Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni Dan Budaya 33 Provinsi Di Indonesia Berbasis Web-Gis
Pengembangan Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni Dan Budaya 33 Provinsi Di Indonesia Berbasis Web-Gis
1
Kurnia Muludi, 2Anie Rose Irawati dan 3Tia Ayu Muliana
1
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
2
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
3
Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila
Abstract
Indonesia is an archipelago country that has a strategic geographical location with many ethnic groups. One way
to preserve art and culture in Indonesia is to teach and introduce them to the next generation. Starting from
elementary school children have been taught to know Indonesian arts and cultures from text books.
Unfortunately, the learning is less interesting because the subjects are delivered in monotonous and conventional
way. On this research, an interactive learning system is developed. The developed Web based-GIS system
covers introduction of arts and cultures of 33 provinces in Indonesia. Data used in this research is obtained from
art and culture book and the official website of Indonesian cultures. The system was implemented using
softwares of ArcView, MapServer, MySQL database and PHP programming language. The research results
showed that this learning system can provide information from each province in Indonesia based on the category
selected by the user. This system can display information in form of pictures of traditional houses and weapons
and video of the related cultures. Moreover, this system also helps students to understand more the material by
using it’s quiz tool.
1 Pendahuluan
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memilki letak geografis yang strategis dengan
beragam suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia. Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia
mencerminkan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Negara Indonesia dan harus dilestarikan oleh
tiap-tiap daerah dan suku bangsa di Indonesia. Salah satu cara melestarikan seni dan budaya yang ada
di Indonesia adalah dengan mengajarkan dan mengenalkan kesenian serta kebudayaan yang dimiliki
oleh Negara Indonesia kepada para penerus bangsa. Mulai dari Sekolah Dasar anak-anak telah
diajarkan untuk mengenal seni dan budaya Indonesia yang dikemas dalam buku-buku pendidikan.
Namun sayangnya cara tersebut dirasa kurang menarik, karena cara pembelajaran yang masih
monoton yaitu hanya tertuju pada buku-buku bacaan saja [3].
Untuk mewujudkan lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan, penulis tertarik untuk
membuat suatu Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia
Berbasis Web-GIS. Penerapkan Web-GIS pada sistem ditujukan untuk memberikan informasi letak
geografis daerah asal kebudayaan, serta mempermudah pengaksesan informasi oleh pengguna. Sistem
pembelajaran yang akan dibuat juga menawarkan penyimpanan data dan informasi dalam suatu
database yang dimaksudkan untuk menangani perubahan-perubahan data yang kemungkinan terjadi
di masa yang akan datang, serta mempermudah pembaruan materi pembelajaran.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan yaitu dengan membuat suatu Website Geographic
Information System (GIS) Untuk Keanekaragaman Budaya Indonesia [4]. Adapun yang membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada jenis data yang disimpan. Penelitian
sebelumnya hanya mampu menyimpan beberapa kategori di database, sedangkan penelitian yang
dilakukan penulis dapat menyimpan kategori sesuai kategori yang dimasukkan admin. Selain itu,
penulis juga menyediakan soal-soal untuk evaluasi pembelajaran dalam Web-GIS yang akan dibuat.
Sasaran utama sistem ini ditujukan untuk pembelajaran siswa sekolah dasar kelas IV dan V.
2 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Incremental Model. Incremental
Model merupakan kombinasi dari element-element waterfall dengan sifat iterasi atau perulangan dan
produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk yang sudah bisa
berfungsi dengan spesifikasi dasar [2]. Tahap-tahap metode Incremental Model dapat dilihat pada
Gambar 1.
Tahap pertama pada metode Incremental Model adalah Analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini
dilakukan analisis kebutuhan sistem dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi
permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan. Hasil dari tahapan analisis ini adalah data yang didapat
dengan melakukan survey data berupa wawancara dengan guru sekolah dasar, data yang bersumber
dari buku seni dan budaya indonesia serta web pemerintah yang memiliki informasi terkait kesenian
dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Alur pembuatan Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia
Berbasis Web-GIS dapat dilihat pada Gambar 2.
Mulai
Survey
Data
Tidak
Hasil Survey
Data
Data Lengkap
Ya
Digitasi, Geoprocessing
dan Setting dbf
Data
Shapefile
Konversi ke database
MySQL
Database
MySQL
, setting file
Konfigurasi,
dalam pmapper
Web GIS
Selesai
Mulai
Peta Raster
(*.jpg)
Georeference
Digitasi
Data Spasial
Selesai
Setelah data dengan format *.shp (shapefile) didapat akan dilakukan konversi ke database MySQL.
Hasil konversi kedalam MySQL menghasilkan tipe data Geometry. Hasil konversi dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4 juga menjelaskan bahwa Tabel indo_provinces dan tabel ibu_kota memiliki ketergantungan
yang erat dengan tabel geometry_coloumns dan tabel spatial_ref_sys serta tidak dapat berdiri sendiri.
