Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 135

Januari 2017

PENANAMAN NILAI-NILAI KEBERSIHAN LINGKUNGAN OLEH GURU DI MI


HAYATUDDINIAH JAMBU BURUNG KECAMATAN BERUNTUNG BARU
KABUPATEN BANJAR

8
Siti Shalihah dan Siti Salamah

Abstract
This research proposes about the cultivating of environmental hygiene values by teachers in MI
Hayatuddiniah Jambu Burung Subdistrict Beruntung Baru Banjar district. The cultivating of
environmental hygiene values by the teacher is so important and must be build early in order to
become a provision to face life later in maintaining cleanliness the surrounding environment. The
problems in this research are how to cultivate the environmental cleanliness values by teachers in MI
Hayatuddiniah Jambu Burung and how the environmental cleanliness in MI Hayatuddiniah Jambu
Burung. This study aims to determine how far the role of teachers in planting environmental
cleanliness values in MI Hayatuddiniah Jambu Burung implemented. The subjects of this study are 2
teachers of IV grade and V grade and 28 students consisting of IV grade (12 people) and V grade (16
people). While the object of this research is the cultivating of environmental hygiene values by
teachers at MI Hayatuddiniah Jambu Burung. In this study used data collection techniques such as
observation, interviews and documentaries. By those techniques data were collected then processed
through data reduction, data presentation and conclusions. The existing data are presented with
qualitative descriptive analysis and take the conclusion using inductive method. The results obtained
from the cultivating of environmental hygiene values in MI Hayatuddiniah Jambu Burung can be said
to be effective and good, it can be seen as; exemplary, command, motivation, advice, punishment and
appreciation applied by the teacher. While the state of environmental hygiene in MI Hayatuddiniah
can be said well because seen from the state of the place and the state of the student. The condition of
the room seen from the arrangement of clean room chairs and tables free from scratch-graffiti, the
availability of trash bins on the setup class, the broom, and a blackboard that is always clean. While
the state of students seen from students who always dressed in school uniform complete with
attributes, wearing clothes and pants or uniform and shoes.

Keywords: Cultivating, Value, Cleanliness, Environment.

Pendahuluan lembaga pendidikan yang setiap hari anak


Sekolah merupakan pendidikan datang tentu saja mempunyai dampak
formal tempat pengabdian guru dan rumah yang besar bagi anak didik. Kenyamanan
kedua bagi anak didik, yang berfungsi dan ketenangan anak didik dalam belajar
membantu khususnya orang tua dalam akan ditentukan sampai sejauh mana
memberikan pengetahuan, keterampilan kondisi dan situasi sekolah dalam
dan sikap kepada anak didiknya. Sebagai menyediakan lingkungan. Lingkungan

8
Dosen UIN Antasari Banjarmasin dan Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin.
Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah
E-mail: sitishalihah@uin-antasari.ac.id,Jambu
sitisalamah@gmail.com
Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
145
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 146
Januari 2017

merupakan tempat tinggal anak didik, anak jelas merupakan pengaruh yang
dalam lingkungan anak didik hidup dan timbul dari lingkungan. Oleh karena itu
berinteraksi sehingga diperlukan kebersihan lingkungan merupakan syarat
lingkungan sekolah yang baik. bagi terwujudnya kesehatan dan sehat
Lingkungan sekolah yang baik adalah salah satu faktor yang dapat
adalah lingkungan sekolah yang di memberikan kebahagiaan. Dalam hadits
dalamnya dihiasi tanaman pepohonan yang Rasulullah Saw menjelaskan pentingnya
dipelihara dengan baik dan tersusun kebersihan, yang berbunyi sebagai berikut:
dengan rapi sebagai laboratorium alam ‫اْلَ ةَ اِْل‬
‫ف فَتَ َظ ُف اوا فَاِنهُ َْليَ اد ُخ ُل ا‬
ٌ ‫اَاِْل اس ََل ُم نَ ِظاي‬
ٌ ‫نَ ِظاي‬
bagi anak didik, dan sejumlah kursi dan
‫ف روا البيهقى‬
meja belajar yang teratur rapi (Syaiful
Dalam hadits tersebut menegaskan
Bahri Djamarah, 2002:144). Lingkungan
bahwa agama islam agama yang bersih
hidup yang baik dan sehat merupakan hak
yang mengajarkan kita untuk menjaga
asasi setiap warga Negara Indonesia,
kebersihan, kebersihan yang dimaksud di
sebagaimana yang telah tercantum dalam
sini adalah kebersihan makan, kebersihan
Undang-Undang Republik Indonesia
minum, kebersihan rumah, kebersihan
Nomor 32 tahun 2009 tentang
sumber air, pekarangan dan jalan karena
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
kebersihan didalam islam adalah iman.
hidup pada bab I pasal I sebagai berikut:
Seperti yang tercantum dalam hadits yang
Lingkungan hidup adalah kesatuan
berbunyi dibawah ini:
ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan mahluk hidup termasuk manusia dan ِ‫اَلطهور َشات ر ا‬
) ‫اْل اْيَان (روا مسلم‬
perilakunya yang mempengaruhi alam itu ُ ُ‫َ ُ ا‬
sendiri kelangsungan perikehidupan dan Bedasarkan hadits tersebut
kesejahteraan manusia dan mahluk lainnya mengajarkan kita untuk menjaga
Undang-undang Republik Indonesia
Nomur 32 tahun 2009 tentang kebersihan jasmani dan rohani dalam
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan, berbagai aspek kehidupan serta melakukan
2009: 2).
kebersihan masyarakat dan lingkungan
Demikian pula adanya pengaruh
tempat manusia itu sendiri tinggal.
dari lingkungan terhadap suatu tingkah
Wajibnya kebersihan dalam kehidupan diri
laku, juga tidak menimbulkan pertentangan
dan lingkungan serta masyarakat di mana
yang berarti. Proses yang terjadi dari
kita hidup dan bertempat tinggal. Dalam
dalam diri pribadi anak, dan tingkah laku
hubungan ini umat beragama dan
Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah
Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 147
Januari 2017

