Presentasi PF - PK NR

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 46

ALTERNATIVE ASSESSMENT

using
PORTFOLIO & CONCEPT MAPPING

Nuryani Y. Rustaman, Indonesia


Indonesia University of Education (UPI)
IDEC Hiroshima UNIVERSITY
Higashi-Hiroshima, JAPAN
February 1, 2013
Pengertian
Apakah Portofolio?

Portofolio (etimology  port, shorten of report; folio: full,


complete. Portfolio means complete report of all one’s
activity (Erman, 2003).

Dantes dalam
Depdiknas (2003-
Hidayat & Maryani Stiggins (1994) Popham (1994)
(1993: 3) 2004)
• Kumpulan hasil kerja • Sekumpulan hasil kerja • Penilaian secara • Kumpulan hasil karya
siswa yang digunakan siswa yang berkesinambungan seorang siswa, sebagai
untuk menunjukkan menunjukkan dengan metode hasil pelaksanaan
keberhasilan atau peningkatan/ pengumpulan tugas kinerja, yang
kemajuan belajar pencapaian siswa. informasi atau data ditentukan oleh guru
siswa. secara sistematik atas atau oleh siswa
hasil pekerjaan bersama guru, sebagai
peserta didik dalam bagian dari usaha
kurun waktu tertentu. mencapai tujuan
belajar, atau mencapai
kompetensi yang
ditentukan dalam
kurikulum.
DEFINITION

Portofolio (etimology  port, shorten of report; folio: full,


complete. Portfolio means complete report of all one’s
activity (Erman, 2003).

Implementation of
portfolio assessment

As physical object Bundel document

As a socio-pedagpgy
Portfolio
process
Portfolio as instruction

As an adjective
Portfolio as assessment
DEFINITION
Report on
Dll. Herbarium Practical
Work
Laporan Jurnal
praktikum
Kliping
Test Results
Attendance
document
Piagam
pengharaan
Dokumen
Anecdotal yang
notes disatukan
Video,
photocopy, Attitude Skills
etc.

Pengetahuan

Learning Outcome
Stiggins (1994) about portfolio in
assessment context:
Objective: document of student in a period of time
(one month, one semester) reporting his progress.
Nature of Learning outcome: knowledge, reasoning,
skills, product, and/ or affect need to be stated in
portfolio that direct students to collect sample of
their work.
Focus of Evidence: show changes of student
performance from time to time or status in one
certain aspect in time.
The Nature of Evidence: type of evidence to be used
to show ability of students (test, task sample,
observation result).
Objective and
Function
Appreciate students development
The Objective
of Using As documentation of the instructional
Portfolio processes
Assessment
Give attention to students achievement

Reflect ability to take risk and conducting


experimentation.
Improve the effectiveness of instructional
processes.
A kind of information form f between
parents and teachers
Accelerate positive self concept of
ETTER students.

Improve the ability to self reflection.

Help the students to master


competencies.
Objective & Function

Source of information for Teachers

As source of Instructions

As source of authentic assessment

As self-assessment for students

FUNCTION of PORTFOLIO
Principles

Joint
Mutual trust Confidentiaity Satisfaction Relevance
Ownership

Principles of PORTFOLIO ASSESSMENT

(Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas, 2003)

Creation of
Collaborative Process and
Teaching
Reflection Results
Culture
Principles of PORTFOLIO ASSESSMENT

(Surapranata & Hatta, 2004)


Characteristics
Multi-
Sources

Integra- Multi -
tion purposes

Characteristic of
PORTFOLIO
Assessment
Self
Explisitly belonging

Dynamic Authentic

KARAKTERISTIK PENILAIAN PORTOFOLIO


Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan Kekurangan

Kemajuan belajar dapat dilihat dengan jelas Membutuhkan waktu ekstra


Penekanan hasil pekerjaan terbaik siswa
memberikan pengaruh positif dalam belajar Kurang reliabel
Membandingkan hasil belajar sekarang dengan Guru memiliki kecenderungan hanya
yang lalu memperhatikan nilai akhir
Keterampilan asesmen sendiri dikembangkan Guru dan peserta didik terjebak dalam
mengarah pada seleksi hubungan top-down