Jika geometry_coloumns dan spatial_ref_sys tidak ada maka Tabel indo_provinces dan tabel
ibu_kota juga tidak ada. Sedangkan tabel kategori dan tabel foto merupakan bagian dari Tabel
indo_provinces yang lebih spesifik.
Tahap ketiga adalah Pengkodean program. Konsep kerja dalam MapServer yaitu output program dari
ArcView berupa file *.shp, *.shx dan *.dbf, dideklarasikan dalam suatu file map sebagai layanan
konfigurasi dasar dalam file ArcView, yaitu semua atribut peta berupa garis, titik dan area. Setelah file
map dibuat maka akan dilanjutkan dengan scripting PHP di Pmapper [1].
Tahap keempat yaitu pengujian sistem. Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem yang bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan desain dan semua fungsi dapat
digunakan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan metode black-box testing yang di ujikan kepada
guru dan pengujian menggunakan kuisioner kepada siswa. Pengujian black-box testing berfokus pada
fungsional dari software (fungsi sistem) tanpa harus mengetahui struktur internal program [2].
Pengujian Black-box testing akan diterapkan langsung kepada user (guru). User akan melihat apakah
terdapat kesalahan atau kekurang nyamanan dari segi interface sistem, basis data atau kesalahan
kinerja sistem. Spesifikasi metode yang digunakan dalam pengujian black-box pada pembuatan sistem
pembelajaran interaktif ini adalah metode equivalen partitioning.
3 Pembahasan
Setelah semua tahap penelitian dilakukan, dihasilkan tampilan utama WEB-GIS seperti pada Gambar
5. Pada Halaman Utama terdapat peta Indonesia beserta icon-icon yang dapat digunakan untuk
mengakses peta dan beberapa pilihan menu seperti Menu Download Peta, Menu Bantuan, dan Menu
Evaluasi.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30% Sangat Baik
20%
10% Cukup Baik
0% Kurang Baik
Isi materi
Ketertarikan terhadap
Kemenarikan tampilan
Ketercintaan terhadap
mengggunakan sistem
Manfaat Pembahasan
Kesukaan terhadap sistem
Manfaat Gambar dan
Tidak Baik
Kemudahan
Indonesia
Video
sistem
sistem
Pada Gambar 6 terlihat bahwa Siswa memberikan respon yang baik terhadap Sistem. Hal tersebut
dibuktikan dengan tingginya respon siswa yang menyukai Sistem (memilih pilihan “a” dan “b”)
dibandingkan dengan siswa yang tidak menyukai sistem (memilih pilihan “c” dan “d”). Berdasarkan
Diagram Grafik Gambar 6 juga dapat disimpulkan bahwa “Sistem Pengenalan Seni dan Budaya”
dapat menjadi alat bantu (media) untuk mengenal Seni dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia. Adanya
menu Evaluasi pada sistem juga dapat membantu siswa dalam mengingat dan mempelajari seni dan
budaya di Indonesia.
Selain itu, dilakukan juga pengujian dengan menggunakan metode Equivalen Partitioning (Blackbox
Testing) yang langsung di ujikan kepada tiga orang guru Sekolah Dasar sehingga diperoleh tabel hasil
pengujian sistem seperti pada Tabel 1.
2. Fungsi Melakukan Memilih icon Skala peta Skala peta kembali ke Valid
Halaman zoom full “Peta Awal” kembali ke ukuran Awal
Utama extent pengaturan
Peta ukuran awal peta.
refresh peta Memilih icon “ Warna layer hasil Menampilkan refresh Valid
Refresh Peta” query ke warna peta dan
awal Warna layer hasil
query kembali ke
warna awal
Pilih Jawaban Memilih Jawaban Hanya dapat Satu soal hanya dapat Valid
pilihan ganda memilih satu di jawab dengan satu
jawaban per-soal pilihan ganda
Melakukan Pilih menu logout Keluar dari halaman Keluar dari halaman Valid
proses logout admin admin, dan kembali ke
halaman login admin.
Dari Tabel 1 diketahui bahwa pengujian pada semua fungsi sistem menunjukkan hasil yang baik.
Fungsi-fungsi yang terdapat pada Halaman Utama (Interface Peta) berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Ketika pengguna memilih icon “Peta Awal” maka sistem akan menampilkan skala peta
sesuai dengan pengaturan awal skala peta. Selain itu, fungsi slider zoom-in dan zoom-out berjalan
dengan baik. Fungsi query peta juga menampilkan informasi sesuai dengan provinsi yang dipilih oleh
pengguna.
