Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Penelitian Pendidikan

Vol. 30 Nomor 1 tahun 2013

ONE STAY THREE STRAY: STRATEGI MENINGKATKAN


KETRAMPILAN MENULIS JENIS TEKS EKSPOSISI
DALAM PEMBELAJARAN GENRE-BASED WRITING

Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana Dwi Areni

Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Email: intan_permata_hapsari@yahoo.co.id / permata.h74@gmail.com

Abstract. This is a classroom action research within the context of cooperative


learning, which is conducted to investigate how exposition texts are developed
through One Stay Three Stray strategy, and how One Stay Three Stray strategy
can change students’ positive attitude in writing exposition texts. The study was
done towards a class of Genre-based Writing in English Department of Semarang
State University. The main goal of this study is to help students improve the way
how to communicate their ideas through texts they develop. The problems which
the writer deals with to uncover the above phenomena are: (1) How can One
Stay Three Stray strategy help students in solving problems dealing with writing
and developing their ideas in writing exposition texts? And (2) how does One
Stay Three Stray strategy change students’ positive attitude to achieve the goals
of the Genre-based Writing Subject, especially in achieving the goal of writing
exposition texts? Based on the result of the research, it is found that there is
a positive impact on the use of One Stay Three Stray strategy on the teaching
and learning process of exposition texts. This can be seen on the result of the
evaluation of the process and of the composition produced by students during the
research. The students’ writings from the four cycles improve significantly.

Keywords: One Stay Three Stray, cooperative learning, exposition text, genre-
based writing

PENDAHULUAN tata bahasa (grammar/structure), tanda baca


(punctuation) serta pemahaman konteks situasi
Sebagian besar pembelajar bahasa, terutama (context of situation) dan konteks budaya
pembelajar Bahasa Inggris sebagai bahasa (context of culture). Salah satu elemen penting
asing pertama di Indonesia, memandang yang sebaiknya dipahami oleh pembelajar
bahwa menulis adalah ketrampilan berbahasa bahasa, dalam hal ini mahasiswa jurusan
yang sulit untuk dipelajari. Hal ini didukung Bahasa Inggris, adalah pesan atau informasi
dengan kenyataan dan pengalaman bahwa yang ingin disampaikan seorang penulis
menulis memerlukan penguasaan komponen- kepada pembaca harus diorganisasikan dengan
komponen bahasa, seperti penggunaan kosa baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hal
kata yang tepat (diction/the choice of words), ini dapat dilakukan dengan menyatakan