masyarakat sekitar mutlak diperlukan interaksi dengan lingkungan (Syaiful Bahri


dalam menciptakan lingkungan masyarakat Djamarah, , 2010:19).
bersih dan sehat. Manusia yang baik akan Lingkungan merupakan salah satu
lebih baik pula kualitas kehidupan dan tempat atau wahana yang paling umum
lingkungannya, sedangkan manusia yang digunakan sebagai media pembelajaran
buruk tentu akan lebih buruk pula kualitas dalam proses belajar mengajar di sekolah.
kehidupan dan lingkungannya. Oleh Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
karena itu kualitas kehidupan ditentukan yang ada di dalam kelas maupun di luar,
oleh sikap dan perilaku budaya manusia itu tidak lepas dari berbagai kendala, sehingga
sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, , perkembangan terasa lambat. Menjaga
2010:12). kebersihan lingkungan sekolah terkesan
Dengan menjaga lingkungan yang banyak menyita waktu, tidak serius dan
bersih suasana belajar pun akan menjadi ada juga berpandangan bahwa menjaga
lebih nyaman dan mempengaruhi para kebersihan lingkungan sekolah sia-sia
siswa dalam kegiatan belajar di ruangan karena dilihat keadaan dan suasana yang
kelas, dengan menjaga kebersihan di ada di MI Hayatuddiniah tidak
ruangan kelas akan mampu membawa mendukung.
perubahan dalam pengetahuan, Kemampuan guru yang berkualitas
keterampilan, dan nilai sikap dalam diri dan profesional dalam bidangnya memiliki
anak. Siswa akan belajar lebih baik jika kriteria dan kompetensi yang memenuhi
lingkungan yang diciptakan ilmiah. Belajar standar dan ikut menentukan keberhasilan
yang diharapkan pada siswa Madrasah dalam proses pembelajaran yang
Ibtidayah Hayatuddiniah Jambu Burung dilaksanakan. Seorang akan dapat
akan lebih bermakna. Belajar bermakna dikatakan guru efektif bila dapat
maksudnya jika anak mengetahui, mendayagunakan waktu, tenaga demi
memahami apa yang terjadi, apa yang mencapai tujuan (Erma Afriyani, 2006:19).
dipelajari secara langsung. Belajar adalah Dari hasil penjajakan awal yang penulis
serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk lakukan di Madrasah Ibtidayah
memperoleh suatu perubahan tingkah laku Hayatuddiniah Jambu Burung, adanya
sebagai hasil pengalaman individu dalam penanaman nilai-nilai kebersihan
lingkungan sekitar sekolah oleh guru di MI

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 148
Januari 2017

Hayatuddiniah seperti membagi piket Maksud dari judul ini adalah suatu
kebersihan kelas, menyediakan bak penelitian yang mengambarkan usaha guru
sampah, dan larangan-larangan jika ada kelas dalam menanamkan nilai-nilai
siswa yang membuang sampah kebersihan lingkungan sekolah yang ada di
sembarangan baik di dalam maupun di luar MI Hayatuddiniah Jambu Burung kelas IV
kelas. dan kelas V untuk menciptakan lingkungan
Guru adalah salah satu faktor yang yang bersih, indah dan nyaman yang ada
memegang peranan yang penting dalam di Madrasah Ibtidayah Hayatuddiniah
proses pendidikan khususnya dalam Jambu Burung.
menjaga kebersihan yang ada di MI Tujuan Penelitian
Hayatuddiniah Jambu Burung. Gurulah Bedasarkan permasalahan yang
yang bertanggung jawab dalam diteliti, maka penelitian ini bertujuan
mentransfer nilai-nilai yang telah untuk: (1) Mengetahui penanaman nilai-
ditetapkan oleh lembaga pedidik agar nilai kebersihan sekolah di Madrasah
selanjutnya nilai-nilai itu dimiliki oleh para Ibtidayah Hayatuddiniah Jambu Burung;
peserta didik. Keberhasilan aktivitas (2) Mengetahui keadaan kebersihan
pendidikan banyak tergantung pada lingkungan sekolah di Madrasah Ibtidayah
keberhasilan para pendidiknya dalam Hayatuddiniah Jambu Burung.
mengembangkan misi-misi pendidikan.
Ketetapan seorang guru dalam menjaga Kajian Teoritis
kebersihan lingkungan yang ada di MI Pengertian Kebersihan Lingkungan
Hayatuddiniah Jambu Burung dalam suatu Kebersihan berasal dari kata bersih
kegiatan kebersihan akan dapat kadang disamakan juga dengan kata suci,
menghasilkan lingkungan yang bersih, dalam bahasa Arab disebut Taharah (Amir
sehat dan nyaman. Bedasarkan penjajakan Abyan, dan Zainal Muttaqin, 2009: 4),
awal di atas, penulis tertarik untuk sebagaimana Allah Swt befirman pada
mengadakan penelitian lebih jauh dengan Q.S. Al-Baqarah ayat 222, sebagai berikut.
ِ ِ‫إِن الله ُُِيب الت واب‬
َ ‫ني َوُُيب الا ُمتَطَ ِّه ِر‬
mengangkat judul: “Penanaman Nilai-Nilai ‫ين‬ َ َ
Kebersihan Lingkungan oleh Guru di MI
Bersih atau suci bisa diartikan
Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan
sebagai suatu keadaan atau tempat bebas
Beruntung Baru Kabupaten Banjar.”
dari kotoran, hadas kecil maupun hadas

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 149
Januari 2017

besar. Bersih atau suci di dalam agama Drajadjat. 1992:63-64). Sedangkan dalam
islam merupakan salah satu hal yang arti luas lingkungan mencakup iklim dan
dianjurkan bahkan wajib hukumnya bagi geografis, tempat tinggal, adat istiadat dan
seorang muslim untuk berusaha alam, dengan kata lain lingkungan ialah
membiasakan dan memiliki pola hidup segala sesuatu yang tampak dan terdapat
bersih dalam berbagai aspek kehidupan dalam alam kehidupan yang senantiasa
jasmani maupun rohaninya. Di dalam berkembang (Zakiah Drajadjat. 1992:63).
pembahasan fiqih kebersihan merupakan Secara pisikologi lingkungan dapat
masalah utama dibahas, karena kebersihan diartikan, segala sesuatu yang ada di dalam
dan kesucian merupakan syarat utama atau di luar individu yang bersifat me
dalam melakukan ibadah, misalanya kalau mpengaruhi sikap, tingkah laku atau
kita shalat maka harus dalam keadaan suci perkembangan. Lingkungan itu wujudnya
dari hadas dan najis, sebagai umat islam dapat berupa benda-benda, objek-objek
kita perlu mensucikan badan dan pakaian alam, dan manusia, yang meliputi segala
serta tempat salat kita dari najis. kondisi dan material jasmani yang ada di
Kebersihan sebagian dari iman, dalam tubuh, seperti gizi, vitamin, sistem
dengan menekankan kaidah tersebut bisa saraf, dan kesehatan jasmani.
memberikan penjelasan kepada anak didik, Jadi kebersihan lingkungan adalah
bahwa kebersihan merupakan bagian dari meliputi kebersihan tempat tinggal, tempat
badan kita sehingga anak didik akan kerja atau bermain dan sarana umum.
menjaga, merawat dan mencintai Kebersihan lingkungan dimulai dari
kebersihan, baik itu kebersihan diri membersihkan halaman rumah, halaman
maupun kebersihan lingkungan sekitarnya. sekolah, serta membersihkan sampah yang
Pengertian Lingkungan ada di jalan dan di depan halaman. Guru
Lingkungan secara umum diartikan dapat melibatkan anak dalam kegiatan-
sebagai kesatuan ruang dengan segala kegiatan terkait dengan pemeliharaan
benda, daya, keadaan dan mahluk hidup kebersihan lingkungan seperti menyapu
termasuk manusia dan prilakunya yang halaman, menyapu rumah, mempel rumah
mempengaruhi kelangsungan dan lain-lain (Elfi Syahreni, 2012:11-12).
perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta mahluk hidup lainnya (Zakiah

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 150
Januari 2017

Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan (5) Mengundang nara sumber ke sekolah,


