Professional Documents
Culture Documents
Mold Design Basic
Mold Design Basic
Slitle core
Dari (1), (2) dan (3) datas, dsimpulkan bahwa sudut angular pin harus lebih kect deripeda sudut
keriringan parmukaan rising, Prinsionya, stander sudut kemiringan angular pin adalah 12 20°,
ssementara area pertemuan (miing) dibuat lebih besar.
Core Push Back Spring
Part yang diguniakan untuk mendorong slide core pada waktu mold delam Kandi tertutup.
Kelau tidak ada part ini, maka dikhawatitkan slide core akan melenceng dan pada waktu penututan mold,
~anguler pin tidak bisa masuk ke lubang miring.
Core push back spring
pm Lubang untuk angular pin
Core Slide core
‘Akan terjadi perubahan gerak spring pada masing-masing arah sliding. Baik arah ke atas, ke samping
‘maupun ke bawah,Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design A: =
jold Des ndustr
Resociation
Arah olde ko atas, maka
bberat slide core 2 x lipat
‘rah slide ke samping make |
berat elle core 1.5 xlipat Slide core
Arab slide ke bawah, maka
borat slide core 05 x pat
V Core Stop Block
Part yang berfungs! menentukan posisi batas mundur slide core pada waktu pembukaan mold.
‘Setain part ini, bisa menggunakan bell plunger, spring back, stop pin, dsb.
Slide core Angular pin Locking block
4 |
\ Mm
u Ce block
1 stop block
: ore stop bloc
a
ya
Core push back spring
« Bagian slide miring
Di sini akan djelaskan secara umum mengerai nema dan fungsi parts yang diguneken pada bagian slide
ring,
‘Sepert tampak di bawah, terdapat 2 model pada Konstruksi pengeluaran yakni slide rod bergerak miring 2
arah (2 dimens’) dan slide bergerak miring 3 arah (3 dimensi.
pieg
Bagian slide miring© Kalau slide rod bergerak miring 2 arah
Karena mudah dalem pembuatan lubang
© Kalau slide rod bergerak miring 3 arah
‘Karena sult dalam pembuatan lubang funcur
Juncur untuk slide rod secara presisi, maka untuk slide tod secara presisi, maka bush
cibuat alur untuk pemasangan bush, holder dibuat secara terpisah dengen mold.
langsung pada mold.
=
}— slide miring
Side rod
Bush holder
I~ Bush
stopper
Side unit ‘ide unk.
ae cai
1 ‘ :
Dithat dari alas, maka tampak Dithat dari tee, tidak tampake
sejajr dongan gumbu Xéan Y ss dngan abu sa Y
2anensi Simensi
V Loose Gore
Loose core
Slide rod
Menangani under cut yang berada di dalam produk,
‘Tergabung menjadi satu dengan ejector plate, waktu naik maka loose core mengangkat produk naik dan
‘sekeligus menghindar masuk ke bagian dalam.
Loose core farus cigerakkan sampal pada posis! benar-benar lepas dri produk. Tetapi Kelau melebihi
‘core pate, maka gerekannya kemungkinan tidak akan lancar,
‘Selain itu kalau menggunakan loose core lebih dar 2, walt loose core nalk, maka gerakan miringnya
tidak boleh saling bertabrakan,
38Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design $y inireie
wosdaven
Area under cut — Produk
j— Loose core
ae } _ Slide rod
— Core
“yi {— Bush holder
Bush
te Retaining ring
Ejector plate
Slide unit
¥ Slide Rod
Loose core Slide rod
‘Slide rod yang digunakan untuk menghubungkan ejector plate dan Jose core, supaya bisa dilakukannya
penyesusian, maka pengerjaan side rod cibuat 0:3 -0.5 mm lebih panjang.
Untuk mengamankan sie stroke yang digunekan untuk menangari undercut, side rod bisa dimitingkan,
Kalau kemiringannya melebiti 15%, maka perlu pemasangan alat bantu (support rod).
Area undercut Produk
Loose core
| __ Slide rod
— Core
Bustrholder
Bush
S— Retaining ring
Ejector plate
Slide unitv Bush Holder
‘Menanam bush untuk loose core, dan bush in disebut juga dengan slide rod guide.
Karena sult dalam pembuatan lubang luncur untuk side rod secara presi, meka bush holder buat
ssecara terpisah dengan mo. Hal ini akan memudahkan dalam pembuatan mold. Sela itu perakitan
bisa dllakukan dengan cepat
‘Menyesuaikan center lubang loose core rod (area pemnasangan slide rod) dan center lubang bush holder.
‘Bush holder dipasang pada posts! cimana slide rod bergerak dengan lancar (smooth).
" Produk
Loose core
Lubang rod
<— Bush holder
+-—— Bush
Lubang, Retaining ring
Slide rod
— Slide unit
v Bush
Membuat gerakan side rod stabil dan lancar. 7
Keren pelumas (grease) sudeh citanem di dalam dan tidak plu dipasck, menyebabkan gerakan
‘menjadi lancer.
