Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

PRIMA JODS ( Prima Journal Of Oral and Dental Sciences )

Vol 2, No 3 2019

PERBANDINGAN EFEK PERENDAMAN RESIN KOMPOSIT NANOHYBRID DALAM


LARUTAN KOPI LUWAK DENGAN LARUTAN TEH TERHADAP TERJADINYA
DISKOLORASI

Effect of Discoloration between Nanohybrid Composite Resin Which Were Submerged in Civet
Coffee Solution and Tea Solution

CLARITA. U1, MEMBER RENI. P2 , CINDY D.W3, SUCI ERAWATI4

Departemen Konservasi Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Prima Indonesia

Jl. Belanga No. 1 Simp. Ayahanda

Telp. 061 4155441, Fax. 061 4532820

ABSTRACT

Recently, most commonly used tooth filling was composite resin. The newest type of
composite resin recently used was nanohybrid composite resin that has more strength and better
color stability. Although it has good color stability, there was still had possibility discoloritation
happened. The focus of this study was to find out the difference of discoloration between nanohybrid
composite resin which were submerged in two different solutions which were civet coffee solution and
tea solution. This research used 32 nanohybrid composite resin which were divided in two groups,
and submerged for 7 days. The discoloration of nanohybrid composite resin was measured before
and after submersion using chromameter. The results of the statistical analysis of the independent t-
test showed no significant difference in change mean color with p=0.425 (p> 0.05) in submersion
nanohybrid composite resin in both solutions. The conclusion of this study is that the color change of
nanohybrid composite resin between two groups is not significantly different

Keywords : Nanohybrid composite resin, discoloration, civet coffee solution, tea solution

PENDAHULUAN pendekatan pemeliharaan, peningkatan


kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
Di Indonesia, prevalensi kesehatan (preventif), pengobatan penyakit (kuratif) dan
gigi dan mulut menunjukkan angka yang pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Upaya
tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar pengobatan penyakit (kuratif), dapat dilakukan
Masyarakat (RISKESDAS) tahun 2018, 57,6% dengan memberikan pelayanan untuk tahap
penduduk Indonesia mengalami masalah awal patogenesis atau disebut juga pencegahan
kesehatan gigi dan mulut yang salah satunya sekunder (secondary prevention) dengan
adalah karies1. Penanganan karies gigi dapat tujuan menghambat atau mencegah penyakit
dilakukan dengan berbagai upaya yaitu dengan agar tidak berkembang. Salah satu contoh dari

1
tindakan ini adalah dengan diagnosa dini 2016 sebesar 118,030 ton7. Kedua jenis
(early diagnosis) dan pengobatan yang tepat minuman tersebut paling sering menyebabkan
(prompt treatment) yaitu dengan penambalan perubahan warna karena mengandung
pada lesi karies 2. senyawa flavonol (6-9 mg) dan polifenol (3,59
mg).
Dewasa ini, bahan tambalan yang
paling sering digunakan oleh dokter gigi Penelitian Thumu J et al. pada tahun
adalah resin komposit dengan berbagai jenis 2017 menunjukkan bahwa terjadi perubahan
bahan pengisi (filler) yaitu resin komposit warna pada sampel resin komposit nanohybrid
macrofilled, microfilled, hybrid, hingga resin yang direndam dalam larutan kopi dan larutan
komposit terbaru dengan filler yang berukuran teh. Berdasarkan latar belakang tersebut,
kecil yaitu nanofiller dan nanohybrid dengan peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan
estetik yang lebih bagus. Beberapa alasan resin perubahan warna yang terjadi pada resin
komposit sangat banyak digunakan adalah dari komposit nanohybrid setelah direndam dalam
segi estetik, resin komposit tersedia dalam larutan kopi luwak dan larutan teh 8.
beberapa warna sehingga bisa disesuaikan
dengan warna alami gigi, baik untuk tambalan METODE
anterior atau posterior. Selain itu, penambalan
menggunakan resin komposit hanya Jenis penelitian ini adalah penelitian
memerlukan preparasi gigi yang minimal eksperimental dengan pre and post test group
sehingga bisa mempertahankan struktur gigi design bertujuan untuk mengetahui perbedaan
yang sehat3. Adapun jenis resin komposit yang perubahan warna resin komposit nanohybrid
sering digunakan saat ini adalah jenis sesudah direndam dalam larutan kopi luwak
nanohybrid dikarenakan beberapa dan larutan teh. Sampel resin komposit
kelebihannya yaitu dapat digunakan untuk nanohybrid dibuat dalam bentuk bulatan tablet
restorasi kelas I, II, III, IV dan V, kemampuan dengan diameter 6 mm dan ketebalan 4 mm 9.
poles yang baik karena memiliki ukuran Besar sampel ditentukan dengan rumus
partikel yang sangat kecil sehingga dapat Federer sehingga mendapat hasil sampel
mengurangi retensi sisa makanan, memiliki minimum masing-masing kelompok adalah 16
kekerasan yang lebih bagus daripada bahan sampel dan total keseluruhan sampel adalah 32
restorasi komposit lainnya4. sampel.
Larutan kopi luwak dan larutan teh
Resin komposit memiliki potensi dibuat dengan mengambil 10 gram masiing-
mengalami perubahan warna yang dapat masing bahan dan akan diseduh dengan 150
terjadi karena faktor ekstrinsik dan intrinsik. mL air panas dan selanjutnya diukur mencapai
Salah satu faktor utama perubahan warna 70℃ dan nantinya akan dituang dalam wadah
intrinsik disebabkan oleh reaksi fisikokimia yang berisi sampel resin komposit
dalam bahan restorasi sedangkan untuk faktor nanohybrid10.
ekstrinsik dapat dikarenakan adanya Pengukuran warna awal dan akhir
akumulasi plak atau stain, jenis resin dan sampel resin komposit nanohybrid akan
ukuran filler resin, kebersihan gigi dan mulut, dilakukan menggunakan alat Chromameter
rokok serta berbagai macam makanan atau yang akan menghasilkan nilai L, a, dan nilai b
minuman yang dikonsumsi sehari-hari5. dan nantinya akan dihitung menggunakan
metode Commision Internationale de
Dewasa ini, banyak jenis minuman I’Eclairge 11dengan rumus: ∆E = √∆L² + ∆a² +
dengan beragam cara pengolahan yang beredar ∆b ²
dapat menyebabkan perubahan warna pada
resin komposit dikarenakan kandungan Dimana:
kimiawi dari minuman tersebut seperti kopi
dan teh. Menurut Indonesia Coffee Annual ∆E = Perubahan nilai L, a, b selama waktu
Report, konsumsi minuman kopi di Indonesia tertentu
pada tahun 2016/2017 adalah sebanyak 3,32 ∆L = Perubahan nilai L selama waktu tertentu
juta kantung dan meningkat pada tahun ∆a = Perubahan nilai a selama waktu tertentu
2017/2018 sebanyak 3,4 juta kantung6,
∆b = Perubahan nilai b selama waktu tertentu
sedangkan untuk konsumsi teh pada tahun

2
Berdasarkan uji normalitas
shapiro-wilk didapatkan bahwa data
Analisa data yang digunakan dalam perubahan warna resin komposit
penelitian ini adalah uji normalitas dengan uji nanohybrid setelah perendaman dengan
Shapiro-Wilk yang didapat nilai p>0,05 dan uji
larutan teh dan larutan kopi luwak
Independent t-test yang bertujuan untuk
melihat perbedaan perubahan warna sampel terdistribusi normal, dengan nilai p>0,05.
resin komposit nanohybrid sesudah Data hasil uji normalitas shapiro-wilk
perendaman antara kedua kelompok. dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel Uji Normalitas Data Perubahan Warna
Resin Komposit nanohybrid Sesudah
HASIL DAN PEMBAHASAN Perendaman Larutan Teh dan Kopi
Luwak
Distribusi Data Perubahan Warna Resin Larutan P
Komposit Nanohybrid Sesudah Perendaman Teh 0,918
Kopi Luwak 0,807
Larutan Teh dan Larutan Kopi Luwak Uji Shapiro-Wilk
Distribusi data perubahan warna resin
komposit nanohybrid setelah perendaman Perbandingan Perubahan Warna Resin
larutan teh dan larutan kopi luwak dapat Komposit nanohybrid Sesudah Perendaman
dilihat pada tabel sebagai berikut: antara Larutan Teh dengan Larutan Kopi
Data Perubahan Warna (∆𝑬) Luwak
No Nilai rata-rata perubahan warna resin
Teh Kopi
komposit nanohybrid sesudah perendaman
Luwak larutan teh dan kopi luwak dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
1 9,698 9,683
Larutan n X̅± SD p
2 6,656 6,193
Teh 16 5,994 ± 1,684
3 5,206 8,716
Kopi 16 6,493 ± 1,780 0,425
4 7,520 8,638
Luwak
5 6,451 5,436
Signifikan p<0,05, Independent t-test
6 6,217 7,890
Penelitian ini menunjukkan terjadinya
7 6,048 5,294 perubahan warna resin komposit nanohybrid
8 7,051 6,238 akibat perendaman dalam larutan teh selama 7
hari dengan nilai rata-rata perubahan warna
9 5,107 4,115 (∆𝐸) sebesar 5,997 ± 1,684. Hal ini terjadi
10 5,077 6,594 karena adanya kandungan senyawa polifenol
yaitu katekin ±20% yang mempengaruhi sifat
11 3,776 4,685 teh (warna, rasa dan aroma) teh dan senyawa
12 5,404 3,680 flavonol yang mengalami oksidasi enzimatik
dan membentuk produk oksidasi thearubigin
13 7,880 8,245 ±18% yang berperan membentuk warna
14 6,906 4,868 merah kecoklatan samapai kuning pekat pada
teh. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
15 3,165 7,279 penelitian yang dilakukan oleh Suratman12
16 3,804 6,339 bahwa teh hitam menyebabkan perubahan
warna signifikan pada bahan restorasi resin
X̅± SD 5,994 ± 1,684 6,493 ± 1,780 komposit. Selain itu Wijaya K, dkk juga
mendapatkan hasil bahwa terjadi penurunan
kecerahan setelah dilakukan perendaman
Uji Normalitas Data Perubahan Warna
Resin Komposit nanohybrid Sesudah dalam larutan teh hitam13 .
Perendaman Larutan Teh dan Kopi Luwak