Bentuk penanaman nilai-nilai (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2011:
kebersihan lingkungan oleh guru di MI 210)
Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Cara Melestarikan Lingkungan
Beruntung Baru kabupaten Banjar yaitu Membicarakan tentang penanaman
meliputi: (1) Keteladanan (2) Perintah; (3) nilai-nilai kebersihan lingkungan sekolah,
Motivasi; (4) Nasehat; (5) Hukuman; (6) berikut akan dijelaskan satu-persatu
Penghargaan tentang keadaan lingkungan MI
Lingkungan Pendidikan Hayatuddiniah: (1) Penataan ruangan kelas
Lingkungan dapat diciptakan sesuai (Rita Mariyana, Ali Nugraha, Dkk.
dengan kondisi sekolah yang bersangkutan 2005:52); (2) Siswa (Departemen Agama
dengan memanfaatkan sarana dan Islam, 2005:46)..
prasarana yang ada, penciptaan lingkungan
di sekolah sangat bergantung oleh guru dan Metode Penelitian
siswa. Bagaimana lingkungan sangat Jenis penelitian ini adalah bersifat
mempengaruhi proses pembelajaran dan lapangan (field research) yang bersifat
perkembangan bagi anak didik tergantung deskriptif. Pendekatan yang digunakan
dari macam atau jenis lingkungan, yaitu: dalam penelitian ini adalah pendekatan
(1) Lingkungan Sosial; (2) Lingkungan kualitatif, dengan adanya pendekatan ini
Alam; (3) Lingkungan Buatan (Rodhatul diharapkan nantinya data yang diperoleh
Jennah, 2011:126-127). Lingkungan dari subjek penelitian akan dapat
pendidikan dapat dikategorikan menjadi 3 menggambarkan keadaan secara
macam yaitu: (1) Lingkungan Keluarga; keseluruhan tentang penanaman nilai-nilai
(2) Lingkungan Sekolah ; (3) Lingkungan kebersihan lingkungan oleh Guru di
masyarakat (M. Dalgono, 2011:131). Madrasah Ibtidayah Hayatuddiniah Jambu
Manfaat Lingkungan Sekitar Sekolah Burung. Yang dijadikan subjek penelitian
Adapun teknik pemanfaatan adalah guru kelas yang ada di MI
lingkungan sekitar sekolah, dapat Hayatuddiniyah Jambu Burung dengan
dilakukan dengan cara: (1) Melakukan jumlah 2 orang guru dan siswa yang
survei, (2) Field, trip (3) Camping atau berada di kelas IV dan kelas V. Objek dari
perkemahan sekolah, (4) Praktek lapangan. penelitian ini ialah penanaman nilai-nilai

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 151
Januari 2017

kebersihan lingkungan oleh guru di Kabupaten Banjar; (2) Informan, yaitu


Madrasah Ibtidayah Hayatuddiniah Jambu kepala sekolah, staf pengajar, dan sebagian
Burung Kecamatan Beruntung Baru para siswa di Madrasah Ibtidayah
Kabupaten Banjar. Hayatuddiniyah Jambu Burung Kecamatan
Data yang digali dalam penelitian Beruntung Baru Kabupaten Banjar; (3)
ini ada dua yaitu data primer (pokok) dan Dokumenter, yaitu berupa catatan atau
data sekunder (penunjang). Data primer arsip yang berkaitan dengan data yang
(pokok), data yang berkenaan dengan: (1) akan digali.
Data penelitian tentang penanaman nilai- Dalam rangka pengumpulan data
nilai kebersihan lingkungan oleh guru di yang diperlukan, maka dalam penelitian
Madrasah Ibtidayah Hayatuddiniah Jambu menggunakan beberapa teknik, observasi,
Burung Kecamatan Beruntung Baru wawancara, dokumenter. Selanjutnya
Kabupaten Banjar: (a) Keteladanan; (b) penulis akan melakukan pengolahan data
Perintah; (c) Motivasi; (d) Nasehat; (e) dengan: (1) Koleksi data, (2) Reduksi data
Hukuman; (f) Penghargaan; (2) Data (3) Klasifikasi data (4) Interpretasi data.
mengenai keadaan kebersihan lingkungan Dalam analisis data, dalam penelitian ini
yang ada di Madrasah Ibtidayah menggunakan analisis data deskriptif
Hayatuddiniyah Jambu Burung Kecamatan kualitatif . Sedangkan mengambil
Beruntung Baru Kabupaten Banjar: (a) simpulan penulis menggunakan metode
Keadaan Tempat; (b) Keadaan Siswa. Data induktif .
sekunder (penunjang), yang dimaksud
adalah data yang mendukung data pokok Hasil Penelitian dan Pembahasan
yang berkenaan dengan gambaran umum Penanaman Nilai-nilai Kebersihan
Lingkungan di MI Hayatuddiniah
lokasi penelitian,
Jambu Burung Kecamatan Beruntung
Untuk mendapatkan data yang Baru Kabupaten Banjar
diperlukan, penulis menggalinya melalui Kebersihan lingkungan sekolah

sumber data dalam peneltian ini adalah : merupakan hal yang sangat penting dalam

(1) Responden, yaitu 2 orang guru kelas dunia pendidikan, sehingga para guru

dan siswa kelas IV dan kelas V di dituntut untuk mengupayakan cara dalam

Madrasah Ibtidayah Hayatuddiniyah menanamkan nilai-nilai kebersihan

Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru lingkungan kepada siswa. Adapun

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 152
Januari 2017

penanaman nilai-nilai kebersihan kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah


lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Jambu Burung, misalnya pada saat
Burung meliputi: kegiatan kebersihan berlangsung guru SE
Keteladanan selalu memberikan atau mengarahkan
Hasil observasi pada hari senin 26 bagaimana tata cara menjaga kebersihan
Mei 2014 terhadap guru M keteladanan lingkungan tersebut dengan baik, selain itu
yang diberikan guru M kepada siswa di MI guru SE juga selalu bersikap ramah dan
Hayatuddiniah Jambu Burung ialah penuh kasih sayang, penyabar,
masalah kepribadian dan kedisiplinan, mengucapkan salam pada saat masuk dan
dalam hal kepribadian yaitu mengenai keluar kelas, menunduk berjalan di depan
bagaimana cara bersikap dan bertingkah orang yang lebih tua, mampu mengajar
laku yang baik oleh para guru yang dapat dengan suasana menyenangkan, datang
dicontoh dan dijadikan teladan bagi siswa tepat waktu, membuang sampah pada
seperti halnya berdo'a sebelum melakukan tempatnya, membakar sampah, ikut
sesuatu dan sebagainya. Masalah membersihkan halaman sekolah, ikut serta
kedisiplinan yaitu misalnya dengan rajin dalam membersihkan rumput di halaman
tidaknya guru dalam memberikan pelajaran sekolah pada saat kegiatan kebersihan
dan tepat waktu. berlangsung, sehingga dalam pandangan
Berdasarkan hasil wawancara anak didik guru SE mampu memberikan
dengan guru SE dan M pada hari senin 26 contoh segala tindakan seorang pendidik,
Mei 2014 dan dilibatkan dengan observasi baik dalam ucapan maupun perbuatan
kelas dalam proses kegiatan kebersihan sehingga guru SE tidak saja sebagai
berlangsung, guru SE menjelasakan bahwa penonton atau sekedar penyuruh saja tetapi
penanaman nilai-nilai kebersihan guru SE juga sebagai subjek atau
lingkungan MI Hayatuddiniah melalui gambaran perilaku saat kegiatan
keteladanan atau perilaku yang diberikan kebersihan berlangsung, sedangkan
guru kepada siswa sebagai contoh teladan menurut guru M keteladanan yang
yang baik. Guru SE selalu memberikan diberikan tidak hanya diberikan di kelas IV
suatu perilaku yang dapat ditiru atau dan kelas V saja tetap keteladanan
dicontoh oleh anak didik khususnya di diberikan kepada semua siswa MI
lingkungan sekolah dalam menjaga Hayatuddiniah Jambu Burung khusunya

