalau celah (gap) teralu besar, meka akan menyebabkan NG pada produk seperti flash, dsb, Dan juga menyebabkan tampak luar (appearance) produk menjadi tidak bagus. roses machining insert dan mold tampak sepert ci bawah, selanjuinya dilekuken pemasangan. Flange insert Pocketinsert | es syt an | i Chamfer CChamfeing dickukan setlsh oa pekejaan ule selesal dkcejkan oD Flange eee Untuk memasuldcan insert ke dalam mold, maka ee pada sudut bagian mold dilakuken chemfering si Untuk menanam insert ke dalam mold, maka pada sudut insert dilalakan chamfering Melakukan chamfering pada baglan sudut dalam proses machining insert dan mold. Meskipun ditakukan machining sesuei dengan ukuran insert maupun mold, yung R cutting tool tidak bisa mombuat sudutsiku-sicu dengan sempuma, Tanpa dlakukan charnfering dan langsung dilakuken pemasangen, maka bagian sudut akan rusek dan posisinya tidak akan sesual (lek press). Waktu memasang insert ke dalam mold, kalau terdapat celah (gap) tertalu besar, mengakibatkan timbunya produk NG. Untuk itu delam pemasangan (mating), toleransilubang dan toleransi shaft harus memenuhi persyaratan yang tertuang dalam JIS (Japan Industrial Standard). Di bawah ini adaleh toleransi periasangan secara unum, 48 Buku Teks Uj Mold & les indus, Association ian Sertifikasi Mold Basic Design fn Indonaca Toleransi (7 | Toleransi (yey) lubang shaft feses HI pisses fig § He | ee ‘That bahwra toleransi ubang (@D) adalah perbedaan ukuran tubang mold (2), sementaratoleransi shaft (2 ‘¢) adaleh perbedaan ukuran shaft insert (2d) Dalam tolerans fing, terdapat perbedan diameter luar lubang, shafi maupunjenisjenis iting (gap ft, intermediate fit dan loose fi). Untuk tu pergunakanlah standar JIS, dsb, © Penempatan insert Penempatan insert ditentuken oleh jumlah produ yang cihasikan dalam 4 shot (cycle), jens insert, dsb, Joris jenis penempetan insert adelah sbb: Dikarenakan insert langsung dipasang pada mold, maka ‘machining ingert dan mold harus presisi Pemasangan Dikarenakan pekerjaan machining dllakuican dengen presis\, maka ‘mudah dalarn menentukan posisi {posttioring). Menggunakan flange insert ‘Menggunakan pocket insert (1) | Menggunakan pocket insert (2) Mold ‘Mold Mold: @7O {I ] ls [ss = PrO lye I Flange Runner Pocket Runner insert insert Ls “Wale Ve Tn pot Proses machining Proses machining Proses machining Mold dkerjaken berdasarken ukuran | Meskipun timbul perbedaan ukuran insert dan begian runner, Meskipun | motd, cikarenakan bisa disesuaikar terdapat perbedaan ukuran mold, | dengan mengguntakan pasak, hal ini arena bisa dlakukan penyesuaian | memudahkan dalam proses pada bagian runner (yang cikefjakan | pekerjaan mold. ‘socara terpisah), maka pekerjan mold menjadi lebih mudah. Pemasangan Insert dipasang dengan care Pemasangan disejsjarcan, sohingga kemungkine Weltu pemasangan insert,bagian | terjadinya perbedaan pemasangan runner diepit diantara insert, sangat keci, Halil juga akan sehingga timbul perbedaan ukuran mempemmudah dalam menentukan yang menyebabkan sulinya untuk | posisi insert menentukan posist insert. 2, Runner system Datam bab ini skan dijetaskan fungsi, Keuntungan dan bentuk sprue, runner dan gate. Gate Runner Produk Sprue Sprue CCiran material plastk yang dikeluarkan dart instalast mesininjeksi merialir ke datam cavity melalui sprue (sprue bush), runner dan gate. Waktu melalui sprue dan runner, suhu cairen material menurun menyebabkan kekentalannya naik. Tetpl waktu {erjadinya panes karena geseken melalui pintu yang lebih keol (shear heating) gate, kekentalannya akan menurun dan akhimya mengelir ke dalam cavity, Kokentatan (viscosity) Perlawanan (resistance) yang terjadi di dalem benda yang mengafi. Hal ini bergantung pada ecopatan tarkan (shear stress) dan kecepatan regangan (sheer strain) Kolau kekentalan calran rendah, > Bontuk potongan runner tan tennosivie dan hati Parting ine @ Bentuk Bentuk BentukeU buat ‘apezium ;Bentuk potongan runner cipith yang memilki pertawanan arus paling rendah dan penurunan temperatur paling rendah pula pada waktu cairan plastk mengalir ke dalam cavily. Pada gambar di atas, bentuk runner yang paling ideal adalah bentuk bulat. Meskipun demikian, Karena bentuk runner bulat maka hanus dlakuken proses machining setengah lingkaran pada masing-masing cavity plate dan core plate. Pekerjaan machining ni cukup merepotkan. Disitu, apabila pekerjean machining dlakukan hanya pada sebelah sja, pada cavity plate alau core plato, ‘maka sebaiknya bentuk runner cibuat bentuk dudukan miring (apezium) mendekati bentuk segi empat. >> Ukuran runner Penentuan ukuran runner berdasarkan persyaratan, dsb sopert di bawah ini (1) Ketebalan runner Penentuan ketebalan runner berdasarkan kualtas material dan bentuk produk lau runner tertalu besar, pendinginan-pengerasan memakan waktu lama den eycle menjadi panjang. Runner yang terlalu besar artinya pernbuangan material yang sia-sia menyebabkan harga produk menjadi mahal. “Tetapi kalau runner dibuat telalu Kec, hal ini akan menjadi penyebab kurangnya pengjsian material dan terjadinya NG product seperti cekungan (sink mark), dsb yang berdampak tek balk pada hasil produksi unm tefalu besar, Ururan runnersesuai —_pendinginanterialu dengan uiaran produk fama, materalslasia x & & Ts FS Produk Produk Pendinginan-pengerasan* (Solidification) ‘Adalah cairarrmaterial plastic yang mengeres kerena dlakukan pendinginan. + Dalam pelejaran in, pengerasan yang terjadi pada thermo plastic disebut dengan solidification dan pengerasan yang terjadi pada thermosetting plastic disebut dengan hardening. Cycle time* (Molding Cycle) (Cyde time adlah satu Kali operasional untuk melakukan proses prociuksi hingga produk selesai dikerjakan, atau waldu yang dibutuhken untuk satu Kell operasional, Kalau delam 1 oyce, walt injeksi, pendinginan dan holding injection dibuat 0, ini disebut dengan dry cycle, Berikut adalah proses molding cyce: 4 cycle Closing -» Clamping -» Injection --Holding-r Cooling» Opening -+ Ejection -» Closing SEE EEE eee eee eee eee eee Moiding time 52 Mold & Dies tadust ‘Assocation Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design fxs. (2) denis plastk Karaktristik plastk bervariasi ada yang bagus untuk ‘pengaliran'nya dan ada yang tidak bagus. Bentuk dan ukuran runner ditentukan berdesarkan karakteistk plastk yang digunekan, (@) Panjang runner Kalau runner panjang, untuk memperkecl pertawanan aliran (current resistance), maka ukuran runner cibuat besar. Namun derikian dampaknya adalah waktu pendinginan menjadi lebih lama dan {erbuangnya material plastk sia-sia yang mengakibatkan terjadinye cost-up. Sebisa mungkin runner cibuat pendek, a ketebalan produkt ‘Apabaketebalan produits an injeks! buat cepet, temperatur mold dibuat tings, pangisian material datam 1 tekanen, Runner dibuat Kecil supaya keoepatan alran calran tinggi, timbul gosekan panas (panas yang timbul karena melalui gate) dan kekentalan menurun. Kecepatan injeks!cibuat lambat, pengisian material juga dibuat lamibat. Hal ini | Apabilaketebalan produk tebs!—¢iakukan untuk mengeluarkan gas yang terkandung di dalam material dan rmenoegah teriaciya cacat pada permukaan produk seperlicekungan (sink mark), [Jims gelernbung (bubble), dsb, Setlah dlekuken penahanan tekenan pada runner, cairan material masuk ke datam cavity. Untuk menoagah terjadinya cekungan ales ole Novy (Sink mark) maupun kekurangan pencisian, meka runner cibust menjadi besar, Perlu memnperhatixan baberapa hal pada waktu menentukan ukuran runner pada tipe mold 3 plate. “Terdpat urutan dalam pembukaan mold pada 3 plate type, dan ada Keoenderungan runner menjadi panjang. Kaleu perhitungan stroke pembukaan yang dipetlukan untuk mengeluarkan barang (ejection) salah, maka produk menjadi dak bisa dikeluarkan. Pada runner 3 plate type, hal yang pertu ciperimbangkan masak-masak dalam tehepan pembualan design adalah khususnya jarek interval pembukaan mold. >> Layout runner ‘Apabila menggunaken muiple cavity, maka jarak dar runner ke masing-masing cavity diouat dan dijaga supaya sama, Dengan demikian maka tokanan injeks| akan menjadi sema rata, dan pengisian carn lasik ‘akan mengalir ke masing-masing cavity secera merata pula. Runner Runner Karena panjang runner sama, ‘cate SOTA Gpryy tin pressuranys sare ala, ate pengjsian sampai pada cay. FR LA : darak sara} cavity ‘sama rata Runner Runner Karona panjang unner tidak sama, - injation pressure juga tidak sam pengisian tidak culup sarnpai pada cavity sJarak sampai cavity Lay out deal yeng pert dipikirkan datam multiple cavity adalah bahwa seluruh arak sampal cavity dibuat sama, {ekanan injeksipun juge dibuat sama reta dan dalam bentuk polygon (tigonal maupun hexagonal), Contobnya ‘tampak pada gambar di baweh ini, Cay Cay sprue tush Romer, Rumer {C4 cosh Sprsbuss Scan Cayty _ Fumes Cay Rumer OFO, oh G bush Sonth jebush spruek ea Su + Gate TTerdapat gate terbatas (imited) dimena pintu masuknya dibuat sempit dan gate tidak terbatas (unimited) dimana pintu masuknya tidak dibuat sempit. G Cate Berkutadalah fungsi gate: * bavi + Mengontrl alran dan arah cairan plas. + Mempermdeh pemotongan produk dari runner, dan mempermudah proses finishing produk, + Untuk mencegah arus balk caran plastk yang telah dian di dalam cavity, pada area gate segera dilakukan pendinginan supaya cepat mengeras, >> Gate torbatas (limited) Pintu masuk ke delam cavity dibuat sempit dan volume aliran plastk dibatas! supaya pengisian ke dalam cavity bisa menjadi lebih balk Di bawah ini adalah karakteristk gate terbatas. © Karena melalui gate yang sempit maka timbul