3
Perubahan warna resin komposit menyebabkan perubahan warna dari semua
nanohybrid setelah direndam dalam larutan larutan tersebut. Reisosadat F et al.20 dalam
kopi luwak selama 7 hari juga menunjukkan penelitiannya menunjukkan hasil perubahan
perubahan warna (∆𝐸) sebesar 6,493± 1,780. warna yang terjadi lebih signifikan pada
Hal ini dapat dikarenakan kandungan asam sampel yang direndam dalam larutan kopi
klorogenat ± 3,48% dan asam tanat ± 3,48% dibandingkan dengan larutan teh selama 4
yang merupakan zat warna yang berperan hari.
menghasilkan zat warna kecoklatan14. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang KESIMPULAN
dilakukan oleh Thumu J et al., tentang efek
larutan mengandung zat warna terhadap Perbandingan perubahan warna resin
stabilitas warna dari resin komposit komposit nanohybrid yang direndam dengan
nanohybrid, dimana hasilnya terdapat larutan teh dan larutan kopi luwak selama 7
perubahan yang signifikan pada resin hari tidak berbeda secara signifikan dengan
komposit nanohybrid setelah perendaman 7 nilai p= 0,425 (p>0,05).
hari dengan larutan kopi8. Selain itu, Diansari
V, dkk. Dalam penelitiannya juga Perbedaan perubahan warna (∆𝐸)
menunjukkan perubahan warna yang resin komposit nanohybrid setelah
signifikan dari resin komposit nanohybrid perendaman larutan teh selama 7 hari adalah
antara sebelum dan sesudah perendaman sebesar 5,997 ± 1,684.
dalam minuman kopi luwak15.
Perbandingan perubahan warna (∆𝐸) Perbedaan perubahan warna (∆𝐸)
resin komposit nanohybrid setelah resin komposit nanohybrid setelah
perendaman dalam larutan teh dan larutan kopi perendaman dengan larutan kopi luwak selama
luwak menunjukkan tidak terdapat perbedaan 7 hari sebesar 6,493 ± 1,780.
yang signifikan dari perubahan warna yang
terjadi antara kedua kelompok dengan nilai SARAN
p=0,425 (p>0,05). Hal ini dapat dipengaruhi
oleh kandungan senyawa polifenol dalam Disarankan pada praktisi agar
kedua jenis larutan ini tidak berbeda banyak memperhatikan pemilihan jenis resin komposit
yaitu 0,55-1,18% pada larutan kopi luwak16 bagi pasien dan proses saat melakukan
dan 0,5-2% untuk larutan teh17. Meskipun penambalan.
hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat Disarankan pada masyarakat yang
perbedaan signifikan pada perbandingan nilai memiliki tambalan resin komposit untuk
rata-rata perubahan warna setelah perendaman mengurangi konsumsi makanan dan minuman
kedua larutan, tetapi angka perubahan warna yang mengandung asam agar resin komposit
yang lebih besar terjadi pada resin komposit tidak mudah mengalami perubahan warna
nanohybrid yang direndam dalam larutan kopi sehingga restorasi akan memberikan hasil
luwak dibandingkan dengan larutan teh selama estetis yang lebih memuaskan
7 hari. Hal ini dapat dikarenakan oleh sifat Berdasarkan hasil penelitian yang
keasaman (acidity/ pH) dari larutan kopi lebih diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian
rendah yaitu 5-5,35 dibandingkan dengan lebih lanjut mengenai perubahan warna resin
larutan teh dengan sifat pH 6,37. Jika semakin komposit nanohybrid dengan jumlah sampel
rendah nilai pH dari suatu larutan maka akan yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.
merusak matriks resin komposit sehingga akan
menyebabkan meningkatnya proses DAFTAR PUSTAKA
18
penyerapan air dan perubahan warna . Selain
itu, Zajkani E, et al19. dalam penelitiannya 1. RISKESDAS Laporan Nasional Riset
menyatakan bahwa kecuali air, semua larutan Kesehatan Dasar Indonesia. 2018.
yang bersifat asam dan mengandung senyawa http://www.depkes.go.id/resources/do
penyebab perubahan warna dengan polaritas wnload/info-terkini/hasil-riskesdas-
rendah seperti tanin, asam klorogenik, 2018.pdf diakses tanggal 30 Maret
trigonelline, thearubigin dapat menyebabkan 2019
perubahan warna yang signifikan pada resin
komposit dan larutan kopi paling