Kelebihan Kekurangan
Kelebihan dan kekurangan
The Differences between Portfolio and Standardized Test
Jenis – jenis Individual
Student
Types of Group
Portfolio
Process Work
System
Menekankan Bentuk yang digunakan untuk memilih
pada tinjauan koleksi evidence peserta didik, memantau
bagaimana kemajuan dan perkembangan, dan
perkembangan menilai peserta didik dalam mengelolah
peserta didik kegiatan belajar mereka sendiri
dapat diamati dan
dinilai dari waktu Performance
ke waktu

Bentuk yang digunakan untuk


Product memilih evidence yang paling baik
yang dikerjakan oelh peserta didik
maupun kelompok peserta didik
Menekankan pada
tinjauan hasil terbaik Document
yang telah dilakukan
peserta didik, tanpa
memperhatikan Bentuk yang digunakan untuk
bagaimana proses memilih koleksi evidence
mencapai evidence itu peserta didik yang khusus
terjadi digunakan untuk penilaian
Tahap-tahap

Bagian-bagian portofolio:
1. Daftar isi dokumen

PORTOFOLIO SISWA
Nama : Muhammad Taufik
NIS : ....
Mata pelajaran : Biologi
Tanggal Nama/ Jenis Evidence Keterangan/ tugas
23/02/2011 Ulangan harian Sistem pencernaan
..... ..... .....
..... ..... .....
..... ..... .....
..... ..... .....
Dst. Dst. Dst.

2. Isi dokumen
3. Bundel dokumen
4. Catatan guru dan orang tua
Tahap-tahap

Menentukan tujuan dan


fokus penilaian
Menentukan isi portofolio
Mengembangakan kriteria
penilaian
Menyusun format penilaian
Mengidentifikasi
TAHAP-TAHAP pengorganisasian portofolio
PENILAIAN Menggunakan portofolio
PORTOFOLIO dalam praktik
Menilai pelaksanaan
portofolio
Menilai portofolio secara
umum
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO

FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO PROSES FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO PRODUK


KD: Nama : _______ No Aspek-aspek Indikator Skor Ket.
Tanggal : _______ penilaian
1 Persiapan I
II
Indikator Penilaian III
Baik Cukup Kurang 2 Pembuatan Umum
1. ________ Modifikasi
Khusus
2. ________
3 Komponen Disain
penilaian Bahan
Kreativitas
Dicapai melalui: Komentar guru : Orisinalitas
-Bantuan guru
-Seluruh kelas Jumlah skor
-Perorangan
Nilai
Bandung,
Kriteria penilaian:
Guru
Jumlah skor : 91-100 =Sangat Memuaskan
____________
81-90 = Memuaskan
Komentar orang tua : 71 – 80 = Baik
61-70 = Cukup
< 60 = Kurang
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO
Judul Dokumen : LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN
Kelas/ Kelompok :
No Kriteria penilaian Nilai Catatan

