Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kecerdasan Ekologis Siswa Sekolah Dasar Di SD Negeri 147
Analisis Kecerdasan Ekologis Siswa Sekolah Dasar Di SD Negeri 147
Rusmiyati, T., Noviana, E., & Zufriady. (2019). Analisis Kecerdasan Ekologis Siswa Sekolah Dasar
di SD Negeri 147 Pekanbaru (Studi di Kelas Tinggi SD Negeri 147 Pekanbaru). Primary:
CITATION Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8 (1), 47-55. DOI:
http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v8i1.6744.
PENDAHULUAN
Lingkungan merupakan segala sesuatu kelangsungan hidup manusia sangat tergantung
yang ada di sekitar tempat kita berada. Lingkungan pada lingkungan. Kita perlu menyadari bahwa
sangat mempengaruhi cara pandang dan perilaku lingkungan tempat tinggal kita adalah warisan dari
manusia, seperti yang dinyatakan Soemarwoto Tuhan yang senantiasa harus kita selalu jaga
(Muhaimin, 2015) menyatakan bahwa dengan baik dan kita harus memanfaatkan sumber
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas tinggi di SD
kuantitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2012) Negeri 147 Pekanbaru yang berjumlah 356
penelitian kuantitatif deskriptif merupakan responden dengan jumlah sampel yaitu 188
penelitian yang datanya diperoleh dari sampel responden (siswa kelas tinggi) yang diperoleh
populasi penelitian yang dianalisis sesuai dengan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu n =
statistik yang digunakan. Populasi dalam penelitian
. Sumber data dalam penelitian ini meliputi suatu bidang. Dalam penelitian ini, analisis yang
data primer yang terdiri dari kuisioner dan data digunakan yaitu deskriptif persentase dengan
sekunder yang terdiri dari wawancara serta menggunakan rumus P = (Anas
dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan kuisioner skala likert. Sudijono, 2012). Data yang sudah dikumpulkan
Sebelum angket diberikan kepada responden, data dihitung jumlah skornya dan kemudian di
harus divalidkan terlebih dahulu. Angket dalam kategorikan sesuai dengan kategori yang telah
penelitian ini divalidkan melalui validasi isi. ditentukan. Berikut adalah acuan untuk
Validasi isi dalam penelitian ini dilakukan dengan menentukan kategori keterampilan eklogis siswa
meminta pertimbangan ahli (expert judgement) sekolah dasar di kelas tinggi:
yaitu orang yang mempunyai komptensi dalam
Jika di lihat dari tabel 2 tersebut bahwa kecerdasan ekologis siswa sekolah dasar di SD
kecerdasan ekologis siswa sekolah dasar di SD Negeri 147 Pekanbaru termasuk kedalam kategori
Negeri 147 Pekanbaru dari 188 siswa, 150 siswa terampil (79,79%).
memperoleh skor antara 66 sampai 80 sehingga
a. Indikator Keterampilan Hidup Selaras Dengan Berikut tabel hasil kecerdasan ekologis
Pelestarian Lingkungan siswa sekolah dasar yang ada di SD Negeri 147
Pekanbaru :
Berdasarkan tabel 3 di atas, jika dilihat bagaimana melestarikan lingkungan alam sekitar
dari data frekuensi kecerdasan ekologis siswa agar tidak rusak.
sekolah dasar di SD Negeri 147 Pekanbaru pada 2. Indikator Keterampilan dalam Pemecahan
indikator yang kedua ini bahwa kecerdasan siswa Masalah-masalah Lingkungan
sekolah dasar dari segi keterampilan hidup selaras Berikut tabel hasil kecerdasan ekologis
dengan pelestarian lingkungan adalah terampil dari siswa sekolah dasar yang ada di SD Negeri 147
188 siswa, 108 siswa masuk ke dalam kategori Pekanbaru :
terampil (57,45%), siswa sudah mampu berpikir
Dari tabel 4, tampak kecerdasan ekologis sudah mampu berfikir harus bertindak apa yang
siswa sekolah dasar di SD Negeri 147 Pekanbaru harus dilakukan.