43
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

dengan jelas kalimat utama (topic sentence) pengajaran menulis Bahasa Inggris untuk
dari setiap paragraf yang kemudian akan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris
membentuk sebuah teks yang lebih luas tetapi karena berintikan pada usaha bersama, baik
tetap merupakan satu kesatuan yang koheren. antar siswa maupun antara siswa dan guru,
Dalam mata kuliah menulis yang dalam membangun pemahaman, pemecahan
penulis ampu, sebagian besar mahasiswa masalah atau makna, atau dalam menciptakan
mengeluh bahwa mereka merasa kesulitan suatu produk yang dalam hal ini adalah teks
untuk mendapatkan, mengeksplorasi, dan tertulis.
menyusun ide-ide mereka dalam sebuah text. Salah satu ketrampilan menulis yang
Mereka mengatakan bahwa mereka cukup harus dicapai mahasiswa jurusan Bahasa
tahu mengenai topik atau masalah yang akan dan Sastra Inggris Universitas Negeri
mereka sampaikan, tetapi mereka sering Semarang adalah ketrampilan menulis jenis
secara tiba-tiba berhenti menulis karena teks Eksposisi (Kurikulum Jurusan Bahasa
kekurangan ide. Selama ini yang penulis dan Sastra Inggris, 2011). Menurut Wiratno
amati dalam kelas Writing termasuk kelas (2003:59) teks Eksposisi adalah teks yang
penulis sendiri, saran yang sering disampaikan menyajikan pendapat atau gagasan yang
oleh dosen adalah mahasiswa sebaiknya dilihat dari satu sudut pandang (yaitu dari
melakukan strategi ’brainstorming’ sebelum sudut pandang penulis teks Eksposisi itu
menulis teks sesungguhnya yaitu teks yang sendiri). Teks ini berfungsi untuk meyakinkan
akan dikumpulkan. Berpijak pada kenyataan pihak lain (pembaca) bahwa yang disampaikan
yang menantang ini dan hasil refleksi benar berdasarkan argumentasi atau alasan
terhadap mata kuliah Genre-Based Writing yang diajukan. Mahasiswa jurusan Bahasa
yang penulis ampu, penulis mulai berusaha dan Sastra Inggris Universitas Negeri
mencari pendekatan-pendekatan alternatif Semarang sejauh ini masih lemah dalam
untuk membantu mahasiswa meningkatkan hal kemampuan menyampaikan argumen-
kemampuan menulis mereka, terutama argumen sehingga teks yang dihasilkan masih
bagaimana mengembangkan ide sehingga tampak seperti pendapat pribadi (opinion).
tulisan atau teks yang mahasiswa hasilkan akan Teks Eksposisi yang mereka hasilkan dapat
mengalir lancar. Artinya, teks yang dihasilkan dikatakan kurang menunjukkan alasan-alasan
mengandung kalimat-kalimat yang tertata kuat dan berdasar sehingga pembaca kadang
dengan baik dan gagasannya dikembangkan tidak yakin atas pendapat mereka. Hal inilah
secara berkesinambungan (koheren), tidak yang mendasari peneliti untuk mengadakan
melompat-lompat dari satu ide ke ide yang penelitian ini. Peneliti sangat cornern terhadap
lain yang tidak saling berhubungan. Dengan kualitas teks-teks mahasiswa khususnya teks
kata lain, mahasiswa perlu diajarkan teknik Eksposisi karena jenis teks ini yang sering
atau strategi untuk mengembangkan informasi mereka tulis untuk karya ilmiah, makalah,
atau pesan yang ingin mereka sampaikan dan skripsi. Sejauh pengalaman, pengamatan,
dalam teks/tulisan mereka sehingga tujuan dan penilaian peneliti terhadap hasil teks-teks
utama dari menulis teks itu dapat tercapai. Eksposisi mahasiswa, masih banyak teks
Sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang tidak terstruktur dengan baik, isi dan
bahasa yang digunakan dalam penelitian informasinya.
ini berbasis pada pembelajaran kooperatif Berdasarkan latar belakang dan alasan
dengan menggunakan metode one stay three tersebut di atas, metode One Stay Three Stray
stray yang ditawarkan oleh Kagan (1992). yang digunakan untuk mengembangkan ide
Metode ini dipilih untuk diterapkan dalam atau gagasan secara runtut dan lancar sehingga

44
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

ide tersebut dapat dimaknai atau dipahami Pada pelaksanaan nantinya, dimulai
dengan baik, dipilih untuk diaplikasikan dengan siklus pertama yang terdiri dari empat
dalam pembelajaran ketrampilan menulis kegiatan. Apabila sudah diketahui letak
teks Eksposisi untuk mahasiswa jurusan keberhasilan dan hambatan dari tindakan pada
Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri siklus pertama tersebut, peneliti menentukan
Semarang. rancangan untuk siklus kedua, begitu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selanjutnya hingga dirasakan ada keberhasilan
bagaimana penerapan strategi One Stay Three dalam penerapan One Stay Three Stray di
Stray di kelas Genre-Based Writing dapat kelas Genre-Based Writing. Kegiatan pada
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam siklus kedua dapat berupa kegiatan yang
menulis jenis teks Eksposisi; dan mengetahui sama dengan sebelumnya apabila ditujukan
bagaimana perubahan perilaku mahasiswa untuk mengulangi kesuksesan atau untuk
dalam mata kuliah Genre-based Writing meyakinkan atau menguatkan hasil. Bisa
setelah menerapkan strategi One Stay Three memungkinkan pada siklus kedua akan ada
Stray dalam menulis teks Eksposisi. perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu
saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai
METODE PENELITIAN hambatan atau kesulitan yang ditemukan
Penelitian ini menggunakan desain dalam siklus pertama.
penelitian tindakan kelas (PTK) yang Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
merupakan suatu pencermatan terhadap semester empat Jurusan Bahasa dan
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang Sastra Inggris, FBS, Unnes. Di semester
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas ini mahasiswa program studi Pendidikan
secara bersama. Adapun model penelitian Bahasa Inggris dan program studi Sastra
yang akan dipakai pada penelitian ini terdapat Inggris mendapatkan mata kuliah Genre-
empat tahapan yang lazim dalam PTK, Based Writing, yaitu menulis berdasarkan
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) jenis-jenis teks (genres). Sebagai subyek
pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun bagan dari penelitian ini diambil satu rombongan
model penelitian berdasarkan Kemmis dan belajar (rombel) yang berjumlah 22 orang
McTaggart (1994) seperti yang telah dikutip pada satu rombongan belajar atau satu kelas.
oleh Arikunto dkk. (2006: 74) adalah sebagai Teknik pengumpulan data yaitu dengan jurnal
berikut: observasi untuk pengamatan tiap kegiatan, pre
tes, tes siklus satu, tes siklus dua, post tes dan
angket wawancara. Pre tes dilakukan sebelum
ada tindakan satu. Tes tertulis dengan topic
yang berbeda pada siklus satu dan siklus dua
dilakukan dengan menggunakan strategi One
Stay Three Stray. Kemudian post tes dilakukan
setelah siklus dua selesai, yaitu berupa tes
tertulis dengan topic yang sama seperti ketika
pre tes. Refleksi juga sangat berarti pada
penelitian ini karena akan mempengaruhi
keberhasilan tiap tindakan yang diberikan
kepada mahasiswa.Karena mempunyai sifat
yang juga kualitatif, analisis data dilakukan
Gambar 1. Bagan PTK
sepanjang proses pelaksanaan tindakan