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 153
Januari 2017

dalam menjaga kebersihan lingkungan di Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan


MI Hayatuddiniah Jambu Burung Beruntung Baru Kabupaten Banjar.
Keteladanan yang sering Perintah
digunakan oleh guru M dan SE untuk Berdasarkan wawancara dengan
siswa seperti datang tepat pada waktunya, guru kelas IV dan kelas V dan dilibatkan
berpakaian rapi, selalu membuang sampah dengan observasi kelas pada hari Jumat, 06
pada tempatnya dan lain-lain. Hasil Juni 2014 dalam proses kegiatan
observasi terhadap guru M dan SE kebersihan berlangsung, guru M
menunjukan setelah adanya keteladanan menjelaskan bahwa penanaman nilai-nilai
atau perilaku yang baik dari guru kepada kebersihan lingkungan di MI
siswa banyak siswa yang melaksanakan Hayatuddiniah melalui adanya perintah
kegiatan kebersihan semakin banyak siswa yang diberikan guru M kepada semua
yang merespon kegiatan tersebut, karena siswa yaitu berupa peraturan-peraturan
guru M dan SE tersebut merupakan guru umum yang harus ditaati oleh anak didik
yang diidola bagi mereka. yang bersifat memberi arah atau
Berdasarkan hasil observasi siswa mengandung tujuan ke arah perbuatan
kelas IV dan V, serta guru SE dan M pada khususnya dalam menjaga kebersihan
senin, 26 Mei 2014 keteladanan yang lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu
diberikan guru kepada siswa di MI Burung, dari hasil observasi terhadap guru
Hayatuddiniah Jambu Burung seperti M banyak siswa yang merespon kegiatan
dijelaskan di atas tadi berupa datang tepat kebersihan berlangsung, tetapi perintah
pada waktunya, berpakaian rapi, selalu juga diberikan oleh guru M kepada siswa
membuang sampah pada tempatnya dan yang berani melarang peraturan-peraturan
keteladanan lainnya, menurut guru M di sekolah, perintah yang diberikan tidak
dengan adanya keteladanan yang diberikan hanya pada saat di dalam kelas tetapi juga
kepada siswa MI Hayatuddiniah Jambu pada saat di luar kelas misalnya pada saat
Burung, maka siswa akan melihat perilaku upacara bendera.
yang diangap siswa baik bagi dirinya Sedangkan menurut guru SE
selain itu dengan adanya keteladanan atau dengan adanya perintah tentu saja sekolah
perilaku yang baik bagi guru siswa dapat tidak akan menjadi kotor, kumuh dan
mematuhi peraturan yang berlaku di MI penuh dengan sampah, menurut guru SE

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 154
Januari 2017

perintah tersebut berupa larangan-larangan kehidupan sehari-hari termasuk kehidupan


yang diberikan oleh guru seperti: jangan di lingkungan sekolah.
membuang sampah di halaman sekolah, Berdasarkan hasil observasi
jagalah kebersihan, kebersihan sebagian terhadap guru M dan SE motivasi yang
dari iman. dan lain-lain. Melalui adanya diberikan kepada siswa kelas IV dan kelas
larangan tersebut siswa MI Hayatuddiniah V dalam menjaga kebersihan lingkungan
akan sadar bahawa lingkungan sangat di MI Hayatuddiniah Jambu Burung
penting bagi dirinya dan siswa akan seperti kelas ini kelas yang paling bersih
menjaga kebersihan ruangan kelas demi diantara kelas lain, kelas ini benar-benar
kenyamanan ia untuk belajar. bersih dan rapi, atau kelas ini sangat
Motivasi bersih. Dari Hasil observasi pada hari
Berdasarkan wawancara dengan Jumat 06, Juni 2014 terhadap guru M
guru M dan SE dan dilibatkan dengan menunjukan setelah memberikan motivasi
observasi kelas pada hari Jumat, 06 Juni kepada siswa yang melaksankan kegiatan
2014 dalam proses kegiatan kebersihan kebersihan semakin banyak siswa yang
berlangsung, guru SE menjelaskan bahwa merespon kegiatan kebersihan tersebut.
penanaman nilai-nilai kebersihan Berdasarkan hasil observasi siswa
lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu kelas IV dan kelas V, serta guru M dan SE
Burung dengan motivasi yang diberikan pada senin, 09 Juni 2014 motivasi yang
oleh guru bukan hanya diberikan kepada diberikan guru tersebut ketika kegiatan
siswa yang merespon pada kegiatan berlangsung seperti yang dijelaskan di atas
kebersihan berlangsung, tetapi motivasi berupa kelas ini kelas yang paling bersih
juga diberikan oleh guru kepada siswa diantara kelas lain, kelas ini benar-benar
yang berani melarang peraturan-peraturan bersih dan rapi, atau kelas ini sangat
di sekolah. Motivasi merupakan dorongan bersih. Setelah anak selesai membersihkan
guru kepada siswa dalam melakukan suatu ruangan kelas guru selalu memberikan
perbuatan dan penentu keberhasilan bintang, matahari, dan bulan. Menurut
perbuatan, sedangkan tindakan merupakan guru SE dengan adanya motivasi ini, maka
peniru ulang, maka mereka perlu contoh siswa termotivasi untuk taat pada peraturan
dengan figure yang perlu diteladani dalam sekolah dalam menjaga kebersihan
lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 155
Januari 2017

Burng Kecamatan Beruntung Baru Berdasarkan wawancara dan diikuti


Kabupaten Banjar. dengan observasi kelas, pada hari kamis,
Nasehat 19 Juni 2014 penanaman nilai-nilai
Berdasarkan wawancara dan kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah
dengan observasi kelas, pada hari senin 16 Jambu Burung observasi terhadap guru SE
Juni 2014 penanaman nilai-nilai dalam menerapkan pemberian hukuman
kebersihan lingkungan di MI kepada siswa yang menunjukan respon
Hayatuddiniah Jambu Burung, observasi negatif dalam kegiatan kebersihan baik
terhadap guru M selalu memberikan karena siswa tidak memenuhi tugas atau
nasehat berupa diawal ketika kegiatan respon sikap siswa yang cendrung berbuat
kebersihan berlangsung, membuka tidak sopan dan menyalahi aturan selama
pelajaran, atau diakhir ketika akan kegiatan berlangsung. Memberikan
menutup pelajaran. Cara guru M hukuman adalah cara yang terakhir apabila
menyampaikan nasehat ada yang berupa siswa tidak dapat dididik dengan lemah
kalimat secara langsung dan terkadang lembut dan bagi siswa yang melanggar
juga diselipkan berupa analog-analog yang peraturan, contohnya siswa yang
mengarah kepada peran pembelajaran membuang sampah sembarangan maka
umum. guru akan memberi hukuman kepada siswa
Hasil dari pengumpulan data yang tersebut.
diperoeh pada hari senin 16 Juni 2014 Bentuk hukuman yang bisa
terhadap guru M dan SE bentuk nasehat diberikan kepada siswa bias berupa
yang diberikan oleh guru bervariatif ada memberikan tugas tambahan, selama
yang berkenaan dengan arti penting melaksanakan observasi terhadap guru M
kebersihan, tujuan kebersihan, cara dan SE pada hari kamis, 19 Juni 2014 ada
menjaga kebersihan. Hal ini bertujuan siswa yang membersihkan halaman
untuk membangkitkan kesadaran siswa sekolah, membersihkan ruangan guru serta
untuk mengikuti kegiatan kebersihan kantor dan ada juga membersihkan seluruh
secara maksimal dan menjaga kebersihan ruangan kelas, menulis ayat-ayat Alquran.
secara keseluruhan. Sementara siswa yang lain (yang tidak
Hukuman mendapatkan hukuman) tetap meneruskan
pembelajaran, bahkan terkadang siswa