gesekan-panas yang menaikkan temperaturcairan plastk dan ‘menurunkan kekentalan alran menyebabkan pengisian ke dalam cavity lebih lancar. © Bisa menurunkan sisa tarkan sehingge menurunkan NG product seperti dekok (curve), dsb. ‘© Karena pendinginan-pengerasan gate dilakukan dalam waktu singkat, maka mampu memperpendek process cycle. © Bekas gate kecl, sehingga mempercepat proses finishing. cerikutadalah gate terbatas: © Side gate @ Submarine gate (tunnel gate) Gate |] Produk Runner 54 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Soap insccesis Mold & Dies Indust Anodaton Merupakan gate biasa yang ‘Gate terpotong secara olomatis waktu «itempatken pada samping produk. | | pembukaan mold. Posisi pemukaan, samping Bekas gatenya kecil, dan sering dan belakang produk bebas. Dipertukan upaya digunakan untuk 2 cavity ke atas. ‘supaya gate tidak tersisa di dalam cavity. Pinpoint gate fi Spruce Runner Gate i 7 ‘Coco untuk multiple cavity. ‘Sesual untuk produk dengan bentuk datar Posisinya cendenung bebas. Kala ddan area besar. Karena ukuran gate lebar, menggunakan 3 plate type, finishingnya sult dan memertuken biaya. konstruksi gate sernakin rumit, Meninggatkan bekas gate pada produknya. + Film gate # Valve gate Sprue Hot runner i ‘Sesuai untuk produk lebar dan tipis. Klep (valve) disesuaikan dengan timing Karena ukuran gate lebar, finishingnya injeksi, dan gate terbuka. Karena tipe hot sulit dan memerlukan biaya. Meninggelkan runner, maka tidak keluar sprue maupun bekas gate pada produknya, runner. >> Gate tidak terbatas (unlimited) ‘Adelah metodo dimana cairan plastk mengalrlangsung dari sprue ke dalam cavily. Berkut adalah kerakterstk gale tidak terbatas, ‘0. Karena langsung dari sprue ke dalam cavity, maka tidak benyak kehilangan tekanan injoksi. ‘© Karena tidak ada runner, bisa menghernat material, ‘o Karena bentuknya simple, maka biaya pembuatannya murah. Selain itu bisa membuat mold yang jareng sak. ‘© Karena timbu sisa tarikan, mudah terjadinya retak (crack)*, dsb pada produk. Retak (crack)* ‘Adelah dampak dar tarikan dari dalarn maupun pengaruh kejuian langsung dari lua, Langsung dari nozzle melelul sprue tanpa runner. Dipasang pada bagian muka atau bbelakang produk. ‘Meninggalkan bekas gate pada produknya. ‘¢ Komponen sprue Poin 1 Posisi gate ditentukan supaya secara bersarnaan cciran plastik mengalr ke dalam masing-masing caviy. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan multiple gate. Poin 2 Secara prinsip, gate dipasang pada bagian tebal produk. Hal ini untuk menghindar teradinya cekungan (sink mark) yang disebabien oleh penyusulan. Poin Dihat dar sis! uar produ, pemasangan gate Spruebush * f Hubungan antara diameter lubang nozzle dan sprue bush, sepert rumus di baweh ini, Pemasangannya disesuaiken dengan rumus tsb, bis be ‘br Dareterive | 2 Or + (0=~10) eo) | Danese ‘seus mse rswpsaroneR | see Ar + soled Fe:Spabshe alt oo wen NOE : Syste [Hubungan antara nozzle dan sprue bush] Bentuk ujung nazzle adaleh bulat dengan jar'jarilengkungan 10mm, 1mm, 20mm atau 30mm, yang telah citentukan didelam JIS. CCairan plask dengan tekanan tinggi yang cinjeksikan dari nazzie mesin injeksi masulcke dalam cavity dari sprue bush, ‘Supaya cairan plastk< dengan tekanan tinggi idak booor, maka sprue bush dan lubang nozzle harus tepat (matching). Untuk itdah, supaya mudeh dalem menentukan posisinya, maka dipasangiah locate ring pada mold. 3, Penanganan under-cut. Pada bagian ini akan dielaskan penenganan pada area under-cut*, Under-cut* Setelah proses produksi selesai, produk yang tidak bisa dikeluarken pada arah opening maupun losing mold disebut Under Cut Adanya tonjolanfoekungan pada produk sehingga produk tidak bisa dikeluarkan pada erah opening ‘maupun losing mold. Untuk tu, sebelum mengeluarkan produk yang terdapat tonjolarvcekungan, ‘maka dipertukan care untuk melepaskan area urider-cut secara mekanikal. Kondisi yang ‘memungkinkan digunakan untuk melepaskan produ tsb cisebut dengan penanganan under-cut. Angular pin Sidecore | Locking block Produ Core stop beck wi We 4 Under-cut adalah dalam kondisi normal, bentuk cekung/cembung produk menyebabkan tidak bisa dilakukennya pembukaan mold, Penanganan under-cut adelah suatu langkah yang dilakukan supaya area Under-cut yang mengenai mold bisa digerakkan sehingga bisa dakukannya pembukaan mold. Metode ppenangananniya berbeda-beda tergantung apakah under-cut berada di bagian luar atau bagian dalam produk. Spring untuk Core back = Berikut adalah contoh produk yang terdapat under-cut J<— Under cut Under cut Under cut Paku payung/pines Handlefpegangan obeng Gagang gelas ‘Akan dijelaskan mengenai outside slide core type, inside slide type dan hydrolic cylinder ype. + Outside slide core type 58 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design & ia Mold Dies Indust Association ‘Secara umum, penenganan area under-cut dl bagian luar dengan menggunakan outside slide core type. ‘Side core dihubungkan dengan gerakan opening-closhing mol side core digerakkan untuk menangani area undercut. Cara lain adalah dengan menggunakan hycrolc cylinder yang kan djstaskan kemudian, >> Fisik slide core Hal yang penting adalah hubungan antara volume gerakan slide core, sudut kemiringan dan panjang angular pin, dimane komponen yang menangani area under-cut ni bekerja bersamaan dengan gerakan pembukaan mold. ‘Setelah mold tertutup, tekanan injekst ditahan oleh locking block yang dipasang pada cavity plate. Bersamaan dengan pembukaan, angular pin naik dan dengan tenaga tsb slide bergerak yang memungkinkan produk bisa lepas. Spring back core berfungsi untuk menhan supaya lide core tidak melenoeng keluar waltu pembukaan ‘mold, Kalau side core terfalu ke belakang, angular pin ekan Keluar dar lubang dan tidak bisa masung lubang legi. Untuk itu dipasang core stop block. fp ‘Spring untuk Core back Produk Berikut ni adaish penjelasan mengenaijarek perbuengan dan sucut kemiringan feed angle Angular rin 1 eee k See Volume Under cut 51: Volume Slide stroke Angular pin LD | B+ Sudut kemiringant feed angle Slide core oe iN | (y: Sudut kemiringan’ feed angle Angular pin = % Sf = 8 + Smmke atas B= at (2'~9)) a £20 ‘Slide core — a Pada saat buka-tubup, agar tidak terjadibenturan fe rN antara Slide core dan Locking black feed angle Angular pin harus lebih kecil dari feed angle Locking black. ‘Kemnudian, untuk antsipasi agar tidak terjadi perbedaan fisk ‘waktu proses bertangsung, pada lubang insert Angular pin ibuat celah sebesar 0.5mm Core stop block Locking block Di bawah ini adalah hubungan keterkaitan antar komponen, >> Spring back core A Massa waltu slide core bergerak berubah-rubah tergantung dari arah sliding. Slide core arch atas brat side core 2xlipat 4 Slide core arah samping «| Slide core berat side core 1.5 x lipat Slide core arah bawah 7 berat side core 0.5 x pat Hitunglah panjang spring back core yang dipertukan untuk 5kq slide oore yang bergerak paralel-datar, ‘epabila strokenya adalah 20mm, ‘B:Diamoter spring! pegas L:Kelonggaren spring (mengguneken ref. Katalog) :Penjang kerapatan spring (menggunakan rt. katslog) F Stroke 4 @:Poryusutan parjang pada messa slide Spring konsten {merqgunekan ret. Katalog) W: Massa side Kalau menggunekan spring dengan beban terkecl (k= 0.6kgthmm), make: ‘Karena gerakannya adalah paralel-datar, maka massa slide adalah 15 kal lipat beret slide menjadi: W=5X15= 75k PPerhitungan penyusutan panjang pada massa slide adelah G= W+ K: G=75+06= 125mm Pertitungan kelonggeran spring adaigh L= E+ F + @ L = 325+20+125 = 65 (menggunakan ref. katalog) 35 (ukuran spring in| yang digunakan) Jawabar \emm, e5mm © Inside slide type ‘Apabila terdapat under-cut di bagian dalam produk, terdapat tine penanganan area under-cut seperti berkut "Loose core type ‘Sesuai untuk tonjotan kecil maupun cekungan yang terdapat di bagian dalam produk. Slide unit dipasang pada ejactor plate, slide unit dan slide iting loose core) dihubungkan dengan sie rod. Pada waktu ejector plate bergerak maj loose core Pde Dein Unt ct | Loses cae akan bergerak ke samping dan sambit — Sd mengeluarkan produk, area under-cut akan terlepas. Mekanisme ini memertukan tenaga pergerakan ‘yang cukup kuat, dan merupaken Komponen yang baat \] ‘mudah terluka (ergores), Untuk itu haras jen diperhatixen design mekanisme dan keakuratan Yok ‘material Apablatordapat loose core lebih dari 2 unit, sta maka heal yang harus dpethatkan adalah supaya 60 fot Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design ye indoneis des au tidak saling berbenturan. Kalau berbenturan, maka tidek dapat digunakan. [seca lar cect pea emir Sie sto | | a Jaracpenbuangan A= 8 # 2nm~Sam << Corton goal> S10ke f= 150mm, B= Blom, ung 9~E% | big porrbuangan dibuat mm maka Az81 +5 = 134m Lose ce —_| makeakemiringan Sido od « 2 Sile od Prd = tata 2) 2M ai? (13 / 150) ea 00873 «as ‘Apeblla sudutkemingan lebih bese cat 15 | make perl dtembankan rod support ambahan » Tipe pengeluaran pada area under cut Digunakan untuk produk dimana terdapat bos samping di bagian dalamnya. Produk dikeluerkan dengan seperangkat ejector pin, dan dengan tangan produk digeser dan dilepas ke arah samping, 1 Tipe Side ere baplon dam osu suas Digunakan untuk produk dimana terdapat slur ‘agian dalam maupun rip di dalam produ, Slide core digerakkan dengan menggunakan angular pin, © Hydraulic cylinder type Penanganan under-cut dengan menggunaken Hydraulc cyinder type tidak berhubungan dengan pembukaan-penutupan mold, tetapi karakterstknya adalah bekerja secara mandis. ‘Salah satu contoh penggunaan perangkat ini adalah, apabila menginginkan penanganan under-cut yang terdapat di bagian cavity telebih dahulu diakukan, sebelum pembukaan mold tera 7 >>. Mekanisme hydraulic cylinder Metode penanganan under-cut adalah dengan menggunakan tenaga dar luar yakni hydraulic cylinder, Pada ‘gambar di bawah, dibuat lubang pada cavity dan hydraulic cylinder cipasang pada cavity. Cavity plate Produk rte u \ | Hysrauliseytinder >> Perhitungan hydraulic cylinder Perhitungan untuk menentukan ukuran hydraulic cylinder berdasarkan ukuran under-cut, Setelah menghitung ‘ekanan yang dibutuhkan hydraulic oyinder, solanjutnya menghitung ‘diameter dalam hycrauiic cylinder. (B: Diameter dalam silinder (ca) 7 a Koefisin tekanan siinder 08 e ‘k: Tekaran proses ( Umumaya sektar 80-70 kates"? axEx a xD pxsuExsatw P:Tekanan plastk S00kgf/en#) = 5 ‘Sf :Aves penerimaan tekanian plastik (ex?) ‘Tekanan siinder Tekananplastk ‘$2 Area perternuan Cen?) W: Massa Side (kg!) 2K Nai untuk & dapet berubah teraantung dari jenis mesininjeksi yang digunalan a pres Exse PEK aXEX PRSHERS? wy Papa te py MOOsHLADOS2, _ 417 : 175. 