45
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

penelitian kelas. Penarikan kesimpulan tentang dari Boardman dan Frydenberg’s (2002:180)
peningkatan atau perubahan dilakukan secara menunjukkan bahwa tulisan mahasiswa
bertahap, mulai dari kesimpulan sementara, sebagian besar masih tidak terorganisir
yang ditarik pada akhir siklus 1 ke kesimpulan dengan baik. Masih banyak ditemui teks
terevisi pada akhir siklus 2, dan seterusnya, tertulis mahasiswa yang tidak memiliki
kemudian kesimpulan terakhir pada akhir koherensi dan kohesi yang baik. Hubungan
siklus terakhir. Kesimpulan yang pertama dan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya
terakhir akan saling terkait. Setelah proses tidak ada keterkaitan, bahkan idenya pun
pengumpulan data yang berupa tes tertulis melompat-lompat. Langkah awal yang harus
dengan hasil produk mahasiswa, data tersebut dipertimbangkan dalam menulis sebuah teks,
kemudian akan dianalisis menggunakan dalam hal ini jenis teks eksposisi, adalah thesis
prosedur penilaian ketrampilan menulis yang statement. Namun demikian masih banyak
ditawarkan oleh Broardman dan Frydenberg ditemukan beberapa tulisan mahasiswa yang
(2002: 180) dimana penilaiannya meliputi tidak menuliskan thesis statement secara jelas
beberapa aspek. Data-data yang telah tercatat pada awal teks tertulis mereka.
dan terkumpul kemudian akan ditafsirkan. Klasifikasi hasil pre tes mahasiswa
berdasarkan model yang ditawarkan Harris,
HASIL DAN PEMBAHASAN yang merupakan hasil dari menganilisa tulisan
Analisa Pre Tes mahasiswa yang didasarkan pada kriteria
penilaian dari Boardman and Frydenberg’s
Pre tes dilakukan untuk mendapatkan (2002:180) menunjukkan bahwa 18.2 %
gambaran mengenai kondisi awal ketramplian mahasiswa masih berada pada level poor to
mahasiswa dalam menulis jenis teks eksposisi average. Hal ini berarti bahwa mereka belum
karena pre test diberikan sebelum treatment memahami konsep menulis jenis teks eksposisi,
dilakukan. Pre test diselenggarakan pada hari selain itu mereka juga masih kesulitan
Senin tanggal 14 Mei 2012 yang diikuti oleh menuangkan serta mengembangkan ide-ide
22 orang mahasiswa. Dalam pelaksanaan pre dalam sebuah teks. Hal ini membuktikan
tes mahasiswa diminta menulis teks jenis bahwa keterampilan menulis mahasiswa
eksposisi dengan topic “Press Freedom.” masih perlu ditingkatkan dan dilatih kembali.
Sedangkan waktu yang disediakan untuk Siklus satu dilaksanakan sebanyak dua
menulis adalah 90 menit. Tes ini merupakan kali yaitu pada hari Senin tanggal 21 Mei
langkah awal karena hasil dari pre test akan 2012 dan pada hari Senin tanggal 28 Mei
menjadi refensi saat dibandingkan dengan 2012 minggu berikutnya. Setelah peneliti
hasil-hasil tes berikutnya yang berguna untuk menganalisa hasil pre tes mahasiswa, peneliti
menganalisa perkembangan mahasiswa dalam mendapatkan pemahaman yang lebih jelas
penelitian tindakan kelas ini. tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
Hasil pre test menunjukkan bahwa skor mahasiswa dalam menulis, khususnya dalam
rata-rata dari hasil tulisan mahasiswa adalah menulis jenis teks eksposisi. Penerapan strategi
67.5. Hasil tes ini menunjukkan bahwa One Stay Three Stray sebagai strategi menulis
mahasiswa memerlukan strategi atau teknik bagi mahasiswa diharapkan dapat membantu
pembelajaran untuk membantu mereka memberikan kepada mahasiswa kisi-kisi atau
mengembangan keterampilan menulis dalam ide-ide dalam menulis, khususnya dalam
hal ini menulis teks jenis eksposisi. menulis jenis teks eksposisi.
Dari hasil menganalisa tulisan mahasiswa Skor rata-rata dari siklus satu ini adalah
dengan menerapkan model criteria penilaian 76.9. Skor ini naik 9.4 dari hasil pre tes. Hal ini