1 Kelengkapan :
1. Apakah dokumen lengkap untuk menjawab suatu permasalahan?

2 Kejelasan :
2. Tersusun dengan baik
3. Tertulis dengan baik
4. Mudah dipahami
3 Informasi :
5. Akurat
6. Memadai
7. Penting
4 Dukungan :
8. Membuat contoh untuk hal-hal yang utama
9. Membuat alasan yang baik
5 Data Grafis:
10. Berkaitan denga isi setiap bagan
11. Diberi judul yang tepat
12. Memberikan informasi
13. Meningkatkan pemahaman
6 Bagian Dokumentasi :
14. Cukup memadai
15. Dapat dipercaya
16. Berkaitan dengan hal yang dijelaskan
17. Terpilih (terseleksi)
Jumlah skor
Kualifiasi penilaian
Petunjuk penilaian :
1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)
2. Skor 1 = rendah; 2 = cukup; 3 = rata-rata; 4 = baik; 5 = amat baik
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO
LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN
Judul tampilan :
Kelas/ Kelompok :
No Kriteria penilaian Nilai Catatan
1 Signifikansi :
1. Seberapa besar kesesuaian atau kebermaknaan informasi yang
diberikan dengan topik yang dibahas?
2 Pemahaman :
2. Seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan
ruang lingkup masalah yang disajikan?
3 Argumentasi :
3. Seberapa baik alasan yang diberika peserta didik terkait dengan
permasalahan yang dibicarakan?
4 Responsifness :
4. Seberapa besar kesesuaian jawaban yang diberikan peserta didik
dengan pertanyaan yang muncul?
5 Kerjasama kelompok :
5. Seberapa besar anggota kelompok berpartisipasi dalam penyajian?
6. Bagaimana setiap anggota merasa bertanggung jawab atas
permasalahan kelompok?
7. Bagaimana para penyaji menghagai pendapat orang lain?
Jumlah skor
Kualifiasi penilaian
Petunjuk penilaian : Penilai,
1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5)
2. Skor 1 = rendah; 2 = cukup; 3 = rata-rata; 4 = baik; 5 = amat baik _________
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO

FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN FORMAT PENILAIAN LEMBAR KERJA


No Aspek-aspek Indikator Skor Ket. No Kompetensi Indikator Skor Ket.
penilaian
1 Persiapan Bahan
1 Pemahaman Akurat
Mental materi
Fisik 2 Sintesis Tepat
2 Proses Tahapan 3 Penyimpulan Sesuai
Kerapian
4 Penampilan Rapi dan menarik
Kerja sama
3 Penampilan Percaya diri Jumlah skor
Penugasan Nilai
Daya tarik Kriteria penilaian: Bandung,
Jumlah skor Jumlah skor : 91-100 =Sangat Memuaskan Guru
81-90 = Memuaskan __________
Nilai
71 – 80 = Baik
Kriteria penilaian: Bandung, 61-70 = Cukup
Jumlah skor : 91-100 =Sangat Memuaskan Guru < 60 = Kurang
81-90 = Memuaskan _________
71 – 80 = Baik
61-70 = Cukup
< 60 = Kurang
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO

FORMAT PENILAIAN KARYA TULIS FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO TAMPILAN


No Kompetensi Indikator Skor Ket. No Aspek-aspek Indikator Skor Ket.
penilaian
1 Kualitas informasi - Akurat
- Cermat 1 Isi
- Teliti
- Seksama 2 Tampilan

2 Pengorganisasian - Tepat 3 Penyampaian


gagasan (masalah) - Runtut
Jumlah skor
3 Kebahasaan - Tata bahasa
- Gaya bahasa Nilai
4 Penampilan - Rapi Kriteria penilaian: Bandung,
- Menarik Jumlah skor : 91-100 =Sangat Memuaskan Guru
81-90 = Memuaskan _________
Jumlah skor 71 – 80 = Baik
61-70 = Cukup
Nilai < 60 = Kurang
Bandung,
Kriteria penilaian:
Jumlah skor : 91-100 =Sangat Memuaskan Guru
81-90 = Memuaskan ____________
71 – 80 = Baik
61-70 = Cukup
< 60 = Kurang
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO
FORMAT PENILAIAN TUGAS TERSTRUKTUR FORMAT PENILAIAN REKAMAN ANEKDOT
Nama siswa :
No Nama siswa Prilaku Tempat Penilaian
Kelas :
yang dan
Mata pelajaran : muncul waktu Positif Negatif
Jenis tugas : Makalah
No Aspek-aspek Skor Bobot Nilai x
penilaian Bobot
1
1 Judul
2
2 Masalah
3 Metode penelitian 3
4 Landasan teori
4
5 Sistematika penulisan
6 Pembahasan 5
7 Simpulan dst.
8 Bahasa:
-Tata bahasa Bandung,
-Gaya bahasa Guru,
Jumlah
Jumlah _________