84 175. 8 e DNL 45142, 3824 F Berikutadaleh $1, S2dan W/ yang dipertukan datam perhitungan. ‘Area penerimaan tekanan plastik (product cross sectional area) atau $1 adalah: 62 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonesia Mold &Dies Indust ‘Association st 82. (Deti area under cut) St=CIXCAH(C2-C4)x(C3x2) (n°) Berikutnya adalah area pertemuan (area slide core — area produ) atau S2 adalah: S2={C1-{CIX2X(C2-C4)_ (or) Massa slide (berat Komponen yang dipasang pada hydraulic cylinder) atau W/ adalah: W=7.85X{(A1XA2XB1)+(CAXC2XB2)}X10° (kgf (7.85 = beratjenis besi) Cylinder plate Produk A2 q ae eal [Gambar pat, area under cut] 4, Pengeluaran produk Berkut akan ijelaskan mengenai pengeluaran atau ejection. ‘Seteleh produk dikeluarkan oleh ejector pin yang terhubung dengan ejector plate, setanjutnya adalah mold release, Untuk menghindari terfedinya tegangan (strain), dekok (curve) maupun kerusakan lainnya, maka pemasangannya harus dipikiran masak-masak, Ejector pin mudeh dalam pengerjaan machining, tempering ‘maupun grinding. Banyak ops! untuk menempatkan ejector pin, sehingga digunakan pada lingkup area yang tues. ‘Secara prinsip, waktu pembukaan mold, produk ‘menempel pada core plate. Hel ini disebabkan pada wektu pendinginan (cooling), produk cenderung menyusut ‘dan menempel pada core plate, Dikarenakan cairan plastik mengalirke cavity plate, maka instalasi pengeluaran produk dipasang pada core plete. Supaya tidak terjadl kerusakan pada produk pada waktu ejection, maka harus memperhatixan metode pengeluaran maupun penempatan ejector pin, Terdapat 6 cara dalam mengeluarkan produk. ‘Makita jelaskan 6 cara dalam pengeluaran produk. © Pin Ejection > PinBjection Produc = Nl Bos Election jeroin fy ier i ‘Stepsedeecirsin | lector pin Penempatan ejector pin pada area yang terdapat release resistance besar. Kalauy perlawanan (resistance)nya sama besar, maka ejector pin dipasang _secara merata, Kalau penempatan ejector pin di sekitar bos atau rib, ‘maka akan menyebabkan keretaken (creck), Uniuk it ejector pin diterpatkan di bagian dasar (bavrah) bos atau rib. 64 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonesia Mold Dies Industry Assocation » Stepped pin ection Plate pin lection Produc Prook HI sear in ae wwe I ‘Kalau produk berukuran kel, ukuran pinpun | [ Sering digunakan untuk produks! tutup botol, juga keel. Pin ukuran keci mudeh patah, Kelebihannya adlah mudah dalam pengerjaan untuk itu sebagian dari panjangnya dibuat ‘machining dan area persinggungannyapun tuas. bbesar seperti tampak pada gambar, ‘Kekurangannya adalah suliinya dalam pin cooling. «© Sleeve pin ejection roses machiningnya muda, tetapl sult untuk rib dengan ‘dlameter dalam’ kecil maupun dengan vkuran panjang. Klerahannya adalch sering patahalau rusak waktu sedang digunekan dalam produks!. Meskipun domikian, bisa digunakan untuk memestikan release mold, Retum pin_ Pred ‘Sleeve pin 4 Z bt cert forte te « Air compress ejection Produk Stripper plate Compress ai ejector banyek digunakan unk membantu mengsuarkan produk dergan bentuk bejana (vessel) ‘atau bentuk bulat dari mold supaya berjalen dengan lancar (smooth) melalui stiper plato, ini untuk mencegeh texjadinya hampa udera (vacuum) pada celeh antara area core dan produ wold pengeluaran produk. bibancingkan dengen ejector pin yang sexing menimbulkan keretkan (crack) maupun pin mak, cara dak mmerimbulkan perubahan bentuk meskipundigunakan untuk produk yang rentan ted perubahan bentuk peda temperatur rendah, seria menyeberkan tekanan secara merata ‘Metode ini tidak bisa digunakan untuk multiple cavity type. «2-step ejection Produk Stripper plate |Adalah proses pengeluaren produk dibagl menjadi 2 tahap. Kelinatanaya banyak yang menggunakan ombinasi antara pengeluaran produk dengan air compress dan pengeluaran produk dengan ejector pin. Langkahnya adaleh produk dikeluarken dengan stiper plate ejection dan pada bagian bos maupun under-cut adkeluarkan dengan menggunakan ejector pin. Berguna supaya fidak tejaci cekungan (curve), perubahian bentuk maupun keretakan (crack). © Hydraulic ejection L a] ll : j ee 2 LI Md EI; Pengeluaran produk dengan menggunakan peralatan hydraule disebut dengan hytraulc ejecton. Kelebihannya adalah dengan bebas bisa melakukan seling untuk tiring maupun keoepatan pengelueran produk. Dengan menurunkan tekanan hydraulc,instalas in bisa digunakan untuk menghentikan beban tekanan yang berlebihan yang berfungs! untuk menghinar terjadinya kerusaken mold, misainya benturan antara jung «factor pin dengan mold meupun perlawanan (resstensi eJector plate yang terials besa. Stelch djelaskan ejector pin, beriku akan djelasken mengenai hubungan antara ejector pin den ejector plate. 668 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design « Bjector plate Ejector plate bertungs untuk menggorakkan ejector pin dalam mengeluarkan prosuk. Ejector rod mesin njekst rmanggerekken ejector plate yang selaniutnye menggerakian ejector pin dalam mengoluakan produk. Untuk trongombelkan ejector pate Ke posi soma maka igunakan retum pin, Pada waktu penuupan mol vetclah jung return pn mengensi pamukaaan vty late, eecor plate bergerak mundur Halil cenderung tmenyebabkan production oye menjadi lama. Pada mold ukuran keol menggunaken push back sPand, Sete produk dkeluarkan dan sebelum teinya penutypan meld, ejctr pate bergerak mundur ‘eh push back sping, Dengen demikian producton ye menjadi lebih cepat. >> Perhitungan berat ‘Yang dimaksud adeiah seluruh bert kompenon (etm pin, ejector rd, loose core, side uit. dsb) yong dipesang pada ejector plats. feriut adalah petitungan sedorhanan berat eer plat. 100 BA Ejector plate A ° LLL) 4. 1950 Ejector plate (Tampak atas (Tampek mea 1 Volume Ejector plate A: 1100 X 450 x 40 = 1980000008 = 4980008 {9900 % 7.85 (erat ens besi) = 1994908 = 195.4ke Volume Ejector plate B 1950 % 450 * 400 = 8325000008 = 83250e 050 X 785 (beratjenisbesi) = 6595128 = 653.5ke = A+ B= 1854 + 6505 = 889k Volume Ejector plate keseluruhian = >>. Pemilihan push back spring Speier “tn cette Borkutedclah perbandingan mold ukuren kecit dan sedang. vote | Kesa “s ‘Siroke yang diperiukan untuk mengeluarkan produk adalah $ = 25mm. atch Vel Inigame dangan aek permukaan alas elector Be sampal Foose awe ria (oermukaan bawah custion plate) Kedalaman penerimaan spring adalah A. Initial deflection adalah Deflection volume adalah F Froe length adalah L Diametor retum pin adalah 30. 41. Pamerksaan stroke ‘Stroke yang diperlukan untuk mengeluerkan produk adalah S = 25mm. 2, Pemnlthan spring size Diameter retum pin = $30. Untuk itu berdasarken Katalog maka dipith diameter luar D = 46mm, 3, Penentuan sementara free length spring Kurang lebin adalah stroke () 2+, Biasanya penentuan sementara free length spring (L) adalah €Omm dan 70mm. 4. Penentuan spring berdasarkan 4 jenis spring pada Katalog, yekni SWR46-60, SWR46-70, SWS46-60 dan ‘SWS46-70. Selanjutnya adalah memeriksa deflection volume F. ‘SWRé6-€0 | SWR46-70 |svisse-20 | swsae-70 ws | ‘| Ba CF J ga Penjelasan umus penggunean Spring : T ‘SWR 46 Rurmus pemilihan spring i i _ (oonbagin menuatKekunten)_| Demeter srg Free length spring 5, Perhitungan deep of recelpt spring A. Kedalamian penerimaan spring A= Spring free lengih (L) ~ Defiection volume (F) 3% Kedalaman penerimaan spring A herus lebih besar dari hasl pethitungan, Hal ini cimaksudkan untuk ‘member kelonggaran penerimaan spring, dan penggunaan deflection spring di bawah rilai default ‘dengan tujuan supaya spring bisa bertahan lama, Disini ila perhitungan citambah 2mm, — ‘SWR4G-60 | SIWR4G-70 | SWNS46-€0 | SWS46-70 +———| 2 | 3 sx | “4 eee SaeE Eee 6. Perhitungan volume initial deflection (B) dan volume final deflecion (B + S) \Volume initial deftection (B) = free length spring (L) ~ (Kedalaman penerimaan spring (A) + stroke (S)} SWR46-60 | SWR46-70. ‘SWS46-60 [swsee-70 7 i | Volume Initial Deflection a 8 | ©) (em) _ Volume Final Deflection 28 33 ie 68 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Saw stones Kseawtee "7 7. Pethitungan beban awal spring (Ws) dan beban akhir (We) Beban awal = beban awl yeng mengensl spring Beban awal (Ws) = spring constant (K) X volume deflection (8) ‘Boban akhir = beban pada waktu spring dalam keadaan menyusut. ‘Boban akhir (We) = spring constant (K) X volume deflection (B + S) [swrds-co |swreae-70 ‘SWS46-60 | SWS48-70 “Spring constant [ Cac egtiemy | 887 an Beban awal( Ws){ke | 11.01 | 25.12 |eten alti ( We )ad 102.76 | tose Berdasarkan perhitungan datas, maka dilekukan pemiltan spring yang paling sesuei Pertimbangan dalam pemilhan spring adalah beban awal dan beban aki ‘Yang dipth adalah beban awal dan beban alti tidak terol Keres. Sean Its mengusahakan supeya spring tidak longgar (oblag). ‘SWS46-60: tidak ada beban awal dan spring longgar (oblag), sehingga tidak bisa cigunaken, SWRA48-70; beban awal terial keras. ‘SWS46-70: beben alti terial Keras. Spring paling cocok adelah SWRAG-60. 