46
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus satu menurun menjadi 9 orang
pada siklus satu meningkatkan keterampilan mahasiswa pada siklus dua. Sedangkan dari
menulis mahasiswa dalam menulis jenis teks 8 orang mahasiswa yang memperoleh skor
eksposisi. Dengan kata lain, pada siklus satu kategori good to excellent meningkat menjadi
ini tidak ditemukan lagi mahasiswa yang 13 orang mahasiswa pada siklus dua ini.
memperoleh skor poor to average (50-59)
yang masih ditemukan pada hasil pre tes yaitu Analisa Post Tes
sebanyak empat orang. Selain itu jumlah
mahasiswa yang memperoleh skor baik di Secara umum hasil dari siklus satu dan
siklus dua menunjukkan bahwa keterampilan
kategori average to good (60-79) dan good to
menulis jenis teks eksposisi mahasiswa
excellent (80-100) juga mengalami perubahan
mengalami penigkatan. Namun tes akhir
menuju peningkatan. Dari 16 orang mahasiswa
tetap dibutuhkan agar memperoleh evaluasi
yang memperoleh skor kategori average to
yang absah. Peneliti melaksanakan pos tes
good pada pre tes menurun menjadi 14 orang
pada hari Senin tanggal 2 Juli 2012. Pada
mahasiswa pada siklus satu. Sedangkan dari
pos tes ini, mahasiswa harus menulis jenis
hanya 2 orang mahasiswa yang memperoleh
teks eksposisi secara individu. Sebelum post
skor kategori good to excellent meningkat
tes dimulai, peneliti mendorong mahasiswa
menjadi 8 orang mahasiswa pada siklus satu.
untuk mengingat kembali materi tentang jenis
Siklus dua dilaksanakan dalam dua
teks eksposisi yang telah diajarkan. Prosedur
pertemuan seperti halnya pada siklus satu
pelaksanaan post tes sama dengan yang telah
yaitu pada tanggal 11 Juni 2012 dan 18
dilakukan pada saat pre tes begitu juga topik
Juni 2012. Fokus dari siklus dua ini adalah
yang harus mahasiswa tulis dalam post tes sama
untuk membuat mahasiswa lebih memahami
dengan topik yang telah mereka tulis dalam pre
konsep jenis teks eksposisi sehingga mereka
tes yaitu “Press Freedom.” Namun dalam post
dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik
tes ini, sebelum mahasiswa mengerjakan tes,
lagi. Dalam siklus dua ini, peneliti juga peneliti menerapkan strategi One Stay Three
melakukannya dalam empat tahap. Pada Stray bagi mahasiswa untuk mendiskusikan
siklus kedua ini, langkah-langkah yang topik “Press Freedom” terlebih dahulu.
dilakukan oleh peneliti masih sama seperti Hasil dari post tes menunjukkan peningkatan
pada siklus satu namun materi yang diberikan yang sangat berarti. Hanya ada 5 mahasiswa
kepada mahasiswa berlainan. Materi yang mendapatkan skor dengan kategori average
diberikan pada siklus kedua ini adalah jenis to good (60-79), sedangkan sisanya sebanyak
teks hortatoty exposition. 17 mahasiswa mendapatkan skor dengan
Skor rata-rata dari siklus satu ini adalah kategori good to excellent (80-100). Hal ini
80.7. Skor ini naik 13.2 dari hasil pre tes menunjukkan bahwa keterampilan menulis
dan naik 3.8 dari hasil siklus satu. Hal ini jenis teks eksposisi mahasiswa meningkat
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan setelah menerapkan strategi One Stay Three
pada siklus dua meningkatkan keterampilan Stray. Skor rata-rata dari post tes ini adalah
menulis mahasiswa dalam menulis jenis teks 84.9. Skor ini naik 17.7 dari hasil pre tes.
eksposisi. Dengan kata lain, jumlah mahasiswa
yang memperoleh skor baik di kategori Perubahan Perilaku yang Ditunjukkan
average to good (60-79) dan good to excellent pada Peningkatan Ketrampilan Menulis
(80-100) juga mengalami perubahan menuju Jenis Teks Eksposisi
peningkatan. Dari 14 orang mahasiswa yang
memperoleh skor kategori average to good Perubahan perilaku pertama jelas terlihat

