Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
ADITYA BUSTAMI
Oleh
Aditya Bustami
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
ABSTRACT
By
ADITYA BUSTAMI
Oleh
ADITYA BUSTAMI
'.:.
PADA IBU HAMIL ..DI
ffi++sisrya
r... i.
. ,,,
' r; Kedokteran I
'
l
'';'i;.--i.rliiiiri:::, ''
i,, r , ::::ij,r::::,::i: ..:t,,:t:5i1:.,'r;,:-'r.." '
i'-tt.- *; *'',*. ''-
'.'.ur'ttta
t.," tfi*r*unilirtin :t1,.'
'' ..- '
1: il ,...
1;i;ffiifi.tr'ri tft#
.',.:.
i:, -
;'il{" Spi*,r
# ei wz
*i
ii .,
LEMBAR PERNYAT
:AdityaBustami
1:nulis, btr$,t menjiplak hasil karya orang lain. Jika dikeJnudian hari terdapat hal yang
dari ketentuan akademik universitas maka sayd bersedia bertanggung jawab 'i
t
il
Aditya Bustan{i
i
RIWAYAT HIDUP
anak kedua dari dua bersaudara, dari Bapak Dadang Karya Bakti dan Ibu Anita
Bustami.
tahun 2016.
keluarga,
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Tambah Darah dan Perilaku Makan dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di
dorongan, saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka dengan
segenap kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
2. Dr. Dyah Wulan SRW, SKM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
3. dr. Dian Isti Angraini S.Ked., M.P.H., selaku Pembimbing Utama atas
skripsi ini;
5. dr. Tutik Ernawati, M.Gizi., Sp.GK., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi
8. Terimakasih teruntuk Bapak (Bapak Dadang Karya Bakti) dan Mama (Ibu
Anita Bustami) yang sangat saya cintai dan sayangi atas cinta, kasih sayang,
perhatian, dukungan dan doa yang selalu mengalir setiap saat. Terima kasih
9. Terimakasih kepada kakakku tersayang Andhini Bakti Putri dan Via Jasinda
Neola, Atok Bustami, Nyaik Helma, Kakek Atmoi, dan Mbak Sri serta
10. Pendukung utama ku Rezita Rahma Reza terimakasih atas segala dukungan,
Arief Pangestu dan Dico Muhammad yang telah berjuang bersamaku selama
ini. Terimakasih untuk dukungan, bantuan, doa, dan ketulusan yang telah
v
kalian berikan;
12. Teman seperjuangan skripsi Bagus, Adilla, Bayu, Efrans, Tiara, dan
14. Teman-teman TR16EMINUS yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
perkuliahan ini, semoga kelak kita bisa menjadi dokter yang baik dan
skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya. Terima
kasih.
Penulis
Aditya Bustami
vi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 85
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jumlah Kunjungan Ibu hamil dan Angka Kejadian Anemia ................... 6
Tabel 2 Kriteria Anemia Berdasarkan Kadar Hemoglobin ................................... 11
Tabel 3 Kriteria Anemia Berdasarkan Tingkat Keparahan ................................... 15
Tabel 4 Hubungan Kepatuhan Minum Tablet tambah darah dengan
Kejadian Anemia ...................................................................................... 60
Tabel 5 Hubungan Perilaku Makan dengan Kejadian Anemia ............................. 61
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENDAHULUAN
kesehatan karena merupakan salah satu indikator dari status nutrisi dan status
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi anemia pada
ibu hamil di Indonesia sebesar 48,9% hal ini mengalami peningkatan dari
tahun 2013 yang berada pada angka 37,1% (Kemenkes RI, 2018).