3% Persyaratan pemikan spring berubah-rubah, setap kali perilihan spring disesuaikan dengan persyaratan ejection (awal ejection dibuat keras atau lambat). + Mold ukuran sedang_ D; diameter luar a d: diameter dalam d, L: free length spring (detalinye, silahkan linat ‘Katalog masing-masing merk) ry ; Panjang soteloh penekanan (detallnya, sfahkan lhat ketalog masing-masing metk) oe F: stroke 7 G: panjang spring dengan beban ejector plate /F KK: spring constant (detailnya, silahkan lihat | ‘katalog masing-masing merk) Wo: beban yang diterima pada 1 buah ulir pegas 'W: berat total ejector plate @y: jumlah ulir spring 7 Spring Free lengity contre [sg FSS pce |) [io Max. defection DiameterDiameter | volume | Iver) dalom | targa (F+@) |CD) Ca) - = —| — J bran deflection use soit 073ha/mm [200mm [160mm [ 150mm, [4emm [Simm | 50045 oe s “| 150mm | 450mm [comm [smn [00088 pring untuk beban fingan) 1.Bke/ fim |300mm + Haga peda Katalog datas dalam kurs Yen t yen per 23 Oktober 2008 = Rp.97 Kalau stroke F = 125mm (stroke yang ditentukan dalam tahapan design dan yang dipertukan ‘untuk, smenneinrkan orodul) oanfana spring waktu memarjang dan menyusut, seta berat ejector plate, make total enjang penyusutan (volume daflecion) yang diperuken adelah di atas 125mm. Maksim deflection (+6) seperl yang terlera pada gambar edalah 150mm, sedangkan free lengl spring adalah E+ F + G. untuk tu bisa menggunakan L= 300mm. ‘Dengan demikian maka panjang spring termasuk penyusutan harus di bawah @ =L—(E¥F) atau 300 — (1254150) = 25m, “Terdapat bermacam-macam jens spring. Berkuinya adelsh perhitungen untuk penggunaan jumlah spring 2 Janis yang memenuh persyaralan di as. (akan digunakan contch soal yang telah pelejar beberapa wakty yang lalu mengenal pertitungan berat ejector plate). Pengtitungan biaya untuk penggunaan masing-masing spring akan lebih murah bila menagunakan perhitungan spring untuk high deflection, ‘Untuk Spring uniuk beban ingan UUntulchigh defection use spring | Wor KEG Wor KEG | Wo SOX K WoS GK K | Wo kg & 25mm % 073ke/mm 25mm X 18ke/mm | Wo = 1825he Wo = 47.5ks | | y= We Ho y= Ws Wo | | POSE 1052kg = 1825ke yess 1052ke + 475k | | | 7 pos (batang) 55 23 pos (batang) Answer: dengan spring D =46, £ = 300mm, menggunakan sebanyak 58p ‘Dalam memih Spring Selain mempertimbangkan bahwa Spring tersebut telah memenahi persyaratan desion, Rarus | iperhetcan pula harga, kelaatan (endurance) maupun daya kekuatennya. » Gas Spring (Umumays digunakan pada mold ukuran beset) ‘Apakah memeriukan ges spring, hal ni ltentuken berdasarkan mengenai kemuxdahan assembly maupun berat «ejector plate itu send, Penggunaannya relative pada mold ukuren besar (ada Perusahaan yang merrill stander bahiwa gas spring digunakan kalau berat ejector plate 500kg Ke ats). Kebanyakan menggunakan gas spring sebanyak 2-4pes. Semakin besar ukuran mold, semakin banyak gas spring yang ciguniakan, Pada waktu itu pemasangan harus memperimbangkan balance, dan supaya pembagian tekanan pada masing-masing gas spring bisa merata. “Terdapat 2 jenis gas spring. Tre Ts Diameter luamya $75, cenderung digunakan untuk mold ukuran besa. Karena spring constantnya ec, maka spring ini cukup kuat Tipe KG Diameter keail, dongan diameter luamya $50, memudahkan dalam pembuatan designnya. Digunekan untuk ‘mold ukuren kecil 70 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design ff leone Wold Dies ins ‘Borikuinya adalah perhitungan penggunaén 4 buah gas spring. Pertama toma adalah menghitung berat ejector plate. 4100 je—1100_ ala Ejector plato. al jo ‘| [setae] s-t too 1850 Ejector plate & UTempak datard CTampak roukad erat ejector plate A: 1100*450%40=19600000"= 19800em* 19800%7, 85 (borat jenis best) =1554309= 155. 4 ke Beral efector plate B: 1850x450*100=83250000mm*=83250em" 83250%7. 85 (beral jenis bes!) =6595129=653. 5 ke Total borat ejector plate: W = A + B =155.4+653, 5=808, 9 ke erhitungan berat ejector plate adalah 1.3 (asio keamanan). 3 Perhitungan rilairasio Keamanan secara umum adaleh 1.3. 808. 9x1. 3=1051. 57 ke+1052 ke Beban berat untuk 1 buahnya adalah: 1082 ke*4pos=263ke, ‘Gas spring constant | (@ Karena beban berat per unitaya adalah 263kg, maka persyaratan area perniihan beban adalah KG750 gas spring. Stroke cone | Tekonan ing | soptnanteban cn |e | cP) y CWte) {Untuk mendapatian tekanan injeksi P= 100 x Ho + C adalah P= 100 X 263 / 467 + 563 (ket/ en?) P :Tekenan pengision “Tekanan injoksi antara tekanan minimal injeks: aaanael sDkgler? dan tokanan maksimal jks 10katicm2. | W® * @: Constant (\ihat katalog masing-masing pabrikan) Spring constant Gas spring coefficient (that katalog masing-masing pabrikan) | Untuk mendapatkan spring constant K= GX P+ 100 atalah = 195 X 563 / 1005 1.1 (kg/mm 'Urtuk mendapatkan tekanan berdasarken displacement top death pont piston rod 00) |W= PCG XX + 6) / 100 adalah [@ 10.9 (1.95 X 200 + 467) / 100% 4825 |e ston rod displacement 5. Pendinginan (cooling) mold ‘Akan dijelaskan mengenai fungsi pendinginan, pemasangan lubang pendingin dan metode pendinginan masing-masing parts. ‘Temperatur mold sangat berpengaruh pada proses produks:. CContoh, kalau temperatur mold terlalu rendeh, maka aliran caran plastic ke runner maupun gate tidak lance, ‘yang mengakibatkan tidak bisa dilakukannya pengisian ke cavity. Heat treatment Heat treatment adalah pekerjaan penambahan panas, pendinginan, dsb yang dlakukan terhadap metal ‘material untuk mendapatkan kekeresan, kelahanan terhadap aus, kemudahan dalam cuting, dsb sesuat dengan kebutuhan. “Tordapat 4 pekerjaan dalam heat treatment, yakni: quenching, tempering, normalizing dan annealing. 4) Quenching ‘Metal dipanaskan dengan temperatur tnggl dan dengan alr atau ol didinginkan dengan ta-tba, Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekerasan, Kandungen karbon dalem metal di bawah (0.3%. Kalau kandungan kerbon di atas 0.3% maka tidak ada artnya, 2) Tempering ‘Sefelah dlakukan quenching, sekal lagi dlakukan pemanasan dan pendinginan. ‘Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan metal, sementara kekerasannya sedikit lebih lunak ibandingken setelah quenching. 8) Normalizing Pemanasan sempai pada temperaturtertentu yang diperiahankan pada waktu fertentu, Selanjutnya dlakukan pendinginan udara (air cooling). Tyluannya adalah untuk melakukan standarisasi yakni untuk meningkatkan kualitas cast stee! (sbuktur metal yang kaser, kualtas ‘mekanikal yang buruk) dan penyeragaman miko krstal forging metal. 4) Annealing ‘Pemanasan sampal pada temperalurtertents yang dipertahankan pada waltu tertent Pendingingan diakukan secara bertahap. Tyjuannya adalah untuk menghilangkan cacat pada metal material, yakni untuk menghiiangkan tegangan (strain) struktur metal, penyeragaman mikro krista, pengerasan proses, dsb. > Metode pengerasan permukaan metal material 1) Cementation process ‘Metode dengan memasukkan karbon peda permukaan material dan membuat lapisan material. 2) Nitiding process (Tulftride process Metode nitriding dimana sefelah dlakukan quenching dan tempering, sambil dipanaskan dlakukan cifusiniogen. Lapisan permnukaan lebih keres dibandingkan dengan cementation process, 3) Cyanide process ‘Cyanide chemical compound dimasukken ke dalam wadeh yang terbuat dari bes!, pemanasan Proses fixed screw core roses machining sorew langsung pada mold dimiana dlakukan pada core, dan core cibuat tap (fixed). Selech injoks, pengeluaran produk dekukan dengan tangan. Sangatjareng digunakan unt semi maupun full automatic operation, Produk Core > Proses paksa (impossible without forming) Pengeluaan produksecara paksa dengan menggunkan stipar plate. Kalau bentuk sore Buel maka material yang digunakan adalah nylon, polyethylene, polypropylene, dsb. Stinger pate core Produk > Place screw core process ‘Soelch produk dkeluarkan bersame-sama dengan place sorew core, produk depaskan, ; Membuat place screw core dalam jumlah banyak, setelah produ cikeluarkan bereama sams z dengan place sorw core, selajuiya adalah pemesangan core bertutrya, Kalau dalam keadaan ‘evong dlakeanekan proses produks dbl supeyebise mengeluatkan produk hal memust pekerjean menjadi efisien. Ejector pin Place scraw core Produc > Rotary screw core forming (1) Rolary core diputar dan produk dikeluarkan. Untuk menggunakan motode in, maka diperukan penanganen penghenian putaran paca Produk : {(membuat bentuk polygon bentuk bagian lua, membuat bentuk opogra, dsb). Kelau panjang area screw pada core tidak cibvat lebih dangkal daipada kedalaman cavity, maka ipéukan instal! pengeluaran maupun penghenttan produk secara terpisah. UJ Rotary serew cot 1 Produk Y Panjang bagian seraw Screw core “Y Kedalaman caity Gear untuk cor > Rolary screw core forming (2) ‘Screw core berputar-mundur dan produk dllepasken. kalau screw pitch yang menggerekkan mundumye core tidak sama dengan serew pitch procul, maka area screw akan tergores (ocet) Gear untuk core Screw core 80 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Soa tenetn Mold Dies indus @ Penempatan rotary screw core Associaton ‘Dalam proses menggunakan rotary screw core dipertukan tenaga