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 156
Januari 2017

tidak diikutsertakan dalam pembelajaran kata-kata tersebut di papan tulis kelas,


jika siswa terlambat masuk ke ruangan pelanggaran ini pernah dilakukan oleh
kelas. Disamping itu guru M juga beberapa siswa.
terkadang memberikan hukuman berupa Berdasarkan gambaran di atas,
tugas tambahan misalnya merisum materi penanaman nilai-nilai kebersihan
pelajaran yang telah dipelajari dan lingkungan oleh guru di MI Hayatuddiniah
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Jambu Burung salah satunya adalah
berkenaan dengan materi yang belum hukuman yang diberikan oleh guru serta
dikuasai siswa. Hasil observasi terhadap tindak lanjut dari guru terhadap
guru M ada perubahan bagi anak yaitu ada pelanggaran yang dilakukan siswa perlu
efek jera terhadap anak. ditingkatkan lagi, baik dari pihak kepala
Hasil dari data yang diperoleh sekolah, guru, maupun semua warga
terhadap guru SE dan M pada hari senin, sekolah perlu mengadakan kerjasama yang
23 Juni 2014 pelanggaran-pelanggaran lebih baik. Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan siswa dalam menjaga siswa kelas IV dan kelas V serta guru SE
kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah dan guru M pada hari Rabu, 25 Juni 2014
Jambu Burung banyak ragamnya diketahui bahwa siswa yang tidak
pelanggaran ini lebih banyak dilakukan mematuhi peraturan sekolah itu akan
terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. dikenakan hukuman mulai dari yang
Menurut guru M pelanggaran ini antara ringan sampai berat sesuai peraturan
lain banyak dilakukan siswa dalam hal sekolah yang diterapkan. Menurut guru M
kedisiplinan, misalnya tidak memasukkan sangsi ringan bagi siswa yang melanggar
baju, tidak mengerjakan PR/tugas yang peraturan sekolah akan mendapatkan
diberikan oleh guru, membuang sampah peringatan berupa teguran atau sangsi dari
sembarangan, tidak melaksanakan piket guru kelas dan kepala madrasah (hukuman
harian, terlambat datang ke sekolah atau dapat berupa menulis ayat-ayat Alquran,
terlambat mengikuti upacara senin pagi membuat risuman pelajaran dan
yang dilaksanakan di sekolah dan membersihkan ruangan) sedangkan
sebagainya. Selain dari pelanggaran- hukuman yang berat berupa hukuman yang
pelanggaran tersebut, masih ada siswa sesuai dengan peraturan yang dilanggar
yang sering berkata-kata kotor dan menulis oleh siswa, seperti siswa yang merusak

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 157
Januari 2017

fasilitas madrasah wajib menganti dan Penghargaan


memperbaiki senilai kerusakan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dan
Adanya sangsi seperti ini dimaksudkan dikuatkan dengan observasi kelas, pada
agar siswa tersebut termotivasi dan sadar hari kamis, 26 Juni 2014 penanaman nilai-
untuk taat dan mematuhi peraturan nilai kebersihan lingkungan MI
sekolah. Namun sebelum dihukum siswa Hayatuddiniah Jambu Burung, terhadap
terlebih dahulu guru memberikan nasehat guru M selalu memberikan penghargaan
kepada siswa tetapi apabila setelah atau lebih tepatnya yaitu hadiah yang
diberikan nasehat masih saja melakukan diberikan kepada siswa yang berprestasi
hal yang sama, maka guru melakukan terutama pada saat pembagian rapot.
tindakan tegas kepada siswa yaitu Hadiah yang bisa diberikan guru M
hukuman. berupa buku, polpen, pengaris, tas dan
Berdasarkan hasil observasi buku bacaan bahkan terkadang guru M
terhadap guru SE pada hari kamis, 26 Juni juga memberikan hadiah berupa snack
2014 pemberian hukuman oleh guru (makanan ringan), permen yang dibeerikan
kepada siswa hukuman bersifat pada saat kegiatan kebersihan berlangsung
memperbaiki hukuman yang diberikan tepatnya pada saat siswa menunjukan
sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan respon yang positif selama kegiatan
oleh siswa hukuman tersebut berupa siswa berlangsung.
yang tidak mentaati tata tertib di sekolah Namun menurut guru SE
khususnya dalam menjaga kebersihan di menyatakan tidak pernah sama sekali
MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Namun memberikan hadiah dengan alasan
prinsip pemberian hukuman yaitu membuat siswa ketagihan terhadap hadiah
hukuman diberikan kepada siswa pada saat tersebu, hal ini sangat disayangkan karena
pembelajaran masih berlangsung sehingga hasil observasi terhadap guru M
siswa lainnya yang tidak mendapat menunjukan dengan pemberian hadiah
hukuman tergangu. Hal ini berdampak siswa termotivasi untuk menjaga
negatif yaitu siswa tersebut akan kebersihan dan ikut melaksanakan kegiatan
ketinggalan pelajaran. kebersihan yang berlangsung.