4
2. Pintauli S, Hamada T. 2012. Menuju Gigi & akibat perendaman dalam larutan kopi dengan
Mulut Sehat: pencegahan dan kadar gula yang berbeda.Jurnal PDGI volume
pemeliharaan. Medan: USU Press 65 nomor1: (26-30).

3. Demarco F.F.,Collares K, Correa M.B., 12. Suratman. 2014. Perbedaan diskolorisasi


Cenci M.S., de Moraes R.R.,Opdam resin komposit pada perendaman
N.J. 2018. Should my composite larutan teh hitam dan teh hijau.
restorations last forever? Why are they Universitas Hassanudin.
falling?. Brazilian Oral Research.
31(1). 13. Wijaya K C, Souffyan A, Matram N.
2014. Pengaruh aplikasi karbamid
4.Usha C, Rao S.R, George G.M. 2018.A peroksida 10% dam 15 % terhadap
composite evaluation of the staining perubahan warna email yang
capacity of microhybrid & nanohybrid mengalami diskolorasi oleh teh
resin based composite to Indian spices hitam. Universitas Indonesia.
and food colorants.29(2):201-205.
5. Nakhostin A, Raeisosadaf F, Abdoh 14. Hutami S N, dkk. 2013. Pengaruh
Tabrizim M, Hashemi Zanoos S, Perendaman Gigi Dalam Minuman Kopi
Raoufinejad F, Javid B, Jamali Dengan Berbagai Suhu Penyangraian
Zavare F. 2017. Staining Biji Kopi Terhadap Perubahan Warna
Microhybrid Composite Resin with Gigi. Fakultas Kedokteran Gigi
Tea and Coffee. Avicenna Journal Universitas Indonesia.
Dental:9(1).
15. Diansari V,dkk. 2015. Pengaruh Minuman
6. Indonesia Coffee Annual Report. 2017. Kopi Luwak Terhadap Perubahan
Indonesia. Warna Resin Komposit Nanohibrid.
Cakradonya Dent J ; 7(1): 754-806.
7. Outlook Teh Komoditas pertanian subsektor
perkebunan. 2016. Pusat data dan 16. Muzaifa M. 2017. Kandungan Kafein dan
sistem informasi pertanian Sekertariat Asam Klorogenat pada Kopi Luwak.
Jendral-Kementerian Pertanian Seminar Nasional THP.
http://perpustakaan.bappenas.go.id
17. Towaha J,Balittri. 2013.Warta penelitian
/lontar/file?file=digital/167030-
dan pengembangan tanaman
[_Konten_]- industri.19(3):12-16
Konten%20D1895.pdf diakses
tanggal 1 Juli 2018. 18. Hanata S O, dkk, 2015. Perbedaan
Perubahan Warna Pada Permukaan
8. Thumu J et al,. 2017.Effect of staining on Resin Komposit Nanofiller dan
the color stability of conventional and Nanohybrid Setelah Perendaman
buck fill nanohybrid resin Kopi. Fakultas Kedokteran Gigi
composites:a spectrophotometric Universitas Indonesia.
analysis.Journal of Operative
Dentistry and Endodontics;2(1):1-5 19. Zajkani E, Tabrizi M.A, Ghasemi A,
Torabzade H, Kharazifard M.J.
9. The international standart ISO 4049. 2013.Effect of staining solutions and
2013.University of Buffalo, New repolishing on composite resin color
York, USA. change.Journal of Islamic Dental
10. Aisah N, Septiyana F, Saptono Association (JIDAI).25(3):139-146
U,dkk,.2017. Identifikasi cita rasa 20. Raeisosadat F et al.2017. Staining
sajian tubruk kopi robusta cibulano Composite Resins With Tea and
pada berbagai suhu dan tingkat Coffee. Avicenna J Dent Res.; 9(1).
kehalusan penyeduhan. Universitas
Singaperbangsa Karawang:52.
11. Sujaya, Kristanti Y. 2016.
Perubahan warna resin komposit nanohibrida

You might also like