bidang obstetri. Anemia pada kehamilan dapat memberi dampak kurang baik
bagi ibu, baik selama masa kehamilan, persalinan maupun selama masa nifas
dan masa selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti
partus lama karena inertia uteri, perdarahan postpartum karena atonia uteri,
Gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel tubuh maupun sel otak pada
janin dapat terjadi akibat keadaan kekurangan besi (Fe) yang dialami oleh ibu
hamil. Pada ibu hamil, keadaan kekurangan besi (Fe) ini dapat menyebabkan
keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah (BBLR),
perdarahan sebelum serta pada waktu melahirkan, dan bahkan kematian ibu
dan bayi merupakan risiko yang dihadapi oleh ibu hamil dengan anemia berat
Anemia salah satunya dapat disebabkan karena defisiensi zat besi. Anemia
defisiensi zat besi inilah yang sering terjadi pada ibu hamil. Apabila ibu hamil
defisiensi zat besi dapat diminimalisir. Kebutuhan zat besi ibu hamil
kebutuhan zat besi ini dapat menyebabkan ibu hamil berisiko tinggi
smester pertama, kedua dan ketiga kehamilan. Dan K4 itu sendiri K3 tambah
3
pendekatan prospektif atau biasa dikenal dengan istilah kohor atau dalam
program pencatatan dan pelaporan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
tercatat dalam buku register kohor ibu. Pelayanan antenatal sebagai upaya
besar.
kunjungan K4 pada ibu hamil sebesar 100%, sedangkan cakupan ibu hamil
yang mendapat besi sebesar 75,24%. Padahal salah satu kriteria K4 adalah ibu
cakupan besi lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Namun yang terjadi
sebaliknya, cakupan ibu hamil yang mendapat besi lebih rendah dibandingkan
26,8% ibu hamil yang tidak minum tablet tambah darah dan hanya 38,1%
4
yang minum tablet tambah darah 90 hari atau lebih. Penyebab tidak
tercapainya target minum tablet tambah darah 90 hari atau lebih sebanyak
21,2% ibu hamil menjawab tidak suka dan sebanyak 61,9 % mengaku
asupan zat besi minimal 90 hari sejumlah 32,5%, asupan zat besi tertinggi di
sekitar 20% sampai 25%. Sedangkan Werner Schultink, dkk., dalam studinya
(Schultink, 2012).
Selain penyediaan tablet tambah darah (Fe) dan sistem distribusinya, salah
tambah darah (Fe). Meskipun didapatkan hasil cakupan ibu hamil yang
mendapatkan tablet tambah darah (Fe) cukup baik, tetapi jika tidak
dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang diharapkan pun tidak akan
tercapai. Menurut penelitian sebelumnya pada tahun 2017 yang dilakukan oleh
Sophia Sarah dan Irianto di Puskesmas Pejeruk, Kota Mataram, Ibu yang
konsumsi ibu hamil harus tetap mengacu pada pola makan sehat dan
pada ibu hamil bukan hanya pada jumlah atau kuantitas melainkan juga pada
bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau atau buah
saat hamil, karena pemilihan makanan pada ibu hamil bukan hanya
pengetahuan yang luas akan kebutuhan gizi ibu dan janin, maka seharusnya
makanan pengganti yang memiliki nilai gizi yang sama, atau mengkonsumsi
makanan tanpa bau yang tajam. Bahan makanan yang dapat dikonsumsi untuk
Hasil wawancara dengan petugas poli Kesehatan Ibu dan Anak pada 15
Puskesmas yang ada di Bandar Lampung diperoleh data kunjungan ibu hamil
bulan September 2019 dan angka ibu anemia dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Ibu Hamil dan Angka Kejadian Anemia pada
Bulan September 2019 di Puskesmas Bandar Lampung
Pada tabel 1.1 Angka anemia tertinggi pada bulan September 2019 di
1.2.2 Apakah ada hubungan perilaku makan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil ?
8
hamil.
selama kehamilan.
9
masyarakat untuk membantu para ibu hamil agar menjaga pola makan
kejadian anemia pada ibu hamil, perilaku makan yang kurang baik dan
TINJAUAN PUSTAKA
eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin ibu hamil
dalam darah dan sumsum tulang serta kebutuhan zat-zat makanan pun
bertambah, oleh karena itu anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan
(WHO, 2015).