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 158
Januari 2017

Keadaan Kebersihan Lingkungan di MI kesegaran di ruangan kelas, menyediakan


Hayatuddiniah Jambu Burung bak sampah, adanya sapu, papan tulis
Kecamatan Beruntung Baru
yang selalu bersih penataan ruangan kursi
Kabupaten Banjar
Proses penerapan penanaman nilai- dan meja yang bersih bebas dari coret-
nilai kebersihan lingkungan sekolah di MI coretan. Hasil observasi terhadap guru M
Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan dan SE pada hari selasa, 17 Juni 2014
B eruntung Baru Kabupaten Banjar tidak situasi atau keadaan kelas dapat diketahui
terlepas dari keadaan tempat dan keadaan bahwa keadaan kelas IV dan V,
siswa, untuk menyajikan data tentang tersedianya bak sampah, adanya sapu,
keadaan kebersihan lingkungan sekolah di papan tulis yang selalu bersih penataan
MI Hayatuddiniah Jambu Burung ruangan kursi dan meja yang bersih bebas
Kecamatan Beruntung Baru kabupaten dari coret-coretan sehingga ruangan belajar
Banjar ini pun akan dikemukakan secara siswa berasa nyaman, sejuk dan dilengkapi
satu persatu, sesuai dengan urutan masing- dengan ventilasi udara sehingga udara
masing keadaan kebersihan yang telah dapat keluar masuk dengan baik dan
dikemukakan sebelumnya, Bedasarkan menjadikan ruangan MI Hayatuddiniah
data tentang keadaan kebersihan Jambu Burung menjadi sejuk dan nyaman.
lingkungan kelas IV dan kelas V di MI Keadaan Siswa
Hayatuddiniah Jambu Burung meliputi: Berdasarkan wawancara dan
Keadaan Tempat observasi pada hari senin 16 Juni 2014
Berdasarkan wawancara dan dengan guru SE keadaan siswa pada
observasi terhadap guru SE pada hari umumnya dalam menjaga kebersihan dapat
senin, 16 Juni 2014 dapat dikemukakan dilihat pada kerapian siswa dalam
bahwa sarana penunjang kegiatan berpakaian lengkap dengan atributnya dan
kebersihan pada umumnya sudah kebersihan kuku yang sudah menjadi tata
tersedianya sapu dan tempat sampah pada tertib sekolah. Seorang siswa ke sekolah
setiap kelas. Hasil observasi terhadap guru harus mengenakan baju dan celana atau
SE banyak hal yang dapat dilakukan oleh rok seragam dan sepatu sesuai aturan yang
guru SE untuk memberikan kenyamanan berlaku. Sedangkan hasil wawancara
kepada siswa. Misalnya, menyediakan terhadap guru M, siswa memakai baju
bunga dan tumbuhan akan memberikan seragam sekolah yang ditentukan

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 159
Januari 2017

berdasarkan hari dalam tiap minggunya. Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan


Dengan ketentuan tersebut menurut guru Lingkungan Sekolah oleh Guru di MI
M dapat menciptakan perasaan dan Hayatuddiniah Jambu Burung
semangat disiplin, misalnya pada hari Kecamatan Beruntung Baru
senin sampai dengan hari kamis siswa Kabupaten Banjar
berseragam sekolah, hari jumat dan sabtu Penanaman nilai-nilai kebersihan
memakai seragam pramuka, dan setiap lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu
olahraga memakai pakaian seragam Burung adalah tugas setiap guru kepada
olahraga. siswa. Adapun bentuk penanaman nilai-
Hal ini diperkuat dari hasil nilai kebersihan lingkungan oleh guru MI
wawancara dengan guru M dan SE, bahwa Hayatuddiniah Jambu Burung antara lain:
peserta didik MI Hayatuddiniah Jambu
Burung selalu memperhatikan siswa dalam Keteladanan
kerapian dalam berpakaian dan kebersihan Penanaman nilai-nilai kebersihan
kuku yang sudah menjadi tata tertib MI lingkungan dengan keteladanan yang
Hayatuddiniah Jambu Burung. dimiliki oleh guru merupakan suatu
Analisis Data perilaku yang dapat ditiru atau dicontoh
Hasil data yang diperoleh dari hasil oleh anak didik khususnya di lingkungan
observasi, wawancara dan dokumenter MI Hayatuddiniah Jambu Burung
yang berkenaan dengan penanaman nilai- dikarenakan pendidik adalah contoh yang
nilai kebersihan lingkungan oleh guru MI paling tinggi dan contoh teladan yang baik
Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan dalam pandangan anak didik akan
Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Data mencontoh segala tindakan seorang
disajikan dalam bentuk uraian, maka pendidik baik dalam ucapan ataupun
langkah selanjutnya yang penulis lakukan perbuatan. Siswa sangat mengidamkan
adalah menganalisis data tersebut sehingga guru yang memiliki sifat-sifat yang ideal
akan lebih bermakna, untuk lebih terarah sebagai sumber keteladanan misalnya
penganalisisan juga akan dikemukakan seperti mengucapkan salam pada saat
bedasarkan pemaslahan secara sistematis, masuk atau keluar ruangan, menunduk
maka penulis menguraikan bedasarkan berjalan pada saat berjalan di depan orang
uraian penyajian data: tua, tidak mengeluarkan suara keras dari

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 160
Januari 2017

orang yang lebih tua. Keteladanan yang Perintah


dimiliki guru kelas IV dan kelas V, semua Penanaman nilai-nilai kebersihan
guru telah memberikan perilaku atau lingkungan dengan perintah merupakan
contoh yang baik dan maksimal pada anak upaya guru agar terus mengurangi respon
didiknya hal ini dapat dilihat dalam setiap negatif dalam kegiatan kebersihan
proses kegiatan berlangsung guru kelas IV berlangsung. Perintah pada dasarnya yaitu
dan kelas V selalu memberikan perilaku suatu perkataan atau tindakan yang
tentang pentingnya menjaga kebersihan bermaksud menyuruh atau melakukan
lingkungan yang ada disekitar khususnya sesuatu bukan keluar dari mulut seseorang
lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu dan yang harus dikerjakan oleh orang lain,
Burung. melainkan dalam hal ini termasuk pula
Melihat dari data keteladanan peraturan-peraturan umum yang harus
diberikan dengan cara mencontohkan dan ditaati. Perintah harus disampaikan dengan
akhirnya siswa mengikuti dari apa yang lemah lembut perintah yang sering guru
telah dilakukan oleh guru tersebut. Selain gunakan yaitu pada proses pembelajaran.
memberikan keteladanan guru juga Pemberian perintah dalam pendidikan
memberikan keteladanan berkaitan dengan sangatlah penting, karena dengan adanya
pelajaran yang diajarkan dalam kehidupan perintah yang diberikan guru sangat
sehari-hari sehingga guru dianggap sebagai berpengaruh terhadap siswa, pada proses
teladan bagi siswa dan guru harus selalu pembelajaran guru memberikan perintah
bias memberikan contoh yang baik bagi kepada siswa misalnya perintah tentang
siswanya. Hal ini sangat penting karena menjaga kebersihan lingkungan khususnya
siswa sangat mudah meniru yang menjaga kebersihan lingkungan yang ada
dilakukan oleh gurunya, misalnya guru di MI Hayatuddiniah Jambu Burung.
yang selalu membuang sampah pada Kewajiban seorang guru dalam
tempatnya maka siswa akan selalu memberikan perintah dan menjauhi apa
membuang sampah di tempatnya oleh yang dilarang-Nya dan juga nasehat-
karena itu, keteladanan guru sebagai nasehat yang lainnya yang mengarahkan
pendidik sangat diperhatikan, karena akan kepada siswa agar mereka selalu menjaga
menjadi penuntun dan contoh bagi siswa kebersihan lingkungan di MI
MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Hayatuddiniah Jambu Burung, yaitu guru