penggerak, Uniuk itu hares diperhatikan penempatan corenya. ‘Terdapat 2 cara penmpatan core yakni; penembatan melingkar dan perempatan garis rus. Penempatan melingkar Core ditempatkan di tengah-tengah dan dipasang gear sebagai tenaga penggerak putar core, Penempatan garis lurus Setelah core dipasang dalam satu garis lurus, ruck Proses fixed screw cavity ‘Sama seperti proses fixed screw core untuk screw dalam, proses machining sorew langsung pada ‘mold dimana dilakukan pada cavity. Setelah injeksi, pengeluaran produk diiakukan dengan tangan. Untuk mengeluarkan produ, maka periu membuat lubang segi enam, dsb pada ujung produk. Produk > Proses paksa (impossible without forming) ‘Sama seperti proses paksa pada sorew dalam, pengeluaran produk secara paksa dengan rmenggunakan ejector pin, Untuk menggunakan metode ini maka kualtas materiel plastic harus memiik elasisitas. Area screw terbatas hanya untuk bentuk bulat saa. > Slide core screw process ‘Dengan menggunakan slide core, sotelah proses injeks! pembuatan selesai, slide core digerakken untuk mengeluarkan produ. Supaya slide core bergerak setstah mold benar-benar terbuka, maka digunekanlah dock leg cam. Slide core Dock feg cam Produle Metode ini sult sekali untuk mendapatkan kepresisian produk. Timbul flash pada perlemuanttit sambung skde core. Angular Cam . Pin yang menggerakkan slide core, sama seperti angular pin cimana walt ‘opening-closhing mold, slide core tidak digerakken dalam waktu yang bersamaan, tetapi sosaat setelah mold bergerak barulah slide core bergerak. Timing pergerakan dengan bebas ditentukan oleh angular cam. Ste care Ga q n ‘Untuk itu maka dilakukan periotongan pada sebagian sorew (seperti pada gambar di bawah ini) dan tempat itulah dlusahakan supaya tejadititk sambung, sehingga memudahkan dalam rmendapatkan kepresisian. Hal ini juga memperkecil imbulnya NG product. (s—» sambung Titk sambung screw normal Sorew setelah pematongan ‘Kalau terjadi lash pada titk’sambung, maka | | Meskipun timbul flash, tetapi bagien pproduks! tidak bisa dlakukan dengan balk. sambungan kelihatan bagus. 82 Mold &Dies industry ‘Asseciaton Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design faze Bab. 5 Operasional Mesin Injeksi 4. Pemasangan mold Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan berkaltan dengan pemasangan mold, @ Pemasangan mold Pembahasan metode pemasangan mold ke dalam mesin injeksi Gambar di bawah sebelah Kiri adalah metode dengan menggunakan clamp. Hal yang petty diperhatixan adalah pemasangan clamp supaya tidak berbenturan denagn parts lainnya, amar sebelah kanan adalah metode pemasangan mold pada mesin injeksi secara langsung dengan. ‘menggunakan bolt yang dikencangkan. Dalam hal ini perlu dlakukan pereriksaan apakah lubang belt pada mold sudah sesuai (pas) dengan possi bolt movablerfied plate mesin injeksi Bot Clama ‘Spacer : a [Metode pemasangan mold] Se} Movable plate Clamp, Spacer ‘Merupakan Komponen yang digunekan untuk memasang fixed/movable plate mod ke fixed/movable mesininjeksi. Spacer berfungsi sebagal ganjal waktu setting clamp, sementara ‘damp dikencangkan dengan baut yang berfungs| menahan fixedimovable plate, © Tahapan pemasangan mold Kadang kala pada waktu memasang mold harus masuk ke dalam mesin injoksi yang memerlukan sikap cekstra halal. Pada waktu masuk mesin injeksi, silahkan mematikan aliran lstik, 4. Mendorong mundurinstalas!injeksi dan melakuken pombersihan permukaan mold yang akan dipasang. IK I, 2. Melakukan penyesuaian (adjustment) ketebatan mold dengan instatast clamping. Karena mesi taraf ‘penyesuaian, maka angen sampai clamping teislu eratkencang. Core plate, Cavity plate 3, Angkat mold dengan menggunakan crane dan letakkan di antara fixed platen dan movable platen Z mesin injeksi. | a 4, Adjusment instalasi clamping, dengan menggunakan hexagon socket bold mengencangkan fixed plate ‘mold pada fixed platen, dan movable plate mold pada movable platen, es (eI ah ‘5, Menggerakkan instaas!injeksi ke depan, dan meleksanakan pengeoekkan posisi permasangen mold seria penyesueian stroke instalas injoks 6. Menggerakkan instalasi clamping dengan tangan, memeriksa distribusi pelumiasan dan gerakan bagian-bagian mold yang bergerak. U : 7. Penyesuaian (adjustment) ejector pin stroke. # —e . spas ICR cl 8, Pengencangan hexagonal socket bolt, n Sertifikasi Mold Basic Design og ndonese Mold & Dies Industry Association Buku Teks Uj © Bolt untuk pemasangen mold PPosis! lubang bolt papan pemasangan pada mesin injoksi ditontukan berdasarkan standar JIS. Usaran bott yang digunckan ditentukan oleh kemampuan boltuntuk menahan camping force. ‘Sebenamya seluruh bolt menahan tenaga pembukaan mold maupun berat meld, [Bolt dan clamping force] [ Mold Bot mz | Mié | MO Clamping | Di bawah | 30 - 300 ton force 30ton 300-600 to} Di atas 00-800 %9H G00 ton Secara umum, standar untuk berat mold 1 fon ke alas, m ‘xed maupun moveble plate, Untuk berat mold 1 ton ke bawah, masing-masing menggunakan 4pes bolt untuk bagian fixed maupun movable plate. 4. Setting persyaratan produksi Berkut akan djelaskan mengenal persyaratan produks! (injoks, lemiperatur dan pengelvaran produkiejection) Persyaratan produksi berbeda-beda tergantung dari material plastik yang digunakan. Setelah melakukan setting persyaratan dengan balk, maka bisa menghasilkan produk yang balk pula. Pade waktu melakukan: produksi, diperiukan kepresisian produk yang ‘idak disertai dengan timbulnya flash. Selain itu dipertukan ventilas! yang digunakan untuk mengeluarkan udara yang tertinggal di dalam cavity. Setting persyaratan dalam proses injeks!sangat sul, etap sefing yang didaserkan pada pongataman bukanleh sesuatu yang menjadi permasalahan besar. Di sini akan dljelaskan persyaratan produksi pada umumnya. © Persyaratan injoksi > Tekanan injeksi “Tekanan injeksi yang dibutunkan dalam produksi sangatterpengeruh oleh material plastk, bentuk produ maupun kepresisia ukuren yang dinginkan, Terdapattekanan injeksi-t yang digunakan untuk pengisian material ke dalam cavity, dan tekenan injeksi-2 (holding pressure) untuk mencegah timbuinya ccekungan (sink mark), Waktu melakukan salting persyeratan produkst, kondisinya haus tidak ada tekanen injoksi-2, dan seting diakukan hanya untuk tekenan injoksit yakni tekanan untuk pengisian material plastk, Dengan demikian maka akan mempertegas pembagian beban tekanan, Pada akhimya bisa melakukan pengecekkan apablaterdapat kekurangan dalam persyaratan produks|. Perhitungan Temperatur materiel plastix Kalau temperatur cairan thermoplastic tingg, maka volumenya akan membesar dan rasio penyusulannyapun besar.Tetap kalau temparatur di bawah stander, maka alin caran plastic ke dalam cevity menjadi buruk (meskipun rasio penyusutan tetap besar). 86 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Poe indonesia (ifD tz8un. ‘Asodation » Temperatur mold Pengaruh temperatur mold bermacam-macam tergantung dari enis material plastk. Semakin tinggi ‘temperatur, thermosetting plastic semakin kkeras, semakin kecl rasio penyusutan, ‘Temperatur tinggi akan berpengaruh pada kecepatan pendinginan thermo plastic, ‘materialpun akan ‘semakin mengembang dan penyusutannyapun semakin besar. ‘Secara umum, temperatur mold rendah akan, | Memperpendek cycle time. Untuk itu dalam: setting temperatur, sebaiknya dimulai dari temperatur rendah dan penyesuaiannya dilakukan dengan ‘menaikkan sedikt demi seikit sampai mendapatken setingan yang paling sesual Gllustrasi temperatur) | Nama plastik fag ae (are Seca fea Polyethylene (PE) [1-0 15~75 co i | Polypropylene (PP) [saa 40~60 L [a Saauat fywinyl chloride sa sr aleeveh 150~180 | 35~65 oop He Polystyrene (PS) | 180~315 | 20~60 [ Polycarbonate (PC) I | Acryntile Butadiene | syrene BS) pee Serer Polyamide atau ‘nylon (PA) © Persyaratan pengeluaran produk Terdapat 2 jens tpe instatas! pengcluaran produk yaimi tive mekanikel dan tipe hydraulic. Secara umum ‘semekin cepat pengeluaran produk cilakukan, Kondis| pelepasan produk (release) cenderung semakin baik pula. Tetapi kalau sudut kemiingan produk kecl, sementara perlawanan release besar, maka produk ‘aken terlukevtergores dan ada kemungkinan produk menjadi rusak. Untuk itu perlu menaikkan kecepatan dn tekanan pengeluaran produk. 2. Konstruksi secara mekanikal mesin injeksi Konstruks! mesin injoksi teri dar inslalas injeksi, mold, instalasi camping, dsb. Dibagian ii akan dijelaskan mengenai konstrks! utama mesininjekst Mesin Injeksi Cayity © -Instalastinjeksi dala bagian yang merubah material plastic memilk\sfat plaststas yang selanjulnyamenginjeksikannya ke dalam cavity. Hal yang paling penting di dalamnya adalah screw cylinder yang mem’ pengaruh besar Pada proses injeksi. Cylinder yang terdapet pada screw cylinder terbagi menjad! 