11
Populasi Anemia
Tidak Ringan Sedang Berat
Anemia
Anak-anak usia 6-59 bulan 11,0 atau 10,0-10,09 7,0-9,9 <7,0
lebih
Anak-anak usia 5-11 tahun 11,5 atau 11,0-11,4 8,0-10,9 <8,0
lebih
Anak-anak usia 12-14 12,0 atau 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
tahun lebih
Wanita tidak hamil (15 12,0 atau 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
tahun ke atas) lebih
Wanita Hamil 11,0 atau 10,0-10,9 7,0-9,9 <7,0
lebih
Pria (15 tahun ke atas) 13,0 atau 11,0-12,9 8,0-10,9 <8,0
lebih
sudah dimulai sejak usia kehamilan sepuluh minggu dan mencapai puncaknya
darah yaitu plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Namun volume
(Hudono, 2010).
dalam masa kehamilan jantung harus bekerja lebih berat. Akibat hidremia
meningkat. Kerja jantung menjadi lebih ringan karena viskositas darah yang
12
darah tidak meningkat. Selain itu, pengenceran darah ini akan meminimalisir
banyaknya unsur besi yang hilang pada perdarahan waktu persalinan jika
2) Defisiensi G6PD
(hemolisis).
i) Anemia aplastic
c. Anemia hemolitik
hemoglobinopati struktural
15
iii) Lain-lain
a) Anemia hipokromik mikrositer: Apabila MCV <80 fl dan MCH <27 pg.
27-34 pg.
Berat <7,0gr/dL
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku ajar
Ilmu Penyakit Dalam jilid I. VI. Jakarta: Interna Publishing :1132-53.
16
Pucat merupakan salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan
yang lebih baik dalam menilai kondisi pucat jika dibandingkan dengan
warna kulit. Jika lipatan tangan tidak berwarna merah muda, kadar
Pada anemia defisiensi besi biasanya dijumpai gejala cepat lelah, nafsu
beban kerja dan curah jantung yang meningkat. Pada anemia yang berat
dapat terjadi gagal jantung kongestif akibat otot jantung anostik sehingga
tidak dapat beradaptasi terhadap kerja jantung yang meningkat. Selain itu,
pada anemia defisiensi besi yang berat juga dapat timbul gejala-gejala
dua, yaitu tidak anemia (Hb >11 g/dl) dan anemia (Hb<11g/dl) (WHO,
2015).
ibu, baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan maupun dalam
his, serta kala pertama dapat berlangsung lebih lama dan terjadi partus
terlantar. Pada kala kedua juga dapat berlangsung lebih lama sehingga
atonia uteri. Pada masa nifas, dampak yang ditimbulkan oleh anemia
janin dalam rahim akan terganggu. Dampak anemia pada janin antara lain
trimester III. Setiap tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan
Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Gluconat) dan Asam Folat
2.2.1 Farmakokinetik
secara transport aktif. Di dalam sel mukosa, setelah diabsorpsi ion ferro
akan diubah menjadi ion ferri. Kemudian ion ferri akan masuk ke dalam
mg/hari pada wanita menstruasi, dan pada wanita hamil dapat meningkat
Banyak faktor yang berpengaruh pada absorbsi besi, terdapat faktor yang
makanan sumber heme dan asam organik. Konsumsi pangan sumber besi
nonheme. Daging, ayam dan ikan sebagai sumber besi heme dapat
dan depot Fe. Selain transferin, sel-sel retikulum juga dapat mengangkut
Fe ini terutama disimpan pada sel mukosa usus halus dan dalam sel-sel
dan melalui saluran cerna, selain itu juga mealui keringat, urin feses,
serta kuku, dan rambut yang dipotong. Pada wanita usia subur dengan
pada wanita) dan jumlah darah dalam badan (dalam hal ini Hb) dapat
Besi dalam sumber lauk hewani berada dalam bentuk hem, yang mudah
sayuran yang kurang hijau mengandung besi dalam jumlah rendah (< 1
2.2.4 Indikasi
besi paling sering disebabkan oleh karena kehilangan darah atau karena
kebutuhan yang meningkat seperti yang terjadi pada ibu hamil (Dewoto
& Wardini,2012).