47
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

pada kenaikan skor mahasiswa dilihat dari dengan kriteria skor penilaian yang ditawarkan
perbedaan mean pre tes, tes siklus satu, tes oleh Boardman dan Frydenberg (2002: 180),
siklus dua, dan post tes. Kemudian, analisa yaitu aspek content/ideas, organization, the
perubahan perilaku mahasiswa juga diperoleh grammar or structure, the word choice or
dari angket wawancara, lembar observasi dan word form, dan the mechanics of the text.
jurnal observasi yang peneliti catat selama dua Setiap mahasiswa di kelas Genre-Based
siklus berlangsung. Dalam hal ini, seperti yang Writing tersebut mempunyai kenaikan skor
sudah disebutkan diatas, ada 22 mahasiswa pada tiap aspek tersebut. Misalnya mahasiswa
yang peneliti ambil sebagai sample objek A, pada pre tes dia mendapatkan 70,
penelitian sebagai perwakilan dari satu rombel kemudian pada post tes dia mendapatkan nilai
belajar. 81. Terjadi kenaikan yang cukup signifikan,
dan pada umumnya perbedaan kenaikan ada
Perbedaan Mean Pre Tes, Tes Siklus Satu, pada aspek susunan teks (organization) serta
Tes Siklus Dua, dan Post Tes aspek isi/ide (content/ideas) dimana content
atau ideas mewakili atau menggambarkan
Untuk secara jelas mengetahui ada
pendapat penulis yang ingin disampaikan
perubahan yang berarti terhadap ketrampilan
kepada pembaca; aspek ini juga dapat
menulis jenis teks eksposisi 22 mahasiswa
dikatakan sebagai esensi dari sebuah hasil
dalam satu rombel kelas Genre-Based Writing
tulisan. Hal ini disebabkan karena dengan
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, berikut
adalah tabel perbedaan mean antara 4 tes diterapkannya strategi One Stay Three Stray
tertulis tersebut yaitu pre tes, tes siklus satu, mahasiswa dapat bertukar pikiran atau ide
tes siklus dua, dan post tes. serta berdiskusi antar teman karena dengan
saling berdikusi itulah dapat meningkatkan
pemahaman mereka serta memperkaya ide/
Tabel 1 Perbedaan Mean Pre Tes, Tes Siklus
pengetahuan mereka yang berdampak pada
Satu, Tes Siklus Dua, dan Post Tes
meningkatkannya ketrampilan menulis jenis
Total Skor Mean Skor teks eksposisi mereka.
Jml
Tes Tes Tes Tes
Mhs Pre Post Pre Post
Siklus Siklus Siklus Siklus
Tes
Satu Dua
Tes Tes
Satu Dua
Tes Angket Wawancara
22 1.486 1.692 1.775 1.868 67.5 76.9 80.7 84.9
Analisa hasil angket wawancara
dilakukan setelah pertemuan berakhir. Sebagai
Dari hasil tabel diatas jelas terlihat refleksi mahasiswa, mahasiswa diharapkan
adanya kenaikan sebesar 9.4 dari mean pre menuliskan komentar atas apa yang sudah
tes ke mean tes siklus satu, kemudian terjadi mereka alami selama siklus berlangsung.
kenaikan sebesar 3.8 dari mean siklus satu ke Berdasarkan analisa hasil angket dari satu
mean siklus dua, dan kenaikan sebesar 4.2 dari rombel belajar, mereka memberi komentar
mean siklus dua ke mean post tes. Jadi terdapat sangat positif. Dari pertanyaan butir 1 hingga
kenaikan sebesar 17.4 pada pre tes dan post butir 5. Hampir semua jawaban menunjukkan
tes. Kenaikan tersebut tentu saja dilihat dari perasaan bahwa mereka mendapatkan
masing-masing individu mahasiswa yang pengalaman akademik yang menyenangkan
mengalami kenaikan. Sejumlah 22 orang di kelas Genree-Based Writing. Dengan
mahasiswa tersebut mengalami peningkatan penerapan strategi One Stay Three Stray
ketrampilan menulis dengan kenaikan skor mahasiswa mengalami pembelajaran di kelas,
pada tiap aspek atau kriteria yang dinilai sesuai dan proses pembelajaran tersebut sangat