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 161
Januari 2017

menjelaskan pentingnya kebersihan Hayatuddiniah Jambu Burung yang


lingkungan yang ada disekitar. dilakukan harus adanya pemberian
Berdasarkan penelitian guru dalam motivasi agar siswa terdorong untuk
menanamkan nilai-nilai kebersihan melakukan hal yang diinginkan oleh guru
lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Burung melalui perinath. Perintah tidak Adanya motivasi yang diberikan guru
hanya menggunakan kata-kata saja namun kepada siswa untuk melakukan sesuatu
juga dengan tulisan-tulisan yang dalam mencapai suatu tujuan maka akan
mengandung perintah hal ini menunjukan mendapat hasil yang optimal bagi siswa,
bahwa guru kelas IV dan kelas V motivasi juga akan mempermudah tujuan
memberikan perintah kepada siswa untuk yang ingin dicapai bagi seorang pendidik
lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan khusunya dalam menanamkan nilai-nilai
di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. kebersihan lingkungan di MI
Motivasi Hayatuddiniah Jambu Burung.
Penanaman nilai-nilai kebersihan Guru dalam menanamkan nilai-
lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu nilai kebersihan lingkungan MI
Burung dari data yang telah didapatkan Hayatuddiniah Jambu Burung dalam
melalui wawancara dan observasi, guru memberikan motivasi tidak hanya
dalam upaya memberikan motivasi kepada menonton dengan menggunakan kata-kata
siswa yang menunjukan respon dalam saja namun juga dengan anggota tubuh, hal
kegiatan dapat dikatakan baik, dimana ini menunjukan bahwa guru kelas IV dan
guru tidak hanya memberikan motivasi kelas V MI Hayatuddiniah Jambu Burung
kepada siswa yang melaksanakan kegiatan dalam memberikan motivasi kepada siswa
berlangsung namun juga kepada siswa untuk lebih giat lagi dalam menjaga
yang tidak serius dalam melaksankan kebersihan lingkungan sekolah. Dalam hal
kegiatan kebersihan terebut. Motivasi ini motivasi guru kepada siswa sangatlah
memiliki banyak fungsi bagi manusia salah penting ditanamkan pada siswa apa lagi
satunya adalah motivasi guru kepada siswa pada anak yang masih kecil, jika guru
dalam menjaga kebersihan lingkungan di memberikan motivasi untuk menjaga
MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Dalam kebersihan lingkungan sekolah maka ia
menjaga kebersihan lingkungan di MI akan melakukannya, adanya motivasi yang

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 162
Januari 2017

diberikan guru kepada siswa untuk penutup pelajaran. Dari hasil data tersebut
melakukan sesuatu dalam mencapai suatu semua guru telah melaksankan pemberian
tujuan maka akan mendapatkan hasil yang nasehat dengan sangat baik dan maksimal
optimal bagi siswa, dengan adanya hal ini dapat dilihat dalam setiap proses
motivasi juga dapat mempermudah tujuan pembelajaran berlangsung guru selalu
yang ingin dicapai oleh guru khususnya memberikan nasehat tentang pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan di MI menjaga kebersihan lingkungan yang ada
Hayatuddiniah Jambu Burung. disekitar kita.
Nasehat Hukuman
Penanaman nilai-nilai kebersihan Penanaman nilai-nilai kebersihan
lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu
Burung melalui adanya nasehat. Dalam hal Burung melalui adanya hukuman
ini nasehat diberikan guru dalam rangka merupakan upaya guru agar terus
untuk menjelaskan pentingnya menjaga mengurangi respon negatif dalam kegiatan
kebersihan lingkungan. Upaya pemberian berlangsung. Hukuman pada dasarnya
nasehat ini dapat berupa penumbuhan harus dilakukan dengan cara yang tepat
kesadaran agar siswa menyadari serta pada waktu yang tepat pula. Sehingga
pentingnya menjaga kebersihan dalam tujuan dari pemberian hukuman betul-betul
kehidupan sehari-hari. Nasehat merupakan tepat guna. Hukuman yang diberikan di MI
hal yang mudah dan cepat dilakukan oleh Hayatuddiniah Jambu Burung adalah
guru kepada siswa dalam menjaga hukuman yang bersifat mendidik anak
kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah untuk menjadi lebih baik lagi. Pemberian
Jambu Burung. hukuman adalah cara yang diberikan
Berdasarkan hasil dari penyajian kepada siswa dan merupakan salah satu
data, bahwa guru selalu memberikan cara untuk menjaga kebersihan lingkungan
nasehat kepada semua siswa agar di MI Hayatuddiniah Jambu Burung agar
senantiasa bersungguh-sungguh dalam mereka selalu berbuat baik terutama
menjaga kebersihan lingkungan dan selalu mereka yang melangar peraturan sekolah,
mengingatkan siswa dalam petugas piket diantara semua siswa pastilah ada beberapa
harian yang dilaksankan setiap hari. siswa yang melanggar peraturan di sekolah
Biasanya nasehat diberikan pada akhir atau yang perlu diberikan tindakan tegas berupa

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 163
Januari 2017

hukuman. Hukuman adalah cara terakhir lingkungan sekolah. Hal ini tentu
apabila siswa tidak bisa diberikan nasehat merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan
dan teguran dalam menjaga kebersihan mengingat bahwa terbukti dengan
lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu pemberian hadiah siswa termotivasi untuk
Burung. Berdasarkan penelitian bahwa ada menjaga kebersihan dan ikut melaksanakan
sebagian menyalahi prinsip pemberian kegiatan kebersihan di MI Hayatuddiniah
hukuman yaitu hukuman diberikan kepada Jambu Burung dengan semangat.
siswa pada saat pembelajaran masih Berdasarkan dari hasil penyajian data,
berlangsung sehingga siswa lainnya yang bahwa guru selalu memberikan hadiah
tidak mendapat hukuman tergangu. Hal ini kepada siswa yang berprestasi terutama
berdampak negatif yaitu siswa tersebut pada saat pembagian rapot. Bahkan
akan ketinggalan pelajaran. terkadang guru juga memberikan hadiah
Penghargaan berupa permen, makanan ringan, bahkan
Penanaman nilai-nilai kebersihan alat belajar seperti pensil, pengaris, polpen
lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu dan lain-lain.
Burung dengan adanya pemberian Pemberian hadiah perlu dilakukan
penghargaan dilakukan untuk memotivasi sewaktu-waktu dengan tujuan untuk
siswa dalam meningkatkan kemampuan memotivasi anak yang lain agar selalu
dan keahlian yang akan diberikan kepada berbuat positif kedepannya. Akan tetapi
kelas bersih dan selalu menjaga kebersihan jika pemberian hadiah diberikan kepada
lingkungan sekolah. Penghargaan yang orang yang tidak tepat maka hadiah itu
diberikan oleh guru berupa hadiah, hadiah tidak akan ada nilai bagi anak tersebut
yang diberikan oleh guru merupakan karena ia tidak merasa melaksanakan
hadiah dalam bentuk perlengkapan belajar kebersihan lingkungan di sekolah, namun
seperti polpen, buku tulis, pengaris, tas dan pada umumnya pemberian hadiah ini
buku bacaan lainnya yang tentunya belum maksimal karena hanya dilakukan
bermanfaat dalam proses belajar siswa dan oleh sebagian kecil guru saja, dengan
terkadang hadiah juga berupa makanan alasan membuat siswa ketagihan hal ini
ringan seperti coklat, permen dan makanan tentu merupakan hal-hal yang perlu
ringan lainnya dengan tujuan agar siswa diperhatikan mengingat bahwa terbukti
tetap semangat dalam menjaga kebersihan dengan pemberian hadiah siswa