Lube
‘untae
‘etaeine
tne
Bush holder
Bush
Bush
Retaining ring
40Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design a Indonesia
k
Dies Indust
Assocation
v Retaining Ring
Ring yang digunakan supaya bush tidak lepas.
Produk,
Loose core
Retaining
ring.
Bush holder
Bush
Retaining ring
\—Slide rod
=——
<—Slide unit
V Slide unit T-shaped pieces
‘Side unit, waktu ejector plate mengeluarkan loose core maka dalam
waktu bersamaan juga menggerakkan loose core, Side unit teri dar
‘Thrust plate dan T-shaped pieoo. Thrust plato merupakan ral untuk
T-shaped piece,
‘Yang merupakan part terpisch adalah T-shaped piece. Dikarenakan
igunakan untuk bergerak (slide), maka perlu menggunakan material
yang keras,
Waktu loose core bergerak, T-piece tetap bergerak data (paralel)
‘Alasan T-shaped piere dan Slide rod dbuat terisah adalah, Karena panjang side rod dibuat agak
panjang, untuk melakukan penyesuaian ketinggian, maka bagian bawahnya pertu digosok (polish).
Kalau T-shaped piarce dan Siide rod dalam 1 kesatuan unit, maka tidak bisa memasukkan slide rod ke
dalam lubang mod.
Geralen ke samring
Slide rod .
Ejector plate
naik
=p
= Slide unit
Nak Pee
[Pee eee EEE
“Movable plate
Ejector plate3, Pergerakan mold
‘Akan djelaskan secara mendetail untuk poin-poin penting masing-masing proses, fungsi parts dan penanganan
under cut (side core dan loose core)
‘¢ Pembukaan (awal) ... Kondisi mold belum terbuka sepenuhnya
pir
EI
Under cut
a
Side core
Angular pin
CCiran plasik mengalir ke dalam mold, setelah pendinginan selesal dlakukan dan produk mengeras, yang
pada awalnya mold ditekan dengan kekuatan tinggi, perlahan-lahan mold terbuka. Apabila terdapat under cut
pada produk, maka ditangani sekaligus pada waktu tu juga. Yang menangani hal ini adalah angular pin dan
side core. Untuk ity hubungan angular pin dan slide core harus seperti di bawah ini.
Kolau besar sudut kemiringan side core 8 tidak lebih besar dari sudut kemingan angular pin @ (a
~ Karena bisa menggunakan material yang berbeda dengan mold, maka akan meningkatkan Kelahenan
terhadap aus (ant wear) dan juga memudahkan dalam mengontral temperatur.
« Untuk produk dengan bentuk rumit atau untuk produk dengan jumiah banyak dan sama, maka akan sult
‘untuk metakukan pembentukan lansung (machining) pada mold, Lebih mudah kalau membut part secare
terpisah (inser!)
« Akibat pekerjaan yang dilakukan berulang-lang, untuk area yang mush tergores (scratch) bisa digent
dengan material super keres, selain tu bisa menaganti bagian yang rusak (tergores) soja.
Model 4 unit Model insert
Cavity
Produk (area cekung pada fixed plate) Saar
Core
(area menonjol pada moving alate) ‘insert
Insert yang dipasang pada cavity disebut dengan cavity insert, sedangkan yang dipasang pada core disebut
dengan core insert
it Cavity
=. Cavity
=] A
Produk insert eee
ae LProduk _| Produk
f= Core Core
ee sen ee === inset
46Buku Teks Ujian Sertifikasi Mold Basic Design Lael
Mold & Diesindusts
Assocation
Penentuan insert yang dipasang pada cavity maupun core tergantung dar bentuk produk.
Cavity
gg eet
Inset juga digunakan untuk produk berkualitas, serta untuk cavity dan core yang menggunakan material
dengan kualtas khusus,
© Jenis-enis insert
Berkut adalajenis-enis insert.
+ Flange insert
Kalau bentuk produk buiat, maka tidak pertu stopper di sekelling insert. Cukup memasang toplipenampang
(lange) untuk menjaga supaya insert tidak mengembang ke atas. Kalau bentuk produk bul, akan
mempemudah proses machining insert maupun mold
Tompak stas
Produk Flange insert
(Gore plate —
Movable plate
‘opi (lange) Tampak make
Sepertitampak pada gambar, kalau H> L , maka
penampang pada arah L
Kalau HeL , maka penampang pada arah H.
«Pocket insert
Biasanya digunakan untuk bentuk produk Kotak (persegi panjang).