Pada Halaman Informasi Kategori ketika user memilih provinsi maka sistem akan menampilkan
pilihan kategori yang dapat digunakan user untuk melihat informasi provinsi berdasarkan kategori
yang dipilih oleh pengguna. Selain itu, data yang disajikan juga sesuai dengan materi yang
dimasukkan kan admin. Jika data berupa file video maka sistem akan menampilkan video dan
menampilkan link download video. Jika data berupa gambar maka sistem akan menampilkan pop up
gambar.
Pada Halaman Evaluasi, Fungsi tampilan query jenis soal juga berjalan dengan baik. Hal tersebut
terlihat ketika user memilih jenis soal, sistem akan menampilkan soal-soal berdasarkan jenis soalnya.
Fungsi Timer pada sistem juga memberikan respon yang baik yaitu ketika waktu menjawab soal habis
maka sistem akan menampilkan hasil jawaban dan pembahasan soal sesuai dengan soal yang berhasil
di jawab oleh user. Selain itu sistem hanya mengizinkan user untuk memilih satu dari empat pilihan
jawaban pada soal. Setelah user menjawab soal maka sistem akan mengecek apakah soal masih ada
atau tidak dan sistem juga akan mengecek dan menginformasikan apakah jawaban user benar atau
salah serta menampilkan link pembahasan setiap soal.
Pengujian pada Halaman Admin menunjukkan hasil yang baik. Contohnya pada Halaman login, jika
user hanya mengisikan username saja atau password saja maka sistem akan meminta admin untuk
mengisi keduanya. Selain itu jika login yang dimasukan salah maka sistem juga akan meminta admin
untuk melakukan login ulang. Namun jika login yang dimasukkan benar maka sistem akan
mempersilahkan admin untuk masuk ke halaman admin dan mulai mengolah data pada sistem.
Beberapa Fungsi management data (Tambah Data, Hapus, Edit) juga menunjukkan hasil yang baik.
Contohnya ketika user memasukkan tipe data selain .jpg, .jpeg dan .png maka sistem akan meminta
admin untuk meng-upload data yang sesuai dengan pengaturan pada sistem, yaitu file gambar dengan
tipe .jpg, .jpeg atau .png. Serta user diharuskan meng-upload data video dengan ukuran tidak boleh
lebih dari 1000 kb, hal tersebut dikarenakan oleh kemampuan sistem yang masih terbatas.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, sistem pembelajaran ini memiliki beberapa kekurangan
dan kelebihan. Kelebihan dari sistem ini diantaranya:
1. Sistem pembelajaran ini mampu menampilkan letak geografi suatu provinsi beserta informasi
provinsi berdasarkan kategorinya.
2. Informasi yang disajikan oleh sistem berupa gambar atau video dan teks.
3. Sistem pembelajaran ini dapat membantu siswa memahami materi yang diberikan dengan
menampilkan soal-soal evaluasi beserta pembahasannya.
4. Soal-soal evaluasi ditampilkan berdasarkan jenis soal yang dimasukkan admin.
4 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dari penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa semua fungsi pada
Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia Berbasis WEB-
GIS telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem Pembelajaran Interaktif Pengenalan Seni
dan Budaya 33 Provinsi di Indonesia Berbasis WEB-GIS telah berhasil dikembangkan dan dapat
digunakan untuk membantu siswa mempelajari dan mengenal seni dan budaya di Indonesia.
Pemanfaatan Web-GIS dapat membuat sistem terlihat lebih menarik dan interaktif karena
menampilkan lokasi provinsi serta informasi provinsi yang dilengkapi dengan gambar atau video yang
mendukung proses pembelajaran. Sistem Pembelajaran ini dapat berjalan dengan baik di beberapa
browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox. Sistem ini dapat dikembangkan lagi dalam
melakukan proses analisis query (pencarian) terhadap data yang telah disimpan. Karena fungsi
pencarian pada Sistem masih terbatas untuk menampilkan letak geografis dari suatu provinsi.
Pengembangan Sistem juga dapat dilakukan pada halaman “Evaluasi” karena pembahasan pada tiap
soal hanya dapat ditampilkan untuk satu jenis soal. Hal ini belum dapat teratasi sehingga diharapkan
dapat diperbaiki pada pengembangan selanjutnya.
5 Referensi
[1] Prahasta, Eddy. 2007. Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan MapServer. Informatika.
Bandung.
[2] Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering a Practitioner's Approach. New York.
McGraw-Hill.
[3] Shandyastini. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Interaktif Model
Tutorial Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII Semester 2 Di SMP Negeri 4 Denpasar.
Pendidikan Teknik Informatika. KARMAPATI Volume 1 ISSN 2252-9036.
[4] Widiyantara, Eka. 2011. Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pengenalan
Seni dan Budaya Indonesia Pada SD Negeri Blumbang, Banjararum,Kalibawang, Kulon Progo.
Yogyakarta. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA