Rancangan Renja 2019

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 73
BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI DIREKTORAT TINDAK PIDANA KORUPS! RANCANGAN RENCANA KERJA DITTIPIDKOR BARESKRIM POLRI TAHUN ANGGARAN 2019 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TINDAK PIDANA KORUPSI NOMOR :KEP/ 99. /11I/2018, TANGGAL ®V MARET 2018 4 AMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR: NOMOR_: KEP/ /1N/ 2018 /TIPIDKOR TANGGAL MARET 204 BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI DIREKTORAT TINDAK PIDANA KORUPS! 1. RANCANGAN RENCANA KERJA DITTIPIDKOR BARESKRIM POLRI T.A. 2019 LATAR BELAKANG Kondisi Umum Tahun 2019 merupakan tahun kelima dari Tahapan Rencana Strategis Polri 2015-2019 dan sebagai kelanjutan dari Rencana Kerja (Renja) Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2018 sehingga perlu dilakukan penyusunan Renja Polri T.A. 2019. Pencapaian keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Dittipidkor Bareskrim Polri 2018, tidak terlepas dari kerja keras seluruh personel Dittipidkor Bareskrim Polri dan dukungan yang kuat dari instansi terkait serta seluruh masyarakat. Namun harus diakui juga bahwa keberhasilan yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan rasa kepuasan kepada masyarakat atas pelaksanaan tugas dan fungsi Dittipidkor Bareskrim Polri khususnya penyidikan tindak pidana, sehingga diperlukan adanya kelanjutan dan kesinambungan pelaksanaan tugas dan fungsi Dittipidkor Bareskrim Polri pada T.A.2019. Tantangan tugas Dittipidkor Bareskrim Polri kedepan akan semakin kompleks terkait dengan perkembangan kejahatan tindak pidana korupsi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan kondisi kamtibmas dengan munculnya modus kejahatan yang semakin kompleks. Selain itu, seiring perkembangan jaman, pergeseran nilai-nilai sosial dimasyarakat yang begitu cepat ternyata juga berdampak terhadap terjadinya tindak pidana. Dalam menghadapi hal tersebut, kondisi almatsus yang dimiliki Dittipidkor Bareskrim Polri harus dapat mengimbangi perkembangan ancaman dimaksud. Permasalahan Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 22/1/2018 /TIPIDKOR TANGGAL @& MARET 2018 Permasalahan yang masih dihadapi institusi adalah proses penyelidikan dan penyidikan yang belum didukung dengan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi penyidikan tindak pidana korupsi yang belum maksimal, idkor Bareskrim Polri merupakan fungsi teknis terdepan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi, harus mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap pihak terkait balk saksi, ahli maupun tersangka serta terpenuhinya untuk menjamin hak-hak tersangka yang berlandaskan pada asas praduga tak bersalah dan terjaganya rahasia identitas pelapor tindak pidana korupsi berikut secara berkala menyajikan informasi kepada pihak terkait/pelapor tentang perkembangan_hasil penyidikan. Selain kemampuan personel serta dukungan perlengkapan dan anggaran, perlunya sinergitas antar aparat penegak hukum dan para pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi dengan cara pelatihan bersama, dan/atau kegiatan lain bersama seminar, workshop, FGD (forum group discussion), serta kesepakatan bersama (MoU). MoU terakhir dilaksanakan pada tahun 2012 Dittipidkor melaksanakan kegiatan pelatihan bersama antar Criminal Justice System (CJS) dan dilanjutkan dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama | Memory of Understanding (MoU) serta lembaga terkait lainnya dengan Kejagung dan KPK RI. Upaya pencapaian keberhasilan Dittipidkor Bareskrim Polri, melalui kegiatan dari penjabaran tugas berdasarkan kebijakan Kabareskrim Polti yang diselaraskan dengan sumber daya yang tersedia. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas personel Dittipidkor Bareskrim Polri, selaku aparat penegak hukum yang konsisten dan berkeadilan, bebas KKN dan menjunjung tinggi HAM, termasuk yang memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi serta mampu bertindak tegas, adil, berwibawa, proporsional, jujur, bertanggung jawab. selain Rancangan Rencana Kerja Dittipiakor Bareskrim Polri T.A. 2019 NOMOR _-KEP/ 2 2 2018 /TIPIDKOR: TANGGAL 2 MARET 2018 Selain itu mengingat beban tugas yang semakin kompleks, Dittipidkor Bareskrim Polri disamping sebagai pembina fungsi reserse Tipidkor untuk satuan Kewilayahan juga menangani berbagai kasus Tipidkor yang berskala nasional maupun internasional. Disamping itu, prioritas sasaran diarahkan pada pembangunan kekuatan dalam rangka peningkatan sumber daya dan penggelaran operasional Kepolisian dalam rangka menanggulangi kejahatan Tindak Pidana Korupsi melalui kegiatan Kepolisian maupun operasi Kepolisian guna mengamankan masyarakat dari pengaruh negatif kejahatan Tindak Pidana Korupsi. Perkembangan dan perubahan yang terjadi ditengah kehidupan bermasyarakat dan negara juga merupakan bahan masukan yang harus diperhitungkan dalam menyusun Renja tahun 2019. Oleh sebab itu, untuk terus menjaga keberhasilan yang telah dicapai dan peningkatan kinerja, maka visi Dittipidkor Bareskrim Polri Tahun 2019 diprioritaskan pada Terwujudnya Dittipidkor Bareskrim Polri yang makin profesional, unggul dan dapat dipercaya masyarakat dalam penegakan hukum melalui penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi. Visi tersebut merupakan masukan yang sangat penting dalam penyusunan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri Tahun 2019, karena visi dimaksud akan selalu dijadikan tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tugas Dittipidkor Bareskrim Polri yang akan datang. Berkaitan dengan hal di atas, perkembangan dan perubahan yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat juga merupakan bahan masukan yang harus diperhitungkan dalam penyusunan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri Tahun 2019, selanjutnya kondisi tersebut dikaitkan dengan perkiraan Intelijen tentang Perkiraan Ancaman Tahun 2019, yang berhubungan dengan perkembangan aspek kehidupan dan gangguan nyata sebagai berikut a) Global Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 a) NOMOR -KEP/_ 39. _/lN/2018 /TIPIDKOR TANGGAL 2 MARET 2018 Global Lingkungan strategis global senantiasa berkembang dan dipengaruhi oleh isu-isu global seperti isu demokratisasi khususnya oleh negara- negara dalam proses transisi, hak asasi manusia, krisis ekonomi, pemanasan global, radikalisme dan terorisme, dan kejahatan lintas negara. Perubahan lingkungan strategis global secara spesifik dapat dilihat sebagai berikut: 1) Upaya pemerintah Indonesia menghadapi transformasi global yang tertuang dalam SDGs (Sustainable Development Goals) 2016-2030 sebagai