dari 188 siswa, 139 siswa memperoleh skor antara 3. Indikator Tanggung jawab Terhadap
66 sampai 80 sehingga kecerdasan ekologis siswa Lingkungan
sekolah dasar di SD Negeri 147 Pekanbaru Berikut tabel hasil kecerdasan ekologis
termasuk kedalam kategori terampil (79,94%), siswa sekolah dasar yang ada di SD Negeri 147
dengan ide-ide ekologisnya siswa mampu Pekanbaru :
menghadapi lingkungan alam yang telah rusak,
Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa siswa serta sudah peduli akan kondisi lingkungan
kecerdasan ekologis siswa sekolah dasar di SD sekitar siswa.
Negeri 147 Pekanbaru dari 188 siswa, 122 siswa Dari keempat indikator tersebut, secara
memperoleh skor antara 66 sampai 80 sehingga keseluruhan kecerdasan ekologis siswa sekolah
kecerdasan ekologis siswa sekolah dasar di SD dasar di kelas tinggi SD Negeri 147 Pekanbaru
Negeri 147 Pekanbaru termasuk kedalam kategori tergolong terampil. Berikut adalah tabel
terampil (64,89%), siswa sudah terampil dalam kecerdasan ekologis siswa sekolah dasar kelas
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar tinggi secara keseluruhan:
Tabel 6. Kategori Skor Kecerdasan Ekologis Siswa Sekolah Dasar Secara Keseluruhan
No. Skor Kategori Frekuensi Presentase
1. 81-100 Sangat Terampil 19 10,11%
2. 66-80 Terampil 169 89,89%
3. 51-65 Cukup Terampil - -
4. 0-50 Kurang Kerampil - -
Jumlah 188 100%
(Sumber: Olahan Peneliti)
Apabila dilihat dari frekuensi tiap kecerdasan siswa sekolah dasar di SD Negeri 147
kategori pada tabel 6, terlihat bahwa kecerdasan Pekanbaru termasuk ke dalam kategori terampil
ekologis siswa sekolah dasar di SD Negeri 47 dengan persentase 89,89%.
Pekanbaru yaitu terampil. Jadi secara keseluruhan
Pembahasan
Kecerdasan ekologis merupakan Keterampilan siswa sekolah dasar di SD
kemampuan individu untuk beradaptasi terhadap Negeri 147 Pekanbaru memiliki kecerdasan
ruang ekologis tempat manusia berada (Goleman, ekologis yang baik. Indikator ini, siswa harus
2010). Siswa SD Negeri 147 Pekanbaru memiliki dapat menentukan keputusan dalam menggunakan
kecerdasan ekologis yang bagus karena siswa dan memanfaatkan sesuatu sesuai dengan
sudah peduli akan lingkungan sekitarnya, merasa pemahaman siswa masing-masing,seperti
sedih apabila lingkungan sekitarnya menjadi mematikan kran air setelah dipakai. Kecerdasan
rusak. Kecerdasan ekologis memungkinkan kita ekologis siswa sekolah dasar dari segi
untuk memahami lingkungan, juga saling keterampilan dilihat dari bagaimana siswa
memengaruhi diantara alam dan dunia ciptaan memperlakukan lingkungan sekolah dari
manusia (Noviana, Supentri, Hidayati, & Huda, pengetahuan yang telah didapatnya yang
2019). kemudian diterapkan dalam kegiatan sehari-hari
1. Keterampilan Menggunakan Dan (Muhaimin, 2015)
Memanfaatkan Sumber Daya
Gambar 1. Mematikan kran air setelah dipakai
Dari gambar 1 di atas menggambarkan yang ada dilingkungan sekitar kita. Munurut
siswa sudah terampil dalam menggunakan dan Soemarwoto (Muhaimin, 2015) bahwa
memanfaatkan sumber daya secara bijaksana, kelangsungan hidup manusia sangat tergantung
siswa langsung mematikan kran air setelah selesai pada lingkungan. Kecerdasan ekologis siswa
menggunakannya tanpa di suruh oleh guru dalam keterampilan hidup selaras dengan
terlebih dahulu. Sudah dengan kesadaran siswa itu pelestarian lingkungan hidup sudah peduli untuk
sendiri siswa melakukan kegiatan tersebut, sudah melestarikan lingkungan sekitarnya, melakukan
mampu memutuskan barang apa yang akan kegiatan guna untuk melestarikan lingkungan
digunakan dan apa efek yang akan terjadi jika sekitar misalnya dengan menanam pohon ataupun
siswa menggunakan barang tersebut. bunga dilingkungan sekitar sekolah tanpa diminta
2. Keterampilan Hidup Selaras dengan oleh guru. Dengan memahami peran lingkungan
Pelestarian Lingkungan Hidup terhadap bumi, siswa belajar untuk menyusun
Lingkungan merupakan segala sesuatu strategi dan usaha dalam melestarikan lingkugan.