3 bagian, yakni; bagian engiiman, bagian compress dan bagian pengukuran. Bag. penaularan’ bag, compr ag. pengiriman Bagian pengtriman(Feed Zone) Material yang dimasukkan dari hopper, sambl cipanaskan diteruskan ke bagian compress. Tujuannya bukan untuk mixing, melainkan lebh cenderung ke pengiiman, untuk tu alur screw (ht) cibuat dalam, Bagian compress(Compression Zone) ‘Material yang dim dari bagian pengiriman selenjutnya secara intensif dlakukan mixing, dipanaskan «dan dicairkan, Screw bagian compress semakin mendekatl area pengukuran, alur screwnya semakin Volume dan beratinjeksi Kolau beret injeksiringan, maka tidak bisa untuk produkst Mengapa demikian, karena yang cimaksud dengan beratinjeksi bukan hanya untuk volume cavity saja, {tapi peru menambahkan juga untuk volume runner, gate, dsb, Perhitungan yang dibutubkan untuk volume inks adalah: Volume stroke & — Stroke max, § ‘Volume cavity Vol ‘Volume injeksi vem? = volume stroke s om x area dalam screw oylinder A cm? Maks. vol. injeksi Wom? = Stroke max. S om x area dalam screw cylinder A cm? Volume injeksi yang bisa digunakan untuk injeksi pada mesin njeksi, sebaiknya dibawah nila yang tetera pada katalog masing-masing merk, Nila yang tertera pada katalog kebanyaken nfai stroke maksimalinjeksi yang merupakan berdasarkan teor, dan dak memasuiskan unsur volume yang hitang’ atau volume lossed. ‘Yang dimaksud dengan ‘volume yang hilang’ atau volume iossed adalah sebuah fenomena dimana ‘erjadiarus balk calran plestk waktu diakukannya injeks. Kekentalan-rendah cairn plastk akan menyebabkan pressure lossed besar dan kekentalan-tinggicairan plastk akan menyebabken pressure lossed rendah, Volume lossed berbeda-beda tergantung dari kualtas plastic material maupun persyaratan produ! Iainnya. Secara teor, volume maksimalinjeks! adalah 60% ~ 70%, > Rasio injeksi(injection rate) Adelah volume injeksi yang dinasikan dalam satuan waltu jam. Artiya sama dengan keoepatan injoksi. ‘Semakin pendek waktu injeksi, semekin pendek cycle tmenya. Dalam produkt, Kalau tekanen tinggi ‘maka tanpa kecepatan tingg|injeksi, dak bisa chasikan kualitas produk yang balk. Contohnya adalah menggunakan mesininjoksi denga force clamping di bawah 100 ton, maka yang ideal untuk weld injeksi adalah di bawah 4 detk. Pada ketebalan produk yang tpis, Khususnya untuk kecepatan tinggl Kemampuan plstsitas,jumiah putaran sorew ada waktu sedang dllakukannya pendinginan produk, instalas!njeksi bekerja memnbuat material ‘meri sifat plastisitas. Kalau proses plastitas tidak selesai pada waltu proses pendinginan sudah selesai, meka tmbul cycle time yang siasia, Untuk itu dipertukan kemampuan besar proses plastistas. Dengan meneikkan jumiah putaran screw, maka volume plastistas juga akan nalk. Telapi hal ini rmengandung resiko dalam pengureian panas pada material plastk. Untuk tu sebisa mungkin rmenghindar untuk dak menaikkan jumiah putaran screw, » Laindain Apabila lebih mementingkan cycie ime dibandingkan dengan kepresisian produk, sebaikrya ‘menggunakan proses plastsitas yang memilki kemampuan tinggi ‘Untuk kekentalan-tingg cairan dipertukan torque screw yang besar pula. Lebih balk menggunakan sorew ‘yang memilki kemampuan pencampuran (mixing) daipada kermampuan proses plaststas, © Instalasi clamping ‘Adaleh instalasi untuk mengencangkan mold. Untuk metawan tekanan yang timbul dari operasional ‘opening-closing mold dan juga injeksi, maka dipertukan tenaga besar untuk mengencangkan mold. Sacara tumumn, saat ini banyak digunakan tipe hidroik. Terdapat 2 jenis konstruksi, vai; tekanan langsung (direct pressure type) dan toggle type. . Direct pressure type Pengencangan mold (clamping) secara langsung melalui operasionalhidrotik. Kalau masih dalam lingkup mold clamping stroke, maka bisa dipasang dimanapun. Toggle type Penggunean instalasi toggle link secara mekanikal. Tenaga clamping dengan memanfaatkan hnidrolik. Kalau toggle arm tidak memanjang habis, maka tidak bisa menghasikan tenaga clamping. Untuk itu perlu penyesuaian instalasi clamping berdasarkan ketebalan mold, Berkut adalah perbendingen antara cirect pressure type dan toggle type. (Perbandingan antara direct pressure type dan toggle type] a a i Directiype Toggle type | | Kecepatan [ | opening-ciosing | CamPat | openin | Penggantian rf mmol Muah tentu tergantung ketebatan mold feces {| | clameieg | Suma seen Cag seca mir | ingga bisa mengeluarkan force (CF) | tekanan hiro a re | | i | | Karena tergantung | Setting CF Mudsh | konaisi bol, kurang | | prakis Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design » Perhitungan clamping force Untuk menghitung clamping force, terdapat beberepa metode seperti berikut, Contoh) Esimasi pembuatan 2pcs produk dengan mulicavily, (satuannya adalah mm). Produk : Peititungan clamping force (F (kg) yang diperiukan adalah sb: [yA cuba area proyeks! produk fom’ FZ AX P/08 | P:tekanan rata-ata dalam caviy [kgfom’] 08: rasio Keamanan (safety ratio) Pada gambar di atas, berapakah sub-total area proyeksi (A) 2 buah cavity dan PL area runner? : = area proyeksi cavity + area proyeksi runner, menjadi = (190%150)%2-+(30%3) 57090{mm"} = 570394] Kelau P = 400|Kaflom, maka menjadi F2570.9%4000.8 2285450Ko1) 2285 451] Dengan demikian menggunakan mesininjoksi dengan clamping force sebesar 285.45 ton ke ata. = > Mold opening-closing stroke Kalau tidak melakukan pengecekkan mold opening-closing stroke dengan benar, maka bisa ‘menimbulkan produk tidak bisa dikeluarkan (release). Pada toggle type, penggerakkan starting point ‘oggle link berdasarkan instalasi penyesusian ketebalan mold. Clamping dibuat supaya hanya bisa dllakukan apabila kondisilink memanjang penuh, untuk itu selama ada jarak antara‘ketebalan - ‘erbesar mold’ dan ‘ketebalan terkecl mold, maka memungkinkan untuk mendapatkan stoke, Pada direct pressure type, dikarenaken tidak adanya Konsiruksi untuk menggerakkan instal! ‘damping, mash bisa mendapatkan stroke pada ketebalan terkecil mold, tetapi yang peru Quality ° asin staurmah komputer serter | Acnfentte & autadene Siene | 700~1500 |200~200 | «0~e5 wes | Polyamide @yion) | = | 2. Ukuran produk Berkut akan dijelaskan mengenalrasio penyusutan (shrink rato), sudut kemiringan (draft angle) dan rasio alnan material (current ratio). © Resio penyusutan Penyusutan teraditergantung dari panas maupun tekanan yang tej selama betlangsungnya produ. Rasio penyusutan produk berbede-beda tergantung deri persyaratan produkst dan material yang ‘igunakan, Rasio penyusutan orystal plastic lebih besar cibandingkan dengan non-orystal plastic. Untuk itu fingkup perubahan (fuktues!-nyapun juga lebih besar. Yang menyebabkan penyusutan crystal plastic besar adalah pada waktu pencairan, crystal plastic mengembang menjaci besar. Dan setelah diakukan pendinginan, maka terjadi penyusutan yang besar pula dari calran material tsb ke dalam bentuk pada ‘Apabila derikan campuran seperti fiberglass, maka rasio penyusutannya menjadi Kec! dan tingkup perubahan (fuktuas!}-nya menjadi Kec. Olehkarenanya sesual untuk kepresision ukuran tinggi. £0 ‘Apatiarasio peryusitanplastik « ukuran Mold pembuat LO, 70 5 danvolume peryusuten AL. AT maka 3 eee Si Lom, AL= aX LO aT= «Xx To | Pee Nial « dtetankan perdasarkan material plastk yang igunakan aL L | Resio penyusutan material sintetis adalah seperti di bawah ini, r Poveivene © Tabel rasio penyusuten Nama jenis plastik Ri jpenyusutan| oe | Polypropylene | ee | p> | Leer HH Poly Vinyl Chloride o1~os ever Polystyrene o2~06 | es | Polycarbonate ata | eo | Acrylonitrile Butadiene Styrene | 7" : joa~oe | \ wes) i I Polyamides a | vam joo~20 © — Sudutkemiringan (draft angle) ‘Sudul miring ciperlukan supaya produk bisa dikeluerkan dari mold ‘dengan lancer (smooth) waktu mold release. Biasenya sudut miring = siicanty berkisar 1° - 2°, tetapl penentuannya berdasarkan kualitas material, bbentuk produ, ada atau tidaknya etching process (penanganan ppermukaan yang secikit mengikiap), dsb. membueteult ing ‘Sebisa mungkin bagian cavity dibuat kecl dan bagian core dibuat besar. Di bagian cavity, Karena rasio penyusutan crystal plastic besar, sehingga menyusut di bagian delarm mold memudahken peribukaen bagian cavity. Sedangkan pada bagian core, plastik menyusut dan renernpel pada bagian core (insert) sehingga sult untuk pelepasennya. Untuk itu, harus memperhatixan ‘rah penempelan penyusutan plastk sebslum membuat sudut ming (draft angle) pada core (inser). Penyusutan non-crystal plastic kecil, sshingga tidak begitu menyusut di dalam mold, Untuk itu sudut miring cavity dbuat sama dengan sudut miring core (insert). fy caity LP Produk i coe roses perbertukan Terjadinya pengisian cairan plas ke dalam cavity. Mengalami penyusuian ssingga memelik core setelah pendinginan Waktu pendinginan, terjadi penyusutan yang mengarah pada bagian dalam cavily. Plastik menempel pada bag. core sehingga sult untuk pelepasannya. 98 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design © Rasio aran material (current ratio) ‘Yang cisebut dengan rasio afran material (cuent ratio) adalah perbandingan entara jarak terjauh produlc (U dari gate dengan ketebalan produk (T). Resi iran mated = 2 / DDigunakan untuk mengecek apakah pergisian cairan material sampai pada seluruh area cavity alau ‘tidak, untuk produk ukuran besar maupun produk tipis. Nilairasio aliran material ditentukan oleh ‘material yang digunakan. Tetapi hal sb akan berubah drastis tergantung dati pendistribusian material, ‘temperatur cairan material, tekanen injeksi,jenis gate, panjang runner, dsb. Di bawah ini adalah nilal standar yang bisa diacikan acuan. Rasio aliran material merupakan pernbagian ketebalan produk (T) dengan jarek alan cairan plastick (L). ‘Current ratio standard (UT) ee Polyethylene ee L/ T=280~100 ———|. ee [a7 r= 200~150 P) Poly Viv Chloride «vey Polystyrene. 3) Polycarbonate wey ‘Acrfonitile Butadiene Styrene ass) Polyamides (Nylon) © L/ T= 290~120 Bab. 7 Troubleshooting 4. Troubleshooting Dalam bab ini akan djstaskan mengenai NG product; tanda cekung (sink mark), melengkung (curve), tanda pena (pin mark), dsb. FFaktor NG product disebabkan oleh hubungan yang rurit seperti di Bawa ii + Berhubungan dengen kemempuan mesin injeksi + Bethubungan dengan ketdeksesualan persyaratan produksi + Bethubungan dengan ketidaksempumizan gesign produk dan design mold + Bethubungan dengan pemilthan material plastk ‘Untuk ity, dikarenakan solusinya tidak henya 1 saja, meka proses penyelesaiennya tidak bisa diskukan dalam waktu singkat. Tetap, dari banyak has! pemikiran, poin penting untuk meningkatkan produkivitas adalah mempertegas pokok penyebab NG product, membuat rancangan solusi dan menghilangkan penyebab terjadinya NG product. © Tanda cekung (sink mark) Fenomena timbulnya cekungan pada permukaan produk. Cenderung terthat pada penggunaan crystal plastic yang memiki penyusutan inggl. ‘Tanda cekung timbul di balk rio, dsb yang berada di bagian belakang bumper, dsb. + Penyebab Cekung ‘Timbulnya penyusutan pada cairan plastik. Ini disebabkan karena Va ketebalan produk tidak sema, dan tentu seja kerena pendinginan yang e||7 tidak sama. ‘Tekanan yang tidak sampai pada sudut-sudut dalam cavity, Atau, meskipun terdapat tekanan, fetapitekanan turun secara drasts. + Solusi ‘Menaikkan tekanan injeksi, menurunkan temperatur cairan plastk. tau, temperatur moldpun juga citurunkan. Memperbesar gate dan runner. Menambah gate pada area terjadinya tanda cekung, Membuat kKetebalan rip menjadi 60% dari ketebaian bagian utara lainnya, © Melengkung (curve) ‘Wealtu release, produk melengkung dan melint. CCiran plastk mengalr sembil mengeras,sisatarkan yang tertinggal di dalam produk menyebabkan produk rmelengiang, yang terihat waktutejadinya release, + Penyobab TTerdapat perbedaan temperatur mold pada permukaan cavity dan core, ddan timing penyusutan tidak bersamean, Perbedaan ketebelan produk menyebabkan volume penyusutan beubah, menyebabkan pendinginan tak serempak TTekanan injeksi yang rendeh, a + Solusi Waktu pendinginan diperpanjang, kecepatan ejection diturunkan, ‘Memindahkan posisi ejector pin, memperbesar sudut kemiringan, ‘Mempertimbangkan Kembali ketebalan dan bentuk produk, menurunkan perlawanan alan den menahen timbulnya lengkungan bagian dalam. 100 * Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design © Tanda pena (pin mark) Fenomena wama puth yang tempak pada bekas elector pin dan sekitamya pada produk, Kalau ada ‘agian yang susah dalam mold release (pengeluaran produk), area tsb juga timbul wama puth, 4 * Penyebab ‘Ada bagian produk yang susah dikeluerkan, Kepresisian permukaan mold buruk. + Solusi w Polishing mold dengan benar, membuat mold release menjadi muxiah. ‘Menurunkan tekanan injeks, membuat mold release menjadi muah. ‘Menurunkan Kecepatan pengeluaran produc, menambah jumiah Ejector pin atau memperbesar ejector pin, Pin mark = © Weld tine “Terdpat gatis lembut pada area pertemuan alan cairan material i dalam cavity. Perbedaen cairan pada area tsb menyebabkan timbulnya garis pembates. ‘Sering timbul pada bagian yang jarak deri gatenya paling jauh. + Penyebab “Temperatur mold yang teralu cingin menyebabkan pencampuaran cairan pada Atk pertemuan tidak sempura. * Solusi ‘Mempercepat kecepatan injoksi dan menaikkan temperatur mold, ‘Menurunkan temperatur caran plastk, menaikkan tekanan injeksl Merubah posisi gate, merubah arah alan cairan plastik Weld line : = = ‘Menubah posisi gate, mencegah timbulnya weld line. ‘Menempatkan tab, yang pada akhimya dipotong, © Flash Plastik berlebihan berasal dari cairan plastik yang tumpah pada parting line maupun pada area pemasangan ejector in. Gate Runner + Penyebab Kepresisian mold buruk L | Kekentatan cairan plastik rendah, semientara alirannya bagus. ——., — =} Tekenan njeks|telu besar atau clamping forcenya lemah, Flesh yangimbuldiPL se lsat balleontay YYeng paling begus adalah menghindari perbedaan kotebalan produk Memperiambat kecepatan injeksi Membuat balance tekanan yang mengenai moki, membuat clamping force sama rata, memperbesar damping force. Memperbaiki Kepresisian parting line. © Kekurangan pengisian (short shot) Tidak sepenuhnya pengisian cairanplastik mengalrke dalam cavity dan tampek seperi hanya sebagian produk saja yang tris. + Penyebab Kurangnya volume dan tekanan injeksi. Kecepatan ineksiteralu cepat, Sebelum udara dalam cauily Lae = E. a keluar seluruhnya, cairan material sudah terlanjur mutal ice, \ ee mengeres. Sprue Keoepatan incksiterelu cepat. Sobolum cairan material mencepai yung mold, ceran material sudah teranjur mula mengeras. + Solusi Menaikkan tekanan injeksi ‘Memasang alur pambuangan gasludara. ‘Supaya aliran material lancar, merubah bentuk mold, ‘merubah posisi gate maupun menambah jumiah gate. Produk normat Short shot Gate Runner © Vetting Pada permukaan produk tampak seperti ada kawat yang meflit. Gate + Penyebab = Posisi gate buruk, dalam kondis seperti bentuk benang, calran material yang mengalirke dalam cavity dari gate telanjur dingin, yang tidak bisa | Runner — tercampur dengan baik dengan cairan material berikutnya, Jetting * Solusi ‘Menaikkan temperatur cairan plastk dan mold, melekuken penyesuaian kecepatan aliren (awalinya pelen), membuat supaya cairan plastk yang masuk pertama dan berkutnya ‘ercampur dengan baik, Merubah posisi dan bentuk gate. ‘Supaya tidek berbentuk seperti benang, mengusahakan cairan plastik ‘mengenai dinding cavity Memasang tab gate. 102 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Indonesia Mold 4 Dias Indus -Asoriatien © Flow mark tt ‘Sebuah fenomena dimana pengerasan cairan plastik di dalam cavity tidak tercampur dengan baik dengan cairan plestk yang masuk berikuinya. Pada permukaan produk terdapat garis berbentuk seperti gambar mendung, sisi ikan atau keriput tua, aia + Penyebab Kecepatan injeksiterfalu capat, Rendahnya temperatur mold dan cairan plastk + Solusi ‘Menaikkan gesekan panas pada area gate, menaikkan temperatur plastix ddan membuat aan cairan menjadi lebih bak, Flow mark Posisi gate Bab 8. Proses Pengolahan (machining) Mold Part [Proses berdasarkan masing-masing jenis mesin machining) ‘Yang disebut dengan mesin pengolah (machining) dalam art yang luas adalah cutting tool yang digunaken untuk mengolah material sesuai dengan ukuran, bentuk dan Kondisi pertukaan yang sudah dltentukan. ‘Melode pengolahannya bervariasi tergantung dar citing foo! dan benda kerja yang digunekan. Konstruksi ‘mesin pengolah (machining) diouat supaya ujung outing tools mengenai benda kerja dan mengupas bagian yang tidak diperlukan serta melepasimembuangnya. Pada proses cutting mesin pengoleh, terdapat 3 langkah proses: ® Cutting —langkeh yang dilakukan untuk memotong dan menghasixan sampah (chip). @ Feeding —langkah untuk menggerakkan bagian yang akan dipotong supaya menuju ke arah ujung cutting tool dan juga menggerakican bende kerja maupun cutting fool. @ Posioning langkah untuk menyesuakan posisi antara benda kerja dan cutting tool supaya sesual dengan bentuk dan ukuran yang telah citentukan, I. Proses mesin fraisimilling Mesin fraisimiling adalah cutting too (frais) yang berputar dan cipasang datas table yang diarahkan pada benda kerja untuk metakukan pemotongen rata (fat), pembuatan alurtal air (grooving), dsb. Berdasarken fungsi, mesin frais dibagi menjadi: General-purpose miling, machine production miling machin, ‘special miling machine. Berdaserkan dudukan meja (table stand) mesin frais dibedakan menjadi: Knee type tmiting machine, bed shape miling machine. Secara uum mesin frasi dibagi menjadi: Horizontal miling ‘machine, vertical miling machine, universal miling mactine, habit ming machine, NC miling machine, ‘production miling machine, dsb. Gamer 4 adalah Horizontal miling machine dan vertical miling machine (knee type). Gambar 5 adalah jrisjonis pokerjaan mesin fais. Sepert persyaratan pada proses bubut (lathe), maka persyaratan proses rriling (kecepatan pemnotongan, volume pengiriman, volume pemotongan, dsb) dengan cara ‘mempertimbangkan Kualitas material fai, jnis frls,jumlah cutting tool, kondisi benda kerja, dsb. Tabet 2 adalah tabel kecepatan pemotongan pada umumnya. Tabel 2. Kecepatan pemotongan (satuan: mimin) Material frais High-speed | Carbide Carbide Material benda keria_| tool steel _| (roughing) (Finishing) Castiron (so) 22 50-60 120-150 Casr ron (hard) 24 30-60 75-100 Steal (sof) a 50-75 150 * | Steet (hard) 18 25 30 Kuningan (hard) | 50 150 180 104 Mala & Dies indus Association Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design fn Indonesia (@) Horizont Ming Noche (9 Vorticel Ming Machine antar 4 Koo Type Ming Noche pte sen Sean Sine IL, Proses pelubangan (driling machine) Pada ujung main shaft drill machine dipasang taper shank dell (kalau bagian shank lurus, maka dipasang chuck dan drill dipasang pada chuck). Dril berputar sesuai dengan pularan Va shaft dan melakukan pelubangen. Drill machine bukan hanya untuk melakukan pelubangan saja, \. {etopi juga bisa dipasang bermacam cutting tool yang bisa cigunakan untuk bermacam proses pekerjaan (gambar 6). A Mie Wale A \Jenis,enis dril machine varia tergantung dari besar lubang maupun besar benda kerja. Gambar 7 dan 8 ‘adeleh Upright driling machine dan bench driling machine yang sering digunakan pada umumnya. Ger 7 Upon Dating Machine (tr 8 Banch iin chi ‘Gamber 9, Radial diling machine yang digunakan untuk proses pelubangan pada benda ukuran besar (1) Bentuk ujung di Bentuk ujung cil yang tidak sempuma akan menghasikan ibang yeng tidek bulat, kopresisian diameter buruk, arah kedalamian lubang miring dan tidak menjadi tubeng yang tepal/presisi. Untuk menghasitkan lubang yang presisi, maka yang terpenting adalah menggunakan bentuk uiung dill yang benar serta memih persyaratan perotongan serta tingkat Kesucutan material work dengan benar (Gambar 10. Nama-name bagian dan kesudutan drill Charnce anh of ute adeloncond orl) Pariars fa H— Shask —4 ; / Torsion Ags Salut Une Or ry (2) Sudut ujung dei