Jumlah Nilai x Bobot Bandung,


Nilai akhir = -----------------------------
Jumlah Bobot Guru,

Catatan : _________
CONTOH FORMAT PENILAIAN PORTOFOLIO

FORMAT PENILAIAN FORMATIF DAN


SUMATIF

Jenis Tes No Tanggal Pokok Bahasan Nilai Paraf Guru Keterangan


Formatif 1
(A)
2
3
dst
Jumlah
Rata-rata
Sumatif Tanggal :
(B)
Jumlah A dan B
Rata-rata A dan B

Bandung,
Guru,

_______________
TERIMAKASIH
PETA
KONSEP
Mengapa perlu Peta Konsep?

Teori Ausubel : menghubungkan


pengetahuan yang baru dengan konsep
yang relevan dari pengetahuan
sebelumnya.

Proses
Mencapai Belajar Bermakna
Pembelajaran
Peta Konsep...
• Cara yang dapat digunakan oleh pendidik untuk membantu peserta
didik mengorganisasikan materi pembelajaran yang telah dipelajari
Novak &
berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya.
Gowin

• Saling keterkaitan antara konsep dan prinsip yang direpresentasikan


bagai jaringan konsep yang perlu dikonstruk dan jaringan konsep
Hudojo hasil konstruksi inilah yang disebut peta konsep.

• Ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan sebuah konsep tunggal


dihubungkan dengan konsep-konsep lainnya pada kategori yang
Martin sama
Cara untuk
memperlihatkan konsep-
konsep dan proposisi-
proposisi suatu bidang
studi

Merupakan suatu
CIRI-CIRI gambar dua
dimensi dari suatu
Hirarki PETA KONSEP bidang studi atau
(Dahar, 1988) suatu bagian dari
bidang studi

Menyatakan hubungan
antara konsep-konsep
Tujuan Penggunaan Peta Konsep

Menyelidiki apa yang telah


diketahui peserta didik

Belajar bagaimana belajar

Mengungkapkan konsepsi
salah

Alat evaluasi

(Dahar, 1988)
Memperkenalkan materi yang
akan di bahas
Teknik Mengajar

Merencanakan urutan materi

Menjaga konsistensi
penyampaian materi

MANFAAT

Sebagai sarana belajar

Alternatif bagi siswa dalam


Strategi Belajar mencatat pelajaran

Membantu meningkatkan
daya ingat siswa
Langkah Penyusunan Peta Konsep
Langkah 1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep.

Langkah 2 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep sekunder yang menunjang ide utama.

Langkah 3 Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut.

Langkah 4 Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual
menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.

(Arends)
Pohon
Jaringan

Rantai
MACAM- Kejadian
MACAM
PETA
KONSEP
Siklus

Laba-laba
Macam-macam Peta Konsep

Pohon Jaringan :
cocok digunakan untuk
memvisualisasikan hal-hal:
Menunjukan informasi
sebab-akibat
Suatu hirarki
Prosedur yang bercabang
Istilah-istilah yang
berkaitan yang dapat
digunakan untuk
menjelaskan hubungan-
hubungan.
Macam-macam Peta Konsep

Rantai kejadian : Kejadian Awal


a) Memberikan
tahap-tahap suatu Komponen Ekosistem
proses,
b) Langkah-langkah Komponen Ekosistem
dalam suatu
prosedur linier, dan Komponen Ekosistem
c) Suatu urutan
kejadian. Komponen Ekosistem