sediaan oral. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung,
Intoksikasi akut sangat jarang terjadi pada orang dewasa. Intoksikasi akut
terdapat pada saluran cerna, mulai dari iritasi, korosi, sampai terjadi
waktu 30 menit atau setelah beberapa jam minum tablet tambah darah.
2.3 Kepatuhan
ibu hamil dalam mentaati semua petunjuk yang dianjurkan oleh petugas
kerja dari WHO meneliti bahwa perilaku kesehatan seseorang antara lain
2.3.1.2 Kepercayaan
dahulu (Notoatmodjo,2012).
Hussen, 2015 :
dosisi tinggi.
di 60 hari berikutnya.
2.3.2.5 Ketersediaan
.
28
atas delapan soal untuk menilai kepatuhan minum obat yang telah di uji
validasi pada penelitian Defilia, 2017 dengan nilai r = 0,883, dengan nilai
penilaian kepatuhan tinggi dengan skor 8, kepatuhan sedang skor 6-7 dan
2017)
ibu dibandingkan sebelum hamil dan pertambahan berat badan yang beragam
selama kehamilan antar ibu hamil. Pertambahan berat badan normal ibu hamil
di Indonesia berkisar antara 10-12 kg. Pertambahan berat badan adalah per
trimester, pada trimester I yaitu 1,1 kg, trimester II yaitu 2,2 kg, dan trimester
III yaitu 5,0 kg. Selain itu, terjadi perubahan pada mekanisme pengaturan dan
ibu, pertambahan berat badan dari plasenta dan janin (Hardinsyah dan
Supariasa, 2016).
29
Kebutuhan protein selama kehamilan akan meningkat sampai 68%, asam folat
100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%. Tujuannya untuk memenuhi
cakupan kalori, protein, vitamin, mineral,dan cairan bagi ibu dan janin. Bahan
protein (hewani dan nabati), kalsium (susu dan olahannya), karbohidrat (roti
dan biji-bijian), buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, sayuran berwarna
hijau tua serta tambahan suplementasi zat besi dan asam folat (Arisman,
2014).
Sebagian besar masalah gizi yang terjadi di dunia adalah gizi kurang, yang
utamanya disebabkan karena kurang makan. Penyebab utama pada anak dan
ibu adalah kemiskinan, tidak ada makanan, sakit yang berulang, kebiasaan
praktik pemberian makanan yang kurang tepat dan kurang perawatan serta
kebersihan. Permasalahan gizi lainnya yang sering dijumpai pada ibu hamil
Kebutuhan ibu hamil akan meningkat, pengetahuan ibu yang kurang terhadap
terjadinya anemia pada ibu hamil. Ibu hamil dengan pengetahuan yang rendah
Sebaliknya ibu hamil dengan pengetahuan yang baik, maka cenderung lebih
30
Semakin muda dan semakin tua usia seorang ibu yang sedang hamil, akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Usia muda (<20 tahun)
perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan
dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang
sedang dikandungnya. Sedangkan untuk usia tua (diatas 35 tahun) perlu energi
yang besar juga karena fungsi organ semakin melemah dan tetap harus bekerja
Asupan makanan yang kurang dapat menyebabkan risiko kejadian anemia dan
kekurangan gizi. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang
2010)
antara lain oleh status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan. Hal
31
(Kemenkes RI,2015).