agian tajam ail (cutting edge) memotong materiel, sedangkan bagian samping (ulr/screw) membersibkan sise-sisa bur. ‘Sudut ulung cil adalah sudut bagian ujung dill yang berbentuk bulat dan merupekan bagian tajam. Biasanya sudutnya adalah 118°, tetepi tergantung dari kualitas material. Untuk material keras menggunakan sudut yang lebih besar, untuk material lunek menggunekan sucut yang lebih kecil Hal penting yang harus diperhatikan pada waktu re-grinding ulung dil adalah bentuk ujung dll harus simetris {erhadap gars tengahnya dan parjang samping kanan-kii harus sama. 106 Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Softy rine Assocaten (@) Sudut pembuangan ‘Sudut pembuangan diperlukan supaya tidak terjaci gesekan (Fiction) antara sampah (slugichip) dengan cutting edge. Kalau sudut pembuangan tedalu beser maka cutting edge akan mudah masuk ke dalam material tetapi cutting edge menjadi lemah (muciah rusak). Kelau teralu kecl, meka ketajamannya eken berkurang, ‘Standamya adalah 10~150, untuk material Keras maka sudutnya dibuat lebih Kecil. Untuk material lunak, sudutnya diouat lebih besar. (4) Thinning Chisel edge adalah ujung cril dengan posisi ming menyerupei gambar rum. Keleu area ini jarang cigrinda, ‘maka untuk melakukan pengeboran diperlukan tenaga yang besar. Kelau dill sudah mendekafi area shank, brat web semakin tebal. Selan diperiukan tenaga yang besar, dill menjadi tidak tajam, Di stu web chisel ‘edge harus diipisken tanpa mempengaruhi kekuatan drill dan dalam pengguneannya tidak cipertukan tenaga yang besar. Proses menggerinda dil supaya chisel edge menjadi tpiscisebut dengan Thinning. Dalam ‘menggerinda ujung dil (thinning) sebaiknya menggunakan grinda mesin, Dibandingkan dengan gerinda tangan, gerinda mesin lebih presisi.Artinya penggunaan dil ife time) akan lebih panjang, (6) Persyeratan pemotongan Kecepatan pemotongan dtampikan dengan peripheral velocity (rvmin), sedangkan pengiiman (feeding) cltunjukkan dengan jarak 1 kali putaran dil (mmirev) pada benda kerja. Standar kecepatan dan volume ppengitiman tergantung dari kualtas dil dan material yang digunakan, Dikarenakan sudeh ad standamya, ‘maka sebslum melakukan pekerjaan sebaiknya melakukan pengecekkan terhadap standar yang ada. Tabel 3 adalah tabel yang menunjukkan persyaratan pemotongan untuk High-speed steel dil. Sesudah ditentukan kecepatan pemotongan, maka rumus yang digunakan untuk jumiah putaran sumbu utama (principal axs rpm) adalah: N= 1000vinrd NN :jumiah putaran dil pm) ¥ :keoapatan pemotongan (m/min), d:diameter dil (rar) TTabel 3. Kecepatan pemotongan dan pengiriman (high-speed steet dri) {(v: Kecepatan pemotonganmmin, fr: feedingmm/rev) Beet Sie! ‘eat For Oiggiee | oa = 500~700 | «= 900~1100] a4 = 120~180 | rs, Boao nad timmy LN¢mmey | even’) | (N/mm!) v [fle [el |r)» |F 2~6 | 20~25 [0.1 | 10~s4 [0.05] 25~30 [or 0.05 6~i1 | 20~25 | 0.2 | 10~14 J 0.1 | s0~40 fo.2 0.15, re~18 | 20~25 | 0.25) 12~18 [0.15] 25~30 J0.35] 50 J 0.3 19~25 | 25~30 |0.3 | 16~20 |0.2 | 20 Jo.6 0.45 26~50 | 25 Joa | ua~s6 |o.3 | 20 [1.0 = ‘Untuk pekerjaan pelubangan dengan menggunakan high-speed steel dill dengan material carbon steel, maka seperti terthat pada tabel 3, kecepatan pemotongannya adalah + 25m/min. Kalau keoepatannya terlalu beser, ‘maka akan menyebabkan dill cepat aus dan terbekar (bumed). Kaleu volume pengiiman terfalu besar ‘menyebabkan area chisel cepat tumpul. Jadi yang terpenting adalah menentukan persyaralan pemotongen dengan tepat. Il, Proses boring Adalah proses membuat lubang menjadi lebih besar sekaligus membuat lubang menjadi presisi dengan menggunakn drill. Intinya adalah mesin ini menggunakan drilfbite (cutting tool). Selain proses boring, mesin ini juga bisa digunakan untuk proses pekerjaan lain sepert tampak pada gambar 12. a pits] ve 1.082532 P cash tbe soaps sacar ben gear i, =a, D= ds Tabara oak Seba puch | Teuenarea [Bazpeterdaree DL AvoeauroD, [BuneorinD etm | Katam® | Koln P A cal pari 5 [ aensroa, | Banoncard, ct 0 1.000 0.838 0.129 0 1.100 | 0.938 0.829 0.25 1.200 1.038 0.929 0.5, 1.400 1.208 1.0% 0.35 1.600 1.373 122k 0.35 | 1.800 1.573 1.421 04 1.567 0.45 L713 0.45, _2.013 05 2.459 0.6 2.850 07 __3.m2 0.75 3.688 0.8 4.134 i | 4.917 1 5.917 1.25 6.647 15 | 7.687__| Mi | 5 8.376 | 15. 9.376 MB He 1. 10.106 _| Wis 11.835 M16 2 13.835 M18 | 25 ae 25 20.000 | 38.376 M2 25 22.000 | 20.376 Maj 3 24-000 _| 22.081 wa 3 27.000 | 25.051 M30 35 30.000 | 27.707 | at 33 3.5 33.000_| 30.727 7 36.000 | 39.402 4 39.000 | 36.402 Ht 45 42.000_| 39.077 15 45.000 | 42.077 | 3 18.000 | 44.752 \ 5, _s2.000_| 48.752 _| 58 36.000 | 52.428 M60 5.5 60.000 | 56.428 M64 6 6i.000 | 60.103 M68 | 6 | 68.000_| 64.103 Behan Ptaanya adh holo, Sl dpefkan bisa wenggunantalom 7 don @secera bene, Gambar 32. Jens ult 196 Buku Teks Ujian ‘Sertifikasi Mold Basic Design Soe indonesian Maes nds Reocaton ‘Tabel 5. Standar metrik baut 3 6 pettee ‘Tabel 6. Standar penggunaan ulir segitiga sb Worinel Pn Sud | Poraqnssn w Ganelr MaSaRS | i pao ee screw thread mm Men al pats ean ad Unieteoase [yy [ir | er [unssatotra nn | es lon ‘Moiiic som screw" Uk Figh precision parts thread mm mm, baal oe Inified soft “Jmih vir treed inch | te cor | ucpesanettetong moti 0% ; 2B eral Si Seuan pps |_| Uemenyantng pa ep ars SEEN | ancy |S _| kent ce nase Teper Tread nh Tiger ia, pats Satuannipa | fp sr | tutequpmonts, dsb secarahuat' | 60203 # 7 25.4mmn dan prosisi . Kesimpulan: “1. Gamber proyeksi yang digunakan selain orhographic yang tls dengan tigonomety den juga isometric ‘dimana dalam 4 gambar terdapat 3 sudut pandang (tlateral solid), terdapat 1 gambar lag yekni cabinet ~ projection drawing. 2. Orthographe yang dtits dengan tigonometry harus memih sudut pandeng yang tepat supaya mudah dlam penyajan gambar Diatasnya ditempatkan gambar tampak alas dan di sebelah kananaya inal camnina kanan 3, Padaisometrc, alam 1 gambar dlampiken ebar, arah sudut dan tinggi benda ker, Untuk ity nga benda kerja diambll dart gas lurus verikal dan arah sudut sorta lar digambar dengan cara memutar sumbu masing-masing sebesar 120°. Metode ini dengan cara menulskan ukuran yang sebenamya (ukuran yang telah ditentukan). ‘A, Ketebaten garis yang digunakan terdapat 3 jenis; gai tis, gars tabal dan gars sangattebal Sean its terdepat 4 jenis gars; gars luus, gars putus-putus, gars putus-pulus 1 tik, gris putus-putus 2 tk ‘5, Unluk mempertinatkan bagian dalam benda ker, maka digunaken tampilan permukaan potongan. Prinslpaya adalah menempiken hasil pemotongan dengan garis tangah secara lurus. Untuk bend kerja yang tidak bisa ciambil gas tengehnya, maka cukup ctampiixan permukaan potongannye soi. Untuk potongan yang susah dipahami (Rib, Arm mob, Bearing) dan meskipun dlakuken pemotongan tetepitidek ada artnya (Aslaxis, Pn, Bot, Bautkec, Rivet, Key, Nut, Washer, Steel ball, dsb), maka ssecara prinsip pemnotongan tidak diakukan secara tegak rus. 6. Besar bot citunjukkan oleh bentuk lua bok yang cisebut dengan nominal diameter. Pitch adalah jarak ‘aniara 1 tik puncak (gunung) ul ke tik puncak (gunung) ulr berkutnya, Yang cisebut dengan diameter ‘area efekiif adalah lebar bolt antara pertengafian puncak ul yang satu dengan yang lainnya. 7. Kalau ingin menulsken Keterangan pada gambar, maka tarklah garislurus pada ujung puncak ule baut/dasar ulrlubang (garis bantu). Sesudah itu buatlah garis bantu ukuran dan tulsa keterangan yang dinginkan. I Toleransi dan fiting Toleransi ‘Secara umum, ukuran pada gambar menggunakan saluan mm. Dengan mudah Kita bisa membuat benda dengan ubang diameter ©30mm. Tetap kalau membuat sebanyak 10 buah, sua bisa dipastikan akan tmbul ketidaksamaan ukuran. Mengguneken mesin sekalipun akan tetap keluar perbedaan ukuran. Perbedaan ukuran ini cisebut dengan penyebaran (devias! ukuran). Kalau penyebaran ini mash di bawah nial stander, maka tidak akan menimbulkan masalah, Untuk its, supaya tidak menimbulkan masalah meka dari aval sudah ditentukan batasan ukuran yang dinginkan, ‘Uluran perbedaan maksimal yang masin bisa cterima disebut dengan Maximum limit size, ukuran minimaleya cisebut dengan Minimum limit size. Ininya adalah, besar ukuran area perbedaan disebut dengan Tolerens!. Untuk itu, apabila dibutuhken Kepresisian ukuran maka toleransinya cibuat keel. Sebalknya, apablla tidak sudut kemiringan core. Secara design, sudut kemiringan bentuk luar cavity telah ctentukan. Kalau perrnukaan luar dlakukan etching process, maka diperlukan sudut kemiingan yang mameu mengantsipasinya. Untuk itu dipertukan parimbangan secara matang, Perlu memikitcan sudut kemiingan rib, dsb pada bagian core untuk memudahkan release. @Menentukan ukuran mold (cavity dan core) Setelah mampu mengidentifkasirasio penyusutan dan sifat pengision cairan material, berkutnye adalah rmenentukan ukuren mold, Kalau ukuren mold adalah, ukuran produk adalah L, meka volume penyusutan ‘AL=Lo-L. AL dbagi dengan Lo cisebut dengan rasio penyusutan. Secara deta, penentuan ukuren mold dengan mempertimbangkan femperatur mold, Karena tidak ada keserjangan pada nla peritungsn, ‘umumnya pengalian rio penyusutan dengan ukuran produk djadikan sebagai ukuran mold, Pada area yang iota ctentukan ukurantolerensi, umumnnya cidesion dengan target nial pertengahan fleransi, Kalau fn mannan Toto’ bil terdapat perbedaan pada rasio penyusutan, meka peru memuat ulang part kemball. Untuk tu peru juga mempertimbangkan kemungkinan perbaikanvrepair dalam menentukan nila design, Jaci, dalam ‘menentukan ukuren (ukuran cavity buat kel, ukuran core dbuat beset), peru merikcan supaya|

You might also like