48
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

berguna untuk peningkatan ketrampilan SIMPULAN DAN SARAN


menulis mereka terutama sekali ketrampilan
Simpulan
menulis jenis teks eksposisi. Terbukti dari
angket wawancara yang diberikan, mereka Dapat disimpulkan bahwa penerapan
juga menuliskan refleksi positif kegiatan strategi One Stay Three Stray di kelas
selama 4 (empat) kali pertemuan. Genre-Based Writing dapat meningkatkan
ketrampilan menulis jenis teks eksposisi
Lembar Observasi dan Jurnal Observasi mahasiswa semester 4 Jurusan Bahasa
dan Sastra Inggris, tepatnya tahun ajaran
Dari analisa catatan pada lembar observasi
2011/2012 pada satu rombel belajar. Hal ini
dan jurnal observasi diketahui bahwa ada
dapat dilihat dari kenaikan mean hasil total
perubahan perilaku positif pada ketrampilan
skor tes tertulis dari 22 orang mahasiswa yaitu
menulis jenis teks eksposisi mahasiswa. Selain
dari pre tes, tes siklus satu, tes siklus dua,
itu, dari pengamatan peneliti, tim peneliti dan post tes. Hasil analisa menunjukkan jelas
dan mahasiswa, tertulis bahwa mahasiswa adanya kenaikan sebesar 9.4 dari mean pre
selalu berpartisipasi aktif di setiap kegiatan, tes ke mean tes siklus satu, kemudian terjadi
dan dosen yang merangkap menjadi peneliti kenaikan sebesar 3.8 dari mean siklus satu ke
juga mampu menjadi fasilitator yang baik mean siklus dua, dan kenaikan sebesar 4.2 dari
di kelas. Selain itu, dari setiap pertemuan mean siklus dua ke mean post tes. Terdapat
di siklus satu dan siklus dua, berdasarkan kenaikan sebesar 17.4 pada pre tes dan post
pengamatan, terdapat peningkatan pada tes. Skor tersebut menunjukkan adanya
ketrampilan menulis mahasiswa terutama peningkatan ketrampilan menulis jenis teks
sekali ketrampilan menulis jenis teks eksposis di kelas Genre-Based Writing pada
eksposisi. Misalnya, ketika diberi topik satu rombel.
Using Mobile Phone in Classroom Should be
Banned untuk menulis jenis teks hortatory
exposition, mahasiswa sudah mampu menulis Saran
teks tersebut dengan baik dan berterima sesuai Selain itu, dengan diterapkannya
dengan social function, generic structure, serta strategi One Stay Three Stray di kelas
significant lexicogrammatical features jenis Genre-Based Writing, mahasiswa menjadi
teks hortatory exposition. Hal ini dikarenakan terbiasa dengan kegiatan komunikatif di
mereka sudah menerapkan strategi One kelas dan mempunyai partisipasi aktif ketika
Stay Three Stray One Stay di kelas Genre- berdikusi. Mahasiswa juga menjadi lebih
Based Writing. Keberanian mereka untuk paham bahwa dalam menulis teks jenis
mengungkapkan ide-ide serta pendapat eksposisi mereka harus memperhatikan social
dengan menggunakan Bahasa Inggris saat function, generic structure, serta significant
berdiskusi dalam kelompok saat diberi topik lexicogrammatical features dari teks tersebut.
oleh dosen juga menunjukkan peningkatan, Dengan bertambahnya pemahaman maka
dan tentu saja peneliti yang juga sebagai akan mempengaruhi serta meningkatkan
dosen yang bertindak sebagai fasilitator di kemampuan/ketrampilan menulis teks
kelas tetap memperhatikan kesalahan tata eksposisi mereka. Secara keseluruhan
bahasa, terutama kesalahan tenses saat mereka mahasiswa mengalami pengalaman akademik
berdikusi dalam kelompok. di dalam kelas.