Komponen Ekosistem
Macam-macam Peta Konsep

Siklus :
cocok diterapkan untuk
menunjukan hubungan
bagaimana suatu
rangkaian kejadian
berinteraksi untuk
Air

menghasilkan suatu
kelompok hasil yang
berulang-ulang. Evaporasi Kondensasi

Uap Air
Macam-macam Peta Konsep
Laba-laba :
a) Tidak menurut hirarki,
kecuali berada dalam
suatu kategori
b) Kategori yang tidak
paralel
c) Hasil curah pendapat
Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi
Penggunaan peta konsep sebagai alat evaluasi
didasarkan pada tiga gagasan dalam teori
Ausubel yaitu :
• 1) Struktur kognitif diatur secara hirarki, dengan
konsep dan proposisi yang lebih inklusif, lebih
umum, superordinat terhadap konsep-konsep
dan propisisi yang kurang inklusif dan lebih
khusus.
• 2) Konsep dalam struktur kognitif mengalami
differensiasi progresif.
• 3) Prinsip Penyesuaian integratif.
Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi

Peta konsep tepat digunakan sebagai alat


evaluasi, karena peta konsep yang dibuat oleh
masing-masing siswa pasti akan berbeda satu
sama lainnya. Oleh karena itu, akan sangat
berguna untuk menilai atau mengevaluasi
pemahaman masing-masing siswa.
Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi

Menurut Novak dan Gowin (1985:36) kriteria penilaian peta


konsep adalah :

1. Proposisi, adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata


penghubung. Proposisi dikatakan sahih jika menggunakan kata
penghubung yang tepat. Untuk setiap proposisi yang sahih diberi
skor 1.

1. Hierarki, adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai


konsep yang paling khusus. Urutan penempatan konsep yang lebih
umum dituliskan di atas dan konsep yang lebih khusus dituliskan di
bawahnya. Hierarki dikatakan sahih jika urutan penempatan
konsepnya benar. Untuk setiap hierarki yang sahih diberi skor 5.
Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi

• Kaitan silang, adalah hubungan yang bermakna antara suatu konsep


pada satu hierarki dengan konsep lain pada hierarki yang lainnya. Kaitan
silang dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat
dalam menghubungkan kedua konsep pada hierarki yang berbeda.
Sementara itu, kaitan silang dikatakan kurang sahih jika tidak
menggunakan kata penghubung yang tepat dalam menghubungkan
kedua konsep sehingga antara kedu konsep tersebut menjadi kurang
jelas. Untuk setiap kaitan silang yang sahih diberi skor 10. Sedangkan
untuk setiap kaitan silang yang kurang sahih diberi skor 2.

• Contoh, adalah kejadian atau objek yang spesifik yang sesuai dengan
atribut konsep. Contoh dikatakan sahih jika contoh tersebut tidak
dituliskan di dalam kotak karena contoh bukanlah konsep. Untuk setiap
contoh yang sahih diberi skor 1.
Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi

Contoh Model Penskoran Peta Konsep menurut Novak


dan Gowin (1985:36)
Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi

Contoh Model Penskoran Peta Konsep menurut


Dahar (1996:123)
Keuntungan penggunaan Peta Konsep
a. Berbagi pemahaman. Peta konsep memungkinkan seseorang
menjelaskan pemahamannya mengenai suatu konsep
dengan jelas dan tampak secara nyata hubungan antara
konsep-konsep yang dipahaminya itu.
b. Proses pembuatan peta konsep. Proses aktualitas
pengonstruksian peta dapat mendorong siswa
mengonstruksi arti.
c. Hubungan. Peta konsep membantu memfasilitasi hubungan
yang lebih sepadan antara guru dan siswa. Siswa dapat
lebih leluasa mengekspresikan pemahamannya,
mengurangi ketergantungan dan kepasifan siswa.
(Munthe, 2009:23)
Keuntungan penggunaan Peta Konsep

d. Siswa dapat menangkap seluruh konsep,


menyusun bahan dan informasi secara
praktis, mengingat kembali dengan mudah,
melakukannya secara menyenangkan, dan
merangsang kreativitas.
Kelemahan penggunaan
Peta Konsep

• Kebiasaan peserta didik yang


menjiplak peta konsep karya peserta
didik lain, sehingga mengurangi
orisinalitas dari ide yang disalurkan.
• Kadang-kadang belum tercapai
ketuntasan belajar.

You might also like