kelanjutan dari MDGs (Millennium Development Goals) 2000-2015 merupakan upaya pemerintah Indonesia merespons perkembangan dunia internasional yang sejalan dengan dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan konsep Nasional (Nawacita dan RPJM 2015-2019 (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). Agenda global tersebut harus mengedepankan kepentingan nasional sesuai kemampuan bangsa, khususnya di level daerah. Dalam artian tidak perlu mengikuti semuanya, namun cukup memilih dan berfokus pada hal-hal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Perubahan sistem dunia dengan kemunculan negara- negara yang ikut mendominasi politik dan ekonomi dunia membuat sistem dunia menuju kepada sistem mulitpolar. Kehadiran Cina dan India dalam percaturan politik dan ekonomi dunia turut memberikan ancaman tersendiri bagi Amerika Serikat walaupun belum dapat menyaingi secara sepenuhnya. Konstelasi politik global dan regional akan menjadi tantangan khususnya bagi negara yang terbuka dan luas seperti Indonesia terhadap kebijakan politik luar negeri terutama ..... Rancangen Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 4) 5) 6) NOMOR KEP) aa ITIPIDKOR TANGGAL. 3G MARET 2018 terutama masalah demokrasi, HAM, lingkungan hidup dan pemanasan global serta perang terhadap terorisme, terjadinya pergeseran nilai-nilai dan budaya bangsa ke arah global, yang berdampak pada berkembangnya perilaku-perilaku —negatif-—-seperti__individualistis, materialistis, konsumtif, radikal dan hedonistik. Lingkungan strategis regional pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kekhawatiran mengenai dampak terhadap sektor-sektor usaha dalam negeri sebagaimana hubungan bilateral Indonesia dengan Tiongkok mampu menguasai pasar domestik dapat mengganggu stabilitas Indonesia; Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 di negara berkembang Asia Timur termasuk Indonesia dan Pasifik akan tetap bertahan. Meskipun demikian, kawasan ini dinilai masih menghadapi berbagai resiko besar untuk tumbuh. Oleh sebab itu, Bank Dunia menyatakan sejumlah negara perlu mengambil langkah guna mengurangi kerentanan finansial dan fiskal. Isu lingkungan hidup dan pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan cuaca ekstrem di seluruh dunia sehingga memunculkan berbagai bencana antara lain: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, angin topan dan berbagai penyakit. Adanya eksploitasi sumber daya alam yang berlebinan dapat menyebabkan kerugian negara, kerusakan ekosistem dan pada akhimya dapat berdampak pada sektor sosial, ekonomi dan po Pluralisme sebagai konsep toleransi antar umat beragama yang dikembangkan dalam rangka —menciptakan perdamaian dunia dalam implementasinya terdapat perbedaan pemahaman dan penolakan yang mengarah terjadinya konflik rasisme; 7) Kampanye Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 b) ” 8) 6 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR_: KEP/_@> JAN 20° IR TANGGAL 3.6 MARET 2018 Kampanye yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengajukan diri menjadi anggota DK PBB merupakan usaha bagi bangsa Indonesia dimana Indonesia dinilai bisa lebih berperan untuk mereformasi PBB agar multilateralisme berlaku efektif. Indonesia juga bisa berperan sebagai negara demokrasi, dengan jumlah penduduk muslim terbesar, terutama untuk model-model konflik maupun penyelesaiannya Fenomena global citizen, atau ‘warga dunia’ yang tidak lagi mempersoalkan kebangsaan, kecenderungan untuk bekerja di negara lain, bermigrasi, bahkan pindah kewarganegaraan lain semakin menguat diberbagai bangsa, terutama di kalangan muda. Perhatian generasi muda dalam masa lima tahun mendatang dan seterusnya terhadap aspek global akan semakin menguat, melampaui batasan kebangsaannya masing- masing. Regional Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dinamika keamanan regional adalah perkembangan situasi global, disamping peran dan kepentingan negara-negara besar, ditambah dengan permasalahan hubungan antar negara dalam satu kawasan. Berbagai persoalan atau konflik yang terjadi di kawasan akan memiliki pengaruh terhadap kondisi keamanan internasional dan nasional negara yang ada dalam kawasan tersebut, yaitu sebagai berikut: 1) Pada KTT ASEAN ke-28 Presiden RI Joko Widodo mengangkat isu strategis di kawasan Asia Tenggara. Dengan tajuk ASEAN Declaration on One ASEAN, One Response: ASEAN Responding to Disaster as One in the Region and Outside Region. Pada KTT ASEAN tersebut, Indonesia ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 3) 7 AMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR: NOMOR = KEP/ 92/11/2018 /TIPIDKOR TANGGAL (8G MARET. 2018 Indonesia, mengangkat 7 (tujuh) isu strategis di kawasan Asia Tenggara, adalah sebagai berikut: Perdagangan manusia atau trafficking in persons. Proses ratifikasi ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children (ACTIP), sudah dijalankan oleh Indonesia sehingga sangat penting untuk menyelesaikan akar permasalahan kasus-kasus yang ada, namun tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM); Konflik kawasan menyangkut wilayah perbatasan, merebaknya_ kejahatan transnasional, ancaman terorisme dan radikalisme, kejahatan siber, ancaman separatisme, serta ancaman situasional merupakan tantangan bagi pertahanan keamanan Indonesia. Khususnya terkait dengan kelompok ISIS (/s/amic State in Iraq and Syria). Keberadaan ISIS yang semula untuk memerangi Rezim Pemerintah Syria, telah berkembang menjadi upaya untuk membentuk kekalifahan Islam disepanjang wilayah Timur Tengah, Irak, Yordania, Lebanon dan Palestina; bagian Timur (Levant), dengan menggabungkan Suriah; Dengan adanya pemberlakuan kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN sejak awal 2016. Pemerintah diminta segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam mengantisipasi lonjakan pekerja warga negara asing (WNA) di Indonesia, agar tidak berdampak dalam kehidupan sosial dan semakin banyak WNA yang bekerja di Indonesia, semakin banyak pengangguran di Tanah Air serta agar pemerintah melakukan terobosan- terobosan baru dalam menaikkan kualitas para pekerja Indonesia; 4) Isu... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Poli TA. 2019 8 _ LAMPIRANKEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ 22 _/Ill/2018 /TIPIDKOR TAN 2G MARET 2018 4) __|su Melanesian Brotherhood (Persaudaraan Melanesia) masih tetap digunakan sebagai strategi penyusunan kekuatan negara-negara Melanesia, yang dapat memberikan pengaruh terhadap gerakan separatis Papua Merdeka. Vanuatu dan Nauru adalah Negara yang pernah secara terbuka mendukung perjuangan Organisasi Papua Merdeka (OPM), sehingga tetap perlu diwaspadai. Tokoh OPM di Vanuatu yang tergabung dalam organisasi West Papuan Peoples Representative (WPPRO) aktif melakukan kegiatan propaganda mendukung kemerdekaan Papua Barat; 5) Ketegangan di kawasan semenanjung Korea terkait uji coba nuklir Korea Utara dan Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut Cina Selatan, sehingga menimbulkan protes oleh negara-negara ASEAN Sehingga terjadinya perang urat saraf antara Tiongkok dengan AS serta Negara ASEAN; 6) Indonesia sebagai negara yang tidak terlibat dalam sengketa Laut Cina Selatan menghimbau para pihak yang terlibat sengketa untuk menyelesaikannya secara damai demi tercapainya kestabilan kawasan. Indonesia mendorong agar pembahasan Code of Conduct untuk mengatur regulasi Laut Cina Selatan segera dirampungkan. Pembahasan tersebut masih terus diupayakan oleh tim Declaration of Conduct (DoC) yang terdiri dari negara ASEAN dan Tiongkok. c) Nasional Lingkungan strategis nasional tidak bisa terlepas dari situasi dan kondisi dalam negeri yang meliputi aspek Astagatra Aspek Astagrata dibagi menjadi dua bagian besar yaitu Trigatra ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 9 _ LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR KEP] _99.__/lll/ 2018 /TIPIDKOR TANGGAL a6 MARET 2018 Trigatra dan Pancagatra yang berkembang di dalam negeri dipengaruhi oleh lingkungan strategi global maupun regional. Dinamika —lingkungan —strategis__—nasional__sangat mempengaruhi kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dan bahkan dapat menimbulkan gangguan kamtibmas dalam negeri. Berikut diuraikan potensi gangguan Kamtibmas dari aspek Astagatra: 1) Geografi (a) Luas wilayah Indonesia. terdiri dari sekitar 1,9 juta km? daratan dan 7,9 juta km? lautan, yang terbagi dalam 34 (tiga puluh empat) provinsi dan 17.506 pulau, dikelilingi lautan 2 (dua) Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta 2 (dua) benua yakni Benua Asia dan Benua Australia; (b) Batas wilayah Indonesia Indonesia berbatasan dengan beberapa negara, yakni sebelah Utara Berbatasan dengan __Filipina, Malaysia dan Singapura, sebelah Timur berbatasan Dengan Papua New Guinea dan Timor Leste, Sebelah Selatan berbatasan dengan Australia, Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Srilanka. Perbatasan darat dengan Timor Leste sepanjang 253 km, Dengan Malaysia sepanjang 1,881 km, dan dengan Papua New Guinea sepanjang 824 km; (©) Indonesia Merupakan Negara Kepulauan, Dimana terdapat 19 pulau-pulau terluar yang perlu mendapat perhatian khusus, karena mempunyai potensi konflik dengan negara tetangga. Wilayah Indonesia yang sangat luas terutama wilayah perairan/laut, apabila tidak dilakukan pengawasan yang ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri TA. 2019 2) (d) (e) 10 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 32/2018 /TIPIDKOR TANGGAL 26 MARET 2018 yang ketat, maka merupakan kerawanan terhadap berbagai permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat serta dapat mengancam kedaulatan bangsa; Letak Indonesia berada pada kawasan lempeng Indo Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik, merupakan potensi terjadinya bencana alam Banyaknya gunung berapi di Indonesia, baik yang masih aktif maupun tidak aktif setiap saat berpotensi menimbulkan bencana dalam bentuk letusan gunung berapi maupun gempa berkekuatan tinggi; Indonesia memiliki 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Pada musim penghujan daerah tertentu sering mengalami__ banjir, sedangkan pada musim kemarau yang berkepanjangan terjadi kebakaran hutan, dan menimbulkan asap tebal mengakibatkan jarak pandang terbatas, hal tersebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat saat berkendaraan dan jalur penerbangan, pada musim penghujan sering terjadi kemacetan maupun laka lantas akibat jalan licin maupun banjir, begitu pula dengan adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan gagal panen maupun terjadinya bencana. Demografi (a) Indonesia salah satu negara memiliki jumlah penduduk sangat besar dengan _ tingkat pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga pertambahan jumlah penduduk cepat, penyebaran dan . Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T/A. 2019 11 LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 93/1/2018 /TIPIDKOR TANGGAL (26 MARET 2018 dan kepadatan tidak merata, serta tidak diimbangi penyediaan lapangan kerja, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup manusia lainnya, merupakan potensi terjadinya berbagai masalah konflik sosial antar warga maupun masyarakat. (b) Kekayaan ragam budaya, etnis, agama, suku dan ras disatu sisi merupakan aset bangsa Indonesia, namun apabila pemerintah kurang mempertimbangkan kepentingan dari adanya perbedaan —tersebut, cenderung akan menimbulkan kerawanan berupa terjadinya konflik yang berlatar belakang perbedaan tersebut, antara lain terjadinya konflik yang menjurus pada permasalahan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA); (©) Tingkat persaingan yang tinggi dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup telah menimbulkan situasi rivalitas dan pesaingan dalam menggalang dan mendapatkan dukungan simpatisan massa untuk mencapai tujuan kepentingan individu/ kelompok. 3) Sumber Daya Alam (2) Kondisi sumber daya alam Indonesia yang sangat besar merupakan potensi tinggi bagi pemasukan devisa negara dan peningkatan perekonomian rakyat, namun apabila tidak dikelola dan diamankan dengan baik, maka dapat berpotensi menjadi konflik terkait dengan perebutan sumber daya alam tersebut; (b) Tumpang Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A, 2019 (0) (o) 12 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR:KEP/ 2% [lll 2018 /TIPIDKOR TANGGAL = MARET. 2018 Tumpang tindih kewenangan pengelolaan sumber daya alam antara pemerintah pusat dan daerah masih menjadi permasalahan yang dapat mengarah terjadinya konflik baik horizontal maupun vertikal; Perebutan sumber daya antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Masyarakat dan Pengelola Swasta/ Pemerintah setempat maupun konflik antar warga. 4) Ideologi (a) (b) (0) Bergulimya isu kebebasan HAM dan kebebasan berdemokrasi termasuk kebebasan seseorang dalam menganut ideologi, berakibat kepada berkembangnya wacana, diskusi, penyebaran paham/ideologi lain selain Pancasila (liberalisme, komunisme, syariat Islam dan ideologi lain) dalam bentuk kegiatan secara terbuka maupun melalui mass media. Kondisi tersebut mengandung kerawanan terhadap eksistensi Pancasila serta akan mengundang reaksi masyarakat yang dapat menyebabkan timbuinya konflik horizontal. Masih —potensiainya ——kegiatan_—_kelompok masyarakat untuk merubah pola pikir dengan menanam paham komunisme, radikalisme dan liberalisme sebagai tindakan pembenaran dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat; Masih potensialnya kegiatan kelompok radikal untuk melakukan —kegiatannya = dalam ~—rangka menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain, khususnya mengembangkan kembali ajaran komunisme dan paham keagamaan tertentu seperti yang akhir—akhir ini terus menjadi sorotan dunia terkait ... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 13 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR _:KEP/ _2@ _/|il/ 2018 /TIPIDKOR TANGGAL 3 MARET. 2018 terkait dengan perkembangan paham ISIS yang ingin mengembangkan kekhalifahan Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, walaupun dengan jalan aksi kekerasan/teror. 5) Politik (a) (b) () Terjadi penyalahgunaan dan pelanggaran etika dalam — penyelenggaraan Sistem _—Politik Pemerintahan yang berupa_tarik — menarik kepentingan politik dalam parlemen berdampak pada perebutan kekuasaan yang berpotensi penyalahgunaan wewenang dan korupsi dalam penentuan legislasi regulasi pemerintah; Peran elit dan politisi Parpol pada Tahun 2018 akan meningkat serta cenderung atensi pada strategi menghadapi pemilukada, pemilu legislatif maupun menjelang Pilpres, sehingga terjadinya pergeseran peta politik yang berpotensi terhadap kinerja_ pemerintah yang senantiasa akan berdampak terhadap penyelenggara negara maupun pejabat dalam pemerintahan sehingga berpotensi tejadinya reshuffle maupun tekanan terhadap pemerintah; Pemanfaatan media massa dan media sosial akan semakin meningkat dan lebih efektif dalam menyampaikan propaganda politik pada tahun 2018, sehingga menimbulkan aksi hujatan, kritik tendensius, kebencian serta SARA yang dimungkinkan terprovokasi masyarakat sehingga berpotensi terjadinya konflik sosial; (d) Kerawanan Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A, 2019 14 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR:KEP/ 22 _/l/2018 /TIPIDKOR, TANGGAL MARET. 2018 (4) Kerawanan wilayah otonomi khusus seperti Aceh dan Papua dikhawatirkan dapat meruntuhkan heterogensi semangat kebangsaan dalam kehidupan sosial politik dan bermasyarakat, serta adanya partai lokal di Aceh cenderung menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk membentuk partai lokal yang perlu diwaspadai agar tidak menjurus terjadinya penguasaan teritorial secara politik lokal di masing- masing daerah; (e) Peta politik pada tahun 2019 akan senantiasa mengalami dinamika politik, dengan adanya agenda pelaksanaan pemilukada yang bersamaan dengan pemilu legistatif, hal ini cendrung berdampak pada eskalasi situasi kehidupan politik didalam negeri Ekonomi (a) Krisis ekonomi dan keuangan Amerika Serikat, Uni Eropa dan Tiongkok diperkirakan masih akan mempengatuhi kinerja perekonomian nasional dan perkembangan industri dalam negeri, sehingga menyebabkan arus investasi akan menghadapi berbagai permasalahan; (b) Kondisi perekonomian nasional pada tahun 2019 terkait perkembangan upaya pemulihan ekonomi global yang masih menunjukan perlambatan, akan berdampak terjadinya_—peningkatan —_ angka penggangguran, kejahatan ekonomi, penyelewengan anggaran negara, pajak serta penyalahgunaan ekspor impor, eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pribadi maupun kelompok pengusaha; (3) Fluktuasi ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri TA. 2019 (3) (4) 15 lA 'USAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR:KEP/ 3% _/Il2018 /TIPIDKOR| c MARET 2018 Fluktuasi nilai rupiah dalam tekanan USD akibat ketergantungan dan pengaruh yang tinggi terhadap dollar sehingga belum dapat secara_signifikan menguat dalam posisi yang stabil; Krisis ekonomi dan keuangan Amerika Serikat dan Uni Eropa serta Tiongkok diperkirakan masih akan mempengaruhi kinerja _perekonomian_nasional, arus investasi masih akan menghadapi berbagai permasalahan, perkembangan industri dalam negeri; Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai pasar tunggal sehingga terjadi aliran bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil di antara negara ASEAN. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang perlu disikapi secara cermat untuk dapat memanfaatkan peluang bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. d) Tren Perkembangan Situasi Kamtibmas 1) Dalam menentukan tingkat kerawanan daerah didasarkan atas parameter karakteristik geografi, dinamika demografi dan gangguan dalam bentuk kejahatan/kriminalitas, maupun gangguan non pidana. Seluruh wilayah hukum Polda yang ada di Indonesia merupakan daerah rawan kejahatan konvensional salah satunya kejahatan tethadap kekayaan negara/tindak pidana korupsi. Berikut data kasus tindak pidana korupsi yang ditangani Dittipidkor Bareskrim Polri beserta polda jajaran dari tahun 2011 sampai dengan 2018 REKAPITULASI Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 16 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 0S. /1I//2018 /TIPIDKOR TANGGAL: 2G MARET 2018 REKAPITULASI DATA KASUS. YANG DIPROSES DIREKTORAT TINDAK PIDANA KORUPSI BARESKRIM POLRI DARI TAHUN 2012 S.D. 2017 || nee [sm | a fom [me | | os [| | |] b. — Analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok Dittipidkor Bareskrim Polri dalam rangka menjalankan fungsi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Korupsi, faktor- faktor yang berasal dari intern dan ekstern dimaksud dapat dianalisis melalui analisa SWOT, sebagai berikut 1) Kekuatan (Strengths) a) Sumber Daya Manusia (SDM) Secara kuantitas jumlah personel Dittipidkor bareskrim Polri sebanyak 98 personel, terdiri dari 81 personel Polri dan 17 personel PNS, walaupun bila dikaitkan dengan DSPP sesuai Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2017 tanggal 6 April 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, masih kekurangan personel Polri sebanyak 37 orang, dan dengan rincian : (1) Rincian Personel Polri, sbb 1. Brigjen Pol 1 2. KombesPol : 6 3. Akbp Peaxte 4. Kompol Salo 5. AKP Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Potri T.A. 2019 17 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ 22% /IlV/ 2018 /TIPIDKOR TANGGAL, 2G MARET 2018 5. AKP. 9 6. IPTU if Ad; 7. IPDA : 24 8. AIPTU o 9. AIPDA - 10. Bripka tf 41. Brigadir 6 12. Briptu 2 13. Bripda i 10 JUMLAH 2 Bt (2) Rincian personel PNS, sbb Penata | os) Penata Penda | Penda Pengatur | Pengatur Pengda | Pengda ee 9. Juru! ee 40. Juru pees 44. Jurda| - 12. Jurda ie 13. CPNS ic mons PN OARONS JUMLAH alte REKAPITULAS! PERSONEL RIIL : ANGGOTA PRIA__| WANITA | JUMLAH { 1 2 3 4 | POLRt m1 10 81 PNS 7a ERO 17 TOTAL 78 20 isoee REKAPITULAS! ...... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Poli T.A. 2019 18 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/_@%- _/1IV/2018 /TIPIDKOR: TANGGAL 3¢MARET 2018 REKAPITULAS! PERSONEL BKO ANGGOTA | PRIA | WANITA | JUMLAH 1 2 3 4 POLRI = PAMEN E : si = PAMA 4 1 5 | = BA 6 a 8 PNS =GoLm : E = = GOL z : = = GOL! - 5 : TOTAL 10 3 18 (©) Rekapitulasi kekuatan personel Bareskrim Polri menurut dislokasi sesuai DSP berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian negara Republik Indonesia Lampiran "Q” Bareskrim Polri, sebagai berikut : a) Personel Polri POLRI iv) PANGKAT +h KET DsP | RIIL a 2 3 4 5 é 1_| BRIGJEN 1 1 : PATI 2_| KOMBES 6 6 z 3__| AKBP 27 16 aif PAMEN 4_| KOMPOL 2 |S ~16 5_| AKP 25 9 =16 6 [ru a 2 41 ‘| PAMA 7_|1PDA 1 10 +9 8 | APTU : 9 | AIPDA : 10 | BRIPKA 7 11_| BRIGADIR ar 6 -2 FA 42 | BRIPTU 2 43 | BRIPDA 10 JUMLAH a7, a 36 Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 19 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ 2% _/ Il 2018 /TIPIDKOR| TANGGAL 36 MARET 2018 REKAPITULASI_ PERSONEL POLRI: 1. PATI ell 2. PAMEN =: 35 3. PAMA eee 4. BA 25+ JUMLAH 82 b) Persone! PNS PNS NO. PANGKAT +e KET DsP | RiL 2 3 4 5 6 PENATA | 3 PENATA, 3 PENDA | 3 sf +5 PENDA z GOL II 2 3 4 5 6 PENGATUR | | PENGATUR 4 GOLII [yURUT a i} SURU, 15 5 6 11 | JURDAI : 12 | JURDA S 13 | CPNS - si JUMILAH 18 17 4 [afe]e|~jo/o[+ sloly|-B GOL! REKAPITULASI_ PERSONEL _PNS: 4. GOL III 8 2. GOLII ae) 3. GOLI - 4. CPNS + JUMLAH 17 (4) Rekapitulasi ... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 20. LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR KEP/ 2” /1lI/2018 /TIPIDKOR TANGGAL, 2 MARET 2018 (4) Rekapitulasi data personel Bareskrim Polri berdasarkan pendidikan sebagai berikut : (a). Kualifikasi pendidikan umum sum JENIS PENDIDIKAN No | PANGKAT | 1211 KET s3 | s2| st | 3 | svta | sutp 4 2 | Ga [|e [er [og |AON t 1_| Pati [Pa ee ee eae | 2_| PAMEN 51 | 2m om tee : al 3__| PAMA aaa |e | pee |S 4 [pintaRA | 24 | - | a [aa | - 9 - | 5_|PNS (72) =| |e | | suman too} 3 [19] 64] - | a3 | 4 (b). Kualifikasi pendidikan pembentukan no | GorRtcan | JUMLAH | AKPoL | siPss | SEBA | SETA | KET 1 2 3 4 cos | neta | eras SES) +_[ PAT 1 1 5 Sel 2__| PAMEN 35 ON | 7a [ato 3_| PAMA 20 8 65s [esa 4_| BINTARA 24 z Eta (eae ae [ JUMLAH 80 czas [Eb 2 |e a (©). Kualifikasi pendidikan pengembangan No | GOLONGAN | yy, | LEM | SES | PTIK/) SE | SETUK | SE | DIKLAT PANGKAT HANAS | PIM | STIK| LAPA |) PA | BA| PIMIL 1 2 3 4 Sines a el eto | 1_| Pati 1 : aa ee : : : 3 (4 [PameN. 257 1 | 5 | 10 1 z 2 2_| PAMA 14 : : 7 @ 6 = camel 3 [BINTARA | 26 | - - - - see i - JUMLAH S28 [eat ei [mts [aria ona |eetra (az (d) Kualifikasi Rancangan Rencana Kerja Ditpidkor Bareskrim Pol T/A. 2019 21 LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR:KEP/_ 22/11/2018 /TIPIDKOR TA 2G MARET 2018 (d). Kualifikasi pendidikan spesialis eau aeee PA| PA BA No] KEJURUAN | fT | wen |PAMA| tA TeocTeor Teor] eoc] JM fc ae 1 2 a7 [aes ae sce Sak | sero enact AA 1_| LANTAS [Sa eee || 2 | RESERSE ear se | 112 ra fren 7 A INTEL Sale es a oe [ee lee LANJUTAN B.INTELDASAR | 2 |= |) |stee eee |e mee |e SABHARA [ae |e eee |e BRIMOB a Ge ee eos ea [som S| Sa | a ‘SARPRAS eee eee re Le ele GARKU aoe : = rea ea | a PERENGANAAN |= [=| aie ue [RE | [an eset JUKMINU -[- : 5s Ss ae | SEBASA tie See 19 TAINGLAIN ee JUMLAH 9] zm | aks a za ERR | I [| (€). Kualifikasi pendidikan Pegawai Negeri Sipil GOLONGAN we PANGKAT JML | PIMI IMI | PIM IV. ca 4 2 3 4 5 6 7 8 1 | PNS golongan IV | - - - - - PNS golongan III - - 5 : E 2 3. | PNS golongan II | - ae é a 4 | PNS golongan | - : z : a JUMLAH - a 5 E ie b) Sarana .... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T/A. 2019 22 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR_:KEP/ TANGGAL b) — Sarana dan prasarana OR 6 MARET 2018 Sarana prasarana yang dimiliki oleh Dittipidkor Bareskrim Polri untuk mendukung pelaksanaan tugas- tugas operasional maupun tugas bidang administrasi berdasarkan data materi! Dittipidkor Bareskrim Poli sebagaimana data berikut : (a) Data SIMAK / Inventaris Kantor No NAMA BARANG ures | ee B [RR | RB 1 2 3 aaa rea We 1. | Sedan : Mitsubishi Lancer ( pinjam pakal/pinak 1 Fa eae ke3) 2_| Jeep 6 eo |e ae 2_| Mini bus (Penumpang 14 Orang Kebawah) 12 2 ee 4 | Sepeda Motor 19 ol ee 5 | Baggage Trolly 1 Fi eS 6 _| Lubricating Set (Perkakas Bengkel Service) 1 es 7_| Alat Bengkel tak bermesin 1 1 8 lektronik/Selektik 2 ia ae 8 Elektronik/Calculator 19 19) [= 10_| Mesin Photocopy Electronic 2 5 11_| Brandkas 1 : 12_| Tabung Pemadam Api 1 13 | CCTV-Camera Control Television System 4 : 14 | Alat Penghancur Kertas 8 : 15 | Mesin Absensi 4 : 16 | Laser Pointer 5 z 417 | LCD Proyektor/infocus 9 ~ 18 | Alat Perekam Suara (Voice Pen) 1 5 19 | Meja Kerja Kayu 49 a 20 | AC Split 18 reve es z [21 [Dispenser 1 sa a= ars 22 | Handycam 12 foes ae 23 | Voice Recorder 4 i ea 24 | Telephone (PABX) 9 on [eae | 25 | Handy Talky (HT) 6 6 rete 26 | Handphone Encription ora eae 2 roa = 27_| Radio Link e 1 ime a(S 28 | Repeater RXITX 2 aes eee ee 29. Senter ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T/A. 2019 23 LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ 22 /Ill/2018 /TIPIDKOR TANGGAL Bs RET. 2018 Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 29 | Senter 4 a 30 | DC/AC Power Supply 3 a 31_| Revolver 36 “| - 32_| Alat Khusus Kepolisian 47 a7 [= 33 | Target Drone (Simulasi Pesawat Sasaran pa re ‘Tembak Udara) 34 | Alat Sadap Percakapan 3 Bee 35 | Alat Keamanan Lainnya 8 ome 36 | Helmet e 2 2a 37_| GPs. 13 pista ee 38_| Rompi Anti Peluru 18 te | - 39 | Celluler interceptor 4 a IE 40 _| Digital Camera 12 oma 41_| Watch Camera Transmitter 8 on |e 42_| TEP Kit 1 ie (ee 43 | Video Camera Surveillance 1 ries 45_| GSM Tracknet System 1 rin | 46 | Ransel Kit Ei 2 es 47_| Direction Finder 1 ties 48 | Mini Komputer 12 PIS 49 | PC Unit 35 as | - 50 _| Laptop jaa | 438 | - 51_| Note Book 5 orale 52 _| Hard Disk 1 1 53 | Printer (Peralatan Personal Komputer) 26 eon me 54 | Scanner (Peralatan Personal Komputer) 8 ca 55 | Perelatan Personal Komputer Lainya 3 ale 2 Pm 6 ene 58 | Peralatan Jaringan Lainnya 2 aa 59 | Baju Anti Radiasi 4 an es 60 | Back Pack/Ransel 80 20 | - > _Lainnya 1_| Software Komputer zs [eta 2__| Lisensi 5 erie | JUMLAH ass | 851 | (b) Data 24 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR KEP] 99. _/1IN/2018 /TIPIDKOR TANGGAL 3G _MARET 2018 (b) Data inventaris dari swadaya KETERANGAN No NAMA BARANG s JUMLAH | Re 1 2 3 ais eee es 1_| Brankas 2 ra es ee 2 _| Filing Cabinet @ Smee 3_| Kursi Biro / Pimpinan 5 (eest Hea ae 4_| Komputer PC a7 Gece 5_| Mosin Tik kecil_ oyS