49
Intan Permata Hapsari, Novia Trisanti, Galuh Kirana DA One Stay Three Stray

DAFTAR PUSTAKA Martin, J.R., Christian M.I.M. Matthiessen


and Clare Painter. 1997. Working with
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. Functional Grammar. New York:
2006. Penelitian Tindakan Kelas. Arnold.
Jakarta: PT Bina Rupa Aksara. McCarthy, Michael. 1991. Discourse Analysis
Boardman, Cynthia A. and Jia Frydenberg. for Language Teachers. Cambridge:
2002. Writing to Communicate. Cambridge University Press.
Paragraphs and Essays. New York: Meyers, A. 2005. Gateways to Academic
Pearson Education, Inc. Writing: Effective Sentences,
Brown, H. Douglas. 2004. Language Paragraph, and Essay. New York:
Assessment: Principles and Classroom Pearson Education.
Practices. New York: Pearson Nunan, D. 1992. Research Methods in
Education. Language Learning. USA: Cambridge
Derewianka, Beverly. 1990. Exploring How University Press.
Texts Work. New South Wales: Primary Oshima, A and A. Hogue. 1999. Writing
English Teaching Association. Academic English (Third Edition). New
Gerot, Linda and Peter Wignell. 1994. Making York: Pearson Education Ltd.
Sense of Functional Grammar. New Oshima, A and A. Hogue. 2006. Writing
South Wales: Gerd Stabler. Academic English (Fourth Edition).
Halliday, M.A.K. 1994. An Introduction New York: Pearson Education Ltd.
to Functional Grammar. New York: Pillai, P. 2000. Why Writing Skills Important.
Edward Arnold. Online at www.Buzzle. com (accessed
Hammond, Jenny, Anne Burns, et.al. 1992. on 30/01/ 2012)
English for Social Purposes. New South Renkema, Jan. 1993. Discourse Studies: An
Wales: Macquaire University. Introductory Textbook. Amsterdam:
Harmr, J. 2004. How to Teach English. John Benjamin B.V.
London: Longman Pearson Education Syamsuddin A.R, & Damaianti. 2006.
Limited. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Harmer, J. 2007. The Practice of English Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Language Teaching (Fourth Edition). Thompson, Geoff. 1996. Introducing
England: Pearson Education Ltd. Functional Grammar. New York:
Harris, D. P. 1969. Testing Eng;lish as A Arnold.
Second Language. New York: Mcgraw Wishon, George E and Julia M. Burks. 1980.
Hill, Inc. Let’s Write English. New York: Litton
Jacobs, G. M. and Anna Christina Dasilva Educational Publishing International.
Iddings. 2006. Cooperative Learning
and Second Language Teaching. Websites:
Cambridge: Cambridge University File://C:\Documents and Settings\USERS\My
Press. . . .\More on Thematic Structure, and
Kagan, S. 1992. Learning Cooperative Revision.htm.
Learning via Cooperative Learning. Dzaki, Muhammad Faiq. Penelitian Tindakan
CA: Kagan Cooperative Learning. Kelas. blogspot. com/.../ pembelajaran
Martin, Charles, Sandra Seltzer, et.al. 1985. kooperatif-cooperative.html.
Exploring American English. New
York: Macmillan Publishing Company.

50

You might also like