2.4.1.2 Hemoglobin
untuk pria sekitar 14-18 gram per 100 ml. Pengukuran Hb pada
minggu
ketentuan:
Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan ibu menyusui mengindikasikan bahwa
konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan untuk
dan ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan
proporsinya. Sehubungan dengan hal itu, ibu harus mempunyai status gizi
Ikan, daging, hati dan tempe adalah jenis pangan yang baik untuk ibu
hamil karena kandungan zat besinya tinggi. Kebutuhan asam folat selama
sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan
pada masa kehamilan. Buah merupakan sumber vitamin yang baik bagi
tubuh dan buah yang tinggi serat karena dapat melancarkan buang air
Batasi meminum kopi, kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan
mempunyai efek diuretik dan stimulan. Oleh karenanya bila ibu hamil
minum kopi sebagai sumber utama kafein yang tidak terkontrol, akan
mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berisiko terjadi
meningkat. Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman
2.5 Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi sangat
luas yang membedakan adanya tiga area, wilayah, ranah atau domain perilaku,
digolongkan menjadi dua reaksi yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan
nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit). Bentuk
36
perilaku ini dapat diamati melalui sikap dan tindakan, namun demikian tidak
berarti bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakan saja,
faktor perilaku dan faktor diluar perilaku, selanjutnya perilaku itu sendiri
2.5.3 Faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan
vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan
Menurut Guthe & Mead perilaku makan adalah cara-cara individu dan
budaya dimana individu hidup. Perilaku makan adalah tingkah laku manusia
makan dengan jumlah 32 soal, pilihan jawaban skala Likert tidak pernah,
jarang, kadang-kadang, sering dan selalu, dengan skor 1-5. Delapan skala
subskala dari pendekatan makanan (H, EF, EOE, FR) dan subskala dari
makanan.
2.6.2.2 Sosiodemografi
rendah dari pada pria karena massa otot tubuh wanita yang lebih
Berdasarkan uraian teori di atas maka disusunlah kerangka teori berikut ini.
1. Kepercayaan
Kepatuhan dalam
2. Pengaruh tubuh mengkonsumsi Anemia
3. Dosis dan bentuk sediaan tablet tambah darah
4. Fasilitas dan tenaga kesehatan
Kepatuhan
mengkonsumsi tablet
tambah darah
Anemia
Perilaku Makan
Variabel independen :
Variabel dependen :
tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas
METODE PENELITIAN
Bandar Lampung.
14 November 2019.
43
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
(Dahlan, 2011)
44
Zβ = 0,842
peneliti
Q1 = 1-P1
Q2= 1-P2
P = jumlah P1 + P2 dibagi 2
Q = 1-P
0,2
n = (1,12 + 0,46)2
---------------- = 62 ibu hamil
0,2
Untuk mengantisipasi adanya responden yang drop out maka jumlah
consent.
semua ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi diambil
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam
Perilaku
makan baik
skor > 76
(Hunot et al.,
2016)
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.6.1 Alat
hamil, dari delapan soal yang diuji, sejumlah delapan soal valid dan
Kuesioner perilaku diuji coba pada ibu hamil sejumlah 35 orang, dari
32 soal yang diujikan, hanya 20 soal yang valid dan reliabel dengan
Analisa Statistik
11 coding 0.
dilakukan dua macam analisis data, yaitu analisis univariat dan analisis
bivariat.
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
kemaknaan 0,05. Jika p value < 0,05 maka hasilnya bermakna yang
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Namun bila p value > 0,05 maka
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan pada 68 responden ibu hamil trimester III yang melakukan
adalah:
5.1.1 Distribusi usia responden terbanyak pada usia produktif 20-35 tahun
83,8%, paritas multigravida 77,9% dan semua ibu hamil berada pada
5.1.2 Distribusi frekuensi kejadian anemia sejumlah 39,7%, tidak patuh minum
tablet tambah darah sejumlah 35,3%, dan perilaku makan kurang baik
sejumlah 56,5%.