Dari gambar 2 terlihat bahwa siswa oleh guru terlebih dahulu melainkan atas kemauan
memiliki rasa empati terhadap lingkungan siswa itu sendiri. Dari tindakan ini membuktikan
sekitarnya. Siswa memperbaiki bunga yang roboh bahwa siswa sudah terampil dalam hidup selaras
dan mencabut rumput liar yang ada dtaman depan dengan pelestarian lingkungan. Siswa sudah
kelas. Tindakan ini siswa lakukan tanpa di suruh memiliki rasa empati terhadap lingkungan, siswa
merasa sedih ketika melihat lingkungan sudah menyelidiki, dan memecahkan masalah
tidak bersih dan nyaman lagi. lingkungan hidup (Muhaimin, 2015).
3. Keterampilan Pemecahan Masalah Keterampilan ini siswa harus cerdas dalam
Lingkungan Hidup memecahkan beberapa masalah lingkungan
Masalah lingkungan merupakan suatu hal seperti dengan membiasakan siswa membawa
yang sering kita jumpai dilingkungan sekitar botol minuman dari rumah yang kemudian
tempat tinggal kita. Keterampilan ini mengisi ulang air mineral disekolah.
mengembangkan keterampilan mengidentifikasi,
Gambar 3. mengisi ulang air minum dan menegur teman yang membuang sampah sembarangan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2016). Manajemen Penelitian. Keterampilan, Sikap, dan Pengetahuan.
Jakarta: Rineka Cipta. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Dasar, 6(2), 389- 396.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Muhaimin. (2015). Membangun Kecerdasan
Goleman, D. (2010). Kecerdasan Ekologis Ekologis. Bandung: Alfabeta.
Mengungkap Rahasia Dibalik Produk- Muhaimin. (2015). Implementasi Model
produk yang Kita Beli. Jakarta: PT Pembelajaran Berbasis Masalah Lokal
Gramedia Pustaka Utama. Dalam Mengembangkan Kompetensi
Gimin. (2019). Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Ekologis Pada Pembelajaran IPS. Sosio
Materi Gejala Alam Negara Indonesia dan Didaktika, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN:
Negara Tetangga dengan Penggunakan 2442-9430
Teknik The Power of Two Siswa Kelas VI Nuri, D. (2015). Mengaplikasikan Konsep Reuse
B SDN 37 Pekanbaru. Jurnal PAJAR Dalama Pembelajaran IPS Untuk
(Pendidikan dan Pengajaran), 3(2), 274- Mengembangkan Kecerdasan Ekologis
281.DOI: Siswa Sekolah Dasar Melalui Proyek
http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i2.7042. “Create Your Own Little Garden”. Dalam
Kemendikbud. (2013). Panduan Teknis Penilaian Mutiani, dkk (eds). Aktualisasi
di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian Ecopedagogi Dalam Pembelajaran IPS.
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Universitas Lampung Mangkurat.
Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Banjarmasin.
Pembinaan Sekolah Dasar. Noviana, E., Supentri, S., Hidayati, R., & Huda,
Kurniaman, O., & Noviana, E. (2017). Penerapan M. N. (2019). Why Do Students Need to
Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Establish Ecoliteracy? Journal of
Teaching
and Learning in Elementary Education Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi
(JTLEE), 1 (2), 69-74. DOI Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
http://dx.doi.org/10.33578/jtlee.v1i2.5874. Persada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.