is eee ee 4 2 3 4 [5] 6 6_| Mesin Tik besar e 1 rie eee es 7_| 1 Set Desktop + Printer (Lenovo) 2 eee ee &_| Mesin Tik 18M = 1 el esl 9 | OHP 1 alee [eae 10 | Barco 1 ries eae 41 _| Printer 23 wes 12 | Fax meee 13 [AC ce ee 14 | Dispenser 2 mess 15 | Jam Dinding 16 rete Ree |e 16 | Kulkas 2 al ena a7 fw < 2 Bessa 18 | Kalkulator 3 2 (2 | ee 19 | Tabung Pemadam Kebakaran 4 ae ee 20 | Whiteboard 9 eves |e ake 21_| Meja rapat 5 se [sess 22 | Kursi lipat Futura 10 Tole ew [a 23 | Tempat tidur kayu + kasur Oia (os | 24 | Moja kursi Tamu 6 ee eee JUMLAH 14 | 428 | - [6 c) _ Dukungan Anggaran Kebutuhan anggaran yang diajukan guna mendukung kegiatan Dittipidkor selama tahun 2019 tertuang dalam Pagu Ideal T.A. 2019 sebesar Rp.68.665.901.000- (enam puluh delapan milyar ‘enam ratus enam puluh lima juta sembilan ratus satu ribu rupiah) terdiri dari (4) Program Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 d) (1) 25 —_ LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR KEP] 22/1/2018 /TIPIDKOR’ Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polti, dengan didukung anggaran sebesar Rp.37.096.764.000,- (tiga puluh tujuh milyar sembilan puluh enam juta tujuh ratus enam puluh empat ribu rupiah). Program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, dengan didukung anggaran sebesar Rp.31.569.137.000,- (tiga puluh satu milyar lima ratus enam puluh sembilan juta _seratus tiga tujuh ribu rupiah) Sistem dan Metode : Dukungan sistem dan metode terutama Juklak/Juknis yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas Dittipidkor sebagai berikut : (1) (2) (3) (4) (6) Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan tindak pidana_korupsi sebagaimana telah diubah dalam Undang- Undang No. 2 Tahun 2001 tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi; Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Perkap No. 15 Tahun 2006 tanggal 6 November 2006 tentang Kode Etik Profesi Penyidik Kepolisian Negara Rl; Peraturan Kapolri No. 03 Tahun 2008 tanggal 22 Mei 2008 tentang Pembentukan ruang pelayanan khusus dan tata cara pemeriksaan saksi dan/atau korban tindak pidana; (6) Perkap Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 (6) 7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 26 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR | KEP/ HI2018 [TIPIDKOR Perkap No. 10 Tahun 2009 tanggal 14 September 2009, tentang tata cara dan persyaratan permintaan pemeriksaan_teknis kriminalistik BB ke Puslabfor Polri; Perkap : No. 21/1X/2010 tanggal 14 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja Mabes Polri; Peraturan Kapolri No. 14 Tahun 2013, tentang Manajemen penyidikan tindak pidana; Rencana aksi pelaksanaan reformasi birokrasi gelombang Il Tahun 2011-2015 fungsi Reskrim; Perkaba No. 1 tanggal 24 November 2011 tentang HTCK Bareskrim Polri; Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal No. 1 Tahun 2014 tentang standar operasional prosedur perencanaan penyidikan _tindak pidana; Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal No. 2 Tahun 2014 tentang SOP pengorganisasian penyidikan tindak pidana; Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal No. 3 Tahun 2014 tentang standar operasional prosedur pelaksanaan penyidikan__tindak pidana; Peraturan Kepala Badan Reserse Kriminal No. 4 Tahun 2014 tentang standar operasional prosedur pengawasan penyidikan _ tindak pidana; (15) Keputusan Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) 27 UR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 32 / Ill) 2018 /TIPIDKOR IGGAL MARET 2018 Keputusan Kabareskrim Polri No. Pol Kep/33/VIl/2008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang Blueprint Reserse Kriminal 2008-2025; Surat Keputusan Kabareskrim Polri No. Pol : ‘Skep/49/X/2007/Bareskrim tanggal 17 November 2007 tentang program kerja Akselerasi transformasi Polri menuju Polri yang mandiri, profesional dan dipercaya masyarakat; SOP pelayanan dan penanganan saksi; SOP sistem penilaian kinerja penyidik; SOP Sistem Pengendalian Perkara Elektronik (SPPE); Perkap No. 8 Tahun 2009, tanggal 22 Juni 2009 tentang Implementasi prinsip dan standar HAM dalam penyelenggaraan tugas Pol Perkap No. 10 Tahun 2009, tanggal 14 September 2009, tentang tata cara dan persyaratan permintaan pemeriksaan teknis kriminalistik BB ke Puslabfor Polri. Pedoman pelaksanaan Quick Wins bidang transparansi penyidikan, Maret 2009. Perkap No. 10 Tahun 2010, tanggal 16 April 2010 tentang tata cara pengelolaan BB di lingkungan Polri; Buku pedoman pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan sebagai revisi/perbaikan Juklak dan Juknis; Perkap No. 15 Tahun 2006, tentang kode etik profesi penyidik Polri; (26) Peraturan . Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 28 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 22 __/Ill/ 2018 /TIPIDKOR TANGGAL 6 MARE" 2018 (26) Peraturan Direktur tindak pidana korupsi No. 1 Tahun 2013, Desember 2013 tentang prosedur operasional Baku (standard operating procedure /SOP) pengaduan masyarakat dilingkungan Direktorat tindak pidana korupsi Bareskrim Polri; (27) Peraturan Direktur Tindak Pidana Korupsi No. 2 Tahun 2013, Desember 2013 tentang prosedur operasional Baku (Standard Operating Procedure | SOP) penyelidikan tindak pidana korupsi dilingkungan Dittipidkor Bareskrim Polri, (28) Peraturan Direktur Tindak Pidana Korupsi Nomor tahun 2013, Desember 2013 tentang Prosedur Operasional Baku (Standard Operating Procedure | SOP) Penyidikan Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri 2) Kelemahan ( Weaknesses ) a) Bidang Organisasi Struktur Organisasi Dittipidkor Bareskrim Polri yang tertuang dalam Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/21/V/2010 tanggal 28 September 2010 tentang OTK Bareskrim Polri masih perlu dikembangkan lagi dengan penambahan 1 (satu) Subdit yaitu Subdit Penyelidikan yang hanya terfokus pada penyelidikandan penambahan 2 (dua) paur pada subbag Renmin dan pada subbag Ops, mengingat Ditipidkor merupakan satker sendiri sehingga beban tugas yang dilaksanakan oleh Kasubbagrenmin dan Kasubbag ops Dittipidkor Bareskrim Polri sama dengan beban tugas Karo Renmin .... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 b) 29 = LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 2.2. _/ 1/2018 /TIPIDKOR Renmin mencakup perencanaan anggaran, SDM dan sarpras, walaupun dalam kala kecil. membutuhkan pembagian tugas pokok fungsi yang spesifik pada Subbag Renmin, yaitu Paur ren, Paur Sumda dan Paur Sarpras Penambahan 2 (dua) orang Paur pada Subbag Renmin dan 1 (satu) subdit pada Penyelidikan belum tertampung dalam OTK tersebut serta penambahan Tim antara lain Dumas, ATR dan Alsus Dittipidkor Bareskrim Polri Bidang personel (1) Secara kuantitas personel Dittipidkor Bareskrim Polri telah terpenuhi 72,59 % bila dibandingkan dengan DSP, dengan terperinci : - personel Polri terpenuhi 69,2 % dan - personel PNS terpenuhi 94,4% namun bila dibandingkan dengan beban tugas yang harus dilaksanakan masih sangat kurang (2) Secara kuantitas dari 81 personel Polri yang memiliki pendidikan kejuruan, sesuai dengan bidang tugas yang diembannya baru mencapai 30% —sehingga mempengaruhi kinerja anggota dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing, sedangkan _ pendidikan pengembangan terpenuhi 73%, dan untuk PNS masih 41% yang memiliki kejuruan atau 2 personel. (3) Masih diperlukan adanya berbagai pendidikan tentang peningkatan kemampuan penyidik Tipikor agar tercipta penyidik - penyidik Tipikor yang profesional, bermoral dan modern, (4) Dalam penempatan personel atau mutasi jabatan ditingkungan Dittipidkor Bareskrim Polri belum secara maksimal melalui uji kompetensi (Assesment / tes psikologi). (6) Kuota Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 30 LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 22/11/2018 /TIPIDKOR TANGGAL 8% MARET 2018 (6) Kuota untuk menjadi peserta pendidikan yang masih terbatas jumlahnya. ¢) _Bidang materi: (4) Kondisi maupun jumlah materiil serta sarana prasarana yang dimiliki saat ini oleh Dittipidkor Bareskrim Polri untuk mendukung pelaksanaan tugas operasional masih perlu penambahan, dibandingkan dengan beban dan mobilitas tugas yang harus dilaksanakan secara kualitas dan kuantitas terutama fasilitas ruang kerja, termasuk alut dan alsus penyidikan. (2) Keterbatasan sumber daya untuk menerapkan Teknologi Informasi "on line” dari Polsek langsung Mabes Polri dan sebaliknya, mengakibatkan terkendalanya komunikasi dan pemberian petunjuk secara tehnis kepada seluruh satuan. c) _Bidang Operasional : (1) Kurang terintegrasi dan terkoordinasinya kegiatan yang dilaksanakan oleh Dittipidkor dalam kegiatan supervisi ke kewilayahan oleh Dittipidkor sebagai pembina fungsi penyidik Tipidkor sehingga berdampak kurang optimal terhadap pencapaian tingkat kinerja secara keseluruhan. (2) Kurangnya penataan sistem pelaporan dari kewilayahan, sehingga menimbulkan kurang cepat, validnya data, dan tajamnya analisa dan evaluasi bidang operasional maupun pembinaan yang diterima oleh bidang perencanaan bila dibandingkan dengan target waktu yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan, sehingga menimbulkan kurang tajamnya penentuan sasaran dan kegiatan dalam perencanaan kegiatan maupun dukungan anggarannya (3) Belum ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 31 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ 22 _/IlI/2018 /TIPIDKOR (3) Belum optimainya hubungan dan koordinasi lintas sektoral dengan instansi terkait akan menghambat terlaksananya hubungan yang sinergis dengan instansi vertical maupun horizontal 3) Peluang ( Opportunities ) a) b) °) d) e) 9) Adanya Good Will Pimpinan negara dalam atasi pemberantasan dan penegakan tindak pidana korupsi Adanya kerja sama dengan berbagai Instansi/Departemen terkait dalam rangka pelatihan peningkatan kemampuan SDM Dittipidkor Bareskrim Polri dalam penanganan berbagai kasus tindak pidana korupsi, termasuk kerjasama antar negara. Tetap tingginya dukungan dan peran masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri tethadap kerjasama dalam langkah pemberantasan korupsi. ‘Semakin tumbuhnya kepercayaan masyarakat baik nasional maupun internasional terhadap kemampuan Polri dalam menangani berbagai permasalahan tindak pidana korupsi Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam memperoleh dan menyampaikan informasi secara cepat dan akurat. Semakin terjalinnya hubungan lintas sektoral dengan instansilembaga terkait (Partnership) dalam mendukung kebijakan Sinergi Polisional proakti. Dukungan dari legislatif (Komisi Ill DPR Ri), eksekutif (Menkeu) dan Bapenas dalam upaya meningkatkan anggaran Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi dari tahun ke tahun, 4) Ancaman ..... Rancangan Rencana Kerja Dittpidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 32 IPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ @% _/ IV 2018 /TIPIDKOR: TANGGAL MARET 2018 4) Ancaman (Threats). a) Masih adanya opini publik yang negatif terhadap pelayanan penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri yang dapat berdampak menurunkan citra Polri atau memupuk sikap antipati dari masyarakat b) Adanya upaya dari instansi tertentu untuk berusaha mengambil alih sebagian kewenangan Dittipidkor Bareskrim Polri yang dimungkinkan karena kurang profesionalnya kinerja Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat utamanya sebagai penegak hukum. ©) Masyarakat berkeinginan setiap proses penyidikan terhadap tersangka agar dilakukan penahanan, sedangkan dalam penuntasan penyidikan Tipidkor diperlukan waktu yang melebihi dari batas masa penahanan penyidik. d) Apabila tidak ada keseriusan dari penyidik Dittipidkor Bareskrim dalam penanganan kasus korupsi yang merugikan negara akan meresahkan masyarakat. Identifikasi Masalah Setelah _mempelajari beberapa rumusan tugas pokok Dittipidkor Bareskrim Polri dikaitkan dengan faktor situasi kondisi internal maupun eksteral yang mempengaruhi serta di analisis dengan analisa SWOT, maka dapat teridentifikasi permasalahan yaitu a. Permasalahan Bidang Pembinaan : 1) Personel a) jumlah personel Dittipidkor Bareskrim Polri yang belum sesuai DSP, karena yang mutasi keluar tidak dibarengi dengan penggantian yang berdampak pada beban penyidik harus menangani beberapa kasus tindak pidana korupsi dalam satu waktu b) belum..... Rancangen Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 2) 3) 33 LAMPIRAN KEP! ISAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 22 _/1li/2018 /TIPIDKOR TANGGAL; aGMARET 2016 b) belum semua penyidik memiliki kualifikasi sarjana (S1), Dikbangspes Tipidkor dan melaksanakan Sertifikasi Penyidik, hal ini terjadi karena terdapat personel yang berasal dari Diktuk Brigadir dengan pendidikan SLTA. Dikbangspes Tipidkor sendiri dilaksanakan dua kali untuk Brigadir dan dua kali untuk. Perwira dengan jumlah peserta masing-masing 25 orang sehingga terbatas. Sertifikasi Penyidik dilaksanakan dan dengan anggaran Bareskrim Polri yang tidak mencukupi untuk seluruh penyidik Bareskrim Polri yang ada (bertahap); ¢) belum terbentuknya struktur organisasi yang melaksanakan kegiatan penelusuran asset tersangka korupsi, pelayanan pengaduan/laporan masyarakat, pengawak alsus dan pengelola barang bukti yang bernilai ekonomis. Sarana dan Prasarana a) masih kurangnya jumlah