‘Sepert di bavah ii, pocket insert dipasang ke mokd dengan menggunakan beut.“Tampak atas
Pocketinsert pioduic
Lt
—Core plate
Movable plate
TTempak nuke aut
‘® Proses machining untuk insert
‘Yang peru iperhatkan dalam proses machining untuk insert maupun mold adalah, kepresisian oetah (gap)
‘antara insert dan mold. Kalau ada maselah pada kepresisian, bisa mengakibatkan insert dak bisa dipasang
pada mold Atau kalau celah (gap) teralu besar, meka akan menyebabkan NG pada produk seperti flash, dsb,
Dan juga menyebabkan tampak luar (appearance) produk menjadi tidak bagus.
roses machining insert dan mold tampak sepert ci bawah, selanjuinya dilekuken pemasangan.
Flange insert Pocketinsert |
es syt an |
i Chamfer CChamfeing dickukan setlsh
oa pekejaan ule selesal dkcejkan
oD
Flange eee
Untuk memasuldcan insert ke dalam mold, maka ee
pada sudut bagian mold dilakuken chemfering si
Untuk menanam insert ke dalam mold, maka
pada sudut insert dilalakan chamfering
Melakukan chamfering pada baglan sudut dalam proses machining insert dan mold.
Meskipun ditakukan machining sesuei dengan ukuran insert maupun mold, yung R cutting tool tidak bisa
mombuat sudutsiku-sicu dengan sempuma, Tanpa dlakukan charnfering dan langsung dilakuken pemasangen,
maka bagian sudut akan rusek dan posisinya tidak akan sesual (lek press).
Waktu memasang insert ke dalam mold, kalau terdapat celah (gap) tertalu besar, mengakibatkan timbunya
produk NG. Untuk itu delam pemasangan (mating), toleransilubang dan toleransi shaft harus memenuhi
persyaratan yang tertuang dalam JIS (Japan Industrial Standard).
Di bawah ini adaleh toleransi periasangan secara unum,
48Buku Teks Uj
Mold & les indus,
Association
ian Sertifikasi Mold Basic Design fn Indonaca
Toleransi (7 | Toleransi (yey)
lubang shaft
feses HI
pisses fig
§ He |
ee
‘That bahwra toleransi ubang (@D) adalah perbedaan ukuran tubang mold (2), sementaratoleransi shaft (2
‘¢) adaleh perbedaan ukuran shaft insert (2d)
Dalam tolerans fing, terdapat perbedan diameter luar lubang, shafi maupunjenisjenis iting (gap ft,
intermediate fit dan loose fi). Untuk tu pergunakanlah standar JIS, dsb,
© Penempatan insert
Penempatan insert ditentuken oleh jumlah produ yang cihasikan dalam 4 shot (cycle), jens insert, dsb,
Joris jenis penempetan insert adelah sbb:
Dikarenakan insert langsung
dipasang pada mold, maka
‘machining ingert dan mold harus
presisi
Pemasangan
Dikarenakan pekerjaan machining
dllakuican dengen presis\, maka
‘mudah dalarn menentukan posisi
{posttioring).
Menggunakan flange insert ‘Menggunakan pocket insert (1) | Menggunakan pocket insert (2)
Mold ‘Mold Mold:
@7O {I ]
ls [ss =
PrO lye
I
Flange Runner Pocket Runner
insert insert
Ls “Wale
Ve Tn
pot
Proses machining Proses machining Proses machining
Mold dkerjaken berdasarken ukuran | Meskipun timbul perbedaan ukuran
insert dan begian runner, Meskipun | motd, cikarenakan bisa disesuaikar
terdapat perbedaan ukuran mold, | dengan mengguntakan pasak, hal ini
arena bisa dlakukan penyesuaian | memudahkan dalam proses
pada bagian runner (yang cikefjakan | pekerjaan mold.
‘socara terpisah), maka pekerjan
mold menjadi lebih mudah. Pemasangan
Insert dipasang dengan care
Pemasangan disejsjarcan, sohingga kemungkine
Weltu pemasangan insert,bagian | terjadinya perbedaan pemasangan
runner diepit diantara insert, sangat keci, Halil juga akan
sehingga timbul perbedaan ukuran mempemmudah dalam menentukan
yang menyebabkan sulinya untuk | posisi insert
menentukan posist insert.2, Runner system
Datam bab ini skan dijetaskan fungsi, Keuntungan dan bentuk sprue, runner dan gate.
Gate
Runner
Produk
Sprue Sprue
CCiran material plastk yang dikeluarkan dart instalast mesininjeksi merialir ke datam cavity melalui sprue
(sprue bush), runner dan gate.
Waktu melalui sprue dan runner, suhu cairen material menurun menyebabkan kekentalannya naik. Tetpl waktu
{erjadinya panes karena geseken melalui pintu yang lebih keol (shear heating) gate, kekentalannya akan
menurun dan akhimya mengelir ke dalam cavity,
Kokentatan (viscosity)
Perlawanan (resistance) yang terjadi di dalem benda yang mengafi. Hal ini bergantung pada
ecopatan tarkan (shear stress) dan kecepatan regangan (sheer strain) Kolau kekentalan calran rendah,
You might also like