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 164
Januari 2017

termotivasi untuk selalu menjaga Keadaan Siswa


kebersihan lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian,
Keadaan kebersihan lingkungan keadaan siswa MI Hayatuddiniah Jambu
kelas IV dan kelas V di MI Hayatuddiniah Burung dalam menjaga kebersihan
meliputi: khususnya yang ada pada diri siswa dapat
Keadaan Tempat dilihat kerapian siswa dalam berpakaian.
MI Hayatuddiniah Jambu Burung Sedangkan dilihat dari kegiatan kebersihan
ini diangap cukup tenang, karena letaknya yang dilaksanakan setiap hari yaitu setiap
di daerah pedesaan. Selain itu keadaan MI hari senin-sabtu. Dalam menjaga
Hayatuddiniah mempunyai ventilasi udara kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah
sehingga udara tersebut bisa keluar masuk Jambu Burung siswa diperintahkan untuk
dan dapat menyejukan ruangan belajar, selalu menjaga kerapian dalam berpakaian
juga terdapat pepohonan sehingga dan kebersihan kuku. Hal tersebut secara
menjadikan ruangan menjadi sejuk. jelas telah diatur dalam tata tertib sekolah
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk selalu berseragam sekolah lengkap
untuk memberikan kenyamanan kepada dengan atributnya. Karena tujuan
siswa. Misalnya, menyediakan bunga dan pendidikan yang ingin dicapai semata-mata
tumbuhan sehingga memberikan kesegaran untuk mengubah perilaku siswa itu sendiri
di ruangan kelas. khusunya dalam menanamkan nilai-nilai
Ruang kelas yang nyaman dapat kebersihan lingkungan di MI
diciptakan pula dengan tersedianya bak Hayatuddiniah Jambu Burung.
sampah pada setap kelas, adanya sapu,
papan tulis yang selalu bersih, memadukan Simpulan
warna-warna di ruangan kelas dan Bedasarkan uraian yang telah
penataan ruangan, kursi dan meja yang penulis paparkan pada penyajian data dan
bersih bebas dari coret-coretan. Penataan analisis data sebelumnya tentang
ruangan, kursi dan meja dimaksudkan penanaman nilai-nilai kebersihan
untuk mendapatkan suasana baru. Ruangan lingkungan oleh guru di MI Hayatuddiniah
diatur sedemikian rupa agar muncul suatu Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru
kenyamanan dalam belajar. Kabupaten Banjar, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1)

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 165
Januari 2017

Penanaman nilai-nilai kebersihan Dalyono, M. 1997. Pisikologi Pendidikan.


Jakarta: PT. Rineka Cipta.
lingkungan oleh guru di MI
Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Daradjat, Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Beruntung Baru Kabupaten Banjar telah
berjalan secara efektif dan terlaksana Departemen Agama Agama Islam. 2005.
Wawasan Tugas Guru dan
dengan baik, hal ini terlihat ketika kegiatan Tenaga Kependidikan. Jakarta:
berlangsung. Penanaman nilai-nilai berupa; Girektorat Jendral.

keteladanan, perintah, motivasi, nasehat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


1990. Kamus besar Bahasa
hukuman dan penghargaan, (2) Keadaan Indonesia. Jakarta: Balai
kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Pustaka.
Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Pisikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kabupaten Banjar dapat dikatakan baik,
Bandung: Kencana
keadaan ruangan dilihat dari penataan PernadaMedia Grop.
ruangan kursi dan meja yang bersih bebas . 2010. Guru dan
dari coret-coretan tersedianya bak sampah Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: PT. Rineka
pada setap kelas adanya sapu, papan tulis Cipta.
yang selalu bersih. Sedangkan keadaan Http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan,
siswa dilihat dari siswa yang selalu (19-05-2014).
J , Lexy. 2002. Metoleong, Metodologi
berpakaian seragam sekolah lengkap Penelitian Kualitatif. Bandung:
dengan atributnya mengenakan baju dan PT. Remaja Rosda Karya.
celana atau rok seragam dan sepatu. Jennah, Rodhatul. 2009. Media
Pembelajaran. Bandung: Antasari Press.
Kependidikan. Jakarta: Girektorat
Daftar Pustaka Jendra.
Afriyani, Erma. 2006. Upaya Manuah, Binti. 2009. Landasan
Mengoptimalkan Pemahaman Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Konsep Ekosistem. Banjarmasin:
FKIP Unlam. Mardalis. 2010. Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta:
Armi dan Arief. 2002. Ilmu Pengetahuan Bumi Aksara.
dan Metode Pendidikan Islam. Mariyana, Rita, Nugraha Ali, DKK. 2005.
Jakarta: Ciputat Pres. Pengelolaan Lingkungan Belajar.
Bandung: Kencana Pernada
Caplin, J.P. 2002. Penerjemah Kartini Media Gro.
Kartono, Kamus Lengkap
Pisikologi. Jakarta: Pustaka Cipta. Muhtadim. 2004. Mutiara Hadits Muslim.
Surabaya: Putra Pelajar.
Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah
Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume VII, Nomor 01 166
Januari 2017

Jakarta: PT. Raja Grafindo


Muthalib, Abdul. 2006. Metode Penelitian
Persada.
Pendidikan Islam. Banjarmasin:
Antasari Press. Sugiono. 2010. Metodologi Penelitian
Muttaqin, Zainal dan Amir Abyan. 2009. Pendidikan. Bandung:CV.
Fiqih. Semarang: PT. Karya Tohan Alfabeta.
Putra. Syahreni, Elfi. 2012. Mengembangkan
Nurmilawati. 2013. Upaya Peningkatan Prilaku Sehat. Jakarta: Derektorat
Motivasi IPA Materi Gerak Benda Pembinaan \
Melalui Pendekatan Inquiri Kelas Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa
III MI Nurul Huda Kecamatan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Matapura Kabupaten Banjar. Belajar.
Skripsi. Banjarmasin:
Tirtarahardja, dkk. 2000. Pengantar
Perpustakaan Tarbiah dan
Pendidikan. Jakarta: Rineka
Keguruan IAIN
Cipta.
Banjarmasin.Pendidikan Anak
Usia Dini. Uhbityati, Nur dan Abu Ahmadi. 2002.
Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka
N. Sudiman, A.Rusyan, & DKK. 1987. cipta.
Lmu Pendidikan. Bandung: Remaja Undang-undang RI Nomur 23 Tahun 2009
Rosdakarya. Tentang Perlindungan dan
Rose, Mini. 2012. Disiplin Pada Anak. Pengelolaan Lingkungan.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Bandung: Citra Utama.
Pendidikan Anak Usia Dini.
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan
Sabri, Alisuf. 1999. Ilmu Pendidikan. Karakter Strategi Membangun
Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya. Krakter Bangsa Berperadaban.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Salahudin, Anas. 2011. Filsafat
Pendidikan. Bandung: CV
Yani, Ahmad. 2009. Drrektorat Jendral
Pustaka Setia.
Pendidikan Islam, Pembelajaran
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi IPS.
Belajar Mengajar. Jakarta PT.
Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002.
Perkembangan Peserta Didik.

Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Oleh Guru Di Mi Hayatuddiniah


Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar

You might also like