ruang pemeriksaan, ruang penyimpanan barang bukti dokumen, ruang alsus; b) masih terbatasnya pemanfaatan Alut / Alsus dalam penanganan perkara tipidkor, c) masih terbatasnya jumlah kendaraan atau alat mobilitas yang dimiliki oleh Dittipidkor Bareskrim Polri, subdit Tipidkor Kewilayahan dan unit Tipidkor jajaran, _ sehingga mempengaruhi kecepatan bertindak dan terbatasnya pelibatan jumlah penyidik khususnya dalam kegiatan penggeledahan dan penyitaan; Sistem dan Metode ) piranti lunak yang telah disusun oleh Dittipidkor Bareskrim Polri berupa Peraturan Dirtipidkor tentang SOP pengaduan masyarakat, penggunaan alut alsus, penyelidikan Tipidkor, penyidikan Tipidkor dan gelar perkara, piranti lunak ini perlu diusulkan menjadi Peraturan Kabareskrim; b) perlunya Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 b. 34 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR =KEP/ 22 _/li/2018 /TIPIDKOR TANGGAL, MARET 18 b) perlunya menyempurakan piranti lunak yang telah disusun oleh Dittipidkor Bareskrim Polri khususnya SOP penyidikan tindak pidana korupsi 4) Anggaran a) dengan belum terstrukturnya tim dengan penugasan penelusuran asset tersangka _korupsi, _pelayanan pengaduan/laporan masyarakat, pengawak alsus dan pengelola barang bukti yang bernilai ekonomis, maka penggunaan anggaran untuk —_kegiatandimaksud menggunakan anggaran dukungan operasional pimpinan; b) efisiensi anggaran yang dilakukan lebih dari satu kali dalam setiap tahun anggaran, akan menghambat pencapaian kinerja yang telah ditetapkan; ) anggaran yang tersedia untuk penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi pada setiap tahun anggaran untuk 23 perkara, sementara jumlah unit sebanyak 25 unit; d) belum tersedianya anggaran untuk penanganan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagai tindak lanjut dari penanganan tindak pidana korupsi sebagai prime crime. Permasalahan dibidang Operasional : 1) Pelaksanaan tugas penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi dalam rangka penegakan hukum : a) _masih banyaknya penugasan penyidik diluar tugas pokok antara lain piket, mengajar, menjadi narasumber yang mencukup menyita waktu pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan tipidkor; b) adanya..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 35 IRAN_KEPUTUSA NOMOR°KEP/ 6a. _/V 2018 ITIPIDKOR TANGGAL: 9G MARET 2078 b) _ adanya perkara tipidkor yang ditangani Dittipidkor Bareskrim Polri di SP3, hal ini memberikan sinyal perlunya dievaluasi kembali aspek teknis maupun non teknis yang menjadi kendala penyidikan antara__ lain belum optimainya pemberdayaan pejabat pengemban fungsi pengawasan penyidikan dalam pelaksanaan gelar perkara bisa yang dilakukan sejak awal, pertengahan dan akhir proses penyelidikan dan penyidikan tipidkor ©) _ kurangnya koordinasi antara aparat penegak hukum tipidkor dan belum adanya media komunikasi guna menghindari penanganan perkara tipidkor yang sama; d) kurang tepat waktu selesainya Penghitungan kerugian keuangan negara oleh ahli, menyebabkan lamanya penyelesaian/penuntasan penyidikan tipidkor; ) belum optimainya pemberdayaan dan pembangunan sarana prasarana penyelidikan dan penyidikan terutama pada pengembangan dan pemberdayaan rumah penyimpanan barang sitaan negara (Rupbasan), yang berstandarkan pada _—tuntutan HAM termasuk pembangunan tahanan, mobil lidik sidik dan almatsus yang berkaitan dengan pengungkapan perkara TP korupsi dan TPPU. 2) ~+Pelaksanaan Tugas Asistensi, Back Up, coaching clinic dan Joint investigation Penyidikan TP. Korupsi di kewilayahan: a) — Struktur organisasi Dittipidkor Bareskrim Polri dengan personel yang masih kurang belum dapat melaksanakan secara maksimal selaku pembina dan pengendali program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi tingkat Mabes untuk dapat memberikan Asistensi, Back Up, Supervisi, coaching clinic dan joint investigation beik teknis maupun taktis untuk satuan kewilayahan b) Jumlah Rancangan Rencana Kerja Dittioidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 b) 36 LAMPIRAN _KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 32 _/|Il/ 2018 JTIPIDKOR TANGGAL 96 MARET 2018 Jumlah kesatuan kewilayahan melebihi jumiah unit pada Dittipidkor Bareskrim Polri, sehingga satu unit harus memantau lebih dari satu Polda berikut Polres jajaran yang mengakibatkan tindak maksimalnya pelaksanaan tugas selaku Pembina fungsi. UL. VISL.. Rancangan Rencana Kegja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 37 LAMPIRAN_ KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR komponen 003 — Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan,didukung anggaran sebesar Rp.7.946.198.000,- dilaksanakan dengan beberapa sub komponen, sebagai berikut : (a) sub komponen HP — Tindak Pidana Korupsi didukung anggaran sebesar Rp.7.946.198,000,.. V. PENUTUP ..... Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A. 2019 71 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR :KEP/ 32 _/IV/2018 /TIPIDKOR: TANGGAL. MARET 2018 PENUTUP: 410. Penutup Demikian Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri (Renja) Tahun Anggaran 2018 ini disusun, untuk digunakan sebagai pedoman dalam menentukan langkah — langkah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta merupakan pedoman untuk menyusun program kegiatan Direktur / Wakil Direktur / Subdit / Subbag / Ur pada Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri dan sebagai bahan untuk menyelaraskan Rencana Kerja Satker Dittipidkor Bareskrim Polri sampai dengan Satuan Reserse / Unit Tipidkor Kewilayahan. Ditetapkan di: Jakal ada, 2¢| Maret __2018 DI JANA KORUPSI ‘Ss, \2) @)DIREKTUR /AGUS M.Si.M.M. DERAL POLIS! Raneangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri T.A, 2019 71 LAMPIRAN_KEPUTUSAN DIREKTUR TIPIDKOR NOMOR KEP/ 22 _/IIl/ 2018 /TIPIDKOR TANGGAL 3 MARET. 2018 Vv. PENUTUP 10. Paraf : 1. Kasubbag Renmin Ve 2. Kaurtu 3. Wadir Penutup Demikian Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim Polri (Renja) Tahun ‘Anggaran 2018 ini disusun, untuk digunakan sebagai pedoman dalam menentukan langkah — langkah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta merupakan pedoman untuk menyusun program kegiatan Direktur / Wakil Direktur / Subdit / Subbag / Ur pada Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri dan sebagai bahan untuk menyelarasken Rencana Kerja Satker Dittipidkor Bareskrim Polri sampai dengan Satuan Reserse / Unit Tipidkor Kewilayahan. Ditetapkan di: Jpkarta ada Tanggal Maret 2018 DIREKTUR TINDAK PIDANA KORUPSI Dr. AKHMAD WIYAGUS M.Si..M.M. BRIGADIR JENDERAL POLIS! Rancangan Rencana Kerja Dittipidkor Bareskrim PoiriT.A. 2019

You might also like