5.1.4 Terdapat hubungan perilaku makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka saran dari penelitian ini untuk:
1. Puskesmas Panjang
darah dan perilaku makan terhadap kejadian anemia, untuk itu diperlukan upaya
promotif dan preventif terhadap ibu hamil terutama konseling saat pemberian
tablet tambah darah dan perilaku makan yang baik yang mengacu pada PUGS,
Hasil penelitian ini memperkuat teori yang telah ada, sehingga diperlukan
upaya lebih giat terkait tindakan preventif, promotif dan kuratif dari
permasalahan anemia, mengingat dampak anemia pada ibu hamil dan janin.
Upaya yang dapat dilakukan lebih kepada konseling gizi dan pengawasan
minum tablet tambah darah. Memberikan kesadaran pada ibu hamil tentang
3. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat dilanjutkan dengan faktor lain terkait pencegahan atau
deteksi dan terapi anemia pranikah, deteksi defisiensi zat besi, ataupun faktor
Arega Sadore, A., Abebe Gebretsadik, L., & Aman Hussen, M. 2015. Compliance
with iron-folate supplement and associated factors among antenatal care attendant
mothers in Misha District, South Ethiopia: Community based cross-sectional
study. Journal of Environmental and Public Health, 2015.
Ari Istiany & Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Dahlan MS.2009. Seri Evidence Based Medicine 2: Besar Sampel dan Cara
Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi Ke-2.
Jakarta: Salemba Medika;
Departemen Kesehatan RI,2013 Pusat Data dan Informasi. Profil Kesehatan 2013.
Internet. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2013. Diakses 26 September 2019.
Hunot, C., Fildes, A., Croker, H., Llewellyn, C. H., Wardle, J., & Beeken, R. J.
2016. Appetitive traits and relationships with BMI in adults : Development of the
Adult Eating Behaviour Questionnaire. Appetite, 105, 356–363.
Kementrian Kesehatan RI, 2013. Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak. Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi Tahun 2013: Menuju Perbaikan Gizi
Perseorangan dan Masyarakat yang Bermutu Internet. Jakarta: Direktorat Bina
Gizi. Diakses 26 September 2019.
Permenkes RI. No 88 tahun 2012 Tentang Standar Tablet tambah darah Bagi
Wanita Usia Subur Dan Ibu Hamil
Pertiwi, Aldila Septiana. 2013. Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten
Karanganyar. Jurnal Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Petersen, Sandra Denise Kunz. 2012. Diet and Eating Habits at the transition to
Motherhood: Influencing factors, Self-Developed coping Strategies and How the
Public and Private Sector Can Support the Maintenance of a Healthy Diet.
Bussiness and Social Sciences, AARHUS university.
Salman Y dkk. 2015. Hubungan Pola Konsumsi Zat Besi dan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tabelt Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sambung Makmur Tahun 2015.Jurkessia, Vol. VI, No. 2, Maret
2016 (hlm. 51-58).
Sarah, S., & Irianto, I. 2017. Pengaruh Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Fe
Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Pejeruk
Tahun 2017. YARSI Medical Journal, 26(2), 075.
Siti Misaroh Ibrahim. M, & Atikah Proverawati. 2010. Nutrisi Janin & Ibu Hamil
Cara Membuat Otak Janin Cerdas. Yogyakarta: Nuha Medika
Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Suranto,Sri Karyati, & Sholihah. 2013. Hubungan Antara Pola Makan dengan
Terjdinya Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Dawe Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus. JIKK Vol. 4, No. 2 Januari : 38-43.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam jilid I. VI. Jakarta: Interna Publishing :1132-53.
Schultink W, van der Ree M, Matulessi P, Gross R.2012. Low Compliance with
An Iron-Supplementatation Program: A Study Among Pregnant Woment in
Jakarta, Indonesia. Am J Clin Nutr .[cited 2012 Des 22];57:135-9.
Wijayanti. 2019. Pola Makan Ibu Hamil Yang Mempengaruhi Kejadian Kek Di
Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati. https://www.researchgate.net/
WHO. 2014. WHA Global Nutrition Targets 2025 : Low Birth Weight Policy
Brief Switzerland. World Health Organization